Review Buku Kiki's Delivery Service - Eiko Kadono
Published: Wednesday, 21 December 2022
Written by Dipidiff

A Junior Library Guild Selection.
Kiki's Delivery Service is a Japanese classic, beautifully translated by Emily Balistrieri and brought to life with exquisite illustrations by Joe Todd-Stanton.
Judul : Kiki's Delivery Service
Penulis : Eiko Kadono
Jenis Buku : Children's Classic, Children's Fantasy & Magic Books
Penerbit : Penguin Random House UK
Tahun Terbit : July 2021
Jumlah Halaman : 224 halaman
Dimensi Buku : 13 x 19,7 x 2 cm
Harga : Rp. 172.000*harga sewaktu-waktu dapat berubah
ISBN : 9780241449493
Paperback
Edisi Bahasa Inggris
Available at PERIPLUS BANDUNG Bookstore (ig @Periplusbandung)
Sekelumit Tentang Isi
Kiki, gadis beranjak remaja, keturunan setengah penyihir tidak pernah takut pada tantangan. Jadi ketika ulang tahunnya yang ketiga belas tiba, dia ingin sekali mengikuti tradisi penyihir: memilih kota baru untuk disebut sebagai rumah selama satu tahun.
Penuh percaya diri, Kiki terbang ke desa tepi laut Koriko dan berharap kekuatannya akan dengan mudah membawa kebahagiaan bagi penduduk kota. Namun mendapatkan kepercayaan dari penduduk setempat lebih sulit dari yang dia harapkan. Dengan kucing hitamnya yang setia dan bijaksana, Jiji, di sisinya, Kiki menjalin persahabatan baru dan membangun kekuatan batinnya. Ia akhirnya menyadari bahwa sihir dapat ditemukan bahkan di tempat yang paling biasa. *amazon
Seputar Fisik Buku dan Disainnya

Tokoh dan Karakter
- Kiki
- Jiji
- Kokiri
- Okino
- Osono
- Tombo
- Violet
- Chrysanthemum
- Mimi
- Ai
Tokoh cerita di buku ini tidak begitu banyak. Ada Kiki dan Jiji, Kokiri dan Okino, Tombo, Osono, Mimi, dll. Kiki gadis yang baik hati dan cerdas, dia juga berani dan mau berusaha. Transformasi karakter Kiki sangat asyik diikuti. Protagonis Kiki ini berusia 12 tahun, sama seperti putri Eiko Kadono saat dia mendapatkan inspirasi cerita novel ini dari gambar yang dibuat oleh putrinya.
Kikiri, sang ibu, berasal dari garis keturunan penyihir, dan Okino, sang ayah, adalah manusia. Sebagai seorang yang menekuni cerita rakyat, dia mempelajari legenda dan dongeng tentang roh dan sihir. Kiki adalah anak tunggal mereka, sebentar lagi menginjak usia tiga belas tahun. Ibu Kiki tipe ibu-ibu yang 'panikan' dan terus-menerus mengingatkan Kiki tentang segala hal, sementara ayahnya lebih tenang dan mendukung Kiki secara halus.
Alur dan Latar
Pov 3 dengan alur maju sedang-cepat. Latar cerita mostly di kota Koriko, tergambar jelas + ada ilustrasinya. Gambar ilustrasinya cute digarap oleh Joe Todd-Stanton. Love it ❤️.
Cerita berlatar kota kelahiran Kiki "The Town" dan kora Koriko, rumah kiki, pantai, dll. Deskripsinya imajinatif, misalnya the town yang digambarkan sebagai kota kecil yang terjepit di antara hutan lebat dan perbukitan berumput lembut. Kota itu dibangun di lereng dengan pusat kota yang terdiri dari stasiun, balai kota, kantor polisi, kantor pemadam kebakaran, dan sekolah. Ada lonceng perak digantung di puncak pohon yang tinggi yang berbunyi pada waktu-waktu tertentu meski tidak ada badai sekalipun.
Once, there was a little town sandwiched between a deep forest and gentle grassy hills. The town was built on an easy southward slope, its roofs the colour of dark slices of toast all in a row. Clustered in the centre of town, near the train station, were the town hall, the police station, the fire station and the school. It was a normal town, one you could find anywhere.
