Review Buku Doctor Sleep - Stephen King
Now a major motion picture starring Ewan McGregor!
Judul : Doctor Sleep
Penulis : Stephen King
Jenis Buku : Horror fiction, Thriller, Suspense, Paranormal fiction
Penerbit : Simon & Schuster Export
Tahun Terbit : May 2014
Jumlah Halaman : 544 halaman
Dimensi Buku : 17,02 x 10,41 x 4,32 cm
Harga : Rp. 99.000* harga sewaktu-waktu dapat berubah
ISBN : 9781476762746
Mass Market Paperback
Edisi Bahasa Inggris
Available at PERIPLUS BANDUNG Bookstore (ig @Periplus_setiabudhi, @Periplus_husein1 , @Periplus_husein2)
Sekelumit Tentang Isi
Dan Torrance, anak kecil di novel The Shining, kini sudah dewasa. Meski selamat dari insiden di Hotel Overlook dulu itu (kisah di The Shining), hantu-hantu dari hotel tetap mengejarnya. Hidup dengan banyak trauma membuat Dan menjadi pecandu alkohol akut, sampai akhirnya takdir membawanya ke kota New Hampshire dimana dia bekerja di sebuah rumah sakit setempat khusus manula. Di sinilah Dan diam-diam menggunakan kemampuan khususnya untuk menghibur orang yang sekarat dan mempersiapkan mereka untuk kehidupan setelah kematian, dia kemudian dikenal dengan nama Doctor Sleep. Tanpa sengaja Dan bertemu Abra Stone yang berusia dua belas tahun, yang memiliki kekuatan supranatural yang lebih besar dari Dan. Keduanya menemukan hidup mereka tiba-tiba dalam bahaya di tangan suku nomaden yang awet muda dan pembunuh yang dikenal sebagai True Knot. Suku ini mengincar Abra karena beberapa alasan, di antaranya karena mereka hidup dari "uap" yang dihasilkan anak-anak berkekuatan supranatural ketika mereka perlahan-lahan disiksa sampai mati.
Seputar Fisik Buku dan Disainnya
Ada disain sampul lain untuk buku ini ternyata, versi paperbacknya beda disainnya, dan sejujurnya ketertarikan awal saya pada Doctor Sleep bermula dari disain sampul bukunya. Buku yang saya baca ini buat saya punya cover yang eye catching sekali. Ini masalah kesukaan saja pastinya. Opini pembaca lain sangat mungkin berbeda.
Picture: Disain sampul versi paperback
Tokoh dan Karakter
Dan Torrance
Abra
Wendy Torrance, ibu Dan
Dick Hallorann
Andi (Andrea Steiner)
Rose the Hat
Crow
Deenie
Tommy, anak Deenie
Billy Freeman
Doctor John
Casey Kingsley
Lucy
David
Chetta Reynolds
Salah satu tokoh antagonis, Rose The Hat, terasa begitu real padahal fiksi. Kalo dipikir-pikir semua tokohnya memang terasa hidup. Selain Rose the Hat, Andy juga mendapatkan porsi cerita yang cukup detail. Andrea Steiner atau Andy punya kekuatan khusus yang bisa membuat orang jatuh tertidur. Ayah Andy memperkosanya sejak dia berusia 8 tahun. Kekerasan seksual yang dia alami membuatnya tidak percaya pada kebaikan. Andy menyiksa dan membunuh ayahnya dan lalu menggunakan kekuatannya untuk mencuri uang dari pria-pria sebelum dia direkrut The Knot.
Her name was Andrea Steiner, and she liked movies but she didn’t like men. This wasn’t surprising, since her father had raped her for the first time when she was eight. He had gone on raping her for that same number for years. Then she had put a stop to it, first popping his balls, one after the other, with one of her mother’s knitting needles, and then putting that same needle, red and dripping, in her rapist-sire’s left eyesocket. The balls had been easy, because he was sleeping, but the pain had been enough to wake him in spite of her special talent. She was a big girl, though, and he was drunk. She had been able to hold him down with her body just long enough to administer the coup de grace.
