0

Mastering Presentation (Bagian 2) – Cara Membuat Presentasi yang Mantap –

Published: Monday, 12 April 2021 Written by Jeffrey Pratama

 

 

Jika pada artikel sebelumnya kita belajar mengenai jenis-jenis presentasi, maka pada artikel kali ini kita akan membahas mengenai cara membuat presentasi yang baik. Kita langsung saja yaa.

 

Tentukan Tujuan.

Tentunya setiap presentasi memiliki tujuan. Entah itu untuk meyakinkan orang lain untuk membeli produk / jasa kita, untuk menjelaskan sebuah ide, menyelesaikan sebuah masalah, memberikan inspirasi, atau sekedar melaporkan perkembangan sebuah pekerjaan tertentu. Semua pasti ada tujuannya.

Tentukan pokok yang menjadi tujuan utama kamu. Syaratnya hanya dua. Pertama, tujuan presentasi kamu harus dibuat sejelas mungkin. Gunakan rumus sederhana ini:

“Tujuan presentasi ini adalah untuk …(kata kerja)… kepada …(subjek)… mengenai …(keterangan)…”

Sebagai contoh, jika kamu sedang membuat sebuah presentasi untuk klien, maka tujuan presentasi kamu dapat dirumuskan menjadi:

“Tujuan presentasi ini adalah untuk meyakinkan kepada calon nasabah mengenai pentingnya berinvestasi rumah sejak dini”.

Syarat yang kedua untuk menentukan tujuan presentasi adalah bahwa tujuan presentasi kamu harus singular / tunggal. Hindari membuat presentasi yang memiliki tujuan yang beragam. Jika demikian, maka ada kemungkinan presentasi kamu nanti akan kehilangan fokus dan malah membingungkan orang lain.

 

Identifikasi model audiens kamu.

Banyak yang belum menyadari bahwa audiens menentukan presentasi kita. Bukan hanya caranya saja, tetapi konten dari presentasi tersebut. Oleh karena itu, penting bagi kamu untuk mengenali dulu siapa yang akan menjadi “penikmat” presentasi kamu, agar kamu dapat membuat presentasi yang lebih efektif dan tepat sasaran.

Minimal ada dua hal yang perlu kamu ketahui dari audiens kamu. Pertama, siapa mereka sebenarnya? Kamu perlu tahu tentang demografi audiens kamu. Jumlahnya berapa, usianya berapa, pekerjaannya apa, latar belakang ekonominya seperti apa, dan lainnya. Cari tahu selengkap mungkin. Alasannya sesederhana ini. Jika audiens kamu adalah veteran perang yang baru saja kembali dari pertempuran, maka akan kurang bijak kalau kamu membuat konten presentasi yang isinya lelucon tentang orang yang kehilangan anggota tubuh saat terkena granat nanas. Jadi dengan mengetahui demografi penonton, kamu dapat membuat materi presentasi yang lebih cocok.

Hal kedua yang perlu kamu tahu adalah minat mereka. Apa yang mereka inginkan. Apa kebutuhan mereka? Mengapa mereka mau repot-repot mendengarkan kamu berbicara, padahal mereka ada urusan lain yang mungkin jauh lebih penting daripada kamu? Kamu perlu tahu tentang hal ini dengan jelas. Dengan mengetahuinya, kamu akan tahu elemen-elemen penting apa yang perlu ada dalam presentasi kamu, yang membuatmu dapat menjawab kebutuhan mereka.

 

Tentukan Gaya yang Tepat

Ada banyak gaya dalam melakukan presentasi. Kamu tidak perlu secara kaku memilih salah satu gaya. Bisa saja kamu gabungkan antara satu gaya dengan yang lain, atau kamu ciptakan gayamu sendiri. Tetapi ada baiknya jika kita tahu beberapa gaya yang dimaksud.

Gaya pengisahan / storytelling, dimana kemampuan berkisah menjadi salah satu kompetensi terpenting bagi sang presenter. Biasanya orang yang memilih gaya ini memiliki kemampuan untuk menarik perhatian orang lain dengan tutur kata yang mengalun, memiliki alur kisah yang baik, dan kadang tidak jarang kharisma sang penutur juga memiliki peran dalam keberhasilan presentasinya.

Gaya instruktur agak berbeda 180 derajat dengan story teller. Gaya ini lebih kaku, metodologis dan sistematis. Penonton akan dengan mudah menebak arahnya mau kemana, sehingga cocok untuk presentasi yang bersifat edukatif. Kunci kesuksesan gaya ini ada pada seberapa dalam sang presenter menguasai materi yang dipresentasikannya, dan jenis penonton seperti apa yang dia hadapi. Jika seseorang sedang mempresentasikan cara beternak ikan guppy, namun audiensnya kebanyakan remaja usia 14 tahun, maka kemungkinan besar presentasinya akan tidak maksimal.