But if you paid close attention, you d find things you wouldnt usually see.
For instance, silver bells hung from the tops of tall trees. Even when it wasnt storming, these bells sometimes made a racket with their ringing. Then the townspeople would turn to each other and smile, saying, "Little Kiki must have got caught again.'
Page 3
Latar kedua yang dideskripsikan di buku ini adalah rumah Kiki, rumah dengan gerbang dan tiang plank bertuliskan "SNEEZE MEDICINE". Di luar gerbang ada taman besar dan rumah satu lantai. Di taman ada beragam barisan yang rapi ditumbuhi tanaman daun lebar dan runcing, aroma menyengat memenuhi area itu. Bau itu berlanjut ke dalam rumah dan paling kuat di sekitar panci tembaga di dapur. Di dinding ruang tamu depan tergantung dua sapu yang terbuat dari ranting-ranting, ukurannya ada yang besar dan yang kecil.
Well, if you looked to the east and peeked into Kiki's home, you d find the answer.
On a gate pillar facing the road hung a sign that read SNEEZE MEDICINE, right next to a big green gate that sat wide open. Beyond the gate was a large garden, and a single-storey house. The garden grew herbs in neat rows with broad leaves and pointy leaves - all different kinds - and a pungent scent filled the area. The smell continued into the house and was strongest around the copper pot in the kitchen. From there you d have a perfect view of the front living room wall. Instead of paintings of family photographs as you d expect, two brooms made of bundled branches hung there, a big one and a little one. And from the living room you could hear the family's voices as they gathered for tea.
Page 3
Meski konflik buku ini ringan tapi tidak berarti datar saja. Setidaknya di buku ini ada beberapa layer problema kehidupan yang bisa kita temui. Misalnya, ibu Kiki yang kesal kepada Kiki yang hanya memilih satu saja keahlian sihir yang dia tekuni sedangkan saat itu kemampuan sihir para penyihir semakin menghilang dari tahun ke tahun. Hubungan Kiki dengan ibunya juga sempat tidak harmonis karena perbedaan keinginan, bukan hanya soal kemampuan sihir tapi juga hal-hal sederhana seperti ibunya yang ingin Kiki menggunakan baju hitam tradisi penyihir, sedangkan Kiki ingin baju motif bunga, atau soal sapu terbang baru yang dimiliki Kiki. Isu kota besar yang sibuk dengan orang-orang yang lebih tidak peduli satu sama lain juga diangkat di buku ini. Isu ini merupakan ujian bagi misi Kiki dan proses mendewasanya.
... but please choose your town carefully. Think twice about picking one that seems nice just because it s lively or has lots of shops. Big cities are often full of busy people who dont have time to care about anyone else. and when you arrive, dont be shy. Make sure to smile. You have to gain people s trust.
Page 22
Yang menarik dan atau disuka dari Buku ini
Pertama kali saya tahu tentang buku ini sebenarnya dari Kak Reti, salah satu sahabat bookstagram saya yang mengorder buku ini di Jastip Periplus Dipidiff tempo lalu. Setelah itu saya memindai buku ini yang ternyata punya beberapa macam desain sampul, sebuah pertanda buku bestseller yang cetak ulang beberapa kali atau dicetak di beberapa publisher, membuktikan bukunya laris dan populer.
Saya sendiri tertarik dengan Kiki's Delivery Service karena ilustrasinya yang cute dan nama penulisnya yang orang Jepang tersebut. Penulis-penulis Jepang seringkali membuat saya penasaran seperti apa karya mereka. Dari bab A Note from The Author ternyata Eiko Kodono terinspirasi menulis novel ini ketika ia melihat gambar penyihir yang terbang melintasi langit sambil mendengarkan radio. Gambar yang dibuat oleh putrinya tersebut mengingatkannya pada foto-foto kota New York dengan perspektif pemandangan yang pernah ia lihat di sebuah majalah Amerika. Menurutnya, gambar itu sangat indah dan ada cerita yang di sana.
