Review Buku Love for Imperfect Things - Haemin Sunim
Judul : Love For Imperfect Things
How to Accept Yourself in a World Striving for Perfection
Penulis : Haemin Sunim
Ilustrasi : Lisk Feng
Jenis Buku : Self Help
Penerbit : Penguin Books
Tahun Terbit : Desember 2018
Jumlah Halaman : 272 halaman
Dimensi Buku : 19.56 x 13.72 x 3.05 cm
Harga : Rp.205.000 *harga sewaktu-waktu dapat berubah
ISBN : 9780143132288
Hardcover
Edisi Bahasa Inggris
Available at Periplus Bandung Bookstore (ig @Periplus_setiabudhi, @Periplus_husein1 , @Periplus_husein2)
Sekelumit Tentang Isi
"True freedom is being without anxiety
about imperfection."
- Sixth-century Zen master Sengchan
Banyak dari kita menanggapi tekanan hidup dengan berpura-pura bahwa semuanya baik-baik saja. Kita juga kerap mengabaikan masalah. Akibatnya kita justru merasa cemas atau depresi. Beberapa di antara kita bereaksi dengan cara bekerja lebih keras di kantor, di sekolah, atau di rumah, dan berharap itu semua akan membuat diri kita dan orang yang kita cintai lebih bahagia. Tetapi bagaimana jika ternyata kunci permasalahannya tidak di situ, melainkan menjadi diri sendiri. Sama seperti ketika kita menyimak panduan keselamatan di dalam pesawat terbang, yang mengharuskan kita untuk mengambil oksigen untuk diri sendiri terlebih dahulu sebelum membantu orang lain, dalam kehidupan kita pun harus berdamai dengan diri kita sendiri sebelum kita bisa berdamai dengan dunia di sekitar kita.
Di buku keduanya, Haemin Sunim, mengupas dengan bijaksana sebuah seni perawatan diri, yang di dalamnya terdapat sebuah inti pemikiran bahwa hanya dengan menerima diri sendiri dan kekurangan yang ada jualah maka kita bisa memiliki hubungan yang welas asih dan memuaskan dengan pasangan, keluarga, dan teman-teman kita.
"When you care for yourself first, the world begins to find you worthy of care." Haemin Sunim.
Yuk kita intip daftar isinya:
Prologue
Chapter 1: Self- Care
Dont Be Too Good
Your Existence is Already Enough
Chapter 2: Family
“Please Look After Mom”
Understanding Our Fathers
Chapter 3: Empathy
The Power of Hugs
Listening is an Act of Love
Chapter 4: Relationship
On a Zen Retreat
Dealing with Disappointment
Chapter 5: Courage
To My Beloved Young Friends
The First Failure
Chapter 6: Healing
When Forgiveness is Hard
“Haemin, I am an Little Depressed”
Chapter 7: Enlightment
The Mind’s True Home
My Spiritual Journey
Chapter 8: Acceptance
The Art of Letting Go
Lessons from Life’s Low Point
Dengan lebih dari tiga puluh lima ilustrasi penuh warna, Love for Imperfect Things akan menarik untuk di simak bukan hanya secara visual tapi juga batiniah. Buku ini akan membantu kita untuk belajar mencintai diri sendiri, hidup, dan semua orang di dalamnya.
"And yet, even though we find many such imperfect things in the world we live in, we cannot help but love them. Because our live in, we cannot help but love them. Because our lives are far too precious to be spent in ridicule and hatred of what doesnt appeal to us, of what we do not understand. As we become spiritually mature, we naturally develop more empathy and try to see things from others’ perspectives. This, in turn, teaches us to accept the imperfections of others, and of ourselves, in a more graceful and compassionate way, like a mother loves her child no matter what."
I pray that this book can be a friendly hand for you in a moment of despair, and bring you peace in a time of difficulty.
Seputar Fisik Buku dan Disainnya
Kalau diingat-ingat warna covernya mirip ya dengan buku pertamanya, The Things You Can See Only When You Slow Down. Dominan warna biru yang sejuk mungkin memang jadi warnanya buku-buku bijak Haemin Sunim yang selalu membawa serta rasa damai saat membacanya.
