0

Review Buku The Prophet - Kahlil Gibran

Published: Saturday, 02 January 2021 Written by Dipidiff

 

 

 

Judul : The Prophet (Collins Classic)

Penulis : Kahlil Gibran

Jenis Buku : Puisi

Penerbit : HarperCollins Publishers  

Tahun Terbit : April 2020

Jumlah Halaman : 256 halaman

Dimensi Buku : 17.80 x 11.10 x 0.90 cm

Harga : Rp. 60.000 *harga sewaktu-waktu dapat berubah

ISBN : 9780008399948

Paperback

Edisi Bahasa Inggris

Available at PERIPLUS BANDUNG Bookstore (ig @Periplus_setiabudhi, @Periplus_husein1 , @Periplus_husein2)

 

 

 

Sekelumit Tentang Isi

 

‘Let there be spaces in your togetherness,
And let the winds of the heavens dance between you.’

Seorang nabi menunggu untuk naik kapal setelah 12 tahun jauh dari tanah airnya. Perjalanannya terganggu oleh sekelompok orang yang memintanya untuk menyebarkan kebijaksanaannya sebelum dia pergi selamanya. Berikut adalah 26 bab singkat tentang segala hal mulai dari cinta, pernikahan dan anak-anak, hingga kebebasan, alasan, berbicara, waktu dan kematian.

Kumpulan prosa puisi yang merupakan sebuah panduan hidup manusia. Karya puisi prosa liris ini telah memikat pembaca selama hampir 100 tahun. Banyak orang menganggap ini sebagai buku self-help pertama. The Prophet langsung menjadi buku terlaris ketika diterbitkan pada tahun 1923, dan merupakan salah satu karya yang paling banyak diterjemahkan dalam sejarah.

 

Seputar Fisik Buku dan Disainnya

 

Sangking legend-nya buku ini, covernya jadi beragam sekali. Khusus yang saya baca ini adalah cetak ulang khusus edisi Collins Classic. Gambar ilustrasinya asyik ya, dan jelas mencirikan banget isi bukunya. Tidak kurang dan tidak lebih.

 

Opini - Yang menarik dan atau disuka dari Buku ini

Nama Kahlil Gibran sudah populer sejak saya masih remaja. Ia paling dikenal sebagai penulis The Prophet, yang pertama kali diterbitkan di Amerika Serikat pada tahun 1923 dan sejak itu menjadi salah satu buku terlaris sepanjang masa.

 

Dulu, saya mengutip beberapa kali salah satu prosa yang dia tulis dan saya yakin banyak orang mengutip kalimat-kalimat dalam buku ini.

Your children are not your children.

They are the sons and daughters of Life's longing for itself.

They come through you but not from you.

And though they are with you yet they belong not to you

Page 15

Puisi ini terdengar sangat bijak bahkan di telinga saya yang waktu itu masih remaja. Dan sekarang, terasa lebih menyentuh dan mendalam ketika saya sudah menikah dan punya seorang putra. Cinta untuk anak-anak begitu besar, sehingga orangtua kadang tergoda untuk menganggap mereka sebagai kepemilikan mutlak.

Sebuah pemikiran yang mendalam ya. Tak heran jika Kahlil Gibran disebut sebagai filsuf, meski ia sendiri menolak dianggap demikian.

 

 

Di antara banyak puisi yang ditulis Gibran di The Prophet, yang paling saya suka adalah FRIENDSHIP.

and let your best be your friend.

...

In the sweetness of friendship let there be laughter, and sharing of pleasures.

For in the dew of little things the heart finds its morning and is refreshed.

Page 61

 

Saya menghargai sebuah persahabatan yang tulus, dan persahabatan itu memang membawa kehangatan ke dalam kehidupan.

