Review Buku The Couple at No 9 - Claire Douglas
THE GRIPPING NEW SUNDAY TIMES BESTSELLER AND CRIME BOOK OF THE MONTH
Judul : The Couple at No. 9
Penulis : Claire Douglas
Jenis Buku : Thriller, Mystery
Penerbit : Penguin Books Ltd
Tahun Terbit : 2021
Jumlah Halaman : 432 halaman
Dimensi Buku : 13,00 x 19,70 x 4,90 cm
Harga : Rp. 215.000 *harga sewaktu-waktu dapat berubah
ISBN : 9781405943406
Paperback
Edisi Bahasa Inggris
Available at PERIPLUS BANDUNG Bookstore (ig @Periplusbandung, @Periplus_husein1 , @Periplus_husein2)
Sekelumit Tentang Isi
Pasangan Saffron Cutler (Saffy) dan Tom pindah ke rumah baru warisan dari sang nenek di 9 Skelton Place. Semuanya lancar dan menyenangkan hingga kemudian para pekerja yang merenovasi rumah menemukan kerangka manusia, dua tubuh sekaligus.
Hasil forensik menunjukkan mayat-mayat itu sudah dikubur setidaknya tiga puluh tahun. Hal itulah yang membuat polisi menanyai mantan pemilik pondok itu, yakni nenek Saffy yang bernama Rose.
Problemnya adalah Rose tua kini menderita Alzheimer, artinya daya ingatnya semakin lemah, memorinya juga samar dan semakin kacau. Dari percakapan jelas bahwa Rose tidak bisa membantu polisi, tapi ada momen-momen tertentu dimana ingatan Rose kembali jernih, dan dia ingat sesuatu yang terjadi di masa lalu, hanya informasinya sepotong-sepotong dan membingungkan. Sementara polisi menyelidiki lebih dalam kasus ini, Saffy dan Lorna merasa diawasi, mereka juga diancam seseorang yang mengaku detektif pribadi. Apa yang terjadi tiga puluh tahun yang lalu? Peran apa yang dimainkan neneknya? Apakah Saffy sekarang dalam bahaya?
Rekomendasi
Buku ini saya rekomendasikan kepada pembaca yang mencari buku bagus bergenre psychological suspense dengan kompleksitas unsur cerita, mulai dari tokoh, alur, plot. Kemungkinan bukan bacaan yang cocok untuk pembaca pemula atau pembaca yang sedang mencari cerita yang lebih sederhana permainan unsur-unsur ceritanya. Tapi kalau sedang mencari tantangan membaca yang asyik, novel ini saya rekomendasikan.
Underlined Issue: lgbt, murder, childhood trauma
This Book Review Might Have Spoiler!
Tokoh dan Karakter
Tentu saja buat saya bagian awal yang paling 'greget' dari buku ini adalah tokoh kunci Rose yang ingatannya samar-samar. Dari poin ini, idenya agak mirip dengan novel Three Things About Elsie - Joanna Cannon yang juga mendapatkan pencapaian Sunday Times Bestseller di jamannya. Karakter Rose dan Daphne dijadikan misteri, membuat saya bertanya-tanya hingga akhir cerita.
Total jumlah tokoh cerita menurut saya lumayan banyak, cukup menantang buat kita sebagai pembaca, namun untuk main character ada Rose, Daphne, Saffy, Lorna, Theo, dan Victor yang punya peran paling banyak. Permainan teka-teki tokoh ini adalah salah satu unsur cerita yang saya suka dari The Couple at No 9.
Saffy sedang hamil waktu insiden ditemukannya kerangka terjadi. Karakter Saffy menarik karena dia pencemas dan secara emosional kurang stabil, tapi dia selalu berusaha memberanikan diri tanpa menyembunyikan kerentanan dirinya di depan suami dan ibunya. Ujungnya Saffy jadi terlihat tabah dan tokoh yang mengundang empati. Lorna berkepribadian hangat, ceria, optimis, a social butterfly. Fisiknya masih menarik di usianya yang berkepala empat. Jika Saffy penyendiri dan sunyi, Lorna adalah kebalikannya. Ibu dan anak ini saling mencintai walau secara karakter mereka bertolak belakang. Transformasi pikiran dan sikap Lorna juga poin menarik dalam cerita. Sementara Theo adalah pria dengan karakter belas kasih, Victor satu-satunya yang ditampakkan dengan jelas sebagai tokoh jahat dari awal. Dia pria tua yang pemarah dan arogan.
