0

Review Buku This is Me Letting You Go - Heidi Priebe Terj. Renebook + Insight

Published: Saturday, 15 March 2025 Written by Dipidiff

International Bestseller

 

Judul : This Is Me Letting You Go

Tentang Melepaskan, Merelakan, dan Memaafkan

Penulis : Heidi Priebe

Penerjemah: Berliani M. Nugrahani

Jenis Buku : Non Fiksi

Penerbit : Renebook

Tahun Terbit : Cetakan 1, Februari 2025

Jumlah Halaman :  168 halaman

Dimensi Buku : 13 x 19 cm

Harga : Rp. 75.000*harga sewaktu-waktu dapat berubah

ISBN : 9786238945986

 

Softcover

Edisi Terjemahan

Tersedia di Penerbit Renebook

 

 

 

Sekelumit Tentang Isi

 

Melepaskan selalu menjadi hal yang tak mudah bagimu.

Sebab, dunia ini mengajarkanmu untuk selalu menjaga semua yang kamu cintai.

Meski sialnya, terkadang apa yang kamu cintai dapat berakhir --- bahkan jauh sebelum dirimu siap.

Dan kamu harus tetap menggulirkan hidup beserta semua kepahitannya.

Dan terus mencari bagaimana caranya melepaskan, merelakan, serta memaafkan.

 

Daftar Isi

Peta Buku

Pengantar Ahli

Pengantar Penerbit

Pengantar

1. Bacalah Ini Jika Tidak Ada yang Mengirimu Ucapan Selamat Pagi

2. Aku Mengirimimu Pesan Ini Karena Aku Menyukaimu

3. Kebenaran Tentang Bertemu Seseorang pada Waktu yang Salah

4. Bacalah Ini Jika Kamu Khawatir Tidak Akan Menemukan "Jodohmu"

5. Untuk Semua Perempuan Garang yang Telah Berusaha Menjinakkan Diri

6. Kamu Sebaiknya Lebih Memilih Gaya Hidup yang Kamu Inginkan daripada Orang yang Kamu Incar

7. Cara untuk Setengah Jatuh Cinta kepada Seseorang

8. Bacalah Ini Saat Kamu Lelah terhadap Segalanya

9. Inilah Cara agar Kamu Bisa Mencintai Tanpa Pengharapan

10. Bacalah Ini Jika Ada Seseorang yang Tidak Bisa Kamu Maafkan

11. Kegagalan Terburuk yang Tidak Pernah Dibahas

12. Sudah Waktunya Kamu Memaafkan Dirimu Untuk Ke-14 Hal Ini

13. Bacalah Ini Saat Kamu Perlu Menyendiri

14. Mengapa Sangat Sulit untuk Melupakan Peselingkuh

15. Bacalah Ini Jika Kamu Merasa Membutuhkan Waktu Terlalu Lama untuk Beranjak

16. Pada Waktu Inilah Kamu Akan Beranjak dari Mantanmu

17. Apa yang Tidak Mereka Beritahukan Kepadamu tentang Cinta

18. Jadilah Seseorang yang Lebih Peduli

19. Beri Aku Kesempatan

20. Yang Terlupakan Saat Kita Berbicara tentang Waktu yang Salah

21. Biarlah Aku Jatuh Cinta pada Kegelapanmu

22. Aku Tidak Mau Menikah Jika Ini Bukan Janji Kita

23. Beginilah Rasanya Mengawali Hubungan Setelah Mengakhiri Begitu Banyak Hubungan

24. Tolong Hapus Nomorku

25. Beginilah Cara Berhenti Menunggu Seseorang Kembali

26. Mungkin Kamu dan Aku Tidak Mendapatkan Semesta Lain

27. Saat Kamu Harus Meninggalkan Hal-Hal Terbaik

28. Bagaimana Jika Aku Mendapatkanmu Lagi?

29. Cara Mencintai Seseorang yang Tidak Bisa Kamu Pegang

30. Inilah Aku yang Melepaskanmu

 

Siapa Heidi Priebe

Heidi Priebe adalah seorang penulis, pembuat konten, pelatih, dan pakar di bidang Attachment Theory, pengembangan diri, dan penyembuhan emosional. Ia memiliki latar belakang akademis di bidang psikologi serta Attachment Theory & Research. Ia juga memilliki berbagai sertifikasi di bidang pelatihan kesehatan integratif, meditasi, kecerdasan emosional, NLP, dan hipnosis. Karyanya didasarkan pada pengalaman pribadi dan pendekatan profesional.

