0

Revolution, not Resolution – 5 Cara Memenuhi Janji Tahun Baru –

Published: Sunday, 17 January 2021 Written by Jeffrey Pratama

 

Pada tulisan sebelumnya, kita banyak membahas tentang bagaimana resolusi tahun baru mudah sekali gagal tidak lama setelah janji tersebut terucap. Tidak sabaran, tidak punya rencana, tidak ada mekanisme kontrol, hilangnya komitmen dan ketiadaan konsistensi, serta pola pikir yang tidak berubah merupakan alasan-alasan mengapa resolusi tahun baru kita akan sia-sia segera setelah dilafalkan.

Sekarang mari kita bahas caranya supaya hal itu tidak terjadi.

 

Untuk membuat janji tahun baru kita tidak sekedar omong kosong belaka, ada beberapa hal yang dapat kita lakukan:

  1. Pastikan janji yang terucap memang diniatkan untuk ditepati.

Banyak orang yang mengucapkan resolusi tahun baru karena ikut-ikutan tren, diledekin sama teman-temannya, atau dapat tekanan dari keluarga untuk mengubah sebuah perilaku yang spesifik. Kita “terpaksa” membuat sebuah janji, dan akibatnya kita tidak benar-benar berusaha untuk memenuhi janji tersebut.

Motivasi untuk berubah dan memperbaiki diri haruslah datang dari dalam diri. OK, pemicu atau “paksaan” boleh saja datang dari luar, tetapi kita juga perlu untuk menerima adanya kebutuhan tersebut bagi diri kita secara pribadi. Jika orang tua memaksa kita untuk menikah padahal kita masih seru men-jomblo, misalnya, maka kita akan ogah-ogahan mencari pasangan. Kalaupun niat mencari, ada kemungkinan kita salah memilih pasangan karena terlalu deg-degan dikejar-kejar target. Yang penting ada dulu laah. Misalnya seperti itu.

Jadi, adalah penting untuk benar-benar menginginkan apa yang dijanjikan. Bagaimana caranya untuk mengetahui apa yang diinginkan dengan benar? Gali diri lebih dalam, tanyakan pada diri sendiri: “apa yang aku inginkan berubah dari diriku sendiri di tahun ini, yang membuatku menjadi orang yang lebih baik dari tahun sebelumnya?” Jika mentok, jangan ragu untuk minta pendapat dari orang-orang yang dianggap dapat memberi masukan terpercaya: orang tua, sahabat terdekat, atau pasangan.

Jika diperlukan, kita juga bisa bertanya kepada profesional yang memang memahami hal-hal semacam ini. Ada banyak orang yang memang memiliki keahlian profesional untuk membantu orang lain dalam hal-hal semacam ini. Konteksnya tidak hanya untuk memenuhi janji tahun baru, tetapi menggapai tujuan hidup. Carilah orang yang tepat, yang punya latar belakang keahlian terpercaya dan bukan yang abal-abal.

 

  1. Buat rencana yang jelas.

Sebenarnya metodenya sangat sederhana, tidak perlu ribet-ribet. Kamu dapat membuka kembali tulisan-tulisan lain di segmen Jeff’s Corner untuk tahu kira-kira gimana caranya membuat perencanaan yang efektif.

Tetapi intinya sih seperti ini, guys. Memiliki target tanpa ada rencana sama halnya dengan mau liburan tahun baru ke Bali tetapi ngga tau mau naik apa, sama siapa, beli tiket di mana, bawa duit berapa. Tahu ujungnya mau apa, tetapi tidak tahu cara mencapainya. Yang ada, nantinya akan kelabakan sendiri di hari H, dan ini akan membuat stres, dan membuat kita tidak dapat menikmati liburan dengan maksimal.

Nah.... sama saja seperti menjalankan janji tahun baru. Buatlah rencana dari awal. Tidak perlu yang canggih-canggih. Sekedar mencacah target besar ke dalam target antara / milestone, buat checkpoint-nya, atur strategi mencapai milestone tersebut, rayakan setiap keberhasilan yang ada, dan terus pelajari pola atau proses yang telah dijalani sebagai bekal untuk melanjutkan perjalanan. Semuanya dapat di baca kembali dalam seri tulisan Disrupted Disruption yang ada di platform ini. Monggo dikulik.

