0

Review Buku Gulag - Aleksandr I. Solzhenitsyn

Published: Wednesday, 05 August 2020 Written by Dipidiff

 

Karya Sastra Dunia
Novel terbaik Solzhenytsin
Karya peraih Nobel 1970

 

Judul : Arhipelag Gulag

Penulis : Aleksandr I. Solzhenitsyn

Jenis Buku : Fiksi - Sejarah

Penerbit : Bentang

Tahun Terbit : Cetakan Pertama 2018

Jumlah Halaman :  664 halaman

Dimensi Buku :  16 x 24cm

Harga : Rp. 119.000

ISBN : 978-602-291-451-8

Edisi Terjemahan

Penerjemah : Akhmad Santoso

Peraih Nobel Sastra

 

Kejahatan terbesar sebuah rezim politik yang pernah terungkap dalam sejarah modern – New York Review of Books

  

Sekelumit Tentang Isi

Saya persembahkan buku ini

Kepada semua orang yang tidak dapat

Melanjutkan kehidupan mereka

Sehingga tidak dapa menceritakannya

 

Semoga mereka memaafkan saya

Karena saya tidak mampu melihat semuanya,

Tidak dapat mengingat semuanya,

Dan teruama karena saya tidak dapat menduga

Bahwa semua ini akan terjadi.

 

Gulag adalah neraka bagi rakyat Uni Sovyet di bawah kekuasaan Stalin yang tersembunyi dari mata dunia. Tak seorang pun mampu luput darinya, termasuk pemuka agama, wanita, bahkan anak-anak. Dengan gaya bertutur yang tangkas dan lincah, kadang berbau satiris, Solzhenitsyn menuturkan operasi penangkapan, kamp kerja paksa, suasana batin dan derita fisik para tahanan, dan orang-orang yang secara mengejutkan memiliki keteguhan moral menghadapi penindasan dan penyiksaan, serta kehidupan di pengasingan. Solzhenitsyn lebih menekankan aspek moral dari persoalan yang diangkatnya ini. Pengungkapan kekejaman dan keculasan yang dilakukan sebuah rezim penguasa tidak cukup hanya dipandang sebagai masalah politik, tetapi juga merupakan masalah moral yang mengantarkan pembaca pada pertanyaan-pertanyaan mendasar tentang sifat manusia sendiri: apakah manusia pada dasarnya memang jahat? Ataukah baik? Dan mungkin yang paling penting: mengapa manusia sering kali tidak mampu menentang kejahatan yang terjad di depan matanya sendiri? Melalui versi ringkas The Gulag Archipelago ini, Solzhenitsyn sekali lagi membuktikan bahwa kekuasaan pemerintah memang mampu melakukan berbagai bentuk kekejaman kepada manusia, fisik maupun mental, tapi tidak akan pernah bisa benar-benar memadamkan semangat manusia.

 

Yuk kita intip daftar isinya.

Kata Pengantar Untuk Edisi Ringkas

Pengantar Peringkas

Catatan Penulis

Bagian 1 INDUSTRI PENJARA

  1. Penangkapan
  2. Sejarah Sistem Pembuangan Limbah
  3. Interogasi
  4. Topi-topi Biru
  5. Sel Pertama, Cinta Pertama
  6. Di Musim Semi Itu
  7. Di Ruang Mesin
  8. Ketika Hukum Masih Kanak-kanak
  9. Hukum Tumbuh Besar
  10. Hukum Menjadi Dewasa
  11. Cara Terampuh
  12. Tyurzak

Bagian 2 GERAK TIADA HENTI

  1. Kapal-Kapal di Kepulauan
  2. Pelabuhan-Pelabuhan di Kepulauan
  3. Karavan-Karavan di Kepulauan
  4. Dari Pulau ke Pulau

Bagian 3 KAMP KERJA DESTRUKTIF

  1. Jari-Jari Aurora
  2. Kepualauan Muncul dari Laut
  3. Kepulauan Berkembang Biak
  4. Kepulauan Mengeras
  5. Landasan Tempat Kepulauan Berpijak
  6. “Mereka Memasukkan Kaum Fasis ke Sini!”
  7. Cara Hidup dan Adat Istiadat Penduduk Pribumi Kepulauan
  8. Wanita dalam Kamp
  9. Anak Emas
  10. Pengganti Tahanan Politik
  11. Mereka yang Tetap Setia
  12. ..Tok...Tok...
  13. Serahkan Kulit Keduamu Juga!
  14. Mengubah Nasib!
  15. Hukuman
  16. Mereka yang Secara Sosial Bersahabat
  17. Anak-anak dalam Kepulauan
  18. Pujangga-Pujangga di Gulag
  19. Kaum Zek sebagai Sebuah Bangsa
  20. Pengabdian Anjing-Anjing
  21. Wilayah Sekitar Kamp
  22. Kami Terus Membangun

