Review Buku #MO - Rhenald Kasali
Judul : #MO
Sebuah Dunia Baru yang Membuat Banyak Orang Gagal Paham
Penulis : Rhenald Kasali
Jenis Buku : Ekonomi - Bisnis
Penerbit : Mizan
Tahun Terbit : Agustus 2019
Jumlah Halaman : 446 halaman
Dimensi Buku : 15 cm / 23 cm
Harga : Rp. 165.000
ISBN : 9786024411244
Available at PERIPLUS BANDUNG Bookstore (ig @Periplus_setiabudhi, @Periplus_husein1 , @Periplus_husein2) dan
PERIPLUS YOGYA (ig @periplus-malioboro, @periplus_hartonomall, @periplus_bandara_adisucipto_periplusbas3)
Sekelumit Tentang Isi
Alibaba menghasilkan USD 1 miliar dalam 1 menit 25 detik (#singlesday). Bagaimana caranya? Padahal, Anda juga bisa berhasil seperti Alibaba, asal tahu #MO. Ada tagar, ada makna.
Dari tagar YOLO, ISIS mengubahnya menjadi YODO. Apa akibatnya? Dari #SaveAudrey muncul #AudreyJugaBermasalah. Siapa yang menggerakkannya? Dari standalone product, dunia beralih ke platform based-ecosystem. Siapa yang mati?
#MO menjelaskan metode dan teknik-teknik baru yang perlu diwaspadai. Persis seperti orang utan yang dipakai oleh masyarakat Eropa untuk menghadang laju ekspor minyak sawit kita. Apa hubungannya? Lalu orkestrasi apa yang perlu dilakukan dunia usaha agar tetap relevan saat hampir semua “the main is no longer the main”?
Inilah hal-hal yang membuat old power gagal paham, maka jadilah orang yang paham
Yuk kita intip daftar isinya:
Kata Pengantar
Ucapan Terima Kasih
PROLOG
Prolog #MO
URGENSI 1
Bab 1 When The Main is No Longer “The Main”
Teknologi Mengubah Produk
Inovasi The Guardian
“The Main” Mainan Anak-Anak
MOBILISASI
Bab 2 Ketika Masyrakat Eropa Membagikan Cerita Tentang Orangutan
Benarkah Indonesia Abai Terhadap Deforestasi?
The ‘Attenborough Effect’
Bab 3 Dari Marketing ke Mobilisasi
#Ubahjakarta: dari MRT untuk Warga Jakarta
Tantangan Berapa Harga Outfit Lo?
Mencari Keisalaman dalam ISIS
Bab 3B Teori dan Teknik Mobilisasi
5 Elemen Penggerak Jari
Mobilisasi Sumber Daya
Bab 4 Anatomi Mobilisasi
URGENSI 2
Bab 5 Sebuah Dunia Baru dengan Tiga Aktor Utama
Capai Rp446,5 Triliun, Penjualan Alibaba di Singles’ Day Pecahkan Rekor
Apa yang Dimaksud dengan Singles’ Day Tiongkok dan Apa Bedanya dengan Black Friday?
ORKESTRASI
Bab 6 Dari Korporasi ke Platform
Bab 7 Resource Orchestration
Perusahaan Konstruksi pun Melakukan #MO
Pelajaran dari GE
Bab 8 Mengapa Investor Menghargai Platform Begitu Tinggi?
Bab 9 Open Protocil dan Open Innovation
Local Motors: Strategi Baru di Dunia Otomotif
MONETISASI & KAPITALISME BARU
Bab 10 Monetisasi Platform Game
Bab 11 Kapitalisme Berbasis Kerumunan
Bab 12 Digital Ecosystem
ESCAPING THE OLD POWER
Bab 13 Old Power & New Power
Bab 14 Keluar dari Perangkap “The Main is Forever The Main”
Dashboard Ancaman Disrupsi
Daftar Pustaka
Indeks
Seputar Fisik Buku dan Disainnya
Meski disain sampul buku ini bagus, simple tapi menarik, tapi tetap buat saya pribadi, dominan warna putihnya membuat buku ini rentan kotor. Jadi sebaiknya memang segera di sampul plastik saja. Di luar itu saya suka sekali dengan pilihan warna hijaunya.
Selebihnya buku ini saya akui banyak gambar penyerta, sehingga isi buku secara visual terlihat menarik bahkan cantik.
