Mastering Presentation (Bagian 2) – Cara Membuat Presentasi yang Mantap –
Jika pada artikel sebelumnya kita belajar mengenai jenis-jenis presentasi, maka pada artikel kali ini kita akan membahas mengenai cara membuat presentasi yang baik. Kita langsung saja yaa.
Tentukan Tujuan.
Tentunya setiap presentasi memiliki tujuan. Entah itu untuk meyakinkan orang lain untuk membeli produk / jasa kita, untuk menjelaskan sebuah ide, menyelesaikan sebuah masalah, memberikan inspirasi, atau sekedar melaporkan perkembangan sebuah pekerjaan tertentu. Semua pasti ada tujuannya.
Tentukan pokok yang menjadi tujuan utama kamu. Syaratnya hanya dua. Pertama, tujuan presentasi kamu harus dibuat sejelas mungkin. Gunakan rumus sederhana ini:
“Tujuan presentasi ini adalah untuk …(kata kerja)… kepada …(subjek)… mengenai …(keterangan)…”
Sebagai contoh, jika kamu sedang membuat sebuah presentasi untuk klien, maka tujuan presentasi kamu dapat dirumuskan menjadi:
“Tujuan presentasi ini adalah untuk meyakinkan kepada calon nasabah mengenai pentingnya berinvestasi rumah sejak dini”.
Syarat yang kedua untuk menentukan tujuan presentasi adalah bahwa tujuan presentasi kamu harus singular / tunggal. Hindari membuat presentasi yang memiliki tujuan yang beragam. Jika demikian, maka ada kemungkinan presentasi kamu nanti akan kehilangan fokus dan malah membingungkan orang lain.
Identifikasi model audiens kamu.
Banyak yang belum menyadari bahwa audiens menentukan presentasi kita. Bukan hanya caranya saja, tetapi konten dari presentasi tersebut. Oleh karena itu, penting bagi kamu untuk mengenali dulu siapa yang akan menjadi “penikmat” presentasi kamu, agar kamu dapat membuat presentasi yang lebih efektif dan tepat sasaran.
Minimal ada dua hal yang perlu kamu ketahui dari audiens kamu. Pertama, siapa mereka sebenarnya? Kamu perlu tahu tentang demografi audiens kamu. Jumlahnya berapa, usianya berapa, pekerjaannya apa, latar belakang ekonominya seperti apa, dan lainnya. Cari tahu selengkap mungkin. Alasannya sesederhana ini. Jika audiens kamu adalah veteran perang yang baru saja kembali dari pertempuran, maka akan kurang bijak kalau kamu membuat konten presentasi yang isinya lelucon tentang orang yang kehilangan anggota tubuh saat terkena granat nanas. Jadi dengan mengetahui demografi penonton, kamu dapat membuat materi presentasi yang lebih cocok.
Hal kedua yang perlu kamu tahu adalah minat mereka. Apa yang mereka inginkan. Apa kebutuhan mereka? Mengapa mereka mau repot-repot mendengarkan kamu berbicara, padahal mereka ada urusan lain yang mungkin jauh lebih penting daripada kamu? Kamu perlu tahu tentang hal ini dengan jelas. Dengan mengetahuinya, kamu akan tahu elemen-elemen penting apa yang perlu ada dalam presentasi kamu, yang membuatmu dapat menjawab kebutuhan mereka.
Tentukan Gaya yang Tepat
Ada banyak gaya dalam melakukan presentasi. Kamu tidak perlu secara kaku memilih salah satu gaya. Bisa saja kamu gabungkan antara satu gaya dengan yang lain, atau kamu ciptakan gayamu sendiri. Tetapi ada baiknya jika kita tahu beberapa gaya yang dimaksud.
Gaya pengisahan / storytelling, dimana kemampuan berkisah menjadi salah satu kompetensi terpenting bagi sang presenter. Biasanya orang yang memilih gaya ini memiliki kemampuan untuk menarik perhatian orang lain dengan tutur kata yang mengalun, memiliki alur kisah yang baik, dan kadang tidak jarang kharisma sang penutur juga memiliki peran dalam keberhasilan presentasinya.