Bagian 4 JIWA DAN KAWAT BERDURI

  1. Kebangkitan Jiwa
  2. Ataukah Justru Kemerosotan?
  3. Alam Bebas Kami yang Terberangus

Bab 5 KATORGA

  1. Mereka yang Dijebloskan
  2. Embusan Revolusi yang Pertama
  3. Rantai, Rantai, ...
  4. Mengapa Kami Membiarkannya Saja
  5. Syair di bawah Nisan, Kebenaran di Balik Batu
  6. Mereka yng Bertekad Kabur
  7. Anak Kucing Berbulu Putih (Kisah Georgi Tenno)
  8. Meloloskan Diri – Semangat dan Sarananya
  9. Pemuda-Pemuda yang Menyandang Senapan Mesin
  10. Tanah Membara di Balik Kawat Berduri
  11. Mengoyak Belenggu
  12. Empat Puluh Hari di Kengir

Bab 6 PENGASINGAN

  1. Pengasingan pada Tahun-Tahun Pertama Kebebasan
  2. Wabah Petani
  3. Kaum Pengasingan Makin Bertambah
  4. Bangsa-Bangsa dalam Pengasingan
  5. Pada Akhir Masa Hukuman
  6. Kehidupan yang Makmur dalam Pengasingan
  7. Kaum Zek di Alam Bebas

Bab 7 STALIN SUDAH TIADA

  1. Ketika Kami Memandang ke Belakang
  2. Penguasa Berganti, Kepulauan Tetap Berdiri
  3. Situasi Hukum Dewasa Ini

Kata Penutup

Catatan Akhir

Catatan

 

 

 

Seputar Fisik Buku dan Disainnya

 

 

Tidak ada komentar soal disain sampulnya yang menyeramkan ini. Pilihan warna merah dan hitam membuat pikiran seketika melayang pada penyiksaan kamp konsentrasi yang jauh dari peri kemanusiaan.

Ilustrasi gambar anjingnya sendiri ada maknanya, yang akan kita temukan setelah membaca buku ini hingga selesai.

Buku ini tebal. Mungkin akan melelahkan buat sebagian orang karena pada informasi, nyaris seperti buku sejarah juga, meski hakikatnya Gulag adalah kumpulan esay.

 

Opini / Yang Menarik dari Buku Ini

Saya rekomendasikan untuk membaca bab Kata Pengantar Untuk Edisi Ringkas karena dari bab inilah kita tahu bahwa buku Gulag yang sedang kita baca ini adalah versi ringkasnya. Buku aslinya terdiri dari tiga jilid. Diringkas dengan tujuan agar lebih mudah dibaca oleh mereka yang tidak memiliki banyak waktu pada abad yang sibuk ini.

Begitupun bab Pengantar Peringkas juga harus pula dibaca agar kita mengetahui awal mula Aleksandr Solzhenitsyn menulis buku ini, mengapa buku ini sampai diringkas, bagaimana ia diancam dan dibuang karena menulis sebuah buku, dan bagaimana perjuangan Solzhenitsyn dalam menulis The Gulag Archipelago. Solzhenitsyn sendiri ikut memainkan peran meruntuhkan sistem Soviet, tulisan-tulisan Solzhenitsyn jelas telah ikut membantu meruntuhkan kekaisaran terakhir di muka bumi.

Solzhenitsyn langsung menjawab bahwa ia akan tetap terus berjuang hingga titik darah penghabisan untuk melawan ideologi jahat yang telah membunuh sepertiga populasi negaranya.

 

Di buku ini Solzhenitsyn tidak membatasi dirinya pada masalah politik, melainkan justru memusatkan upayanya pada “esensi kemanusiaan yang tidak mengenal batas,” yaitu “konsep-konsep universal buku yang disebut kebaikan dan keadilan.

Buku ini telah diterjemahkan ke dalam 35 bahasa dan terjual lebih dari 30 juta eksemplar, dan hampir 3 juta di antaranya terjual di Amerika Serikat.