Opini - Yang menarik dan atau disuka dari Buku ini
Dari pertama ketika saya membaca sinopsisnya dan saat membaca kalimat pada prolog yang saya kutipkan di bawah ini sudah terbayang kasus dan isu menarik yang akan dikupas Prof. Rhenald Kasali di buku ini.
Mari kita bahas apa urgensinya memahami #MO dengan meninjau kasus-kasus yang telah mewarnai hyperconnected society. Saya akan memaparkan sepuluh akibat yang perlu diantisipasi para pelaku usaha, regulator, dan para pemimpin.
Halaman Prolog
Bahasan topik yang update menjadi ciri buku ini, di mana jaman media sosial sudah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat modern. Tagar adalah salah satu strategi dalam medsos yang sudah lama kita semua amati dan praktikkan penggunaannya. Di buku #Mo , penggunaan tagar ternyata memiliki peran dalam skenario yang lebih besar. Poin-poin penting di buku ini sebagian besar diurutkan dalam bentuk alinea, tidak dalam urutan angka.
Pertama, tagar-tagar bermunculan dengan maksud menciptakan sesuatu yang hype. Namun, bisa juga terselip niat-niat untuk mendapatkan keuntungan dengan menjatuhkan. Mulai dari tagar #justiceforAudrey, #UninstallIIX, ...
Kedua, super apps mulai merambah ke mana-mana. Bisnis-bisnis lama mulai dari retail, sampai ke media, transportasi, keuangan, kesehatan, pertanian, industri, dan pertahanan berpindah platform dengan dibentuk dan diorkestrasi ...
Ketiga, ...
Halaman 3-4
Data menjadi salah satu ciri khas penyampaian Prof. Rhenald Kasali dan ini memang jadi ekpektasi pembaca termasuk saya yang menyukai data pendukung dalam bahasan suatu topik. Misalnya,
Kita tahu bahwa kini sebanyak 2/3 penduduk bumi telah terhubung. Demikian pula di Indonesia, dari 264 juta penduduk (2018) sudah 170 juta yang terhubung internet (APJII), 2018).
Halaman 17
Kata Kunci diberikan list nya di tiap akhir bab. Fungsinya bisa untuk memetakan poin-poin penting dalam bab yang bersangkutan, dan bisa digunakan sebagai kata kunci di mesin pencari informasi, google misalnya.
Kata Kunci:
- #MO
- Genuine Participant
- The main is no longer the main
- Enam Pilar Teknologi
- Value Creation
- Hyperconnected Society
- #UninstallBukalapak
- #UninstallJokowi
- #UninstallGojek
- #UninstallTraveloka
- #UninstallGrab
- My Lab is My World
Picture: list kata kunci yang ada di tiap akhir bab
Banyak gambar pelengkap mulai dari bagan, grafik, foto dokumentasi, hingga foto pribadi. Sangat menyenangkan untuk dilihat-lihat dan secara total membuat buku ini semakin menarik untuk dibaca karena dukungan visualnya yang bagus.
Picture : gambar pelengkap di buku
Layout kalimat yang penting juga pas dan memberikan penekanan pada bagian-bagian utama yang ada dalam pembahasan.
Picture: layout kalimat
Teman-teman yang mengikuti buku seri disrupsi Prof Rhenald Kasali pasti tahu seperti apa gaya bahasa beliau dalam memaparkan topik-topiknya. Rasanya kita seolah sedang duduk bertatap muka dan mendengarkan secara langsung ide-ide dan beragam fakta tentang situasi bisnis, politik, komunikasi dan masyarakat terkini. Misalnya,
Jumat, 24 Mei 2019. Sore itu, puluhan pesan Whatsapp dari kolega dan rekan-rekan masuk ke ponsel saya. Saya lihat waktu sudah menunjukkan lewat pukul 16.00.
Sepintas, saya melihat pesan-pesan itu berisi ucapan selamat sekaligus informasi bahwa Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk menunjuk saya sebagai Presiden Komisaris.
Saya cukup terkejut dengan informasi itu....
Halaman 29
Ceritanya begini ...
Pada 10 Maret 2019, dunia dikagetkan dengan berita penembakan orangutan d Subulussalam, Aceh (CNN Indonesia, 18 Maret 2019). Nahas nasib orangutan tersebut. Hasil pemindaian sinar-x menunjukkan sebanyak 74 butir peluru karet mendarat di dalam tubuhnya. Itu belum termasuk empat butir peluru yang bersarang di matanya. Akibatnya, ia pun mengalami kebutaan.
