Review Buku Sentra - Rhenald Kasali
Judul : Sentra
– Membangun Kecerdasan dan Kemampuan Anak Sejak Usia Dini, Demi Masa Depan yang Cemerlang
Series on Education
Penulis : Prof. Rhenal Kasali
Jenis Buku : Edukasi
Penerbit : Mizan
Tahun Terbit : Agustus 2019
Jumlah Halaman : 364 halaman
Dimensi Buku : 15 x 23 cm
Harga : Rp. 109.000*harga sewaktu-waktu dapat berubah
ISBN : 9786024411305
Paperback
Bahasa Indonesia
Available at PERIPLUS BANDUNG Bookstore (ig @Periplus_setiabudhi, @Periplus_husein1 , @Periplus_husein2)
Sekelumit Tentang Isi
Prof Kasali membuka pemaparannya dengan cerita tentang seorang anak kecil yang tak bisa dikendalikan tingkah lakunya oleh pengasuhnya dan keluarganya. Butuh banyak orang untuk menenangkan anak tersebut, padahal usia si anak harusnya sudah masuk ke usia yang mampu meregulasi dirinya sendiri. Dari sanalah pendidikan anak usia dini kemudian dibahas Prof. Rhenald Kasali satu persatu, khususnya metode Sentra yang kini telah banyak diterapkan di sekolah-sekolah usia dini di Indonesia namun ternyata banyak biasnya.
Buku ini mencoba memberikan penjelasan mengenai teori, konsep, dan perkembangan Metode Sentra. Sebuah buku yang dapat memperkaya khazanah dunia pendidikan, sekaligus sebagai acuan untuk memperbaiki kualitas pendidikan di negeri ini.
Kita intip yuk daftar isinya:
Kata Pengantar
Ucapan Terima Kasih
01 Seorang Balita dengan Enam Orang Pengasuhnya
Dua Orang Tidak Cukup
Mama Turun Tangan, Total Enam Orang Membantunya
Messy Play Center, Anak-anak Awalnya Pasti Berantakan
Pemandangan di Meja Sebelah
Jadi, Jelaslah Mengapa Setiap Anak Berbeda
Nature dan Nurture
02 Dari TK Konvensional ke Metode Sentra
Berkenalan dengan Sentra
03 Agar Metode Sentra Tak Hanya Dipelajari Kulitnya
Kenapa Terjadi Bias?
Gambaran Esensi Metode Sentra
04 Sentra Bermain dan Sentra Belajar
Orang Tua dan Guru Janganlah Mengintimidasi
OrangTua dan Guru, Berhentilah Memaksa
Orang Tua dan Guru Berilah Stimulus pada Anak
05 Sentra Mewujudkan Happy Learning
Enam Prinsip Pendidikan Usia Dini dalam Metode Sentra
06 Sentra Memperkaya Indonesia
Makna Beyond dan Proses
07 Sentra Kini Menyebar ke Nusantara
Program Pelatihan Guru dan Orang Tua (PPOT)
Mereka Juga Belajar dari Luar Al-Falah dan Lewat Internet
08 Jadi, Apa Keunggulan Metode Sentra?
Bermain tetapi Tak Sekadar Bermain
Sentra Mengajarkan Cara untuk Menjalani Hidup
Sentra Menerapkan Konsep Tanpa 3M
Di Sentra, Orang Tua pun Harus Belajar Lagi
09 Sentra Membangunkan Rasa Ingin Tahu Anak
Anak Cerdas Selalu Ingin Tahu
Maksimal Sepuluh Murid
10 Sentra Mengajarkan Nilai-Nilai Kebaikan dari Kitab Suci
Di Sentra, Anak-Anak Diberi Perspektif Agama yang Luas Dalam Metode Sentra, Guru Menjadi Role Model
11 Kita Perlu Mendidik Guru Lagi Sebelum Mereka Mendidik Murid
Saat Al Falah Menimba Ilmu ke Paman Sam
Saat Guru-guru Al-Falah Menggali Inspirasi Ekspedisi di Sekolah Hillary
12 Inilah Tujuh Sentra, Belajar Melalui Main
Sentra Bahan Alam
Sentra Seni
Sentra Balok
Sentra Persiapan
Sentra Imtak (Iman dan Takwa)
Sentra Bermain Peran Besar
Sentra Bermain Peran Kecil
13 Kini, Kami Ajak Anda Melihat Sentra dari Dekat
Merangkai Berjuta Ide
Maaf, Apa Boleh Aku Bantu?