 

Menurut peringkas (Edward E. Ericson, JR.) buku ini disusun agar bisa dibaca oleh mereka yang memiliki pengetahuan terbatas tentang sejarah Rusia dengan tidak menghilangkan “nuansa Rusia” yang mewarnai buku ini.

Perigkas menyatakan bahwa ia mempertahankan struktur dengan tuju bagian dalam teks aslinya, yang akan lebih jelas jika dilihat dalam satu jilid ringkas daripada ketika dibaca dalam keseluruhan tiga jilid yang ada. Peringkas berusaha sedapat mungkin untuk tidak memberipenjelasan atau komentar. Beberapa kalimat yang disertakan oleh peringkas di dalam teks ini murni untuk memperlancar pembacaan saja. Peringkas berusaha sedapat mungkin agar bagian-bagian yang dipotong tidak terlihat ketika dibaca.

 

Bagi yang mungkin merasa bahwa edisi ringkas ini masih terlalu panjang, bisa langsung melompat ke bab yang berjudul “Kebangkitan Jiwa” (bab pertama dari bagian keempat) dan bab yang berjudul “Empat Puluh Hari di Kengir” (bab terakhir dari bagian kelima) untuk mengetahui kenapa di tengah-tengah kengerian itu Solzhenitsyn masih bisa berpandangan optimistis.

Di Bab Catatan Penulis kita akan tahu bahwa buku ini bukan buku fiksi dan bukan pula buku biasa.

Dalam buku ini tidak ada fiksi, baik orang maupun kejadiannya. Orang-orang dan tempat-tempat yang dikisahkan masing-masing disebutkan dengan nama yang sebenarnya. Jika nama mereka tidak disebutkan secara utuh dan diganti degan inisial semata, itu dilakukan karena pertimbangan pribadi. Jika nama mereka tidak disebut, itu karena ingatan manusia terlalu lemah untuk menghafal nama-nama, tetapi kejadiannya benar-benar seperti yang dikisahkan di sini.

Buku ini ditulis berdasarkan pengalaman pribadi Solzhenitsyn, ditambah pula dari berbagai laporan, memoar, dan surat-surat yang dibuat oleh 227 saksi mata., serta dari 36 penulis Soviet yan diketuai oleh Maxim Gorky.

 

Membaca buku ini juga membuat saya tersadar sekali lagi betapa bisa begitu kejamnya sebuah rezim yang dipimpin oleh orang tertentu. Tidak logis dan tidak berperi kemanusiaan.

Namun, tiba-tiba ada pikiran buas (atau niat jahat yang memang tak pernah habis atau dendam yang tak berkesudahan) yang merasuk dalam otak sang Jenderal Besar. Dia mengeluarkan perintah untuk menahan semua orang yang sudah setengah cacat ini, tanpa dakwaan baru! Keputusan untuk memasukkan lagi sisa-sisa gilingan daging ke dalam mesin penggiling ini tidak ada untungnya, baik secara ekonomis maupun politis. Tapi, Stalin sudah terlanjur mengeluarkan keputusan itu. Kasus ini menunjukkan betapa sebuah sosok historis bisa bertindak sesuka hatinya sendiri dalam memenuhi keharusan sejarah.

Halaman 51

 

Kengerian demi kengerian diceritakan dengan gamblang di buku ini, mulai dari fase interogasi hingga penyekapan dan penyiksaan di sel dan di kamp.

Pistol revolver yang mengerikan itu terletak di meja dan kadang-kadang diarahkan kepada Anda, lalu interogator tidak akan bersusah paya memikirkan apa kesalahan Anda, tapi hanya berteriak: “Ayo ngomong! Kau tahu harus ngomong apa!” Itlah yang dikatakan interogator Khaikin kepada Skripnikova pada 1927. Itu juga yang mereka katakan kepada Virkovsky pada 1929. Dua puluh tahun kemudian keadaannya tetap sama. Pada 1952, Anna Skirpnikova sedang menjalani masa hukumannya yang kelima, dan Sivakov, kepala Departemen Investigasi berkata kepadanya: “Dokter penjara bilang tekanan darahmu 240/120. Itu terlalu rendah! Kami akan membuatnya naik sampai 340, sampai kamu mampus, hei ular beludak, mati tanpa memar biru, tanpa pukulan, tanpa tulang patah. Kami tidak akan membiarkanmu tidur.” Dia sudah berumur 50-an tahun pada waktu itu. Setelah dia semalaman diinterogasi dan kembali ke sel pada pagi hari dan menutup matanya, penjaga langsung masuk sel dan berteriak, “Buka matamu, atau kuseret kau dari tempat tidur dan kuikat ke tembok dalam keadaan berdiri.”

