Review Buku This is Me Letting You Go - Heidi Priebe

Sekelumit Tentang Isi

Melepaskan sesuatu bukanlah proses yang alami bagi kita. Di dunia yang mengajarkan kita untuk mempertahankan apa yang kita sukai dengan cara apa pun, ada hal yang tak dapat kita hindari yakni ada saatnya bagi kita untuk melepaskan lalu melanjutkan hidup, dan itu terus-menerus kita pelajari kembali dalam tiap episode kehidupan kita. Melalui bukunya This is Me Letting You Go, Heidi Priebe mengeksplorasi kenyataan pahit tentang apa artinya melepaskan orang-orang dan situasi yang paling kita cintai, yang sering terjadi bahkan sebelum kita siap. 

Buku ini adalah kompilasi dari artikel yang Heidi Priebe tulis di sepanjang salah satu tahun paling penuh duka dalam hidupnya.

Ini buku tentang melepaskan ketika kita sebenarnya ingin mempertahankan, tentang menerima masa depan yang belum kita persiapkan, tentang menerima bahwa apa yang kita miliki tidak selalu berarti menjadi milik kita selamanya, dan hidup harus berlanjut apapun yang terjadi. Ini tentang sakit hati dan harapan. Membenci diri sendiri dan kemudian bangkit dengan penuh harga diri. Tentang trauma yang tidak pernah kita pikirkan akan bisa kita sembuhkan dan cinta yang tidak pernah kita kira akan hilang.

This is a book about letting go.
“and I hope that some part of this book can meet you at where ever you are in that process. Because nobody else can let go for you. But we could all use some company along the way.” - Heidi Priebe.

Yuk kita intip daftar isinya:

Introduction
1.    Read This if Nobody Texted You Good Morning
2.    I’m Texting You This Because I Like You
3.    The Truth About Meeting Someone At The Wrong Time
4.    Read This If You’re Worried That You’ll Never Find ‘The One’
5.    For Every Fierce Woman Who Has Tried To Be Tame
6.    You Should Choose The Lifestyle You Want Over The Person You Want
7.    How To Fall Half in Love With Someone
8.    Read This When You’re Tired of Everything
9.    Here is How You Love Without Expectation
10. Read This If There’s Someone You Can’t Forgive
11. The Worst Kind of Failure That Nobody Talks About
12. 14 Things It’s Time You Forgave Yourself For
13. Here is When You Need To Be Alone
14. Why It’s So Hard To Get Over A Cheater
15. Read This If You Feel Like It’s Taking You Too Long To Move On
16. Here is When You’ll Get Over Your Ex
17. What They Don’t Tell You about Love
18. Just Be The One Who Cares More
19. Take a Chance on Me
20. What We Forget When We Say the Timing’s Wrong
21. Let Me Fall in Love With Your Darkness
22. I Flat-Out Refuse to Marry Anyone Unless These Are Our Vows
23. What The Beginning of a Relationship Feels Like After The End of So Many Others
24. Please Delete My Number
25. Here is How You Stop Waiting for Someone To Come Back
26. Maybe You and I Don’t Get Another Universe
27. When You Have to Leave The Best Things Behind
28. What If I Won You Back?
29. How To Love Someone You Cannot Hold Onto
30. This is Me Letting You Go

Seputar Fisik Buku dan Disainnya

Saya suka pilihan warna-warna pada covernya yang lembut dan menenangkan. Dalam pikiran saya, ini terasa sesuai dengan topik bahasan buku yang sedih tapi juga memotivasi.

Opini dan Apa Yang menarik dan atau disuka dari Buku ini

Ini kali pertama bagi saya untuk membaca buku yang berisi kompilasi artikel yang mirip curahan hati. Tapi, bagian pertamanya harus diakui kalau tulisan Hiede Priebe terasa kedekatan dan kehangatannya.

First off all: Good morning, beautiful.

Is it too late to say that? I know you’ve probably been awake a while – likely hours or even all day. I know you may have gone this whole time without hearing it – shrugging back to friends and familiy who asked you how you’re doing with a  non – committal “Fine” because that is what we’re meant to do as humans – answer meaningful questions with arbitrary phrases. I know you may not be fine. I know you may have had a lackluster day. And I know that something as incredibly mundane as a “Good morning” text may have made all the difference in the world. It’s okay if that’s the case. It’s okay to sometimes ache for those simple and kind-hearted gestures.

