Review Buku This is Me Letting You Go - Heidi Priebe Terj. Renebook + Insight
International Bestseller
Judul : This Is Me Letting You Go
Tentang Melepaskan, Merelakan, dan Memaafkan
Penulis : Heidi Priebe
Penerjemah: Berliani M. Nugrahani
Jenis Buku : Non Fiksi
Penerbit : Renebook
Tahun Terbit : Cetakan 1, Februari 2025
Jumlah Halaman : 168 halaman
Dimensi Buku : 13 x 19 cm
Harga : Rp. 75.000*harga sewaktu-waktu dapat berubah
ISBN : 9786238945986
Softcover
Edisi Terjemahan
Tersedia di Penerbit Renebook
Sekelumit Tentang Isi
Melepaskan selalu menjadi hal yang tak mudah bagimu.
Sebab, dunia ini mengajarkanmu untuk selalu menjaga semua yang kamu cintai.
Meski sialnya, terkadang apa yang kamu cintai dapat berakhir --- bahkan jauh sebelum dirimu siap.
Dan kamu harus tetap menggulirkan hidup beserta semua kepahitannya.
Dan terus mencari bagaimana caranya melepaskan, merelakan, serta memaafkan.
Daftar Isi
Peta Buku
Pengantar Ahli
Pengantar Penerbit
Pengantar
1. Bacalah Ini Jika Tidak Ada yang Mengirimu Ucapan Selamat Pagi
2. Aku Mengirimimu Pesan Ini Karena Aku Menyukaimu
3. Kebenaran Tentang Bertemu Seseorang pada Waktu yang Salah
4. Bacalah Ini Jika Kamu Khawatir Tidak Akan Menemukan "Jodohmu"
5. Untuk Semua Perempuan Garang yang Telah Berusaha Menjinakkan Diri
6. Kamu Sebaiknya Lebih Memilih Gaya Hidup yang Kamu Inginkan daripada Orang yang Kamu Incar
7. Cara untuk Setengah Jatuh Cinta kepada Seseorang
8. Bacalah Ini Saat Kamu Lelah terhadap Segalanya
9. Inilah Cara agar Kamu Bisa Mencintai Tanpa Pengharapan
10. Bacalah Ini Jika Ada Seseorang yang Tidak Bisa Kamu Maafkan
11. Kegagalan Terburuk yang Tidak Pernah Dibahas
12. Sudah Waktunya Kamu Memaafkan Dirimu Untuk Ke-14 Hal Ini
13. Bacalah Ini Saat Kamu Perlu Menyendiri
14. Mengapa Sangat Sulit untuk Melupakan Peselingkuh
15. Bacalah Ini Jika Kamu Merasa Membutuhkan Waktu Terlalu Lama untuk Beranjak
16. Pada Waktu Inilah Kamu Akan Beranjak dari Mantanmu
17. Apa yang Tidak Mereka Beritahukan Kepadamu tentang Cinta
18. Jadilah Seseorang yang Lebih Peduli
19. Beri Aku Kesempatan
20. Yang Terlupakan Saat Kita Berbicara tentang Waktu yang Salah
21. Biarlah Aku Jatuh Cinta pada Kegelapanmu
22. Aku Tidak Mau Menikah Jika Ini Bukan Janji Kita
23. Beginilah Rasanya Mengawali Hubungan Setelah Mengakhiri Begitu Banyak Hubungan
24. Tolong Hapus Nomorku
25. Beginilah Cara Berhenti Menunggu Seseorang Kembali
26. Mungkin Kamu dan Aku Tidak Mendapatkan Semesta Lain
27. Saat Kamu Harus Meninggalkan Hal-Hal Terbaik
28. Bagaimana Jika Aku Mendapatkanmu Lagi?
29. Cara Mencintai Seseorang yang Tidak Bisa Kamu Pegang
30. Inilah Aku yang Melepaskanmu
Siapa Heidi Priebe
Heidi Priebe adalah seorang penulis, pembuat konten, pelatih, dan pakar di bidang Attachment Theory, pengembangan diri, dan penyembuhan emosional. Ia memiliki latar belakang akademis di bidang psikologi serta Attachment Theory & Research. Ia juga memilliki berbagai sertifikasi di bidang pelatihan kesehatan integratif, meditasi, kecerdasan emosional, NLP, dan hipnosis. Karyanya didasarkan pada pengalaman pribadi dan pendekatan profesional.
Selain buku This is Me Letting You Go, Heidi Priebe juga menulis buku The First New Universe, The Comprehensive ENFP Survival Guide, dan The Comprehensive INFP Survival Guide.