Gaya motivator. Kalau yang satu ini berapi-api, dengan intonasi nada yang meliuk-liuk, sorot mata tajam, penguasaan panggung tinggi. Materi presentasi menjadi urusan kedua. Hal yang terpenting adalah kepribadian atau daya tampil dari sang presenter. Orang-orang dengan gaya ini perlu memiliki kemampuan public speaking yang baik untuk dapat mengambil perhatian audiensnya.

Gaya partisipatif, yakni sebuah gaya presentasi dimana terjadi banyak keterlibatan antara presenter dengan audiens. Para presenter dengan gaya ini biasaya banyak melakukan interaksi berupa tanya jawab, mencari masukan, ngobrol santai, dan lainnya, dengan tujuan untuk menciptakan koneksi antara kedua belah pihak.

Selain gaya-gaya di atas, ada beberapa gaya lain seperti Lessig Style, yang terinspirasi dengan Lawrence Lessig, seorang pendidik dari universitas Harvard. Dalam metode presentasinya, sang presenter akan membatasi setiap slide presentasi selama maksimal 15 detik saja, dengan argumen bahwa para audiens cenderung lebih fokus dan memperhatikan sebuah presentasi bila durasi setiap slide di bawah 15 detik. Ada lagi gaya Takahashi, dimana setiap slide hanya berisi tulisan singkat, dan sisanya dinarasikan oleh presenternya. Ini lebih tepatnya gaya kepepet (belum sempat buat materi presentasi).

 

Setelah kita belajar tentang bagaimana membuat tujuan presentasi, mengidentifikasikan audiens, dan menentukan gaya presentasi, maka langkah berikut yang perlu kamu lakukan adalah membuat mind map dan merajut kisah presentasi kamu. Bagaimana caranya? Kita akan bahas tentang kedua hal ini pada artikel selanjutnya. Nantikan artikel berikutnya yaa……

 

About Jeff:

Jeffrey Pratama adalah seorang praktisi Human Resource yang telah 15 tahun berkarir di beberapa perusahaan terbaik di Industrinya. Selain sebagai seorang Executive Professional, Jeffrey juga merupakan seorang Coach yang tersertifikasi, dengan passion yang mendalam di bidang pengembangan diri dan karir, khususnya bagi anak-anak muda. Penggemar music jazz dan klub sepakbola Manchester United ini juga penikmat setia buku-buku, khususnya yang terkait dengan pengembangan diri dan bisnis.

 

 

 

TERBARU - Review Buku

Review Buku Novelist as a Vocation - Har…

01-03-2023 Dipidiff - avatar Dipidiff

  New York Times Best Seller Sunday Times and New Stateman Book of The Year A Most Anticipated Book: Esquire, Vulture, LitHub, New York Observer   Judul : Novelist as a Vocation Penulis : Haruki Murakami Alih Bahasa...

Read more

Review Buku Earthlings - Sayaka Murata

14-02-2023 Dipidiff - avatar Dipidiff

A New York Times Book Review Editors' ChoiceNamed a Best Book of the Year by the New York Times, TIME and Literary HubNamed a Most Anticipated Book by the New York Times, TIME, USA Today, Entertainment Weekly, the Guardian, Vulture, Wired, Literary Hub, Bustle, PopSugar, and Refinery29   Judul...

Read more

Review Buku Kiki's Delivery Service - Ei…

21-12-2022 Dipidiff - avatar Dipidiff

  A Junior Library Guild Selection. Kiki's Delivery Service is a Japanese classic, beautifully translated by Emily Balistrieri and brought to life with exquisite illustrations by Joe Todd-Stanton. Judul : Kiki's Delivery Service Penulis...

Read more

Review Buku Hayya - Helvy Tiana Rosa …

19-12-2022 Dipidiff - avatar Dipidiff

  Judul : Hayya Penulis : Helvy Tiana Rosa & Benny Arnas Jenis Buku : Fiksi Religi Penerbit : Republike Penerbit Tahun Terbit : Juni 2022 Jumlah Halaman :  294 halaman Dimensi Buku : 14 x 3...

Read more

TERBARU - Jeff's Journal

Lima Hal yang harus Dipersiapkan Sebelum…

17-10-2021 Jeffrey Pratama - avatar Jeffrey Pratama

  Akhir-akhir ini, di Amerika Serikat sedang nge-tren sebuah istilah yang namanya The Great Resignation. Terjemahan bebasnya kira-kira “Pengunduran Diri Besar-besaran”. Entah kenapa kalau Amerika Serikat yang memberikan nama, biasanya selalu...

