0

Tomoro Coffee (a Story)

Published: Wednesday, 11 September 2024 Written by Dipidiff

 

Bandung sudah mulai masuk musim penghujan, setidaknya begitulah kelihatannya, karena dua hari ini hujan turun menjelang sore atau malam hari. Cuaca juga cenderung mendung dan syahdu. Cocok untuk ngopi di cafe. Tapi kunjungan saya ke Cafe Tomoro sebenarnya bukan karena hujan, melainkan agenda ketemuan di Universitas Widyatama untuk silaturahmi dan ngobrolin acara buku.

Setiba di kampus ternyata saya mengantuk luar biasa, dan begitu saya usul buat bincang-bincang di cafe terdekat sambil ngopi, teh Vio langsung setuju. Tomoro Cafe lokasinya sangat dekat dengan kampus. Momen inilah yang mengenalkan saya dengan Tomoro Coffee.

 

Picture: Saya dan Teh Vio

 

Ruangan Tomoro Coffee

Bangunan Tomoro Coffee sedang saja ukurannya. Tampak dari depan terdapat area parkir motor dan mobil yang menjadi satu (Foto C). Bisa kebayang kalau sedang ramai tampaknya parkir akan cukup sulit, kecuali jika customer mereka segmennya memang mayoritas mahasiswa, kemungkinan akan bawa motor atau mobil mereka parkir di kampus.

Bagian paling depan Tomoro Coffee langsung masuk ke smoking area dengan pilihan bangku panjang atau meja bulat dengan satu set kursi. Tidak bisa dibilang nyaman tapi simple dan praktis pas buat kalangan mahasiswa dan anak-anak muda yang sedang kumpul-kumpul (Foto B dan C).

Di sebelah kiri ada pintu yang kemudian membawa kita ke sebuah tangga undakan rendah menuju area Non-Smoking. Kita bisa order menu di sini. Tempatnya ber-AC dan lebih nyaman karena tersedia sofa-sofa dan pilihan tempat duduk. Bagian ini juga tidak begitu luas tapi ditata rapi sehingga tidak terasa berdesakan (Foto G dan H, scroll ke bawah).

Saya dan teh Vio memilih bangku dan meja kecil dekat jendela kaca besar, tepat di depan area barista.

 

Picture: A. Bagian depan, plang Tomoro Coffee, B dan C. Area Smoking.

 

Picture: D. Undakan masuk ke non smoking area, E dan F. Order dan Coffee Maker.

 

Menu

Yang istimewa dari Tomoro Coffee adalah karena mereka mengunakan biji kopi dari pemenang IIAC Gold Medal 2023. IIAC yang saya tahu merupakan singkatan dari International Institute of Coffee Taster. Berdasarkan info yang saya dapat dari situs espresso international, IIAC hanya memberikan penghargaan kepada kopi terbaik berdasarkan kriteria seperti rasa, aroma, pengolahan, pemanggangan, dan pencampuran. Sebagai orang awam, saya tidak paham dengan kopi, tapi kelihatannya menarik sekali untuk bisa mencoba seperti apa kopi di Tomoro Coffee yang ternyata setelah dilihat menunya memang varian kopi semua.

 

Untuk info menu kopi lengkap, silakan di cek di bawah ini:

Master S.O.E Series

  • Santos Maritaca Brazil, Caffe Americano 25K
  • Santos Maritaca Brazil, Caffe Latte 30K
  • Santos Maritaca Brazil, Breve Latte 35K

Coffee

  • Cappuccino 24K Regular, 27K Large
  • Caffe Mocha 25K Regular, 28K Large
  • Caramel Macchiato 25K Regular, 28K Large
  • Breve Latte 30K Regular, 34K Large

Frappe

  • Coffee Frappe 24K Regular, 27K Large
  • Chocolate Frappe 24K Regular, 27K Large
  • Caffe Mocha Frappe 25K Regular, 28K Large
  • Aren Latte Frappe 25K Regular, 28K Large
  • Oat Aren Frappe 27K Regular, 30K Large
  • Matcha Frappe 27K Regular, 30K Large

Tomoro Coconut Series

  • TOMORO Coconut Latte 22K Regular, 25K Large
  • Coconut Aren Latte 24K Regular, 27K Large
  • Coconut Choco 22K Regular, 25K Large
  • Coconut Aren Frappe 25K Regular, 28K Large

