Review Buku Reminders of Him - Colleen Hoover
Amazon Charts #7 This Week
A trouble young mother yearns for a shot at redemption in this heartbreaking
yet hopeful story from #1 New York Times Bestselling Author Colleen Hoover.
Judul : Reminders of Him
Penulis : Colleen Hoover
Jenis Buku : Adult Romance, Contemporary Romance
Penerbit : Montlake
Tahun Terbit : Januari 2022
Jumlah Halaman : 335 halaman
Dimensi Buku : 20,83 x 13,72 x 2,79 cm
Harga : Rp. 273.000 *harga sewaktu-waktu dapat berubah
ISBN : 9781542025607
Paperback
Edisi Bahasa Inggris
Available at PERIPLUS BANDUNG Bookstore (ig @Periplus_setiabudhi, @Periplus_husein1 , @Periplus_husein2)
Sekelumit Tentang Isi
Setelah menjalani lima tahun penjara karena kesalahan tragis, Kenna Rowan kembali ke kota di mana semuanya berawal, berharap untuk bersatu kembali dengan putrinya yang berusia empat tahun. Tetapi jembatan yang dibakar Kenna terbukti mustahil untuk dibangun kembali. Semua orang dalam kehidupan putrinya bertekad untuk mengucilkan Kenna, tidak peduli seberapa keras dia bekerja untuk membuktikan dirinya.
Satu-satunya orang yang belum sepenuhnya menutup pintu untuknya adalah Ledger Ward, pemilik bar lokal dan salah satu dari sedikit hubungan yang tersisa dengan putri Kenna. Tapi, jika ada yang mengetahui bagaimana Ledger perlahan menjadi bagian penting dari kehidupan Kenna, keduanya berisiko kehilangan kepercayaan dari semua orang yang penting bagi mereka.
Keduanya menjalin hubungan meskipun ada tekanan besar di sekitar mereka. Saat romansa mereka tumbuh, begitu pula risikonya. Kenna harus menemukan cara untuk menghapus kesalahan masa lalunya, menjaga harapan dan menyembuhkan luka demi membangun masa depan.
Sumber: Amazon
Seputar Fisik Buku dan Disainnya
Disain sampul sederhana, sangat menjual nama penulisnya yang saat ini lagi tenar-tenarnya sejak novel-novelnya masuk ke dalam deretan lima besar buku terlaris New York Times pada saat yang bersamaan. Cover novel ini manis ya kombinasi warnanya, tapi yang membuatnya jadi beda karena cetakannya yang glossy itu.
Tokoh dan Karakter
Kenna Rowan
Ledger Ward
Scotty
Diem
Roman
Patrick
Grace
Tokoh Kenna di novel ini cukup intriguing, mengingat karakternya yang digambarkan antagonis di awal dan berubah pelan-pelan menjadi sosok yang berbeda. Saya merasa agak kurang mulus sih di transisinya, tapi ini mungkin efek alurnya yang sedang cepat itu. Kenna cantik, baik hati, tulus, dan siapa sih yang ga suka Kenna kalo sudah kenal dengannya. Ledger Ward pria baik, mapan, cerdas, dan tampan. Nyaris sempurna memang, untungnya di awal cerita Ledger masuk dalam kubu pembenci Kenna dan berubah-ubah pikiran di bagian tengah cerita, membuat tokoh ini jadi lebih manusiawi. Buat kita yang lagi nyari drama adult romance dengan tokoh cantik tampan, buku ini jangan dilewatkan.
Deskripsi fisik dua tokoh utama sejak awal sudah diekspos oleh Colleen Hoover. Keduanya indah dipandang, bahkan agak gimana gitu buat saya karena deskripsinya yang mendayu-dayu, terutama saat Ledger mendeskripsikan fisik Kenna. Wajahnya seperti sebuah seni, andai saja ada lukisan di museum yang gambarnya wajah Kenna, Ledger akan terus memandang lukisan itu tanpa jemu. Oh my.. oh my... jatuh cinta pada pandangan pertama segitunya ya :). Tapi saya yakin sih, buat pembaca yang suka atau lagi nyari novel yang romance banget, penggambaran seperti ini justru menambah debar-debar yang diharapkan :D
The bartender glides back to me when the coffee is ready. As he's filling the mug. I look at him and actually absorb what I'm seeing this time. He's good looking in a way that a girl who is trying to get custody of her daughter should want to stay away from. He's got eyes that have seen a thing or two, and hands that have probably hit a man or two.
