0

Review Buku The Book You Wish Your Parents Had Read

Published: Monday, 26 October 2020 Written by Dipidiff

 

 

Judul : The Book You Wish Your Parents Had Read

(and Your Children Will be Glad That You Did)

Penulis : Philippa Perry

Jenis Buku : Parenting

Penerbit : Penguin Random House UK

Tahun Terbit : Maret 2019

Jumlah Halaman :  256 halaman

Dimensi Buku :  5.43 x 0.91 x 8.03 inci

Harga : Rp. 330.000 *harga sewaktu-waktu dapat berubah

ISBN : 9780241250990

Hardcover

Edisi Bahasa Inggris

 

Available at PERIPLUS BANDUNG Bookstore (ig @Periplus_setiabudhi, @Periplus_husein1 , @Periplus_husein2)

 

 

 

Sekelumit Tentang Isi

Setiap orangtua ingin anaknya bahagia, tetapi orang tua yang bahagia terkadang tidak berarti anaknya juga bahagia.

Dalam bukunya, The Book You Wish Your Parents Had Read, Philippa Perry membagikan beberapa wawasan yang dapat membantu para orangtua untuk:
- memahami bagaimana pengasuhan orangtua di masa lalu dapat memengaruhi pola asuh ke anak
- menerima bahwa orangtua bisa membuat kesalahan, dan mempelajari apa solusinya 
- memutus siklus dan pola negatif
- menangani perasaan orangtua sendiri dan anak
- memahami apa yang dikomunikasikan oleh berbagai perilaku.
Ini adalah buku yang tidak menghakimi dan jauh dari kata menggurui. Sebuah buku yang tidak akan membuat kita merasa bersalah dan buruk sebagai orangtua.

 

Yuk kita intip daftar isinya:

Content

Forward

Introduction

PART ONE: YOUR PARENTING LEGACY

The past comes back to bite us (and our children)

Rupture and repair

Repairing the past

How we talk to ourselves

Good parent/bad parent: the downside of judgement

PART TWO: YOUR CHILD'S ENVIRONMENT

It's not family structure that matters, it's how we all get on

When parents aren't together

How to make pain bearable

When parents are together

How to argue and how not to argue

Fostering goodwill

PART THREE: FEELINGS

Learning how to contain feelings

The importance of validating feelings

The danger of disallowing feelings: a case study

Rupture and repair and feelings

Felt with, not dealt with

Monsters under the bed

The importance of accepting every mood

The demand to be happy

Distracting away from feelings

PART FOUR: LAYING A FOUNDATION

Pregnancy

Sympathetic magic

What's your parent tribe?

The baby and you

Making your birth plan

Debriefing from the birthing experience

The breast crawl

The initial bond

Support: to parent we need to be parentied in turn

Attachment theory

Coercive cries

Different hormones, a different you

Loneliness

Post-natal depression

PART FIVE: CONDITIONS FOR GOOD MENTAL HEALTH

The bond

The give and take, to and fro of communication

How dialogue begins

Turn-taking

When dialogue is difficult: diaphobia

The importance of engaged observation

What happens when you're addicted to your phone

We are born with an innate capacity for dialogue

Babies and children are people too

How we train our children to be annoying and how to break that cycle

Why a child becomes ‘clingy’

Finding meaning in childcare

Your child's default mood

Sleep

What is sleep nudging?

Helping, not rescuing

Play

PART SIX: BEHAVIOUR: ALL BEHAVIOUR IS COMMUNICATION

Role models

The winning and losing game

Going with what is working in the present rather than what you fantasize may happen in the future

The qualities we need to behave well

If all behaviour is communication, what does this or that inconvenient behaviour mean?

Investing time positively earlier rather than negatively later

Helping behaviour by putting feelings into words

When explanations are unhelpful

How strict should a parent be?

More on tantrums

Whingeing

Parental lying

Children s lies

Boundaries: define yourself and not the child

Setting boundaries with older children and teenagers

Teenagers and young adults

And finally: when we're all grown up

 

Epilogue

Further Reading/Listening/Watching

Acknowledgments

Index

 

 

Seputar Fisik Buku dan Disainnya

Yang saya sukai dari buku ini adalah disain sampulnya yang cerah, kombinasi warna oranye dan birunya membuat buku ini stunning saat difoto. Buku yang saya baca ini versi hardcover, jadi memang kokoh secara fisik. It didn't ring any bell when I read Philippa Perry's name. Ini memang buku pertama dari Perry yang saya baca. Tapi judul bukunya sendiri serta merta menarik perhatian saya terutama karena saya menyukai buku-buku parenting.