 

The Prophet adalah kumpulan prosa dan puisi. Menurut saya ide membingkai semua hikmah yang ada dengan narasi seorang nabi bernama Almustafa, yang di saat-saat terakhir kepergiannya ditanyai pandangannya tentang banyak aspek kehidupan adalah sebuah ide yang sangat bagus dan menarik. Ada 26 topik yang diangkat: Love, Marriage, Children, Giving, Eating and Drinking, Work, Joy and Sorrow, Houses, Clothes, Buying and Selling, Crime and Punishment, Laws, Freedom, Reason and Passion, Pain, Self-Knowledge, Teaching, Friendship, Talking, Time, Good and Evil, Prayer, Pleasure, Beauty, Religion, Death. Untuk buku setebal 128 halaman, topiknya cukup lengkap, maka tak heran The Prophet disebut-sebut sebagai buku self-help meski merupakan karya fiksi spiritual. The Prophet telah dikenal sebagai salah satu spiritual klasik paling dicintai dan populer di dunia.

 

Kata-katanya tidak hanya bermakna dalam, tetapi bahasanya elegan dan ritmis. Entah bagaimana buku ini mengingatkan saya pada buku populer kontemporer Haemin Sunim, yang pendek tapi penuh pemikiran, bijaksana dan berwawasan. Tapi kedua buku ini memiliki perbedaan, misalnya buku Haemin Sunim yang diilustrasikan sedangkan Gibran polos tanpa gambar (edisi ini tidak ada ilustrasi dari Gibran). Puisi Gibran cukup universal, sementara Haemin Sunim menyebut Zen dan agama lain, meski keduanya menyampaikan hikmah hidup.

Among many poems that Gibran wrote in The Prophet, the one I like best is FRIENDSHIP.

 "and let your best be your friend.

...

In the sweetness of friendship let there be laughter, and sharing of pleasures.

For in the dew of little things the heart finds its morning and is refreshed."

Page 61.

 

 

 

Ketika kita menyebut nama Kahlil Gibran, saya yakin sebagian besar dari kita akan teringat pada penyair terkenal lainnya yang juga sepopuler Gibran, yaitu Jalaluddin Rumi. Dua penyair terkenal itu berbicara tentang cinta romantis (meskipun, kisah cinta Gibran sebenarnya memiliki akhir yang tidak bahagia dalam hidupnya), penerimaan sejati tanpa syarat, keindahan sifat manusia, kesetiaan yang terkait dengan pencarian kebenaran dalam hidup, sementara melampaui waktu, agama, dan ras bangsa.

Dua penyair ini sangat berbakat, Persian Jalal al-Din Rumi dan Lebanon Khalil Gibran dianggap sebagai penyair paling berpengaruh di dunia.

 

Sangat menarik ketika saya menemukan banyak penelitian yang ternyata membahas karya mereka secara mendalam. Saya bahkan menemukan beberapa tesis tentang Rumi dan Gibran juga. Bagi saya, karya indah mereka berdampak sejak saya masih muda, ketika saya jatuh cinta untuk pertama kalinya dan patah hati segera sesudahnya. Saya mendapat banyak inspirasi dari dua penyair klasik ini. Menurut saya, kata-kata Rumi banyak mengajarkan tentang perdamaian dan toleransi antara laki-laki dan perempuan dari semua agama dan keyakinan, karena sufi muslim karyanya banyak berbicara tentang ketuhanan. Sedangkan Gibran berbicara tentang kebebasan atas nama kesatuan tradisi sosial dan kesesuaian agama.

 

The Prophet dianggap sebagai buku Kahlil Gibran yang paling terkenal. Pesan cinta, kebaikan, dan persahabatannya bergema kuat di hati saya.

 

By the way, cek cek di akhir buku ya karena ada halaman khusus untuk classic literature: words and phrases. Bab ini sangat membantu saya untuk memahami tulisan Gibran yang menggunakan kosa kata dari Inggris klasik.