Spanish Latte Series

  • Spanish Latte 25K Cold, 28K Hot
  • Spanish Aren Latte 28 Cold, 30 Hot

Americano Party Series

  • Grapefruit Americano 20K Regular, 24K Large
  • Lemonado Americano 20K Regular, 24K Large
  • Jasmine Tea Americano 20K Regular, 24K Large

Cloud Series

  • Sea Salt Cloud Caramel Macchiato 28K Regular, 32K Large
  • Sea Salt Cloud Chocolate 25K Regular, 28K Large
  • Sea Salt Cloud Matcha 28K Regular, 32K Large

Oatside Series

  • TOMORO Oat Latte 24K Regular, 28K Large
  • Manuka Oat Latte 30K Regular, 34K Large
  • Hojicha Oat Latte 30K Regular, 34K Large
  • Choco Oat Latte 28K Regular, 32K Large
  • Matcha Oat Latte 28K Regular, 32K Large

 

Seperti biasa, saya kalau ke cafe hanya mengincar kopi latte-nya. Kalau bisa signature lebih bagus. Kali ini saya memilih Breve Latte Hot Regular, sedangkan teh Vio order Cappuccino Iced Regular. Selain itu saya order-take away Santos Brazil Breve Latte Hot. Penampakan Breve Latte saya bisa dilihat di bawah ini. Rasa kopinya memang pahit, lebih dari latte yang biasa saya minum di J.Co, Wheels, Emaki, dan tempat-tempat lain. Ini menurut opini pribadi saya saja yang orang awam. Banyak yang suka dengan kopi Tomoro mungkin justru karena hal ini, sedang saya pribadi yang tidak begitu toleran dengan kopi dan kafein tapi suka ngopi, rasa kopi Tomoro pada akhirnya "not my cup of coffee". I am so sorry.

 

Picture: Breve Latte tanpa gula.

 

Mushola dan Toilet

Siap-siap jika lama ngobrol di Tomoro Coffee Jalan Cikutra dan waktu tak terasa memasuki waktu shalat, karena di sini tidak ada ruang mushola. Toilet bersih dan nyaman tersedia (Foto I), namun untuk shalat kita harus mencari masjid setempat. Masjid kampus Widyatama tentu ada dalam jarak terjangkau, saya sendiri akhirnya shalat ashar di ruangan dosen di kampus.

 

Picture: G dan H. Area Non Smoking, I. Toilet

 

 

Foto Buku

Karena situasi yang tidak memungkinkan, saya tidak begitu eksplor spot foto buku di cafe dan hanya fokus di meja kursi yang saya tempati bersama teh Vio. Dari satu spot ini saya membuat 3 foto buku. Itupun bukan buku fisik seperti biasanya, karena saya membawa tab Samsung dengan file e book di dalamnya. Detailnya bisa disimak di bawah ini.

 

Cara Bikin Foto 1

Saya atur tas kertas Tomoro di atas meja dan mengarahkan latar ke bagian dinding yang bergambar khas Tomoro Coffee sehingga menghasilkan kombinasi warna oranye putih dan garis bulat meja kopi *Foto 1. Lalu saya pegang tab Samsung saya dengan tangan kiri, posisi jari saya atur serapi mungkin agar enak dilihat. Saya pastikan posisi tab presisi tegak lurus agar rapi saat diedit di apps Photolayers nanti. Foto dijepret dengan angle eye level *Foto 2. Hasil jepretan lalu saya edit di apps Snapseed. Tidak seperti biasanya, saya tidak menggunakan filter POP karena warna putih akan tampak tegas dan justru kotor ketika difilter POP, tapi karena saya menginginkan hasil gambar yang lebih terang dan tajam saya tetap mengedit gambar di Snapseed dengan fitur TOOLS lalu Tune Image. Saya atur brightness, contrast, dan saturation. Hasil edit bisa dilihat di gambar 3. Saya kemudian lanjut edit di apps Photolayer, saya timpa dengan file cover buku Api Tauhid. Pilihan buku ini dilihat dari komposisi warna yang selaras untuk putih, oranye, dan coklat. Masalah bakal terjadi ketika kita menimpa file gambar sampul buku di tab karena ukurannya memang tidak sama dengan ukuran asli file. Dalam kasus ini saya tidak banyak berpikir ini itu dan hanya tarik bagian bawah file gambar sehingga memanjang sesuai ukuran tab. Saya tarik sedikit kanan dan kiri, atas dan bawah sehingga pas mengikuti ukuran layar tab. Untungnya jarak tarikan ini tidak begitu besar sehingga proporsi gambar pada sampul tidak terlihat aneh. Hasil edit bisa dilihat pada gambar 4. Untuk sentuhan akhir saya pertajam gambar cover bukunya dan tambahkan logo Dipidiff. Hasil akhir bisa dilihat pada gambar 5.