 

Yang menarik dan atau disuka dari Buku ini

It is a judgment-free book. A book that won't make us feel guilty and bad. Penting banget ya buat sebuah buku non fiksi untuk tidak berkesan menggurui, menyudutkan pembaca, apalagi menghakimi. Yang ada bukunya pengen cepet-cepet ditutup deh dan ga jadi baca kalo begitu bukunya :). Nah buku Philippa Perry ini disebut sebagai buku yang bebas dari penghakiman. Ini ditulis oleh Perry sendiri di bagian awal bukunya. Dan setelah baca, saya mengamini pernyataan ini.
 
Btw, pernahkah Anda merasa bersalah karena menjadi teladan yang buruk bagi anak-anak Anda? Atau pernahkah Anda mengalami emosi yang tidak terkendali saat mengasuh anak Anda?

Saya pernah, dan saya mengerti bahwa emosi seperti itu tidak membawa kebaikan dalam kehidupan anak saya. Saya yakin anak-anak bisa berkembang maksimal jika memiliki hubungan yang baik dengan orang tua.
 

The core of parenting is the relationship you have with your child. If people were plants, the relationship would be the soil. The relationship supports, nurtures, allows growth – or inhibits it. Without a relationship they can lean on, a child's sense of their security is compromised. You want the relationship to be a source of strength for your child – and, one day, for their children too.

(chapter forward)

 

"The core of parenting is the relationship you have with your child. If people were plants, the relationship would be the soil," said Phillipa Perry
Page 8
 
Tentu saya setuju dengan pernyataan ini. Dan kunci dari hubungan yang harmonis ini dimulai dari kita, para orang tua. Itulah mengapa bagian pertama buku ini membahas Your Parenting Legacy yang berfokus pada kesehatan emosional dan mental orang tua. Sederhananya, orang tua yang sehat mental dan emosional akan mampu mendidik anak secara maksimal. 
 
 
 
 
Sebagai psikoterapis berpengalaman, Philippa Perry banyak berbagi pengalamannya menangani berbagai kasus pengasuhan anak. Isi buku sebagian besar memang dari pengalaman real-nya sehingga kasus-kasusnya terasa related untuk berbagai kondisi pengasuhan. Misalnya kasus Mark yang merasa tidak memiliki kedekatan dengan anaknya, Toby, yang setelah mengikuti kelas Perry, akhirnya diketahui bahwa Mark memiliki masa lalu yang tidak bahagia dengan ayahnya. Mark lalu diterapi dan dari terapi itu Mark mengalami perubahan yang signifikan.

I met Mark when he came to a parenting workshop I was running – his wife, Toni, had suggested he attend. At the time, their son, Toby, was nearly two. Mark told me he and his wife had agreed not to have children but that, at the age of forty, Toni changed her mind. After a year of trying and a year of IVF, she got pregnant.

Considering we worked so hard in getting there, it surprises me now, looking back, how hazy I was about what life with a baby would be like. I think I must ve got my idea of parenthood from watching television, when the baby is miraculously mostly asleep in a cot and hardly ever cries.

Once Toby was born, the reality of no longer having any spontaneity and flexibility, of the tedium of a baby, of one of us always being on baby duty around the clock, meant I began to swing between feeling resentful or depressed or both.

Two years on, I'm still not enjoying my life. Toni and I don't talk about anything other than Toby and, if I try to talk about something else, it reverts to him in under a minute. I know I'm being selfish but that doesn't stop me feeling like I'm on a short fuse. I don't see myself living with Toni and Toby for much longer, to be honest.

I asked Mark to tell me about his childhood. All he could say was that he wasn't very interested in exploring it with me, as it had been completely normal. ...

...

I didn't see Mark until six months later, at a different workshop. He told me he'd been feeling depressed and, rather than just dismissing it, he'd decided to start having therapy. To his surprise, he told me, he found himself crying and shouting in the therapist's room about his own father leaving him.

...