Selain buku This is Me Letting You Go, Heidi Priebe juga menulis buku The First New Universe, The Comprehensive ENFP Survival Guide, dan The Comprehensive INFP Survival Guide.

 

Rekomendasi

Buku ini saya rekomendasikan kepada pembaca remaja dan dewasa yang mencari buku non fiksi berisi esay-esay tentang masa-masa sedih, sepi, kehilangan, sakit hati, lelah, tidak percaya diri, atau trauma karena konflik relationship. Ini untuk kita yang sedang patah hati, agar terhibur dan bersemangat lagi, agar bisa melepaskan duka dan segera bangkit penuh harapan. Kesedihan memang harus kita hadapi sendiri, tapi alangkah nyamannya jika ada yang bisa mendampingi, salah satunya buku This is Me Letting You Go.  

 

 

 

Insight

Tiga puluh bab yang Heidi tulis di buku ini bukan hanya sekadar cerita dari hati ke hati soal cinta dan lika-likunya, tapi juga solusi. Dengan bahasanya yang hangat dan menguatkan, Heidi membantu menempatkan perspektif yang positif dalam menghadapi ujian kehidupan ini. Mulai dari hal kecil tapi menyesakkan, ketika tidak ada yang mengucapkan selamat pagi lagi setelah perpisahan terjadi, hingga beban berat memaafkan diri dan derita perselingkuhan yang harus ditanggung. 
 
Orang yang tepat selalu datang di saat yang tepat, berhenti mencari jodoh dan jadilah jodoh diri kita sendiri dulu, menerima takdir yang ada, cintai diri, fokus menjadikan diri yang terbaik, maafkan dan maafkanlah, tetap baik hati dan peduli, tinggalkan masa lalu, terus mencoba, yakin pada masa depan, menerima pasangan apa adanya, saling mendukung kemajuan, cintai ia sepenuh hati lalu ikhlas melepasnya pergi jika itu yang terbaik.
 
Esay: Beginilah Cara Berhenti Menunggu Seseorang Kembali
Kamu berhenti menunggunya kembali dengan membuat dirimu merasa benar-benar tidak nyaman. ...
Kamu berhenti menunggunya kembali dengan membiarkan perubahan terjadi. ....
Kamu berhenti menunggunya kembali dengan menunjukkan kerapuhanmu kepada orang baru. ...
Kamu berhenti menunggunya kembali dengan menyadari bahwa rasa sakitmu adalah unsur yang tidak terhindarkan dalam proses beranjakmu. ...
Kamu berhenti menunggunya kembali dengan memilih untuk beranjak tanpa mereka. ....
Kebenaran tentang berhenti menunggu seseorang kembali adalah pada akhirnya, suatu hari nanti, akan ada orang lain yang muncul untuk menggantikannya. Dan orang itu adalah kamu. ...
Kamu berhenti menunggunya kembali melalui serangkaian langkah lambat yang sengaja kamu ambil untuk beranjak dari kehidupan yang kamu pikir milikmu menuju kehidupan yang menantimu. ...
 
 
Review 

Heidie Priebe menulis buku ini untuk menginspirasi, dan menawarkan saran dan strategi praktis saat seseorang sedang dalam kondisi patah hati. Tujuan ini tampak jelas dari awal melalui penyampaian Heidi di bab pengantar dan menurut saya buku ini berhasil memenuhi tujuan itu. 