Rekomendasi
Buku ini saya rekomendasikan kepada pembaca remaja dan dewasa yang mencari buku non fiksi berisi esay-esay tentang masa-masa sedih, sepi, kehilangan, sakit hati, lelah, tidak percaya diri, atau trauma karena konflik relationship. Ini untuk kita yang sedang patah hati, agar terhibur dan bersemangat lagi, agar bisa melepaskan duka dan segera bangkit penuh harapan. Kesedihan memang harus kita hadapi sendiri, tapi alangkah nyamannya jika ada yang bisa mendampingi, salah satunya buku This is Me Letting You Go.
Insight
Heidie Priebe menulis buku ini untuk menginspirasi, dan menawarkan saran dan strategi praktis saat seseorang sedang dalam kondisi patah hati. Tujuan ini tampak jelas dari awal melalui penyampaian Heidi di bab pengantar dan menurut saya buku ini berhasil memenuhi tujuan itu.
"Ini adalah buku tentang beranjak maju saat kamu tidak menghendakinya. Ini adalah buku tentang menerima masa depan yang tidak kamu persiapkan. Ini adalah buku tentang menerima bahwa meskipun kita tidak selalu bisa mengendaikan segalanya, kita harus belajar untuk tetap menjalaninya.
Ini adalah buku tentang melepaskan.
...
Melepaskan bukanlah sesuatu yang sederhana maupun gamblang. ini adalah proses dinamis yang berlangsung seumur hidup.
Aku berharap ada bagian dari buku ini yang sesuai untukmu, di mana pun prosesmu saat ini.
Karena tidak ada orang lain yang bisa melakukannya untukmu. Namun, kita semua membutuhkan teman untuk menjalaninya."
Esay-esay Heidi di sini sangat sesuai untuk pembaca yang mencari bacaan yang hangat menguatkan dan mudah dicerna, yang berbicara tentang makna cinta, khususnya masa-masa patah hati yang berat untuk dilalui, ketika sulit untuk melepaskan masa lalu, namun hidup harus berlanjut. Bahkan bagi pembaca yang tidak sedang dalam momen yang demikian bisa menarik wisdom dan saran yang terkandung dalam esay-esay Heidi.
Misalnya, pada esay Bacalah Ini Jika Tidak Ada Yang Mengirimu Ucapan Selamat Pagi,
Pertama-tama: Selamat pagi, Sayang.
Terlambatkah ucapanku ini? Aku tahu bahwa kamu mungkin sudah lama terjaga - mungkin sejak berjam-jam yang lalu, atau bisa jadi kamu bahkan sudah sibuk seharian ini. Aku tahu bahwa kamu mungkin sudah lama tidak mendengar ucapan ini...
Aku tahu bahwa kamu mungkin tidak baik-baik saja. ..
Aku tahu bahwa sesuatu sesepele kiriman ucapan "Selamat pagi" bisa menghadirkan perubahan besar di hidupmu. Tidak apa-apa jika kamu merasa begitu. ....
Kamu pantas mendapatkan hari yang menyenangkan, bukan karena konon hal-hal baik akan terjadi pada orang-orang baik, melainkan karena ini adalah sesuatu yang pantas bagi kita semua. ...
Suatu hari nanti, akan ada seseorang yang mencintai segala hal remeh tentangmu. ....
Hal terpenting adaah dirimu akan selalu memilikimu.
Berikut pesanku untukmu jika kamu tidak menerima ucapan selamat pagi hari ini: Jangan lupa bahwa kamu luar biasa....
Kamu jauh lebih penting dari sekadar seseorang yang tidak menerima pesan berisi ucapan selamat pagi. ...
Pada akhirnya, kita sendirilah yang bertanggung jawab atas apa yang kita hadirkan ke kehidupan kita. Maka, jadilah seseorang yang menghadirkan sinar ke dirimu sendiri, walalupun tidak ada orang lain yang melakukannya untukmu. ...
Kamu, Sayangku, terlalu cemerlang untuk diredupkan oleh sesuatu seremeh dan sesepele ketiadaan ucapan selamat pagi.
Dengan nada tulisan yang reflektif dan intim hingga akhir, tulisan esay Heidi sangat tepat untuk membawakan inspirasi dan penguatan pada pembaca untuk berani melepaskan dan melanjutkan hidup. Meskipun esay tidak memuat satu cerita utuh namun pendekatan ke topik intinya sangat baik dan mulus. Argumentasinya juga sulit dibantah dan logis. Secara total esay -esay Heidi memiliki kedalaman emosi dan empati sehingga persuasif bagi pembacanya.
