0

Reinventing Yourself – a Disrupted Disruption Series –

Published: Wednesday, 25 November 2020 Written by Jeffrey Pratama

 

Jadi, di masa pandemi ini kamu telah meletakkan semuanya di atas meja. Segala sesuatunya sudah dipikirkan dengan matang, mana yang akan kamu lakukan, mana yang bisa ditunda, mana yang harus dibatalkan. Kamu telah memilih.

Dari sana, kamu telah membuat rencana dengan rinci. Okelah, mungkin tidak terlalu rinci, tetapi yang penting kamu tahu persis apa yang akan kamu lakukan. Kamu telah mempertimbangkan semuanya, opsi-opsi, resiko, tantangan dan hambatan, target antara (milestone), dan lainnya. Kamu telah siap beraksi.

And you just do it. Ambil langkah pertama, lanjutkan dengan langkah kedua, ketiga, dan seterusnya.

Setelah ini, apa?

 

Belajarlah terus.

Selalu akan ada gangguan di tengah perjalanan. Kamu tidak akan pernah tahu kapan hujan lebat akan turun, jalanan depan di blokir, ban bocor, dan seterusnya. Gangguan akan terus muncul baik dari internal maupun eksternal. Gangguan eksternal sebenarnya lebih mudah diantisipasi daripada gangguan internal. Kamu bisa mengantisipasi terjadinya hujan, ban bocor, ataupun kesasar, dengan cara membawa payung, menyiapkan ban cadangan (beserta dongkrak, tentunya), dan GPS. Dunia sudah memiliki banyak informasi yang dibutuhkan untuk mengantisipasi sebagian besar masalah yang terjadi dalam hidup.

Berbeda dengan itu, gangguan internal rupanya lebih ribet. Sebenarnya bisa jadi kamu sudah tahu kira-kira gangguan apa saja yang akan muncul dari dalam diri kamu. Paling mudah tentunya adalah perkara mood, kemalasan, lelah, yang seperti itulah pokoknya. Tetapi ketika gangguan itu datang, menanggulanginya seakan lebih sulit daripada, katakanlah, perang dunia ketiga sekalipun.

Apapun gangguannya, internal maupun eksternal, kamu perlu untuk menyelesaikannya. Caranya bagaimana? Tidak ada cara lain, belajarlah terus.

Belajarlah untuk mengenali potensi masalah yang muncul. Ada banyak banyak sekali cara yang dapat kamu lakukan. Tanyakan kepada orang-orang yang pernah melalui jalan yang kurang-lebih sama denganmu. Kamu juga bisa cari di google. Kamu juga bisa melakukan brainstorming (diskusi) dengan orang-orang yang memang lebih berpengalaman atau terlatih dalam urusan-urusan seperti ini. Cari tahu apa yang akan menjadi batu sandungan kamu ke depan.

Untuk potensi gangguan yang bersifat internal, otomatis kamu perlu untuk banyak refleksi diri. Ingat-ingat kembali hal-hal dalam diri kamu yang mungkin dapat menghambat kamu. Bila perlu, diskusikan juga dengan orang-orang yang kamu percayai, lingkaran terdekat kamu. Sangat mungkin kamu sudah mengetahui sebagian besar dari penghambat itu, namun validasi dari orang lain mungkin akan membuat kamu bertambah yakin.

Setelah kamu tahu faktor-faktor yang akan menghambat laju kamu dalam mencapai tujuan akhir, dua langkah berikutnya adalah pelajarilah penyebab dan gejalanya, dan persiapkan antisipasi / penanggulangannya. Ambil contoh paling mudah saja, tentang hujan. Apa saja pola yang dapat kita deteksi dalam hujan, seperti apa sih gejala akan turun hujan? Mulai dari gemuruh kilat, awan menghitam, atau sesimpel ramalan cuaca dari internet. Jika kita berencana pergi ke suatu tempat hari ini, dan ketika kita cek di ramalan cuaca ternyata ada informasi potensi hujan badai, maka bersiap-siaplah. Bila kita baru keluar pintu rumah dan ternyata langit sudah gelap, waspadalah. Ini adalah tanda-tanda akan datang hujan.

Setelah itu, lakukan antisipasi yang diperlukan. Bawalah payung, jas hujan, atau apapun yang memampukan kamu untuk tetap dapat menempuh perjalanan dengan baik. Jika perlu, sewa pawang hujan untuk menunda hujan sampai kamu selesai beraktifitas.