"Ini adalah buku tentang beranjak maju saat kamu tidak menghendakinya. Ini adalah buku tentang menerima masa depan yang tidak kamu persiapkan. Ini adalah buku tentang menerima bahwa meskipun kita tidak selalu bisa mengendaikan segalanya, kita harus belajar untuk tetap menjalaninya.

Ini adalah buku tentang melepaskan.

...

Melepaskan bukanlah sesuatu yang sederhana maupun gamblang. ini adalah proses dinamis yang berlangsung seumur hidup.

Aku berharap ada bagian dari buku ini yang sesuai untukmu, di mana pun prosesmu saat ini.

Karena tidak ada orang lain yang bisa melakukannya untukmu. Namun, kita semua membutuhkan teman untuk menjalaninya."

 

Esay-esay Heidi di sini sangat sesuai untuk pembaca yang mencari bacaan yang hangat menguatkan dan mudah dicerna, yang berbicara tentang makna cinta, khususnya masa-masa patah hati yang berat untuk dilalui, ketika sulit untuk melepaskan masa lalu, namun hidup harus berlanjut. Bahkan bagi pembaca yang tidak sedang dalam momen yang demikian bisa menarik wisdom dan saran yang terkandung dalam esay-esay Heidi.

Misalnya, pada esay Bacalah Ini Jika Tidak Ada Yang Mengirimu Ucapan Selamat Pagi,

Pertama-tama: Selamat pagi, Sayang.

Terlambatkah ucapanku ini? Aku tahu bahwa kamu mungkin sudah lama terjaga - mungkin sejak berjam-jam yang lalu, atau bisa jadi kamu bahkan sudah sibuk seharian ini. Aku tahu bahwa kamu mungkin sudah lama tidak mendengar ucapan ini...

Aku tahu bahwa kamu mungkin tidak baik-baik saja. ..

Aku tahu bahwa sesuatu sesepele kiriman ucapan "Selamat pagi" bisa menghadirkan perubahan besar di hidupmu. Tidak apa-apa jika kamu merasa begitu. ....

Kamu pantas mendapatkan hari yang menyenangkan, bukan karena konon hal-hal baik akan terjadi pada orang-orang baik, melainkan karena ini adalah sesuatu yang pantas bagi kita semua. ...

Suatu hari nanti, akan ada seseorang yang mencintai segala hal remeh tentangmu. ....

Hal terpenting adaah dirimu akan selalu memilikimu.

Berikut pesanku untukmu jika kamu tidak menerima ucapan selamat pagi hari ini: Jangan lupa bahwa kamu luar biasa....

Kamu jauh lebih penting dari sekadar seseorang yang tidak menerima pesan berisi ucapan selamat pagi. ...

Pada akhirnya, kita sendirilah yang bertanggung jawab atas apa yang kita hadirkan ke kehidupan kita. Maka, jadilah seseorang yang menghadirkan sinar ke dirimu sendiri, walalupun tidak ada orang lain yang melakukannya untukmu. ...

Kamu, Sayangku, terlalu cemerlang untuk diredupkan oleh sesuatu seremeh dan sesepele ketiadaan ucapan selamat pagi.

 

Kumpulan esay ini tidak berpendekatan ilmiah meskipun ada saran-saran ahli yang disisipkan dalam esaynya. Meskipun tidak berbasis studi ilmiah, namun bab-bab esay-nya menarik dan menyeluruh, mencakup beragam topik relationship dalam episode perpisahan dan patah hati. Meksipun Heidi seorang praktisi mental, namun tulisannya tidak menggunakan jargon. Tulisannya ringkas, sederhana, tapi sangat mengena di hati. Ini juga yang menyebabkan isi buku mudah dicerna dan terasa mengalir.
 