...
Halaman 64
Kasus yang diangkat beragam, mulai dari kasus Audrey, orangutan versus kelapa sawit, ISIS, tergulingnya PM Malaysia Najib Razak, aksi damai 212, tagar metoo, Singles' Day Alibaba, Black Friday, Harbolnas Indonesia, WIKA, AirBnb, EMOS, Go Jek, Go BlueBird, dan masih banyak lagi. Tidak semua memiliki kisah sukses, ada juga yang hancur lebur seperti platform Predix milik perusahaan raksasa General Electric. Bahkan ada cerita dari kisah pribadi Prof Rhenald tentang CouchSurfing. Tiap bab pasti membahas kasus dan isu tertentu yang berkaitan dengan topik yang sedang dipaparkan. Dan beberapa kasus dibahas sedetail mungkin, mulai dari awal mula kejadian, kronologis, hingga dokumentasi pelengkap, misalnya foto tangkap layar cuitan Melinda atas peristiwa penganiayaan terhadap Audrey dan foto tangkap layar akun instagram reducewastenow yang menampakkan orangutan sedang berhadapan dengan mesin excavator di hutan kita. Beberapa kasus bahkan dilayout khusus di kolom terpisah, misalnya Inovasi The Guardian berikut ini,
INOVASI THE GUARDIAN
Guardian News & Media, perusahaan penerbit surat kabar The Guardian di Inggris adalah salah satu success story industri media. Setelah merugi hingga 57 juta pound sterling sepanjang 2015-2017, Guardian sukses membalik keadaan dengan mencetak laba usaha hingga 800 ribu pound sterling pada tahun fiskal 2018-2019.
...
Page 39
Beberapa kasus dalam negeri yang dibahas di buku ini mungkin sudah kita ketahui dari media beberapa waktu lalu. Tapi tetap saja pemaparan Prof Khasali menarik dan penting untuk disimak. Misalnya tentang Go-Jek yang mendisrupsi industri penyedia jasa layanan transportasi dan produsen mie instan.
GO-JEK mendisrupsi industri penyedia jasa layanan transportasi. Banyak orang bisa memahaminya. Namun, bagaimana jika ada analisis bahwa GO-JEK mendisrupsi produk mi instan? Banyak orang mungkin akan mengernyitkan dahi, atau garuk-garuk kepala. Kok bisa?
Kenyataannya memang seperti itu. Ketika...
Halaman 55
Sesuai harapan, pembahasan tak hanya mentok di urusan mengupas kasus dan isu, tapi juga berlanjut ke hal yang lebih esensial, misalnya saran dan solusi.
Indonesia dan Malaysia Masih Merespons dengan Cara Konvensional
Di sisi lainnya, negara-negara penghasil sawit masih menggunakan cara-cara lama untuk menghalau isu ini. Dengan keterlibatannya, orang-orang tua di sini (dan juga negara penghasil sawit) mungkin tahunya hanyalah cara-cara formal-konvensional. Cara-cara formal masih menjadi pilihan utama atau bahkan satu-satunya yang dipakai untuk melawan derasnya narasi-narasi perlawanan terhadap industri sawit.
Bagaimana kita melihatnya?
Pertama, tokoh pemerintahan masih menunjukkan peran yang sentral dalam melakukan perlawanan terhadap isu ini. Ini tentu penting dan harus ada yang berani melakukan hanya di jalur resmi. Namun, saya kira belum cukup.
Halaman 82
Mungkin setelah membaca buku ini, para pemimpin bisa berubah pandangannya dan melengkapi strategi perlawanan dengan cara-cara baru seperti yang dilakukan masyarakat Eropa di atas.
Halaman 84
Dengan mendalami kasus ini, saya harap menjadi jelas bagaimana cara-cara lama diterapkan vs cara-cara baru yang dilakukan para pelaku baru pada era connected society. Cara ISIS vs cara kehumasan yang ditempuh pemerintah America Serikat, mugkin tak berbeda jauh dengan cara Uni Eropa vs pemerintah kita dalam kasus orangutan vs ekspor minyak sawit.