Di sampul buku ini juga ada ilustrasi gambar burung yang terbang berkelompok, memberikan imajinasi akan alam yang menentramkan, dan inipun senada dengan ilustrasi buku pertamanya yang bergambar pohon. Jika ditanya lebih suka yang mana, saya akan menjawab lebih suka buku yang pertama, setidaknya subjektif saya menyukai komposisi gambar dan tulisan di covernya yang tidak 'sesepi' disain buku keduanya.
Sama seperti buku pertama, buku kedua ini juga berilustrasi gambar. Art worknya tidak dikerjakan oleh pihak yang sama. Sekilas nuansanya mirip, mungkin karena mengambil warna-warna yang lembut sebagai padu padannya. Tapi lagi-lagi saya lebih suka ilustrasi di buku pertama ketimbang buku kedua ini. Ini soal selera saja sih. Pembaca yang lain mungkin saja lebih menyukai art work di buku kedua ini.
Mungkin, karena topik buku ini yang membicarakan berbagai ketidaksempurnaan yang ada dalam diri, maka ada beberapa ilustrasinya yang polos seperti di bawah ini. Mengingatkan saya pada buku puisinya Rupi Kaur yang juga memiliki gambar ilustrasi yang senada seperti ini.
Opini - Yang menarik dan atau disuka dari Buku ini
Seperti yang sudah-sudah, tulisan Haemin Sunim disukai karena seolah menyuarakan hati banyak orang, hati para pembaca bukunya. Misalnya,
Were you one of those children who were praised for being “good”? Did you then try hard to be good by always agreeing with parents, teachers, or older relatives? Even if sometimes it was hard, you learned not to complain and bore it quietly? And now that you’re an adult, do you still feel a responsibility to please other people? Do you constantly make an effort not to disturb or be a burden on others? But when there’s someone who makes things difficult for you, you try just to ignore it or put up with it, because it is not in your nature to do or say something that can potentially hurt someone or make someone feel uncomfortable?
...
I kept on telling myself that it was good to do good, but as time went by it started causing me quite a bit of stress. When i opened my heart and spoke honestly to an older friend who was in the same program, he gave me the following advice:
“Be good to yourself first, the to others.”
It was like being struck by lightning. Up until then, I had only ever worried about what other people thought of me. I had never once thought properly about caring for myself, or loving myself.
Page 7 – 8
# jelas, sekarang yang struck by lightning bukan Haemin Sunim saja tapi juga kita.
Kisah pengalaman pribadi penulis selalu ada di tiap bab, ditulis sebagai pembuka, yang mengantarkan kita kepada inti topik tulisannya. Kisah-kisahnya beragam, ada yang tentang sahabat, tentang orangtuanya, tentang rekan kerjanya, dan bahkan tentang dirinya sendiri. Cerita yang disampaikan Haemin Sunim beberapa sangat menyentuh hati saya. Misalnya,
As I was leaving his home a few days later, I left a brief note for my friend:
When we were in graduate school, you were like a big brother to me. You helped me overcome several crises. You don't know how grateful I am even now, when I think of your kind heart. And so for godness’ sake please remember: Even if you never achieve anything big and significant, to me, your existence alone is already enough.
Page 25
Banyak tulisan singkat di buku ini yang berisi saran bijak, seperti
Does it make you feel frustrated
to be the only one doing the work?
If so, don't just swallow the feeling; speak up;
“It's difficult for me to do it on my own.
Could you please help me out?”
Little by little, expressing your feelings
will become easier.
Page 12
When someone asks for a favor,
don't forget that you have the option to say,
“I'm terribly sorry, but I can't do that.”
You have no obligation to take on a task
that will be a great burden on you.
And if the relationship grows strained
because you do not do the favor,
it was never a good relationship to begin with.
Page 7
Kadang nadanya mengingatkan,
In the same way that when you’re in love and
you want to spend time with only that person,
try spending time on yourself –
you deserve your care and attention.
Treat yourself to a delicious meal,
a good book, a nice walk with a lovely view.
As you would invest in the person you love,
so you should invest in yourself.
