Ganesha Park Bandung (a Story)
Meskipun sebagai warga Bandung, saya sudah sering melintas di depan kampus ITB Taman Sari, dan familiar dengan kata "Ganesha", tapi tetap saja saya tidak tahu persis dimana Taman Ganesha itu. Ini terjadi saat saya dikontak mba Visya dari komunitas Buku Berjalan. Ternyata Ganesha Park itu tepat di seberang pintu masuk utama kampus ITB, dan bersebelahan dengan area masjid Salman. Masjid yang beberapa kali saya datangi untuk shalat saat dulu mewakili acara kampus saya di diklat yang diadakan di ITB.
Alhamdulillah acara buku bersama komunitas Buku Berjalan dan Pustakalana Silent Book Club Bandung berjalan lancar. Sejujurnya saya salut dengan mba Visya yang jauh-jauh datang dari Jakarta dan mengadakan acara Temu Buku di beberapa kota. Lewat acara ini saya juga jadi mengenal kakak-kakak dari Pustakalana dan teman-teman yang hadir.
Sedang musim hujan di Bandung, opsi acara buku di taman di bawah rindang pepohonan sepertinya bakal dapat tantangan dari sisi cuaca. Dan benar saja, sekitar jam 10 hujan rintik mulai turun. Saya masih sempat berbicara menyampaikan sesi sharing saat kami masih duduk-duduk di bawah pohon, namun selepas itu kami harus pindah lokasi ke bagian taman yang ada naungan permanen.
Kejadian yang tidak terduga seperti ini biasanya justru membawa cerita tersendiri, jadi lebih teringat karenanya. Apalagi kemudian beberapa kucing ikut datang merapat, membuat suasana menjadi 'meriah' karena tidak semua orang ternyata berani berhadapan dengan kucing. Untunglah tidak ada katak, bancet, dan hewan bertulang lunak lainnya yang ikut datang, bisa terbayang jika terjadi, saya mending pindah sekalian ke masjid Salman.
Singkat cerita, acara berjalan mulus sampai akhir, dari silent reading session, tukar cerita apa yang dibaca, tukar buku, lalu foto bersama. Semoga acara Temu Buku bisa terus diadakan di Bandung ^^
Picture: dokumentasi acara Temu Buku
Area Ganesha Park
Saya tidak tahu persis seberapa luas Ganesha Park, tapi sejak memandang luasnya taman dari bagian depan gerbang, saya sudah suka dengan suasananya yang tenang dan teduh. Waktu itu masih pukul 9 waktu saya tiba di sana. Tidak ada rumput yang tumbuh liar, semua bersih tidak ada sampah, bunga-bunga terawat, dan memang beberapa petugas kebersihan tampak sedang menyapu dan memotong tanaman di pagi itu. Pengecualian hanya di bagian kolam di tengah taman yang belum dioptimalkan. Kolam tanpa air, dan ada beberapa bagian tergenang. Kalau rumah saya area Taman Sari atau Dipati Ukur mungkin tiap hari saya bakal melipir ke sini untuk lari pagi. Sayang sekali rumah saya jauh di ujung sana.
Picture: Area Ganesha Park
Masjid Salman ITB
Tidak usah bingung mau shalat dimana begitu waktu ibadah tiba karena seperti yang sudah saya sampaikan di atas, Ganesha Park bersebelahan dengan Masjid Salman. Itu artinya kita bisa shalat dengan tenang dan nyaman, menggunakan fasilitas masjid kampus iTB yang lumayan luas. Masjidnya bersih, toilet wanita berdekatan dengan loker sepatu, dan mukena yang dikelola khusus (bersih), dibagikan oleh seorang petugas (mungkin mahasiswi) menjelang waktu dhuhur. Toilet bersih dengan area wudhu yang cukup luas, at least ini yang saya amati di wilayah akhwat.
Lalu kalau lapar harus kemana? Meskipun di Ganesha Park tidak ada toko khusus jual makanan atau warung, tapi area Taman Sari sudah dipenuhi dengan cafe-cafe bagus. Tinggal pilih saja mana yang kita suka. Kalau terdesak sepertinya bisa mencari di sekitaran kantin kampus, tinggal tanya dengan mahasiswa yang berseliweran di sana. Saya sendiri tidak jajan dan makan saat ke Ganesha Park karena di acara buku sudah banyak disediakan cemilan oleh panitia.
Picture: Atas ke Bawah: masjid Salman, koridor masjid, ruang toilet dan loker sepatu.
