Review Buku Disorder - Akmal Nasery Basral
Judul : Disorder
Penulis : Akmal Nasery Basral
Jenis Buku : Fiksi Ilmiah
Penerbit : Penerbit Bentang
Tahun Terbit : Desember 2020
Jumlah Halaman : 484 halaman
Dimensi Buku : 20,5 cm
Harga : Rp. 114.000 *harga sewaktu-waktu dapat berubah
ISBN : 9786022917694
Paperback
Sekelumit Tentang Isi
Seputar Fisik Buku dan Disainnya
Salah satu buku yang saya suka sekali disain sampulnya adalah buku Disorder ini. Pemilihan warna, gambar ilustrasi, permainan huruf pada judul bagi saya eye catching, sesuai pula dengan isi cerita. Subjektif tentu saja, karena saya penyuka warna merah :D.
Tokoh dan Karakter
Permata Pertiwi (Ata)
Eko
Dwi
Tri
Catur
Panca
Alex
Prof Sochet
Prof Mboi
Yeskiel Ndaumanu
Hansen
Felicia
Dokter Wahyuni Suprapti
Valerie
Dr. Ata sebagai tokoh utama memiliki karakteristik yang luar biasa. Dia cantik, cerdas, sukses, baik hati, pemberani, dan lain sebagainya. Tapi ia juga punya trauma cinta dan sifat kelemahan lainnya. 'Hello! Ga ada orang yang hidupnya sempurna bahkan di dalam cerita sekalipun'. Dan ga cuma tokoh Ata yang membawa pesan cerita, banyak pula kisah tokoh-tokoh lainnya yang bisa kita jadikan bahan kontemplasi kehidupan. Nyatanya buku ini lumayan filosofis ya. And I like it.
Tokoh antagonisnya di novel ini jelas, nanti tentunya terungkap di akhir cerita. Cukup menarik juga ketika reveal, ternyata yang jahat bukan cuma satu orang.
Secara keseluruhan menurut saya tokoh dalam cerita terasa hidup dan dinamis, Dr. Ata khususnya. Sedangkan Alex agak lebih samar, yang mana menurut saya mungkin karena ruh genrenya bukan di romance-nya, tapi lebih ke thriller dengan pusat cerita berada di diri Ata.
Deskripsi tokoh detail, bahkan termasuk tokoh-tokoh minor seperti Yeskiel Ndaumanu yang kebagian peran sebagai jurnalis.
Yeskiel Ndaumanu bertubuh kecil, kurus, dengan otot-otot liat dan sorot mata senyalang mata kucing pada tengah malam buta. Dia tinggal di sebuah pondok sederhana, dengan tumpukan buku di mana-mana. Belum lagi baju yang berserakan, dokumen-dokumen, kipas angin yang bunyi kereyot-nya mengkhawatirkan, dan televisi yang warna layarnya bergaris-garis. Di luar semua kondisi semrawut itu Yeskiel seorang yang antusias. Dia mengulangi semua info yang sudah disampaikan Kepala Dinas dengan satu tambahan informasi.
Halaman 32
Kalo ada yang penasaran bagaimana fisik Ata dan Alex, well yah sudah pasti cantik dan tampan.
Alur dan Latar
Cerita beralur maju dengan flashback sedikit di sana-sini. Pace- nya sedang, dan terasa makin cepat di bagian akhir. Mungkin untuk sebagian pembaca akan merasa pace berubah secara tiba-tiba, efek dari plot twist-nya yang mengejutkan.
Konflik novel ini berlapis, ada pergulatan batin tokoh utama, konflik romance, dan misteri si genre fiksi ilmiahnya. Dasar teka-tekinya sendiri sudah uda Akmal berikan di bab awal jika saja kita cukup jeli untuk menangkap isyaratnya.
Cerita disampaikan dari sudut pandang orang ketiga.
Endingnya memang sesuatu banget. Ga buat kamu yang lagi ingin dibuai ujung cerita ala ala dongeng putri raja pastinya. Ini jenis-jenis ending yang dipilih Jennifer Niven di novel-novelnya, sebuah ending yang tertutup, penuh perenungan, dan sisi happy-nya diserahkan definisinya kepada masing-masing pembaca.
Latar suasana dan latar lokasi hidup. Latar adalah salah satu unsur cerita yang selalu menjadi kekuatan karya-karyanya Uda Akmal. Tidak hanya menonjol karena membawa pembaca pada petualangan ke berbagai lokasi di Indonesia maupun di luar Indonesia, tapi cara mendeskripsikan lokasi dan suasanya memang 'meyakinkan'
Secara pribadi, perlu rasanya ditambahkan, bahwa saya suka sekali gaya bahasanya yang puitis itu.