Page 13
Relevan untuk kehidupan kita jaman sekarang. Misalnya,
Seeing on social media how your friends are
enjoying themselves,
have you ever felt envious?
One of our common mistakes is
to compare how we feel inside
with how our friends appear outside.
We don't know what is going on inside of our friends,
but we are well aware of what is going on
inside of ourselves.
Your friends might be envying you based on
your social media posts,
without knowing what is really going on in your life.
Page 15
If you are stressed out,
maybe it’s because your mind is overcrowded
with other people’s thoughts and activities.
If this is the case, go on a “media fast” for three days –
forgo your cell phone, TV, and internet.
You will soon be able to listen
to your own body and mind
and return to a state of good health.
Page 175
Sama seperti buku pertamanya, buku ini tak hanya berisi tulisan Haemin Sunim, tapi ada beberapa kutipan bijak tokoh lainnya dan ajaran agama Budha. Misalnya,
“Why should your life be destroyed
by the easy criticism of those
who do not know you or care about you?”
- Seok-cheon Hong,
Korea’s First Openly Gay Celebrity
Page 17
Ada tulisan yang menyemangati kita, misalnya,
It’s okay not to be ranked
first, second, or even third.
Compare yourself not with others,
but with the old you.
Like yourself for making an honest effort.
And continue to have faith in yourself.
Page
Don't trust your negative thoughts,
especially when times are hard.
When you’re in pain, it feels like
the pain will always be with you;
When you fail, it feels like
you'll never pick yourself up again;
When you’ve experienced loss, it feels like
the wound will never heal.
But nothing lasts forever,
not even your hard times.
You will get better.
Page 187
Bukan cuma tentang mencintai diri sendiri, tapi juga tentang keluarga. Misalnya,
Just as a mother looks at her child with love,
look at your own suffering with compassion.
You will soon feel that you are not alone.
There is a soft inner core of love and caring
at the heart f every suffering.
You are not thrown into this world alone.
It can feel like a mystery
why my child, parent, or sibling is
thinking and behaving a certain way.
But although we may neither
comprehend nor like it.
We can nevertheless love them,
because love transcends understanding
Atau nasihat untuk para orangtua. Misalnya,
The greatest gift that parents can give their child
is to be happy themselves.
If the parents are happy,
then the child can grow up into a happy and confident adult.
But if the parents are not happy,
then the child can feel worthless –
Unable to make his parents happy no matter what.
Page 47
Membuka sudut pandang, misalnya,
The reason adolescent don't listen to their parents
and stubbornly try to have their own way
is that they are leaning to be independent.
It is normal, so don't worry too much.
Page 49
Mengajak kita untuk peduli dan murah hati. Misalnya,
Someone told me this, and it made a positive impression:
“Haemin Sunim , now that I am doing so well financially. My relationship with my siblings and parents has improved.”
If you have made a lot of money, share some of it with your family.
Page 62
If you own several of the same thing.
Keep only the one you like best, and give the others away.
If we have too many possesions,
we do not possess them: they possess us.
A clean space, with everything neat and tidy,
is the greatest luxury, setting our minds at ease.
Page 179
Tulisannya juga bisa kita renungkan bukan hanya untuk lingkup keluarga, tapi juga pasangan, sahabat, bahkan rekan kerja. Misalnya,
If you want to help your child, your partner, or your friend,
simply listen without offering advice
or your own interpretation.
And empathize, imagining that you yourself
just had that experience.
Don't turn away from difficulties, but endure them together.
That is how you can be of greatest help.
Page 65
Oh cinta, selalu menarik untuk disimak kalimat-kalimatnya.
If we love someone
The greatest gift we can give
Is to be fully present for them.
Ada juga tulisan yang menempatkan kita sebagai pihak yang bersalah dan bukan selalu sebagai korban, misalnya,
“Haemin Sunim,
Even though I apologized, she still won't forgive me.
Do I have to get down on my knees and beg?”
Things dont get forgiven right away
just because you say you're sorry.
She has suffered a lot because of you.
So it’ll take more than a couple apologies
for her to forgive you.
If you are truly sorry, you ought to
apologize sincerely many times.
It’s easy to say a few words – too easy, in her eyes,
compared with the pain she has had to endure.