Deskripsi fisik tokoh cukup saja. Misalnya Tom yang mengenakan kacamata hitam trendi, waktu pulang kerja kemeja linen dan blazernya kusut, dia memakai celana jins. Lorna suka mengenakan busana warna-warni dan berkepribadian ceria serta berenergi.
Tom rushes into the kitchen, concern etched all over his face. He has his glasses on, the trendy black-trimmed pair he bought when he started his new job in the finance department of a tech company over a year ago. He felt they gave him more gravitas. His sandy-blond fringe falls over his face and he's rumpled in his linen shirt and blazer over jeans. It doesn't matter what he wears, he still manages to look like a student. He smells of London - of fumes and trains and takeaway lattes and other people's expensive scents.
Page 7 -8
Alur dan Latar
Alur cerita menantang karena kombinasi maju dan mundur. Latar masa lalu ada di tahun 1979 - 1980an, dan masa kini di 2018, berganti-ganti di dalam cerita. Istimewanya lagi, buku ini punya POV kombinasi 1 dan 3 yang sentralnya tidak hanya 1 atau 2 tokoh. Pov 1 ada tiga, yakni Saffy, Rose, dan Daphne. Pov 3 ada Lorna dan Theo sebagai sentralnya.
Konflik utama cerita ada di misteri masa lalu dan kerangka tubuh siapa yang ditemukan di rumah Saffy. Di luar itu ada konflik lain seperti hubungan Lorna dan Saffy yang renggang dan salah paham, Lorna yang selalu gagal membina hubungan, Saffy yang pencemas, Theo yang membenci ayahnya, Victor yang jahat, isu parenting, isu rehabilitasi kasus kriminal, dll.
Dalam suatu narasi Theo mempertanyakan apakah dia mencintai ayahnya atau tidak. Yang jelas dia merasa kasihan pada ayahnya. Theo juga merasakan kewajiban dan bertanggung jawab pada ayahnya setelah ibunya meninggal. Tapi cinta? Theo tidak yakin. Mungkin ketika dia masih kecil, ketika dia masih sangat berharap ayahnya peduli padanya, dan bisa menjadi ayah yang dia harapkan. Tapi sekarang ketika dewasa Theo menyadari bahwa dia tidak menyukai ayahnya karena ayahnya dingin dan keras. Theo merasa muak terus-terusan mencari alasan sikap ayahnya yang demikian di dalam pikirannya sendiri. Tapi dia juga tidak bisa meninggalkan ayahnya karena tidak sanggup dihantui pikiran bahwa ibunya akan kecewa padanya, meski ibunya sudah meninggal lama.
Cerita banyak mengambil latar di Beggars Nook, sebuah desa di Cotswolds, rimbun pepohonan dan memberikan kesan tersembunyi. Selain itu ada pula latar rumah jompo Elms Brook, rumah Victor, dan apartemen Lorna di Spanyol. Deskripsi lokasi utama cerita cukup rinci, baik fisik maupun suasananya.
Yang menarik dan atau disuka dari Buku ini
Claire Douglas bekerja sebagai jurnalis selama 15 tahun. Dia menulis fitur untuk majalah wanita dan surat kabar nasional, tetapi dia bermimpi menjadi seorang novelis sejak usia 7 tahun. Claire mendapatkan keinginannya setelah memenangkan The Marie Claire Debut Novel Award, dengan novel pertamanya, The Sisters, yang diikuti oleh Local Girl Missing, Last Seen Alive, Do Not Disturb, Then She Vanishes dan Just Like the Other Girls. The Couple at No 9 adalah novel terbarunya, dan buku ini menjadi Sunday Times top 3 bestseller dan Kindle number 1.