Langit di atas Atambua telah legam jelaga. Beberapa kerlip lampu terlihat di kejauhan seperti kumpulan laron di tengah rimbun hutan sebelum mereka melewati sebuah "lorong lampu" melengkung dengan ketinggian lima meter di dekat Pos Polisi Simpang Lima.
Halaman 33-34
Lembayung senja memayungi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia ketika Ata meninggalkan kawasan kampus dan kembali ke apartemennya. Jarak kedua lokasi sebetulnya tak jauh, tetapi kemacetan parah pada setiap jam pulang kantor membuatnya baru bisa memarkir mobil satu jam kemudian - empat kali lebih lama dibandingkan saat jalan normal - di rubahan apartemen.
Halaman 80
Yang menarik dan atau disuka dari Buku ini
"Satu alasan singkat?" Ata menghela napas. "Jika kita terlambat, ribuan orang akan mati di sini. Infeksi akan menyebar cepat dan menewaskan ratusan ribu lainnya secara nasional, mungkin tembus satu juta jiwa. Jauh lebih parah dibandingkan COVID-19 tahun 2020.
"Holy Mary. Seriously?" Profesor Mboi terdengar tegang.
"Ya, Prof. Virulensinya lebih tinggi daripada virus H1N1 yang menyebabkan ledakan kasus Flu Babi di Meksiko dan AS pada 2009. Setelah itu, ada faktor lain yang berbahaya. Saat virus Corona masih menjadi wabah dunia, muncul virus G4 EA H1N1 yang merupakan strain baru H1N1. Sejak paruh kedua tahun 2020, virus ini hampir tanpa pengamatan serius karena dunia sedang sibuk berlomba menciptakan vaksin anti COVID-19."
"Saya tahu H1N1 adalah virus Flu Babi yang berkerabat dengan virus Flu Spanyol 1918. Tapi, G4 EA itu apa, Dok? G4 itu genotip 4. Kalau EA?"
"Eurasia Avian-like"
"Baik. Silakan lanjutkan."
"Nah, yang bisa terjadi sekarang adalah strain terbaru kombinasi virus zoonotis lain dari sesama orthomyxovirus seperti kelelawar, trenggiling, monyet, tikus, nyamuk, antropoda, bahkan ikan salmon. ini bisa menghasilkan strain baru SOIV - Swine Origin Influenza Virus - yang belum pernah ada. Untuk mudahnya, kita sebut sementara sebagai SOIV-26."
Halaman 36
Puisi Dingin Tak Tercatat. Goenawan Mohamad 1971
Untuk setangkai hati, yang selalu merawat ketulusan cinta sejati. Ketika kata tak mampu menampung rasa, kubiarkan puisi menampakkan apa yang tersembunyi. Aku menemukan dirimu pada puisi di bawah ini. Kuharap kamu juga. AL.
Dingin tak tercatat pada termometer
kota hanya basah
Angin sepanjang sungai mengusir, tapi kita tetap saja
di sana. Seakan-akan
gerimis raib dan cahaya berenang
mempermainkan warna
Tuhan, kenapa kita bisa bahagia?"
Ata tersenyum dan kembali menciumi surat cinta itu sebelum melipatnya lagi. Perasaannya begitu lega. Mulutnya bergumam lirih: Tuhan, terima kasih membuatku bahagia.
Halaman 444
Di tengah segala keromantisan itu, terselip satu konflik klise tapi umum ditemui di kehidupan nyata. Mungkin akan relatable juga di kehidupan beberapa pembaca novel ini.
Menjelang ujian akhir SMA, keduanya menyadari perbedaan mereka jauh lebih banyak dibandingkan kesamaan yang bisa membuhul keabadian cinta. apalagi Mas Eko tak setuju ketika dia memperkenalkan Alex kepada kakak sulungnya itu. "Kamu kejar dulu cita-citamu sebagai dokter, Ta. Kalau sudah tercapai, nanti para lelaki datang sendiri. Kamu tinggal pilih mana yang terbaik dari mereka. Jangan sampai cita-citamu gagal hanya karena kamu salah fokus dalam hidupmu." Mas Eko memberi nasihat. Ata ingin membantah. Namun, Mas Eko bukan hanya sebagai kakak baginya. Dia juga menjalankan fungsi sebagai orang tua di Jakarta. Akhirnya, dia dan Alex berpisah dalam kondisi hati berdarah-darah.