Page 174
Ada yang dengan jelas berisi langkah-langkah sebuah solusi, misalnya,
In light of what we know about the nature of thoughts, there are three tips I want to offer about how to beat back depression. First, when a depressing thought comes to you, remember that it is only a single, passing cloud in the big sky of your mind.
...
Second, if your depression is triggered by negative comments about you by people who dont know you very well, you should understand that thought it sounds like they’re talking about you, their words say more about their own negative psychological state than they do about you.
...
Third, we have to keep in mind that most thoughts are personal opinions based on our limited experience.
...
Page 183-184
So true, saya paling suka yang ini,
Find happiness not in financial or business success,
But by spending time with friends and loved ones.
When you’ve achieved your professional goals,
you end up setting new and higher ones,
making you feel you still dont have enough.
Happiness then becomes a mirage, forever out of reach.
But time spent with friends brings us happiness
not in the future but in the here and now.
Having close friends whom we can share
both the good and bad times with
is one of the sure ways to happiness.
Page 191
Dan bab favorit saya adalah bab The Art of Letting Go.
There are times in our lives when we just want to give up,
even though it’s hard, hold on.
When you feel you absolutely cant take any more,
be patient for just a little while longer.
If you throw in the towel,
everything you’ve built will be lost,
and you will regret it forever.
Persevering even when things are difficult
reveals your true character.
Page 240
However happy or healthy we manage to be,
it seems nothing can ever be perfect.
If we come into money,
we quarrel over money with our family.
If we obtain a position of power,
our friends try to benefit.
If we succeed at work,
We soon have enemies, jealous of our success.
Learn to accept that such is the way of the world.
Page 241
Lalu buku ini ditutup dengan kalimat-kalimat Haemin Sunim yang hangat dan bijak.
I pray that my humble words can become
a small flame of solace steadily burning in your heart.
May they become a friendly smile in this harsh world,
and a warm hug to those in agony and pain.
Although we are imperfect, and live in imperfect world,
may we continue to love!
Plams Together,
Haemin Sunim
Love for Imperfect Things mendapatkan rating 5 di situs Amazon tapi dengan jumlah reviewer yang masih sangat sedikit. Di Goodreads buku ini mendapatkan skor 4.18/5. Cukup bagus, tapi memang tidak tinggi sekali. Sama seperti buku pertamanya, para pembaca juga menyukai kehangatan dan kebijaksanaan yang terasa dalam tiap tulisan. Mereka menyukai tulisannya yang mudah dibaca - ringan. Ilustrasinya bagus dan melengkapi tulisan dengan baik. Selain itu banyak tulisan Haemin Sunim yang mengena ke perasaan, pikiran, dan situasi yang sedang dihadapi pembaca. Mereka yang memberikan rating rendah mengatakan bahwa tidak ada ide baru yang disampaikan, nasihatnya terlalu umum, tulisan terlalu ringan dibandingkan dengan harga buku, dan ada pula yang merasa bukunya tidak sesuai dengan kebutuhan dan situasi mereka sehingga tidak mengena ketika dibaca.
Saya pribadi menganggap ini buku yang bagus untuk dibaca. Beberapa nasihat dan kebijaksanaannya memang klise, tapi bukan kah kita bisa memandangnya sebagai pengingat yang baik untuk hidup kita. Isi buku ini memang sederhana. Maka peruntukannya memang ketika kita membutuhkan buku self help yang ringan tapi tetap berbobot. Saya menyukai kesan hangat dan penuh kasih yang ada dalam tiap tulisannya. Beberapa tulisan singkat memang tidak begitu mengena di hati saya, kemungkinan karena situasi saya tidak berkesesuaian dengan topik yang disampaikan, tapi selalu ada yang bisa diambil dari isi buku ini. Dan karena buku ini khusus membahas tentang berbagai ''ketidaksempurnaan" hidup manusia dan perasaan-perasaan yang menyelimutinya, maka buku ini menurut saya agak segmented karena akan lakan lebih mengena untuk pembaca yang berada di di situasi yang sama.
