Review Buku Grit - Angela Duckworth
No.1 Amazon Bestseller in Educational Certification & Development
No. 1 New York Times Bestseller
Judul : Grit - Why Passion and Resilience are The Secrets to Success
Penulis : Angela Duckworth
Jenis Buku : Self Improvement – Cognitive Psychology – Psychology Personal Study
Penerbit : Ebury Publishing
Tahun Terbit : Mei 2017
Jumlah Halaman : 352 halaman
Dimensi Buku : 12.80 x 19.70 x 2.40 cm
Harga : Rp. 187.000*harga sewaktu-waktu dapat berubah
ISBN : 9781785040207
Paperback
Edisi Bahasa Inggris
Available at Periplus Bandung Bookstore (ig @Periplus_setiabudhi, @Periplus_husein1 , @Periplus_husein2)
Sekelumit Tentang Isi
Angela Duckworth adalah anak perempuan dari seorang ilmuwan yang kerap mencatat kurangnya “kejeniusan" yang dimiliki anak perempuannya. Tapi kini putrinya itu adalah peneliti dan profesor yang terkenal. Pengalaman masa kecilnya itulah yang membuka mata Angela Duckworth dalam bidang mengajar, konsultasi bisnis, dan ilmu saraf yang mendasari hipotesisnya tentang apa yang benar-benar mendorong kesuksesan seseorang: ternyata bukan jenius atau tidaknya, tetapi kombinasi unik dari passion dan ketekunan jangka panjang lah yang paling berperan.
Di bukunya, Grit, ia membawa kita melihat fakta di lapangan, mengunjungi para kadet yang berjuang melalui hari-hari pertama mereka di West Point, para guru yang bekerja di beberapa sekolah terberat, dan para finalis muda di National Spelling Bee. Dia juga menggali wawasan menarik dari sejarah dan menunjukkan apa yang dapat diperoleh dari eksperimen modern dalam puncak kinerja. Akhirnya, dia membagi apa yang dia pelajari dari mewawancarai puluhan orang berprestasi — dari CEO JP Morgan Jamie Dimon ke editor kartun New Yorker Bob Mankoff lalu ke Pelatih Seahawks Seattle Pete Carroll.
Di antara 'penemuan' Grit yang paling berharga adalah faktor effort atau upaya. Apa pun yang kita lakukan untuk mencapai sebuah tujuan pada akhirnya dipengaruhi oleh effort. Grit juga dapat dipelajari, terlepas dari IQ atau kondisi yang dihadapi individu yang bersangkutan. Angela Duckworth juga membuktikan bahwa dalam hal membesarkan anak, pelukan hangat dan standar tinggi tidak bekerja sendiri-sendiri. Di dalam buku ini juga ada cara bagaimana memicu minat sejati kita; ada penjelasan tentang keajaiban The Hard Thing Rule, dan masih banyak lagi.
Seputar Fisik Buku dan Disainnya
Buku yang satu ini sebenarnya sudah lama terbit, bahkan sudah ada versi terjemahan bahasa Indonesianya juga. Ada beberapa versi disain sampul yang berbeda untuk buku ini. Dan sejauh ini disain yang ini termasuk yang paling saya sukai padahal saya bukan penggemar cover buku yang dominan warna putih. Bercak warna biru sepertinya mengilustrasikan sel syaraf manusia, cocok sekali dengan topik dan pembahasan bukunya.
Opini - Yang menarik dan atau disuka dari Buku ini
Cerita-cerita menarik seperti di bawah ini ada banyak terdapat di dalam buku. Selain cerita tentang kadet West Point juga ada cerita tentang para finalis National Spelling Bee, atlet-atlet kejuaraan, jurnalis internasional, dan tokoh sukses lainnya, salah satunya aktor populer Will Smith. Narasinya mengalir, berbumbu, tapi tetap sarat informasi - fakta. Poin ceritanya tentu saja proses penelitian faktor Grit dalam keberhasilan para kadet, finalis, dan berbagai juara bidang lainnya.
