Review Buku Sang Cipta Rasa - Fahd Pahdepie
Judul : Sang Cipta Rasa
Penulis : Fahd Pahdepie
Editor: Triana Rahmawati
Ilustrator: Agung Pamukti
Jenis Buku : Non Fiksi Religi, Pengembangan Diri
Penerbit : Republika Penerbit
Tahun Terbit : 2023
Jumlah Halaman : 270 halaman
Dimensi Buku : 13,5 x 20,5 cm
Harga : Rp. 120.000*harga sewaktu-waktu dapat berubah
ISBN : 9786232791848
Softcover
Bahasa Indonesia
Tersedia di Republika Penerbit
Sekelumit Tentang Isi
Bayangkan Anda sedang menghadapi sebuah persoalan pelik dalam hidup. Apa pun itu. Sesuatu yang membuat Anda gelisah dan bertanya-tanya. Tentang diri, hidup, takdir, dan masa depan.
Anda memutuskan untuk melakukan sebuah perjalan singkat. Konon, perjalanan membuat Anda berefleksi, menyelam ke dalam diri, melihat cerita-cerita orang lain untuk Anda jadikan pelajaran. Anda menikmati perjalanan itu.
Tanpa terasa, tiba-tiba perjalanan itu membawa Anda ke sebuah tempat, namanya Sang Cipta Rasa. Di tempat itu Anda merenung, bersimpuh, mengaca diri, mengasah dan menerangkan rasa.
Hidup ternyata sebuah perjalanan. Dan kita adalah para pencari. Hanya rasa yang tenang dan terang akan mengantarkan kita mengenal Sang Cipta Rasa. Yang melembutkan semua perasaan.
Somehow, it heals your heart, solves your problems, and makes you happier.
Yuk kita intip daftar isinya
Prolog
1. Mengenal Diri
ruang kosong
makhluk cerita
cerita sedih
ujian ketakutan
mayat hidup
bangun dari tidur
kesadaran baru
mata yang melihat
satu gagasan
belajar memaafkan
diri yang sunyi
2. Matematika Tuhan
unlearn!
menjadi dewasa
membongkar rencana
titik persimpangan
empat fase hidup
mencapai yang lebih baik
doa yang terjawab
hanya satu aku
open ending
terus berjalan
telur Columbus
3. Maksud Hidup
orang-orang Okinawa
pahlawan bagi orang lain
menghargai diri
mendikte realitas
yang penting yakin
rumah prinsip
adiksi sensasi
menggambar garis
menolong diri sendiri
mau ikannya atau kailnya?
belajar melepaskan
4. Mekanisme Doa
satu frekuensi
supporting system
benchmarking
skenario terbaik
mimpi dan percaya
yang lemah di sekelilingmu
berharap pada manusia
kurir rezeki
doa orangtua
menolong dan ditolong
doa ibu
5. Berjuang untuk Berserah
kecepatan dan rasa bosan
hidup itu perjuangan
bahkan nabi pun berduka
kebaikan yang tertunda
selalu berikan yang terbaik
menghargai proses
manajemen atensi
sabar, sebentar lagi
cita-cita yang tak tercapai
berkelahi dengan waktu
berjalan dengan tujuan
6. Hati yang Ingat
belajar salah
menjadi baik
mantra sakti
hati-hati dengan doa
utang rasa
merdeka dari segala tabir
menolak kebenaran
belajar berkata tidak
menentukan masa lalu
ilmu bambu
dikejar-kejar uang
7. Terlahir Kembali
reason of being
belajar menjadi manusia
tiga hal penting
manners maketh man
meski orang buta tak melihat
satu miliar pertama
ilmu berkah
takdir ilmu
level imajinasi
rumah di surga
mesin keberkahan
8. Aku Baru
yang menuntun perjalanan
lebih baik dari masa lalu
pengendali api
yang bergetar di urat nadi
life in slow motion
usaha terbaik
sambungan langsung
kawan seperjalanan
tegak seperti alif
pakaian kebaikan
janji hati
Epilog
Sumber: Buku Sang Cipta Rasa
Seputar Fisik Buku dan Disainnya
Opini - Yang menarik dan atau disuka dari Buku ini
Sudah baca buku Fahd Pahdepie yang terbaru? Sejujurnya ini pengalaman pertama kali saya membaca bukunya, padahal saat membaca profil penulis dan menyimak isi buku ini, disebutkan bahwa mas Fahd sudah menulis paling tidak 25 buku.
