Apa Kabar Batik Indonesia di Masa Pandemi Covid-19?

Video yang beredar tentang media pemerintah China Xinhua ini cukup heboh, terutama di twitter. Di video berdurasi 49 detik itu, akun Twitter @XHNews menuliskan " Batik adalah kerajinan tradisional China" di pembuka video. Di video yang sama ditampilkan seorang pengrajin yang menggambar motif batik di sebuah kain. Beragam motif digambar seperti hewan dan tumbuh-tumbuhan, serta ukiran-ukiran khas batik. Cara menggambar batiknya juga memakai canting, meski bentuk alatnya sedikit berbeda. Ada keterangan di video yang menyebutkan bahwa ini biasanya dipakai kelompok etnis minoritas yang tinggal di Guizhou dan Yunan. Selain membatik di kain, terlihat pula seorang wanita yang menggambar motif batik di sebuah bucket hat. Motif batik ini bergambar bunga. Kemudian ditunjukkan juga proses pembuatan batik celup yang menghasilkan motif bergambar burung. (*sumber kompas. com). Katanya video ini mendapatkan lebih dari 160 likes dan di-retweet lebih dari 200 kali. Komen juga membanjiri twitdengan beragam reaksi warganet.
Kepedulian kita pada batik saya rasa masih cukup kental. Dukungan instansi pemerintahan mengeluarkan aturan resmi wajib berbatik di hari tertentu juga sangat positif, dan tak sedikit perusahaan swasta yang menerapkan regulasi serupa. Sedangkan sisanya, memang tanda tanya. Tapi bukan berarti tidak adanya regulasi dari perusahaan membuat kita tidak menggunakan batik sebagai pakaian kerja. Toh ini kebebasan individu. By the way, di kantormu ada aturan pakai baju batik kah?
Beberapa sekolah juga mendisain seragam siswa dengan motif batik. Sebut saja Tunas Unggul Interactive School, sebuah sekolah global besar di Bandung yang inklusif dan Islam terpadu dengan jaringan sisterschool membentang dari Inggris, Korea, Australia, Singapura, hingga Malaysia, ini seragam siswanya menggunakan motif batik. Semoga terus konsisten ya dengan konsep seragam ini :).
Terletak di Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan. Di sini kita bisa belajar membatik di sanggar, berbelanja batik, hingga menikmati keunikan pemandangan kampung yang berwarna-warni dengan motif batik. Ada banyak batik warna-warni dengan motif yang beragam karena ciri khas batik pesisir yang mempengaruhi pola serta motifnya. Kampung Batik Palbatu pernah menerima penghargaan dari MURI (Museum Rekor Indonesia) untuk rekor jalan terpanjang dengan motif batik.
Terletak di kota Cirebon dan dapat diakses melalui gerbang tol Plumbon. Kampung Batik Trusmi merupakan sentra wisata batik yang terkenal dengan batik bermotif awan yang khas, yaitu motif megamendung.
Di sini kita dapat melihat proses produksi Batik dan mempelajari bagaimana warna-warni serta motif batik diproduksi. Para pembatiknya juga katanya ramah-ramah dan bisa kita tanya-tanya. Di kampung Batik Trusmi kita bisa melihat-lihat batik dan mereka dapat mencoba untuk eksplorasi dari rumah ke rumah untuk membeli dan menawar batik yang menarik perhatian mereka, dan dapat melihat uniknya proses pembuatan batik di rumah-rumah tradisional warga dan hamparan motif batik di jemuran bambu setelah proses pelorodan atau proses peluruhan lilin batik (biasa disebut malam).
Ini tempat wisata batik legendaris dengan terkenal karena kualitas batiknya yang tinggi. Hampir seluruh batik pesisiran di destinasi ini merupakan batik tulis halus yang motifnya terinspirasi dari budaya Tiongkok dan Belanda. Batik Oey Soe Tjoen biasanya menggunakan motif alam seperti kupu-kupu, bunga dan burung yang dilukis dan diwarnai dengan warna-warna cerah. Sayangnya di sini kita tidak bisa ikut membatik, tapi tetap lumayan banget karena kita tetap bisa melihat bagaimana para ahli membuat motif-motif kecil yang mendetail dengan canting dan malam di atas kain, serta ikut membeli kriya batik yang unik dan khas dari kota Pekalongan ini.
Lokasinya unik karena terletak di perbukitan Imogiri. Jadi pemandangannya sangat khas, segar pegunungan dan wangi batik katanya bercampur jadi satu. Kebayang ya pasti sangat berkesan.
Di sini, kita bisa mempelajari bagaimana warga sekitar memproses batik secara tradisional. Mulai dari proses pembuatan pola, pembatikan, pewarnaan, nglorod atau proses pelunturan lilin batik, hingga proses penjemuran. Kita biasanya juga dapat turut serta untuk belajar membatik dan mewarnai batik mereka sendiri untuk dibawa pulang.
Ini adalah sentra batik yang terbesar di kota Solo. Nilai sejarahnya tinggi karena dulu merupakan pemukiman abdi dalem atau para pekerja keraton Solo yang sejak dulu mempertahankan budaya membatik secara turun temurun. Motif batiknya tradisonal berdasarkan pakem keraton.
Rekomendasi destinasi wisata batik lainnya yang saya dapatkan dari kompas. com adalah Kampung batik di kota Surakarta, yakni Sentra batik di Kampung Batik Laweyan dan Istana Batik Keris.
1. Kampung Batik Laweyan.
Kampung batik ini merupakan ikon batik Solo sejak abad ke-19 Kampung Batik Laweyan. Kita bisa melihat 250 motif batik khas Laweyan sambil berinteraksi dengan para perajin batik. Warna batik Laweyan cenderung lebih terang dari batik Kauman. Sama seperti Kampung Batik Kauman, Kampung Batik Laweyan juga memiliki bangunan bergaya arsitektur Jawa-Belanda. Namun yang membedakannya adalah bangunan tersebut juga mengombinasikan gaya arsitektur khas Eropa, China, dan Islam. Selain menikmati keindahan batik Laweyan dan melihat proses pembuatannya, kita akan diajak untuk turut serta belajar membatik melalui kursus singkat sekitar dua jam. Tidak hanya itu, karya batik pengunjung juga bisa dibawa pulang sebagai oleh-oleh. Menarik ya :)
2. Istana Batik Keris.
Istana Batik Keris merupakan tempat wisata baru di Surakarta yang dikenal sebagai Omah Lowo, atau rumah kelelawar. Tempat wisata yang kini merupakan museum batik tersebut baru saja diresmikan oleh Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo tepat pada Hari Batik Nasional. Warga Surakarta bisa berkunjung ke sana secara gratis. Namun katanya hanya gedung B dan C saja yang bisa disambangi tanpa memungut biaya sepeser pun. Untuk Gedung A, ada sejumlah ketentuan. Minimal pembelian Rp 25.000 bisa masuk ke Gedung A. Pada masa pandemi seperti saat ini, ada protokal yang harus diikuti seperti jaga jarak, serta melakukan protokol kesehatan pencegahan Covid-19, yaitu memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, dan tidak bepergian jika demam atau suhu tubuh di atas 37,3 derajat Celsius.
Saya pribadi senang ketika membaca gerak kepedulian para maestro batik Indonesia yang turun tangan langsung melakukan pembinaan perajin batik, bahkan mengedukasi batik hingga ke mancanegara. Sebut saja Agus Ismoyo, seniman kelahiran Yogyakarta yang diberitakan melakukan kunjungan khusus ke suku Aborigin, Australia untuk bertukar ilmu batik di sana. Kolaborasi yang luar biasa ya :). Ternyata rombongan Agus Ismoyo ini adalah orang kedua yang memperkenalkan batik ke Melville Island dan Daly River. Yang pertama itu tahun 1977, jadi sudah lama sekali. Di tahun 1977 dulu itu, suku Aborigin diajarkan cara membatik yang banyak menggunakan titik dan garis dalam ekspresi seni mereka. Akibatnya cara membatik sama tapi style beda. Suku Aborigin menggunakan kuas dan tidak terbiasa menggunakan gawangan. Kain diletakkan di kaki sebelah kiri dan kanan kainnya, lalu kaki dilonggarkan sehingga menjadi kaku dan bisa dilukis dengan kuas. Kemiripan batik suku Aborigin dengan batik kita ada di bentuk motif flora dan fauna (*sumber kompas. com).
Salah satu pernyataan Agus Ismoyo dan Maria di media kompas. com menarik juga untuk direnungkan.
Klik gambar Whatsapp di bawah ini untuk chat langsung dengan Dipidiff
(terbuka untuk komentar, informasi, dan diskusi)
Klik gambar Whatsapp di bawah ini untuk Order Dipidiff Snack Book
TERBARU - Review Buku
Review Buku Gilded - Marissa Meyer
13-05-2022 Dipidiff