Sentra Imkat di Sekolah santa Maria
14 Jadi, Bagaimana Sentra Bekerja?
Sentra Balok dan Multiple Intelligences
Kecerdasan Linguistik
Kecerdasan Logis Matematis
Kecerdasan Musikal
Kecerdasan Kinestetik-jasmani
Kecerdasan Spasial
Kecerdasan Interpersonal
Kecerdasan Intrapersonal
Kecerdasan Naturalis
Kecerdasan Eksistensial
Kecerdasan Spiritual
Sentra Balok Membangun 7 Essential Life Skills
15 Orang Tua dan Guru Perlu Membangun 18 Sikap dan 6 Domain Berpikir Anak
Mutu
Hormat
Jujur
Bersih
Kasih Sayang
Sabar
Syukur
Ihklas
Disiplin
Tanggung Jawab
Khusyuk
Rajin
Berpikir Positif
Ramah
Rendah Hati
Takwa
Istikamah
Kanaah
Enam Domain Berpikir
16 Little Fighter
Barter Beras dan Sayur
Memasak dan Ilmu Hidup
17 Dari Klinik Gigi ke Laboratorium Doping
18 Dari Laboratorium Doping ke Taman Kanak-Kanak
19 Berawal dari Empat Murid
Enam Guru untuk Empat Murid
Krisis pun Ikut Menguji
20 Jalan Sunyi Wismiarti (Wismiarti dan Dunia Pendidikan Indonesia)
Pendidikan Inklusif
Disiplin dan Independensi
Memperbaiki Kualitas Guru
21 IQ Saja Tak Cukup, Anak Butuh Multiple Intelligences (Menuju Sosok Manusia yang Understanding)
Inilah Multiple Intelligences
Linguistic Intelligence
Logical mathematical Intelligence
Musical Intelligence
Bodily-Kinesthetic Intelligence
Spatial Intelligence
Interpersonal Intelligence
Intrapersonal Intelligence
Naturalist Intelligence
Existential Intelligence
Spiritual Intelligence
Mendeteksi Multiple Intelligence
22 Miliki 7 Keterampilan Kunci Ini
Skill 1: Focus and Self Control
Skill 2: Perspective Taking
Skill 3: Communicating
Skill 4: Making Connection
Skill 5: Critical Thinking
Skill 6: Taking on Challenge
Skill 7: Self-Directed, Engage Learning
PENUTUP
Membangun Rumah di Kepala Anak
Kini Saatnya Membangun Rumah
Daftar Pustaka
Indeks
Tentang Penulis
Seputar Fisik Buku dan Disainnya
Cocok lah untuk disain buku non fiksi ya. Tak ada gambar ilustrasi, cukup tulisan saja. Tonjolin judul bukunya dan nama penulisnya yang sudah well known. Disain yang sederhana sebenarnya. Tapi nama Prof Rhenald memang sangat dikenal. Mungkin hanya satu dari sekian banyak profesor di Indonesia yang berhasil menulis buku bagus yang diterima masyarakat umum. Dan karena edukasi adalah bidang yang saya 'sukai', maka buku ini langsung masuk dalam daftar baca segera setelah saya lihat terpajang di displas Periplus Bandung Store.