Singkat cerita, buku ini menarik di mata saya sejak dari membaca judulnya yang bernada filosofis dan agak puitis, 'Sang Cipta Rasa, Sebuah Perjalanan Pulang ke Diri Sendiri'. Kesannya adem sekaligus romantis, karena yang saya pahami 'diri sendiri' hakikatnya adalah sebuah rumah, makanya kita belajar banyak tentang self-love dalam perjalanan hidup yang penuh lika liku seru ini.
Dan memang ketika membaca prolognya, Fahd Pahdepie menceritakan proses pemilihan judul buku yang tidak ingin terdengar seperti jargon umum atau terlalu menggurui, lebih sederhana tetapi menggambarkan isi buku dengan tepat yang menceritakan sebuah perjalanan rasa. Detail bagian ini bisa teman-teman simak lebih jauh dengan membaca sendiri bukunya.
Buku ini ditulis oleh mas Fahd dengan tujuan untuk mengajak pembaca mengarungi sebuah perjalanan singkat ke dalam diri, mengenal diri sendiri, kemudian melakukan petualangan lebih jauh melintasi batas-batas diri, batas-batas pengetahuan, batas-batas perasaan dan pengalaman, karena semua itulah yang akan membuat seseorang menjadi lebih dewasa dan bijaksana, lebih mawas diri, dan mengenal diri yang sejati. Pengenalan diri berawal dari identifikasi rasa, yang dalam bahasa mas Fahd diibaratkan dengan menengok ruang kosong dalam diri untuk kemudian dapat menyusun sebuah perjalanan dari sana, yang singkat cerita bertujuan untuk lahir kembali sebagai diri yang lebih baik dari sebelumnya.
Konon, jika kita mampu mengenal diri, kita telah mulai mengenal Yang Menciptakan Diri. Man 'arafa nafsahu faqad 'arafa rabbahu. Mengenal diri adalah upaya untuk mengenal Tuhan. Demikianlah, semua perjalanan rasa akan bermuara pada Sang Pencipta Rasa.
Halaman 3
Buku ini juga merupakan catatan perjalanan hidup Fahd Pahdepie yang ia buat manuskripnya selama 3 tahun. Sang Cipta Rasa terdiri dari 8 bab; (1) Mengenal Diri, (2) Matematika Tuhan, (3) Maksud Hidup, (4) Mekanisme Doa, (5) Berjuang untuk Berserah, (6) Hati yang Ingat, (7) Terlahir Kembali, (8) Aku Baru. Mari kita lihat lebih dekat insight singkat per bab dari buku ini
Bab 1 Mengenal Diri, menggarisbawahi bahwa kegelisahan dalam diri dan masalah-masalah adalah peluang dan potensi untuk kita bisa naik level kehidupan. Kita adalah pembuat cerita hidup kita sendiri. Cerita-cerita itu kadang sedih dan membuat kita merasa gelisah dan kecewa. Sumber kegelisahan dan kekecewaan sebenarnya adalah karena adanya keinginan-keinginan. Tapi memiliki keinginan itu bagus karena menggerakkan kita. Maka tak apa gelisah dan kecewa, hidup memang demikian adanya. Lanjutkan saja. Tak usah takut pada hal-hal sepele seperti kemiskinan dan kelaparan. Takutlah jika tidak bisa memberi manfaat pada orang lain, karena itu adalah sumber makna hidup. Selama hidup fokuslah pada kebaikan. Tiap waktu jadikan sebagai momen refleksi. Bangun dan semangat melalui hari-hari dengan kebermanfaatan. Jika jatuh, tidak usah cemas, tinggal bangkit kembali seperti sesanti Semar. Belajar lah melihat sesuatu dari berbagai perspektif dan menangkap peluang positif. Jika belum bisa demikian, mulai saja dari satu gagasan, lalu fokus di situ dan belajar mengeksekusinya. Berdamai dengan masa lalu, maafkan lah, dan konsentrasi pada hal positif di hari ini dan masa depan. Seringkali kita butuh kesunyian agar bisa merenungkan diri sebaik-baiknya. Temukan identitas, personalitas, harga, dan kepercayaan diri. Sunyi untuk menemukan hal yang sejati
Bab 2 Matematika Tuhan, menggarisbawahi pentingnya belajar ulang untuk merekonstruksi ulang pemahaman yang lebih baik dan merawat kerendahan hati. Kita perlu untuk belajar dewasa, membongkar rencana, dan berserah diri karena manusia tidak bisa merencanakan segalanya. Dalam proses ini akan ada titik persimpangan yang datang, maka belajarlah untuk melihat sesuatu dari beragam perspektif, bersikap bijak terutama dalam menyikapi hal-hal negatif. Jadikan significant sebagai fase yang kita tuju dalam kehidupan. Ingatlah bahwa Allah Maha Pembuat Skenario Terbaik, yang menggantikan apa yang tidak didapatkan atau hilang dengan yang lebih baik. Bermimpilah setinggi mungkin, terus berdoa dan berikhtiar karena Alllah punya matematikanya sendiri. Kitalah pemimpin dan penguasa diri kita, maka ini saatnya untuk menulis kisah yang baik untuk hidup kita sendiri, mari berubah. Terus berjalan dan abaikan kata-kata negatif orang lain, terus maju dan tinggalkan mereka di belakang. Cobalah untuk menjadi yang pertama meski itu hal yang sepele bagi orang lain, ambil tantangan hidup dan taklukkan.