Untuk ilustrasi, sebagai penikmat visual, buku ini memang spesial di mata saya. Silakan cek beberapa ilustrasi yang ada di dalam buku di bawah ini.
Salah satu hal yang saya suka dari buku ini adalah idenya yang menurut saya unik, mulai dari latar cerita dunia penyihir yang kemampuannya sudah semakin berkurang, tradisi penyihir, pakaian penyihir yang harus berwarna hitam, dan kucing hitam sebagai sahabat si penyihir.
Ketika putri penyihir mencapai usia sepuluh tahun, dia harus memutuskan apakah akan menjadi penyihir dan meneruskan tradisi. Jika seorang gadis penyihir memilih jalan tersebut, dia akan mempelajari sihir yang dimiliki oleh ibunya dan memilih malam bulan purnama ketiga belas sebagai hari kedewasaannya. Bagi seorang penyihir muda, ini berarti meninggalkan rumah orang tuanya dan pindah untuk tinggal sendiri di kota atau desa yang membutuhkan sihir. Tentu saja, menemukan kota tanpa penyihir sendirian adalah hal yang sulit dilakukan oleh seorang gadis kecil. Tapi selama bertahun-tahun, kekuatan penyihir semakin lemah dan jumlah mereka menurun. Tradisi penting seperti itu membantu mereka bertahan hidup, serta berbagi keberadaan penyihir dengan sebanyak mungkin kota, desa, dan orang.
In this house lived a family of withces. Well, Kikiri, the mother, came from a long line of witches, and Okino, the father, was human. As a folklorist, he studied legends and tales about spirits and magic. Kiki was their only child, soon to turn thirteen.
The three were talking over tea about Kiki s coming-of-age day. When daughters of witches and humans reached the age of ten, they decided whether to follow tradition and love as witches themselves. If a girl picked the path, she promptly learned her mother s magic and chose a full-moon night of her thirteenth year as her coming-of-age day. For a young witch, this meant leaving her parent's house and moving to live on her own in a town or village in need of magic. Of course, finding a witchless town on her own is a difficult thing for a little girl to do. But over the years, witches' powers had grown weaker and their numbers had dropped. Such important tradition helped them survive, as well as share the existence of witches with as many towns, villages and people as possible.
Kemampuan sihir para penyihir di jaman itu menghilang tahun demi tahun, hingga bahkan penyihir sejati seperti Kokiri hanya memiliki dua kemampuan sihir, yakni terbang dengan sapu sihir dan meramu obat bersin. Kiki memutuskan untuk menjadi penyihir, tapi waktu dia mempelajari sihir Kokiri, dia ternyata bisa dengan cepat menguasai kemampuan terbang tapi dia tidak suka menanam tanaman untuk membuat obat bersin. Oh ya, berkaitand dengan lonceng yang ada di pepohonan tinggi di The Town, itu juga ada kaitannya dengan Kiki yang terbang dengan sapunya. Ingin tahu detailnya, silakan baca sendiri bukunya ya :)
Dikisahkan bahwa sejak dulu penyihir selalu ditemani oleh kucing hitam, bahkan koneksi antara kucing hitam dengan penyihir bisa disebut sebagai sihir yang lain juga. Ketika seorang penyihir memiliki bayi perempuan, dia mencari kucing hitam yang lahir pada waktu yang hampir bersamaan dan membesarkan mereka bersama. Saat mereka tumbuh, kucing dan gadis itu belajar berbicara satu sama lain dalam bahasa mereka sendiri. Kokiri dulu punya kucing bernama Meme, dan Kiki juga punya kucing hitam kecil bernama Jiji. Pada saat gadis itu tumbuh dewasa, kucing itu akan menjadi teman yang berharga, dan seseorang yang bisa menemani di saat-saat baik dan buruk. Akhirnya gadis itu akan tumbuh dewasa dan menemukan pendamping baru untuk menggantikan kucingnya. Kucing itu juga akan menemukan pasangannya sendiri dan sejak saat itu, pasangan itu akan hidup terpisah. Menarik ya :). Hadirnya Jiji memberikan nuansa yang kaya pada jalan cerita *Jiji itu kucing yang gemesin banget.