His hair is fluid like his movement. Long, dark strands that hang in his eyes and move in whatever direction he moves. He doesn't touch his hair; he hasn't since I've been sitting here. He just lets it get in his way, but then he'll flick his head every now and then, the slightest little movement, and his hair goes where he needs it to. It's thick hair, agreeable hair, want-my-hands-in-his-hair hair.
Page 15
Her face is a work of art. I wish there was a picture of it hanging on a wall in a museum somewhere so I could stand in front of it and stare at it for as long as I wanted. Instead, I'm just getting in peeks here and there, admiring how all the same pieces of a face that make up all the other faces in the world just seem to coordinate better on her.
People rarely come to a bar at the start of a weekend evening in such a raw state, but she isn't dressed up. She's wearing a faded Mountain Dew T-shirt and jeans, but the green in the shirt matches the green in her eyes with such perfection it's as if she put all her effort into finding the perfect color of T-shirt, when I'm pretty sure she gave the shirt no thought at all. Her hair is russet. All one sturdy color. All one length, right below her chin. She slides her hands through it every now and then, and every time she does, it looks like she's about to fold in on herself. It makes me want to walk around the bar and lift her up and give her a hug.
Page 18
Alur dan Latar
Plot maju mundur dengan gaya flash back, biasanya lewat diari yang ditulis Kenna yang ditujukan ke mendiang suaminya. Povnya orang pertama berganti-ganti antara Kenna dan Ledger, tipe pov yang saya sukai untuk genre romance.
Latar cerita di Denver, Cheshire Ridge, Paradise Apartment, mengambil lokasi kota, dengan cafe, rumah, apartemen, supermarket, dan tempat-tempat lain di perkotaan. Satu latar yang paling berkesan buat saya adalah Cheshire Ridge, rumah milik Ledger yang tersembunyi pohon-pohon rimbun. Teduh dan mewah.
Once we're at least fifteen miles outside of town, we turn into an area with a big wooden entryway that says Cheshire Ridge, and then we begin to make our way up a winding road. The trees cover the road like they re hugging it. the sides of the road are dotted with mailbox every quarter to half a mile.
None of the houses can be seen from the road. The Mailboxes are the only clues that people even live out here, because the rees are so dense. It's peaceful and secluded. I can see why he chose this area.
We come to a piece of property that's so thick with trees you can't even see most of the driveway from the road. There are columns that look like they'll end up being a privacy gate someday.
...
We pull onto the property, and eventually, a house begins to take shape through the trees. It isn't what I expected. This house isn't your average large manor-style home with a peaked roof. It's spread out and flat and unique, built of some kind of material I don't recognize.
...
The countertops in the outdoor kitchen that overlook the backyard are probably worth more than everything I've ever owned in my entire life added up.
There are three bedrooms, but the main bedroom is the highlight for me, with a ridiculous closet almost as big as the bedroom itself.
I admire the house and listen to him talk excitedly about everything he and Roman have done by hand, and while it is impressive, it's also depressing.
The back door to the huge pation overlooking rolling hills opens up like an accordion. He pushes it to one side, and I walk out onto the back deck. The sun is about to set, and it's probably one of the best views of the sunset in this entire town. It lights up the tops of the trees below us and makes them look like they're on fire.
There isn't any patio furniture yet, so I sit down on the steps and Ledger takes a seat next to me. I haven't said much, but he doesn't need the compliments. He knows how beautiful this place is. I can't imagine what it's costing him to build.
Page 205
Yang menarik dan atau disuka dari Buku ini
Nama Colleen Hoover menarik perhatian saya sejak buku-bukunya 'menguasai' top five bestseller book versi New York Times. Dia juga adalah penulis ketiga yang paling banyak diikuti sepanjang masa di Goodreads di belakang Stephen King dan Bill Gates. Video dengan tagarnya memiliki lebih dari 441 juta tampilan di TikTok, dan ada 24.500 orang grup Facebook yang didedikasikan untuk membahas hanya salah satu judulnya, Verity. Penggemar selebritinya termasuk Hailey Bieber dan Kylie Jenner, serta banyak aktris dan influencer.
Meski Reminders of Him sendiri tidak termasuk di dalam daftar bestseller tapi 'kekepoan' saja tidak berkurang karenanya. Kadang cukup dengan jaminan nama penulisnya, kita jadi 'ngiler dan mau aja' baca buku-buku apapun yang dia tulis. Teman-teman pernah ngalamin hal yang sama ga seperti saya?