Bab 3 Maksud Hidup, menggarisbawahi pentingnya bekerja sungguh-sungguh dan ikhlas sebagai bagian dari tujuan hidup itu sendiri. Hidup untuk menjadi pahlawan bagi diri sendiri dan kemudian menjadi pahlawan orang lain. Hargai dan percaya pada diri sendiri, pada impian, dan keunikan yang dimiliki. Hindari mendikte realitas, berserah pada Allah SWT. Yakin, jangan lelah berdoa. Bangunlah rumah prinsip yang merupakan gabungan dari identitas dan personalitas. Jangan jadi budak sensasi, setia menjadi diri sendiri. Sukses tanpa menjatuhkan orang lain, dengan fokus pada perkembangan diri sendiri. Lupakan ketika menolong, tapi ingat kepada orang-orang yang sudah menolong kita. Saat menolong lihat situasinya, mungkin yang dibutuhkan bukan kail melainkan ikan. Belajar melepaskan, agar hidup lebih ringan, maafkan dan berdamailah dengan masa lalu.
Bab 4 Mekanisme Doa, tentang manusia yang memancarkan spiritual yang satu frekuensi, penting untuk sering-sering tune in agar berada di frekuensi yang tepat. Keluarga bukan hanya support system tapi sumber energi. Cintaiah keluarga sebagai bagian dari ibadah, kebaikan yang menguatkan. Salah satu mekanisme doa adalah punya imajinasi yang detail, jika belum punya pakai benchmarking. Pahami bahwa tidak semua keinginan harus tercapai, kadang Allah tidak memberikan karena rencana itu sebenarnya menghancurkan. Mekanisme doa, tidak semua doa langsung terjawab, meski akan terjawab, semua ada prosesnya, yang penting memahami proses tersebut. Berprasangka baiklah selalu kepada Allah. Jika bertemu dengan orang yang percaya pada mimpimu, jaga dan jangan membuatnya kecewa karena banyak orang yang tidak percaya bahwa kita bisa mewujudkan mimpi kita. Doa akan terwujud. Baik-baiklah pada pasangan hidup karena berdua akan lebih mudah berjuang sama-sama. Ingat pada orang-orang yang lemah di sekeliling, karena sejatinya kita ditolong oleh doa orang-orang lemah di antara kita. Jangan berharap pada manusia, berdoalah pada Allah, dan berharaplah pada Allah, dan jangan kecewakan orang lain. Sayangi orang-orang yang alokasi rezekinya kita perantarai, agar secara legal bisa mencairkan aliran rezeki itu. Banyak bersedekah. Pahami bahwa doa orangtua itu utama, maka bahagiakan orangtua, dan minta restu serta doa ibu. Milikilah mental penolong, tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah.