Mark repaired the rupture with Toby – his desire to desert him – by looking into his own past in order to understand what was happening in the present. Then he was able to change his attitude towards being with his son. It was a though he could not unlock his love until he had unlocked his grief.

Page 21

Menurut Perry, masa lalu orang tua berpengaruh besar terhadap banyak disfungsi dalam hubungan orang tua dan anak. Disini Perry memberikan saran-saran yang bisa dijadikan pedoman untuk mencari solusi.

A parent once asked me whether it was dangerous to apologize to children. ‘But don't they need you to be right, otherwise they wont feel secure?’ she asked. No! What children need is for us to be real and authentic, not perfect.

Think back to your childhood: were you made to feel ‘bad’ or in the wrong, or even responsible for your parents’ bad moods? If it happened to you, it is all too easy to try to repair your feeling of being wrong by making someone else feel wrong, and the victims of this are, far too often, our children.

A child's own instincts will tell them when we are not in tune with them or with what's happening and, if we pretend that we are, we will dull their instincts. For example, if we pretend that, as adults, we are never wrong, the result can be a child who...

Page 18

Saran-saran yang diberikan Perry banyak yang berupa metode terapi ya menurut saya. misalnya,

If we separate the content of what Elaine is doing into a process, it goes like this:

  1. First, recognize the voice.
  2. Don't engage with it or argue with it. Instead, treat it like somebody awkward who you can shake off if you acknowledge what they've said but without colluding with them, by thinking, for example, ‘You are entitled to your opinion.’
  3. Expand your comfort zone. By doing the thing your inner critic says you can't, you'll find more confidence. It's a real thing you can remember when self-doubt creeps in.
  4. Being aware of the dangers of passing your inner critic on to your child will give you an extra incentive to be mindful of it.

Page 27

 
Salah satu poin menarik dari topik buku ini adalah ketika membahas pengasuhan anak yang orang tuanya tidak bersama (bercerai).
"A child fares better afterwards if the parents cooperate with each other and communicate well and if the child continues to have regular close contact with both parents. If you can manage that, your child is likely to become depressed or aggressive," Page 35
 
Jadi jelas bahwa stigma dan ketakutan bahwa anak yang bercerai dari orang tua akan mengalami banyak kemunduran emosional dan mental tidak dapat digeneralisasikan.
 
 
Yang membuat buku parenting ini istimewa adalah pendekatannya yang menurut saya sangat fundamental. Hubungan antara orang tua dan anak terkadang terabaikan dalam buku parenting lain karena pembahasannya berfokus pada "metode", "cara" dan "tip". Meskipun memiliki tujuan yang sama, saya merasa telah melewatkan sesuatu karena saya belum kuat dalam pola pikir dan langsung ke metode tersebut.⁣
 
Setiap teori juga disertai dengan contoh kasus sehingga kita bisa memahami konteks dan caranya dengan lebih baik. Misalnya kasus Nova, gadis kecil yang menangis karena tempat duduk yang biasa ia tempati di mobil diduduki oleh orang lain. Menurut Perry penting bagi anak untuk dimengerti perasaannya, bukan diolok-olok atau dialihkan. Berbicaralah dari hati ke hati dengan anak. Bagaimanapun juga sebagai orang dewasa kita pun sama ingin dimengerti oleh orang lain, terutama di saat mood sedang jelek. Jadi tidak alasan dimana kita mengabaikan perasaan anak.

Some of Nova's cousins needed a ride, and one, unknowingly, sat in Nova's usual seat. She started to cry. I'd usually have said either. ‘Don't make a fuss, just sit somewhere else,’ or asked her cousin to move. But what I did was crouch down so we were on the same level and say softly and gently to her. ‘It's really hard for you to see Max in your seat. You really want to sit there, don't you?’ Her crying subsided a bit and she looked back at me. I really felt for her and I felt that she saw it in my face. Told her she'd be able to sit there next time. And I asked, ‘Where do you want to sit now, by the window or on the booster seat in the front?’ To my surprise, she went and fetched the booster seat and strapped herself in and began happily chatting.

Telling Nova off and cajoling her had just been making her more stubborn. When she saw that her dad really did feel sorry for her, she no longer needed to keep clinging to her point. Dave validated Nova's feelings. ...