Protagonis cerita, Abra dan Dan Torrance, digambarkan sebagai tokoh berkekuatan supranatural, bisa membaca pikiran, mengetahui masa lalu orang lain, memisahkan raga dengan jiwa, dll. Abra diburu True Knot, dan Dan berusaha melindunginya. Tokoh Abra di sini menurut saya menarik karena usianya yang masih 12 tahun tapi dia berpikir dewasa dan berani, sementara banyak kita temukan di luar dimana orang-orang dewasa bersikap dan berpikir seperti kanak-kanak. Kata siapa anak-anak itu lemah. Sementara itu, Dan bertindak sebagai pelindung Abra. Sebelumnya Dan dibantu oleh Dick Halloran. Di sini saya teringat satu kutipan di buku,
The world has a way of keeping things in balance. I believe that. There’s a saying: When the pupil is ready, the teacher will appear. I was your teacher.
Page 12.
Kalimat ini diucapkan Dick Halloran kepada Dan, yang kemudian membuat Dan semakin teguh untuk melindungi Abra, karena kini dialah yang berada di posisi guru.
Deskripsi fisik tokoh detail, saya bisa mengimajinasikan para tokohnya dengan baik. Misalnya tokoh Billy Freeman, pria tua yang membantu dan mengulurkan tangan ke Dan Torrance saat tiba pertama kali di kota.
Dan wheeled around, almost falling off the stool. A big weathered hand gripped his forearm, steadying him. It was a guy who looked to be in his late fifties or early sixties, wearing a padded denim jacket and a red-checked hunting cap with the earflaps down. In his free hand was a toolkit with PROPERTY OF FRAZIER MUNICIPAL DEPT Dymo-taped across the top.
Page 73
Alur dan Latar
Alur cerita maju berjalan cukup cepat, pov 3, dan cerita dibagi menjadi 3 bagian dengan bab-bab yang diberi judul. Latar lokasi di Teenytown, Helen Rivington House, dan area hotel Overlook.
Deskripsi fisik dan suasananya detail. Misalnya, deskripsi Teenytown yang saya kutipkan di bawah ini,
It didn’t take a genius to see that Teenytown was a teeny replica of Cranmore Avenue. There was the Methodist church he had passed, its steeple rising all of seven feet into the air; there was the Music Box Theater; Spondulicks Ice Cream; Mountain Books; Shirts & Stuff; the Frazier Gallery, Fine Prints Our Speciality. There was also a perfect waist-high miniature of the single-turreted Helen Rivington House, although the two flanking brick buildings had been omitted. Perhaps, Dan thought, because they were butt-ugly, especially compared to the centerpiece.
Beyond Teenytown was a miniature train with TEENYTOWN RAILWAY painted on passenger cars that were surely too small to hold anyone larger than toddler size. Smoke was puffing from the stack of a bright red locomotive about the size of a Honda Gold Wing motorcycle. He could hear the rumble of a diesel engine. Printed on the side of the loco, in old-fashioned gold flake letters, was THE HELEN RIVINGTON. Town patroness, Dan supposed. Somewhere in Frazier there was probably a street named after her, too.
Page 72
Yang menarik dan atau disuka dari Buku ini
From master storyteller Stephen King, his unforgettable and terrifying sequel to The Shining--an instant #1 New York Times bestseller that is "[a] vivid frightscape" (The New York Times).
Pecinta horor harus baca ini! Apalagi penggemar Stephen King. Nama King tentu sudah ga asing, jadi saya skip info penulis ya. Kembali ke topik buku, kalian bener-bener harus coba baca ini, karena ceritanya bagus, horornya dapet, emosinya kuat, karakter tokohnya mengguncang, kengeriannya nyata, terornya ada, sebuah epic horror yang ga pernah akan saya lupakan.
Saya baca novel ini tanpa membaca The Shining lebih dulu, dan saya bisa memahami jalan cerita bahkan larut dalam ketegangannya. Tapi baca buku pertama tentu bisa bikin kita makin paham alurnya. Selain itu, bagi pembaca Shining, tentu menarik rasanya untuk bisa bertemu lagi dengan tokoh Dan Torrance yang dulu kanak-kanak dan kini di Doctor Sleep sudah berubah menjadi dewasa. Seperti ketemu lagi dengan ‘teman lama’ dan kita ingin tau kabarnya apa.