Hal ini juga sama untuk gangguan internal. Kamu tahu apa yang membuat kamu tergeletak lemas di tengah perjalanan, misalnya kondisi fisik yang kurang prima atau kurang istirahat. Kamu tahu apa yang membuat kamu teralihkan perhatiannya, misalnya TV, ranjang, dan kulkas..

Untuk menghindarkan kamu dari kelelahan, antispasilah dengan berolahraga yang lebih teratur, beristirahatlah yang cukup. Untuk membuatmu tetap fokus, rusak ranjangmu, buang TV-mu, cabut colokan kulkasmu. Jika kamu tahu penyebabnya, gejala-gejalanya, pola-nya, maka kamu dapat mengintervensinya.

(Untuk bagian di atas perlu sebuah bahasan khusus yang lebih rinci. Mungkin pada artikel-artikel berikutnya akan kita bahas lebih mendalam)

Guys, yang membuat perjalanan kita seru itu adalah petualangan-petualangan yang ada selama perjalanan. Gangguan pasti ada, terlepas kita terima atau tidak. Hal terpenting adalah kita selalu belajar untuk meningkatkan diri kita, untuk dapat mengatasi gangguan-gangguan tersebut. Dan bila tidak ada gangguan berarti, tetaplah waspada. Lihat kiri-kanan, belajarlah melihat pola-pola yang ada bahkan ketika kamu sedang dalam masa tenang. Karena biasanya badai akan muncul sesaat setelah keheningan.

 

Beristirahatlah

Jangan lupa beristirahat untuk mengumpulkan kembali kekuatan kamu. Seperti kata pepatah “too much everything is never good”, yang kira-kira artinya: “jangan maruk!”

Paling ideal tentunya adalah istirahat yang terjadwal / terpola. Otak manusia juga ngga bisa kagetan, guys. Jadi sebisa mungkin jangan bikin otak kamu banyak terkejut. Bila dimungkinkan, jadwalkan segala sesuatunya dengan rutin, termasuk waktu istirahat. Menurut Daniel Pink dalam bukunya When : The Scientific Secrets of Perfect Timing, bahkan tidur siang pun akan berpengaruh positif kepada kita, bila kita tahu caranya.

Pink mengemukakan sebuah konsep menarik bernama Nappucino, yakni tidur siang yang didahului oleh ngopi. Yap benar, minum kopi. Dalam buku tersebut, Daniel Pink mengajarkan bagaimana mendapatkan tidur siang yang paling efektif, dimulai dengan minum segelas kopi, lalu tidur siang sekitar 20-30 menit, lalu bangunkan diri kamu. Setelahnya kamu akan merasa lebih produktif dari sebelumnya. Tidak percaya? Baca saja bukunya.

 

Rayakanlah

Keras terhadap diri sendiri itu sebuah keharusan, karena dunia kita sudah keras. Tetapi ketahuilah kapan kamu perlu untuk berhenti sejenak dan menghargai pencapaianmu sendiri.

Berikanlah kredit (pujian) kepada diri sendiri atas pencapaian-pencapaian kecilmu. Pujian-pujian ini tidak perlu lebay, tentunya. Pujian sesederhana mengingat kembali perasaan senang atau bangga ketika kamu berhasil menyelesaikan target, misalnya, atau mentraktir diri sendiri dan keluarga di warung makan yang ada di Rest Area perjalanan kamu, hal-hal semacam itu. Tidak perlu menghadiahkan diri sendiri dengan mobil listrik baru atau pamer pencapaian kamu se-narsis mungkin di medsos. Tapi cukup dengan perayaan-perayaan kecil namun bermakna.

Lalu kapan waktu yang tepat untuk merayakan? Pada tulisan-tulisan sebelumnya, telah dibahas mengenai target antara (milestone). Ketika kamu menyelesaikan sebuah milestone, itulah waktu yang tepat untuk berhenti, beristirahat, merefleksikan apa yang telah dilakukan dan dipelajari, dan merayakan. Gunakan waktu tersebut untuk melakukan hal-hal di atas, sebelum kamu melanjutkan petualanganmu menuju milestone berikutnya.

Dalam merayakan pencapaian milestone tersebut, jika dimungkinkan, berbagilah perayaan itu dengan orang-orang terdekat. Ini perlu dilakukan sebagai tanda bahwa kamu juga menghargai keberadaan mereka yang telah mendukung pencapaian kamu sejauh ini. Perayaan bersama juga dapat membuat mood menjadi baik dan kamu menjadi lebih bersemangat untuk melanjutkan perjalanan.