Misalnya ketika Heidi membicarakan konsep self-love dalam hidup, yang tertuang di esay Bacalah Ini Jika Kamu Khawator Tidak Akan Menemukan "Jodohmu"
 
Karena jika kita tidak harus mencari cinta sejati kita, kita akhirnya akan bebas untuk menyadari bahwa kita bisa mencintai diri kita sendiri. Bahwa kita bisa memanfaatkan kehidupan kita untuk mengembangkan, menantang, dan memanjakan diri kita sendiri, dan juga membangun diri kita menjadi sosok yang lebih besar dan mapan daripada yang kita harapkan sebelumnya. Kita bisa membentuk belahan jiwa kita di dalam diri kita sendiri.
Satu hal yang perlu dihentikan oleh kita semua adalah menunggu kehadiran seseorang yang akan mengubah hidup kita. Jadilah orang yang kamu nanti-nanti itu. Jalanilah kehidupanmu seakan-akan kamu cinta sejatimu. Karena itulah satu-satunya yang kamu ketahui dengan pasti --- bahwa dalam setiap kesuksesan, kegagalan, ketakutan, dan pencapaian yang akan kamu alami hingga akhir hayatmu, kamu akan selalu ada. Kamulah yang akan hadir untuk menerima penghargaan. Kamulah yang akan menggenggam tanganmu sendiri saat kamu patah hati. Kamulah yang akan bangkit dari lantai setiap kali kamu terjatuh, dan entah apakah itu jika bukan perilaku cinta sejati.
 
Personally, tidak ada wawasan atau perspektif baru yang ditawarkan oleh Heidi di buku ini bagi mereka yang sudah sering menyimak bacaan non fiksi relationship, namun gaya penyampaiannya yang intim dan personal membuat esay-esaynya terasa dekat dan orisinal. Benar-benar buku yang terasa seperti teman yang tepat untuk melalui satu episode kehidupan percintaan yang berat untuk dilalui.
 
Misalnya, paragraf-paragraf yang memvalidasi perasaan di esay Untuk Semua Perempuan Garang yang Telah Berusaha Menjinakkan Diri,
 
Aku mengerti bahwa ini tidak selalu mudah. Aku mengerti bahwa ke mana pun kamu melangkah, kehidupan bagaikan pertandingan tarik tambang tanpa akhir bagimu. Kamu harus tetap tinggal saat kamu ingin pergi. Tetap bertahan saat kamu ingin menyerah. Kamu muak terhadap pikiranmu yang letih mengira-ngira apa yang bisa membuatmu bahagia karena kamu tidak menginginkan hal-hal yang berdasarkan ajaran yang kamu terima, semestinya kamu dambakan. Mungkin tidak pernah ada yang memberitahumu bahwa itu tidak apa-apa. Mungkin kamu belum pernah bertemu dengan seseorang yang seperti dirimu. Itu patut disayangkan. Sayang sekali tidak ada lebih banyak orang sepertimu.

 

Dengan nada tulisan yang reflektif dan intim hingga akhir, tulisan esay Heidi sangat tepat untuk membawakan inspirasi dan penguatan pada pembaca untuk berani melepaskan dan melanjutkan hidup. Meskipun esay tidak memuat satu cerita utuh namun pendekatan ke topik intinya sangat baik dan mulus. Argumentasinya juga sulit dibantah dan logis. Secara total esay -esay Heidi memiliki kedalaman emosi dan empati sehingga persuasif bagi pembacanya. 

Dengan cara yang halus, Heidi juga menyisipkan saran dan solusi yang bisa diterapkan pembaca dalam kehidupan nyata mereka. Sarannya praktis dan tidak rumit. Buku ini jelas menawarkan kebijaksanaan abadi dalam relationship.

Misalnya pada esay Bacalah Ini Saat Kamu Lelah Terhadap Segalanya yang membahas langkah penerimaan emosi (awareness dan acceptance) yang lalu disusul dengan tindakan melambatkan laju kehidupan (to slow down) yang merupakan kunci penyembuhan mental health - healing,

Aku memahami rasa lelah - dan tidak hanya secara fisik.

Dunia yang kita huni adalah tempat yang melelahkan. Meletihkan, Dunia ini tidak kenal terima kasih. Ia tanpa henti membermu cobaan dan jarang memberimu penghargaan. ...

Kamu lelah karena mencintai terlalu dalam, mengasihi terlalu dalam, memberi terlalu banyak pada dunia yang tidak pernah membalas pemberianmu. ...