Teman-teman suka buku King juga? Apakah ada yang sudah baca Doctor Sleep seperti saya? Ini buku King yang paling berkesan dan saya suka sejauh ini. Jangan sampai kalian lewatkan yes . Cukup mengejutkan bahwa jarak The Shining dan sekuelnya, Doctor Sleep, mencapai 30 tahun lamanya. Kemungkinan besar King tadinya memang tidak menulis The Shining sebagai buku yang punya sekuel. Ide lanjutan muncul kemudian setelah dia merasa 'rindu' pada tokoh fiksi ciptaannya itu.
Kalian termasuk yang suka gagal serem kalo baca buku horor ga? Kalo saya iya. Tapi jumlah novel horor yang saya baca ga banyak juga sih.
Faktor yang bikin saya gagal serem biasanya memang karena emosi takutnya yang gagal kebangun aja lantaran deskripsi hantunya yang ga nakutin, ide cerita yang kurang berisi, alur yang kurang bisa dinikmati, emosinya yang datar, atau malah terlalu banyak isu yang diangkat dan kombinasi genre yang ujungnya mendistraksi saya dari genre horornya. Definisi horor yang saya maksud di sini memang sempit, terbatas pada emosi takut karena adanya teror hantu.
Silakan cek salah satu hantu di buku ini yang penampakannya seorang anak kecil dengan muka rusak, darah dan otak terlihat di bagian kepalanya yang pecah.
He turned on his side, and something rolled against his back when he did. No, not something. Someone. Someone had gotten into bed with him. Deenie had gotten into bed with him. Only it felt too small to be Deenie. It felt more like a –
He scrambled out of bed, landed awkwardly on the floor, and looked over his shoulder. It was Deenie’s little boy, Tommy. The right side of his skull was caved in. Bone splinters protruded through bloodstained fair hair. Gray scaly muck – brains = was drying on one cheek. He couldn’t be alive with ...
Page 91
Hantu-hantu di buku Doctor Sleep terus terang muncul sedikit-sedikit, tapi sebagai gantinya ada teror lain dari kelompok True Knot yang bikin suasana cerita jadi horor tegang dan bikin tercengang. Mereka memburu semua yang punya kekuatan supranatural untuk dibunuh pelan-pelan dan dihisap 'sari-uapnya'. Untuk detail, silakan baca novelnya ya. Sisi thriller pembunuhan yang dilakukan True Knot menjadi salah satu hal yang bikin buku ini menarik buat dibaca.
Adegan 'pertarungan' supranaturalnya epic, dengan plot twist yang cantik. Ternyata memang ada cara untuk mengalahkan True Knot.
Novel King yang ini memang selera saya banget, my cup of tea. Kayaknya rata-rata pada suka Doctor Sleep ya . Coba cek, ada ga yang udah baca yang ternyata memutuskan ga suka?
Kalo saya ditanya apa yang disukai dari novel ini, jawabnya bisa panjang , tapi singkatkan Doctor Sleep menurut saya pas karakternya, cantik alurnya, ide ceritanya oke, ada thrillernya selain horor hantu, berplot twist, endingnya ga berlebihan, misterinya dijalin rapi, pertarungannya heroic, dan secara total ceritanya bisa ngebangun emosi saya. Ada takut, tegang, penasaran, sedih, hangat, bahagia, paket komplit. Ga terlalu tebal dan ga terlalu tipis, plus ga terlalu absurd. Pas banget.
Bagian yang menyentuh perasaan di antaranya saat pertemuan pertama kali Abra dengan Dan, di suatu malam setelah Dan membantu seorang manula meninggal dunia. Di malam yang sama Dan merasa tidak tenang, dan gelisah. Di saat itu Abra datang melintas dimensi dan menggenggam tangan Dan, membuatnya kembali tenang.
The wind rose in a furious gust, making the turret groan. When it died, the blackboard girl was there. He could almost hear her breathing.
He lifted one hand out from beneath the comforters. For a moment it only hung there in the cold air, and then he felt hers – small, warm – slip into it. “Abra,” he said. “Your name is Abra, but sometimes people call you Abby. Isn’t that right?”
No answer came, but he didn’t really need one. All he needed was the sensation of that warm hand in his. It only lasted for a few seconds, but it is enough to soothe him. He closed his eyes.