Reminders of Him sejatinya adalah kisah percintaan antara Kenna Rowan dan Ledger Ward. Adult romance ini berliku karena Ledger adalah sahabat dari suaminya (Scotty) yang sudah meninggal dunia, dan Kenna di penjara selama 5 tahun karena bersalah atas meninggalnya Scotty. Pertemuan pertama Kenna dan Ledger terjadi setelah Kenna keluar dari penjara dan bermaksud menemui anaknya, Diem. Semua orang dalam kehidupan Scotty berusaha memutuskan hubungan Kenna dengan Diem, termasuk Ledger. Tapi ketertarikan dan kasih sayang kedua orang ini semakin dalam, membuat konflik yang ada semakin berdrama. Akankah Kenna dapat memperbaiki kesalahan di masa lalunya dan memiliki harapan kembali untuk berbahagia (?)
Membayangkan tokoh Kenna yang dipisahkan dari putrinya memang bikin sedih sih. Berasa seperti ada yang sedang mengiris-iris bawang bombay, hiks. Diem, putri Kenna, masuk NICU ketika lahir. Setelah itu keluarga pihak suami menjauhkan Diem darinya dan memenangkan hak asuh saat persidangan dengan mudah karena Kenna terpidana kasus meninggalnya Scotty, suaminya, saat kecelakaan terjadi. Orangtua Scotty percaya Kenna yang bertanggungjawab atas kematian Scotty. Tapi apakah benar demikian (?) Nah ini bagian yang misterius di dalam cerita, bikin saya bertahan baca karena ingin tau kejadian yang sebenarnya.
Saya berharap ada misteri masa lalu mengejutkan yang terungkap di akhir cerita, semacam plot twist yang bisa membuat Reminders of Him jadi lebih punya warna daripada sekadar romance berdrama. Dramanya sendiri sudah asyik sejak awal, kombinasi debar-debar asmara dan kesedihan yang datang silih berganti. Tapi, ternyata harapan saya soal adanya rahasia yang lebih mengejutkan tentang kejadian kecelakaan yang menewaskan Scotty tidak terkabul. Novel ini murni drama percintaan dan keluarga.
Ini insta love menurut saya, dan agak 'bucin' gimana gitu. Tapi tenang saja, karena bagian drama ibu dan anak punya porsi yang banyak, jadi novel ini lebih berisi jalan ceritanya.
Yang saya suka dari novel ini pada akhirnya adalah sisi permainan emosinya yang bisa bikin saya ikut bersedih di sepanjang cerita dan lalu merasa lega dengan endingnya. Plotnya sendiri sebenarnya cukup predictable, dan ini bukan tipe novel yang emosinya semendalam karya sastra. Tapi, ada beberapa adegan yang sukses bikin saya merasa ingin menangis, atau ga sampe menangis tapi merenungkan duka yang dialami Kenna. Barangkali teman-teman suka dengan kalimat yang wise buat dikutip, berikut ini saya tuliskan satu momen kontemplasi tentang hidup yang bisa sangat kejam dan berantakan dan bikin kita ingin berhenti saja rasanya. Tapi momen-momen berharga yang sederhana selalu mengingatkan bahwa tujuan hidup itu bukan melulu mencapai kata bahagia, bahagia itu adalah sesuatu yang datang dan pergi dalam kehidupan.
As soon as he gives his attention to someone at the other end of the bar, I take a drink of my coffee and close my eyes and cry because life can be so fucking cruel and hard, and I've wanted to quit living it so many times, but then moments like these remind me that happiness isn't some permanent thing we're all trying to achieve in life, it's merely a thing that shows up every now and then, sometimes in tiny doses that are just substantial enough to keep us going.
Page 16
Meski tidak banyak, tapi ada narasi dalam novel ini yang menyuarakan hak-hak wanita dan kesetaraannya, yakni soal stigma yang timpang antara pria dan wanita ketika menyandang status tahanan atau bekas tahanan.
There's a double standard for women, even behind bars. When women say they've been to prison, people think trash, whore, addict, thief. But when men say they've been to prison, people add badges of honor to the negative thoughts, like trash, but badass, addict, but tough, thief, but impressive.
There's still a stigma with the men, but the women never get out with stigmas and badges of honor.
Page 24
Bab-bab yang berisi tulisan diari agak 'biasa' secara konsep karena banyak sekali penulis yang menggunakan cara itu di dalam novelnya, namun nyatanya bagian ini bekerja sesuai fungsinya, enak dibaca dan menjadi bagian penting dalam alur cerita.
