Review Buku The Psychology of Stupidity - Jean-François Marmion
The Number One International Bestseller
Judul :The Psychology of Stupidity
Explained by Some of the World's Smartest People
Penulis : Jean-François Marmion
Jenis Buku : Medical Social Psychology & Interaction, Popular Social Psychology & Interactions, Philosophy
Penerbit : Pan; Main Market Edition
Tahun Terbit : Januari 2022
Jumlah Halaman : 384 halaman
Dimensi Buku : 13,1 x 19,6 x 2,7cm
Harga : Rp. 221.000 *harga sewaktu-waktu dapat berubah
ISBN : 9781529053869
Paperback
Edisi Bahasa Inggris
Available at PERIPLUS BANDUNG Bookstore (ig @Periplusbandung, @Periplus_husein1 , @Periplus_husein2)
Sekelumit Tentang Isi
Kebodohan ada di sekitar kita, mulai dari kolega yang tidak henti-hentinya membalas pesan dengan 'reply all' hingga mantan teman sekolah yang memposting teori konspirasi di Facebook. Tetapi untuk memerangi kebodohan, pertama-tama kita harus memahaminya. Dalam The Psychology of Stupidity, beberapa psikolog dan pemikir terkemuka dunia, termasuk pemenang Hadiah Nobel, akan menunjukkan kepada kita:
- Mengapa orang pintar terkadang percaya pada omong kosong
- Bagaimana otak malas kita menyebabkan kita membuat keputusan yang salah
- Mengapa mencoba berdebat dengan orang bodoh adalah jebakan
- Bagaimana manipulasi media dan stimulasi Internet yang berlebihan membuat kita lebih bodoh
- Mengapa orang paling bodoh tidak merasa dirinya bodoh
Selama ada manusia, akan yang namanya ada kebodohan, tetapi dengan kecerdasan dan kebijaksanaan para pemikir besar yang ada dapat membantu kita memahami penderitaan stupidity ini.
*Sumber: Amazon
Yuk kita intip daftar isinya:
ON STUPIDITY: A WARNING - JEAN-FRANCOIS MARMION
The Scientific Study of Idiots - Serge Ciccotti
A Taxonomy of Morons - Jean-Franqois Dortier
A Theory of Assholes: A Conversation with Aaron James
From Stupidity to Hogwash - Pascal Engel
To Be Human Is to Be Easily Fooled - Jean-Franqois Marmion
Let Justice Do Its Work (of Digestion) - Jean-Franqois Marmion
Critique of the Pure Reasoner - Jean-Franqois Marmion
Common Biases (and Heuristics) - Jean-Franqois Marmion
Stupidity and Cognitive Bias - Ewa Drozda-Senkowska
Thinking, Fast and Slow: A Conversation with Daniel Kahneman
The Nudge - Jean-Franqois Marmion
Kahneman and Tversky : A Beautiful Friendship - Jean-Franqois Marmion
On Stupidity in the Brain - Pierre Lemarquis
Intentional Idiocy - Yves-Alexandre Thalmann
When Very Smart People Believe Very Dumb Things - Brigitte Axelrad
Why We Find Meaning in Coincidences: A Conversation with Nicolas Gauvrit
Stupidity on Logical Delirium - Boris Cyrulnik
The Language of Stupidity - Patrick Moreau
Emotions Don't (Always) Make Us Stupid: A Conversation with Antonio Damasio
Stupidity and Narcissim - Jean Cottraux
The Biggest Media Manipulators: The Media Itself: A Conversation with Ryan Holiday
Manipulation on the Internet: The Art in Its Infancy - Jean-Franqois Marmion
The Same Old Song - Jean-Franqois Marmion
Stupid and Evil Social Networks - Francois Jost
Animated Wisdom - Franqois Jost
The Internet: The Death of Intelligence? A Conversation with Howard Gardner
Stupidity and Post-Truth - Sebastian Dieguez
The Metamorphoses of Nationality Folly - Pierre de Senarclens
How Can We Fight Collective Error? - Claude Bert
We All Consume Like Fools: A Conversation with Dan Ariely
The Paradoxes of Abundance - Jean-Franqois Dortier
The Human: The Animal That Dares All - Laurent Begue
What Can Be Done About Assholes? - Emmanuelle Piquet
Stupidity from the Child's Perspective: A Conversation with Alison Gopnik
Do We Dream of Stupidity? - Delphine Oudiette
The Worst Stupidity Is Thinking You re Smart: A Conversation with Jean-Claude Carriere
Making Peace with Your Stupidity - Stacey Callahan
Shameless - Stacey Callahan
Unconditional Self-Acceptance - Stacey Callahan
Stupidity Is the Background Noise of Wisdom: A Conversation with Tobie Nathan
Seputar Fisik Buku dan Disainnya
As always, semua sampul berwarna putih harus dijaga ekstra ketat supaya ga berubah warna jadi kecoklatan. Tapi apa daya di sisi lain memang ada daya tarik tersendiri karena biasanya lebih simple dan menonjolkan judulnya dengan lebih baik, seperti halnya buku The Psychology of Stupidity ini.