Foto Buku
Pohon dan tanaman selalu menarik perhatian saya karena saya plant lover. Di Ganesha Park sendiri tidak menonjol untuk tipe bunga-bunga. Namun dedaunan yang jatuh di jalan setapak, rerumpun tanaman dengan ujung-ujung daun yang mencuat memberikan ide tersendiri untuk foto buku. Sebetulnya suasana yang alami dan terkesan tidak rapi ini cocok untuk tema buku-buku misteri, horor, atau action.
Cara Bikin Foto 1
Foto pertama dibuat dengan eye-angle. Saya pinjam salah satu buku koleksi Pustakalana yang mereka bawa saat acara. Buku saya berdirikan sedikit di sisi batas jalan setapak dengan ujung-ujung daun tampak terjulur dari tanaman yang ditanam di sisi jalan. Pada latar akan tampak terusan jalan yang melingkar dengan pohon besar di bagian kanan. Sebelah kiri buku tidak seramai bagian kanan, menciptakan ruang negatif (bernapas) yang cukup (gambar 1). Hasil foto bisa dilihat pada gambar 2.
Foto ini lalu saya edit di Snapseed. Simple sekali langkahnya, karena hanya saya kasih filter Pop 2x. Sesederhana itu. Hasil editannya dapat dilihat pada gambar 3. Terlihat foto kita lebih tajam dan kontras warnanya.
Saya lempar foto editan ini ke apps Photolayer, lalu saya timpa bagian buku dengan cover buku Entitlement. Pemilihan buku ini saya pertimbangkan dari komposisi warna cover dengan latar genre bukunya. saya custom Shadow dengan menggeser ke kanan fitur Opacity dan OffsetY sehingga bayangan menyelimuti bagian luar buku di bagian bawah dan samping kanan (gambar 4). Terakhir saya beri logo Dipidiff di kanan atas (gambar 5).
Picture: Foto 1 Buku Entitlement
Cara Bikin Foto 2
Foto kedua saya ambil juga dengan Eye Angle. Kali ini jalan setapaknya tampak lebih bersih dibanding lokasi sebelumnya karena paving block tersusun rapi dan sinar matahari jatuh langsung sehingga bagian ini lebih terang, tidak tergenang, dan tidak dijatuhi dedaunan. Ada rumpun tanaman hias di sisi jalan yang bakal estetik untuk dijadikan latar foto buku (gambar 1). Saya posisikan buku di dekat rumpun ini, memastikan buku tidak terlalu mepet ke kanan dan posisinya berdiri tegak lurus. Rumpun tanaman mengambil porsi latar 40 persen saja. Sisanya dibiarkan lowong untu ruang negatif foto. Hasil bisa dilihat di gambar 2.
Saya edit foto ini di apps Snapseed, tapi berbeda dengan foto sebelumnya yang hanya difilter Pop, pada foto ini saya kasih filter Accentuate 1x untuk warna yang lebih hidup, lalu Pop 1x untuk ketajaman yang warna yang lebih seimbang. Hasil bisa dilihat pada gambar 3. Foto editan ini lalu saya lempar ke apps Photolayer. Saya timpa dengan cover buku horor design gambar Junji Ito. Kebetulan dari komposisi warna, sampulnya sesuai dengan warna rumpun daun yang kuning hijau itu. Saya atur fitur Shadow dengan menggeser ke kanan Opacity, Offset Y dan Offset X. Saya sesuaikan fitur Color dengan geser ke kiri Blur dan Brightness, sedangkan Contrast saya geser ke kanan (gambar 4). Untuk penutup, saya tambahkan logo Dipidiff.
Picture: Foto 2 Buku Betwixt
Terimakasih BukuBerjalan.id dan Pustakalana Silent Book Club Bandung
Pengalaman pertama saya di Ganesha Park rupanya ditakdirkan bersama kakak-kakak komunitas buku, saya bersyukur. Semoga ini bukan kali terakhir saya ke taman ITB untuk acara buku. Lokasi ini bisa banget buat acara gathering mini, kumpul komunitas, atau ber-solitud solo saja. Tidak ada tiket untuk masuk ke taman, hanya untuk prosedur mengadakan kegiatan di taman saya sendiri tidak paham, baiknya mencari informasi terlebih dahulu.
Buat teman-teman yang ingin ke lokasi, silakan cek alamatnya,
Jl. Ganesa, Lb. Siliwangi, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, Jawa Barat 40132
-------------------
-------------------------------------------------------------------------
Dipidiff.com adalah sebuah media edukasi yang menginspirasi melalui beragam topik pengembangan diri, rekomendasi buku-buku, dan gaya hidup yang bervibrasi positif.
