Lima Hal yang harus Dipersiapkan Sebelum Mengundurkan diri
Akhir-akhir ini, di Amerika Serikat sedang nge-tren sebuah istilah yang namanya The Great Resignation. Terjemahan bebasnya kira-kira “Pengunduran Diri Besar-besaran”. Entah kenapa kalau Amerika Serikat yang memberikan nama, biasanya selalu pake embel-embel “Great” didepannya. The Great Depression, The Great Resession, sekarang Resignation. Tapi bukan soal istilahnya yang mau kita bahas.
Pengunduran diri besar-besaran di Amerika Serikat terjadi mulai tahun ini, bahkan ditengah-tengah pandemi COVID-19 yang masih belum usai. Bureau of Labor Statistic Amerika (semacam Biro Pusat Statistiknya sana tetapi khusus untuk perburuhan) mengatakan bahwa tidak kurang dari empat juta rakyat AS yang berhenti dari pekerjaannya di bulan July 2021 lalu! Hal ini menyebabkan jumlah lowongan pekerjaan di sana menembus rekor tertinggi sebanyak 10.9 juta lowongan pekerjaan pada bulan yang sama. Wow!
Di Indonesia sendiri bagaimana?
Sepertinya Indonesia tidak memiliki data atau laporan khusus yang menunjukkan angka pengunduran diri kaum pekerjanya. Kita memang punya data jumlah pengangguran (yang meningkat drastis selama pandemi ini, tentunya), tetapi untuk jumlah pengunduran diri ataupun jumlah lowongan kerja yang ada, rasanya belum ada.
Kendatipun demikian, sepertinya aman untuk mengatakan bahwa orang yang mengundurkan diri dari pekerjaannya meski di tengah ketidak jelasan kondisi akibat COVID-19 ini masih tetap saja ada. Indikasi paling mudah adalah ketika kita berselancar di media sosial LinkedIn, tidak jarang kita temui koneksi kita yang mengubah deskripsi pekerjaannya.
Nah….
Mengundurkan diri memang sebuah fenomena yang tidak luar biasa, sih. Ini adalah hal yang sangat wajar di dalam dunia pekerjaan. Apalagi, di jaman milenial seperti sekarang ini, dimana generasi-generasi terbarunya (Gen Y dan Z) sudah mulai menapaki dunia kerja, perubahan budaya dalam bekerja sudah terlihat, termasuk budaya pengunduran diri. Sebuah studi dari konsultan internasional mengatakan bahwa generasi millenial berganti-ganti pekerjaan setiap 2-3 tahun sekali. Semakin lama, durasi berganti-ganti pekerjaan ini semakin pendek. Semakin banyak kaum muda yang berpindah pekerjaan. Artinya, pengunduran diripun bukan hal yang tabu di mata mereka.
Ketabuan sudah tidak menjadi soal. Yang berpotensi menjadi persoalan adalah bila kita tidak mempertimbangkan masak-masak sebelum mengambil keputusan pengunduran diri tersebut. Tanpa berpikir baik-baik, keputusan tersebut dapat menjadi blunder yang tidak jarang disesali.
Jika demikian, apa saja yang harus dipikirkan sebelum mengundurkan diri?
Sebelum Mengundurkan Diri….
Tanyakan pada diri sendiri, apakah ini emosi sesaat? Terkadang keputusan untuk mengundurkan diri datang karena luapan emosi sesaat saja. Habis dimarahi bos, merasa kesal, lalu ingin keluar. Habis bertengkar dengan rekan kerja, merasa tidak terima, lalu bawaannya pengen mundur saja. Tidak tahan dengan kerjaan yang diberikan atasan, merasa capek hati, pengennya cari yang lain saja. Semua yang terjadi itu wajar di dalam dunia kerja. Yang namanya bekerja pasti ada tidak enaknya, dimanapun itu. Jadi, ketika mengalami hal yang kurang baik, jangan buru-buru bertindak. Berhenti dulu sejenak. Tunggu sampai kepala cukup dingin untuk berpikir, baru kemudian tanyakan kepada diri sendiri, apakah sudah tidak ada jalan keluar yang mungkin dicari selain mengundurkan diri? Apakah ini keputusan yang logis, ataukah hanya luapan emosi saja? Jangan pernah mengambil keputusan dengan kepala yang panas.