Yang tidak disarankan adalah perayaan yang lebay tadi. Kamu tidak ingin perayaan yang dilakukan malah menjadi bumerang bagi diri sendiri, menyadari bahwa perjalanan belum selesai. Terkadang ada orang-orang yang terlalu heboh merayakan di pertengahan jalan, sehingga mereka malah lupa dengan tujuan akhir. Ini yang perlu kamu jaga. Perjalanan belum usai, pertandingan belum berakhir, masih banyak yang perlu dilakukan. Tetap fokus pada tujuan akhir.

 

Berdoa dan bersyukurlah

Hal terakhir yang kadang suka dilupakan karena terlalu sibuk merayakan, adalah berdoa dan bersyukur.

Ucapkan syukur atas segala yang telah kamu terima, baik atau buruk, menyenangkan atau menyebalkan, membuat kamu bersimbah darah dan air mata, apapun kondisinya. Segala keadaan yang sedang kamu alami saat ini, seburuk apapun itu, adalah bukti bahwa kamu masih hidup dan masih diberikan kesempatan untuk menyelesaikan apa yang kamu mulai. Selama kamu belum mati, kamu masih diberkahi dengan kesempatan untuk hidup. Jangan lupakan itu, jadikan itu sebagai motivasi kamu untuk menyelesaikan pertandingan.

Pada akhirnya, setelah semuanya selesai, setelah target akhirmu tercapai (atau tidak), berterima-kasihlah karena kamu telah melaluinya dengan baik. Bersyukurlah karena kamu memiliki keluarga, sahabat, pasangan, pembimbing, dan lainnya, yang telah mendukung kamu. Bersyukurlah akan payung, ban serep, dan mobil yang kamu gunakan dalam petualangan kamu. Bersyukurlah kepada yang Maha Kuasa, karena kamu diberikan kekuatan untuk melalui segala halnya dengan baik. Dan yang penting juga, bersyukurlah bukan karena kamu berhasil meraih tujuan saja, namun karena kamu telah menjadi sosok yang lebih baik, lebih bijak, lebih utuh. Bersyukurlah karena kamu telah menemukan dirimu yang baru.

 

***

Guys....

Pandemi ini telah mengubah banyak hal, yang sebagian besar diantaranya tidak kita inginkan. Kita tadinya sibuk dengan rencana-rencana baru kita. Kita baru saja meninggalkan diri kita yang lama, berjalan menuju diri kita yang baru. Kita baru mulai buat bisnis baru, baru lulus kuliah dan mulai bekerja, baru meniti karir, perusahaan-perusahaan baru saja menerapkan peralihan teknologi digital, dan lainnya. Kita belum lama memulai perjalanan baru kita, mendisrupsi hidup kita sendiri.. Eeeeh, ada disrupsi lain yang mampir, virus sia*an itu. Disrupsi kita sementara ini telah terdisrupsi oleh yang lain.

Dengan adanya pandemi ini, kita perlu untuk memikirkan ulang segala sesuatunya dengan lebih matang, merencanakan dengan lebih baik, mengambil tindakan-tindakan yang tepat, untuk kemudian dapat kembali menemukan diri kita yang baru.

Penemuan diri tersebut bukanlah sebuah proses yang sehari jadi. Ini adalah perjalanan seumur hidup. Bahkan ketika pandemi sudah selesai sekalipun, hidup masih akan terus berjalan. Petualangan-petualangan baru akan terus menanti di depan mata. Pencarian jati diri kita akan terus berlangsung. Jadi kita tetap perlu mempersiapkan diri. Jangan pernah meremehkan berkah yang sudah diberikan kepada kita. Berkah untuk berpikir kritis, untuk berusaha dan berjuang, untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya, untuk selalu berevolusi dan memberikan dampak buat sekeliling kita.

Jangan membatasi diri sendiri dengan mengatakan hal-hal bodoh seperti “saya tidak mampu”, “terlalu banyak saingan”, “tidak punya pengalaman”, dan lainnya. Selalu ada cara untuk maju, asalkan punya kemauan dan tahu cara untuk meraihnya.