Gaya instruktur agak berbeda 180 derajat dengan story teller. Gaya ini lebih kaku, metodologis dan sistematis. Penonton akan dengan mudah menebak arahnya mau kemana, sehingga cocok untuk presentasi yang bersifat edukatif. Kunci kesuksesan gaya ini ada pada seberapa dalam sang presenter menguasai materi yang dipresentasikannya, dan jenis penonton seperti apa yang dia hadapi. Jika seseorang sedang mempresentasikan cara beternak ikan guppy, namun audiensnya kebanyakan remaja usia 14 tahun, maka kemungkinan besar presentasinya akan tidak maksimal.
Gaya motivator. Kalau yang satu ini berapi-api, dengan intonasi nada yang meliuk-liuk, sorot mata tajam, penguasaan panggung tinggi. Materi presentasi menjadi urusan kedua. Hal yang terpenting adalah kepribadian atau daya tampil dari sang presenter. Orang-orang dengan gaya ini perlu memiliki kemampuan public speaking yang baik untuk dapat mengambil perhatian audiensnya.
Gaya partisipatif, yakni sebuah gaya presentasi dimana terjadi banyak keterlibatan antara presenter dengan audiens. Para presenter dengan gaya ini biasaya banyak melakukan interaksi berupa tanya jawab, mencari masukan, ngobrol santai, dan lainnya, dengan tujuan untuk menciptakan koneksi antara kedua belah pihak.
Selain gaya-gaya di atas, ada beberapa gaya lain seperti Lessig Style, yang terinspirasi dengan Lawrence Lessig, seorang pendidik dari universitas Harvard. Dalam metode presentasinya, sang presenter akan membatasi setiap slide presentasi selama maksimal 15 detik saja, dengan argumen bahwa para audiens cenderung lebih fokus dan memperhatikan sebuah presentasi bila durasi setiap slide di bawah 15 detik. Ada lagi gaya Takahashi, dimana setiap slide hanya berisi tulisan singkat, dan sisanya dinarasikan oleh presenternya. Ini lebih tepatnya gaya kepepet (belum sempat buat materi presentasi).
Setelah kita belajar tentang bagaimana membuat tujuan presentasi, mengidentifikasikan audiens, dan menentukan gaya presentasi, maka langkah berikut yang perlu kamu lakukan adalah membuat mind map dan merajut kisah presentasi kamu. Bagaimana caranya? Kita akan bahas tentang kedua hal ini pada artikel selanjutnya. Nantikan artikel berikutnya yaa……
About Jeff:
Jeffrey Pratama adalah seorang praktisi Human Resource yang telah 15 tahun berkarir di beberapa perusahaan terbaik di Industrinya. Selain sebagai seorang Executive Professional, Jeffrey juga merupakan seorang Coach yang tersertifikasi, dengan passion yang mendalam di bidang pengembangan diri dan karir, khususnya bagi anak-anak muda. Penggemar music jazz dan klub sepakbola Manchester United ini juga penikmat setia buku-buku, khususnya yang terkait dengan pengembangan diri dan bisnis.
--
-------------------------------------------------------------------------
Dipidiff.com adalah sebuah media edukasi yang menginspirasi melalui beragam topik pengembangan diri, rekomendasi buku-buku, dan gaya hidup yang bervibrasi positif.
Diana Fitri, biasa dipanggil Dipi, adalah seorang ibu yang gemar berkebun, dan rutin berolahraga. Gaya hidup sehat dan bervibrasi positif adalah dua hal yang selalu ia upayakan dalam keseharian. Sambil mengasuh putra satu-satunya, ia juga tetap produktif dan berusaha berkembang secara kognitif, sosial, mental dan spiritual.