Kita semua mengira kita sendirian dalam keletihan kita. Namun, sesungguhnya kita sama-sama lelah -- lelah terhadap permainan yang kita jalankan, kebohongan yang kita ucapkan, dan ketidakpastian yang saling kita berikan. ...

Maka, kita selalu waspada. Kita membangun tembok pertahanan. ..

Kita semua lebih ulet daripada yang kita kira dan tidak ada yang bisa mendebat fakta ini. Akan selalu ada lebih banyak cinta yang bisa kita berikan, lebih banyak harapan yang bisa kita miliki, lebih banyak semangat yang bisa kita kobarkan dan lepaskan ke dunia. Selama ini kita hanya kurang jauh melangkah sehingga belum mencapai titik tempat kita bisa melihat buah dari upaya-upaya kita. ...

Ketika kamu merasa kalah, letih, dan muak terhadap kehidupanmu, bukan berarti kamu tidak membuat perubahan. ...

Ada bagian dari kehidupan yang berlangsung diam-diam. Perlahan-lahan. Penyebabnya adalah pilihan-pilihan kecil yang kita ambil daengan hati-hati setiap hari dalam upaya kita menjadi pribadi yang lebih baik. Kita harus menyediakan waktu untuk menanti perubahan-perubahan itu terjadi. Untuk membiarkannya berkembang. Agar kita terhindar dari rasa frustasi di tengah jalan.

Saat kamu lelah, lambatkanlah lajumu. Tenangkanlah dirimu. Berhati-hatilah dalam melangkah. Namun, jangan berhenti.  ....

 

Dari awal This is Me Letting Go menggarisbawahi pesan tentang melepaskan, merelakan dan memaafkan seperti yang disebutkan sebagai subjudul buku. Pesan ini kemudian dieksplorasi dengan baik kedalam esay-esay yang ada, di antaranya yaitu Bacalah Ini Saat Kamu Lelah terhadap Segalanya, Bacalah Ini Jika Ada Seseorang yang Tidak Bisa Kamu Maafkan, Sudah Waktunya Kamu Memaafkan Dirimu Untuk Ke-14 Hal Ini, Bacalah Ini Saat Kamu Perlu Menyendiri, Bacalah Ini Jika Kamu Merasa Membutuhkan Waktu Terlalu Lama untuk Beranjak, Pada Waktu Inilah Kamu Akan Beranjak dari Mantanmu, Aku Tidak Mau Menikah Jika Ini Bukan Janji Kita, Beginilah Rasanya Mengawali Hubungan Setelah Mengakhiri Begitu Banyak Hubungan, Tolong Hapus Nomorku, Beginilah Cara Berhenti Menunggu Seseorang Kembali, Mungkin Kamu dan Aku Tidak Mendapatkan Semesta Lain. Dua esay penutupnya bahkan menjadi puncak dari pesan yang dimaksud dengan judul esay Saat Kamu Harus Meninggalkan Hal-Hal Terbaik dan Inilah Aku yang Melepaskanmu. 
 
Ini aku yang menerima bahwa kamu akan pergi. Ini pernyataan bahwa aku sudah tidak memiliki argumen, sudut pandang, permohonan ataupun penawaran untuk membuatnya berubah pikiran dan tetap tinggal. Ini kepasrahanku dalam menerima kejatuhan kita. ..
Ini akku yang menyadari bahwa aku harus melepaskanmu. Bahwa tidak peduli sebesar apa pun cintaku kepadamu, sekeras apa pun kita mengusahakan ini, atau sebanyak apa pun kita mengharapkan kebahagiaan untuk kita berdua, kita tidak akan menjadi pasangan yang serasi. ....
Bahwa kadang-kadang, hal terbaik yang bisa kamu lakukan untuk sesesorang yang kamu cintai adalah melepaskannya -- untuk melakukan lebih banyak, merasakan lebih banyak, dan mewujudkan cita-cita yang tidak akan pernah bisa terwujud seandainya dia tetap berada di sisimu.
Maka, inilah aku yang melepaskan jalinan jemariku. ..
Inilah aku yang melepaskanmu.
 
