Review Buku Kill Me If You Can - James Patterson
Judul : Kill Me If You Can
Penulis : James Patterson, Marshall Karp
Jenis Buku : Action Thriller
Penerbit : Penerbit Spring
Tahun Terbit : 2011
Jumlah Halaman : 408 halaman
Dimensi Buku : 13x20 cm
Harga : Rp. 97.000 *harga sewaktu-waktu dapat berubah
ISBN : 9786026682222
Paperback
Edisi Terjemahan
Alih Bahasa: Brigida Ruri
Penyunting: Selsa Chintya
Penyelaras Aksara: Arumdyah Tyasayu
Desainer Sampul: Irene Ritonga
Sekelumit Tentang Isi
Matthew Bannon, mahasiswa seni miskin yang hidup di New York City, menemukan tas penuh dengan berlian. Dia sudah membayangkan kehidupan menyenangkan bersama Katherine, kekasihnya.
Namun, semuanya berubah saat dia sadar bahwa diasedang diburu. Siapa pun yang memburunya tidak akan berhenti sampai mereka mendapatkan berlian itu. Bahkan, kalau perlu... membunuhnya.
Seputar Fisik Buku dan Disainnya
Sudah lama ga bahas buku terjemahan rasanya, dan kebetulan kemarin baca buku dari penulis terkenal, James Patterson. Cek cek di amazon ternyata cover buku terjemahan dengan versi Inggris ternyata sama ya. Kalo liat sampulnya sih bukunya berasa kayak lagi shot satu adegan film, dan ga heran juga ya karena James Patterson ini penulis yang buku-bukunya banyak diadaptasi ke layar lebar.
Tokoh dan Karakter
Ghost, pembunuh bayaran yang mengincar orang-orang jahat untuk dimusnahkan.
Katherine Sanborne, profesor seni cantik yang jatuh cinta dengan mahasiswanya.
Matthew Bannon, mahasiswa seni yang tampan, suatu hari menemukan satu tas berisi berlian di tengah kekisruhan penembakan.
Vadim Chukov, mafia berlian kejam, kini hidupnya dalam bayang-bayang kehancuran setelah berlian yang jadi tanggung jawabnya hilang.
Nathaniel Prince, berharap bisa hidup tenang, namun dosa lama ternyata terus menghantui.
Natalia, si cantik yang bersedia jadi kekasih demi menguasai berlian.
Benzetti dan Rice, pasangan polisi yang bisa dibayar untuk menangani kasus- kasus kotor
Newton, kurator seni yang menilai lukisan-lukisan Matthew. Ternyata punya rahasia tersendiri.
Marta Krall, pembunuh bayaran yang cantik tapi sadis.
Siapa protagonis dalam cerita agak bingung juga ya karena tokoh utama pun punya cacat cela ditilik dari moral dan lain sebagainya. Jadi saya cenderung tidak mengkurasi karakter tokoh, dan hanya menikmati jalan cerita saja, sebagai hiburan semata.
Deskripsi tokoh menurut saya cukup detail, fisiknya tergambar jelas. Bukan sekali Matthew disebut sebagai pemuda tampan dan cute secara eksplisit dalam narasi, dan Katherine pun cantik serta pintar. Di bawah ini saya kutipkan deskripsi fisik pasangan polisi yang menerima bayaran dari mafia. Entah kenapa bagian ini berkesan, mungkin karena cara mendeskripsikannya yang terasa kocak buat saya.
Kedua detektif itu memasuki lift.
Benzetti memiliki tinggi 183 cm. Rambutnya hitam klimis dan hidungnya terlalu besar dan terlalu menonjol di wajah kecilnya. Tinggi, hitam, dan jelek. Kenyataannya, dia memakai sepatu dengan sol tipuan setebal lima belas sentimeter, dan ubannya dicat dengan pewarna rambut Just For Men. Kejelekannya memang natural.
Rice, tinggi 190 cm dan botak, tidak membutuhkan bantuan dari perusahaan sepatu khusus ataupun pewarna rambut. Namun kedua detektif itu punya satu kesamaan. Mereka sama-sama merasa ngeri.