Opini - Yang menarik dan atau disuka dari Buku ini
Kalimat di bawah bab menjadi ciri khas buku ini. Kalau diingat-ingat kembali, lay out seperti ini memang jadi ciri khas buku-bukunya Prof Rhenald ya. Tidak cuma banyak quotes, kolom tambahan, catatan kaki, tapi kertasnya yang full color juga bagian dari kekhasan buku-buku beliau. Untuk pembaca seperti saya yang suka sajian visual seperti gambar, foto, tabel, grafik, termasuk warna-warna, buku-buku Prof Rhenald sangat memanjakan mata, dan menghindarkan saya dari perasaan bosan.
Picture: Halaman beberapa bab dalam buku
Picture: Layout beberapa kutipan yang ada di dalam buku
Picture: Beberapa foto yang ada di dalam buku
Picture: salah satu kolom intermezo dalam buku
Dengan gaya pemaparannya yang santai dan seperti berdialog dan berbicara langsung dengan pembaca, topik metode sentra sukses dibawakan Prof. Rhenald Kasali dengan luwes serta mudah dipahami, meski tidak dipungkiri ada beberapa bagian dalam penjabaran yang kadang melompat, melebar, dan berulang kali disampaikan (sebab begitulah kita pada umumnya saat berbicara lisan menurut hemat saya).
Sejenak dia bisa tenang, lalu si kakek ikut mengajaknya bermain dengan membuka game di sebuah tablet. Mereka kemudian mendudukkan anak itu di atas meja makan. Pikiran anak itu pun terbelah antara meneruskan makan dengan gawai yang dilengkapi game yang diunduh dari sebuah super apps.
Istri saya bergumam, “Come on... he is not a baby anymore. Ia harus didudukkan di bangku, bukan di atas meja makan.”
Sambil memegang gawai, anak itu tampak senang duduk di atas meja. Namun kini ia membuat pelayan restoran sedikit kerepotan karena di atas meja ada placemate, sendok-garpu, dan dua botol kecil salt-pepper. Seorang pelayan berlari merapikan meja sebelum anak itu menendang atau menyenggol sebagai akibat gerak motoriknya yang belum beraturan.
Halaman 4
Namun tetap saja anak itu sulit dikendalikan. Saat diturunkan dari meja, ia terlihat kurang senang. Ia berlari lari sambil tertawa-tawa sendirian dan tak beraturan, menabrak pengunjung restoran yang sedang membawa makanan ke mejanya masing-masing.
...
Halaman 5
"Belajar pada waktu kecil ibarat memahat di atas batu. Belajar pada waktu dewasa laksana mengukir di atas air".
Kalimat tersebut saya kutipkan dari buku Sentra karya Prof. Rhenald Khasali yang sebenarnya sudah jadi kalimat yang familier di telinga kita. Personally, buku seri edukasi memang sudah saya tunggu-tunggu untuk beliau publikasikan sejak dulu, sejak buku seri disrupsinya demikian menghentak dan tak diragukan lagi kualitasnya, saya berangan-angan akan ada buku bertopik pendidikan yang beliau kupas secara khusus. Rupanya mimpi jadi kenyataan, bahkan menjadi semakin 'indah' ketika Sentra hadir di toko-toko buku Indonesia dan ketika saya cermati ternyata topiknya tentang pendidikan usia dini yang merupakan momen golden age, periode utama pembentukan karakter manusia, bekal kita mendidik generasi bangsa.
Sentra adalah penamaan metode belajar Beyond Centers and Circle Time (BCCT) di Indonesia. Ibu Wismiarti Tamin adalah tokoh utama yang menyebarluaskan metode ini di Indonesia. BBCT sendiri aslinya ditemukan dan dikembangkan oleh Pamela Phelps Ph.D., di Florida, Amerika. Pada metode Sentra, anak-anak belajar menghubungkan alam semesta, melakukan eksplorasi, menjaga konsistensi, beradaptasi, dan meregulasi diri.
Bab 1 hingga hingga 11 masih berfokus pada sejarah metode sentra, apa keunggulan metode sentra dalam pengajaran anak usia dini, mengapa terjadi bias dalam penerapan metode sentra di Indonesia, apa peran guru dan orangtua dalam metode sentra, dan kisah Ibu Wismiarti Tamin sebagai pioneer metode ini di nusantara.