 

Picture: Foto 1 Buku Api Tauhid

Cara Bikin Foto 2

Foto kedua saya ambil dengan angle flat lay. Saya letakkan buku di atas kursi. Jaket abu-abu saya yang saya sampirkan di sandaran kursi saya biarkan tampak sebagian menjuntai ke bawah ke bagian kursi sehingga mengisi pola pada frame latar. Bagian atas ada tanaman hias artificial berwarna hijau dengan pola garis putih dan merah, cukup indah untuk latar foto. Saya memang menggeser kursi agar dekat dengan bagian box kayu tanaman artificial ini *Gambar 1 & 2. Lalu foto saya lempar ke apps Snapseed dan beri Filter Accentuate 1x, filter Pop 1x, dan brightness saya turunkan sedikit. Hasil akhir bisa dilihat pada gambar 3. Lalu foto editan ini sama lempar ke apps Photolayers dan saya timpa dengan cover buku Stephen King You Like It Darker yang Dominan warna kuning dengan sedikit warna biru. Saya atur posisi file agar pas menempati bagian screen tab. Saya beri shadow di fitur Shadow dan atur Opacity-nya agar memberikan kesan lebih natural ketika ditimpakan di gambar pertama *Gambar 4. Lalu saya tambahkan logo Dipidiff *Gambar 4.

Picture: Foto 2 Buku You Like It Darker

 

Cara Bikin Foto 3

Saya kembali ke meja putih untuk foto ketiga. Bedanya dengan foto pertama hanya di-angle-nya saja. Foto ketiga ini diambil dengan angle flatlay seperti foto kedua. Saya letakkan tab Samsung di pinggir meja putih bulat dan mengatur agar setengah bagian latar merekam bagian bunga-bunga artificial yang cantik itu. Meja bulat selalu saya sukai untuk latar karena memberikan pola pada foto *Gambar 1 & 2. Saya edit foto di apps Snapseed, dan sama seperti Foto Pertama, saya tidak menggunakan filter karena menghindari warna putih meja menjadi terlalu tajam dan terlihat kotor. Sebagai gantinya saya atur brightness, contrast, dan saturation sedemikian rupa agar menghasilkan warna yang cukup terang, terutama bagian merah dan hijau daun yang ada pada latar. Hasil edit bisa dilihat di Gambar 3. Lalu saya lanjut edit di apps Photolayers.

Sampai di langkah ini saya baru menyadari, foto ketiga ini ternyata agar tricky karena angle flatlay yang saya jepret tidak menghasilkan posisi tab yang presisi. Imbasnya ketika ditimpa dengan file buku akan terlihat jelas bagian ujungnya yang tidak menutup rapi sempurna. Oleh karena itu saya cari akal agar foto ini bisa tetap terpakai. Saya tetap timpa dengan file cover buku, yang saya pilihkan warna terang merah menyala dari buku Horror Movie Paul Trembley. Warna merah terang ini memberikan fokus yang jelas pada objek utama tanpa kehilangan harmonisasi komposisi warna dengan latar. Ingat kita punya hijau dan merah di daun artificial di bagian atas foto dasar. Saya tarik file cover buku agar seukuran dengan bagian screen tab, lalu saya atur Shadow di Opacity dan pertajam file foto di fitur Blur yang saya geser ke kiri. Saya save hasilnya, lalu saya crop dengan ukuran 9:16 (karena foto ini bakal saya pakai untuk cover Reels) dan membuang bagian yang tidak rapi di area bawah editan sampul buku. Hasil akhir bisa dilihat di gambar 4. Lalu saya edit lagi di Photolayers untuk menambahkan logo Dipidiff *Gambar 5.

Picture: Foto 3 Buku Horro Movie Paul Tremblay

 

Terimakasih Tomoro Coffee Bandung

Meskipun tidak begitu cocok dengan rasa lattenya, tapi Tomoro Coffee memberikan kenangan yang indah berbincang bersama teh Vio. Mereka juga tidak keberatan melihat saya foto buku beberapa kali, barangkali hanya menyimpan keheranan di dalam hati, I don't know ^^ . Buat teman-teman yang cari tempat ngopi di Jalan Cikutra dekat kampus Widyatama, silakan mampir ke Tomoro Coffee, mereka buka dari pagi hingga malam. Bisa ngopi, nugas, dan akses wifi berselancar sepuas hati di ruang non smoking ber-AC atau smoking area di bagian depan cafe.