Halaman 39
Alur dan Latar
casda Cerita beralur maju dan cukup cepat. Khas novel action. Konfliknya dibangun dengan baik, klise khas film action dengan adegan penculikan dan tembak-tembakan, tapi tetap asyik buat disimak. Povnya orang pertama kadang ketiga. Endingnya sebenarnya cukup happy, tapi diserahkan persepsinya kepada pembaca.
Latar lokasi tergambarkan dengan baik, di beberapa bagian bahkan cukup detail. Sebagai contoh di bawah ini saya kutipkan deskripsi hotel tempat Matthew dan Katherine berlibur.
Bangunan hotel kami berwarna ceria dan modern. Harganya pun murah – hanya 11o euro per malam. Kamar kami belum siap saat kami check in, jadi seorang pelayan mengantarkan kami ke restoran kecil yang nyaman di teras Lantai 7, tempat kami menikmati secangkir panas cafe au lait berbusa, croissant gemuk dengan banyak mentega, selai stroberi, buah-buahan segar, yoghurt, dan pemandangan indah dari seluruh distrik.
Halaman 169
Yang menarik dan atau disuka dari Buku ini
Novel ini isinya action, banyak adegan perkelahian, tembakan, dan yang serupa itu. Jadi ketika terselip adegan-adegan yang emosional seperti yang saya kutipkan di bawah ini, dimana hubungan Matthew sangat menyentuh dengan ayahnya, saya terus teringat karenanya. Menurut saya ini sweet :)
Itu kode yang kami sepakati untuk: aku ingin tahu ke mana kau akan pergi, tapi jangan katakan di telepon. Berikan kode untukku.
“Ya, titip salam untuk Adam, Mom, dan Sarah,” kataku. AMS. Kode Bandara Amsterdam.
(Semoga perjalananmu lancar,) katanya.
“Terimakasih. Aku mencintaimu, Dad.”
(Semper fi, Nak.)
Ayahku itu kuno. Hanya sejauh itu caranya mengungkapkan cinta.
Halaman 238
Soal adegan action yang saya bolak-balik sebutkan itu kira-kira seperti inilah serunya ya. Penggambarannya hidup. Jadi meskipun kllise tetap asyik buat disimak.
Katherine terlalu terkejut untuk mengikuti instruksiku. Aku menekan wajahnya ked dadaku, menutupi telinganya dengan lenganku, dan menyiapkan diriku.
Berbeda dengan granat asap jinak yang telah mengalihkan para polisi ke seberang jalan, granat ALST471 magnum ultra-flash menghasilkan ledakan cahaya yang membutakan, suara yang memekakkan telinga dan menumpulkan syaraf, serta hujan percikan api putih-panas. Granat ini adalah versi granat militer yang tidak mematikan dan hanya menghasilkan kelumpuhan sesaat – dikembangkan sebagai perangkat yang digunakan dalam berbagai operasi taktis, termasuk penyelamatan sandera. Lempar saja satu granat ke tengah kerumunan dan itu cukup membuat semua orang yang ada di sekitarnya akan mengalami kebutaan dan tuli sementara, serta disorientasi total. Adam dan Ty melempar dua buah granat.
Kedua granat flash menghatam titik yang dituju dan seluruh bangunan Grand Central terguncang. Bahkan dengan mata yang terpejam dan telinga tertutup, cahaya putih dan suara gemuruh seolah seperti sambaran petir.
Jeritan dan teriakan kerumunan orag yang dikejutkan oleh ledakan memantul dari dinding dinding marmer dan bergema dari langit-langit kubah.
Halaman 346
Bagian yang paling saya suka dari novel ini adalah plot twist-nya. Memang rada ketebak sih. Tapi tetap saja ketika dibuka twistnya oleh penulis, rasanya wow. Endingnya yang terbuka dan menyimpan kejutan juga saya sukai.
Untuk moral value, pesan cerita novel ini mungkin terletak pada hubungan baik Matthew dengan ayahnya, serta perjuangan cinta dan tekad untuk memulai hidup baru dengan pekerjaan yang benar.