Read more

Tentang Caranya Mengelola Waktu

11-08-2021 Jeffrey Pratama - avatar Jeffrey Pratama

    “Seandainya masih ada waktu...” Berani taruhan, diantara kita, pasti pernah berkomentar seperti di atas, atau yang mirip-mirip, minimal sekali seumur hidup. Waktu merupakan satu-satunya sumber daya yang tidak dapat diproduksi ulang. Apa...

Read more

Mencari Panutan

24-07-2021 Jeffrey Pratama - avatar Jeffrey Pratama

  “Gue nge-fans sama Michelle Obama.” Kata seorang sahabat saya beberapa waktu lalu ketika mantan Ibu Negara Amerika Serikat itu meluncurkan bukunya yang berjudul Becoming. “Kalau gue baca bukunya Michelle karena pengen...

Read more

Kerja Keras vs Kerja Keras

13-07-2021 Jeffrey Pratama - avatar Jeffrey Pratama

  Jack Ma, salah satu orang terkaya di Tiongkok dan dunia, pernah mengemukakan sebuah hal yang cukup kontroversial beberapa waktu lalu. Ma mendukung penerapan sistem kerja 996, sebuah sistem kerja yang...

Read more

GENERALIST vs SPECIALIST

23-06-2021 Jeffrey Pratama - avatar Jeffrey Pratama

    Mari memulai diskusi ini dengan sebuah ilustrasi. Anggaplah kita sedang di perjalanan untuk berlibur ke sebuah negara di belahan dunia lain. Di tengah perjalanan, nasib naas menerpa kita, dan akhirnya kita...

Read more

Apa sih yang Harus Saya Miliki di Usia 2…

07-06-2021 Jeffrey Pratama - avatar Jeffrey Pratama

  Pada artikel sebelumnya, kita bersama-sama belajar tentang apa yang perlu kita miliki di usia 25 tahun, dari sisi pola pikir (mindset). Diantaranya kita harus mempunyai pemikiran yang mau selalu terus...

Read more

Apa sih yang Harus Saya Miliki di Usia 2…

22-05-2021 Jeffrey Pratama - avatar Jeffrey Pratama

  Akhir-akhir ini marak pembahasan di sosial media mengenai apa yang harus kita capai di usia 25 tahun. Bermula dari sebuah konten di twitter yang bertuliskan ‘usia 25 tahun idealnya punya...

Read more

Mastering Presentation (Bagian 4) – Ala…

09-05-2021 Jeffrey Pratama - avatar Jeffrey Pratama

      Sampailah kita pada pembahasan terakhir mengenai Mastering Presentation. Pada artikel terakhir ini, mari kita ulas sedikit tentang alat bantu dalam melakukan presentasi. Ketika kita berbicara mengenai alat bantu dalam presentasi, perlu...

Read more

Mastering Presentation (Bagian 3) – Cara…

25-04-2021 Jeffrey Pratama - avatar Jeffrey Pratama

  Pada dua artikel sebelumnya kita membahas tentang jenis dan gaya presentasi. Kedua hal ini mudah-mudahan dapat membantu kamu dalam membuat presentasi yang lebih baik dari sebelumnya. Nah untuk bagian ketiga...

Read more

Mastering Presentation (Bagian 2) – Cara…

12-04-2021 Jeffrey Pratama - avatar Jeffrey Pratama

    Jika pada artikel sebelumnya kita belajar mengenai jenis-jenis presentasi, maka pada artikel kali ini kita akan membahas mengenai cara membuat presentasi yang baik. Kita langsung saja yaa.   Tentukan Tujuan. Tentunya setiap presentasi...

Read more

Mastering Presentation (Bagian 1) – Meng…

28-03-2021 Jeffrey Pratama - avatar Jeffrey Pratama

  Pernahkah kamu ada dalam situasi yang mengharuskan kamu membuat materi presentasi, tetapi kamu merasa stuck? Pernahkah kamu hanya diberi waktu 10 menit untuk muncul dengan materi presentasi, padahal kamu belum ngapa-ngapain? Jika...

Read more

SOTOY – Dan caranya untuk tidak menjadi…

12-03-2021 Jeffrey Pratama - avatar Jeffrey Pratama

  SOTOY – Dan caranya untuk tidak menjadi lebih sotoy lagi –   Di tahun 1999, dua orang psikolog sosial, David Dunning dan Justin Kruger mempublikasikan sebuah studi berjudul “Unskilled and Unaware of It:...

Read more

Kebiasaan Menyikat Gigi Cathy – Sebuah …

27-02-2021 Jeffrey Pratama - avatar Jeffrey Pratama

  Kebiasaan Menyikat Gigi Cathy – Sebuah pelajaran tentang membangun kebiasaan –   “Cathy! Ayo cepat sikat gigi, terus mandi! Udah siang nih, nanti terlambat sekolah kamu!” terdengar teriakan seorang ibu dari balik ruangan...