Begitu tahu, Claire Dougle punya pengalaman jurnalis, saya langsung teringat tokoh ayah Saffy yang seorang jurnalis juga. Entah kenapa saya suka sentuhan personal profil penulis seperti ini di dalam sebuah buku. Mungkin karena jadi unik saja. Porsi jurnalisme sebenarnya tidak banyak di buku ini, saya penasaran apakah di buku lainnya Claire Douglas menciptakan tokoh cerita jurnalis yang lebih menonjol, atau mengangkat dunia jurnalisme ke dalam ide cerita. Kelihatannya saya akan hunting buku-buku Claire Douglas lainnya.
Tokoh yang berkaitan dengan dunia buku-buku sering ada di banyak cerita, dan di novel ini, ada Saffy yang ternyata bekerja di dunia perbukuan. Yang saya tangkap profesinya berkaitan dengan bidang desain grafis karena penerbit mengontrak Saffy untuk mengerjakan sampul buku dan marketing, seperti poster untuk majalah, iklan, dan lain-lain.
Di dalam cerita ada tokoh kepolisian tapi perannya tidak ditonjolkan. Ini bukan novel detektif polisi, lebih ke pemecahan misteri pembunuhan oleh amateurs karena alasan yang personal. Ada interogasi tapi bukan di ruang kepolisian, tidak ada detail investigasi forensik, dll.
So, apa ya yang bisa pembaca harapkan dari The Couple at No 9? Jawabannya adalah plot twist cerita yang bagus. Saya sangat menyukai poin ini, favorit ketika titik-titik misteri terhubung dan menjadi terang benderang. Di awal kita juga menyimak dua story line yang nanti di akhir akan menyatu dengan baik. Endingnya juga 'nampar' karena emosional dan memberikan satu pemahaman baru terhadap kasus. The real psychological suspense.
Meski ada beberapa poin yang menurut saya agak kurang dalam, tapi novel ini tetap luar biasa karena kekompleksan unsur cerita, dari tokoh, alur, latar, plot twist hingga pilihan ending. Ganjalan saya lainnya berkaitan dengan tokoh Tom dan Jen yang sering masuk frame cerita tapi 'cuma segitu aja' diceritakannya. Di satu sisi ini sebenarnya oke, karena tanpa Tom dan Jen pun, tokoh-tokoh cerita yang ada sudah cukup bikin "bingung" *in a good way.
Great book to read. I politely recommend you to read this book immediately. Sampai sini apakah kalian tertarik membaca buku ini?
Siapa Claire Douglas
Claire Douglas telah bekerja sebagai jurnalis selama lima belas tahun, menulis feature untuk majalah wanita dan surat kabar nasional, tetapi dia bermimpi menjadi seorang novelis sejak usia tujuh tahun. Dia akhirnya mendapatkan keinginannya setelah memenangkan The Marie Claire Debut Novel Award, dengan novel pertamanya, The Sisters, yang diikuti oleh Local Girl Missing, Last Seen Alive, Do Not Disturb, Then She Vanishes dan Just Like the Other Girls. The Couple at No 9 adalah novel terbarunya, dan buku ini menjadi Sunday Times top 3 bestseller dan Kindle number 1.
------------------
-------------------------------------------------------------------------
Dipidiff.com adalah sebuah media edukasi yang menginspirasi melalui beragam topik pengembangan diri, rekomendasi buku-buku, dan gaya hidup yang bervibrasi positif.
Diana Fitri, biasa dipanggil Dipi, adalah seorang ibu yang gemar berkebun, dan rutin berolahraga. Gaya hidup sehat dan bervibrasi positif adalah dua hal yang selalu ia upayakan dalam keseharian. Sambil mengasuh putra satu-satunya, ia juga tetap produktif dan berusaha berkembang secara kognitif, sosial, mental dan spiritual.