In July 2004, on the second day of Beast, 1,218 West Point cadets sat down to take the Grit Scale.
The day before, cadets has said good-bye to their moms and dads (a farewell for which West Point allocates exactly ninety seconds), gotten their heads shaved (just the men), changed out of the civilian clothing and into the famous gray and white West Point uniform, and received their footlockers, helmets, and other gear. Though they may have mistakenly thought they already knew how, they were instructed by a ...
Page 9
Di ujung tiap chapter ada kesimpulan dan kutipan yang memudahkan kita untuk mengambil sari pembahasan di bab tersebut. Kadang ada clue topik bahasan di bab selanjutnya juga. Misalnya,
Our potential is one thing. What we do with it is quite another.
Page 14
But another conclusion is that the focus on talent distracts us from something that is at least as important, and that is effort. In the next chapter, I’ll argue that, as much as talent counts, effort counts twice.
Page 34
I would add that skill is not the same thing as achievement, either. Without effort, your talent is nothing more than your unmet potential. Withour effort, your skill is nothing more that what you could have done but didn't. With effort, talent becomes skill and, at the very same time, effort makes skill productive.
Page 51
It’s a start. Let’s continue, in the next chapter, to see how grit can and does change. And, then, in the rest of the book. Let’s learn ow to accelerate that growth.
Page 78
Jadi, apa itu Grit? Penjelasan grit di bawah ini memiliki makna yang dalam.
Grit is about working on something you care about so much that you re willing to stay loyal to it.
It’s doing what you love, but not just falling in love – staying in love.
Page 54
Buku ini dilengkapi dengan tes grit yang bisa kita hitung sendiri skornya dan kita interpretasikan sederhana. Dari sini kita bisa mengukur seberapa ulet diri kita dan dengan mengetahuinya kita bisa menggunakannya untuk pengembangan diri kita ke depannya.
Picture: tes Grit
Ada grafik dan gambar juga, tapi jumlahnya tidak banyak.
Picture: halaman berisi gambar ilustrasi dan grafik
Seringnya poin-poin penting ditulis tetap dalam format kalimat, bukan angka. Personally saya lebih suka versi urutan dalam angka karena terasa lebih sistematis dan jadi lebih mudah dipahami. Tapi ini lebih baik daripada tidak ada sama sekali.
First come interest. Passion begins with intrinsically enjoying what you do. Every gritty person I've studied can point to aspects of their work they enjoy less than others, and most have to put up with at least one or two chores they don't enjoy at all...
Next comes the capacity to practice. One form of perseverance is the daily discipline of trying to do things better than we did yesterday. So, after you've discovered and developed interest in a particular area, you must devote ...
Third is purpose. What ripens passion is the conviction that your work matter. For most people, interest without purpose is nearly impossible to sustain for a lifetime. It is therefore imperative that you identify your work as both personally interesting ...
Page 91
Hal yang saya sukai dalam narasinya adalah model dialog para tokoh yang sedang diceritakan. Cerita dan fakta yang disampaikan jadi jauh lebih menarik, tidak melelahkan (karena padatnya fakta yang disampaikan), dan jauh dari kata membosankan. Angela Duckworth tampaknya mewawancarai - berbicara langsung dengan para tokoh yang ia 'munculkan' dalam bukunya. Misalnya,
“I'm always learning,” Will Shortz told me. “I'm always stretching my brain in a new way, trying to find a new clue for a word, search out a new theme. I read once – a writer said that if you’re bored with writing, that means you’re bored with life ...
Page 111
“Look, Professor Ericsson, I've been jogging about an hour a day, several days a week, since I was eighteen. And I'm not a second faster than I ever was. I've run for thousands of hours, and it doesn't look like I am anywhere close to making the Olympics.”
“That’s interesting,”he replied. “May I ask you a few questions?”
“Sure.”
“Do you have a spesific goal for your training?”
“To be healthy,” "To fit into my jeans?”
“Ah, yes. But when you go for a run, do you have a target in terms of the pace you’d like to keep? Or a distance goal? In other words, is there a spesific aspect of your runnung you're trying to improve?”