Page 69

Buku ini membuka mata saya dan mengingatkan saya akan pentingnya hubungan orang tua-anak untuk berhasil mengasuh anak hingga mereka dewasa. Bahkan bayi yang baru lahir menunjukkan kebutuhan untuk dirawat, untuk hidup, dan tentu saja untuk dicintai. Masalahnya, tidak semua orang tua selalu stabil secara emosi. Namun jangan khawatir, Perry memberikan solusi yang memadai untuk berbagai masalah parenting mulai dari bayi hingga dewasa. Bahkan ada "latihan" di akhir setiap topik yang dapat kita gunakan untuk refleksi dan bimbingan parenting.⁣

Exercise for coping with loneliness

  1. Be prepared to recognize when you are lonely. Don't deny it or judge yourself negatively for feeling it
  2. Understand what loneliness does to you: remember, as a member of a social species, it's dangerous to feel isolated
  3. Learn to recognize that hyper-vigilant state so you can over ride it – don't be a fruit fly. Quite often, new parents don't want to join groups because they'll feel too clever ...

Page 120

 

Bagian post-natal depression adalah topik yang menarik buat saya karena saya pernah mengalaminya dulu saat anak pertama saya lahir. Sangat disayangkan support system dari orang terdekat yang saya harapkan malah tidak ada, dan saya merasa desperate serta exhausted, kelelahan fisik dan mental yang amat sangat sehingga rasanya ingin pergi dari rumah, kondisi ini salah satunya terpicu karena saya melahirkan secara caesar yang artinya proses penyembuhannya mencapai satu bulan setelah bayi lahir. Ternyata penjelasan dan solusinya ada di buku ini, dan saya menyukai bahwa di sebuah buku parenting, penulisnya begitu ingin membahagiakan dan mementingkan kondisi orangtuanya juga, sebelum berbicara tentang pengasuhan anak. Begitu bayi lahir, orang-orang sekitar kadang lupa ada seorang ibu yang juga sama butuh dukungan dan perhatian lebih, bukan dinilai dan dihakimi ini dan itu :D.

Post-natal depression

Loneliness can be a factor in post-natal depression too, although depression after the birth or the acquisition of parental responsibility has many cause. Symptoms of post-natal depression include: irritability, deep sadness and despair, feeling useless, anxiety, insomnia, every small thing feeling like it takes a huge effort, wanting to hide away from others, thoughts of self-hram and, in extreme cases, psychosis. Post-partum depression affects 10 to 15 per cent of new mothers each year. Several studies also suggest that as many as to per cent of fathers also suffer from this psychological disorder.

...

Page 121

 

Topik latihan tidur terpisah untuk anak juga buat saya menarik, karena topik ini pernah dibahas oleh Esther Wojcicki dalam bukunya How to Raise Successful People dimana di sana ia menjelaskan ketika ia memisahkan anak-anak untuk tidur sendiri di ranjang mereka dan itu membuat mereka bisa lebih cepat mandiri. Saya berpikir bahwa dalam prosesnya tentu ada drama, dan tekad orangtua haruslah kuat. Tapi di buku Perry ini, saya mendapatkan gambaran yang lebih fair dan lebih gentle untuk proses ini. That's why I like this book a lot.

The parental sleep obsession is easy to understand because having interrupted sleep can leave you exhausted. But I believe our preoccupation in wanting to push our children into getting to sleep, and by themselves too, as fast and as early as possible has the potential to harm our relationship with them and therefore has the possibility to interfere with their capacity for happiness later in life. This is because babies and children do not learn to soothe themselves and regulate their emotions by being left alone but by being soothed by a carer, time and time again. As they grown up they eventually learn to internalize that soothing. In other words, we learn to self-soothe by being soothed by others. And to begin with, this soothing is a twenty-four-hour job, which can be something of a jolt for new parents.

If your child associates sleep with comfort, security and company, they'll feel good about going to bed and sleeping. We get into trouble with sleep when we try to push our children away from us when we want them to sleep. ...

Page 152

Baca juga Review Buku "How to Raise Successful People - Esther Wojcicki"

 

 

Ada bagian dalam penjelasan Perry juga yang berupaya memperlebar insight materi dan perspektifnya karena membahasnya dari budaya lain di luar barat sana. 

In most of  Western culture, there seems to be some sort of race to get children to be alone at night. It might be because we prioritize our fast-paced lives and what we perceive to be society's expectations of us over the necessity of following our instincts to attend to a coercive cry. ...