Siapa James Patterson
James Patterson menerima "Literarian Award for Ourstanding Service to the American Literary Community from the National Book Foundation Award". Patterson memegang Guinness Worl Record untuk buku terlaris nomor 1 New York Times, dan bukunya telah terjual lebih dari 375 juta kopi di seluruh dunia. Patterson menciptakan "a new children’s book imprint, JIMMY Patterson" yang memiliki misi yang sederhana, yakni: “Kami ingin membuat setiap anak yang selesai membaca sebuah buku terbitan Jimmy mengatakan “PLEASE GIVE ME ANOTHER BOOK.”
James Brendan Patterson adalah seorang penulis dan filantropis Amerika. Karya-karyanya antara lain adalah Alex Cross, Michael Bennett, Women's Murder Club, Maximum Ride, Daniel X, NYPD Red, Witch and Wizard, Private series, serta banyak novel thriller, non-fiksi dan roman yang berdiri sendiri. Buku-bukunya telah terjual lebih dari 300 juta kopi dan dia adalah orang pertama yang menjual 1 juta e-book. Pada 2016, Patterson menduduki daftar Forbes daftar penulis dengan bayaran tertinggi selama tiga tahun berturut-turut, dengan penghasilan $ 95 juta. Penghasilan totalnya selama satu dekade diperkirakan mencapai $ 700 juta.
Pada bulan November 2015, Patterson menerima Penghargaan Sastra dari National Book Foundation. Patterson telah menyumbangkan jutaan dolar dalam bentuk hibah dan beasiswa dengan tujuan mendorong orang Amerika dari segala usia untuk membaca lebih banyak buku.
Patterson dahulu bekerja sebagai seorang eksekutif periklanan di J. Walter Thompson. Setelah pensiun dari iklan pada tahun 1996, ia mencurahkan waktunya untuk menulis. Pengaruh terbesarnya, katanya, mungkin adalah novel debutnya, Thomas Bridge, karya Evan S. Connell pada tahun 1959. Patterson menerbitkan novel pertamanya pada tahun 1976 berjudul The Thomas Berryman Number. Novel-novel yang menampilkan karakter Alex Cross, seorang psikolog forensik sebelumnya dari Polisi Metropolitan Washington DC dan Biro Investigasi Federal, yang sekarang bekerja sebagai psikolog swasta dan konsultan pemerintah. Novel itu menjadi novel paling populer dan seri detektif AS terlaris dalam sepuluh tahun terakhir. Patterson telah menulis 147 novel sejak tahun 1976. Dia telah memiliki 114 novel New York Timesbestselling, dan memegang rekor New York Times untuk buku terlaris # 1 New York Times sebagai seorang penulis tunggal, yang juga merupakan juara Guinness World Record. Dalam beberapa tahun terakhir novel-novelnya telah terjual lebih banyak daripada karya-karya Stephen King, John Grisham, dan Dan Brown. Buku-bukunya telah terjual sekitar 305 juta kopi di seluruh dunia. Pada tahun 2008, ia menggantikan Jacqueline Wilson sebagai penulis yang paling banyak dipinjam di perpustakaan Inggris. Dia mempertahankan posisi ini setidaknya sampai 2013. Pada 2018, ia bekerja dengan Stephen David Entertainment di serial televisi kriminal, James Patterson's Murder Is Forever.
Penghargaan yang diraih oleh Patterson termasuk the BCA Mystery Guild's Thriller of the Year, the International Thriller of the Year award, dan the Children's Choice Book Award for Author of the Year. James Patterson adalah penulis pertama yang memiliki No 1 judul baru secara bersamaan di daftar buku dewasa dan anak-anak terlaris The New York Times, dan memiliki dua buku di daftar sepuluh teratas NovelTracker pada saat yang sama.
Patterson mendirikan James Patterson PageTurner Awards pada tahun 2005 untuk menyumbangkan lebih dari $ 100.000 tahun itu kepada orang-orang, perusahaan, sekolah, dan institusi lain yang menemukan cara asli dan efektif untuk menyebarkan kegembiraan dari membaca buku.