Saya menyukai artwork-nya, meski beberapa gambar yang menampilkan sosok perempuan berbaju minim kurang begitu berkenan di hati saya, personally. Lisk Feng adalah seniman hebat yang karyanya sudah dikenal banyak orang sehingga gambar-gambar ilustrasinya tak heran sangat bagus dan punya makna.
Siapa Haemin Sunim
Haemin Sunim adalah salah satu guru dan penulis Buddhis Zen yang paling berpengaruh di dunia. Lahir di Korea Selatan dan menempuh pendidikan di Berkeley, Harvard, dan Princeton, ia menerima pelatihan biara resmi di Korea dan mengajar agama Buddha di Hampshire College di Amherst, Massachusetts. Dia memiliki lebih dari satu juta pengikut di Twitter dan Facebook dan tinggal di Seoul ketika tidak bepergian untuk mengajar. Di Korea Selatan, buku-bukunya telah terjual lebih dari tiga juta kopi dan populer tidak hanya sebagai panduan untuk pengobatan mental tapi juga untuk panduan menghadapi tantangan kehidupan sehari-hari.
Karya Haemin Sunim:
* The Things You Can See Only When You Slow Down
* Love for Imperfect Things
Siapa Lisk Feng
Lisk Feng adalah ilustrator pemenang penghargaan yang berasal dari Tiongkok, dan sekarang menjadi ilustrator lepas berbasis di New York. Dia lulus dari MFA Illustration Practice dari Institut Seni Maryland pada tahun 2014, dan pada saat yang sama menerima beberapa penghargaan seperti Society of ilustrator, Communication Arts, 3X3 Student Award Silver Medal, 3X3 Children`s Book disebutkan menyebutkan, American Illustration memilih pemenang Semi-final Adobe, Award Design, AOI Illustration Awards (UK) dll.
Daftar Klien Lisk Feng banyak dari perusahaan ternama, seperti New York Times, Medium, Wissen, Scientific American, Travel Leisure, CIMA, ELLE MEN, Petani Modern, Maskapai Asiana, Ksatria Perusahaan, Berkabel, Glenlivet, Majalah Lohus, Firewords Quarterly, Majalah Hyphen, Time Our New York, GREY, Majalah Yue Hui, Majalah Fast Company, Life Magazine, PLANSPONSOR, Chief Investment Officer, Sastra Anak-Anak dan sebagainya.
Buku Love for Imperfect Things mendapatkan rating 5/5 (5 ratings) di situs Amazon dan 4.18/5 (478 ratings) di Goodreads.
Rekomendasi
Buku ini saya rekomendasikan kepada pembaca yang mencari buku self help yang sederhana tulisannya tapi berbobot isinya. Topiknya berfokus pada menerima dan berbahagia meski hidup itu penuh ketidaksempurnaan. Setiap bab dibuka dengan sebuah tulisan pengalaman pribadi Haemin Sunim yang menginspirasi kita, juga menyentuh hati. Selepas itu, ada tulisan-tulisan singkat yang berisi kebijaksanaan, hikmah, opini, nasihat, bahkan semacam solusi praktis. Beberapa tulisan mungkin klise, tapi tetap relevan dan bermanfaat. Membacanya membuat kita merasa hangat, dimengerti, diingatkan, dan disemangati untuk melewati periode kehidupan yang kadang tidak seperti yang kita harapkan. Buku ini dapat menjadi kawan yang tepat untuk kita melewati masa-masa penuh duka atau bimbang. Ada kutipan dari beberapa tokoh juga di dalamnya. Ilustrasi gambarnya indah, digarap oleh seniman Lisk Feng yang ternama.
-------------------------------------------------------------------------
Dipidiff.com adalah sebuah media edukasi yang menginspirasi melalui beragam topik pengembangan diri, rekomendasi buku-buku, dan gaya hidup yang bervibrasi positif.
Diana Fitri, biasa dipanggil Dipi, adalah seorang ibu yang gemar berkebun, dan rutin berolahraga. Gaya hidup sehat dan bervibrasi positif adalah dua hal yang selalu ia upayakan dalam keseharian. Sambil mengasuh putra satu-satunya, ia juga tetap produktif dan berusaha berkembang secara kognitif, sosial, mental dan spiritual.