 

  1. Belajarlah dari yang sudah pernah melakukannya, minimal dari orang yang paham persoalannya.

Untuk memudahkan melangkah, kadang akan sangat membantu jika kita dapat menemukan orang yang sudah pernah menjalani prosesnya dengan sukses. Ambillah contoh kita ingin berhenti merokok di tahun 2021. Berusaha sendirian sih boleh-boleh saja, tetapi akan lebih mudah rasanya bila kita bisa berdiskusi dengan orang yang sudah sukses berhenti merokok. Paling tidak, ada kisah-kisah yang mungkin dapat menginspirasi kita untuk tetap semangat, saling menguatkan dan mengingatkan, dan bisa saja dia memiliki tips-tips untuk memudahkan proses “insaf” kita.

Selain kepada orang yang sudah pernah mengalami, kita juga dapat belajar dari orang yang paham persoalannya. Ibaratnya begini, ingin sembuh dari batuk bukan berarti kita perlu mencari orang yang sudah pernah batuk dan sembuh sebelumnya. Kita juga bisa bertanya kepada dokter. Sang dokter belum tentu pernah batuk, tetapi dia paham masalahnya apa, sudah terlatih di bidangnya, dan memiliki cara-cara untuk dapat menyembuhkan batuk kita. Carilah orang-orang yang paham, berdiskusilah kepada mereka.

 

  1. Umumkan pada dunia.

Tahu ngga, guys, ini adalah salah satu cara paling efektif untuk membuat kita tetap ingat akan janji tahun baru. Ketika kita berjanji, deklarasikan janji tersebut kepada dunia. Beritahukan kepada orang terdekat kita, apakah itu orang tua, sahabat, pasangan, siapapun. Unggah di media sosial, agar semua orang dapat melihatnya dengan jelas, dan sukur-sukur komen di unggahan kita.

Kenapa cara ini efektif?

Sederhana sih. Dengan membuat janji kita diketahui oleh publik, maka tekanan yang muncul kepada kita untuk memenuhi janji tersebut akan makin besar. Kita akan malu kalau sampai tidak berhasil mencapai yang kita janjikan. Dan karena prinsip primitif manusia adalah untuk menghindari kesengsaraan (dimana “rasa malu” sering dianggap sebagai kesengsaraan), maka kita akan lebih berjuang untuk dapat memenuhi janji tersebut.

Sisi lain dari public expose ini adalah untuk mendapatkan dukungan dari orang-orang terdekat kita, sosok yang kita hargai, yang signifikan dalam perjalanan hidup kita. Dengan membagikan janji kita kepada mereka, secara tidak langsung kita sedang meminta dukungan moral dari mereka, dan biasanya inner circle kita akan langsung mendukung tanpa diminta.

  1. Nikmati prosesnya. Mulailah hanya jika kita telah siap.

Ini masih ada kaitannya dengan poin pertama di atas. Kita hanya boleh menjanjikan sesuatu apabila kita sudah yakin dan siap untuk menjalaninya. Termasuk janji tahun baru.

Kebanyakan janji tahun baru di buat saat tahun baru (ya iyalah yaa) karena rata-rata orang berpikir bahwa tahun baru adalah momen simbolis yang tepat untuk memulai sesuatu yang baru. Padahal, ayo kita taruhan... berapa banyak orang yang bikin janji tahun baru di tanggal 1 Januari, kemudian langsung menjalankannya di tanggal itu juga?

Nah, guys.... buatlah janji bila kita sudah siap menjalankannya. Jika kita berjanji untuk rutin nge-gym, pastikan segera setelah berjanji, kita langsung pergi ke tempat gym untuk mendaftar. Paling tidak, buatlah perencanaannya dulu. Jangan karena mentang-mentang satu tahun itu minimal ada 365 hari, maka kamu bisa seenaknya berpikir : “ah minggu depan aja abis kelar liburan, mari sekarang menggenduuuut...”

Kalau masih mau menggendut, jangan buat janji untuk diet dulu. Lebih baik jika sekarang kita makan membabi-buta, baru setelah timbangan jebol kita mulai berjanji dan langsung diet saat itu juga, ketimbang kita janji diet di awal tahun tetapi masih nunggu kelar liburan.