 

 

Buat teman-teman yang ingin ke lokasi, silakan cek alamatnya,

Jl. Cikutra No.143, RT.002/RW.04, Neglasari, Kec. Cibeunying Kaler,

Kota Bandung, Jawa Barat 40124

 

Updated September 2024

 

 ------------------- 

-------------------------------------------------------------------------


 

Dipidiff.com adalah sebuah media edukasi yang menginspirasi melalui beragam topik pengembangan diri, rekomendasi buku-buku, dan gaya hidup yang bervibrasi positif.

Diana Fitri, biasa dipanggil Dipi, adalah seorang ibu yang gemar berkebun, dan rutin berolahraga. Gaya hidup sehat dan bervibrasi positif adalah dua hal yang selalu ia upayakan dalam keseharian. Sambil mengasuh putra satu-satunya, ia juga tetap produktif dan berusaha berkembang secara kognitif, sosial, mental dan spiritual.

Lulusan prodi Pemuliaan Tanaman Universitas Padjadjaran, Dipi lalu melanjutkan studi ke magister konsentrasi Pemasaran, namun pekerjaannya justru banyak berada di bidang edukasi, di antaranya guru di Sekolah Tunas Unggul, sekolah kandidat untuk International Baccalaureate (IB), dan kepala bagian Kemahasiswaan di Universitas Indonesia Membangun. Setelah resign tahun 2016, Dipi membangun personal brand Dipidiff hingga saat ini.

Sebagai Certified BNSP Public Speaker dan Certified BNSP Trainerserta certified IALC coach, Dipi diundang oleh berbagai komunitas dan Lembaga Pendidikan untuk berbagi topik membaca, menulis, mereviu buku, public speaking, dan pengembangan diri, misalnya di Kementrian Keuangan, Universitas Negeri Semarang, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, BREED, Woman Urban Book Club, Lions Clubs, Bandung Independent School, The Lady Book Club, Buku Berjalan.id, SMAN 24 Bandung, SMAN 22 Bandung, dan lain-lain. Dipi juga pemateri rutin di platform edukasi www.cakap.com . Dipi meng-coaching-mentoring beberapa remaja dan dewasa di Growth Tracker Program, ini adalah program pribadi, yang membantu (terutama) remaja dan dewasa muda untuk menemukan passion dan mengeluarkan potensi mereka. 

Berstatus bookblogger, reviu-reviu buku yang ia tulis selalu menempati entry teratas di halaman pertama mesin pencari Google, menyajikan ulasan terbaik untuk ribuan pembaca setia. Saat ini Dipi adalah brand ambassador untuk Periplus Bandung dan berafiliasi dengan Periplus Indonesia di beberapa event literasi. Dipi juga menjadi Official Reviewer untuk Republika Penerbit dan berpartner resmi dengan MCL Publisher. Kolaborasi buku-bukunya, antara lain dengan One Peach Media, Hanum Salsabiela Rais Management, KPG, Penerbit Pop, Penerbit Renebook, dan Penerbit Serambi. Reviu buku Dipi bisa dijumpai di www.dipidiff.com maupun Instagram @dipidiffofficial. Dipi host di program buku di NBS Radio. Dulu sempat menikmati masa dimana menulis drop script acara Indonesia Kemarin di B Radio bersama penyiar kondang Sofia Rubianto (Nata Nadia). Podcast Dipi bisa diakses di Spotify DipidiffTalks.

Let's encourage each other to shape a better future through education and book recommendation.

Contact Dipidiff at DM Instagram @dipidiffofficial

 

 

 

TERBARU - REVIEW BUKU

Review Buku The Quiet Tenant - Clémence …

23-08-2023 Dipidiff - avatar Dipidiff

  National Best Seller One of The Most Anticipated Novels of 2023 GMA Buzz Pick A LibraryReads #1 Pick One of The Washington Post’s Notable Summer Books 2023One of Vogue’s Best Books of 2023One of Goodreads’s Most Anticipated Books...