“Um, no. I guess not.”
Then he asked what I thought about while I was running.
...
Page 120
Ada banyak hasil riset dan data survey yang dipaparkan juga. Opini dan teori dalam buku ini semuanya sudah teruji dalam penelitian yang mendalam, baik riset yang dilakukan oleh Angela Duckwort sendiri maupun riset milik tokoh lain.
You've read Ericsson’s original research, you know that ten thousand hours of practice spread over ten years is just a rough average. Some of the musicians he studied reached the high-water mark of expertise before that, and some after ...
Page 120
I decide to collect some data. I asked thousands of adults who'd taken the Grit Scale online to take a second questionnaire assessing flow. The participants in this study included men dan women of all ages representing all manner of professions: actors, bank tellers, barbers. Dentists, doctors, police officers, secretaries, teachers, and workers... to name just a few.
...
Page 131
Likewise, a recent survey pf 982 zookeepers – who belong to a profession in which 80 percent of workers have college degrees and yet on average earn a salary of $25,000 – found that those who identified their work as a calling (“Working with animals feels like my calling in life”) also expressed a deep sense of purpose. ...
Page 150
Saya juga menyukai bagian-bagian dalam buku yang mengubah sudut pandang pembacanya atas suatu kondisi tertentu, misalnya betapa menyenangkan sebenarnya untuk menantang diri sendiri untuk mencapai suatu tujuan atau target tertentu. Prosesnya memang sulit, tapi itu menyenangkan! Mindset ini bahkan harus ditanamkan sedini mungkin pada anak.
Whether you can make deliberate practice as ecstatic as flow, I don't know, but I do think you can try saying to yourself, and to others, “That was hard! It was great!”
Page 142
Di akhir buku ada kalimat dari pemenang MacArthur genius award lainnya, Ta-Nehisi Coates, seorang jurnalis yang menulis buku bestseller berjudul Between the World and Me, yang dikutip khusus oleh Angela Duckworth. Kalimat-kalimat ini mendeskripsikan seperti apa rasanya proses menulis itu. Kalimat-kalimat ini dengan segera menarik perhatian saya pula, dan somehow terasa sangat menyentuh perasaan.
The challenge of writing
Is to see your horribleness on page.
To see your terribleness
And then to go to bed.
And wake up the next day
And take that horribleness and that terribleness,
And refine it,
And make it not so terrible and not so horrible
And then to go to bed again.
And come the next day,
And refine it a little bit more,
And make it not so bad.
And then to go to bed the next day.
And do it again,
And make it maybe average.
And then one more time,
If you’re lucky,
Maybe you get to good.
And if you’ve done that,
That’s a success.
Page 277
Di halaman akhir ada bab khusus Recommended Reading yang bisa kita gunakan untuk mendapatkan info bacaan menarik seputar topik yang sama. Ternyata jumlahnya banyak.
Respon pembaca pada buku Grit cukup beragam. Mereka yang memberi rating tinggi menyukai inspirasi dan manfaat yang bisa mereka dapatkan dari buku ini. Mereka menyukai banyaknya fakta yang didasari oleh hasil penelitian atau atau survey dan menyukai cara pemaparan penulis. Sebaliknya banyak pembaca juga yang tidak menyukai buku ini karena menganggap tidak ada hal yang baru yang bisa mereka dapatkan dari buku ini, buku ini sama dengan TED, dan ada juga yang merasa buku ini terlalu diberati hasil-hasil penelitian dan argumentasinya berulang.
Saya pribadi sangat menyukai buku ini. Meski banyak buku lain yang membahas topik serupa (rahasia kesuksesan, passion, dan lain-lain) tapi membaca buku Angela Duckworth (seorang peraih award bergengsi untuk mereka yang jenius) tetap menarik, apalagi opininya diperkuat oleh hasil-hasil penelitian. Bab parentingnya terutama menarik perhatian saya. Narasinya yang hidup dan diselipi model dialog juga membuat saya tidak merasa bosan. Buku yang saya baca kebetulan versi yang ukuran huruf dan spasinya lumayan rapat, jadi memang sedikit melelahkan mata saat membacanya. Selebihnya saya menganggap ini buku yang sangat bagus untuk dibaca dan direkomendasikan.