Secara garis besar metode sentra adalah metode belajar anak usia dini yang menekankan pada proses alami perkembangan anak, belajar sambil bermain, penanaman karakter dan nilai-nilai agama dengan 'inquiry, experience, and project based learning', diperkaya dengan metode pengembangan multiple intelligence dan pendekatan personal anak. Untuk teman-teman yang mengenal high scope, montessori, bahkan kurikulum IB dan Cambridge, beberapa metode di atas pasti sudah tak asing lagi.
Berkenalan dengan Sentra
Melalui rangkaian pembelajaran itulah kami berkenalan dengan metode Beyond Centers and Circle Time (BCCT) yang belakangan mulai marak dihadirkan dan diterapkan di Indonesia. Rupanya inilah jawaban yang ditunggu-tunggu untuk menghadapi era disrupsi.
Halaman 27
Kisah perjuangan Ibu Wismiati Tamin menarik untuk disimak karena sarat nilai perjuangan dan inspiratif. Bagaimana kerasnya usaha beliau membangun sekolah Al Falah dari nol hingga seberhasil sekarang ini, ditambah tekad dan niatnya yang tulus dalam mengembangkan kualitas pendidikan usia dini di Indonesia patut diacungi jempol. Semangatnya pun patut ditiru.
Lebih lanjut tentang metode Setra sendiri ternyata berhenti di pembahasan tentang sentra balok (yang memang dikupas lebih lengkap dibandingkan sentra-sentra lainnya. Buku ini buku pengenalan, bukan buku yang kita butuhkan jika ingin mengetahui secara detail teknik aplikasi metode sentra di pendidikan usia dini. Untuk mengetahui itu Prof. Rhenald Kasali merekomendasikan pembaca untuk belajar langsung pada sumbernya yaitu Ibu Wismiati di Sekolah Al Falah yang memiliki satu buku khusus pelatihan metode sentra untuk guru dan orangtua. Tadinya saya berharap bisa mendapatkan teknik lebih detail tentang metode sentra tapi ternyata tidak ada ya di buku pertama seri edukasi ini. Meskipun demikian saya cukup puas dengan wawasan-wawasan baru yang saya dapatkan dari buku ini. Di antaranya tentang manfaat balok dalam pengembangan kecerdasan anak, ukuran mainan yang harus persis sama dengan aslinya, dan permainan peran yang membentuk karakter anak seperti yang saya kutipkan di bawah ini.
Belakangan saya ketahui bahwa membuat potongan yang presisi sangat penting untuk mendidik anak. “Dari situ kita bisa mencegah anak melakukan korupsi,” ujar Wismiarti. Sedangkan Pamela Phelps menunjukkan bagaimana balok-balok yang presisi itu bisa membentuk pikiran anak tentang keteraturan dan keseimbangan. Lagi pula dari situlah dibangun logika berpikir dan matematika.
“Kalau anak-anak terbiasa memakai bahan-bahan yang tidak presisi, lama-lama mereka pikir kalau kurang apapun boleh saja. Nanti semakin hari akan membentuk kebiasaan, akan terpikir kurangi juga tak apa apa. Belajar dengan balok presisi penting untuk membentuk karakter,” ujar Wismiarti.
Halaman 56
Yang harus diingat, alat-alat mainan yang dipergunakan dalam Sentra Main Peran Kecil ini haruslah miniatur yang memiliki dimensi proporsional. Misalnya, ukuran rumah, kursi, meja, boneka, mobil, sepeda motor, dan lain-lain. Ini penting agar tidak mengacaukan imajinasi anak.
...
Halaman 176
Dengan bermain peran, anak anak juga belajar memahami tututan-tuntutan dari luar yang datang setiap hari. Misalnya, ketika anak usia dini melihat pesawat terbang, ada yang menangis ingin naik saat itu juga. Anak yang sudah terbiasa bermain peran bisa memiliki pemahaman yang lebih baik, bahwa jika ingin menaiki pesawat terbang maka ada tahapan atau prosesnya.
