Apa sih yang Harus Saya Miliki di Usia 25 Tahun? (Bagian 2)
Pada artikel sebelumnya, kita bersama-sama belajar tentang apa yang perlu kita miliki di usia 25 tahun, dari sisi pola pikir (mindset). Diantaranya kita harus mempunyai pemikiran yang mau selalu terus belajar, menantang diri sendiri untuk maju, dan berserah pada proses (baca: bersabar). Kali ini, kita akan membahas mengenai hal berikutnya yang perlu kita miliki di usia perak tersebut, untuk melengkapi mindset di atas. Hal tersebut adalah skillset.
Skillset adalah sekumpulan keterampilan yang perlu kita miliki untuk dapat meraih kesuksesan pada satu hal tertentu atau lebih. Disebut “satu hal tertentu atau lebih” dan bukan “semua hal” karena memang tidak ada yang mungkin terampil pada semua hal. Setiap manusia memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing, yang membuatnya menjadi lebih ahli pada suatu bidang tertentu, dan sebaliknya lebih payah dalam bidang lainnya, jika dibandingkan dengan orang lain.
Nah, keterampilan seperti apa yang perlu dimiliki di usia 25 tahun?
Pertama, keterampilan untuk menyelesaikan masalah. Kemampuan ini menjadi sangat penting bagi anak-anak muda, karena inilah keterampilan teknis yang menjadi salah satu kebutuhan utama dalam dunia pekerjaan. Kemampuan ini lahir dan diasah melalui pendidikan yang baik, pengalaman yang relevan, dan bimbingan yang tepat. Di dalam keterampilan ini terdapat kemampuan untuk berpikir secara konseptual, analitis dan kritis, membedakan mana yang menjadi pokok permasalahan dan mana yang bukan, serta melihat alternatif pilihan / solusi yang mungkin diambil.
Bagaimana cara mengasah keterampilan ini? Ya tadi sudah disebut, milikilah pendidikan yang baik, pengalaman yang relevan, dan bimbingan yang tepat. Pendidikan yang baik bukan berarti harus melulu dari bangku sekolah / kuliah. Tentu saja kesempatan untuk mengenyam pendidikan formal jangan disia-siakan. Namun bagi yang tidak memiliki keleluasaan dan keuntungan untuk bersekolah, masih ada cara lain untuk tetap berpendidikan. Membaca buku selalu merupakan pilihan terbaik. Sedangkan untuk pengalaman, cara tercepat untuk mendapatkannya adalah dengan praktek langsung ke lapangan. Milikilah rasa ingin tahu seperti seorang anak kecil, yang selalu mempertanyakan segala hal dan mempraktekkan segala sesuatu bila mereka sedang kepo. Ketika hujan, jangan takut lumpur, barangkali lumpur itu mengajarkan kita sesuatu. Untuk mendapatkan bimbingan yang tepat, sudah di beberapa artikel kita bahas tentang cara yang dapat kita lakukan terkait ini. Belajarlah dari orang yang benar-benar paham tentang apa yang kita ingin pelajari. Jangan belajar dari sembarang orang yang kelihatannya paham, padahal tidak.
Keterampilan kedua yang dibutuhkan di usia seperempat abad adalah penguasaan teknologi. Kalau keterampilan ini sangat kontekstual. Artinya keterampilan ini tidak akan diperlukan di tahun 1970-an. Menjadi relevan saat ini karena memang dunia yang kita tinggali sekarang adalah dunia yang penuh dengan sentuhan teknologi. Revolusi industri 4.0, katanya, yang ditandai dengan era IoT (internet of things) mewajibkan manusia yang hidup didalamnya untuk memahami teknology. Tidak perlu sampai mengerti jeroan teknologi, tetapi minimal paham cara menggunakan teknologi tersebut.
Bagaimana cara mengasahnya? Rasanya penggunaan teknologi sudah semakin awam saat ini. Bahkan anak sekolah dasar pun juga sudah ikut lomba membuat robot atau sejenisnya. Selama kita memiliki rasa ingin tahu tentang bagaimana mekanisme sebuah alat bekerja, terlepas itu berteknologi tinggi atau rendah, maka kita dapat lebih mudah untuk mempelajarinya. Yang lebih penting adalah kita menemukan esensi / makna teknologi tersebut dan relevansinya bagi hidup kita. Jangan belajar teknologi hanya karena ingin menguasainya. Belajarlah teknologi karena dampak positif. yang dapat ditimbulkannya ketika kita telah berhasil menggunakannya dengan baik. Memang agak-agak filosofis, tetapi anggap saja saya tidak ingin kiamat terjadi karena bangkitnya Skynet (okelah ini referensi dari film lawas: The Terminator).
Keterampilan ketiga yang mutlak dibutuhakan adalah kemampuan berkomunikasi. Kalau yang satu ini, mau kita hidup di jaman dinosaurus ataupun jaman robot, tetap dibutuhkan. Jenis keterampilan ini tidak akan lekang oleh waktu. Kita butuh memahami caranya berkomunikasi dengan tepat kepada orang lain, sesuai kebutuhannya. Jika kita memiliki komunikasi yang baik, segala sesuatunya akan menjadi lebih mudah. Konflik akan terselesaikan, masalah teratasi, kebingungan terurai, kesalahpahaman terhindarkan. Tanpa komunikasi, hal yang tadinya sederhana akan menjadi ruwet luar biasa. Di fase-fase awal karir kita, komunikasi menjadi sangat penting, karena belum tentu kita sudah memiliki kemampuan pemecahan masalah yang mumpuni, dan belum tentu juga kita melek teknologi.
Pertanyaan yang sama, bagaimana cara berkomunikasi yang baik? Tidak ada cara lain yang lebih efektif daripada praktek langsung. Berlatihlah berbicara, di depan umum, di depan cermin, di depan pacar, di depan kucing peliharaan kita. Dan dalam berkomunikasi, pastikan bahwa kita memahami orang yang kita ajak komunikasi. Pahami kepribadiannya, latar belakangnya, dan kebutuhannya. Tentu saja kita tidak perlu sampai menyewa detektif untuk tahu lawan bicara kita tinggalnya dimana dan punya anak berapa, namun kenalilah siapa yang kita ajak komunikasi.
Keterampilan berikutnya yang sangat penting untuk dimiliki anak muda di masa sekarang adalah kemampuan untuk beradaptasi. Kemampuan ini menjadi sangat penting, karena dunia ini begitu dinamis dan cepat sekali berubah. Perubahan-perubahan ini membuat kita harus cepat untuk dapat menyesuaikan diri, agar tidak tertinggal dari pesaing kita. Secerdas apapun kita, semahir apapun kita berbicara, secanggih apapun gawai yang kita miliki, jika kita kaku menghadapi perubahan, maka kita akan tergilas dengan mudah.
Untuk memiliki keterampilan ini, kita dapat melatihnya dengan cara memaksa diri untuk selalu beradaptasi dengan perubahan yang konstan. Cara mudahnya, misalnya dengan mengambil jalur pulang yang berbeda dari waktu ke waktu. Selalu mencoba jalur pulang yang tidak sama, untuk melatih kita cepat berpikir dan beradaptasi dengan perubahan tersebut. Berpikirlah di luar kotak yang ada, cobalah lakukan hal-hal yang spontan dan tidak terencana sebelumnya. Okelah mungkin ini tidak berkorelasi langsung dengan kemampuan beradaptasi, namun dengan adanya perubahan-perubahan yang kita hadapi, harusnya ini akan membantu kita untuk bisa lebih fleksibel dalam berpikir dan bertindak.
Jadi, kita sudah tahu mindset dan skillset seperti apa yang wajib kita miliki di usia 25 tahun. Tetapi semuanya ini pasti belum cukup. Ada banyak hal yang menentukan sukses atau tidaknya hidup seseorang, selain dari hal-hal yang tersebut di atas. Di luar itu, definisi sukses orang juga macam-macam. Jadi sebenarnya tidak ada patokan pasti tentang apa yang perlu atau tidak diperlukan. Hal terpenting yang harus kita miliki sebelum kita memikirkan tentang mindset dan skillset adalah tujuan hidup kita dulu. Ketahuilah arah dan tujuan kita, baru setelah itu kita dapat menentukan hal-hal apa saja yang kita butuhkan untuk mencapai tujuan tersebut. Jangan berpatokan pada apa yang harus kita miliki untuk mencapai keinginan kita. Terlebih dulu fokuslah dalam menentukan dengan jelas apa yang kita inginkan.
Bagi yang tahun ini berusia 25 tahun, selamat menjalani sisa hidupmu yang (semoga) masih panjang. Bagi yang sudah lewat 25 tahun dan masih berpikir apa yang seharusnya saya miliki ketika menginjak umur 25 kemarin, tenanglah, kamu belum terlambat. Selama ajal belum menjemput, selalu ada kesempatan untuk tetap sukses. Yang penting, mantapkan niat dan terus berusaha.
About Jeff:
Jeffrey Pratama adalah seorang praktisi Human Resource yang telah 15 tahun berkarir di beberapa perusahaan terbaik di Industrinya. Selain sebagai seorang Executive Professional, Jeffrey juga merupakan seorang Coach yang tersertifikasi, dengan passion yang mendalam di bidang pengembangan diri dan karir, khususnya bagi anak-anak muda. Penggemar music jazz dan klub sepakbola Manchester United ini juga penikmat setia buku-buku, khususnya yang terkait dengan pengembangan diri dan bisnis.
TERBARU - Review Buku
Review Buku Novelist as a Vocation - Har…
01-03-2023 Dipidiff