...

In southern Europe, Asia, Afrika and Central and South America, sharing a sleeping space with parents is the norm for babies until they are fully weaned and often beyond that, as in Japan. We are in the minority in the West to think it is acceptable to have babies sleeping separately from their parents.

...

Page 153

 

Dan sebagai penutup ada epilog yang memang saya tunggu-tunggu karena merupakan semacam ringkasan dari keseluruhan materi yang telah dipaparkan di semua babnya. 

Epilogue

Dressing them, feeding them, washing them and putting them to bed...

Let's go back to the introduction and the comedian's joke of the four things you need to do with children. ‘get them dressed, feed them, wash them and put them to bed’. Doing this – being a parent – may not be the picnic you envisaged, but I hope it will be easier when you do the following things:

  • You put aside any blocks your own childhood that inhibit your warmth and acceptance, physical touch, physical presence and understanding.
  • You create a safe, harmonious home environment where differences can be worked through safely.
  • You accept your child needs play with people of all ages, soothing experiences and a lot of your attention and time.
  • ...
  • ...
  • ..

Page 235

 

Jelas bahwa buku ini bukan jenis buku parenting yang to the point langsung ke teknikal pengasuhan anak seperti how to potty-training dan lain sebagainya. Buku ini terutamanya membahas hubungan kita sebagai orangtua dengan anak-anak kita, dan bagaimana cara kita supaya bisa memiliki hubungan kasih sayang yang baik dan bisa mengembangkannya sampai titik dimana kualitas hubungan tersebut bisa terkoneksi pada pembentukan karakter yang optimal untuk anak dan orangtua. Di buku ini tidak akan ada tips-tips atau trik dan parenting hacks, tapi buku ini jelas memuat semua hal yang seorang anak akan berharap orangtuanya membaca buku ini. 

Buku ini jauh dari penghakiman. Sebagai orang tua, saya mendapatkan banyak pengetahuan dan wawasan darinya tentang membangun hubungan orang tua-anak yang baik tanpa merasa bersalah atau bahkan terpojok. Segera setelah saya selesai membacanya, saya merasakan dorongan yang kuat untuk lebih memperhatikan kebutuhan emosional anak saya, karena saya mengerti sekarang bahwa di masa balita, dia membutuhkan hubungan yang dekat, ikatan yang kuat, dari orang tua untuk membekali dirinya menjadi orang yang sehat mental dan emosional di masa depan.

 

Siapa Philippa Perry

Philippa Perry telah menjadi psikoterapis selama dua puluh tahun terakhir. Ia seorang penulis lepas, dan presenter TV dan radio. Perry mengerjakan beberapa film dokumenter, termasuk di antaranya, The Truth about Children Who Lie, The Age of Emotion and Humiliation for BBC Radio 4: Being Bipolar for Channel 4: Sex, Lies and Love Bites, a History of Agony Aunts and How to be a Surealis dengan Philippa Perry untuk BBC4. Phillipa Perry juga menulis dua buku lain, Coach Fiction, a Graphic Tale of Psychoterapy dan How to Stay Sanes. Dia tinggal di London bersama suaminya, artis Grayson Perry, dan mereka memiliki seorang putri yang sudah dewasa, Flo.

Sumber: Buku The Book You Wish Your Parents Had Read

 

Philippa Perry (lahir 1957) adalah seorang psikoterapis dan penulis Inggris. Dia telah menulis novel grafis, Coach Fiction; a graphic tale of psychotherapy (2010), [1] dan How to Stay Sane (2012) [2] dan The Book You Wish Your Parents Had Read (and Your Children Will be Glad That You Did) (2019).

Philippa Perry lahir di Warrington, Lancashire. Keluarga ibunya memiliki pabrik kapas dan ayahnya mewarisi perusahaan teknik dan pertanian. Dia dididik di sekolah berasrama dan di sekolah penyelesaian Swiss.

Perry bekerja sebagai juru tulis litigasi, agen penyelidikan, dan karyawan McDonald's. Ia kuliah di Middlesex Polytechnic di mana dia memperoleh gelar di bidang Seni Rupa sebagai siswa dewasa. Pada tahun 1985 dia dilatih dan menjadi sukarelawan untuk orang Samaria, setelah itu dia dilatih sebagai psikoterapis. Perry bekerja di bidang kesehatan mental selama 20 tahun, sepuluh tahun dalam praktik pribadi, sebelum dipublikasikan. Pada tahun 2010 ia bergabung dengan fakultas School of Life.