Halaman 177
Bangga juga ketika menyimak satu bab di awal yang memaparkan metode pendidikan Indonesia, Tut Wuri Handayani, yang dilakukan oleh Bapak Pendidikan kita Ki Hadjar Dewantara. Mungkin pendidikan Indonesia masih tertinggal, tapi selalu ada yang membanggakan menjadi bagian dari penduduk Indonesia kan ya ^^
Jadi bukan mendoktrinasi dan menciptakan suasana yang menakutkan bagi anak, yang jsutru akan menghambat bahkan merusak proses perkembangan otak dan kemampuan berpikir anak.
Konsep Patrap Trilokaini memang lahir dari kristalisasi pemikiran Ki Hadjar Dewantara tentang sistem pendidikan yang ...
Halaman 64
Konsep bermain sebagai cara belajar anak sempat dianggap aneh di kita. Tapi seiring dengan masuknya berbagai ilmu pendidikan modern, perlahan banyak yang sudah memahami konsep ini. Pengalaman saya di dunia pendidikan juga membuktikan hal yang sama. Saat bermain adalah saat yang tepat bagi anak untuk belajar banyak hal, terutama di usia dini.
Prinsip ini bisa diterapkan secara luas, tidak hanya untuk guru di sekolah, tetapi juga sangat bagus untuk dipahami orang tua. Apa saja prinsip itu?
Pertama, pendidikan berorientasi pada kebutuhan anak. Karena itu, setiap kegiatan pembelajaran harus selalu mengacu pada tujuan pemenuhan kebutuhan perkembangan anak secara individu.
...
Kedua, dunia anak adalah dunia bermain. Maka, selayaknyalah konsep pendidikan untuk anak usia dini dirancang dalam bentuk bermain, anak belajar melalui permaianan yang menyenangkan.
...
Halaman 67
Sepanjang perjalanannya mengembangkan Metode Sentra, Wismiarti sering kali mendengar komentar, “Sekolah kok, hanya main-main terus. Kapan belajarnya?”
Pertanyaan seperti ini tentu bukan hanya terdapat di Sekolah Al-Fala, melainkan juga di banyak sekolah pembaharu di sini seperti High Scope, Montessori, dan sebagainya.
Halaman 103
Ada dua bab di seperdua bagian akhir buku ini yang membahas multiple intellegency dan 7 life skills. Pemaparannya lebih ke arah perkenalan, bukan kupasan topik yang rinci. Saya kira hal itu bisa dimaklumi karena detail dua tema itu bahkan akan membutuhkan satu buku khusus untuk penjabarannya.
Di Sekolah Al-Falah, tujuan pembelajaran tersebut adalah membangun 18 sikap (akhlakul karimah), tujuh kecerdasan majemuk, enam domain berpikir, dan tujuh keterampilan esensial.
Konsep 18 sikap dikembangkan dari nilai-nnilai ajaran agama yang didapat dari kitab suci. Basisnya memang agama Islam..
Halaman 159
Saya berharap buku ini bisa memberikan gambaran yang lengkap terkait aplikasinya di lapangan, tak hanya di sekolah tapi juga di rumah sebagai bekal mendidik anak-anak kita di rumah. Tapi ternyata tidak bisa ya, karena sekali lagi, ini bukan buku teknis, melainkan hanya perkenalan saja. Mungkin akan ada pembahasan yang lebih detail di seri kedua. Jadi kita tunggu saja.
Setelah membaca keseluruhan bab yang ada, bagi saya buku ini entah kenapa terasa kurang runut penempatan topik bahasannya. Untungnya apa yang disampaikan tetap mudah dipahami.
Nah, selepas baca ini saya malah jadi penasaran ya detail metode Sentra ☺. Semoga suatu saat bisa berkunjung ke Sekolah Al Falah yang merupakan pioner metode ini di Indonesia ☺.