Page 3

 
Terlebih lagi tulisan Priebe juga seolah mewakili pikiran dan perasaan kita yang sedang dalam situasi yang sama. Mengena. Misalnya,

 
I’m texting you this because I want to see you again. Because our generation has whittled interaction down into a series of superficial scripts that we exchange with one another on autopilot but I’m almost okay with the trivialities if they end up leading me to you. Because my phone’s charged and my heart’s full and I’m sick of all the tired, useless games we end up playing to disguise our admiration of each other. I am texting you because I want to. Because I want you here beside me, with your thoughts brimming and your breath heavy and your phone all forgotten and discarded.

I’m texting you this because I like you. And I’m hoping that you like me too.

Page 9

Kadang isinya menyampaikan hal-hal yang menyakitkan. Tapi kita tahu itu semua adalah kebenaran dan kenyataan yang ada. Misalnya,

Timing is a bitch, yes. But it’s only a bitch if we let it be. Here’s a simple truth that I think we all need to face up to: the people we meet at the wrong time are actually just the wrong people.

You never meet the right people at the wrong time because the right people are timeless. The right people make you want to throw away the plans you originally had for one and follow then into the hazy, unknown future without a glance backwards. The right people dont make you hmm and haw about whether or not you want to be with them; you just know. You know that any adventure you had originally planned out for your future isnt going to be half as incredible as the adventures you could have by their side. That no matter what you thought you wanted before, this is better. Everything is better since they came along.

Page 12

Bukan cuma sekadar ungkapan bernada isi hati, tapi juga ada semacam solusi. Misalnya,

When you’re tired, go slowly. Go quitely. Go timidly. But do not stop. You are tired for all the right reasons. You are tired because you’re supposed to be. You’re tired because you’re making a change. You are exhausted for all the right reasons and it’s only an indication to go on. You are tired because you’re growing. And someday that growth will give way to the exact rejuvenation that you need.

Page 33

Dengan membaca tulisan-tulisan Priebe kita juga merasa dimengerti dan diyakinkan bahwa semua akan terlalui pada akhirnya, dan semua akan baik-baik saja. Misalnya,

Forgiveness doesn't mean that you are giving up all of your power. Forgiveness means you’re finally ready to take it back.

Page 42

Bab penutupnya membantu kita untuk menentapkan langkah ke depan serta melepaskan masa lalu.

There’s nothing more difficult than walking away from what we love before we’re ready to. Even when every fibre of our being understands that we must go, we want to stay. We want to linger. We want to find a loophole or shortcut that allows us to have it all. We forget that there’s a future. Some incorrigible part of us so easily forgets that there are good things ahead. Better things ahead, even.

...

So this is me unclasping my fingers.

This is my parting, my reluctance, my heartache and my final gift to you.

This is me letting you go.

Page 121

Banyak reviewer di Amazon dan Goodreads yg menyatakan kalau mereka menyukai buku ini karena kalimat-kalimatnya yang mengena dan seolah mewakili perasaan dan pikiran mereka. Demikian pula pendapat saya tentang buku ini. Bukan cuma kedekatan, kehangatan, dan pengertian yang terasa dalam tiap kalimatnya, tapi semangat dan harapan juga menjadi pesan tulisan juga terasa. Sebagian besar tulisan membahas rasa sedih, sakit hati, sepi, tidak percaya diri, dan trauma karena percintaan. Tapi satu atau dua artikelnya bisa diartikan dalam konteks rasa lelah yang lebih luas, bukan cuma karena konflik relationship.

Siapa Heidi Priebe

Mencari profil penulis yang satu ini lumayan susah, satu-satunya profil yang saya temukan ada di dalam buku This is Me Letting You Go. Berikut saya tuliskan di bawah ini.

"Heidi drinks too much coffee and criticizes all Myers-Briggs types equally. Follow her on twitter or follow her on Facebook. Please do not follow her on the street. That makes her nervous."

Heidi Priebe lahir di Canada, latar pendidikan dan karirnya adalah bidang psikologi. Buku-buku yang ia tulis pun bergenre psikologi, non fiksi, dan self help.