Tidak akan ada rumusan sukses yang 100% manjur. Berhasil atau tidaknya seseorang bergantung pada banyak sekali faktor, internal dan eksternal. Banyak sekali orang-orang yang mencoba untuk menguraikan resep sukses untuk dapat dibagikan kepada orang lain, padahal tidak ada sebuah resep yang sama, yang dapat berlaku universal kepada semua orang. Temukan cara yang paling tepat untuk dirimu sendiri. Selalu mengkritisi, mempertanyakan dan menguji hal-hal sebelum kamu menjalankannya. Lakukan trial dan error, salah sedikit ngga apa-apa, anggap itu ongkos belajar. Temukan orang-orang yang tepat untuk mendukung kamu. Keluargamu, pasangan, sahabat-sahabat terdekat, atau bahkan orang-orang profesional yang memang terlatih untuk membantu. Gunakan semua pemikiran dan sumber daya yang kamu miliki untuk mencapai sukses, berlarilah sekuat tenaga. Sebuah disrupsi hadir bukan untuk menghancurkan diri kita, tetapi untuk menemukan diri kita yang baru.

Good Luck!

 

Baca artikel terkait lainnya:

The Disrupted Disruption

Rethinking Everythink - The Disrupted Disruption Series

Orchestrate Your Action - The Disrupted Disruption Series

Run, Forrest! Run! - A Disrupted Disruption Series

 

TERBARU - Review Buku

Review Buku Novelist as a Vocation - Har…

01-03-2023 Dipidiff - avatar Dipidiff

  New York Times Best Seller Sunday Times and New Stateman Book of The Year A Most Anticipated Book: Esquire, Vulture, LitHub, New York Observer   Judul : Novelist as a Vocation Penulis : Haruki Murakami Alih Bahasa...

Read more

Review Buku Earthlings - Sayaka Murata

14-02-2023 Dipidiff - avatar Dipidiff

A New York Times Book Review Editors' ChoiceNamed a Best Book of the Year by the New York Times, TIME and Literary HubNamed a Most Anticipated Book by the New York Times, TIME, USA Today, Entertainment Weekly, the Guardian, Vulture, Wired, Literary Hub, Bustle, PopSugar, and Refinery29   Judul...

Read more

Review Buku Kiki's Delivery Service - Ei…

21-12-2022 Dipidiff - avatar Dipidiff

  A Junior Library Guild Selection. Kiki's Delivery Service is a Japanese classic, beautifully translated by Emily Balistrieri and brought to life with exquisite illustrations by Joe Todd-Stanton. Judul : Kiki's Delivery Service Penulis...

Read more

Review Buku Hayya - Helvy Tiana Rosa …

19-12-2022 Dipidiff - avatar Dipidiff

  Judul : Hayya Penulis : Helvy Tiana Rosa & Benny Arnas Jenis Buku : Fiksi Religi Penerbit : Republike Penerbit Tahun Terbit : Juni 2022 Jumlah Halaman :  294 halaman Dimensi Buku : 14 x 3...

Read more

TERBARU - Jeff's Journal

Lima Hal yang harus Dipersiapkan Sebelum…

17-10-2021 Jeffrey Pratama - avatar Jeffrey Pratama

  Akhir-akhir ini, di Amerika Serikat sedang nge-tren sebuah istilah yang namanya The Great Resignation. Terjemahan bebasnya kira-kira “Pengunduran Diri Besar-besaran”. Entah kenapa kalau Amerika Serikat yang memberikan nama, biasanya selalu...

Read more

Tentang Caranya Mengelola Waktu

11-08-2021 Jeffrey Pratama - avatar Jeffrey Pratama

    “Seandainya masih ada waktu...” Berani taruhan, diantara kita, pasti pernah berkomentar seperti di atas, atau yang mirip-mirip, minimal sekali seumur hidup. Waktu merupakan satu-satunya sumber daya yang tidak dapat diproduksi ulang. Apa...

Read more

Mencari Panutan

24-07-2021 Jeffrey Pratama - avatar Jeffrey Pratama

  “Gue nge-fans sama Michelle Obama.” Kata seorang sahabat saya beberapa waktu lalu ketika mantan Ibu Negara Amerika Serikat itu meluncurkan bukunya yang berjudul Becoming. “Kalau gue baca bukunya Michelle karena pengen...

Read more

Kerja Keras vs Kerja Keras

13-07-2021 Jeffrey Pratama - avatar Jeffrey Pratama

  Jack Ma, salah satu orang terkaya di Tiongkok dan dunia, pernah mengemukakan sebuah hal yang cukup kontroversial beberapa waktu lalu. Ma mendukung penerapan sistem kerja 996, sebuah sistem kerja yang...