Siapa Prof. Rhenal Kasali
Prof. Rhenald Kasali, Ph.D., adalah satu dari sedikit ilmuwan Indonesia yang updated dan tahu bagaimana ilmunya digunakan dalam kehidupan. Ia pernah menajdi Presiden Komisaris Angkasa Pura II yang membawahi 17 bandara dan PT Telkom Indonesia yang merupakan satu-satunya perusahaan Indonesia yang diperdagangkan di NYSE (New York Stock Exchange). Ia juga pernah menjadi komisaris di sejumlah BUMN (PT Dirgantara Indonesia, PT Indofarma) dan perusahaan internasional (Prudential Life Assurance, Indomobil Finance, Centro).
Ia mendirikan yayasan Rumah Perubahan dan menulis lebh dari 40 buku ilmiah. Aktif mengikuti dan menjadi narasumber seminar internasional di Harvard, Yale, Insead, Tshinghua University, dan kampus-kampus utama dunia. Ia juga memberikan advis pada beberapa Super Apps.
Pada 2018, ia mendapatkan anugerah Writer of the Year dari Ikatan Penerbit Indonesia, Top 30 Global Gurus in management (2014, 2015, 2016, 2018, 2019) dari Global Gurus Foundation, Tokoh Kreatif Bidang Pendidikan dari Yayasan Pengembangan Kreativitas (2005), Alice & Charlotte Biester Award (1995), dan Louis A. Young Award (1994).
Kini, ia dikenal sebagai “Bapak Disruption Indonesia” dan melakukan banyak riset dalam Series on Disruption seperti Tomorrow is Today (2017) Self Disruption (2018), The Great Shifting (2018) dan #MO. Kuliah online-nya juga banyak diikuti para eksekutif dan kaum muda, disiarkan dalam platform MOOC (Massive Open Online Course) IndonesiaX.co.id.
Di Rumah Perubahan, selain menerima dan memberi advis pada tokoh-tokoh perubahan, ia juga aktif membimbing kaum muda. Murid-muridnya tersebar luas dari beragam kalangan dan tak sedikit yang mengikuti jejaknya. Ia mengajar di Universitas Indonesia, Sekolah Staf dan Pimpinan Polri, dan pernah menjadi dosen terbang di sejumlah PTN.
Rekomendasi
Buku ini saya rekomendasikan kepada pembaca yang mencari buku referensi pendidikan usia dini di Indonesia, khususnya metode Sentra. Gaya pemaparan penulis yang santai dan seperti berkomunikasi langsung dengan pembacanya enak disimak, meski di sana-sini ada pengulangan topik. Ada banyak gambar pendukung, terutama foto-foto dokumentasi. Buku ini bukan buku yang menjelaskan metode Sentra secara rinci, tapi lebih ke arah pengenalan saja, bahkan sebagian besar kontennya menceritakan pengalaman Ibu Wismiarti Tamin mendirikan Sekolah Al Falah yang menggunakan metode Sentra dari masa merintis hingga sudah berkembang pesat di saat ini. Lebih jauhnya, lewat buku ini Prof. Rhenald Kasali seolah ingin menyadarkan kita kembali kepada pentingnya pendidikan usia dini terhadap pembentukan karakter manusia yang seutuhnya.
-------------------------------------------------------------------------
Dipidiff.com adalah sebuah media edukasi yang menginspirasi melalui beragam topik pengembangan diri, rekomendasi buku-buku, dan gaya hidup yang bervibrasi positif.
Diana Fitri, biasa dipanggil Dipi, adalah seorang ibu yang gemar berkebun, dan rutin berolahraga. Gaya hidup sehat dan bervibrasi positif adalah dua hal yang selalu ia upayakan dalam keseharian. Sambil mengasuh putra satu-satunya, ia juga tetap produktif dan berusaha berkembang secara kognitif, sosial, mental dan spiritual.