Bab 5 Berjuang untuk Berserah, tentang gerak hidup yang serba cepat justru kerap membuat bosan, sedang hidup itu adalah tentang memahami konteks, bukan cepat-cepatan, kadang hidup tidak selalu tentang perlombaan yang mencari pemenang. Dalam berjuang, komitmen adalah bahan bakar konsistensi, ketekunan, persistensi, keteguhan hati, dan kegigihan. Tak apa jika berduka atau sedih, tapi sebentar saja dan lalu move on. Yakin bahwa satu niat baik bisa saja terwujud meski bukan di waktu yang bisa disaksikan langsung, mungkin ada orang lain yang nanti mewujudkannya, berawal dari niat dan doa kita. Selalu berikan yang terbaik, berikan yang terbaik pada apapun yang dikerjakan, lihat sisi baiknya, beri solusi, jadilah pembawa kegembiraan dari setiap kedatangan, dan dirindukan pada setiap kepergian. Ingat bahwa apa yang ada hari ini bukan harga mutlak, namanya juga proses, harus yakin karena Allah Maha Kaya. Kerjakan sesuatu pada satu waktu dengan fokus, tidak multitasking, dengan cara ini kita akan bisa mengukur berapa lama kita mengerjakan sesuatu dan menentukan kebutuhan waktunya. Penting untuk bersabar, bangga pada diri sendiri, dan percaya rencana Allah adalah yang terbaik. Tidak semua impian itu terwujud, tak apa, Allah selalu punya rencana dan skenario yang besar, hidup itu seru, kitanya saja yang ngeluh terus. Bersemangatlah, jangan menyerah, bahkan jika harus berdarah-darah. Milikilah tujuan dan maksud hidup, karena dengan itu hidup akan bermakna.
Bab 6 Hati yang Ingat, tentang cinta kasih Allah yang sangat hebat, meski kita bersalah Allah akan selalu melihat kita dengan pandangan kasih dan rasa sayang. Berbuat baiklah apapun status, kedudukan, kecerdasan, kekayaan, posisi kita. Tetap rendah hati seperti yang diajarkan Nabi. Jadikan diri original dengan cara dan gaya kita sendiri. Yakin bahwa doa bisa saja terkabul dengan cara tak diduga, berpuluh tahun kemudian. Dan ketika saat itu tiba ingatlah dengan orang-orang yang sudah berjasa dalam hidup kita, karena itu bentuk rasa syukur kita terhadap karunia Allah SWT. Kita hanya hamba yang lemah. Manusia tidak ada yang hebat, karena kehebatan adalah sekumpulan aib yang tertutup tabir. Tidak pula ada yang hina karena Allah membuka dan menutup tabir sesukanya, maka hiduplah menjadi diri sendiri, terus berjalan, berani dan tidak takut kehilangan. Jadilah diri sendiri, meski dicap sombong oleh orang lain yang tidak paham perjuangan kita dibalik pencapaian. Penting untuk memahami bahwa tidak berarti tidak, tak perlu penjelasan apa-apa. Kecerdasan, kebijaksanaan, dan kemuliaan seseorang di antaranya juga dilakukan oleh kemampuannya membedakan mana yang ya dan mana yang tidak. Ingatlah bahwa masa lalu ditentukan oleh masa depan. Tidak bisa menyamaratakan semua orang, pikiran dan opini orang lain berbeda, semua punya preferensinya masing-masing. Kerjakan yang terbaik untuk semua hal, ubah niat untuk menolong orang sebanyak mungkin menjadi orang bermanfaat, memberi sebanyak mungkin, mengambil sedikit mungkin. Money follows mastery.
Bab 7 Terlahir Kembali, tentang kini saatnya menemukan alasan kehidupan, belajar jadi manusia, yang lumrah jika sedih, lelah, jatuh, selain bahagia, bersemangat, dan bangkit berjuang. Jadilah manusia yang memperoleh kebahagiaan dengan senyum, maaf, dan terimakasih. Saatnya berubah menjadi orang baik dengan mengubah mindset, kelilingi dengan orang yang punya nilai dan kualitas, latih kemampuan komunikasi. Jaga akhlak karena akhlak yang baik menunjukkan set of beliefs, set of values, dan mindset tertentu, semua itu konon harus terpresentasi dalam ucapan, penampilan, dan sikap. Latih diri untuk terbiasa merasa tidak nyaman, semangat berubah, dan pahami bahwa kualitas kita tidak ditentukan oleh orang lain melainkan oleh diri kita sendiri. Lakukan ilmu perkalian 10 untuk mencapai kesuksesan hidup. Utamakan keberkahan, karena berkah itu bertambah kebaikan. Ingat untuk mengamalkan ilmu karena itu kewajiban kita. Pahami tiga kunci rezeki, yakni bahagiakan ibu, istri, dan ibu mertua. Berbuat baiklah pada orang-orang yang terlibat dalam usaha kita, karena mungkin doa-doa merekalah yang dikabul Allah SWT.