Pada bulan September 2009, Patterson menandatangani kesepakatan untuk menulis atau menulis bersama 11 buku untuk orang dewasa dan 6 untuk dewasa muda pada akhir 2012. Forbes melaporkan kesepakatan itu bernilai setidaknya $ 150 juta, tetapi menurut Patterson, perkiraan itu tidak akurat.
Patterson bekerja dengan berbagai rekan penulis, seperti Candice Fox, Maxine Paetro, Andrew Gross, Mark Sullivan, Ashwin Sanghi, Michael Ledwidge, dan Peter de Jonge. Pada Mei 2017, diumumkan bahwa Patterson juga menulis buku fiksi kejahatan bersama mantan Presiden AS Bill Clinton. Patterson mengatakan novelnya, The President is Missing, akan memberikan tingkat detail yang hanya dapat ditawarkan oleh mantan Presiden AS. Patterson sering mengatakan bahwa berkolaborasi dengan yang lain membawa ide-ide baru dan menarik ke ceritanya.
Pada tahun 2017, sarjana humaniora digital bernama Simon Fuller dan James O'Sullivan menerbitkan penelitian yang menunjukkan bahwa Patterson tidak melakukan banyak penulisan yang sebenarnya ketika berkolaborasi dengan penulis lain. O'Sullivan kemudian melakukan analisis yang sama pada The President is Missing, sebuah kolaborasi antara Patterson dan Bill Clinton; di sini O'Sullivan menyimpulkan bahwa Patterson melakukan sebagian besar penulisan, di samping akhir novel.
Adaptasi:
- Child of Darkness, Child of Light (1991), based on novel Virgin, or Cradle and All
- Kiss the Girls (1997), based on novel Kiss the Girls
- Miracle on the 17th Green (1999), based on novel Miracle of the 17th Green
- Along Came a Spider (2001), based on novel Along Came a Spider
- First to Die (2003), based on novel 1st to Die
- Suzanne's Diary for Nicholas (2005), based on novel Suzanne's Diary for Nicholas
- Women's Murder Club (2007–2008), based on novels of seri Women's Murder Club
- Sundays at Tiffany's (2010), based on novel Sundays at Tiffany's
- Alex Cross (2012), based on novel Alex Cross
- Zoo (2015–2017), based on novel Zoo
- Maximum Ride (2016), based on novels of seri Maximum Ride
- Middle School: The Worst Years of My Life (2016), based on children's novel Middle School: The Worst Years of My Life
- James Patterson's the Chef (2018), based on novel The Chef
- Instinct (2018–2019), based on novel Murder Games, or Instinct
- The Postcard Killings (2020),based on novel The Postcard Killers
- Jeffrey Epstein: Filthy Rich (2020), based on Filthy Rich
Sumber: wikipedia
Rekomendasi
Novel ini saya rekomendasikan kepada hanya pembaca dewasa, penggemar genre action thriller, yang ceritanya banyak adegan tembak-tembakan, pertarungan dan yang serupa itu. Ada sentuhan personal dan emosional juga dalam novel ini sehingga tidak melulu baku hantam. Tokohnya yang tampan dan cantik juga jadi attention getter yang oke banget. Alur cepat dan tensionnya juga berhasil diciptakan. Plot twistnya yang tak terduga membuat cerita menjadi berkesan. Romancenya juga manis, mengambil porsi lebih dari 50% jalan cerita.
Content Warning: sexual content, kekerasan, sexual orientation.
-------------------------------------------------------------------------
Dipidiff.com adalah sebuah media edukasi yang menginspirasi melalui beragam topik pengembangan diri, rekomendasi buku-buku, dan gaya hidup yang bervibrasi positif.
Diana Fitri, biasa dipanggil Dipi, adalah seorang ibu yang gemar berkebun, dan rutin berolahraga. Gaya hidup sehat dan bervibrasi positif adalah dua hal yang selalu ia upayakan dalam keseharian. Sambil mengasuh putra satu-satunya, ia juga tetap produktif dan berusaha berkembang secara kognitif, sosial, mental dan spiritual.