Berikut beberapa buku Heidi Priebe:

1. This is Me Letting You Go
2. The Comprehensive enfp Survival Guide
3. How You'll Do Everything Based on Your Personality Type
4. The First New Universe

This is Me Letting You Go mendapatkan rating yang bagus di amazon yakni 4.7 dan di Goodreads mendapatkan rating 4.16.

Rekomendasi

Saya rekomendasikan buku ini kepada pembaca remaja dan dewasa yang mencari buku non fiksi berisi kompilasi artikel tentang masa-masa sedih, sepi, kehilangan, sakit hati, lelah, tidak percaya diri, atau trauma karena konflik relationship. Ini untuk kita yang sedang patah hati, agar terhibur dan bersemangat lagi, agar bisa melepaskan duka dan segera bangkit penuh harapan. Kesedihan memang harus kita hadapi sendiri, tapi alangkah nyamannya jika ada yang bisa mendampingi, salah satunya buku This is Me Letting You Go.

-------------------------------------------------------------------------

Dipidiff.com adalah sebuah media edukasi yang menginspirasi melalui beragam topik pengembangan diri, rekomendasi buku-buku, dan gaya hidup yang bervibrasi positif.

Diana Fitri, biasa dipanggil Dipi, adalah seorang ibu yang gemar berkebun, dan rutin berolahraga. Gaya hidup sehat dan bervibrasi positif adalah dua hal yang selalu ia upayakan dalam keseharian. Sambil mengasuh putra satu-satunya, ia juga tetap produktif dan berusaha berkembang secara kognitif, sosial, mental dan spiritual.

Lulusan prodi Pemuliaan Tanaman Universitas Padjadjaran, Dipi lalu melanjutkan studi ke magister konsentrasi Pemasaran, namun pekerjaannya justru banyak berada di bidang edukasi, di antaranya guru di Sekolah Tunas Unggul, sekolah kandidat untuk International Baccalaureate (IB), dan kepala bagian Kemahasiswaan di Universitas Indonesia Membangun. Setelah resign tahun 2016, Dipi membangun personal brand Dipidiff hingga saat ini.

Sebagai Certified BNSP Public Speaker dan Certified BNSP Trainer, serta certified IALC coach, Dipi diundang oleh berbagai komunitas dan Lembaga Pendidikan untuk berbagi topik membaca, menulis, mereviu buku, public speaking, dan pengembangan diri, misalnya di Kementrian Keuangan, Universitas Negeri Semarang, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, BREED, Woman Urban Book Club, Lions Clubs, Bandung Independent School, The Lady Book Club, Buku Berjalan.id, SMAN 24 Bandung, SMAN 22 Bandung, dan lain-lain. Dipi juga pemateri rutin di platform edukasi www.cakap.com . Dipi meng-coaching-mentoring beberapa remaja dan dewasa di Growth Tracker Program, ini adalah program pribadi, yang membantu (terutama) remaja dan dewasa muda untuk menemukan passion dan mengeluarkan potensi mereka. 

Berstatus bookblogger, reviu-reviu buku yang ia tulis selalu menempati entry teratas di halaman pertama mesin pencari Google, menyajikan ulasan terbaik untuk ribuan pembaca setia. Saat ini Dipi adalah brand ambassador untuk Periplus Bandung dan berafiliasi dengan Periplus Indonesia di beberapa event literasi. Dipi juga menjadi Official Reviewer untuk Republika Penerbit dan berpartner resmi dengan MCL Publisher. Kolaborasi buku-bukunya, antara lain dengan One Peach Media, Hanum Salsabiela Rais Management, KPG, Penerbit Pop, Penerbit Renebook, dan Penerbit Serambi. Reviu buku Dipi bisa dijumpai di www.dipidiff.com maupun Instagram @dipidiffofficial. Dipi host di program buku di NBS Radio. Dulu sempat menikmati masa dimana menulis drop script acara Indonesia Kemarin di B Radio bersama penyiar kondang Sofia Rubianto (Nata Nadia). Podcast Dipi bisa diakses di Spotify DipidiffTalks.

Let's encourage each other to shape a better future through education and book recommendation.

Contact Dipidiff at DM Instagram @dipidiffofficial