Bab 8 Aku Baru, menggarisbawahi pentingnya mencari guru dan mentor serta kelak menjadi guru atau mentor bagi orang lain. Tanamkan untuk menjadi lebih baik dari masa lalu, menjadi lebih baik dari orangtua kita, baik dalam kehidupan dunia maupun akhirat, dan menyiapkan generasi penerus yang lebih baik dalam segala dimensinya. Jadilah pengendali semua unsur kehidupan. Ingatlah bahwa ada Dzat luar biasa yang mengatur semua urusan kehidupan alam semesta. Hidup perlu melambat untuk menangkap hikmah kehidupan. Pastikan usaha yang dilakukan ditujukan untuk mendekat kepada Allah. Renungkan apa yang Allah SWT inginkan dari kita. Cari teman seperjalanan yang baik. Percaya diri dan berakhlak yang mulia. Buatlah janji pada diri sebagai aku yang baru, yang lebih bijaksana, yang menjadi diri sendiri, yang percaya diri dan setia padaNya. Tepati janji untuk menjadi lebih baik, lebih bermanfaat, lebih bermakna, lebih bermatabat.
Banyak hal yang saya suka dari buku ini karena isinya yang ringan mudah dipahami tapi juga tetap berisi. Ada kisah-kisah pengalaman orang lain atau tokoh yang dibagikan misalnya cerita tentang orang Madura yang berjualan bensin di depan SPBU di bab 1, kisah Rumi di bab 2, kisah pemuda yang melamar di Microsoft tapi ditolak karena tidak punya email, cerita Alexander The Great dan filsuf agung Aristoteles, bahkan cerita lomba kelinci atau kancil melawan kura-kura. Untuk kisah-kisah ini saya paling terkesan dengan cerita telur Columbus di bab 2 karena kebetulan mengingatkan saya juga pada satu momen bimbingan skripsi bersama profesor saya di Universitas Padjadjaran dulu itu. Begitu diingat-ingat lagi, saya waktu itu lagi "dimarahi habis-habisan" oleh beliau :D, dan terus terang saja saya tidak berhasil mengingat apa maksud dosen saya ini dengan menceritakan telur Columbus di tengah pembahasan skripsi saya. By the way, detail-detail cerita bisa teman-teman baca sendiri di bukunya.
Selain kisah-kisah tersebut, ada pula cerita-cerita personal mas Fadh yang ia bagikan di buku ini, membuat kita mengenal lebih dekat dengan sosok penulisnya, misalnya cerita tentang pengalamannya sekolah di luar negeri, perjuangannya menulis hingga sukses, keinginannya bersama istri untuk punya mobil, kenangan dan hikmah hidup kakeknya (almarhum kakek Uton), dan kisah Fahd Pahdepie ditawari menjadi pemimpin di inilah.com yang ternyata terlintas dalam benaknya sewaktu ia masih mahasiswa.
Bertahun-tahun kemudian, doa itu muncul lagi di layar iPad Pro 2021 dengan kecepatan internet 100 Mbps. 10 Mei 2021, tiga hari sebelum Hari Raya Idul Fitri tahun 2021, saya mengunjungi situs itu lagi. Memori nostalgia bermekaran di kepala saya. Beberapa menit sebelumnya, seorang laki-laki 57 tahun baru saja memberi saya sebuah tawaran, "Mau nggak kamu memimpin inilah. com? Saya serahkan sepenuhnya. Perusahaan media ini butuh figur baru," katanya.
Halaman 157
Ada teori tokoh yang disebutkan juga, misalnya penjelasan tentang otak yang dibagi ke dalam tiga bagian dari fisikawan dan neuroscientist asal Amerika Serika, Paul Donald MacLean. Informasi ini tidak banyak sehingga tidak berat dicerna.
Beberapa penulis dan buku-buku populer juga disebutkan, misalnya Ikigai di bab 3 tentang orang-orang Okinawa, Utopia for Realist (2016) yang ditulis Rutger Bregman tentang orang kaya cenderung mengukur cara hidup orang miskin dengan ukuran yang keliru di bab 3, buku 7 Habits of Highly Effective Teens yang ditulis oleh Sean covey di bab 6, ilmu fokus manajemen atensi Mihaly Csikszentmihalyi berjudul Flow (1990) di bab 5, dan The Google Story (2005).