Lulusan prodi Pemuliaan Tanaman Universitas Padjadjaran, Dipi lalu melanjutkan studi ke magister konsentrasi Pemasaran, namun pekerjaannya justru banyak berada di bidang edukasi, di antaranya guru di Sekolah Tunas Unggul, sekolah kandidat untuk International Baccalaureate (IB), dan kepala bagian Kemahasiswaan di Universitas Indonesia Membangun. Setelah resign tahun 2016, Dipi membangun personal brand Dipidiff hingga saat ini.
Sebagai Certified BNSP Public Speaker dan Certified BNSP Trainer, serta certified IALC coach, Dipi diundang oleh berbagai komunitas dan Lembaga Pendidikan untuk berbagi topik membaca, menulis, mereviu buku, public speaking, dan pengembangan diri, misalnya di Kementrian Keuangan, Universitas Negeri Semarang, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, BREED, Woman Urban Book Club, Lions Clubs, Bandung Independent School, The Lady Book Club, Buku Berjalan.id, SMAN 24 Bandung, SMAN 22 Bandung, dan lain-lain. Dipi juga pemateri rutin di platform edukasi www.cakap.com . Dipi meng-coaching-mentoring beberapa remaja dan dewasa di Growth Tracker Program, ini adalah program pribadi, yang membantu (terutama) remaja dan dewasa muda untuk menemukan passion dan mengeluarkan potensi mereka.
Berstatus bookblogger, reviu-reviu buku yang ia tulis selalu menempati entry teratas di halaman pertama mesin pencari Google, menyajikan ulasan terbaik untuk ribuan pembaca setia. Saat ini Dipi adalah brand ambassador untuk Periplus Bandung dan berafiliasi dengan Periplus Indonesia di beberapa event literasi. Dipi juga menjadi Official Reviewer untuk Republika Penerbit dan berpartner resmi dengan MCL Publisher. Kolaborasi buku-bukunya, antara lain dengan One Peach Media, Hanum Salsabiela Rais Management, KPG, Penerbit Pop, Penerbit Renebook, dan Penerbit Serambi. Reviu buku Dipi bisa dijumpai di www.dipidiff.com maupun Instagram @dipidiffofficial. Dipi host di program buku di NBS Radio. Dulu sempat menikmati masa dimana menulis drop script acara Indonesia Kemarin di B Radio bersama penyiar kondang Sofia Rubianto (Nata Nadia). Podcast Dipi bisa diakses di Spotify DipidiffTalks.
Let's encourage each other to shape a better future through education and book recommendation.
Contact Dipidiff at DM Instagram @dipidiffofficial
TERBARU - REVIEW BUKU
Review Buku The Quiet Tenant - Clémence …
23-08-2023 Dipidiff
National Best Seller One of The Most Anticipated Novels of 2023 GMA Buzz Pick A LibraryReads #1 Pick One of The Washington Post’s Notable Summer Books 2023One of Vogue’s Best Books of 2023One of Goodreads’s Most Anticipated Books...
Read moreReview Buku The Only One Left - Riley Sa…
23-07-2023 Dipidiff
Editor's Pick Best Mystery, Thriller & Suspense The Instant New York Times Bestseller Named a summer book to watch by The Washington Post, Boston Globe, USA Today, Oprah, Paste, Country Living, Good Housekeeping, and Nerd Daily Judul...
Read moreReview Buku Helium Mengelilingi Kita - Q…
14-06-2023 Dipidiff
Judul : Helium Mengelilingi Kita Penulis : Qomichi Jenis Buku : Sastra Fiksi, Coming of Age Penerbit : MCL Publisher Tahun Terbit : Maret 2023 Jumlah Halaman : 246 halaman Dimensi Buku : 14 x 20,5...
Read moreReview Buku Earthlings - Sayaka Murata
14-02-2023 Dipidiff
A New York Times Book Review Editors' ChoiceNamed a Best Book of the Year by the New York Times, TIME and Literary HubNamed a Most Anticipated Book by the New York Times, TIME, USA Today, Entertainment Weekly, the Guardian, Vulture, Wired, Literary Hub, Bustle, PopSugar, and Refinery29 Judul...
Read more