Selalu ada hal-hal baru yang saya temukan setiap membaca buku Prof Rhenald, tak melulu hal yang besar, kadang hanya hal sederhana seperti efek streisand seperti yang saya kutipkan di bawah ini.
Masalahnya, bagaimanapun upaya yang dilakukan oleh platform tersebut untuk menghapus konten ISIS, selalu muncul video, tagar, dan akun-akun baru yang menggantikan. “Efek Streisand” rupanya memainkan peran signifikan dalam penyebaran konten-konten ini.
Nama Streisand ini diambil dari penyanyi dan aktris asal Amerika Serikat, Barbara Streisand yan mencoba untuk menekan ...
Halaman 103
Atau mungkin itu bukan hal yang baru, tapi menyimak pembahasan yang ada di buku #Mo membantu memetakan banyak hal dalam pikiran. Misalnya,
Dalam platform, value creation tidak dilakukan di dalam perusahaan, tetapi di luar. Value creation itu ada di dalam sebuah atau beberapa buah ecosystem. Jadi ecosystem itu bukan milik kita dan kita tak bermaksud mengendalikannya. Cukup mengorkestrasikannya saja. Itu sebabnya, pendekatan kita adalah resource orchestration, bukan resource control.
Jangan lewatkan topik platform di Indonesia, lewat buku ini saya juga jadi lebih banyak mengenal lebih dalam lagi berbagai perkembangan di negara sendiri. Misalnya,
Emtek melalui SCTV dan Indonesia juga melakukan itu. Namun tak berhenti di situ saja pada Oktober 2014, Emtek membangun sendiri platform video sharing berdama video .com. pada awalnya mayoritas konten yang masuk di vidio .com adalah channel kelompok media Emtek dan live streaming. Namun, content creator lain perlahan mulai masuk. ...
Halaman 254
Dalam pelayanan bidang kesehatan, ada cukup banyak pemain yang sudah mengembangkan platform digital. Untuk pelayanan terintegrasi, ada Halodoc, Alodokter, dan YesDok. Ada pula startup yang lebih fokus pada konsultasi dokter secara online seperti DokterSehat, KlikDokter, HelloSehat, Dokter.id, dan TanyaDok.
Halaman 255
Soal monetisasi sudah bukan hal yang asing lagi buat kita. Inilah sumber pendapatan baru dari banyak superpartisipan masa kini. Youtuber dan gamer salah satu contohnya.
Pelaku industri televisi pun akhirnya mengambil strategi untuk ikut terjun ke dalam ekosistem YouTube. Caranya dengan membuat akun di YouTube, mengunggah video-video unggulan, sekaligus meraih iklan lewat YouTube.
Akun Youtubenya kini telah diikuti lebih dari 5,6 juta followers. Melalui konten game-nya, Tobias diestimasi mengantongi pendapatan sekitar Rp1,1 – 17.9 miliar per tahun (Yulistara, 14 Oktober 2018).
Ada pula Reggy Prabowo (alias MiawAug) yang rutin membuat konten video untuk akun YouTube miliknya, dan memiliki followers berjumlah 5,7 juta. Diperkirakan, dia bisa mendapatkan Rp2,3 – 37 miliar pertahun dari You Tube (tagar.id, 18 Desember 2018). Bukan main!
Pada level global, ada nama PewDiePie yang begitu populer. Dengan komedi, keabsurdan, dan improvisasi dalam mengomentari ....
Halaman 322
Selain platform berbentuk konsol, ada juga platform game dalam format digital. Beberapa contoh platform ini meliput Stream milik Valve, sebuah developer, distributor dan video game publisher asal AS yang berkantor di Washington, dan PlayStation Network milik Sony.
Halaman 318
Opini yang disampaikan Prof Khasali tentu diperkuat dengan teori-teori tokoh ternama. Beberapa di antaranya teman-teman pasti tahu, salah satu yang akhir-akhir ini banyak diperbincangkan adalah Yuval Noah Harari dengan trilogi bukunya yang terkenal itu.
Untuk mengawali pemahaman kita mengenai apa yang menyebabkan mobilisasi terjadi, dapat kita mulai dengan melihat evolusi gaya hidup manusia dalam kelompok dari masa ke masa menurut ilmu sejarah.
Sekitar 2,5 juta tahun yang lalu makhluk yang tinggal di bumi dikenal sebagai Homo erectus. Pada masa inilah inovasi pertama, yaitu api ditemukan.