...

Salah seorang pelaku pemberontakan di Yaroslavl pada 1918, Vasily Aleksandrovich Kasyanov, menceritakan bahwa panas di sel begitu tinggi sehingga dari pori-porinya keluar darah. Ketika mengintip melalui lubang dan melihat darah itu keluar, mereka manaruh tahanan di tandu dan membawanya pergi untuk menandatangai pengakuan. Metode “panas” dan metode “asin” yang dilakukan terhadap Georgia, pada 1926, menggunakan rokok yang menyala untuk membakar tangan para tahanan yang sedang diinterogasi. Di Penjara Metekhi, para tahanan didorong ke lubang tinja di tengah kegelapan.

Halaman 57

Pada musim gugur 1946, N. V. Timoveyev Ressovky menempuh perjalanan dari Petropavlovsk sampai ke Moskwa dalam kamar yang diisi 36 orang! Selama beberapa hari dia bergelantungan pada tubuh orang lain, dengan kaki tidak menyentuh gerbong. Satu per satu mati – dan para penjaga menyereti mayat-mayat yang berjatuhan ke lantai, di bawah kaki (Tidak langsung, tapi sehari setelah mereka mati). Dengan cara itu, kamar-kamar dalam gerbong menjadi tidak terlalu sesak.

Halaman 205

 

Gaya bahasa penulisan esay tentu saja ada di seluruh bagian buku ini.

Selama periode penggilingan jiwa kita di roda-roda penggilas institusi malam hari, ketika jiwa kita dihancurkan, daging kita digantung tercabik-cabik seperti pakaian pengemis. Kita mengalami begitu banyak penderitaan dan begitu sibuk dengan penderitaan sendiri untuk mengarahkan pandangan kepada algojo-algojo malam yang sedang menyiksa kita. Penderitaan di dalam diri kita membajiri dan menutup mata. Seandainya tidak begitu, betapa banyak sejarah yang bisa ditulis tentang penyiksaan-peyiksaan yng kita alami! Sebab, ada satu hal yang pasti: mereka tidak akan pernah menampilkan diri yang sebenarnya.

Bab TopiTopi Biru

 

Di tengah semua kengerian yang ada, muncul rasa kagum dan hormat pada mereka yang berjuang.

Persisnya sel itu berukuran 156 x 209 centimeter. Bagaimana kami bisa tahu? Dari keterampilan mengukur dan keteguhan hati yang tidak bisa dipatahkan bahkan oleh Sukhanovka sekalipun. Orang yang mengukurnya adalah Alexander Dolgun, yang tidak pernah bisa dibuat gila atau putus asa. Dia melawan dengan menyibukkan pikirannya untuk menghitung jarak.

...

Dia kemudian menemukan teknik tidur sambil berdiri. Dia menyandarkan lututnya pada kursi kecil sehingga menipu para penjaga yang mengira matanya sedang terbbuka. Penipuan ini sangat berhasil sehingga dia bisa mempertahankan kewarasannya dan tidak menjadi gila ketika Ryumin menghukumnya tidak tidur selama sebulan.

Halaman 120

 

Banyak detail detail lokasi yang diceritakan di buku ini.

Di sel itu ada dua kursi kecil tanpa sandaran yang dipasang paten di lantai baru. Seperti tanggul pohon. Dan, pada malam hari, ketika penjaga membuka kunci silinder, maka papan yang terlipat di dinding akan terlepas dan menimpa kursi-kursi kecil itu bersama matras jerami sebesar tubuh anak kecil, papan itu akan terus berada dalam posisi seperti itu selama tujuh jam ...

Halaman  120

 

Bab yang diringkas diberi keterangan.

HUKUM TUMBUH BESAR

Bab ini menyajikan situasi hukum “ketika masih remaja”, yaitu pada awal dekade 1920-an. Dalam bab ini disajikan lima kasus secara terperinci, antara lain pengadilan tahun 1922 di Moskwa dan Leningrad, terhadap para pemuka Gereja Ortodoks, yang berakhir dengan putusan untuk mengekskusi para terdakwa.