Read more

GENERALIST vs SPECIALIST

23-06-2021 Jeffrey Pratama - avatar Jeffrey Pratama

    Mari memulai diskusi ini dengan sebuah ilustrasi. Anggaplah kita sedang di perjalanan untuk berlibur ke sebuah negara di belahan dunia lain. Di tengah perjalanan, nasib naas menerpa kita, dan akhirnya kita...

Read more

Apa sih yang Harus Saya Miliki di Usia 2…

07-06-2021 Jeffrey Pratama - avatar Jeffrey Pratama

  Pada artikel sebelumnya, kita bersama-sama belajar tentang apa yang perlu kita miliki di usia 25 tahun, dari sisi pola pikir (mindset). Diantaranya kita harus mempunyai pemikiran yang mau selalu terus...

Read more

Apa sih yang Harus Saya Miliki di Usia 2…

22-05-2021 Jeffrey Pratama - avatar Jeffrey Pratama

  Akhir-akhir ini marak pembahasan di sosial media mengenai apa yang harus kita capai di usia 25 tahun. Bermula dari sebuah konten di twitter yang bertuliskan ‘usia 25 tahun idealnya punya...

Read more

Mastering Presentation (Bagian 4) – Ala…

09-05-2021 Jeffrey Pratama - avatar Jeffrey Pratama

      Sampailah kita pada pembahasan terakhir mengenai Mastering Presentation. Pada artikel terakhir ini, mari kita ulas sedikit tentang alat bantu dalam melakukan presentasi. Ketika kita berbicara mengenai alat bantu dalam presentasi, perlu...

Read more

Mastering Presentation (Bagian 3) – Cara…

25-04-2021 Jeffrey Pratama - avatar Jeffrey Pratama

  Pada dua artikel sebelumnya kita membahas tentang jenis dan gaya presentasi. Kedua hal ini mudah-mudahan dapat membantu kamu dalam membuat presentasi yang lebih baik dari sebelumnya. Nah untuk bagian ketiga...

Read more

Mastering Presentation (Bagian 2) – Cara…

12-04-2021 Jeffrey Pratama - avatar Jeffrey Pratama

    Jika pada artikel sebelumnya kita belajar mengenai jenis-jenis presentasi, maka pada artikel kali ini kita akan membahas mengenai cara membuat presentasi yang baik. Kita langsung saja yaa.   Tentukan Tujuan. Tentunya setiap presentasi...

Read more

Mastering Presentation (Bagian 1) – Meng…

28-03-2021 Jeffrey Pratama - avatar Jeffrey Pratama

  Pernahkah kamu ada dalam situasi yang mengharuskan kamu membuat materi presentasi, tetapi kamu merasa stuck? Pernahkah kamu hanya diberi waktu 10 menit untuk muncul dengan materi presentasi, padahal kamu belum ngapa-ngapain? Jika...

Read more

SOTOY – Dan caranya untuk tidak menjadi…

12-03-2021 Jeffrey Pratama - avatar Jeffrey Pratama

  SOTOY – Dan caranya untuk tidak menjadi lebih sotoy lagi –   Di tahun 1999, dua orang psikolog sosial, David Dunning dan Justin Kruger mempublikasikan sebuah studi berjudul “Unskilled and Unaware of It:...

Read more

Kebiasaan Menyikat Gigi Cathy – Sebuah …

27-02-2021 Jeffrey Pratama - avatar Jeffrey Pratama

  Kebiasaan Menyikat Gigi Cathy – Sebuah pelajaran tentang membangun kebiasaan –   “Cathy! Ayo cepat sikat gigi, terus mandi! Udah siang nih, nanti terlambat sekolah kamu!” terdengar teriakan seorang ibu dari balik ruangan...

Read more

A Valentine's Day Nonsensical Article

12-02-2021 Jeffrey Pratama - avatar Jeffrey Pratama

  Sometimes we waited too long to say what we should have Partly in the name of romance, we acted different than what we could have Eased by the phrase “a special word”...

Read more

KERJA = JODOH ?

31-01-2021 Jeffrey Pratama - avatar Jeffrey Pratama

  Ada yang bilang "kalau namanya sebuah kerjaan (baca: perusahaan) sudah jodohnya kita, ngga akan lari kemana."   Konsep perjodohan ini agak menarik. Bagaimana tidak, istilah yang tadinya dipakai untuk urusan rumah tangga...