Lulusan prodi Pemuliaan Tanaman Universitas Padjadjaran, Dipi lalu melanjutkan studi ke magister konsentrasi Pemasaran, namun pekerjaannya justru banyak berada di bidang edukasi, di antaranya guru di Sekolah Tunas Unggul, sekolah kandidat untuk International Baccalaureate (IB), dan kepala bagian Kemahasiswaan di Universitas Indonesia Membangun. Setelah resign tahun 2016, Dipi membangun personal brand Dipidiff hingga saat ini.
Sebagai Certified BNSP Public Speaker dan Certified BNSP Trainer, serta certified IALC coach, Dipi diundang oleh berbagai komunitas dan Lembaga Pendidikan untuk berbagi topik membaca, menulis, mereviu buku, public speaking, dan pengembangan diri, misalnya di Kementrian Keuangan, Universitas Negeri Semarang, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, BREED, Woman Urban Book Club, Lions Clubs, Bandung Independent School, The Lady Book Club, Buku Berjalan.id, SMAN 24 Bandung, SMAN 22 Bandung, dan lain-lain. Dipi juga pemateri rutin di platform edukasi www.cakap.com . Dipi meng-coaching-mentoring beberapa remaja dan dewasa di Growth Tracker Program, ini adalah program pribadi, yang membantu (terutama) remaja dan dewasa muda untuk menemukan passion dan mengeluarkan potensi mereka.
Berstatus bookblogger, reviu-reviu buku yang ia tulis selalu menempati entry teratas di halaman pertama mesin pencari Google, menyajikan ulasan terbaik untuk ribuan pembaca setia. Saat ini Dipi adalah brand ambassador untuk Periplus Bandung dan berafiliasi dengan Periplus Indonesia di beberapa event literasi. Dipi juga menjadi Official Reviewer untuk Republika Penerbit dan berpartner resmi dengan MCL Publisher. Kolaborasi buku-bukunya, antara lain dengan One Peach Media, Hanum Salsabiela Rais Management, KPG, Penerbit Pop, Penerbit Renebook, dan Penerbit Serambi. Reviu buku Dipi bisa dijumpai di www.dipidiff.com maupun Instagram @dipidiffofficial. Dipi host di program buku di NBS Radio. Dulu sempat menikmati masa dimana menulis drop script acara Indonesia Kemarin di B Radio bersama penyiar kondang Sofia Rubianto (Nata Nadia). Podcast Dipi bisa diakses di Spotify DipidiffTalks.
Let's encourage each other to shape a better future through education and book recommendation.
Contact Dipidiff at DM Instagram @dipidiffofficial
TERBARU - REVIEW BUKU
Review Buku The Quiet Tenant - Clémence …
23-08-2023 Dipidiff
National Best Seller One of The Most Anticipated Novels of 2023 GMA Buzz Pick A LibraryReads #1 Pick One of The Washington Post’s Notable Summer Books 2023One of Vogue’s Best Books of 2023One of Goodreads’s Most Anticipated Books...
Read moreReview Buku The Only One Left - Riley Sa…
23-07-2023 Dipidiff
Editor's Pick Best Mystery, Thriller & Suspense The Instant New York Times Bestseller Named a summer book to watch by The Washington Post, Boston Globe, USA Today, Oprah, Paste, Country Living, Good Housekeeping, and Nerd Daily Judul...
Read moreReview Buku Helium Mengelilingi Kita - Q…
14-06-2023 Dipidiff
Judul : Helium Mengelilingi Kita Penulis : Qomichi Jenis Buku : Sastra Fiksi, Coming of Age Penerbit : MCL Publisher Tahun Terbit : Maret 2023 Jumlah Halaman : 246 halaman Dimensi Buku : 14 x 20,5...
Read moreReview Buku Earthlings - Sayaka Murata
14-02-2023 Dipidiff
A New York Times Book Review Editors' ChoiceNamed a Best Book of the Year by the New York Times, TIME and Literary HubNamed a Most Anticipated Book by the New York Times, TIME, USA Today, Entertainment Weekly, the Guardian, Vulture, Wired, Literary Hub, Bustle, PopSugar, and Refinery29 Judul...
Read more