Lulusan prodi Pemuliaan Tanaman Universitas Padjadjaran, Dipi lalu melanjutkan studi ke magister konsentrasi Pemasaran, namun pekerjaannya justru banyak berada di bidang edukasi, di antaranya guru di Sekolah Tunas Unggul, sekolah kandidat untuk International Baccalaureate (IB), dan kepala bagian Kemahasiswaan di Universitas Indonesia Membangun. Setelah resign tahun 2016, Dipi membangun personal brand Dipidiff hingga saat ini.
Sebagai Certified BNSP Public Speaker dan Certified BNSP Trainer, serta certified IALC coach, Dipi diundang oleh berbagai komunitas dan Lembaga Pendidikan untuk berbagi topik membaca, menulis, mereviu buku, public speaking, dan pengembangan diri, misalnya di Kementrian Keuangan, Universitas Negeri Semarang, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, BREED, Woman Urban Book Club, Lions Clubs, Bandung Independent School, The Lady Book Club, Buku Berjalan.id, SMAN 24 Bandung, SMAN 22 Bandung, dan lain-lain. Dipi juga pemateri rutin di platform edukasi www.cakap.com . Dipi meng-coaching-mentoring beberapa remaja dan dewasa di Growth Tracker Program, ini adalah program pribadi, yang membantu (terutama) remaja dan dewasa muda untuk menemukan passion dan mengeluarkan potensi mereka.
Berstatus bookblogger, reviu-reviu buku yang ia tulis selalu menempati entry teratas di halaman pertama mesin pencari Google, menyajikan ulasan terbaik untuk ribuan pembaca setia. Saat ini Dipi adalah brand ambassador untuk Periplus Bandung dan berafiliasi dengan Periplus Indonesia di beberapa event literasi. Dipi juga menjadi Official Reviewer untuk Republika Penerbit dan berpartner resmi dengan MCL Publisher. Kolaborasi buku-bukunya, antara lain dengan One Peach Media, Hanum Salsabiela Rais Management, KPG, Penerbit Pop, Penerbit Renebook, dan Penerbit Serambi. Reviu buku Dipi bisa dijumpai di www.dipidiff.com maupun Instagram @dipidiffofficial. Dipi host di program buku di NBS Radio. Dulu sempat menikmati masa dimana menulis drop script acara Indonesia Kemarin di B Radio bersama penyiar kondang Sofia Rubianto (Nata Nadia). Podcast Dipi bisa diakses di Spotify DipidiffTalks.
Let's encourage each other to shape a better future through education and book recommendation.
Contact Dipidiff at DM Instagram @dipidiffofficial
TERBARU - REVIEW BUKU
Review Buku The Quiet Tenant - Clémence …
23-08-2023 Dipidiff
National Best Seller One of The Most Anticipated Novels of 2023 GMA Buzz Pick A LibraryReads #1 Pick One of The Washington Post’s Notable Summer Books 2023One of Vogue’s Best Books of 2023One of Goodreads’s Most Anticipated Books...
Read moreReview Buku The Only One Left - Riley Sa…
23-07-2023 Dipidiff
Editor's Pick Best Mystery, Thriller & Suspense The Instant New York Times Bestseller Named a summer book to watch by The Washington Post, Boston Globe, USA Today, Oprah, Paste, Country Living, Good Housekeeping, and Nerd Daily Judul...
Read moreReview Buku Helium Mengelilingi Kita - Q…
14-06-2023 Dipidiff
Judul : Helium Mengelilingi Kita Penulis : Qomichi Jenis Buku : Sastra Fiksi, Coming of Age Penerbit : MCL Publisher Tahun Terbit : Maret 2023 Jumlah Halaman : 246 halaman Dimensi Buku : 14 x 20,5...
Read moreReview Buku Earthlings - Sayaka Murata
14-02-2023 Dipidiff
A New York Times Book Review Editors' ChoiceNamed a Best Book of the Year by the New York Times, TIME and Literary HubNamed a Most Anticipated Book by the New York Times, TIME, USA Today, Entertainment Weekly, the Guardian, Vulture, Wired, Literary Hub, Bustle, PopSugar, and Refinery29 Judul...
Read more