Ada buku menarik lain yang ditulis oleh David A Vise dan Mark Malseed, judulnya The Google Story (2005). Prinsip Steven Levy dalam In the Plex (2011), syarat untuk terus berkembang dengan kualitas yang kita miliki adalah dengan upaya meningkatkan kecepatan dalam menyelesaikan satu pekerjaan. Menjadi lebih efektif dan efisien. Jika melakukan ini kita tak perlu multitasking.
Hal 130
Bahkan film pun tak luput disebutkan di sini, misalnya Film the Kingsman dengan aktor Colin Firth dan Taron Egerton di bab 6.
Tapi yang paling asyik buat saya adalah ketika isi bukunya sampai pada pembahasan beragam konsep dan how to, misalnya sesanti Semar, tiga jenis orang menurut Da Vinci, metode unlearn, empat fase hidup, konsep rumah prinsip, 3 hal yang dimiliki pahlawan, konsep kurir rezeki, konsep intergenerational relationship, filosofi gerakan shalat yang mengajarkan kita pengendali semua unsur kehidupan, dan konsep money follow mastery. Konsep yang terakhir disebutkan ini kebetulan beresonansi dengan salah satu pembahasan saya di grup LPR (Life Plan Review) bersama mas Gatot, dan rekan-rekan lainnya. Saat itu istilah yang digunakan mas Gatot adalah numberless, dimana seseorang melakukan sesuatu melebihi target, tidak dipusingkan dengan angka dan fokus pada mengupayakan effort yang optimal. Money follow mastery yang diungkapkan di buku ini kurang lebih sama, dimana kita konsentrasi pada penguasaan apa yang dikerjakan, menjadi yang terbaik, dan uang kemudian akan mengikuti.
Sejak sampai pada kesimpulan itu, saya fokus pada kualitas diri. Berusaha melakukan yang terbaik untuk semua yang saya kerjakan. Memberikan diri ini sepenuhnya untuk apa-apa yang saya sentuh. Kemudian mengubah semua niat, bahwa saya ingin menolong sebanyak mungkin orang dan menjadi individu yang bermanfaat. Memberi sebanyak mungkin, mengambil sesedikit mungkin. Itu ruang ibadah saya.
Maka barangkali benar kata para motivator, "Money follows mastery", Beberapa tahun lalu, saya menguji tesis itu. Waktu masih gajian, saya sedekahkan semua gaji setiap bulan sampai habis, lalu menguji: Apakah saya masih bisa bertahan hidup, membayar aneka kewajiban, dan memenuhi nafkah keluarga? Ternyata bisa. Dan sampai sekarang, semua masih baik-baik saja. Bukan gaji yang menghidupi saya.
Halaman 179
Tentunya ajaran keislaman menjadi poin yang paling mendasar di Sang Cipta Rasa. Membacanya membuat saya diingatkan pada tujuan hidup beribadah kepada-Nya, yakin pada takdir-Nya, dan berbuat baik karena-Nya. Disebutkan pula kisah-kisah nabi misalnya nasihat penting nabi tentang kemana seharusnya kita datang dan meminta doa saat situasi sedang susah di bab 4 atau kisah saat Nabi Muhammad SAW menenangkan sahabatnya.
... la tahzan, wa la takhaf. Innallaha ma'ana. Jangan bersedih, jangan takut. Sesungguhnya Allah bersama kita. Halaman 120.
Satu dua hal di buku ini bahkan sangat menarik untuk direnungkan berkali-kali, misalnya konsep Ikigai yang di dalam buku dijelaskan bahwa orang-orang di Okinawa mempraktikkan Ikigai dengan cara yang lebih sederhana, yakni cukup dengan mengetahui untuk apa hidup dan senang hati dalam mengerjakannya, itu sudah berarti menemukan ikigai. Dalam hal ini saya setuju karena Ikigai lebih sering dikenalkan dalam pemahaman yang lebih kompleks, sebuah titik pertemuan antara passion, mission, profession, dan vacation, yang saya membayangkan perjalanan menuju ke titik itu tentu berkali lipat prosesnya dan belum tentu semua berhasil mencapainya. Ikigai dalam versi orang Okinawa jauh lebih realistis, sederhana, tapi tidak kehilangan makna.