Misalnya pada esay Bacalah Ini Saat Kamu Lelah Terhadap Segalanya yang membahas langkah penerimaan emosi (awareness dan acceptance) yang lalu disusul dengan tindakan melambatkan laju kehidupan (to slow down) yang merupakan kunci penyembuhan mental health - healing,
Aku memahami rasa lelah - dan tidak hanya secara fisik.
Dunia yang kita huni adalah tempat yang melelahkan. Meletihkan, Dunia ini tidak kenal terima kasih. Ia tanpa henti membermu cobaan dan jarang memberimu penghargaan. ...
Kamu lelah karena mencintai terlalu dalam, mengasihi terlalu dalam, memberi terlalu banyak pada dunia yang tidak pernah membalas pemberianmu. ...
Kita semua mengira kita sendirian dalam keletihan kita. Namun, sesungguhnya kita sama-sama lelah -- lelah terhadap permainan yang kita jalankan, kebohongan yang kita ucapkan, dan ketidakpastian yang saling kita berikan. ...
Maka, kita selalu waspada. Kita membangun tembok pertahanan. ..
Kita semua lebih ulet daripada yang kita kira dan tidak ada yang bisa mendebat fakta ini. Akan selalu ada lebih banyak cinta yang bisa kita berikan, lebih banyak harapan yang bisa kita miliki, lebih banyak semangat yang bisa kita kobarkan dan lepaskan ke dunia. Selama ini kita hanya kurang jauh melangkah sehingga belum mencapai titik tempat kita bisa melihat buah dari upaya-upaya kita. ...
Ketika kamu merasa kalah, letih, dan muak terhadap kehidupanmu, bukan berarti kamu tidak membuat perubahan. ...
Ada bagian dari kehidupan yang berlangsung diam-diam. Perlahan-lahan. Penyebabnya adalah pilihan-pilihan kecil yang kita ambil daengan hati-hati setiap hari dalam upaya kita menjadi pribadi yang lebih baik. Kita harus menyediakan waktu untuk menanti perubahan-perubahan itu terjadi. Untuk membiarkannya berkembang. Agar kita terhindar dari rasa frustasi di tengah jalan.
Saat kamu lelah, lambatkanlah lajumu. Tenangkanlah dirimu. Berhati-hatilah dalam melangkah. Namun, jangan berhenti. ....

Kekuatan buku ini terutama terletak pada engaging narrative style yang memiliki kedalaman emosi dan empati yang terasa di tiap esay. Rasanya seperti teman yang sangat memahami hal-hal berat, duka, dan membingungkan ketika berada di fase patah hati. In my opinion, inilah yang menyebabkan buku ini diterima begitu banyak pembaca dari beragam negara.
Sebaliknya, buku ini tentu saja kurang tepat bagi mereka yang mencari esay ilmiah yang dibangun dengan dasar argumentasi yang komprehensif studi kasus dan hasil riset. Personally, dengan tambahan gambar ilustrasi yang simple dan selaras, buku ini mungkin akan tambah berkesan.
Ada beberapa buku tentang relationship yang saya baca, namun tidak ada yang sespesifik topik melepaskan dengan format esay seperti Heidi, apalagi penulisnya adalah seorang ahli. Buku-buku lain lebih berat dengan gaya penyampaian formal, atau agak mirip seperti Heidi namun bukan ditulis oleh seorang ahli, atau ditulis berformat puisi. Karakteristik penulis, gaya penyampaian, dan format buku ini memang berbeda.
Esay-esay Heidi sekali lagi menyadarkan saya perihal proses mendewasa yang tidak mudah, tentang hubungan yang sehat dalam cinta, dan tentunya tentang memaafkan diri sendiri yang ternyata lebih sulit ketimbang memaafkan orang lain. Esay yang penuh perenungan dan sarat akan pesan kasih sayang pada diri sendiri.
-------------------------------------------------------------------------
Dipidiff.com adalah sebuah media edukasi yang menginspirasi melalui beragam topik pengembangan diri, rekomendasi buku-buku, dan gaya hidup yang bervibrasi positif.
Diana Fitri, biasa dipanggil Dipi, adalah seorang ibu yang gemar berkebun, dan rutin berolahraga. Gaya hidup sehat dan bervibrasi positif adalah dua hal yang selalu ia upayakan dalam keseharian. Sambil mengasuh putra satu-satunya, ia juga tetap produktif dan berusaha berkembang secara kognitif, sosial, mental dan spiritual.