Read more

A Valentine's Day Nonsensical Article

12-02-2021 Jeffrey Pratama - avatar Jeffrey Pratama

  Sometimes we waited too long to say what we should have Partly in the name of romance, we acted different than what we could have Eased by the phrase “a special word”...

Read more

KERJA = JODOH ?

31-01-2021 Jeffrey Pratama - avatar Jeffrey Pratama

  Ada yang bilang "kalau namanya sebuah kerjaan (baca: perusahaan) sudah jodohnya kita, ngga akan lari kemana."   Konsep perjodohan ini agak menarik. Bagaimana tidak, istilah yang tadinya dipakai untuk urusan rumah tangga...

Read more

Revolution, not Resolution – 5 Cara Meme…

17-01-2021 Jeffrey Pratama - avatar Jeffrey Pratama

  Pada tulisan sebelumnya, kita banyak membahas tentang bagaimana resolusi tahun baru mudah sekali gagal tidak lama setelah janji tersebut terucap. Tidak sabaran, tidak punya rencana, tidak ada mekanisme kontrol, hilangnya...

Read more

Revelation, Not Resolution – 5 Resolusi…

02-01-2021 Jeffrey Pratama - avatar Jeffrey Pratama

  Revelation, not Resolution – 5 Resolusi Untuk 2021, dan 5 Alasan Mengapa Kamu Akan Gagal –   Kamu pasti tahu kan apa yang biasanya dilakukan saat memasuki tahun baru? Bikin resolusi! Dari yang canggih...

Read more

2020

19-12-2020 Jeffrey Pratama - avatar Jeffrey Pratama

Apakah kamu termasuk kelompok orang-orang yang lega tahun ini akhirnya berakhir? Atau masuk dalam katagori orang yang masih belum menerima kalau tahun 2020 ini begitu kacaunya? Atau mungkin kamu ada...

Read more

The Disrupted Disruption

05-12-2020 Jeffrey Pratama - avatar Jeffrey Pratama

    Ingatkah kalian, beberapa dekade yang lalu, ketika umat manusia masih berada dalam puncak kejayaannya dan sedang memasuki masa yang disebut sebagai era disrupsi digital? Sebentar.... Ah lupa.... rupanya belum sampai berpuluh-puluh tahun...

Read more

Rethinking Everything – The Disrupted Di…

03-12-2020 Jeffrey Pratama - avatar Jeffrey Pratama

  Pada artikel sebelumnya, kita membahas cukup banyak tentang disrupsi yang terdisrupsi. Waktu itu saya paparkan ada empat langkah yang perlu dilakukan untuk bisa survive atau bahkan menang dalam masa ini...

Read more

Orchestrate Your Action – The Disrupted …

01-12-2020 Jeffrey Pratama - avatar Jeffrey Pratama

  – It takes as much energy to wish as it does to plan – Eleanor Roosevelt   Ada seorang anak muda, cerdas, belum lama lulus kuliah. Waktu itu dia bekerja di perusahaan yang...

Read more

Run, Forrest! Run! – a Disrupted Disrupt…

28-11-2020 Jeffrey Pratama - avatar Jeffrey Pratama

  “...Life was like a box of chocolate, you never know what you’re gonna get” Kata-kata di atas keluar dari mulut Forrest Gump, seorang pria muda dengan IQ rendah namun baik hati...

Read more

Reinventing Yourself – a Disrupted Disru…

25-11-2020 Jeffrey Pratama - avatar Jeffrey Pratama

  Jadi, di masa pandemi ini kamu telah meletakkan semuanya di atas meja. Segala sesuatunya sudah dipikirkan dengan matang, mana yang akan kamu lakukan, mana yang bisa ditunda, mana yang harus...

Read more

TERBARU - POSITIVE VIBES

Kalpa Tree di Ciumbuleuit Bandung (a Sto…

11-08-2022 Dipidiff - avatar Dipidiff

Airy, stylish international restaurant with glass walls, plants & wine, plus a pool & garden.   Baru kemarin, Rabu tanggal 10 Agustus 2022 saya ke Kalpa Tree dalam rangka meeting. Sebenarnya ini...

Read more

Mengapa Ringkasan Buku Itu Penting? Trib…

19-06-2022 Dipidiff - avatar Dipidiff

  Pernah ga sih teman-teman merasakan suatu kebutuhan yang sebenarnya mendesak namun seringkali diabaikan? Mungkin karena rasanya kebutuhan ini sepele, atau mungkin dia tidak terasa mendesak sampe ketika waktunya tiba mendadak...

Read more

10 Tips Mengatasi Kesepian

05-12-2021 Dipidiff - avatar Dipidiff

  Apakah kamu akhir-akhir ini merasa kesepian? Rasa sepi ini ga cuma hadir saat sendiri, tapi juga di tengah keramaian, atau bahkan saat bersama orang-orang terdekat. Ada sebuah rasa hampa yang...

Read more