Diana Fitri, biasa dipanggil Dipi, adalah seorang ibu yang gemar berkebun, dan rutin berolahraga. Gaya hidup sehat dan bervibrasi positif adalah dua hal yang selalu ia upayakan dalam keseharian. Sambil mengasuh putra satu-satunya, ia juga tetap produktif dan berusaha berkembang secara kognitif, sosial, mental dan spiritual.
Lulusan prodi Pemuliaan Tanaman Universitas Padjadjaran, Dipi lalu melanjutkan studi ke magister konsentrasi Pemasaran, namun pekerjaannya justru banyak berada di bidang edukasi, di antaranya guru di Sekolah Tunas Unggul, sekolah kandidat untuk International Baccalaureate (IB), dan kepala bagian Kemahasiswaan di Universitas Indonesia Membangun. Setelah resign tahun 2016, Dipi membangun personal brand Dipidiff hingga saat ini.
Sebagai Certified BNSP Public Speaker dan Certified BNSP Trainer, serta certified IALC coach, Dipi diundang oleh berbagai komunitas dan Lembaga Pendidikan untuk berbagi topik membaca, menulis, mereviu buku, public speaking, dan pengembangan diri, misalnya di Kementrian Keuangan, Universitas Negeri Semarang, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, BREED, Woman Urban Book Club, Lions Clubs, Bandung Independent School, The Lady Book Club, Buku Berjalan.id, SMAN 24 Bandung, SMAN 22 Bandung, dan lain-lain. Dipi juga pemateri rutin di platform edukasi www.cakap.com . Dipi meng-coaching-mentoring beberapa remaja dan dewasa di Growth Tracker Program, ini adalah program pribadi, yang membantu (terutama) remaja dan dewasa muda untuk menemukan passion dan mengeluarkan potensi mereka.
Berstatus bookblogger, reviu-reviu buku yang ia tulis selalu menempati entry teratas di halaman pertama mesin pencari Google, menyajikan ulasan terbaik untuk ribuan pembaca setia. Saat ini Dipi adalah brand ambassador untuk Periplus Bandung dan berafiliasi dengan Periplus Indonesia di beberapa event literasi. Dipi juga menjadi Official Reviewer untuk Republika Penerbit dan berpartner resmi dengan MCL Publisher. Kolaborasi buku-bukunya, antara lain dengan One Peach Media, Hanum Salsabiela Rais Management, KPG, Penerbit Pop, Penerbit Renebook, dan Penerbit Serambi. Reviu buku Dipi bisa dijumpai di www.dipidiff.com maupun Instagram @dipidiffofficial. Dipi host di program buku di NBS Radio. Dulu sempat menikmati masa dimana menulis drop script acara Indonesia Kemarin di B Radio bersama penyiar kondang Sofia Rubianto (Nata Nadia). Podcast Dipi bisa diakses di Spotify DipidiffTalks.
Let's encourage each other to shape a better future through education and book recommendation.
Contact Dipidiff at DM Instagram @dipidiffofficial
TERBARU - REVIEW BUKU
Review Buku The Quiet Tenant - Clémence …
23-08-2023 Dipidiff
National Best Seller One of The Most Anticipated Novels of 2023 GMA Buzz Pick A LibraryReads #1 Pick One of The Washington Post’s Notable Summer Books 2023One of Vogue’s Best Books of 2023One of Goodreads’s Most Anticipated Books...
Read moreReview Buku The Only One Left - Riley Sa…
23-07-2023 Dipidiff
Editor's Pick Best Mystery, Thriller & Suspense The Instant New York Times Bestseller Named a summer book to watch by The Washington Post, Boston Globe, USA Today, Oprah, Paste, Country Living, Good Housekeeping, and Nerd Daily Judul...
Read moreReview Buku Helium Mengelilingi Kita - Q…
14-06-2023 Dipidiff
Judul : Helium Mengelilingi Kita Penulis : Qomichi Jenis Buku : Sastra Fiksi, Coming of Age Penerbit : MCL Publisher Tahun Terbit : Maret 2023 Jumlah Halaman : 246 halaman Dimensi Buku : 14 x 20,5...
Read moreReview Buku Earthlings - Sayaka Murata
14-02-2023 Dipidiff
A New York Times Book Review Editors' ChoiceNamed a Best Book of the Year by the New York Times, TIME and Literary HubNamed a Most Anticipated Book by the New York Times, TIME, USA Today, Entertainment Weekly, the Guardian, Vulture, Wired, Literary Hub, Bustle, PopSugar, and Refinery29 Judul...
Read more