Dia memiliki kolom reguler tentang psikoterapi di Psychologies Magazine selama dua tahun; pada September 2013 ia menjadi agony aunty di Red Magazine. Ia juga bekerja sebagai jurnalis lepas dengan spesialisasi psikologi dan sesekali menjadi presenter untuk The Culture Show di BBC Two.

Perry mengerjakan film dokumenter termasuk: Sex Lies and Lovebites: The Agony Aunt Story (BBC Four); Being BiPolar (Channel 4); The Truth About Children Who Lie (BBC Radio 4); dan The Great British Sex Survey (Channel 4).

Pada tahun 2010 penerbit akademis, Palgrave Macmillan, menerbitkan buku Perry, Couch Fiction: a Graphic Tale of Psychotherapy. Ini adalah novel grafis yang menceritakan kisah seorang psikoterapis dan kliennya, dari kedua sudut pandang mereka. Di bawah kotak novel grafis, Perry mengambil posisi komentator dan memberikan catatan kaki tentang apa yang mungkin terjadi di antara mereka dan teori apa yang sedang digambar atau harus ditarik oleh terapis. Ada kata penutup dari Andrew Samuels.

Pada bulan April 2016 Perry mengumumkan dukungannya untuk Women's Equality Party.


Philippa Perry menikah dengan artis Grayson Perry, dan mereka memiliki seorang putri, Florence, lahir pada tahun 1992. The Perrys tinggal di London. Dia sering ditanya bagaimana rasanya menikah dengan seorang waria dan berkata, "Menjadi istri seorang trannie itu hebat, dia selalu membuatku terlihat fantastis ".

 

Buku

  • Couch Fiction: a Graphic Tale of Psychoteraphy. Palgrave Macmillan, 2010. With an afterword by Andrew Samuels.
  • How to Stay Sane. The School of Life Self Help Series. Pan Macmillan, 2012. Edited by Alain de Botton.
  • The Book You Wish Your Parents Had Read (and Your Children Will be Glad That Your Did). London: Penguin, 2019.

Article

  • Perry, Philippa (2007). "Working with Dissociation". The British Journal of Psychotherapy Integration. Palgrave Macmillan.
  • Perry, Philippa (2009). "Relational Marketing?". The British Journal of Psychotherapy Integration. Palgrave Macmillan.
  • Perry, Philippa (18 January 2011). "How to be happy: a psychotherapst's view". The Guardian.
  • Perry, Philippa (2 May 2010). "Ideas for modern living: chemistry". The Guardian.
  • Perry, Philippa (23 February 2012). "Gender and the tyranny of the normal". The Guardian.
  • Perry, Philippa (3 April 2012). "Why children kill their parents". The Guardian.

 

Sumber: Wikipedia 

 

Rekomendasi

Buku ini saya rekomendasikan kepada pembaca yang mencari buku parenting yang membahas hubungan orangtua dan anak. Tidak ada praktikal tips, trik, dan parenting hack seperti potty-training dan lain sebagainya di buku ini, tapi buku ini membahas fondasi awal sebuah pola pengasuhan yang penting untuk semua orangtua pahami dan lakukan. Ada banyak kasus-kasus dalam pola pengasuhan dan situasi orangtua yang diangkat di buku ini, yang related dengan kenyataan yang ada, karena Perry mengangkat kasus-kasus yang memang ia tangani sebagai psikoterapis sekian tahun lamanya. Ada solusi dan saran yang ditawarkan, bahkan latihan yang bisa kita gunakan untuk memecahkan problema yang dihadapi oleh kita sebagai orangtua. Perry tidak hanya membahas pengasuhan anak di buku ini, tapi juga concern pada kebahagiaan dan kestabilan mental orangtuanya. Dan pengasuhan yang dibahas juga memiliki range usia yang luas, yakni dari bayi, balita, hingga remaja (bahkan dewasa muda).

 

 

 

 

-------------------------------------------------------------------------


 

Dipidiff.com adalah sebuah media edukasi yang menginspirasi melalui beragam topik pengembangan diri, rekomendasi buku-buku, dan gaya hidup yang bervibrasi positif.