Salah satu adegan yang berkesan juga buat saya adalah cara Doctor Sleep menemani para pasien jompo ke alam baka. Kematian itu salah satu misteri terbesar kan ya. Dan saya tidak kecewa dengan penggambaran King di bagian ini. Detailnya ga akan saya ceritakan di sini, teman-teman bisa cari tau sendiri dengan membaca ceritanya ^^
What she had seen there was terrible and wonderful at the same time. There was death, and death was scary, but there had also been helping. The man who was helping hadn’t been able to see her, but the cat had. The cat had a name like hers, but not exactly.
He didn’t see me but he felt me. And we were together just now. I think I helped him, like he helped the man who died.
Page 175
Di dalam cerita juga disampaikan sebuah topik yang menarik tentang bisakah seseorang dibesarkan melebihi orang tuanya, dapatkah seorang anak yang orangtuanya kacau bisa tumbuh dewasa dengan baik serta berbeda dengan ayah ibunya. Sebagai contoh kecanduan alkohol Dan mungkin terpicu karena ayahnya, Jack Torrance, yang peminum berat. Kita tau bahwa jika seorang anak tumbuh dalam keluarga yang peminum, si anak punya kecenderungan menjadi peminum juga nantinya. Di The Shining, Jack tidak berusaha keluar dari kecanduan itu, sedangkan Dan di Doctor Sleep akhirnya bergabung ke komunitas Alcoholics Anonymous yang kemudian membantunya untuk lepas dari alkohol.
Dari cerita saya mendapatkan poin penting bahwa keluar dari suatu masalah yang berat kadang solusinya bisa sesederhana mengakui adanya masalah dan berani meminta bantuan, persis seperti yang Dan Torrance lakukan.
“I need help.”
He swiped an arm across his eyes. As he did, Kingsley bent down and grasped the bottle of wine. The kid held on for a moment... then let go.
“You;re sick and you’re tired,” Kingsley said. “I can see that much. But are you sick and tired of being sick and tired?”
Dan looked up at him, throat working. He struggled some more, then said, “You don’t know how much.”
“Maybe I do.” Kingsley produced a vast key ring from his vas trousers. He stuck one in the lock of the door with FRAZIER MUNICIPAL SERVICES painted on the frosted glass. “Come on in. Let’s talk about it.”
Page 104
Dan sebuah kebaikan kecil bisa jadi membuka pintu jalan hidup yang jauh berbeda bagi mereka yang tersesat jiwanya, seperti halnya yang dialami Dan Torrance saat menerima kebaikan hati Billy Freeman.
“And ain’t this one hell of a way to spend it. Tell you what, if they don’t murder me with their knives and forks tomorrow morning, I guess I’m going to owe you my life. I don’t know how you knew, but it there’s anything I can ever do for you – I mean anything at all – you just have to ask.”
Dan thought of how he’d descended the steps of an interstate bus ten years ago, stepping into a snow flurry as fine as wedding lace. He thought of his delight when he had spotted the bright red locomotive that pulled The Helen Rivington. Also of how this man had asked him if he liked the little train instead of telling him to get the fuck away from what he had no business touching. Just a small kindness, but it had opened the door to all he had now.
“Billy-boy, I’m the one who owes you, and more than I could ever repay.”
Page 227
Sekali lagi Doctor Sleep bukan hanya buku yang menghibur dari sisi adrenalin horor dan thriller, tapi juga menyentuh perasaan lewat isu-isu yang disampaikan dan adegan para tokohnya yang mendalam.
Saya ingin baca novel King yang lain yang setipe Doctor Sleep ini, barangkali teman-teman bisa kasih rekomendasi? Billy Summers baru aja masuk final Goodreads Choice Award ya, saya sudah nandain buat baca novel itu . Pet Semetary mungkin? Atau ada rekomendasi lain? Kontak saya di gmail ya. Saya tunggu. ^^
Siapa Stephen King
Stephen Edwin King adalah seorang penulis novel horor, fiksi supernatural, kejahatan, fiksi ilmiah, dan fantasi asal Amerika. Buku-bukunya telah terjual lebih dari 350 juta kopi dan telah banyak diadaptasi menjadi film, televisi seri, miniseri, dan buku komik. King telah menerbitkan 63 novel, termasuk tujuh dengan nama pena Richard Bachman, dan lima buku non-fiksi. Dia juga telah menulis sekitar 200 cerita pendek, yang sebagian besar telah diterbitkan dalam koleksi buku.