 

 

Picture: halaman khusus Words and Phrases

 

 

 

Siapa Kahlil Gibran

Kahlil Gibran (bernama asli Gibran Khalil Gibran, lahir di Lebanon, 6 Januari 1883, meninggal di New York City, Amerika Serikat, pada umur 48 tahun) adalah seorang seniman, penyair, dan penulis Lebanon Amerika. Ia lahir di Lebanon (saat itu masuk Provinsi Suriah di Kesultanan Utsmaniyah) dan menghabiskan sebagian besar masa produktifnya di Amerika Serikat. Salah satu karyanya yang sangat tenar adalah sebuah buku yang berjudul The Prophet.

Gibran Khalil Gibran lahir di Basyari, Lebanon dari keluarga Katolik Maronit. Basyari sendiri merupakan daerah yang kerap disinggahi badai, gempa, dan petir. Tak heran bila sejak kecil, mata Gibran sudah terbiasa menangkap fenomena-fenomena alam tersebut. Inilah yang nantinya banyak memengaruhi tulisan-tulisannya tentang alam.

Pada usia 10 tahun, bersama ibu dan kedua adik perempuannya, Gibran pindah ke Boston, Massachusetts, Amerika Serikat. Tak heran bila kemudian Gibran kecil mengalami kejutan budaya, seperti yang banyak dialami oleh para imigran lain yang berhamburan datang ke Amerika Serikat pada akhir abad ke-19. Keceriaan Gibran di bangku sekolah umum di Boston, diisi dengan masa akulturasinya, maka bahasa dan gayanya dibentuk oleh corak kehidupan Amerika. Namun, proses Amerikanisasi Gibran hanya berlangsung selama tiga tahun karena setelah itu dia kembali ke Beirut, di mana dia belajar di College de la Sagasse sekolah tinggi Katolik Maronit sejak tahun 1899 sampai 1902.

Selama awal masa remaja, visinya tentang tanah kelahiran dan masa depannya mulai terbentuk. Kesultanan Ustmaniyah yang sudah lemah, sifat munafik organisasi gereja, dan peran kaum wanita Asia Barat yang sekadar sebagai pengabdi, mengilhami cara pandangnya yang kemudian dituangkan ke dalam karya-karyanya yang berbahasa Arab.

Gibran meninggalkan tanah airnya lagi saat ia berusia 19 tahun, tetapi ingatannya tak pernah bisa lepas dari Lebanon. Lebanon sudah menjadi inspirasinya. Di Boston dia menulis tentang negerinya itu untuk mengekspresikan dirinya. Ini yang kemudian justru memberinya kebebasan untuk menggabungkan 2 pengalaman budayanya yang berbeda menjadi satu.

Gibran menulis drama pertamanya di Paris dari tahun 1901 hingga 1902. Tatkala itu usianya menginjak 20 tahun. Karya pertamanya, "Spirits Rebellious" ditulis di Boston dan diterbitkan di New York City, yang berisi empat cerita kontemporer sebagai sindiran keras yang menyerang orang-orang korup yang dilihatnya. Akibatnya, Gibran menerima hukuman berupa pengucilan dari gereja Maronit. Akan tetapi, sindiran-sindiran Gibran itu tiba-tiba dianggap sebagai harapan dan suara pembebasan bagi kaum tertindas di Asia Barat.

Masa-masa pembentukan diri selama di Paris cerai-berai ketika Gibran menerima kabar dari Konsulat Jendral Turki, bahwa sebuah tragedi telah menghancurkan keluarganya. Adik perempuannya yang paling muda berumur 15 tahun, Sultana, meninggal karena TBC.

Gibran segera kembali ke Boston. Kakaknya, Peter, seorang pelayan toko yang menjadi tumpuan hidup saudara-saudara dan ibunya juga meninggal karena TBC. Ibu yang memuja dan dipujanya, Kamilah, juga telah meninggal dunia karena tumor ganas. Hanya adiknya, Marianna, yang masih tersisa, dan ia dihantui trauma penyakit dan kemiskinan keluarganya. Kematian anggota keluarga yang sangat dicintainya itu terjadi antara bulan Maret dan Juni tahun 1903. Gibran dan adiknya lantas harus menyangga sebuah keluarga yang tidak lengkap ini dan berusaha keras untuk menjaga kelangsungan hidupnya.