Ternyata judul buku ini berasal dari salah satu bagian di dalam cerita. Waktu itu Kiki yang sedang bingung memberi nama usaha jasanya diberi ide oleh Osono. Kiki's Delivery Service cocok sekali untuk menggambarkan jenis usaha pengiriman barang yang dilakukan oleh Kiki.
... "They you ll need a storefront, huh?"
'Yes, something small, even just a sign that says "Courier" or something.'
"How about here? The first floor of the flour house,' Osono offered. 'I can organize our things into one corner.'
'What? Are you sure?'
'Well, it might be too small. but it s smart to start small. then you ll have the fun of watching your business grow.' Osono seemed so excited, it was almost as if she were the one opening the shop. 'Once you ve decided, it s best to get going right away. But "courier" might not be the best name. Sounds too much like "worrier". I think you can just call it a delivery service - I ve heard that before. Or something like "Speedy Home Deliveries" because you deliver right to people s homes in a timely fashion. Also, since you re the one doing the deliveries, you should add your name. "Kiki's Delivery Service" sounds good, right?'
Page 50
Manusia itu suka prejudice, benar tidak ya? Paling tidak ini terjadi juga di cerita Kiki, yang ketika dia membuka usaha pengiriman, orang-orang malah khawatir paket mereka akan diberi mantra lalu paket tersebut berubah atau bahkan menghilang. Kiki sempat sedih karena situasi ini, menurut Kiki cara berpikir seperti itu sangat tidak adil, bahwa manusia begitu cepat memutuskan pada apapun yang tidak mereka pahami sebagai sesuatu yang buruh atau jahat. Nah, gara-gara adegan sesederhana ini, saya jadi merenung sendiri, jangan-jangan saya termasuk orang yang suka menghakimi atau menilai sesuatu dengan mudah tanpa mencari tahu dulu duduk perkaranya.
... and apparently some people heard you re a witch. Unfortunately, they worry you ll put a spell on their packages and they ll transform or disappear. I m sure if they hired you once, they d be hooked. If I could be out and about, I would help you.'
'It s all right. I m sure people will come around soon,' Kiki forced a smile.
But when she sat at her desk, she was so upset she forgot to eat lunch. 'It makes me so sad,' she told Jiji. 'Why do they assume witches will do something wicked?'
'Because they dont know better,' he replied with a mature air. 'It s nothing you can fix.'
'It s true -- they really have no idea. Witches have never done anything wrong. They might be different but humans are so quick to decide that anything they dont understand is evil. I thought that was an old fashioned idea, but--'
'So you have to show them. In other words, you need to advertise.'
Page 53
Sihir Kiki rasanya dekat sekali dengan kehidupan manusia biasa, sihir Kiki itu sihir sehari-hari, oleh karenanya permasalahan yang dihadapi Kiki juga dihadapi oleh gadis biasa, seperti perasaan khawatir, kecewa, dan gembira. Kisah keseharian Kiki menarik buat diikuti, mulai dari ibu yang merajut penghangat perut buat anaknya yang pelaut, jam di menara kota yang berhenti, tukang cuci yang cuciannya seabrek-abrek, dll. Konfliknya juga ringan.

Picture: ilustrasi pada kisah Kiki saat membantu tukang cuci mengeringkan cuciannya yang banyak sekali.
Dari kisah Kiki kita bisa mengambil satu wisdom of life bahwa meskipun kita tidak memiliki bakat tertentu, tapi kita pasti memiliki kekuatan dan keunikan tersendiri. Meski kita tidak bisa terbang di udara seperti Kiki, kita memiliki sesuatu yang sama hebat dan sama pentingnya.
Penekanan bahwa Kiki hanya memiliki satu-satunya kekuatan yakni terbang melintasi langit dengan sapunya, justru menggarisbawahi kekuatan otak untuk bisa memecahkan masalah. Mengatasi konflik akan membantu karakter tumbuh, menambahkan beberapa pasang surut cerita dan membuat perjalanan hidup jadi lebih menarik. Selain itu pesan kesederhanaan hidup tergambar lewat kehidupan penyihir di dalam cerita ini.