Yang menarik dan atau disuka dari Buku ini
The Number One international bestseller featuring contributions from Daniel Kahneman, Dan Ariely, Ryan Holiday, Alison Gopnik, Howard Gardner, Antonio Damasio, and Aaron James.
Buku yang unik karena membahas tentang kebodohan, yang penulisnya sendiri merasa melakukan kebodohan dengan mengangkat tema ini untuk dibahas 😁, tulisan Marmion ini memang rada-rada humor sarkasme gimana gitu. Renyah dari awal hingga akhir.
One final point: these reflections on fools are not restricted to the male of the species. Let female fools take comfort! Neither sex has a monopoly on stupidity. And so I proclaim, O idiots of every stripe and morons of all kinds - blowhards and bitches, genial dumbasses and silly twats; dirty bastards and nasty ballbreakers, pathetic ninnies and evil louts, dunces and ditzes, oafs and space cadets, poor slobs and dizzy dames, lunkheads and airheads, scatterbrains and dingbats, lummoxes and nitwits, imbeciles, boobies, numbskulls, dolts, wastes of space, blockheads, zeros, clowns, dummies, dim bulbs, raging assholes, and empty-headed rubes, dickheads, pipsqueks, lowlifes, daydreamers, mouth-breathers, pain in the ass and motormouths - this is your moment of glory: this book speaks only to you. But you will not recognize yourself...
Your devoted dumbass,
Jean-Franqois Marmion
Page xv
Akhirnya perkara kebodohan ini ada juga yang menjelaskannya secara ilmiah, di antaranya ada Daniel Kahneman dan Ryan Holiday. Awalnya cukup skeptis juga dengan tema buku ini, tapi di satu sisi justru karena skeptis akhirnya berujung penasaran. Belum pernah terpikirkan sebelumnya, kebodohan itu ada yang meneliti dan dijelaskan secara lebih scientific based. Kebodohan selalu ada di sekitar kita, dan dalam perang kebodohan langkah pertama yang harus dilakukan adalah memahaminya. Terasa benar banget kan ya. Daripada capek menertawakan atau malah capek jadi korban, dan ga tau gimana harus menanganinya, langkah pertama memang harus dengan memahaminya. Apalagi, potensi diri sendiri berbuat kebodohan juga besar. Hitung-hitung baca buku ini juga bagian dari refleksi diri.
Actually, if you look at scientific literature in the psychological domain, you'll find that bullshit, in a general way, has been fairly well researched. In this sense, you could say that, yes, it's possible to conduct a scientific investigation of idiots; but in so doing, it's important to recognize that the study of idiots is no more or less than the study of all mankind.
Page 3
Rather than study the idiot as an object, psychological research focuses on understanding why people act like idiots sometimes.
Page 4
Di The Psychology of Stupidity beberapa psikolog dan pemikir kelas dunia akan menunjukkan kepada kita mengapa orang pintar kadang percaya pada hal-hal yang ga masuk akal, bagaimana otak manusia yang malas bikin kita membuat keputusan yang salah, kenapa berdebat dengan orang yang bodoh itu percuma, mengapa orang yang paling bodoh justru ga sadar kalo dia bodoh, serta bagaimana media memanipulasi dan internet mengoverstimulasi sehingga membuat orang-orang semakin bodoh.
Kebodohan manusia akan selalu ada, fighting against stupidity only makes it stronger. The more you attack an ogre, the more souls he devour. But with wit and wisdom these great thinkers can help us understand this persistent human affliction.
Jean-François Marmion adalah seorang psikolog, editor asosiasi jurnal Prancis Sciences Humaines [Social Sciences], dan mantan pemimpin redaksi majalah Prancis Le Cercle Psy [Psychological Circle]. Dia tinggal di Prancis, dimana The Psychology of Stupidity menjadi buku terlaris #1.
Kira-kira saya sedang melakukan kebodohan ga ya dengan memilih buku ini untuk direview? 😁.
Tidak seperti non fiksi pada umumnya yang seringkali dibagi menjadi beberapa part dan chapter, buku yang satu ini ujung-ujungnya malah seperti kumpulan esay dan hasil riset terkait topik stupidity. Jadi mengingatkan saya pada konsep buku The Art of Thinking Clearly - Rolf Dobelli 🤔. Tapi ga persis sama sih.