New York Times Best Seller Sunday Times and New Stateman Book of The Year A Most Anticipated Book: Esquire, Vulture, LitHub, New York Observer Judul : Novelist as a Vocation Penulis : Haruki Murakami Alih Bahasa...
Read moreReview Buku Earthlings - Sayaka Murata
14-02-2023 Dipidiff

A New York Times Book Review Editors' ChoiceNamed a Best Book of the Year by the New York Times, TIME and Literary HubNamed a Most Anticipated Book by the New York Times, TIME, USA Today, Entertainment Weekly, the Guardian, Vulture, Wired, Literary Hub, Bustle, PopSugar, and Refinery29 Judul...
Read moreReview Buku Kiki's Delivery Service - Ei…
21-12-2022 Dipidiff

A Junior Library Guild Selection. Kiki's Delivery Service is a Japanese classic, beautifully translated by Emily Balistrieri and brought to life with exquisite illustrations by Joe Todd-Stanton. Judul : Kiki's Delivery Service Penulis...
Read moreReview Buku Hayya - Helvy Tiana Rosa …
19-12-2022 Dipidiff

Judul : Hayya Penulis : Helvy Tiana Rosa & Benny Arnas Jenis Buku : Fiksi Religi Penerbit : Republike Penerbit Tahun Terbit : Juni 2022 Jumlah Halaman : 294 halaman Dimensi Buku : 14 x 3...
Read more