Lulusan prodi Pemuliaan Tanaman Universitas Padjadjaran, Dipi lalu melanjutkan studi ke magister konsentrasi Pemasaran, namun pekerjaannya justru banyak berada di bidang edukasi, di antaranya guru di Sekolah Tunas Unggul, sekolah kandidat untuk International Baccalaureate (IB), dan kepala bagian Kemahasiswaan di Universitas Indonesia Membangun. Setelah resign tahun 2016, Dipi membangun personal brand Dipidiff hingga saat ini.
Sebagai Certified BNSP Public Speaker dan Certified BNSP Trainer, serta certified IALC coach, Dipi diundang oleh berbagai komunitas dan Lembaga Pendidikan untuk berbagi topik membaca, menulis, mereviu buku, public speaking, dan pengembangan diri, misalnya di Kementrian Keuangan, Universitas Negeri Semarang, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, BREED, Woman Urban Book Club, Lions Clubs, Bandung Independent School, The Lady Book Club, Buku Berjalan.id, SMAN 24 Bandung, SMAN 22 Bandung, dan lain-lain. Dipi juga pemateri rutin di platform edukasi www.cakap.com . Dipi meng-coaching-mentoring beberapa remaja dan dewasa di Growth Tracker Program, ini adalah program pribadi, yang membantu (terutama) remaja dan dewasa muda untuk menemukan passion dan mengeluarkan potensi mereka.
Berstatus bookblogger, reviu-reviu buku yang ia tulis selalu menempati entry teratas di halaman pertama mesin pencari Google, menyajikan ulasan terbaik untuk ribuan pembaca setia. Saat ini Dipi adalah brand ambassador untuk Periplus Bandung dan berafiliasi dengan Periplus Indonesia di beberapa event literasi. Dipi juga menjadi Official Reviewer untuk Republika Penerbit dan berpartner resmi dengan MCL Publisher. Kolaborasi buku-bukunya, antara lain dengan One Peach Media, Hanum Salsabiela Rais Management, KPG, Penerbit Pop, Penerbit Renebook, dan Penerbit Serambi. Reviu buku Dipi bisa dijumpai di www.dipidiff.com maupun Instagram @dipidiffofficial. Dipi host di program buku di NBS Radio. Dulu sempat menikmati masa dimana menulis drop script acara Indonesia Kemarin di B Radio bersama penyiar kondang Sofia Rubianto (Nata Nadia). Podcast Dipi bisa diakses di Spotify DipidiffTalks.
Let's encourage each other to shape a better future through education and book recommendation.
Contact Dipidiff at DM Instagram @dipidiffofficial
TERBARU - REVIEW BUKU
Review Buku The Quiet Tenant - Clémence …
23-08-2023 Dipidiff
National Best Seller One of The Most Anticipated Novels of 2023 GMA Buzz Pick A LibraryReads #1 Pick One of The Washington Post’s Notable Summer Books 2023One of Vogue’s Best Books of 2023One of Goodreads’s Most Anticipated Books...
Read moreReview Buku The Only One Left - Riley Sa…
23-07-2023 Dipidiff
Editor's Pick Best Mystery, Thriller & Suspense The Instant New York Times Bestseller Named a summer book to watch by The Washington Post, Boston Globe, USA Today, Oprah, Paste, Country Living, Good Housekeeping, and Nerd Daily Judul...
Read moreReview Buku Helium Mengelilingi Kita - Q…
14-06-2023 Dipidiff
Judul : Helium Mengelilingi Kita Penulis : Qomichi Jenis Buku : Sastra Fiksi, Coming of Age Penerbit : MCL Publisher Tahun Terbit : Maret 2023 Jumlah Halaman : 246 halaman Dimensi Buku : 14 x 20,5...
Read moreReview Buku Earthlings - Sayaka Murata
14-02-2023 Dipidiff
A New York Times Book Review Editors' ChoiceNamed a Best Book of the Year by the New York Times, TIME and Literary HubNamed a Most Anticipated Book by the New York Times, TIME, USA Today, Entertainment Weekly, the Guardian, Vulture, Wired, Literary Hub, Bustle, PopSugar, and Refinery29 Judul...
Read more