Dari kisah Kenna saya mendapatkan sebuah hikmah bahwa segala sesuatu itu butuh waktu, butuh pembuktian, butuh ketulusan. Hidup jelas butuh keberanian, terutama ketika memperjuangkan apa yang diyakini dan orang-orang yang dicintai. Dari novel ini ada pesan tentang menyikapi duka karena kehilangan seseorang yang sangat dicintai, bahwa mungkin cara terbaik adalah bukan dengan melupakan tapi mengenang momen-momen terbaik yang ada di masa lalu, sambil terus membangun masa depan yang terbentang.
Maybe it doesn't matter whether something is a coincidence or a sign. Maybe the best way to cope with the loss of the people we love us to find them in as many places and things as we possibly can. And in the off chance that the people we lose are still somehow able to hear us, maybe we should never stop talking to them.
Page
Yang suka adult romance syahdu mendayu-dayu, fix lah coba baca novel Colleen Hoover yang satu ini. Btw, ini hanya untuk pembaca dewasa ya karena sexual scenes-nya yang explisit.
Siapa Collen Hoover
Colleen Hoover adalah penulis novel terlaris #1 New York Times dari beberapa novel, termasuk novel fiksi wanita terlaris It Ends with Us dan thriller psikologis terlaris Verity. Dia memenangkan Goodreads Choice Award untuk Best Romance tiga tahun berturut-turut - untuk Confess (2015), It Ends with Us (2016), dan Without Merit (2017). Confess diadaptasi menjadi serial online tujuh episode. Pada tahun 2015, Hoover dan keluarganya mendirikan Bookworm Box, sebuah toko buku dan layanan berlangganan bulanan yang menawarkan novel bertanda tangan yang disumbangkan oleh penulis. Semua keuntungan diberikan ke berbagai badan amal setiap bulan untuk membantu mereka yang membutuhkan. Hoover tinggal di Texas bersama suaminya dan ketiga anak laki-laki mereka.
Other titles by Colleen Hoover
Layla
Heart Bones
Regretting You
Verity
All Your Perfects
Without Merit
Too Late
It Ends with Us
November 9
Confess
Ugly Love
Hopeless
Losing Hope
Finding Cinderella: A Novella
Maybe Someday Series
Maybe Someday
Maybe Not: A Novella
Maybe Now
Slammed Series
Slammed
Point of Retreat
This Girl
Sumber: Buku Reminders of Him
Lahir dan besar di Texas, Colleen Hoover yang berusia 42 tahun suka menulis bahkan sebelum dia benar-benar tahu apa itu menulis. Semasa kecilnya ia selalu mengatakan kepada orang-orang bahwa dia ingin menjadi penulis ketika dia besar nanti. Tetapi setelah menikah di usia 20 tahun dan memiliki 3 orang anak sebelum 26 tahun, minat tersebut harus dipendam.
Tidak sampai beberapa tahun kemudian Hoover mendapat ide untuk mulai menulis. Dengan dorongan teman-teman dan keluarga, dia menerbitkan sendiri novel debutnya tahun 2012, Slammed, kisah seorang remaja yang terguncang karena kematian ayahnya. Dia memilih mempublikasikan secara indie bukan karena penerbit tidak tertarik, tetapi karena dia bahkan tidak tahu bagaimana cara mencari agen.
Yang mengejutkan, Slammed mendapat daya tarik berkat blogger buku, pengulas indie, dan kelas penggemar e-book yang sedang berkembang. Slammed kemudian menjadi buku terlaris New York Times, kejadian yang jarang terjadi di buku mana pun, apalagi debut yang diterbitkan sendiri. Pengalaman itu juga mendorongnya untuk mulai mengembangkan pengikut online sebelum banyak penulis menyadari bahwa media sosial akan menjadi bagian integral dari profesinya.
Sejak itu, Hoover telah menulis hingga mencakup sekitar dua lusin judul dan beberapa genre, termasuk roman, thriller, dan novel paranormal.
Meminta Hoover untuk menjelaskan apa yang membuat buku-bukunya populer bahkan lebih sulit lagi. Tidak seperti banyak penulis, dia tidak merencanakan judulnya jauh-jauh hari dan malah mendasarkannya pada suasana hati. "I write what I want to read.”