Patah hati tetap menjadi topik yang relevan karena merupakan pengalaman manusia yang sangat pribadi dan universal. Ini adalah masa ketika rasa sakit emosional terasa intens, refleksi diri, dan berpotensi signifikan pada pertumbuhan pribadi, dan oleh karenanya menjadi sumber eksplorasi yang berkelanjutan dalam literatur, seni, musik, dan psikologi. Kebutuhan akan pemahaman, dukungan, dan mekanisme penanganan seputar patah hati terus menjadi aspek utama mengapa hal itu tetap menjadi topik yang signifikan. Sampai kapanpun topik patah hati dan relationship akan selalu relevan dan relate dengan banyak pembaca.
 
Sejak membaca buku ini pertama kali di tahun 2016, This Is Lettting Me Go tertanam kesannya di benak saya. Saya suka cara pendekatannya dan gaya tulisannya yang hangat. This Is Me Letting Go versi terjemahan 2025 dari Penerbit Renebook ini tidak kalah bagusnya. Alih bahasanya yang baik membuat isi buku jadi lebih bisa diresapi, menyentuh emosi dan kontemplasi. Fisik bukunya simple dan manis, dan sedari dulu saya suka halaman peta di bagian depan khas buku-buku terbitan Renebook.
 
Picture: Beberapa halaman buku This Is Me Letting You Go
 

Kekuatan buku ini terutama terletak pada engaging narrative style yang memiliki kedalaman emosi dan empati yang terasa di tiap esay. Rasanya seperti teman yang sangat memahami hal-hal berat, duka, dan membingungkan ketika berada di fase patah hati. In my opinion, inilah yang menyebabkan buku ini diterima begitu banyak pembaca dari beragam negara.

Sebaliknya, buku ini tentu saja kurang tepat bagi mereka yang mencari esay ilmiah yang dibangun dengan dasar argumentasi yang komprehensif studi kasus dan hasil riset. Personally, dengan tambahan gambar ilustrasi yang simple dan selaras, buku ini mungkin akan tambah berkesan. 

Ada beberapa buku tentang relationship yang saya baca, namun tidak ada yang sespesifik topik melepaskan dengan format esay seperti Heidi, apalagi penulisnya adalah seorang ahli. Buku-buku lain lebih berat dengan gaya penyampaian formal, atau agak mirip seperti Heidi namun bukan ditulis oleh seorang ahli, atau ditulis berformat puisi. Karakteristik penulis, gaya penyampaian, dan format buku ini memang berbeda.

Esay-esay Heidi sekali lagi menyadarkan saya perihal proses mendewasa yang tidak mudah, tentang hubungan yang sehat dalam cinta, dan tentunya tentang memaafkan diri sendiri yang ternyata lebih sulit ketimbang memaafkan orang lain. Esay yang penuh perenungan dan sarat akan pesan kasih sayang pada diri sendiri.

 

 

-------------------------------------------------------------------------


 

Dipidiff.com adalah sebuah media edukasi yang menginspirasi melalui beragam topik pengembangan diri, rekomendasi buku-buku, dan gaya hidup yang bervibrasi positif.

Diana Fitri, biasa dipanggil Dipi, adalah seorang ibu yang gemar berkebun, dan rutin berolahraga. Gaya hidup sehat dan bervibrasi positif adalah dua hal yang selalu ia upayakan dalam keseharian. Sambil mengasuh putra satu-satunya, ia juga tetap produktif dan berusaha berkembang secara kognitif, sosial, mental dan spiritual.

Lulusan prodi Pemuliaan Tanaman Universitas Padjadjaran, Dipi lalu melanjutkan studi ke magister konsentrasi Pemasaran, namun pekerjaannya justru banyak berada di bidang edukasi, di antaranya guru di Sekolah Tunas Unggul, sekolah kandidat untuk International Baccalaureate (IB), dan kepala bagian Kemahasiswaan di Universitas Indonesia Membangun. Setelah resign tahun 2016, Dipi membangun personal brand Dipidiff hingga saat ini.