Read more

Revolution, not Resolution – 5 Cara Meme…

17-01-2021 Jeffrey Pratama - avatar Jeffrey Pratama

  Pada tulisan sebelumnya, kita banyak membahas tentang bagaimana resolusi tahun baru mudah sekali gagal tidak lama setelah janji tersebut terucap. Tidak sabaran, tidak punya rencana, tidak ada mekanisme kontrol, hilangnya...

Read more

Revelation, Not Resolution – 5 Resolusi…

02-01-2021 Jeffrey Pratama - avatar Jeffrey Pratama

  Revelation, not Resolution – 5 Resolusi Untuk 2021, dan 5 Alasan Mengapa Kamu Akan Gagal –   Kamu pasti tahu kan apa yang biasanya dilakukan saat memasuki tahun baru? Bikin resolusi! Dari yang canggih...

Read more

2020

19-12-2020 Jeffrey Pratama - avatar Jeffrey Pratama

Apakah kamu termasuk kelompok orang-orang yang lega tahun ini akhirnya berakhir? Atau masuk dalam katagori orang yang masih belum menerima kalau tahun 2020 ini begitu kacaunya? Atau mungkin kamu ada...

Read more

The Disrupted Disruption

05-12-2020 Jeffrey Pratama - avatar Jeffrey Pratama

    Ingatkah kalian, beberapa dekade yang lalu, ketika umat manusia masih berada dalam puncak kejayaannya dan sedang memasuki masa yang disebut sebagai era disrupsi digital? Sebentar.... Ah lupa.... rupanya belum sampai berpuluh-puluh tahun...

Read more

Rethinking Everything – The Disrupted Di…

03-12-2020 Jeffrey Pratama - avatar Jeffrey Pratama

  Pada artikel sebelumnya, kita membahas cukup banyak tentang disrupsi yang terdisrupsi. Waktu itu saya paparkan ada empat langkah yang perlu dilakukan untuk bisa survive atau bahkan menang dalam masa ini...

Read more

Orchestrate Your Action – The Disrupted …

01-12-2020 Jeffrey Pratama - avatar Jeffrey Pratama

  – It takes as much energy to wish as it does to plan – Eleanor Roosevelt   Ada seorang anak muda, cerdas, belum lama lulus kuliah. Waktu itu dia bekerja di perusahaan yang...

Read more

Run, Forrest! Run! – a Disrupted Disrupt…

28-11-2020 Jeffrey Pratama - avatar Jeffrey Pratama

  “...Life was like a box of chocolate, you never know what you’re gonna get” Kata-kata di atas keluar dari mulut Forrest Gump, seorang pria muda dengan IQ rendah namun baik hati...

Read more

Reinventing Yourself – a Disrupted Disru…

25-11-2020 Jeffrey Pratama - avatar Jeffrey Pratama

  Jadi, di masa pandemi ini kamu telah meletakkan semuanya di atas meja. Segala sesuatunya sudah dipikirkan dengan matang, mana yang akan kamu lakukan, mana yang bisa ditunda, mana yang harus...

Read more

TERBARU - POSITIVE VIBES

Kalpa Tree di Ciumbuleuit Bandung (a Sto…

11-08-2022 Dipidiff - avatar Dipidiff

Airy, stylish international restaurant with glass walls, plants & wine, plus a pool & garden.   Baru kemarin, Rabu tanggal 10 Agustus 2022 saya ke Kalpa Tree dalam rangka meeting. Sebenarnya ini...

Read more

Mengapa Ringkasan Buku Itu Penting? Trib…

19-06-2022 Dipidiff - avatar Dipidiff

  Pernah ga sih teman-teman merasakan suatu kebutuhan yang sebenarnya mendesak namun seringkali diabaikan? Mungkin karena rasanya kebutuhan ini sepele, atau mungkin dia tidak terasa mendesak sampe ketika waktunya tiba mendadak...

Read more

10 Tips Mengatasi Kesepian

05-12-2021 Dipidiff - avatar Dipidiff

  Apakah kamu akhir-akhir ini merasa kesepian? Rasa sepi ini ga cuma hadir saat sendiri, tapi juga di tengah keramaian, atau bahkan saat bersama orang-orang terdekat. Ada sebuah rasa hampa yang...

Read more