Pada tahun-tahun awal kehidupan mereka berdua, Marianna membiayai penerbitan karya-karya Gibran dengan biaya yang diperoleh dari hasil menjahit di Miss Teahan's Gowns. Berkat kerja keras adiknya itu, Gibran dapat meneruskan karier keseniman dan kesasteraannya yang masih awal.

Pada tahun 1908 Gibran singgah di Paris lagi. Di sini dia hidup senang karena secara rutin menerima cukup uang dari Mary Haskell, seorang wanita kepala sekolah yang berusia 10 tahun lebih tua namun dikenal memiliki hubungan khusus dengannya sejak masih tinggal di Boston. Dari tahun 1909 sampai 1910, dia belajar di School of Beaux Arts dan Julian Academy. Kembali ke Boston, Gibran mendirikan sebuah studio di West Cedar Street di bagian kota Beacon Hill. Ia juga mengambil alih pembiayaan keluarganya.

 

Pada tahun 1911 Gibran pindah ke kota New York. Di New York Gibran bekerja di apartemen studionya di 51 West Tenth Street, sebuah bangunan yang sengaja didirikan untuk tempat ia melukis dan menulis.

Sebelum tahun 1912 "Broken Wings" telah diterbitkan dalam Bahasa Arab. Buku ini bercerita tentang cinta Selma Karami kepada seorang muridnya. Namun, Selma terpaksa menjadi tunangan kemenakannya sendiri sebelum akhirnya menikah dengan suami yang merupakan seorang uskup yang oportunis. Karya Gibran ini sering dianggap sebagai otobiografinya.

Pengaruh "Broken Wings" terasa sangat besar di  dunia Arab karena di sini untuk pertama kalinya wanita-wanita Arab yang dinomorduakan mempunyai kesempatan untuk berbicara bahwa mereka adalah istri yang memiliki hak untuk memprotes struktur kekuasaan yang diatur dalam perkawinan. Cetakan pertama "Broken Wings" ini dipersembahkan untuk Mary Haskell.

Gibran sangat produktif dan hidupnya mengalami banyak perbedaan pada tahun-tahun berikutnya. Selain menulis dalam bahasa Arab, dia juga terus menyempurnakan penguasaan bahasa Inggrisnya dan mengembangkan kesenimanannya. Ketika terjadi perang besar di Lebanon, Gibran menjadi seorang pengamat dari kalangan nonpemerintah bagi masyarakat Suriah yang tinggal di Amerika.

Ketika Gibran dewasa, pandangannya mengenai dunia Timur meredup. Pierre Loti, seorang novelis Prancis, yang sangat terpikat dengan dunia Timur pernah berkata pada Gibran, kalau hal ini sangat mengenaskan! Disadari atau tidak, Gibran memang telah belajar untuk mengagumi kehebatan Barat.

 

Sebelum tahun 1918, Gibran sudah siap meluncurkan karya pertamanya dalam bahasa Inggris, "The Madman", "His Parables and Poems". Persahabatan yang erat antara Mary tergambar dalam "The Madman". Setelah "The Madman", buku Gibran yang berbahasa Inggris adalah "Twenty Drawing", 1919; "The Forerunne", 1920; dan "The Prophet" pada tahun 1923, karya-karya itu adalah suatu cara agar dirinya memahami dunia sebagai orang dewasa dan sebagai seorang siswa sekolah di Lebanon, ditulis dalam bahasa Arab, tetapi tidak dipublikasikan dan kemudian dikembangkan lagi untuk ditulis ulang dalam bahasa Inggris pada tahun 1918–1922.