Selanjutnya, dalam menjalankan janji yang kita ucapkan, sadarilah bahwa proses pemenuhan janji tersebut akan penuh tantangan dan godaan. Jika kedua hal itu muncul di tengah perjalanan, hadapilah dengan baik. Ingatlah pada tujuan akhir yang ingin kita capai di awal kita mengucapkan janji tersebut. Ingatlah pada checkpoint kita yang sudah ada di depan mata. Ingatlah pada alasan mengapa kita ingin berubah.

Di masa ini, komitmen dan konsistensi kita akan terus di uji. Jika mau lebih filosofis, sebenarnya kualitas kita sebagai manusia juga diuji. Jika kita tidak mampu memenuhi janji yang kita buat untuk diri kita sendiri, bagaimana bisa kita memenuhi janji yang kita buat untuk orang lain? Bila kita tidak menghormati diri sendiri, bagaimana mungkin kita dapat menghormati orang lain?

Meskipun perjalanannya sulit, kita harus terus melangkah, dan menikmati prosesnya. Nikmati tempaan yang diberikan oleh hidup, pukulan-pukulan dramatis yang dilontarkan semesta. Terima sakitnya, jadikan itu sebagai kekuatan untuk maju. Sadari bahwa apa yang kita alami, sesakit apapun itu, hanya akan membuat kita menjadi orang yang lebih kuat, yang lebih baik dari sebelumnya.

 

***

Resolusi tahun baru harusnya tidak di buat sebagai lucu-lucuan saja. Justru ini adalah momen yang tepat untuk memperbaiki diri. Akan tetapi, perbaikan diri membutuhkan pengorbanan yang kadang tidak sedikit. Minimal, dalam memperbaiki diri, kita mencoba meninggalkan diri kita yang lama. Jangan salah, tidak jarang kita terlalu nyaman dengan diri kita sendiri, sehingga sulit untuk meninggalkan diri kita yang lama.

Awal tahun ini, momen itu kembali datang untuk kesekian kalinya. Jika tahun-tahun sebelumnya kita masih abai, menganggap biasa saja janji-janji yang kita ucapkan dan tidak pernah benar-benar berusaha memenuhinya, maka pengalaman sepanjang tahun 2020 lalu harusnya dapat mengubah perspektif kita. Hidup hanya sekali, kita tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Tahun lalu banyak di antara orang-orang yang kita sayangi terkena dampak COVID-19. Banyak di antara mereka yang bahkan tidak mampu bertahan. Jika ada di antara kita yang masih bisa bernafas lega, syukurilah hal tersebut. Mulailah berterima kasih karena kita masih diberi kesempatan untuk menjalani hidup.

Jangan menganggap remeh kehidupan kita, kesempatan-kesempatan yang diberikan kepada kita tahun demi tahun. Jika sebelumnya kita malas memenuhi janji tahun baru, ada baiknya jika kita mulai berpikir beda. Jika tahun-tahun yang lalu kita masih bisa berujar “Ah masih ada besok, masih ada tahun depan”, tahun ini mungkin perlu hal yang berbeda.

Siapa yang bisa menjamin akan ada hari esok bagi kita? Siapa yang dapat memastikan kita masih punya kesempatan untuk hidup dan berkarya setelah hari ini? Gunakanlah kesempatan yang ada, perbaikilah diri kita dengan secepatnya, ubahlah hidup kita sesegera mungkin untuk menjadi orang yang lebih baik dari sebelumnya. Karena belum tentu kesempatan itu akan datang lagi.

Sekali lagi, ubahlah, dengan segera. 

 

About Jeff:

Jeffrey Pratama adalah seorang praktisi Human Resource yang telah 15 tahun berkarir di beberapa perusahaan terbaik di Industrinya. Selain sebagai seorang Executive Professional, Jeffrey juga merupakan seorang Coach yang tersertifikasi, dengan passion yang mendalam di bidang pengembangan diri dan karir, khususnya bagi anak-anak muda. Penggemar music jazz dan klub sepakbola Manchester United ini juga penikmat setia buku-buku, khususnya yang terkait dengan pengembangan diri dan bisnis.

 

--

 

Jika Anda suka dan merasa mendapatkan manfaat dari konten di blog Dipidiff.com, sekarang Anda bisa mendukung pengembangan blog ini dengan mendonasikan uang mulai dari seribu rupiah atau mempertimbangkan untuk mendukung rutin per bulannya. Terimakasih.