Thought provoking pula untuk beberapa hal di buku ini yang dibawakan dengan perspektif yang berbeda, atau sebenarnya sama ujungnya, tapi cara penyampaiannya lebih berwarna, misalnya tentang masa lalu yang ditentukan oleh masa depan yang biasanya di banyak kesempatan dinyatakan berbeda, mungkin lebih familiar masa kini menentukan masa depan dan masa lalu tidak mendefinisikan masa kini. Terkait pernyataan ini, personally, untuk saya sendiri, kebetulan mudah dipahami karena saya langsung teringat dengan penjelasan James Clear di Atomic Habit dan beberapa buku lainnya. Tapi tetap saja kalimat ini ini asyik untuk dikontemplasikan. Begitupun dengan ilmu padi di bab 6 yang diceritakan oleh Fahd Pahdepie bahwa padi merunduk bukanlah padi yang rendah hati. Rasanya sangat bertentangan dengan makna yang biasa kita ketahui kan ya. Tapi jika kita simak hingga habis, bab ini sangat logis, dan pernyataan tentang ilmu padi itu serta merta bisa diterima dengan mudah karena cara pandang kita yang justru terstimulasi lebih luas oleh tulisan yang disampaikan.
Satu hal barangkali yang mengganjal di saya terkait isi buku, adalah repetitifnya yang cukup signifikan. Dalam hal ini mungkin memang topiknya fundamental untuk tiap bab bahasan, atau dilakukan sengaja karena tujuan penekanan dan penguatan pesan. Apapun itu alasannya, personally, karena preferensi dan cara kerja berpikir saya lebih mudah jika tersistematis dan terpisah-pisah, poin ini jadi sorotan.
Kesimpulannya, saya suka dengan buku ini. Sang Cipta Rasa adalah sebuah renungan hidup Fahd Pahdepie yang membawa kita pada perjalanan refleksi diri sendiri, terutama sisi spiritual. Tulisannya personal-kasual, ringan tapi mendalam, dan yang paling penting adalah percaya diri serta jujur apa adanya.
Picture: Beberapa halaman berlayout khusus di buku Sang Pencipta Rasa
Siapa Fahd Pahdepie
Fahd Pahdepie, lahir di Cianjur, Jawa Barat, 22 Agustus 1986, adalah seorang penulis, pengusaha dan pegiat sosial.
Saat ini ia merupakan Komisaris PT Telkom Akses (PT Telkom Indonesia Group) dan CEO Inilah.com Media Network (PT Indonesia News Center), sebuah grup usaha yang bergerak di bidang media dan konsultan komunikasi strategis.
Sebelumnya ia merupakan advisor di Kantor Staf Presiden Republik Indonesia dan menjadi konsultan untuk sejumlah tokoh termasuk menteri, gubernur, dan wali kota dari berbagai daerah di Indonesia.
Fahd adalah lulusan cum laude dari Monash University, Australia, dengan gelar Master of International Relations. Pada tahun 2017 ia mendapatkan Australia Alumni Award untuk kategori Outstanding Young Alumni. Ia termasuk dalam Indonesia-Australia 20 Young Emerging Leaders dan Monash Global Leaders.
Sebagai seorang penulis, Fahd sudah menerbitkan lebih dari 25 judul buku, beberapa di antaranya menjadi best-seller nasional dengan Intellectual Property Rights yang telah dialih-bentukkan menjadi film layar lebar.
Kiprahnya di dunia aktivis dan pergerakan sosial kemasyarakatan di antaranya dikenal melalui Gerakan Umrah Gratis, Revolusi Kedai Kopi, dan lainnya.
Selain berbisnis dan menulis, ia juga berbicara di banyak forum nasional dan internasional. Buku Sang Cipta Rasa adalah bukunya yang ke-25.
Hubungi Fahd di Instagram, Facebook dan Twitter: @fahdpahdepie
Sumber: Buku Sang Cipta Rasa
Rekomendasi
Buku ini saya rekomendasikan kepada semua pembaca yang mencari buku non fiksi pengembangan diri bernuansa religi. Sentuhan personal tulisan membuat jarak antara penulis dan pembaca terasa hilang. Pesan-pesannya mudah dipahami, ringan dibaca tapi tetap berisi. Cocok juga untuk mereka yang suka dengan proses kontemplasi karena dibalik kesederhanaan gaya penyampaiannya, ada ruang yang ia berikan untuk kita melanjutkan renungan.
---------------
-------------------------------------------------------------------------
Dipidiff.com adalah sebuah media edukasi yang menginspirasi melalui beragam topik pengembangan diri, rekomendasi buku-buku, dan gaya hidup yang bervibrasi positif.