Editors' Pick Best Young Adult on Amazon #1 Indie Bestseller#1 New York Times BestsellerA New York Times Best Children's Book of 2021 In Gilded, #1 New York Times-bestselling author Marissa Meyer returns...
Read moreReview Buku Atlas of The Heart - Brené B…
12-05-2022 Dipidiff

#1 New York Times Bestseller Judul : Atlas of The Heart Penulis : Brené Brown Jenis Buku : Self-help book Penerbit : Random House Tahun Terbit : November 2021 Jumlah Halaman : 336 halaman Dimensi Buku : 25,91 x...
Read moreReview Buku Reminders of Him - Colleen H…
09-05-2022 Dipidiff

Amazon Charts #7 This Week A trouble young mother yearns for a shot at redemption in this heartbreaking yet hopeful story from #1 New York Times Bestselling Author Colleen Hoover. Judul : Reminders...
Read moreReview Buku Misi - Asmayani Kusrini
08-05-2022 Dipidiff

Judul : Misi Penulis : Asmayani Kusrini Jenis Buku : Sastra Fiksi Penerbit : MCL Publisher Tahun Terbit : November 2021 Jumlah Halaman : 332 halaman Dimensi Buku : 13 x 19 cm Harga : Rp. 98.000*harga sewaktu-waktu...
Read more