Donasi dapat ditransfer ke:

BCA 740 509 5645

Konfirmasi transfer ke DM Instagram @dipidiffofficial

 

-------------------------------------------------------------------------


 

Dipidiff.com adalah sebuah media edukasi yang menginspirasi melalui beragam topik pengembangan diri, rekomendasi buku-buku, dan gaya hidup yang bervibrasi positif.

Diana Fitri, biasa dipanggil Dipi, adalah seorang ibu yang gemar berkebun, dan rutin berolahraga. Gaya hidup sehat dan bervibrasi positif adalah dua hal yang selalu ia upayakan dalam keseharian. Sambil mengasuh putra satu-satunya, ia juga tetap produktif dan berusaha berkembang secara kognitif, sosial, mental dan spiritual.

Lulusan prodi Pemuliaan Tanaman Universitas Padjadjaran, Dipi lalu melanjutkan studi ke magister konsentrasi Pemasaran, namun pekerjaannya justru banyak berada di bidang edukasi, di antaranya guru di Sekolah Tunas Unggul, sekolah kandidat untuk International Baccalaureate (IB), dan kepala bagian Kemahasiswaan di Universitas Indonesia Membangun. Setelah resign tahun 2016, Dipi membangun personal brand Dipidiff hingga saat ini.

Sebagai Certified BNSP Public Speaker dan Certified BNSP Trainerserta certified IALC coach, Dipi diundang oleh berbagai komunitas dan Lembaga Pendidikan untuk berbagi topik membaca, menulis, mereviu buku, public speaking, dan pengembangan diri, misalnya di Kementrian Keuangan, Universitas Negeri Semarang, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, BREED, Woman Urban Book Club, Lions Clubs, Bandung Independent School, The Lady Book Club, Buku Berjalan.id, SMAN 24 Bandung, SMAN 22 Bandung, dan lain-lain. Dipi juga pemateri rutin di platform edukasi www.cakap.com . Dipi meng-coaching-mentoring beberapa remaja dan dewasa di Growth Tracker Program, ini adalah program pribadi, yang membantu (terutama) remaja dan dewasa muda untuk menemukan passion dan mengeluarkan potensi mereka. 

Berstatus bookblogger, reviu-reviu buku yang ia tulis selalu menempati entry teratas di halaman pertama mesin pencari Google, menyajikan ulasan terbaik untuk ribuan pembaca setia. Saat ini Dipi adalah brand ambassador untuk Periplus Bandung dan berafiliasi dengan Periplus Indonesia di beberapa event literasi. Dipi juga menjadi Official Reviewer untuk Republika Penerbit dan berpartner resmi dengan MCL Publisher. Kolaborasi buku-bukunya, antara lain dengan One Peach Media, Hanum Salsabiela Rais Management, KPG, Penerbit Pop, Penerbit Renebook, dan Penerbit Serambi. Reviu buku Dipi bisa dijumpai di www.dipidiff.com maupun Instagram @dipidiffofficial. Dipi host di program buku di NBS Radio. Dulu sempat menikmati masa dimana menulis drop script acara Indonesia Kemarin di B Radio bersama penyiar kondang Sofia Rubianto (Nata Nadia). Podcast Dipi bisa diakses di Spotify DipidiffTalks.

Let's encourage each other to shape a better future through education and book recommendation.

Contact Dipidiff at DM Instagram @dipidiffofficial

 

 

 

 

 

TERBARU - REVIEW BUKU

Review Buku Fourth Wing - Rebecca Yarros

14-09-2023 Dipidiff - avatar Dipidiff

  An Instant New York Times BestsellerA Goodreads Most Anticipated Book Judul : Fourth Wing (The Empyrean, 1) Penulis : Rebecca Yarros Jenis Buku : Epic Fantasy, Romantic Fantasy, Sword & Sorcery Fantasy Penerbit : Piatkus, an...

Read more

Review Buku The Quiet Tenant - Clémence …

23-08-2023 Dipidiff - avatar Dipidiff

  National Best Seller One of The Most Anticipated Novels of 2023 GMA Buzz Pick A LibraryReads #1 Pick One of The Washington Post’s Notable Summer Books 2023One of Vogue’s Best Books of 2023One of Goodreads’s Most Anticipated Books...