Higgins (2019) menemukan bahwa pada masa tersebut kaum Homo erectus kerap berkumpul di depan api unggun untuk saling bertukar pengetahuan. Peristiwa sharing ternyata sudah tercatat dalam sejarah sejak dulu.
Pada masa selanjutnya, Homo sapiens mulai muncul, peristiwa sharing dalam kelompok tetap terjadi, tetapi perilaku baru mulai terbentuk. Seperti yang dinyatakan Harari dalam bukunya Sapiens: The Brief History of Humankind (2011), yaitu mulai munculnya interaksi antarkelompok, bentuk transaksi dengan mulai terbentuk, kepercayaan tidak hanya dibangun kepada sesama anggota ...
Halaman 129
Fenomena-fenomena ini juga diikuti dengan perkembangan studi terhadap perilaku kolektif. Tingkah laku seseorang tidak lagi dilihat dalam skala individu saja, tetapi juga mulai dilihat pola perilakunya dalam kelompok. Fenomena ini lalu ditelaah lebih lanjut oleh Olson dan dikupas dalam teori Collective Action (1968).
Halaman 139
Untuk menjawab pertanyaan terakhir mengenai “Apa yang membuat orang mau berpartisipasi dalam mobilisasi?” Saya akan menjelaskannya berdasarkan prinsip teori Crowd Psychology oleh Le Bon (1895).
Halaman 141
Pada akhirnya semua yang disampaikan Prof Rhenald di buku #Mo berujung pada rambu-rambu bagi kita semua dalam menyikapi perubahan jaman. Buku ini tak hanya tepat untuk dibaca per individu dengan latar belakang bidang pekerjaan dan keahlian, tapi juga untuk unit usaha baik kecil maupun besar. Wawasan yang kita dapatkan pun tentu tak hanya melulu soal pemahaman skenario mobilisasi dan orkestrasi tapi juga menggunakan wawasan tersebut untuk menangkal serangan pihak luar, menemukan strategi bisnis dan peluang usaha baru, menyebarkan hal-hal positif lebih luas lagi, dan menjadi pribadi yang lebih mawas diri. Jelas saat ini kita tengah memasuki Revolusi Industri 4.0 dan meninggalkan era Industri 3.0.
Selain kasus mobilisasi yang sudah dibahas di atas, kami juga mengkaji sejumlah kasus bisnis dan sosial kemasyarakatan. Dalam bisnis, setidaknya ada enam kasus mobilisasi yang pernah menyerang dan dihadapi dengan beragam pendekatan. Tentu Anda bisa mengkaji sendiri dan menilai bagaimana perusahaan Anda selama ini?
- Apakah perusahaan atau produk Anda aman-aman saja, atau mengalami gempuran-gempuran pemberitaan yang datang dari semak-semak melalui sosial media? Serangan-serangan apa saja yang Anda hadapi? Apakah juga berupa pemberitaan dari media-media tidak resmi atau setengah resmi, sharing yang dilakukan netizen melalui media sosial, atau jangan-jangan komunikasi pertemanan?
- Apakah serangan-serangan itu bergerak terus atau sesekali menghilang? Sudah berapa lama? Apakah bisa Anda kenali siapa saja yang menggerakkannya?
- Apakah serangan-serangan itu terkait dengan event tertentu, ...
Halaman 158
Cek Dashboard Ancaman Disrupsi di bagian akhir pemaparan buku yang berisi 5 indikator yang perlu dimonitor agar bisnis kita di masa depan terhindar dari badai tsunami disrupsi, kecuali bisnis kita masuk kategori Never Mind yang aman dan tetap bertumbuh di era disrupsi ini.
Dashboard Ancaman Disrupsi
Untuk kemudahan Anda, perlu ada pedoman tentang apa saja yang menjadi ancaman, sehingga pada masa depan bisnis Anda terhindar dari badai tsunami disrupsi. Ada lima indikator yang perlu terus dimonitor, yaitu:
- Adanya super apps yang mulai melirik bisnis yang Anda tekuni
- Terdapat masalah dalam beragam hal, entah masalah ancaman lingkungan hidup, pemborosan sumber daya alam, harga produk yang sering menyulitkan konsumen, peran perantar yang membuat harga mahal atau masalah kelangkaan
- ...
- ...
- ...