Namun ini tentu ga berarti buku ini ga menarik buat saya, yang sejujurnya malah penasaran baca buku ini karena heran ternyata ada ya pembahasan mendalam dan penelitian yang masif dan kontinyu tentang stupidity. Total ada 29 penjelasan dari beragam tokoh di buku ini, mulai dari tulisan Jean-François Marmion hingga Howard Gardner, dari Daniel Kahneman hingga Stacey Callahan, penulis, profesor, screenwriter, psikolog, psikoterapis, pendiri dan editor majalah sains, peneliti, dan lain-lain. Membaca semua opini dan teori mereka memberikan kekayaan perspektif tersendiri.
Misalnya saja Sierge Ciccotti yang menjelaskan the illusion of control menyebabkan seseorang berperilaku bodoh dengan menekan tombol lift berulangkali, atau Jean-François Dortier yang menyusun taxonomy of morons, atau Aaron James yang meriset tentang i, dan menyatakan dengan terang-terangan bahwa Trump is a supreme asshole, atau filsuf Pascal Engel yang menjelaskan kebodohan yang dilakukan oleh orang-orang pintar, dan masih banyak sekali hal-hal menarik lain yang saya temui di buku ini.
Pada akhirnya memang stupidity ada dimana-mana dan saat ini kita justru masuk ke era of mass stupidity dengan adanya internet dan social network. Tentu saja bagian yang saya tunggu adalah "lalu bagaimana".
Ada beberapa saran yang disampaikan oleh para tokoh yang ada di buku ini terkait menyikapi stupidity. Jean-François menyatakan sebisa mungkin tidak berurusan dengan orang-orang yang berbuat kebodohan. Ewa Drozda menekankan untuk memerangi bullshit kita harus berani menyuarakannya dengan lantang di depan orang yang bersangkutan sebagai warning. Pierre Lemarquis menggarisbawahi pentingnya menanyakan pertanyaan "am I a fool?" ke diri sendiri karena hal tersebut merupakan tanda positif bahwa kita mampu instrospeksi dan mengkritisi diri sendiri. Ia juga berpendapat bahwa rationality lebih berperan ketimbang intelligence dalam pengambilan keputusan yang kadang berujung stupidity. Patrict Moreau menekankan kemampuan berpikir kritis sebagai cara meminimalkan stupidity. Emmanuelle Piquet menuliskan secara rinci strategi menghadapi asshole seperti perisak dan rasis dengan taktik berseberangan.
Ada pula satu bab percakapan dengan Stacey Callahan (profesor psikologi klinis dan psikopatologi di Universitas Toulouse) yang membahas "Making Peace with Your Stupidity", yakni dengan cara
(1) self-acceptance,
(2) self-compassion,
(3) the virtues of the excuse.
Btw, buku ini tidak cuma berisi kumpulan esay, tapi beberapa di antaranya dalam bentuk percakapan.
Sebagai akhir, buku ini ditutup dengan topik Stupidity is The Background Noise of Wisdom yang merupakan percakapan bersama Tobie Nathan (Emeritus professor of psychology). Mengutip kalimat di bab ini,
In music, you have to have a background for the melody to appear. In the same way, stupidity is no more than the background noise that allows us to acquire a little wisdom.
Seperti musik, justru dibutuhkan music background agar melodi muncul. Dengan cara yang sama, kebodohan tidak lebih dari kebisingan di latar belakang kehidupan yang memungkinkan kita memperoleh kebijaksanaan yang sesungguhnya.
Mari menerima keadaan, terus memperbaiki diri, dan belajar untuk makin bijak dalam mengambil keputusan, bertindak, dan menanggung konsekuensinya.
Siapa Jean-Franqois Marmion
Jean-Franqois Marmion (editor) adalah seorang psikolog, editor asosiasi jurnal Prancis Sciences Humaines (Ilmu Sosial), dan mantan pemimpin redaksi majalah Prancis Le Cercle Psy (Psychological Circle). Dia tinggal di Frances, di mana The Psychology of Stupidity menjadi buku terlaris #1.
Sumber: Buku The Psychology of Stupidity
Rekomendasi
Buku ini saya rekomendasikan kepada pembaca yang mencari buku non fiksi psikologi populer dengan topik bahasan stupidity. Isinya berupa kumpulan opini berbagai tokoh ahli, yang berbentuk esay atau wawancara, oleh karena itu menawarkan perspektif yang luas terkait topik dan pembahasan yang komprehensif.
-------------------------------------------------------------------------
Dipidiff.com adalah sebuah media edukasi yang menginspirasi melalui beragam topik pengembangan diri, rekomendasi buku-buku, dan gaya hidup yang bervibrasi positif.