Diana Fitri, biasa dipanggil Dipi, adalah seorang ibu yang gemar berkebun, dan rutin berolahraga. Gaya hidup sehat dan bervibrasi positif adalah dua hal yang selalu ia upayakan dalam keseharian. Sambil mengasuh putra satu-satunya, ia juga tetap produktif dan berusaha berkembang secara kognitif, sosial, mental dan spiritual.

Lulusan prodi Pemuliaan Tanaman Universitas Padjadjaran, Dipi lalu melanjutkan studi ke magister konsentrasi Pemasaran, namun pekerjaannya justru banyak berada di bidang edukasi, di antaranya guru di Sekolah Tunas Unggul, sekolah kandidat untuk International Baccalaureate (IB), dan kepala bagian Kemahasiswaan di Universitas Indonesia Membangun. Setelah resign tahun 2016, Dipi membangun personal brand Dipidiff hingga saat ini.

Sebagai Certified BNSP Public Speaker dan Certified BNSP Trainerserta certified IALC coach, Dipi diundang oleh berbagai komunitas dan Lembaga Pendidikan untuk berbagi topik membaca, menulis, mereviu buku, public speaking, dan pengembangan diri, misalnya di Kementrian Keuangan, Universitas Negeri Semarang, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, BREED, Woman Urban Book Club, Lions Clubs, Bandung Independent School, The Lady Book Club, Buku Berjalan.id, SMAN 24 Bandung, SMAN 22 Bandung, dan lain-lain. Dipi juga pemateri rutin di platform edukasi www.cakap.com . Dipi meng-coaching-mentoring beberapa remaja dan dewasa di Growth Tracker Program, ini adalah program pribadi, yang membantu (terutama) remaja dan dewasa muda untuk menemukan passion dan mengeluarkan potensi mereka. 

Berstatus bookblogger, reviu-reviu buku yang ia tulis selalu menempati entry teratas di halaman pertama mesin pencari Google, menyajikan ulasan terbaik untuk ribuan pembaca setia. Saat ini Dipi adalah brand ambassador untuk Periplus Bandung dan berafiliasi dengan Periplus Indonesia di beberapa event literasi. Dipi juga menjadi Official Reviewer untuk Republika Penerbit dan berpartner resmi dengan MCL Publisher. Kolaborasi buku-bukunya, antara lain dengan One Peach Media, Hanum Salsabiela Rais Management, KPG, Penerbit Pop, Penerbit Renebook, dan Penerbit Serambi. Reviu buku Dipi bisa dijumpai di www.dipidiff.com maupun Instagram @dipidiffofficial. Dipi host di program buku di NBS Radio. Dulu sempat menikmati masa dimana menulis drop script acara Indonesia Kemarin di B Radio bersama penyiar kondang Sofia Rubianto (Nata Nadia). Podcast Dipi bisa diakses di Spotify DipidiffTalks.

Let's encourage each other to shape a better future through education and book recommendation.

Contact Dipidiff at DM Instagram @dipidiffofficial

 

 

 

TERBARU - REVIEW BUKU

Review Buku The Quiet Tenant - Clémence …

23-08-2023 Dipidiff - avatar Dipidiff

  National Best Seller One of The Most Anticipated Novels of 2023 GMA Buzz Pick A LibraryReads #1 Pick One of The Washington Post’s Notable Summer Books 2023One of Vogue’s Best Books of 2023One of Goodreads’s Most Anticipated Books...

Read more

Review Buku The Only One Left - Riley Sa…

23-07-2023 Dipidiff - avatar Dipidiff

    Editor's Pick Best Mystery, Thriller & Suspense The Instant New York Times Bestseller Named a summer book to watch by The Washington Post, Boston Globe, USA Today, Oprah, Paste, Country Living, Good Housekeeping, and Nerd Daily Judul...

Read more

Review Buku Helium Mengelilingi Kita - Q…

14-06-2023 Dipidiff - avatar Dipidiff

  Judul : Helium Mengelilingi Kita Penulis : Qomichi Jenis Buku : Sastra Fiksi, Coming of Age Penerbit : MCL Publisher Tahun Terbit : Maret 2023 Jumlah Halaman :  246 halaman Dimensi Buku : 14 x 20,5...