Sedangkan untuk menganalisa the main apakah masih tetap kuat atau mulai melemah, bisa dilihat dari tren (1) keuntungan, (2) pertumbuhan usaha, (3) volatilitas usaha yang dinamis (atau bergejolak).
Halaman 408
Siapa Prof. Rhenald Kasali, Ph.D.
Prof. Rhenald Kasali, adalah satu dari sedikit ilmuwan Indonesia yang update dan tahu bagaimana ilmunya digunakan dalam kehidupan. Ia pernah menjadi presiden komisaris Angkasa Pura II yang membawahi 17 bandara dan PT Telkom Indonesia yang merupakan satu-satunya perusahaan Indonesia yang diperdagangkan di NYSE (New York Stock Exchange) . Ia juga pernah menjadi komisaris di sejumlah BUMN (PT Dirgantara Idonesia, PT Indofarma) dan perusahaan internasional (Prudential Life Assurance, Indomobil Finance, Centro).
Ia mendirikan yayasan Rumah Perubahan dan menulis lebih dari 40 buku ilmiah. Aktif mengikuti dan menjadi narasumber seminar internasional di Harvard, Yale, Insead, Tsinghua university, dan kampus-kampus utama dunia. Ia juga memberikan advis pada beberapa super apps.
Pada 2018, ia mendapatkan anugerah Writer of the Year dari Ikatan Penerbit Indonesia, Top 30 Global Gurus in Management (2014, 2015, 2016, 2017, 2018, 2019) dari Global Gurus Foundation. Tokoh Kreatif Bidang Pendidikan dari Yayasan Pengembangan Kreativitas (2005), Alice & Charlotte Biester Award (1995), dan Louis A. Young Award (1994).
Kini, ia dikenal sebagai “Bapak Disruption Indonesia” dan melakukan banyak riset dalam Series on Disruption seperti Tomorrow is Today (2017), Self Disruption (2018), The Great Shifting (2018) dan #MO. Kuliah online-nya juga banyak diikuti para eksekutif dan kaum muda, disiarkan dalam platform MOOC (Massive Open Online Course) IndonesiaX.co.id.
Di Rumah Perubahan, selain menerima dan memberi advis pada tokoh-tokoh perubahan, ia juga aktif membimbing kaum muda. Murid-muridnya tersebar luas dari beragam kalangan dan tak sedikit yang mengikuti jejaknya. Ia mengajar di Universitas Indonesia,, Sekolah Staf dan Pimpinan Polri, dan pernah menjadi dosen terbang di sejumlah PTN.
Buku #MO mendapatkan rating 4.0 di situs Goodreads.
Baca juga "Review Buku Sentra - Renald Khasali"
Rekomendasi
Saya rekomendasikan buku ini kepada semua pembaca yang mencari buku bertopik disrupsi era Industri 4.0, khususnya Mobillisasi dan Orkestrasi yang terjadi di dunia. Buku ini mengangkat banyak kasus dan isu terkini, yang dilengkapi dengan saran dan solusi. Mungkin tidak semua fakta yang disampaikan baru buat kita, tapi buku ini membuka mata, membantu kita memetakan pikiran, atau memberikan wawasan. Gaya bahasanya non formal, tidak kaku. Disertai banyak gambar pelengkap berwarna, mulai dari bagan, grafik, foto dokumentasi, gambar tangkap layar, hingga foto koleksi pribadi Prof. Rhenald Kasali sendiri. Kalimat penting di layout terpisah, dengan warna yang berbeda, begitu pula dengan beberapa studi kasus yang menjadi sorotan di bab yang bersangkutan. Data dan teori dari tokoh lainnya menjadi penguat opini. Buku ini tidak hanya mudah dipahami, tapi juga menyenangkan dan menarik untuk disimak karena topik bahasannya yang update, berisi, dan warna-warni gambar pelengkapnya memenuhi kebutuhan visual para pembaca.
-------------------------------------------------------------------------
Dipidiff.com adalah sebuah media edukasi yang menginspirasi melalui beragam topik pengembangan diri, rekomendasi buku-buku, dan gaya hidup yang bervibrasi positif.
Diana Fitri, biasa dipanggil Dipi, adalah seorang ibu yang gemar berkebun, dan rutin berolahraga. Gaya hidup sehat dan bervibrasi positif adalah dua hal yang selalu ia upayakan dalam keseharian. Sambil mengasuh putra satu-satunya, ia juga tetap produktif dan berusaha berkembang secara kognitif, sosial, mental dan spiritual.