...

 

Beberapa bab yang juga paling membuat bergidig adalah cerita tentang wanita dan anak anak.

Yang bisa melindungi wanita di sana hanyalah ketuaan dan keburukan rupa yang terlihat jelas. Paras menarik adalah kutukan. Wanita semacam ini akan cukup sering dikunjungi. Mereka merayunya, mengancam dengan pisau dan kekerasan – dan si wanita tidak bisa melawan. Hanya saja dia harus pintah memilih orang yang diserahi. Dia harus pintar mencari pria yang bisa membelanya, dengan pengaruh dan pisaunya dari yang lain, dari antrean, dari bocah-bocah yang menggila karena terangsang oleh apa yang mereka lihat.

Halaman 302

 

 

Siapa Alexandr Solzhenitsyn

Aleksandr Isayevich Solzhenitsyn lahir pada 11 Desember 1918 dan meninggal dunia pada 3 Agustus 2008). Ia adalah seorang penulis novel, sejarawan, dan cerita pendek Rusia. Solzhenitsyn juga seorang kritikus blak-blakan terhadap Uni Soviet dan komunisme, dengan tulisannya ia membantu meningkatkan kesadaran global tentang sistem kamp kerja paksa Gulag. Solzhenitsyn diizinkan untuk menerbitkan hanya satu karya di Uni Soviet, One Day in the life of Ivan Denisovich (1962), dalam Novy Mir berkala. Setelahnya ia harus menerbitkan buku-bukunya di Barat, yakni Cancer Ward (1968), August 1914 (1971), dan The Gulag Archipelago (1973). Solzhenitsyn dianugerahi Penghargaan Nobel Sastra tahun 1970. Pada masa itu Solzhenitsyn takut pergi ke Stockholm untuk menerima penghargaannya karena khawatir ia tidak akan diizinkan masuk kembali. Solzhenitsyn akhirnya diusir dari Uni Soviet pada tahun 1974, tetapi kembali ke Rusia pada tahun 1994 setelah pembubaran negara.

Pada Oktober 1983, jurnalis sastra Prancis Bernard Pivot melakukan wawancara TV selama satu jam dengan Solzhenitsyn di rumahnya di pedesaan di Vermont. Di wawancara itu dibahaslah tulisan-tulisan Solzhenitsyn, evolusi bahasa dan gayanya, keluarganya dan pandangannya tentang masa depan - dimana Solzhenitsyn menyatakan keinginannya untuk kembali ke Rusia seumur hidupnya, tidak hanya untuk melihat buku-bukunya pada akhirnya dicetak di sana. Awal tahun yang sama, Solzhenitsyn diwawancarai pada kesempatan terpisah oleh dua penulis Inggris, Bernard Levin dan Malcolm Muggeridge.

Pada tahun 1998, pembuat film Rusia Alexander Sokurov menembak empat film dokumenter TV Besedy s Solzhenitsynym (The Dialogues with Solzhenitsyn). Syuting film dokumenter di rumah Solzhenitsyn menunjukkan kehidupan sehari-harinya dan meliput refleksi sejarah dan sastra Rusia.

Pada tanggal 12 Desember 2009, saluran Rusia Rossiya K menayangkan film dokumenter televisi Prancis L'Histoire Secrète de l'Archipel du Goulag [Sejarah Rahasia Kepulauan Goulag) yang dibuat oleh Jean Crépu dan Nicolas Miletitch dan diterjemahkan ke dalam Bahasa Rusia dengan judul Taynaya Istoriya "Arkhipelaga Gulag" (Sejarah Rahasia: Kepulauan Gulag). Film dokumenter ini mencakup acara-acara yang berkaitan dengan penciptaan dan publikasi Kepulauan Gulag.

 

Sumber: wikipedia

Buku ini mendapatkan rating 4.6 di Amazon dan 4.19 di Goodreads.

 

Rekomendasi

Buku ini saya rekomendasikan kepada mereka yang menyukai genre sejarah dan tertarik terutamanya untuk mencari informasi tentang kondisi kamp Rusia yang penuh penindasan. Buku ini otentik, berupa kumpulan esay yang ditulis seorang tokoh yang memang menjadi tahanan di kamp tersebut. Ada banyak informasi sejarah di buku ini. Ada pengungkapan fakta-fakta yang rahasia kala itu. Adegannya penyiksaan diceritakan detail. Buku ini menyadarkan kita pada rezim masa lalu yang pernah begitu kejam dan biadab, rezimnya Stalin.