Halaman 107
"Juga Bank Dunia dan IMF," sambar orang ketujuh. "Mereka hanya berperan sebagai lintah raksasa yang tanpa iba mengisap kekayaan alam negeri miskin sebagai persembahan bagi tuan mereka negara-negara kaya."
"Hancurkan juga WHO yang menjadi kaki tangan perusahaan farmasi besar. Mereka semena-mena menetapkan standar kesehatan. Akses kesehatan harus terbuka dan setara bagi semua orang, bukan hanya bagi serigala kapitalis kaya raya berbulu domba!" Orang kedelapan mengepalkan tangan.
"Saatnya orang-orang miskin tampil mengatur dunia," ujar orang kesembilan. "Hari Orang Miskin Sedunia yang sudah dirayakan Takhta Suci selama 10 tahun terakhir menjadi gerbang yang disediakan Tuhan lengkap dengan kuncinya. ...
Halaman 62
Sebuah meja panjang berisi makanan tradisional terhidang. Mulai dari kolo (nasi bakar di dalam bambu dan diberi rempah), se'i (daging asap dibumbui garam, lada, madu, dan dipanggang di atas bara api), sambal lu'at dengan aroma kemangi dan perasan jeruk yang merupakan "pasangan sehidup semati" se'i, sambal ikan teri, jagung katemak (jagung, kacang, dan biji-bijian lain direbus, ditambah daun pepaya), jagung bose (bubur jagung ditabur kacang tanah goreng), ubi nuabosi (ubi direbus bersama garam), dan muku loto (pisang muda direbus bersama potongan daging sampai mengental).
Jajan pasar seperti kue cucur, jawada (atau kue rambut, dari adonan tepung dicampur gula merah, santan, dan air nira sebelum digoreng), emping jagung, kacang sembunyi (kacang kulit dibalut adonan tepung pedas-manis) menambah meriah menu yang tersedia.
Profesor Mboi menjelaskan setiap makanan selancar pakar kuliner. "Kami tak menyajikan makanan internasional karena Doktor Ata kuliah di Prancis. Untuk itu, kami siapkan menu tradisional berbasis jagung, salah satu hasil alam terbaik Timor."
...
Halaman 27
"Minum saja. Kalau ada kopi, lebih baik."
"Saya sedang ada stok tiga jenis kopi. Ijeng Raung dan Bajawa yang arabika, serta Rangsang Meranti yang liberica."
"Bajawa, saya hampir setiap hari minum. Ijeng Raung dan Rangsang Meranti dari mana?"
"Ijeng Raung dari Bondowoso. Rasanya agak pedas dengan aroma bunga hutan. Tingkat keasamannya sedang. Rangsang Meranti dari Riau dengan aroma seperti buah nangka. Dulu termasuk kopi robusta, tapi belakangan ini dinyatakan sebagai species mandiri kopi liberica."
Halaman 74
Jika ditanya bab mana yang paling saya suka, maka saya akan menjawab bab 54 Tempat Paling Berbahaya di Dunia, alasannya sederhana, karena di bab ini ada satu misteri lagi yang terbongkar, tepat ketika pembaca mungkin menyangka misteri sudah usai, nyatanya masih ada kejutan lainnya. Dan jika saya ditanya bagian mana dari novel ini yang terasa mengganggu, maka saya akan menjawab, di bagian Hansen dan Felicia. Dua tokoh yang menurut saya tidak sentral, dengan peran yang terhitung minor, tapi diberi slot beradegan dewasa (what for?). Tapi tentu saja ini preferensi pribadi yang artinya mungkin bagi pembaca lain hal ini biasa saja atau malah mungkin bumbu yang menarik.
Kekuatan Disorder yang tak kalah penting adalah pesan cerita yang dititipkan uda Akmal di tiap tokoh ceritanya, tentang pintar saja itu sangat tidak cukup, perlu mengaji dan bertuhan, tentang pentingnya untuk move on dari masa lalu, dan self healing, tentang mempertahankan prinsip, tentang integritas dan trust, dan lain sebagainya.
Disorder buku yang punya style menurut saya, sebuah novel yang bisa jadi ada yang ga suka, tapi sebagian besar yang baca akan setuju menganggap Disorder adalah karya yang berkualitas dan berkesan.
Siapa Akmal Nasery Basral
Akmal Nasery Basral adalah wartawan dan sastrawan Indonesia. Kumpulan cerpen pertamanya Ada Seseorang di Kepalaku yang Bukan Aku (2006) yang terdiri dari 13 cerpen termasuk long-list Khatulistiwa Literary Award 2007. Dia menyelesaikan pendidikan sarjana di Jurusan Sosiologi Universitas Indonesia. Saat ini tinggal di Cibubur, Bekasi, bersama istri, Sylvia, dan ketiga putri mereka, Jihan, Aurora, Ayla.