Rekomendasi
Buku ini saya rekomendasikan kepada pembaca dewasa yang mencari novel percintaan yang syahdu dan mengharu-biru. Tone ceritanya sedih, silih berganti dengan debar-debar asmara, dan hangat di akhir cerita. Tokoh utamanya cantik tampan, jatuh cinta pada pandangan pertama, kisahnya memang "romance-banget". Selain romance ada drama ibu dan anak juga. Plot sedang cepat kombinasi maju dan mundur, pov satu berganti-ganti antara dua tokoh utama. Endingnya tertutup dengan pesan tentang mengatasi duka dan menjaga cinta dan harapan.
Notes: premarital sex, sexual scenes, trauma.
Jika Anda suka dan merasa mendapatkan manfaat dari konten di blog Dipidiff.com, sekarang Anda bisa mendukung pengembangan blog ini dengan mendonasikan uang mulai dari seribu rupiah atau mempertimbangkan untuk mendukung rutin per bulannya. Terimakasih.
Donasi dapat ditransfer ke:
BCA 740 509 5645 an Diana Fitri
Gopay 081959986001
-------------------------------------------------------------------------
Dipidiff.com adalah sebuah media edukasi yang menginspirasi melalui beragam topik pengembangan diri, rekomendasi buku-buku, dan gaya hidup yang bervibrasi positif.
Dipi adalah seorang pembaca buku sejak usia 5 tahun. Ia membaca buku-buku fiksi maupun non fiksi. Dipi host di dua program di nbsradio.id (radio di Bandung yang beraliansi resmi dengan VOA). Podcast Dipi bisa diakses di Spotify DipidiffTalks. Dipi menulis di blognya dipidiff.com , dan tulisan-tulisan review bukunya menjadi entry di halaman pertama mesin pencari Google. Saat ini dipi adalah ambassador untuk Periplus Bandung dan berafiliasi dengan Periplus Indonesia di beberapa event literasi. Dipi bisa dijumpai juga di instagram @dipidiffofficial. Dipi diundang oleh berbagai komunitas dan lembaga pendidikan untuk berbagi topik membaca, menulis, mereview buku, public speaking, dan pengembangan diri, misalnya di Universitas Negeri Semarang, LP3i, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, English Star Bandung, The Lady Book Club, Buku Berjalan.id, SMAN 24 Bandung, SMAN 22 Bandung, dan lain-lain. Passionnya yang lain terkait dengan bidang pendidikan dan memanggang kue-kue. Dia mengembangkan bisnis kecilnya, bernama Dipidiff Official Store, sambil tetap sibuk menjadi ibu satu anak dan meng-coaching-mentoring beberapa remaja dan dewasa muda di Growth Tracker Program, ini adalah program pribadi, yang membantu (terutama) remaja dan dewasa muda untuk menemukan passion dan mengeluarkan potensi mereka. Dipidiff adalah Personal Brand-nya.
Let's encourage each other to shape a better future through education and book recommendation
Contact Dipidiff at This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it..
TERBARU - Review Buku
Review Buku The Book You Wish Your Paren…
29-04-2023 Dipidiff

The Sunday Times No. 1 Bestseller, lebih dari 1,3 juta eksemplar terjual di seluruh dunia. Judul : The Book You Wish Your Parents Had Read (Orang Tuamu Wajib Membaca Buku Ini, dan...
Read moreReview Buku Sang Cipta Rasa - Fahd Pahde…
16-04-2023 Dipidiff

Judul : Sang Cipta Rasa Penulis : Fahd Pahdepie Editor: Triana Rahmawati Ilustrator: Agung Pamukti Jenis Buku : Non Fiksi Religi, Pengembangan Diri Penerbit : Republika Penerbit Tahun Terbit : 2023 Jumlah Halaman : 270 halaman Dimensi Buku...
Read moreReview Buku Damba, Lara, dan Cinta - Ste…
12-04-2023 Dipidiff

Judul : Damba, Lara, dan Cinta - Enam Cerita Perempuan Asia Penulis : Stefano Romano Editor: Anwar Holid Jenis Buku : Kumpulan Cerpen Penerbit : MCL Publisher Tahun Terbit : 2023 Jumlah Halaman : 134 halaman Dimensi...
Read moreReview Buku Love is The Answer - Arvan P…
11-04-2023 Dipidiff

Buku Pilihan Kick Andy Judul : Love is The Answer Penulis : Arvan Pradiansyah Jenis Buku : Pengembangan Diri Penerbit : PT Integritas Lestari Manajemen Tahun Terbit : Agustus 2022 Jumlah Halaman : 184 halaman Harga :...
Read more