Sebagai Certified BNSP Public Speaker dan Certified BNSP Trainerserta certified IALC coach, Dipi diundang oleh berbagai komunitas dan Lembaga Pendidikan untuk berbagi topik membaca, menulis, mereviu buku, public speaking, dan pengembangan diri, misalnya di Kementrian Keuangan, Mega Andalan Kalasan, Manulife Indonesia, Universitas Negeri Semarang, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, BREED, Woman Urban Book Club, Lions Clubs, Bandung Independent School, The Lady Book Club, Buku Berjalan.id, SMAN 24 Bandung, SMKN 2 Baleendah, SMK Profita, SMAN 22 Bandung, dan lain-lain. Dipi juga pemateri rutin di platform edukasi www.cakap.com . Dipi meng-coaching-mentoring beberapa remaja dan dewasa di Growth Tracker Program, ini adalah program pribadi, yang membantu (terutama) remaja dan dewasa muda untuk menemukan passion dan mengeluarkan potensi mereka. 

Berstatus bookblogger, reviu-reviu buku yang ia tulis selalu menempati entry teratas di halaman pertama mesin pencari Google, menyajikan ulasan terbaik untuk ribuan pembaca setia. Saat ini Dipi adalah brand ambassador untuk Periplus Bandung dan berafiliasi dengan Periplus Indonesia di beberapa event literasi. Dipi pernah menjadi Official Reviewer untuk Republika Penerbit dan berpartner resmi dengan MCL Publisher. Kolaborasi buku-bukunya, antara lain dengan One Peach Media, Hanum Salsabiela Rais Management, KPG, Penerbit Pop, Penerbit Renebook, dan Penerbit Serambi. Reviu buku Dipi bisa dijumpai di www.dipidiff.com maupun Instagram @dipidiffofficial. Dipi pernah menjadi host di program buku di NBS Radio. Dulu sempat menikmati masa dimana menulis drop script acara Indonesia Kemarin di B Radio bersama penyiar kondang Sofia Rubianto (Nata Nadia). Podcast Dipi bisa diakses di Spotify DipidiffTalks.

Let's encourage each other to shape a better future through education and book recommendation.

Contact Dipidiff at DM Instagram @dipidiffofficial

 

 

 

TERBARU - SELF EDUCATION

Cara Mewujudkan Impian dengan Manifestas…

03-11-2024 Dipidiff - avatar Dipidiff

Updated 24 Februari 2025     I think human beings must have faith or must look for faith, otherwise our life is empty, empty. To live and not to know why the cranes...

Read more

Mengapa Ringkasan Buku Itu Penting?

19-06-2022 Dipidiff - avatar Dipidiff

  Pernah ga sih teman-teman merasakan suatu kebutuhan yang sebenarnya mendesak namun seringkali diabaikan? Mungkin karena rasanya kebutuhan ini sepele, atau mungkin dia tidak terasa mendesak sampe ketika waktunya tiba mendadak...

Read more

10 Tips Mengatasi Kesepian

05-12-2021 Dipidiff - avatar Dipidiff

  Apakah kamu akhir-akhir ini merasa kesepian? Rasa sepi ini ga cuma hadir saat sendiri, tapi juga di tengah keramaian, atau bahkan saat bersama orang-orang terdekat. Ada sebuah rasa hampa yang...

Read more

Tentang Caranya Mengelola Waktu

11-08-2021 Jeffrey Pratama - avatar Jeffrey Pratama

  “Seandainya masih ada waktu...” Berani taruhan, diantara kita, pasti pernah berkomentar seperti di atas, atau yang mirip-mirip, minimal sekali seumur hidup. Waktu merupakan satu-satunya sumber daya yang tidak dapat diproduksi ulang. Apa...

Read more

Cara Membuat Perpustakaan Pribadi di Rum…

25-09-2020 Dipidiff - avatar Dipidiff

  Perpustakaan sendiri punya kenangan yang mendalam di benak saya. Saya yakin teman-teman juga punya memori tersendiri ya tentang library. Baca juga "Arti Perpustakaan Bagi Para Pecinta Buku" Baca juga "Perpustakaan Luar...