Siapa Angela Duckworth
Angela Lee Duckworth (lahir 1970) adalah seorang akademisi, psikolog dan penulis sains populer Amerika. Dia adalah Profesor Psikologi 'Christopher H Browne Distinguished' di University of Pennsylvania, di mana dia mempelajari grit dan pengendalian diri. Angela Duckworth adalah Pendiri dan CEO dari Lab Karakter, sebuah organisasi nirlaba yang memiliki misi untuk memajukan ilmu pengetahuan dan praktik pengembangan karakter.
Duckworth mendapat gelar B.A. dalam bidang neurobiologi di Harvard College pada tahun 1992. Dia kemudian lulus dari University of Oxford pada tahun 1996 dengan gelar M.Sc. dalam ilmu saraf dengan Beasiswa Marshall, dan dari University of Pennsylvania pada 2006 dengan gelar Ph.D. dalam bidang psikologi. Angela Duckworth dianugerahi MacArthur Genius Fellowship pada tahun 2013.
Buku pertamanya, Grit: The Power of Passion and Perseverance, dirilis pada Mei 2016. Buku ini terus masuk dalam daftar buku terlaris The New York Times selama lebih dari 20 minggu.
Grit
Duckworth terkenal karena penelitiannya tentang grit, yakni kekuatan yang ia definisikan sebagai hasrat dan ketekunan untuk tujuan jangka panjang. Grit terkait dengan sifat kepribadian yang telah lama terbentuk dari kesadaran, tetapi memprediksi hasil tertentu di atas dan di luar apa yang dapat dilakukan oleh kesadaran. Dia telah menemukan grit menjadi faktor umum pada orang-orang berprestasi tinggi yang telah dia pelajari. Ketika datang ke hasil kehidupan konsekuensial, grit telah terbukti setidaknya sama pentingnya dengan IQ atau status sosial ekonomi.
Grit telah dipelajari di sepanjang umur manusia, tetapi Duckworth berfokus terutama pada bagaimana membangun grit untuk dapat membantu mengembangkan karakter remaja.
Buku Grit mendapatkan rating 4.5 di situs Amazon dan 4.1 di Goodreads.
Rekomendasi
Buku ini saya rekomendasikan pada pembaca yang mencari buku non fiksi tentang rahasia kesuksesan yang membahas topik grit, effort, interest, passion, IQ, dan talent. Buku ini padat dengan fakta, data ilmiah, hasil penelitian, dan survey. Tapi narasinya tetap nyaman, runut, dan mengalir, mungkin sedikit terasa berulang. Pemaparannya tidak kaku, bahkan banyak menggunakan model dialog dan cerita. Argumentasinya meyakinkan dan menyemangati. Ada satu bab parenting yang menarik untuk disimak. Dilengkapi dengan tes Grit yang bisa dihitung skor dan diinterpretasikan sederhana oleh pembaca sendiri. Ada beberapa grafik dan gambar di dalamnya. Buku ini terutama untuk orang-orang muda, meski yang dewasa tetap bisa mengambil banyak manfaat dari buku ini.
-------------------------------------------------------------------------
Dipidiff.com adalah sebuah media edukasi yang menginspirasi melalui beragam topik pengembangan diri, rekomendasi buku-buku, dan gaya hidup yang bervibrasi positif.
Diana Fitri, biasa dipanggil Dipi, adalah seorang ibu yang gemar berkebun, dan rutin berolahraga. Gaya hidup sehat dan bervibrasi positif adalah dua hal yang selalu ia upayakan dalam keseharian. Sambil mengasuh putra satu-satunya, ia juga tetap produktif dan berusaha berkembang secara kognitif, sosial, mental dan spiritual.