Diana Fitri, biasa dipanggil Dipi, adalah seorang ibu yang gemar berkebun, dan rutin berolahraga. Gaya hidup sehat dan bervibrasi positif adalah dua hal yang selalu ia upayakan dalam keseharian. Sambil mengasuh putra satu-satunya, ia juga tetap produktif dan berusaha berkembang secara kognitif, sosial, mental dan spiritual.
Lulusan prodi Pemuliaan Tanaman Universitas Padjadjaran, Dipi lalu melanjutkan studi ke magister konsentrasi Pemasaran, namun pekerjaannya justru banyak berada di bidang edukasi, di antaranya guru di Sekolah Tunas Unggul, sekolah kandidat untuk International Baccalaureate (IB), dan kepala bagian Kemahasiswaan di Universitas Indonesia Membangun. Setelah resign tahun 2016, Dipi membangun personal brand Dipidiff hingga saat ini.
Sebagai Certified BNSP Public Speaker dan Certified BNSP Trainer, serta certified IALC coach, Dipi diundang oleh berbagai komunitas dan Lembaga Pendidikan untuk berbagi topik membaca, menulis, mereviu buku, public speaking, dan pengembangan diri, misalnya di Kementrian Keuangan, Universitas Negeri Semarang, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, BREED, Woman Urban Book Club, Lions Clubs, Bandung Independent School, The Lady Book Club, Buku Berjalan.id, SMAN 24 Bandung, SMAN 22 Bandung, dan lain-lain. Dipi juga pemateri rutin di platform edukasi www.cakap.com . Dipi meng-coaching-mentoring beberapa remaja dan dewasa di Growth Tracker Program, ini adalah program pribadi, yang membantu (terutama) remaja dan dewasa muda untuk menemukan passion dan mengeluarkan potensi mereka.
Berstatus bookblogger, reviu-reviu buku yang ia tulis selalu menempati entry teratas di halaman pertama mesin pencari Google, menyajikan ulasan terbaik untuk ribuan pembaca setia. Saat ini Dipi adalah brand ambassador untuk Periplus Bandung dan berafiliasi dengan Periplus Indonesia di beberapa event literasi. Dipi juga menjadi Official Reviewer untuk Republika Penerbit dan berpartner resmi dengan MCL Publisher. Kolaborasi buku-bukunya, antara lain dengan One Peach Media, Hanum Salsabiela Rais Management, KPG, Penerbit Pop, Penerbit Renebook, dan Penerbit Serambi. Reviu buku Dipi bisa dijumpai di www.dipidiff.com maupun Instagram @dipidiffofficial. Dipi host di program buku di NBS Radio. Dulu sempat menikmati masa dimana menulis drop script acara Indonesia Kemarin di B Radio bersama penyiar kondang Sofia Rubianto (Nata Nadia). Podcast Dipi bisa diakses di Spotify DipidiffTalks.
Let's encourage each other to shape a better future through education and book recommendation.
Contact Dipidiff at DM Instagram @dipidiffofficial
TERBARU - REVIEW BUKU
Review Buku The Quiet Tenant - Clémence …
23-08-2023 Dipidiff
National Best Seller One of The Most Anticipated Novels of 2023 GMA Buzz Pick A LibraryReads #1 Pick One of The Washington Post’s Notable Summer Books 2023One of Vogue’s Best Books of 2023One of Goodreads’s Most Anticipated Books...
Read moreReview Buku The Only One Left - Riley Sa…
23-07-2023 Dipidiff
Editor's Pick Best Mystery, Thriller & Suspense The Instant New York Times Bestseller Named a summer book to watch by The Washington Post, Boston Globe, USA Today, Oprah, Paste, Country Living, Good Housekeeping, and Nerd Daily Judul...
Read moreReview Buku Helium Mengelilingi Kita - Q…
14-06-2023 Dipidiff
Judul : Helium Mengelilingi Kita Penulis : Qomichi Jenis Buku : Sastra Fiksi, Coming of Age Penerbit : MCL Publisher Tahun Terbit : Maret 2023 Jumlah Halaman : 246 halaman Dimensi Buku : 14 x 20,5...
Read moreReview Buku Earthlings - Sayaka Murata
14-02-2023 Dipidiff
A New York Times Book Review Editors' ChoiceNamed a Best Book of the Year by the New York Times, TIME and Literary HubNamed a Most Anticipated Book by the New York Times, TIME, USA Today, Entertainment Weekly, the Guardian, Vulture, Wired, Literary Hub, Bustle, PopSugar, and Refinery29 Judul...
Read more