Sebelum terbitnya "The Prophet", hubungan dekat antara Mary dan Gibran mulai tidak jelas. Mary dilamar Florance Minis, seorang pengusaha kaya dari Georgia. Ia menawarkan pada Mary sebuah kehidupan mewah dan mendesaknya agar melepaskan tanggung jawab pendidikannya. Walau hubungan Mary dan Gibran pada mulanya diwarnai dengan berbagai pertimbangan dan diskusi mengenai kemungkinan pernikahan mereka, tetapi pada dasarnya prinsip-prinsip Mary selama ini banyak yang berbeda dengan Gibran. Ketidaksabaran mereka dalam membina hubungan dekat dan penolakan mereka terhadap ikatan perkawinan dengan jelas telah merasuk ke dalam hubungan tersebut. Akhirnya Mary menerima Florance Minis.

Pada tahun 1920 Gibran mendirikan sebuah asosiasi penulis Arab yang dinamakan Arrabithah Al Alamia (Ikatan Penulis). Tujuan ikatan ini merombak kesusastraan Arab yang stagnan. Seiring dengan naiknya reputasi Gibran, ia memiliki banyak pengagum. Salah satunya adalah Barbara Young. Ia mengenal Gibran setelah membaca "The Prophet". Barbara Young sendiri merupakan pemilik sebuah toko buku yang sebelumnya menjadi guru bahasa Inggris. Selama 8 tahun tinggal di New York, Barbara Young ikut aktif dalam kegiatan studio Gibran.

Gibran menyelesaikan "Sand and Foam" tahun 1926, dan "Jesus the Son of Man" pada tahun 1928. Ia juga membacakan naskah drama tulisannya, "Lazarus" pada tanggal 6 Januari 1929. Setelah itu Gibran menyelesaikan "The Earth Gods" pada tahun 1931. Karyanya yang lain "The Wanderer", yang selama ini ada di tangan Mary, diterbitkan tanpa nama pada tahun 1932, setelah kematiannya. Juga tulisannya yang lain "The Garden of the Propeth".

 

Pada tanggal 10 April 1931 jam 11.00 malam, Gibran meninggal dunia. Tubuhnya memang telah lama digerogoti sirosis hati dan tuberkulosis, tapi selama ini ia menolak untuk dirawat di rumah sakit. Pada pagi hari terakhir itu, dia dibawa ke St. Vincent's Hospital di Greenwich Village.

Hari berikutnya Marianna mengirim telegram ke Mary di Savannah untuk mengabarkan kematian penyair ini. Meskipun harus merawat suaminya yang saat itu juga menderita sakit, Mary tetap menyempatkan diri untuk melayat Gibran.

Jenazah Gibran kemudian dikebumikan tanggal 21 Agustus di Mar Sarkis (sekarang Gibran Museum), sebuah biara Karmelit di mana Gibran pernah melakukan ibadah.

Sepeninggal Gibran, Barbara Younglah yang mengetahui seluk-beluk studio, warisan dan tanah peninggalan Gibran. Juga secarik kertas yang bertuliskan, "Di dalam hatiku masih ada sedikit keinginan untuk membantu dunia Timur, karena ia telah banyak sekali membantuku."

Sumber: wikipedia

 

Rekomendasi

Buku puisi ini saya rekomendasikan kepada para pembaca pecinta karya Kahlil Gibran, atau mereka yang mencari bacaan prosa puisi yang berisi kebijaksanaan hidup. Ada beragam topik yang dibahas, mulai dari anak hingga persahabatan, dari cinta hingga kematian. Tidak ada gambar ilustrasi.

 

 

 

 

-------------------------------------------------------------------------


 

Dipidiff.com adalah sebuah media edukasi yang menginspirasi melalui beragam topik pengembangan diri, rekomendasi buku-buku, dan gaya hidup yang bervibrasi positif.

Diana Fitri, biasa dipanggil Dipi, adalah seorang ibu yang gemar berkebun, dan rutin berolahraga. Gaya hidup sehat dan bervibrasi positif adalah dua hal yang selalu ia upayakan dalam keseharian. Sambil mengasuh putra satu-satunya, ia juga tetap produktif dan berusaha berkembang secara kognitif, sosial, mental dan spiritual.