 

 

 

 

-------------------------------------------------------------------------


 

Dipidiff.com adalah sebuah media edukasi yang menginspirasi melalui beragam topik pengembangan diri, rekomendasi buku-buku, dan gaya hidup yang bervibrasi positif.

Diana Fitri, biasa dipanggil Dipi, adalah seorang ibu yang gemar berkebun, dan rutin berolahraga. Gaya hidup sehat dan bervibrasi positif adalah dua hal yang selalu ia upayakan dalam keseharian. Sambil mengasuh putra satu-satunya, ia juga tetap produktif dan berusaha berkembang secara kognitif, sosial, mental dan spiritual.

Lulusan prodi Pemuliaan Tanaman Universitas Padjadjaran, Dipi lalu melanjutkan studi ke magister konsentrasi Pemasaran, namun pekerjaannya justru banyak berada di bidang edukasi, di antaranya guru di Sekolah Tunas Unggul, sekolah kandidat untuk International Baccalaureate (IB), dan kepala bagian Kemahasiswaan di Universitas Indonesia Membangun. Setelah resign tahun 2016, Dipi membangun personal brand Dipidiff hingga saat ini.

Sebagai Certified BNSP Public Speaker dan Certified BNSP Trainerserta certified IALC coach, Dipi diundang oleh berbagai komunitas dan Lembaga Pendidikan untuk berbagi topik membaca, menulis, mereviu buku, public speaking, dan pengembangan diri, misalnya di Kementrian Keuangan, Universitas Negeri Semarang, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, BREED, Woman Urban Book Club, Lions Clubs, Bandung Independent School, The Lady Book Club, Buku Berjalan.id, SMAN 24 Bandung, SMAN 22 Bandung, dan lain-lain. Dipi juga pemateri rutin di platform edukasi www.cakap.com . Dipi meng-coaching-mentoring beberapa remaja dan dewasa di Growth Tracker Program, ini adalah program pribadi, yang membantu (terutama) remaja dan dewasa muda untuk menemukan passion dan mengeluarkan potensi mereka. 

Berstatus bookblogger, reviu-reviu buku yang ia tulis selalu menempati entry teratas di halaman pertama mesin pencari Google, menyajikan ulasan terbaik untuk ribuan pembaca setia. Saat ini Dipi adalah brand ambassador untuk Periplus Bandung dan berafiliasi dengan Periplus Indonesia di beberapa event literasi. Dipi juga menjadi Official Reviewer untuk Republika Penerbit dan berpartner resmi dengan MCL Publisher. Kolaborasi buku-bukunya, antara lain dengan One Peach Media, Hanum Salsabiela Rais Management, KPG, Penerbit Pop, Penerbit Renebook, dan Penerbit Serambi. Reviu buku Dipi bisa dijumpai di www.dipidiff.com maupun Instagram @dipidiffofficial. Dipi host di program buku di NBS Radio. Dulu sempat menikmati masa dimana menulis drop script acara Indonesia Kemarin di B Radio bersama penyiar kondang Sofia Rubianto (Nata Nadia). Podcast Dipi bisa diakses di Spotify DipidiffTalks.

Let's encourage each other to shape a better future through education and book recommendation.

Contact Dipidiff at DM Instagram @dipidiffofficial

 

 

 

TERBARU - REVIEW BUKU

Review Buku The Quiet Tenant - Clémence …

23-08-2023 Dipidiff - avatar Dipidiff

  National Best Seller One of The Most Anticipated Novels of 2023 GMA Buzz Pick A LibraryReads #1 Pick One of The Washington Post’s Notable Summer Books 2023One of Vogue’s Best Books of 2023One of Goodreads’s Most Anticipated Books...

Read more

Review Buku The Only One Left - Riley Sa…

23-07-2023 Dipidiff - avatar Dipidiff

    Editor's Pick Best Mystery, Thriller & Suspense The Instant New York Times Bestseller Named a summer book to watch by The Washington Post, Boston Globe, USA Today, Oprah, Paste, Country Living, Good Housekeeping, and Nerd Daily Judul...

Read more

Review Buku Helium Mengelilingi Kita - Q…

14-06-2023 Dipidiff - avatar Dipidiff

  Judul : Helium Mengelilingi Kita Penulis : Qomichi Jenis Buku : Sastra Fiksi, Coming of Age Penerbit : MCL Publisher Tahun Terbit : Maret 2023 Jumlah Halaman :  246 halaman Dimensi Buku : 14 x 20,5...