Read more

Review Buku The Only One Left - Riley Sa…

23-07-2023 Dipidiff - avatar Dipidiff

    Editor's Pick Best Mystery, Thriller & Suspense The Instant New York Times Bestseller Named a summer book to watch by The Washington Post, Boston Globe, USA Today, Oprah, Paste, Country Living, Good Housekeeping, and Nerd Daily Judul...

Read more

Review Buku Helium Mengelilingi Kita - Q…

14-06-2023 Dipidiff - avatar Dipidiff

  Judul : Helium Mengelilingi Kita Penulis : Qomichi Jenis Buku : Sastra Fiksi, Coming of Age Penerbit : MCL Publisher Tahun Terbit : Maret 2023 Jumlah Halaman :  246 halaman Dimensi Buku : 14 x 20,5...

Read more

Review Buku Earthlings - Sayaka Murata

14-02-2023 Dipidiff - avatar Dipidiff

A New York Times Book Review Editors' ChoiceNamed a Best Book of the Year by the New York Times, TIME and Literary HubNamed a Most Anticipated Book by the New York Times, TIME, USA Today, Entertainment Weekly, the Guardian, Vulture, Wired, Literary Hub, Bustle, PopSugar, and Refinery29   Judul...

Read more

TERBARU - STORIES OF PLACES

Ganesha Park Bandung (a Story)

02-12-2024 Dipidiff - avatar Dipidiff

    Meskipun sebagai warga Bandung, saya sudah sering melintas di depan kampus ITB Taman Sari, dan familiar dengan kata "Ganesha", tapi tetap saja saya tidak tahu persis dimana Taman Ganesha itu...

Read more

Jardin Cafe Bandung (a Story)

20-10-2024 Dipidiff - avatar Dipidiff

  Dulu, sebelum pandemi covid melanda, saya pernah ke cafe Jardin dengan sahabat saya, Bu Dini. Itu sudah bertahun-tahun yang lalu, ternyata Jardin di masa kini tidak banyak berubah. Yang berubah adalah...

Read more

Tomoro Coffee (a Story)

11-09-2024 Dipidiff - avatar Dipidiff

  Bandung sudah mulai masuk musim penghujan, setidaknya begitulah kelihatannya, karena dua hari ini hujan turun menjelang sore atau malam hari. Cuaca juga cenderung mendung dan syahdu. Cocok untuk ngopi di...

Read more

Woodyland Eatery Bandung (a Story)

23-07-2024 Dipidiff - avatar Dipidiff

    Tak terasa Juli 2024 tiba. Saya masih ingat begitu susahnya mengatur jadwal untuk sekadar ngopi di cafe atau resto bersama teman. Agenda yang satu ini memang salah satu yang paling...

Read more

Kalpa Tree di Ciumbuleuit Bandung (a Sto…

11-08-2022 Dipidiff - avatar Dipidiff

Airy, stylish international restaurant with glass walls, plants & wine, plus a pool & garden.   Baru kemarin, Rabu tanggal 10 Agustus 2022 saya ke Kalpa Tree dalam rangka meeting. Sebenarnya ini...

Read more

TERBARU - SELF EDUCATION

Cara Manifestasi Kehidupan

03-11-2024 Dipidiff - avatar Dipidiff

Updated 4 November 2024     I think human beings must have faith or must look for faith, otherwise our life is empty, empty. To live and not to know why the cranes...

Read more

10 Tips Mengatasi Kesepian

05-12-2021 Dipidiff - avatar Dipidiff

  Apakah kamu akhir-akhir ini merasa kesepian? Rasa sepi ini ga cuma hadir saat sendiri, tapi juga di tengah keramaian, atau bahkan saat bersama orang-orang terdekat. Ada sebuah rasa hampa yang...

Read more

Tentang Caranya Mengelola Waktu

11-08-2021 Jeffrey Pratama - avatar Jeffrey Pratama

  “Seandainya masih ada waktu...” Berani taruhan, diantara kita, pasti pernah berkomentar seperti di atas, atau yang mirip-mirip, minimal sekali seumur hidup. Waktu merupakan satu-satunya sumber daya yang tidak dapat diproduksi ulang. Apa...

Read more

Cara Membuat Perpustakaan Pribadi di Rum…

25-09-2020 Dipidiff - avatar Dipidiff

  Perpustakaan sendiri punya kenangan yang mendalam di benak saya. Saya yakin teman-teman juga punya memori tersendiri ya tentang library. Baca juga "Arti Perpustakaan Bagi Para Pecinta Buku" Baca juga "Perpustakaan Luar...

Read more