Lulusan prodi Pemuliaan Tanaman Universitas Padjadjaran, Dipi lalu melanjutkan studi ke magister konsentrasi Pemasaran, namun pekerjaannya justru banyak berada di bidang edukasi, di antaranya guru di Sekolah Tunas Unggul, sekolah kandidat untuk International Baccalaureate (IB), dan kepala bagian Kemahasiswaan di Universitas Indonesia Membangun. Setelah resign tahun 2016, Dipi membangun personal brand Dipidiff hingga saat ini.
Sebagai Certified BNSP Public Speaker dan Certified BNSP Trainer, serta certified IALC coach, Dipi diundang oleh berbagai komunitas dan Lembaga Pendidikan untuk berbagi topik membaca, menulis, mereviu buku, public speaking, dan pengembangan diri, misalnya di Kementrian Keuangan, Mega Andalan Kalasan, Manulife Indonesia, Universitas Negeri Semarang, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, BREED, Woman Urban Book Club, Lions Clubs, Bandung Independent School, The Lady Book Club, Buku Berjalan.id, SMAN 24 Bandung, SMKN 2 Baleendah, SMK Profita, SMAN 22 Bandung, dan lain-lain. Dipi juga pemateri rutin di platform edukasi www.cakap.com . Dipi meng-coaching-mentoring beberapa remaja dan dewasa di Growth Tracker Program, ini adalah program pribadi, yang membantu (terutama) remaja dan dewasa muda untuk menemukan passion dan mengeluarkan potensi mereka.
Berstatus bookblogger, reviu-reviu buku yang ia tulis selalu menempati entry teratas di halaman pertama mesin pencari Google, menyajikan ulasan terbaik untuk ribuan pembaca setia. Saat ini Dipi adalah brand ambassador untuk Periplus Bandung dan berafiliasi dengan Periplus Indonesia di beberapa event literasi. Dipi pernah menjadi Official Reviewer untuk Republika Penerbit dan berpartner resmi dengan MCL Publisher. Kolaborasi buku-bukunya, antara lain dengan One Peach Media, Hanum Salsabiela Rais Management, KPG, Penerbit Pop, Penerbit Renebook, dan Penerbit Serambi. Reviu buku Dipi bisa dijumpai di www.dipidiff.com maupun Instagram @dipidiffofficial. Dipi pernah menjadi host di program buku di NBS Radio. Dulu sempat menikmati masa dimana menulis drop script acara Indonesia Kemarin di B Radio bersama penyiar kondang Sofia Rubianto (Nata Nadia). Podcast Dipi bisa diakses di Spotify DipidiffTalks.
Let's encourage each other to shape a better future through education and book recommendation.
Contact Dipidiff at DM Instagram @dipidiffofficial
TERBARU - SELF EDUCATION
Cara Mewujudkan Impian dengan Manifestas…
03-11-2024 Dipidiff

Updated 24 Februari 2025 I think human beings must have faith or must look for faith, otherwise our life is empty, empty. To live and not to know why the cranes...
Read moreMengapa Ringkasan Buku Itu Penting?
19-06-2022 Dipidiff

Pernah ga sih teman-teman merasakan suatu kebutuhan yang sebenarnya mendesak namun seringkali diabaikan? Mungkin karena rasanya kebutuhan ini sepele, atau mungkin dia tidak terasa mendesak sampe ketika waktunya tiba mendadak...
Read more10 Tips Mengatasi Kesepian
05-12-2021 Dipidiff

Apakah kamu akhir-akhir ini merasa kesepian? Rasa sepi ini ga cuma hadir saat sendiri, tapi juga di tengah keramaian, atau bahkan saat bersama orang-orang terdekat. Ada sebuah rasa hampa yang...
Read moreTentang Caranya Mengelola Waktu
11-08-2021 Jeffrey Pratama

“Seandainya masih ada waktu...” Berani taruhan, diantara kita, pasti pernah berkomentar seperti di atas, atau yang mirip-mirip, minimal sekali seumur hidup. Waktu merupakan satu-satunya sumber daya yang tidak dapat diproduksi ulang. Apa...
Read moreCara Membuat Perpustakaan Pribadi di Rum…
25-09-2020 Dipidiff

Perpustakaan sendiri punya kenangan yang mendalam di benak saya. Saya yakin teman-teman juga punya memori tersendiri ya tentang library. Baca juga "Arti Perpustakaan Bagi Para Pecinta Buku" Baca juga "Perpustakaan Luar...
Read more