Diana Fitri, biasa dipanggil Dipi, adalah seorang ibu yang gemar berkebun, dan rutin berolahraga. Gaya hidup sehat dan bervibrasi positif adalah dua hal yang selalu ia upayakan dalam keseharian. Sambil mengasuh putra satu-satunya, ia juga tetap produktif dan berusaha berkembang secara kognitif, sosial, mental dan spiritual.
Lulusan prodi Pemuliaan Tanaman Universitas Padjadjaran, Dipi lalu melanjutkan studi ke magister konsentrasi Pemasaran, namun pekerjaannya justru banyak berada di bidang edukasi, di antaranya guru di Sekolah Tunas Unggul, sekolah kandidat untuk International Baccalaureate (IB), dan kepala bagian Kemahasiswaan di Universitas Indonesia Membangun. Setelah resign tahun 2016, Dipi membangun personal brand Dipidiff hingga saat ini.
Sebagai Certified BNSP Public Speaker dan Certified BNSP Trainer, serta certified IALC coach, Dipi diundang oleh berbagai komunitas dan Lembaga Pendidikan untuk berbagi topik membaca, menulis, mereviu buku, public speaking, dan pengembangan diri, misalnya di Kementrian Keuangan, Universitas Negeri Semarang, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, BREED, Woman Urban Book Club, Lions Clubs, Bandung Independent School, The Lady Book Club, Buku Berjalan.id, SMAN 24 Bandung, SMAN 22 Bandung, dan lain-lain. Dipi juga pemateri rutin di platform edukasi www.cakap.com . Dipi meng-coaching-mentoring beberapa remaja dan dewasa di Growth Tracker Program, ini adalah program pribadi, yang membantu (terutama) remaja dan dewasa muda untuk menemukan passion dan mengeluarkan potensi mereka.
Berstatus bookblogger, reviu-reviu buku yang ia tulis selalu menempati entry teratas di halaman pertama mesin pencari Google, menyajikan ulasan terbaik untuk ribuan pembaca setia. Saat ini Dipi adalah brand ambassador untuk Periplus Bandung dan berafiliasi dengan Periplus Indonesia di beberapa event literasi. Dipi juga menjadi Official Reviewer untuk Republika Penerbit dan berpartner resmi dengan MCL Publisher. Kolaborasi buku-bukunya, antara lain dengan One Peach Media, Hanum Salsabiela Rais Management, KPG, Penerbit Pop, Penerbit Renebook, dan Penerbit Serambi. Reviu buku Dipi bisa dijumpai di www.dipidiff.com maupun Instagram @dipidiffofficial. Dipi host di program buku di NBS Radio. Dulu sempat menikmati masa dimana menulis drop script acara Indonesia Kemarin di B Radio bersama penyiar kondang Sofia Rubianto (Nata Nadia). Podcast Dipi bisa diakses di Spotify DipidiffTalks.
Let's encourage each other to shape a better future through education and book recommendation.
Contact Dipidiff at DM Instagram @dipidiffofficial
TERBARU - REVIEW BUKU
Review Buku The Quiet Tenant - Clémence …
23-08-2023 Dipidiff
National Best Seller One of The Most Anticipated Novels of 2023 GMA Buzz Pick A LibraryReads #1 Pick One of The Washington Post’s Notable Summer Books 2023One of Vogue’s Best Books of 2023One of Goodreads’s Most Anticipated Books...
Read moreReview Buku The Only One Left - Riley Sa…
23-07-2023 Dipidiff
Editor's Pick Best Mystery, Thriller & Suspense The Instant New York Times Bestseller Named a summer book to watch by The Washington Post, Boston Globe, USA Today, Oprah, Paste, Country Living, Good Housekeeping, and Nerd Daily Judul...
Read moreReview Buku Helium Mengelilingi Kita - Q…
14-06-2023 Dipidiff
Judul : Helium Mengelilingi Kita Penulis : Qomichi Jenis Buku : Sastra Fiksi, Coming of Age Penerbit : MCL Publisher Tahun Terbit : Maret 2023 Jumlah Halaman : 246 halaman Dimensi Buku : 14 x 20,5...
Read moreReview Buku Earthlings - Sayaka Murata
14-02-2023 Dipidiff
A New York Times Book Review Editors' ChoiceNamed a Best Book of the Year by the New York Times, TIME and Literary HubNamed a Most Anticipated Book by the New York Times, TIME, USA Today, Entertainment Weekly, the Guardian, Vulture, Wired, Literary Hub, Bustle, PopSugar, and Refinery29 Judul...
Read more