Sebagai wartawan ia pernah bekerja untuk majalah berita mingguan Gatra (1994-1998), Gamma (1999), sebelum bekerja di majalah Tempo (2004-sekarang). Ia juga pendiri dan pemimpin redaksi majalah tren digital @-ha (2000-2001), serta MTV Trax (2002) yang kini menjadi Trax setelah kerjasama MRA Media Group, penerbit majalah itu, dengan MTV selesai
Sebagai sastrawan ia termasuk terlambat menerbitkan karya. Baru pada usia 37 tahun, novel pertamanya Imperia (2005) terbit, dilanjutkan dengan Ada Seseorang di Kepalaku yang Bukan Aku (2006), serta Naga Bonar (Jadi) 2 (2007), novel dari film box-office berjudul sama yang disutradarai aktor kawakan Deddy Mizwar.
Di luar minatnya pada bidang jurnalistik dan sastra, Akmal Nasery Basral juga dikenal sebagai pengamat musik dan film Indonesia. Ia termasuk anggota awal tim sosialisasi Anugerah Musik Indonesia. Ketika sosialisasi terhadap penghargaan utama bagi insan musik Indonesia ini dilakukan pada 1997, kalangan jurnalis diwakili oleh Akmal dan Bens Leo. Pada pergelaran AMI ke-10 (2006), Akmal ditunjuk sebagai ketua Tim Kategorisasi yang memformat ulang seluruh kategorisasi penghargaan.
Di bidang perfilman Akmal menjadi satu dari lima juri inti Festival Film Jakarta ke-2 (2007), bersama Alberthiene Endah, Ami Wahyu, Mayong Suryo Laksono, dan Yan Widjaya.
Sumber : Goodreads
Akmal Nasery Basral membagi periode kreativitasnya sebagai novelis menjadi periode pertama (2005-2014) dan periode kedua (2018-sekarang). Pada periode pertama karya-karya prosanya lebih dominan bercorak novel sejarah atau novel biografi seperti Nagabonar Jadi 2 (2006), Sang Pencerah (2010), Presiden Prawiranegara (2011) atau Napoleon dari Tanah Rencong (2013). Termasuk pada periode ini adalah novel pertama Imperia (2005) yang kemudian bermetamorfosis menjadi Trilogi Imperia (Ilusi Imperia, Rahasia Imperia, Coda Imperia) yang muncul pada 2014 dan merupakan tafsir prosaistiknya terhadap keadaan di Indonesia pascareformasi 1998.
Setelah itu, dia vakum menulis selama 4 tahun karena minat dan perhatiannya teralihkan oleh hal lain. Baru pada 2018 karyanya kembali muncul sekaligus menandai periode kedua yang mulai dicirikan karya-karya nonsejarah seperti dwilogi Dilarang Bercanda dengan Kenangan (2018 & 2020), Te o Toriatte (Genggam Cinta) yang terbit pada 2019, kumpulan cerpen Putik Safron di Sayap Izrail (2020), serta novel Disorder ini. Karyanya yang masih “berbau novel biografi” pada periode ini adalah Setangkai Pena di Taman Pujangga (2020) yang merupakan novel pertama dari kehidupan ulama dan pujangga besar Buya HAMKA.
Sumber: Mizanstore
Rekomendasi
Novel ini saya rekomendasikan kepada para penggemar genre fiksi ilmiah dan follower Akmal Nasery Basral yang mencari topik sains fiksi yang aktual, tentang virus seperti corona yang saat ini melanda. Konfliknya berlapis, beralur maju dengan pace sedang-cepat, pov ketiga. Cerita berunsur petualangan ini akan memanjakan kita dengan unsur deskripsi latar dan suasananya yang detail dan hidup. Fakta ilmiahnya kental, narasinya mengalis, dan bahasanya termasuk puitis. Tokoh utamanya cantik dan tampan, dan antagonisnya bisa dibilang secara mental tidak normal. Ada nuansa konspirasi dalam konflik cerita, bumbu romance-nya cukup menyeimbangkan sisi misteri genre utamanya. Plot twist-nya asik, endingnya 'sesuatu', karena happy atau tidaknya diserahkan pada perspektif pembaca.
-------------------------------------------------------------------------
Dipidiff.com adalah sebuah media edukasi yang menginspirasi melalui beragam topik pengembangan diri, rekomendasi buku-buku, dan gaya hidup yang bervibrasi positif.