Lulusan prodi Pemuliaan Tanaman Universitas Padjadjaran, Dipi lalu melanjutkan studi ke magister konsentrasi Pemasaran, namun pekerjaannya justru banyak berada di bidang edukasi, di antaranya guru di Sekolah Tunas Unggul, sekolah kandidat untuk International Baccalaureate (IB), dan kepala bagian Kemahasiswaan di Universitas Indonesia Membangun. Setelah resign tahun 2016, Dipi membangun personal brand Dipidiff hingga saat ini.
Sebagai Certified BNSP Public Speaker dan Certified BNSP Trainer, serta certified IALC coach, Dipi diundang oleh berbagai komunitas dan Lembaga Pendidikan untuk berbagi topik membaca, menulis, mereviu buku, public speaking, dan pengembangan diri, misalnya di Kementrian Keuangan, Universitas Negeri Semarang, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, BREED, Woman Urban Book Club, Lions Clubs, Bandung Independent School, The Lady Book Club, Buku Berjalan.id, SMAN 24 Bandung, SMAN 22 Bandung, dan lain-lain. Dipi juga pemateri rutin di platform edukasi www.cakap.com . Dipi meng-coaching-mentoring beberapa remaja dan dewasa di Growth Tracker Program, ini adalah program pribadi, yang membantu (terutama) remaja dan dewasa muda untuk menemukan passion dan mengeluarkan potensi mereka.
Berstatus bookblogger, reviu-reviu buku yang ia tulis selalu menempati entry teratas di halaman pertama mesin pencari Google, menyajikan ulasan terbaik untuk ribuan pembaca setia. Saat ini Dipi adalah brand ambassador untuk Periplus Bandung dan berafiliasi dengan Periplus Indonesia di beberapa event literasi. Dipi juga menjadi Official Reviewer untuk Republika Penerbit dan berpartner resmi dengan MCL Publisher. Kolaborasi buku-bukunya, antara lain dengan One Peach Media, Hanum Salsabiela Rais Management, KPG, Penerbit Pop, Penerbit Renebook, dan Penerbit Serambi. Reviu buku Dipi bisa dijumpai di www.dipidiff.com maupun Instagram @dipidiffofficial. Dipi host di program buku di NBS Radio. Dulu sempat menikmati masa dimana menulis drop script acara Indonesia Kemarin di B Radio bersama penyiar kondang Sofia Rubianto (Nata Nadia). Podcast Dipi bisa diakses di Spotify DipidiffTalks.
Let's encourage each other to shape a better future through education and book recommendation.
Contact Dipidiff at DM Instagram @dipidiffofficial
TERBARU - REVIEW BUKU
Review Buku The Quiet Tenant - Clémence …
23-08-2023 Dipidiff
National Best Seller One of The Most Anticipated Novels of 2023 GMA Buzz Pick A LibraryReads #1 Pick One of The Washington Post’s Notable Summer Books 2023One of Vogue’s Best Books of 2023One of Goodreads’s Most Anticipated Books...
Read moreReview Buku The Only One Left - Riley Sa…
23-07-2023 Dipidiff
Editor's Pick Best Mystery, Thriller & Suspense The Instant New York Times Bestseller Named a summer book to watch by The Washington Post, Boston Globe, USA Today, Oprah, Paste, Country Living, Good Housekeeping, and Nerd Daily Judul...
Read moreReview Buku Helium Mengelilingi Kita - Q…
14-06-2023 Dipidiff
Judul : Helium Mengelilingi Kita Penulis : Qomichi Jenis Buku : Sastra Fiksi, Coming of Age Penerbit : MCL Publisher Tahun Terbit : Maret 2023 Jumlah Halaman : 246 halaman Dimensi Buku : 14 x 20,5...
Read moreReview Buku Earthlings - Sayaka Murata
14-02-2023 Dipidiff
A New York Times Book Review Editors' ChoiceNamed a Best Book of the Year by the New York Times, TIME and Literary HubNamed a Most Anticipated Book by the New York Times, TIME, USA Today, Entertainment Weekly, the Guardian, Vulture, Wired, Literary Hub, Bustle, PopSugar, and Refinery29 Judul...
Read more