Read more

TERBARU - REVIEW BUKU

Review Buku Yuko-Chan and The Daruma Dol…

10-05-2025 Dipidiff - avatar Dipidiff

    2012 Creative Child Magazine Book of the Year Award Winner   Judul : Yuko-chan and the Daruma Doll: The Adventures of a Blind Japanese Girl Who Saves Her Village Penulis : Sunny Seki (Story...

Read more

Review Buku This is Me Letting You Go - …

15-03-2025 Dipidiff - avatar Dipidiff

International Bestseller   Judul : This Is Me Letting You Go Tentang Melepaskan, Merelakan, dan Memaafkan Penulis : Heidi Priebe Penerjemah: Berliani M. Nugrahani Jenis Buku : Non Fiksi Penerbit : Renebook Tahun Terbit : Cetakan 1, Februari...

Read more

Review Buku The Quiet Tenant - Clémence …

23-08-2023 Dipidiff - avatar Dipidiff

  National Best Seller One of The Most Anticipated Novels of 2023 GMA Buzz Pick A LibraryReads #1 Pick One of The Washington Post’s Notable Summer Books 2023One of Vogue’s Best Books of 2023One of Goodreads’s Most Anticipated Books...

Read more

Review Buku The Only One Left - Riley Sa…

23-07-2023 Dipidiff - avatar Dipidiff

    Editor's Pick Best Mystery, Thriller & Suspense The Instant New York Times Bestseller Named a summer book to watch by The Washington Post, Boston Globe, USA Today, Oprah, Paste, Country Living, Good Housekeeping, and Nerd Daily Judul...

Read more

Review Buku Helium Mengelilingi Kita - Q…

14-06-2023 Dipidiff - avatar Dipidiff

  Judul : Helium Mengelilingi Kita Penulis : Qomichi Jenis Buku : Sastra Fiksi, Coming of Age Penerbit : MCL Publisher Tahun Terbit : Maret 2023 Jumlah Halaman :  246 halaman Dimensi Buku : 14 x 20,5...

Read more

TERBARU - STORIES OF PLACES

Ben Farm (a Story)

13-07-2025 Dipidiff - avatar Dipidiff

  Plant therapy dengan merawat tanaman terbukti membawa dampak yang signifikan dalam ketenangan dan pikiran yang makin positif. Hobi dari remaja ini sempat memudar saat saya sibuk bekerja dan kuliah Magister...

Read more

Periplus Heritage Bandung (a Story) Disk…

11-07-2025 Dipidiff - avatar Dipidiff

  Awal Juli 2025 ini saya visit ke Periplus Heritage Bandung. Ini salah satu cabang Periplus di kota Bandung yang letaknya sangat strategis dan karenanya disukai pengunjung toko. Main ke toko...

Read more

Periplus Setiabudhi Bandung (a Story) Mi…

14-06-2025 Dipidiff - avatar Dipidiff

  Baru kemarin, Jumat 13 Juni, saya ke Periplus Setibudhi Bookstore. Toko buku impor cabang Bandung yang satu ini mempunyai area yang paling luas dari dua toko lainnya. Kalau ingin mencari...

Read more

Haben Kedai Kopi (a Story)

06-06-2025 Dipidiff - avatar Dipidiff

  Saya ke Haben bukan karena rekomendasi siapa pun dan bukan karena mencari cafe ini dengan sengaja. Waktu itu kebetulan ada workshop di sekitar area sana, dan saya butuh singgah ke...

Read more

Bellamie Boulangerie Bandung (a Story)

22-03-2025 Dipidiff - avatar Dipidiff

    Sebelum bulan Ramadhan (Maret 2025), saya ke Bellamie menemui seorang teman. Tipikal cafe-cafe yang bertebaran di Riau Bandung dengan market menengah ke atas, cafe Bellamie ini juga cantik, indah dipandang...

Read more