Lulusan prodi Pemuliaan Tanaman Universitas Padjadjaran, Dipi lalu melanjutkan studi ke magister konsentrasi Pemasaran, namun pekerjaannya justru banyak berada di bidang edukasi, di antaranya guru di Sekolah Tunas Unggul, sekolah kandidat untuk International Baccalaureate (IB), dan kepala bagian Kemahasiswaan di Universitas Indonesia Membangun. Setelah resign tahun 2016, Dipi membangun personal brand Dipidiff hingga saat ini.

Sebagai Certified BNSP Public Speaker dan Certified BNSP Trainerserta certified IALC coach, Dipi diundang oleh berbagai komunitas dan Lembaga Pendidikan untuk berbagi topik membaca, menulis, mereviu buku, public speaking, dan pengembangan diri, misalnya di Kementrian Keuangan, Universitas Negeri Semarang, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, BREED, Woman Urban Book Club, Lions Clubs, Bandung Independent School, The Lady Book Club, Buku Berjalan.id, SMAN 24 Bandung, SMAN 22 Bandung, dan lain-lain. Dipi juga pemateri rutin di platform edukasi www.cakap.com . Dipi meng-coaching-mentoring beberapa remaja dan dewasa di Growth Tracker Program, ini adalah program pribadi, yang membantu (terutama) remaja dan dewasa muda untuk menemukan passion dan mengeluarkan potensi mereka. 

Berstatus bookblogger, reviu-reviu buku yang ia tulis selalu menempati entry teratas di halaman pertama mesin pencari Google, menyajikan ulasan terbaik untuk ribuan pembaca setia. Saat ini Dipi adalah brand ambassador untuk Periplus Bandung dan berafiliasi dengan Periplus Indonesia di beberapa event literasi. Dipi juga menjadi Official Reviewer untuk Republika Penerbit dan berpartner resmi dengan MCL Publisher. Kolaborasi buku-bukunya, antara lain dengan One Peach Media, Hanum Salsabiela Rais Management, KPG, Penerbit Pop, Penerbit Renebook, dan Penerbit Serambi. Reviu buku Dipi bisa dijumpai di www.dipidiff.com maupun Instagram @dipidiffofficial. Dipi host di program buku di NBS Radio. Dulu sempat menikmati masa dimana menulis drop script acara Indonesia Kemarin di B Radio bersama penyiar kondang Sofia Rubianto (Nata Nadia). Podcast Dipi bisa diakses di Spotify DipidiffTalks.

Let's encourage each other to shape a better future through education and book recommendation.

Contact Dipidiff at DM Instagram @dipidiffofficial

 

 

 

TERBARU - REVIEW BUKU

Review Buku The Quiet Tenant - Clémence …

23-08-2023 Dipidiff - avatar Dipidiff

  National Best Seller One of The Most Anticipated Novels of 2023 GMA Buzz Pick A LibraryReads #1 Pick One of The Washington Post’s Notable Summer Books 2023One of Vogue’s Best Books of 2023One of Goodreads’s Most Anticipated Books...

Read more

Review Buku The Only One Left - Riley Sa…

23-07-2023 Dipidiff - avatar Dipidiff

    Editor's Pick Best Mystery, Thriller & Suspense The Instant New York Times Bestseller Named a summer book to watch by The Washington Post, Boston Globe, USA Today, Oprah, Paste, Country Living, Good Housekeeping, and Nerd Daily Judul...

Read more

Review Buku Helium Mengelilingi Kita - Q…

14-06-2023 Dipidiff - avatar Dipidiff

  Judul : Helium Mengelilingi Kita Penulis : Qomichi Jenis Buku : Sastra Fiksi, Coming of Age Penerbit : MCL Publisher Tahun Terbit : Maret 2023 Jumlah Halaman :  246 halaman Dimensi Buku : 14 x 20,5...

Read more

Review Buku Earthlings - Sayaka Murata

14-02-2023 Dipidiff - avatar Dipidiff

A New York Times Book Review Editors' ChoiceNamed a Best Book of the Year by the New York Times, TIME and Literary HubNamed a Most Anticipated Book by the New York Times, TIME, USA Today, Entertainment Weekly, the Guardian, Vulture, Wired, Literary Hub, Bustle, PopSugar, and Refinery29   Judul...