Lulusan prodi Pemuliaan Tanaman Universitas Padjadjaran, Dipi lalu melanjutkan studi ke magister konsentrasi Pemasaran, namun pekerjaannya justru banyak berada di bidang edukasi, di antaranya guru di Sekolah Tunas Unggul, sekolah kandidat untuk International Baccalaureate (IB), dan kepala bagian Kemahasiswaan di Universitas Indonesia Membangun. Setelah resign tahun 2016, Dipi membangun personal brand Dipidiff hingga saat ini.
Sebagai Certified BNSP Public Speaker dan Certified BNSP Trainer, serta certified IALC coach, Dipi diundang oleh berbagai komunitas dan Lembaga Pendidikan untuk berbagi topik membaca, menulis, mereviu buku, public speaking, dan pengembangan diri, misalnya di Kementrian Keuangan, Universitas Negeri Semarang, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, BREED, Woman Urban Book Club, Lions Clubs, Bandung Independent School, The Lady Book Club, Buku Berjalan.id, SMAN 24 Bandung, SMAN 22 Bandung, dan lain-lain. Dipi juga pemateri rutin di platform edukasi www.cakap.com . Dipi meng-coaching-mentoring beberapa remaja dan dewasa di Growth Tracker Program, ini adalah program pribadi, yang membantu (terutama) remaja dan dewasa muda untuk menemukan passion dan mengeluarkan potensi mereka.
Berstatus bookblogger, reviu-reviu buku yang ia tulis selalu menempati entry teratas di halaman pertama mesin pencari Google, menyajikan ulasan terbaik untuk ribuan pembaca setia. Saat ini Dipi adalah brand ambassador untuk Periplus Bandung dan berafiliasi dengan Periplus Indonesia di beberapa event literasi. Dipi juga menjadi Official Reviewer untuk Republika Penerbit dan berpartner resmi dengan MCL Publisher. Kolaborasi buku-bukunya, antara lain dengan One Peach Media, Hanum Salsabiela Rais Management, KPG, Penerbit Pop, Penerbit Renebook, dan Penerbit Serambi. Reviu buku Dipi bisa dijumpai di www.dipidiff.com maupun Instagram @dipidiffofficial. Dipi host di program buku di NBS Radio. Dulu sempat menikmati masa dimana menulis drop script acara Indonesia Kemarin di B Radio bersama penyiar kondang Sofia Rubianto (Nata Nadia). Podcast Dipi bisa diakses di Spotify DipidiffTalks.
Let's encourage each other to shape a better future through education and book recommendation.
Contact Dipidiff at DM Instagram @dipidiffofficial
TERBARU - REVIEW BUKU
Review Buku The Quiet Tenant - Clémence …
23-08-2023 Dipidiff
National Best Seller One of The Most Anticipated Novels of 2023 GMA Buzz Pick A LibraryReads #1 Pick One of The Washington Post’s Notable Summer Books 2023One of Vogue’s Best Books of 2023One of Goodreads’s Most Anticipated Books...
Read moreReview Buku The Only One Left - Riley Sa…
23-07-2023 Dipidiff
Editor's Pick Best Mystery, Thriller & Suspense The Instant New York Times Bestseller Named a summer book to watch by The Washington Post, Boston Globe, USA Today, Oprah, Paste, Country Living, Good Housekeeping, and Nerd Daily Judul...
Read moreReview Buku Helium Mengelilingi Kita - Q…
14-06-2023 Dipidiff
Judul : Helium Mengelilingi Kita Penulis : Qomichi Jenis Buku : Sastra Fiksi, Coming of Age Penerbit : MCL Publisher Tahun Terbit : Maret 2023 Jumlah Halaman : 246 halaman Dimensi Buku : 14 x 20,5...
Read moreReview Buku Earthlings - Sayaka Murata
14-02-2023 Dipidiff
A New York Times Book Review Editors' ChoiceNamed a Best Book of the Year by the New York Times, TIME and Literary HubNamed a Most Anticipated Book by the New York Times, TIME, USA Today, Entertainment Weekly, the Guardian, Vulture, Wired, Literary Hub, Bustle, PopSugar, and Refinery29 Judul...
Read more