Diana Fitri, biasa dipanggil Dipi, adalah seorang ibu yang gemar berkebun, dan rutin berolahraga. Gaya hidup sehat dan bervibrasi positif adalah dua hal yang selalu ia upayakan dalam keseharian. Sambil mengasuh putra satu-satunya, ia juga tetap produktif dan berusaha berkembang secara kognitif, sosial, mental dan spiritual.
Lulusan prodi Pemuliaan Tanaman Universitas Padjadjaran, Dipi lalu melanjutkan studi ke magister konsentrasi Pemasaran, namun pekerjaannya justru banyak berada di bidang edukasi, di antaranya guru di Sekolah Tunas Unggul, sekolah kandidat untuk International Baccalaureate (IB), dan kepala bagian Kemahasiswaan di Universitas Indonesia Membangun. Setelah resign tahun 2016, Dipi membangun personal brand Dipidiff hingga saat ini.
Sebagai Certified BNSP Public Speaker dan Certified BNSP Trainer, serta certified IALC coach, Dipi diundang oleh berbagai komunitas dan Lembaga Pendidikan untuk berbagi topik membaca, menulis, mereviu buku, public speaking, dan pengembangan diri, misalnya di Kementrian Keuangan, Universitas Negeri Semarang, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, BREED, Woman Urban Book Club, Lions Clubs, Bandung Independent School, The Lady Book Club, Buku Berjalan.id, SMAN 24 Bandung, SMAN 22 Bandung, dan lain-lain. Dipi juga pemateri rutin di platform edukasi www.cakap.com . Dipi meng-coaching-mentoring beberapa remaja dan dewasa di Growth Tracker Program, ini adalah program pribadi, yang membantu (terutama) remaja dan dewasa muda untuk menemukan passion dan mengeluarkan potensi mereka.
Berstatus bookblogger, reviu-reviu buku yang ia tulis selalu menempati entry teratas di halaman pertama mesin pencari Google, menyajikan ulasan terbaik untuk ribuan pembaca setia. Saat ini Dipi adalah brand ambassador untuk Periplus Bandung dan berafiliasi dengan Periplus Indonesia di beberapa event literasi. Dipi juga menjadi Official Reviewer untuk Republika Penerbit dan berpartner resmi dengan MCL Publisher. Kolaborasi buku-bukunya, antara lain dengan One Peach Media, Hanum Salsabiela Rais Management, KPG, Penerbit Pop, Penerbit Renebook, dan Penerbit Serambi. Reviu buku Dipi bisa dijumpai di www.dipidiff.com maupun Instagram @dipidiffofficial. Dipi host di program buku di NBS Radio. Dulu sempat menikmati masa dimana menulis drop script acara Indonesia Kemarin di B Radio bersama penyiar kondang Sofia Rubianto (Nata Nadia). Podcast Dipi bisa diakses di Spotify DipidiffTalks.
Let's encourage each other to shape a better future through education and book recommendation.
Contact Dipidiff at DM Instagram @dipidiffofficial
TERBARU - REVIEW BUKU
Review Buku The Quiet Tenant - Clémence …
23-08-2023 Dipidiff
National Best Seller One of The Most Anticipated Novels of 2023 GMA Buzz Pick A LibraryReads #1 Pick One of The Washington Post’s Notable Summer Books 2023One of Vogue’s Best Books of 2023One of Goodreads’s Most Anticipated Books...
Read moreReview Buku The Only One Left - Riley Sa…
23-07-2023 Dipidiff
Editor's Pick Best Mystery, Thriller & Suspense The Instant New York Times Bestseller Named a summer book to watch by The Washington Post, Boston Globe, USA Today, Oprah, Paste, Country Living, Good Housekeeping, and Nerd Daily Judul...
Read moreReview Buku Helium Mengelilingi Kita - Q…
14-06-2023 Dipidiff
Judul : Helium Mengelilingi Kita Penulis : Qomichi Jenis Buku : Sastra Fiksi, Coming of Age Penerbit : MCL Publisher Tahun Terbit : Maret 2023 Jumlah Halaman : 246 halaman Dimensi Buku : 14 x 20,5...
Read moreReview Buku Earthlings - Sayaka Murata
14-02-2023 Dipidiff
A New York Times Book Review Editors' ChoiceNamed a Best Book of the Year by the New York Times, TIME and Literary HubNamed a Most Anticipated Book by the New York Times, TIME, USA Today, Entertainment Weekly, the Guardian, Vulture, Wired, Literary Hub, Bustle, PopSugar, and Refinery29 Judul...
Read more