Read more

TERBARU - STORIES OF PLACES

Tomoro Coffee (a Story)

11-09-2024 Dipidiff - avatar Dipidiff

  Bandung sudah mulai masuk musim penghujan, setidaknya begitulah kelihatannya, karena dua hari ini hujan turun menjelang sore atau malam hari. Cuaca juga cenderung mendung dan syahdu. Cocok untuk ngopi di...

Read more

Woodyland Eatery Bandung (a Story)

23-07-2024 Dipidiff - avatar Dipidiff

    Tak terasa Juli 2024 tiba. Saya masih ingat begitu susahnya mengatur jadwal untuk sekadar ngopi di cafe atau resto bersama teman. Agenda yang satu ini memang salah satu yang paling...

Read more

Kalpa Tree di Ciumbuleuit Bandung (a Sto…

11-08-2022 Dipidiff - avatar Dipidiff

Airy, stylish international restaurant with glass walls, plants & wine, plus a pool & garden.   Baru kemarin, Rabu tanggal 10 Agustus 2022 saya ke Kalpa Tree dalam rangka meeting. Sebenarnya ini...

Read more

Marka Cafe + Kitchen (a Review)

16-10-2019 Dipidiff - avatar Dipidiff

  Untuk mereka yang biasa ngafe atau duduk-duduk nongkrong sambil menikmati kopi pasti sudah kenal kafe yang satu ini. Saya juga tahu Marka cafe karena diajak partner saya ngobrol-ngobrol tukar pikiran...

Read more

Cafe Nanny's Pavillon (a Review)

27-07-2019 Dipidiff - avatar Dipidiff

  "Do what you love, love what you do". Saya masih ingat sekali menggunakan kutipan itu untuk caption instagram saya waktu posting foto Nanny's Pavillon. Tapi benar ya, rasanya hari itu...

Read more

The Warung Kopi by Morning Glory (a Stor…

28-03-2019 Dipidiff - avatar Dipidiff

  Setengah ga nyangka dan setengah takjub juga begitu nemu kafe asyik kayak begini di wilayah Bandung Timur. Maklum sudah keburu kerekam di memori otak kalau kafe-kafe cozy adanya cuma di...

Read more

TERBARU - SELF EDUCATION

10 Tips Mengatasi Kesepian

05-12-2021 Dipidiff - avatar Dipidiff

  Apakah kamu akhir-akhir ini merasa kesepian? Rasa sepi ini ga cuma hadir saat sendiri, tapi juga di tengah keramaian, atau bahkan saat bersama orang-orang terdekat. Ada sebuah rasa hampa yang...

Read more

Tentang Caranya Mengelola Waktu

11-08-2021 Jeffrey Pratama - avatar Jeffrey Pratama

  “Seandainya masih ada waktu...” Berani taruhan, diantara kita, pasti pernah berkomentar seperti di atas, atau yang mirip-mirip, minimal sekali seumur hidup. Waktu merupakan satu-satunya sumber daya yang tidak dapat diproduksi ulang. Apa...

Read more

Cara Membuat Perpustakaan Pribadi di Rum…

25-09-2020 Dipidiff - avatar Dipidiff

  Perpustakaan sendiri punya kenangan yang mendalam di benak saya. Saya yakin teman-teman juga punya memori tersendiri ya tentang library. Baca juga "Arti Perpustakaan Bagi Para Pecinta Buku" Baca juga "Perpustakaan Luar...

Read more

The Five Things Your Website Should Incl…

17-08-2019 Dipidiff - avatar Dipidiff

  Website dan blog adalah portal wajib perusahaan masa kini. Penyebabnya tentu saja adalah kemajuan teknologi seperti internet dan gadget. Jaman sekarang memiliki bisnis tak harus memiliki bangunan fisik, cukup dengan...

Read more