Read more

Review Buku The Only One Left - Riley Sa…

23-07-2023 Dipidiff - avatar Dipidiff

    Editor's Pick Best Mystery, Thriller & Suspense The Instant New York Times Bestseller Named a summer book to watch by The Washington Post, Boston Globe, USA Today, Oprah, Paste, Country Living, Good Housekeeping, and Nerd Daily Judul...

Read more

Review Buku Helium Mengelilingi Kita - Q…

14-06-2023 Dipidiff - avatar Dipidiff

  Judul : Helium Mengelilingi Kita Penulis : Qomichi Jenis Buku : Sastra Fiksi, Coming of Age Penerbit : MCL Publisher Tahun Terbit : Maret 2023 Jumlah Halaman :  246 halaman Dimensi Buku : 14 x 20,5...

Read more

TERBARU - REVIEW CAFE & RESTORAN

Starbucks Jatinangor (a Story)

25-09-2023 Dipidiff - avatar Dipidiff

  Teman-teman sering menghabiskan waktu di Starbucks? Saya tidak. Alasan utama saya tidak sering ke Starbucks karena cafe kopi yang satu ini memang tidak ada di wilayah sekitar rumah saya. Tapi sekarang...

Read more

Kalpa Tree di Ciumbuleuit Bandung (a Sto…

11-08-2022 Dipidiff - avatar Dipidiff

Airy, stylish international restaurant with glass walls, plants & wine, plus a pool & garden.   Baru kemarin, Rabu tanggal 10 Agustus 2022 saya ke Kalpa Tree dalam rangka meeting. Sebenarnya ini...

Read more

Marka Cafe + Kitchen (a Review)

16-10-2019 Dipidiff - avatar Dipidiff

  Untuk mereka yang biasa ngafe atau duduk-duduk nongkrong sambil menikmati kopi pasti sudah kenal kafe yang satu ini. Saya juga tahu Marka cafe karena diajak partner saya ngobrol-ngobrol tukar pikiran...

Read more

Cafe Nanny's Pavillon (a Review)

27-07-2019 Dipidiff - avatar Dipidiff

  "Do what you love, love what you do". Saya masih ingat sekali menggunakan kutipan itu untuk caption instagram saya waktu posting foto Nanny's Pavillon. Tapi benar ya, rasanya hari itu...

Read more

The Warung Kopi by Morning Glory (a Stor…

28-03-2019 Dipidiff - avatar Dipidiff

  Setengah ga nyangka dan setengah takjub juga begitu nemu kafe asyik kayak begini di wilayah Bandung Timur. Maklum sudah keburu kerekam di memori otak kalau kafe-kafe cozy adanya cuma di...

Read more

TERBARU - PERSONAL GROWTH & DEVELOPMENT

10 Tips Mengatasi Kesepian

05-12-2021 Dipidiff - avatar Dipidiff

  Apakah kamu akhir-akhir ini merasa kesepian? Rasa sepi ini ga cuma hadir saat sendiri, tapi juga di tengah keramaian, atau bahkan saat bersama orang-orang terdekat. Ada sebuah rasa hampa yang...

Read more

Tentang Caranya Mengelola Waktu

11-08-2021 Jeffrey Pratama - avatar Jeffrey Pratama

  “Seandainya masih ada waktu...” Berani taruhan, diantara kita, pasti pernah berkomentar seperti di atas, atau yang mirip-mirip, minimal sekali seumur hidup. Waktu merupakan satu-satunya sumber daya yang tidak dapat diproduksi ulang. Apa...

Read more

Cara Membuat Perpustakaan Pribadi di Rum…

25-09-2020 Dipidiff - avatar Dipidiff

  Perpustakaan sendiri punya kenangan yang mendalam di benak saya. Saya yakin teman-teman juga punya memori tersendiri ya tentang library. Baca juga "Arti Perpustakaan Bagi Para Pecinta Buku" Baca juga "Perpustakaan Luar...

Read more

The Five Things Your Website Should Incl…

17-08-2019 Dipidiff - avatar Dipidiff

  Website dan blog adalah portal wajib perusahaan masa kini. Penyebabnya tentu saja adalah kemajuan teknologi seperti internet dan gadget. Jaman sekarang memiliki bisnis tak harus memiliki bangunan fisik, cukup dengan...

Read more