Lulusan prodi Pemuliaan Tanaman Universitas Padjadjaran, Dipi lalu melanjutkan studi ke magister konsentrasi Pemasaran, namun pekerjaannya justru banyak berada di bidang edukasi, di antaranya guru di Sekolah Tunas Unggul, sekolah kandidat untuk International Baccalaureate (IB), dan kepala bagian Kemahasiswaan di Universitas Indonesia Membangun. Setelah resign tahun 2016, Dipi membangun personal brand Dipidiff hingga saat ini.
Sebagai Certified BNSP Public Speaker dan Certified BNSP Trainer, serta certified IALC coach, Dipi diundang oleh berbagai komunitas dan Lembaga Pendidikan untuk berbagi topik membaca, menulis, mereviu buku, public speaking, dan pengembangan diri, misalnya di Kementrian Keuangan, Universitas Negeri Semarang, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, BREED, Woman Urban Book Club, Lions Clubs, Bandung Independent School, The Lady Book Club, Buku Berjalan.id, SMAN 24 Bandung, SMAN 22 Bandung, dan lain-lain. Dipi juga pemateri rutin di platform edukasi www.cakap.com . Dipi meng-coaching-mentoring beberapa remaja dan dewasa di Growth Tracker Program, ini adalah program pribadi, yang membantu (terutama) remaja dan dewasa muda untuk menemukan passion dan mengeluarkan potensi mereka.
Berstatus bookblogger, reviu-reviu buku yang ia tulis selalu menempati entry teratas di halaman pertama mesin pencari Google, menyajikan ulasan terbaik untuk ribuan pembaca setia. Saat ini Dipi adalah brand ambassador untuk Periplus Bandung dan berafiliasi dengan Periplus Indonesia di beberapa event literasi. Dipi juga menjadi Official Reviewer untuk Republika Penerbit dan berpartner resmi dengan MCL Publisher. Kolaborasi buku-bukunya, antara lain dengan One Peach Media, Hanum Salsabiela Rais Management, KPG, Penerbit Pop, Penerbit Renebook, dan Penerbit Serambi. Reviu buku Dipi bisa dijumpai di www.dipidiff.com maupun Instagram @dipidiffofficial. Dipi host di program buku di NBS Radio. Dulu sempat menikmati masa dimana menulis drop script acara Indonesia Kemarin di B Radio bersama penyiar kondang Sofia Rubianto (Nata Nadia). Podcast Dipi bisa diakses di Spotify DipidiffTalks.
Let's encourage each other to shape a better future through education and book recommendation.
Contact Dipidiff at DM Instagram @dipidiffofficial
TERBARU - REVIEW BUKU
Review Buku The Quiet Tenant - Clémence …
23-08-2023 Dipidiff
National Best Seller One of The Most Anticipated Novels of 2023 GMA Buzz Pick A LibraryReads #1 Pick One of The Washington Post’s Notable Summer Books 2023One of Vogue’s Best Books of 2023One of Goodreads’s Most Anticipated Books...
Read moreReview Buku The Only One Left - Riley Sa…
23-07-2023 Dipidiff
Editor's Pick Best Mystery, Thriller & Suspense The Instant New York Times Bestseller Named a summer book to watch by The Washington Post, Boston Globe, USA Today, Oprah, Paste, Country Living, Good Housekeeping, and Nerd Daily Judul...
Read moreReview Buku Helium Mengelilingi Kita - Q…
14-06-2023 Dipidiff
Judul : Helium Mengelilingi Kita Penulis : Qomichi Jenis Buku : Sastra Fiksi, Coming of Age Penerbit : MCL Publisher Tahun Terbit : Maret 2023 Jumlah Halaman : 246 halaman Dimensi Buku : 14 x 20,5...
Read moreReview Buku Earthlings - Sayaka Murata
14-02-2023 Dipidiff
A New York Times Book Review Editors' ChoiceNamed a Best Book of the Year by the New York Times, TIME and Literary HubNamed a Most Anticipated Book by the New York Times, TIME, USA Today, Entertainment Weekly, the Guardian, Vulture, Wired, Literary Hub, Bustle, PopSugar, and Refinery29 Judul...
Read more