King sudah menerima Bram Stoker Award, World Fantasy Award dan British Fantasy Society Award. Ia juga menerima penghargaan atas kontribusinya pada sastra untuk seluruh bibliografinya, seperti World Fantasy Award for Living Achievement (2004) dan Penghargaan Grand Master 2007 dari Penulis Misteri Amerika. Pada 2015, ia dianugerahi National Medal of Arts dari U.S. National Endowment for the Arts atas kontribusinya pada sastra.
Sumber: wikipedia
Rekomendasi
Novel ini saya rekomendasikan kepada pembaca dewasa yang mencari genre horror thriller yang punya epic story supranatural. Ada teror hantu dan pembunuhan kejam oleh kelompok misterius. Tidak ada yang tidak saya suka dari novel ini. This is one of my most recommended book for you.
Underlined issues : sexual scenes, alcohol addiction, murder, drugs. Novel dewasa, dibaca sesuai usia.
-------------------------------------------------------------------------
Dipidiff.com adalah sebuah media edukasi yang menginspirasi melalui beragam topik pengembangan diri, rekomendasi buku-buku, dan gaya hidup yang bervibrasi positif.
Dipi adalah seorang pembaca buku sejak usia 5 tahun. Ia membaca buku-buku fiksi maupun non fiksi. Dipi host di dua program di nbsradio.id (radio di Bandung yang beraliansi resmi dengan VOA). Podcast Dipi bisa diakses di Spotify DipidiffTalks. Dipi menulis di blognya dipidiff.com , dan tulisan-tulisan review bukunya menjadi entry di halaman pertama mesin pencari Google. Saat ini dipi adalah ambassador untuk Periplus Bandung dan berafiliasi dengan Periplus Indonesia di beberapa event literasi. Dipi bisa dijumpai juga di instagram @dipidiffofficial. Dipi diundang oleh berbagai komunitas dan lembaga pendidikan untuk berbagi topik membaca, menulis, mereview buku, public speaking, dan pengembangan diri, misalnya di Universitas Negeri Semarang, LP3i, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, English Star Bandung, The Lady Book Club, Buku Berjalan.id, SMAN 24 Bandung, SMAN 22 Bandung, dan lain-lain. Passionnya yang lain terkait dengan bidang pendidikan dan memanggang kue-kue. Dia mengembangkan bisnis kecilnya, bernama Dipidiff Official Store, sambil tetap sibuk menjadi ibu satu anak dan meng-coaching-mentoring beberapa remaja dan dewasa muda di Growth Tracker Program, ini adalah program pribadi, yang membantu (terutama) remaja dan dewasa muda untuk menemukan passion dan mengeluarkan potensi mereka. Dipidiff adalah Personal Brand-nya.
Let's encourage each other to shape a better future through education and book recommendation
Contact Dipidiff at This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it..
TERBARU - Review Buku
Review Buku Gilded - Marissa Meyer
13-05-2022 Dipidiff

Editors' Pick Best Young Adult on Amazon #1 Indie Bestseller#1 New York Times BestsellerA New York Times Best Children's Book of 2021 In Gilded, #1 New York Times-bestselling author Marissa Meyer returns...
Read moreReview Buku Atlas of The Heart - Brené B…
12-05-2022 Dipidiff

#1 New York Times Bestseller Judul : Atlas of The Heart Penulis : Brené Brown Jenis Buku : Self-help book Penerbit : Random House Tahun Terbit : November 2021 Jumlah Halaman : 336 halaman Dimensi Buku : 25,91 x...
Read moreReview Buku Reminders of Him - Colleen H…
09-05-2022 Dipidiff

Amazon Charts #7 This Week A trouble young mother yearns for a shot at redemption in this heartbreaking yet hopeful story from #1 New York Times Bestselling Author Colleen Hoover. Judul : Reminders...
Read moreReview Buku Misi - Asmayani Kusrini
08-05-2022 Dipidiff

Judul : Misi Penulis : Asmayani Kusrini Jenis Buku : Sastra Fiksi Penerbit : MCL Publisher Tahun Terbit : November 2021 Jumlah Halaman : 332 halaman Dimensi Buku : 13 x 19 cm Harga : Rp. 98.000*harga sewaktu-waktu...
Read more