Siapa Eiko Kadono
Eiko Kadono lahir di Tokyo, Jepang, 1 Januari 1935, dia seorang penulis sastra anak-anak Jepang, buku bergambar, non-fiksi, dan esai pada periode Shōwa dan Heisei di Jepang.
Sebagai seorang anak selama Perang Dunia II, dia dievakuasi ke Jepang Utara. Eiko Kadono lulus pada tahun 1960 dengan gelar dalam sastra Inggris dari Universitas Waseda. usia 25 tahun, dia beremigrasi ke Brasil di mana dia menghabiskan waktu selama dua tahun. Lalu Dia menulis cerita non-fiksi berjudul Brazil and My Friend Luizinho (Ruijinnyo shōnen, Burajiru o tazunete), berdasarkan pengalamannya saat itu, tentang seorang anak laki-laki Brazil yang suka menari samba.
Karyanya yang paling terkenal, Kiki's Delivery Service, dirilis pada tahun 1985, dijadikan film anime oleh Hayao Miyazaki, dan melahirkan serangkaian novel sekuel, jumlahnya ada 8 sekuel. Pada 2018, dia memenangkan Penghargaan Hans Christian Andersen. Saat ini, dia menjabat sebagai profesor tamu di Universitas Nihon Fukushi di Prefektur Aichi.
Sumber: Wikipedia
Rekomendasi
Saya rekomendasikan buku ini ke semua pembaca karena kisahnya yang ringan tapi bermakna. Ditulis dengan baik berikut ilustrasinya yang menarik. Pesan untuk percaya pada kemampuan diri, senantiasa belajar dan tidak mudah menyerah, juga kehangatan persahabatan dan cinta kasih keluarga, sangat kuat terasa di dalam cerita.
Jika Anda suka dan merasa mendapatkan manfaat dari konten di blog Dipidiff.com, sekarang Anda bisa mendukung pengembangan blog ini dengan mendonasikan uang mulai dari seribu rupiah atau mempertimbangkan untuk mendukung rutin per bulannya. Terimakasih.
Donasi dapat ditransfer ke:
BCA 740 509 5645 an Diana Fitri
Gopay 081959986001
-------------------------------------------------------------------------
Dipidiff.com adalah sebuah media edukasi yang menginspirasi melalui beragam topik pengembangan diri, rekomendasi buku-buku, dan gaya hidup yang bervibrasi positif.
Dipi adalah seorang pembaca buku sejak usia 5 tahun. Ia membaca buku-buku fiksi maupun non fiksi. Dipi host di program buku di nbsradio.id (radio di Bandung yang beraliansi resmi dengan VOA). Podcast Dipi bisa diakses di Spotify DipidiffTalks. Dipi menulis di blognya dipidiff.com , dan tulisan-tulisan review bukunya menjadi entry di halaman pertama mesin pencari Google. Saat ini dipi adalah ambassador untuk Periplus Bandung dan berafiliasi dengan Periplus Indonesia di beberapa event literasi. Dipi juga Official Reviewer untuk Republika Penerbit. Dipi bisa dijumpai juga di instagram @dipidiffofficial. Sebagai certified BNSP Public Speaker dan Trainer, Dipi diundang oleh berbagai komunitas dan lembaga pendidikan untuk berbagi topik membaca, menulis, mereview buku, public speaking, dan pengembangan diri, misalnya di Universitas Negeri Semarang, LP3i, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, English Star Bandung, The Lady Book Club, Buku Berjalan.id, SMAN 24 Bandung, SMAN 22 Bandung, dan lain-lain. Passionnya yang lain terkait dengan bidang pendidikan dan memanggang kue-kue. Dia mengembangkan bisnis kecilnya, bernama Dipidiff Official Store, sambil tetap sibuk menjadi ibu satu anak dan meng-coaching-mentoring beberapa remaja dan dewasa muda di Growth Tracker Program, ini adalah program pribadi, yang membantu (terutama) remaja dan dewasa muda untuk menemukan passion dan mengeluarkan potensi mereka. Dipidiff adalah Personal Brand-nya.
Let's encourage each other to shape a better future through education and book recommendation
Contact Dipidiff at This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it..