Read more

Review Buku Earthlings - Sayaka Murata

14-02-2023 Dipidiff - avatar Dipidiff

A New York Times Book Review Editors' ChoiceNamed a Best Book of the Year by the New York Times, TIME and Literary HubNamed a Most Anticipated Book by the New York Times, TIME, USA Today, Entertainment Weekly, the Guardian, Vulture, Wired, Literary Hub, Bustle, PopSugar, and Refinery29   Judul...

Read more

TERBARU - STORIES OF PLACES

Tomoro Coffee (a Story)

11-09-2024 Dipidiff - avatar Dipidiff

  Bandung sudah mulai masuk musim penghujan, setidaknya begitulah kelihatannya, karena dua hari ini hujan turun menjelang sore atau malam hari. Cuaca juga cenderung mendung dan syahdu. Cocok untuk ngopi di...

Read more

Woodyland Eatery Bandung (a Story)

23-07-2024 Dipidiff - avatar Dipidiff

    Tak terasa Juli 2024 tiba. Saya masih ingat begitu susahnya mengatur jadwal untuk sekadar ngopi di cafe atau resto bersama teman. Agenda yang satu ini memang salah satu yang paling...

Read more

Kalpa Tree di Ciumbuleuit Bandung (a Sto…

11-08-2022 Dipidiff - avatar Dipidiff

Airy, stylish international restaurant with glass walls, plants & wine, plus a pool & garden.   Baru kemarin, Rabu tanggal 10 Agustus 2022 saya ke Kalpa Tree dalam rangka meeting. Sebenarnya ini...

Read more

Marka Cafe + Kitchen (a Review)

16-10-2019 Dipidiff - avatar Dipidiff

  Untuk mereka yang biasa ngafe atau duduk-duduk nongkrong sambil menikmati kopi pasti sudah kenal kafe yang satu ini. Saya juga tahu Marka cafe karena diajak partner saya ngobrol-ngobrol tukar pikiran...

Read more

Cafe Nanny's Pavillon (a Review)

27-07-2019 Dipidiff - avatar Dipidiff

  "Do what you love, love what you do". Saya masih ingat sekali menggunakan kutipan itu untuk caption instagram saya waktu posting foto Nanny's Pavillon. Tapi benar ya, rasanya hari itu...

Read more

The Warung Kopi by Morning Glory (a Stor…

28-03-2019 Dipidiff - avatar Dipidiff

  Setengah ga nyangka dan setengah takjub juga begitu nemu kafe asyik kayak begini di wilayah Bandung Timur. Maklum sudah keburu kerekam di memori otak kalau kafe-kafe cozy adanya cuma di...

Read more

TERBARU - SELF EDUCATION

10 Tips Mengatasi Kesepian

05-12-2021 Dipidiff - avatar Dipidiff

  Apakah kamu akhir-akhir ini merasa kesepian? Rasa sepi ini ga cuma hadir saat sendiri, tapi juga di tengah keramaian, atau bahkan saat bersama orang-orang terdekat. Ada sebuah rasa hampa yang...

Read more

Tentang Caranya Mengelola Waktu

11-08-2021 Jeffrey Pratama - avatar Jeffrey Pratama

  “Seandainya masih ada waktu...” Berani taruhan, diantara kita, pasti pernah berkomentar seperti di atas, atau yang mirip-mirip, minimal sekali seumur hidup. Waktu merupakan satu-satunya sumber daya yang tidak dapat diproduksi ulang. Apa...

Read more

Cara Membuat Perpustakaan Pribadi di Rum…

25-09-2020 Dipidiff - avatar Dipidiff

  Perpustakaan sendiri punya kenangan yang mendalam di benak saya. Saya yakin teman-teman juga punya memori tersendiri ya tentang library. Baca juga "Arti Perpustakaan Bagi Para Pecinta Buku" Baca juga "Perpustakaan Luar...

Read more

The Five Things Your Website Should Incl…

17-08-2019 Dipidiff - avatar Dipidiff

  Website dan blog adalah portal wajib perusahaan masa kini. Penyebabnya tentu saja adalah kemajuan teknologi seperti internet dan gadget. Jaman sekarang memiliki bisnis tak harus memiliki bangunan fisik, cukup dengan...

Read more