Read more

Review Buku Earthlings - Sayaka Murata

14-02-2023 Dipidiff - avatar Dipidiff

A New York Times Book Review Editors' ChoiceNamed a Best Book of the Year by the New York Times, TIME and Literary HubNamed a Most Anticipated Book by the New York Times, TIME, USA Today, Entertainment Weekly, the Guardian, Vulture, Wired, Literary Hub, Bustle, PopSugar, and Refinery29   Judul...

Read more

TERBARU - STORIES OF PLACES

Tomoro Coffee (a Story)

11-09-2024 Dipidiff - avatar Dipidiff

  Bandung sudah mulai masuk musim penghujan, setidaknya begitulah kelihatannya, karena dua hari ini hujan turun menjelang sore atau malam hari. Cuaca juga cenderung mendung dan syahdu. Cocok untuk ngopi di...

Read more

Woodyland Eatery Bandung (a Story)

23-07-2024 Dipidiff - avatar Dipidiff

    Tak terasa Juli 2024 tiba. Saya masih ingat begitu susahnya mengatur jadwal untuk sekadar ngopi di cafe atau resto bersama teman. Agenda yang satu ini memang salah satu yang paling...

Read more

Kalpa Tree di Ciumbuleuit Bandung (a Sto…

11-08-2022 Dipidiff - avatar Dipidiff

Airy, stylish international restaurant with glass walls, plants & wine, plus a pool & garden.   Baru kemarin, Rabu tanggal 10 Agustus 2022 saya ke Kalpa Tree dalam rangka meeting. Sebenarnya ini...

Read more

Marka Cafe + Kitchen (a Review)

16-10-2019 Dipidiff - avatar Dipidiff

  Untuk mereka yang biasa ngafe atau duduk-duduk nongkrong sambil menikmati kopi pasti sudah kenal kafe yang satu ini. Saya juga tahu Marka cafe karena diajak partner saya ngobrol-ngobrol tukar pikiran...

Read more

Cafe Nanny's Pavillon (a Review)

27-07-2019 Dipidiff - avatar Dipidiff

  "Do what you love, love what you do". Saya masih ingat sekali menggunakan kutipan itu untuk caption instagram saya waktu posting foto Nanny's Pavillon. Tapi benar ya, rasanya hari itu...

Read more

The Warung Kopi by Morning Glory (a Stor…

28-03-2019 Dipidiff - avatar Dipidiff

  Setengah ga nyangka dan setengah takjub juga begitu nemu kafe asyik kayak begini di wilayah Bandung Timur. Maklum sudah keburu kerekam di memori otak kalau kafe-kafe cozy adanya cuma di...

Read more

TERBARU - SELF EDUCATION

10 Tips Mengatasi Kesepian

05-12-2021 Dipidiff - avatar Dipidiff

  Apakah kamu akhir-akhir ini merasa kesepian? Rasa sepi ini ga cuma hadir saat sendiri, tapi juga di tengah keramaian, atau bahkan saat bersama orang-orang terdekat. Ada sebuah rasa hampa yang...

Read more

Tentang Caranya Mengelola Waktu

11-08-2021 Jeffrey Pratama - avatar Jeffrey Pratama

  “Seandainya masih ada waktu...” Berani taruhan, diantara kita, pasti pernah berkomentar seperti di atas, atau yang mirip-mirip, minimal sekali seumur hidup. Waktu merupakan satu-satunya sumber daya yang tidak dapat diproduksi ulang. Apa...

Read more

Cara Membuat Perpustakaan Pribadi di Rum…

25-09-2020 Dipidiff - avatar Dipidiff

  Perpustakaan sendiri punya kenangan yang mendalam di benak saya. Saya yakin teman-teman juga punya memori tersendiri ya tentang library. Baca juga "Arti Perpustakaan Bagi Para Pecinta Buku" Baca juga "Perpustakaan Luar...

Read more

The Five Things Your Website Should Incl…

17-08-2019 Dipidiff - avatar Dipidiff

  Website dan blog adalah portal wajib perusahaan masa kini. Penyebabnya tentu saja adalah kemajuan teknologi seperti internet dan gadget. Jaman sekarang memiliki bisnis tak harus memiliki bangunan fisik, cukup dengan...

Read more