Pastikan sudah punya exit strategy. BIla tetap memutuskan untuk mengundurkan diri, pastikan kamu sudah punya pegangan dulu. Maksudnya di sini adalah sudah mendapatkan pekerjaan baru, sudah punya tabungan yang cukup untuk kebutuhan darurat, sudah tahu cara bayar tagihan selama belum dapat pekerjaan baru bagaimana, dan sebagainya. Bila kamu adalah fresh grad, resiko memang lebih kecil ketimbang bila kamu sudah berkeluarga. Akan tetapi bukan berarti resiko tersebut boleh diabaikan. Jadi, perhitungkan resiko dengan baik, dan buat strategi untuk mengatasi resiko tersebut. Jangan sampai mati konyol.
Pastikan pekerjaan barumu lebih baik dari yang sekarang, setidaknya di atas kertas. Karena jika tidak, apa gunanya keluar dari tempat lama? Lakukan perbandingan yang sejajar antara pekerjaan lama dan baru. Apabila jenis pekerjaannya berbeda, tetap saja ada beberapa hal yang dapat langsung dibandingkan. Misalnya antara pekerjaan kantoran dengan wiraswasta. Kita dapat membandingkan waktu kerja, besarnya pendapatan bulanan, tekanan terhadap pekerjaan, dan lainnya. Bila jenis pekerjaannya sama, maka sedikit lebih mudah untuk membandingkannya. Reputasi, besaran pendapatan, peran dalam pekerjaan, jarak dengan kediaman, dan lainnya. Pastikan keuntungannya sepadan dengan keputusan untuk mengundurkan diri.
Saat mengundurkan diri, cobalah sebisa mungkin mempertahankan hubungan baik dengan mantan. Mundurlah dengan baik-baik tanpa perlu ada berita miring. Reputasi itu sangat sulit dibangun, namun sangat mudah hancur. Jangan sampai apa yang telah dipupuk sekian lama, kemudian menjadi rusak hanya karena kita abai menjaga hubungan dengan mantan pemberi kerja kita.
Terakhir, bila sudah mundur, bertanggung jawablah pada keputusanmu. Sedapat mungkin jangan menarik lagi keputusan yang sudah dibuat, karena ini hanya akan membuatmu seakan-akan tidak berpikir matang di depan, dan menunjukkan ketahanan kamu yang kurang baik di mata orang lain. Bertanggung jawablah atas apa yang sudah dilakukan, dan cobalah untuk mencari jalan keluar yang terbaik bagi semua pihak. Bila kamu pindah kerja dan ternyata tidak betah di tempat baru, misalnya, upayakan untuk dapat beradaptasi dulu dengan lingkungan barumu. Jangan terlalu cepat menyimpulkan kalau kamu tidak dapat bertahan di sana. Selalu ada jalan keluarnya. Bila memang tidak ada, maka lakukanlah kembali langkah-langkahnya dari atas.
Kelima langkah di atas dapat dilakukan untuk membantu keputusanmu untuk mengundurkan diri. Pada akhirnya, keputusan memang ada ditangan masing-masing, tetapi semoga apa yang tertulis di atas dapat bermanfaat.
Semoga pekerjaan barumu dilancarkan, yaaa.
Jeffrey Pratama adalah seorang praktisi Human Resource yang telah 15 tahun berkarir di beberapa perusahaan terbaik di Industrinya. Selain sebagai seorang Executive Professional, Jeffrey juga merupakan seorang Coach yang tersertifikasi, dengan passion yang mendalam di bidang pengembangan diri dan karir, khususnya bagi anak-anak muda. Penggemar music jazz dan klub sepakbola Manchester United ini juga penikmat setia buku-buku, khususnya yang terkait dengan pengembangan diri dan bisnis.
----------------------------------
-------------------------------------------------------------------------
Dipidiff.com adalah sebuah media edukasi yang menginspirasi melalui beragam topik pengembangan diri, rekomendasi buku-buku, dan gaya hidup yang bervibrasi positif.
Diana Fitri, biasa dipanggil Dipi, adalah seorang ibu yang gemar berkebun, dan rutin berolahraga. Gaya hidup sehat dan bervibrasi positif adalah dua hal yang selalu ia upayakan dalam keseharian. Sambil mengasuh putra satu-satunya, ia juga tetap produktif dan berusaha berkembang secara kognitif, sosial, mental dan spiritual.
Lulusan prodi Pemuliaan Tanaman Universitas Padjadjaran, Dipi lalu melanjutkan studi ke magister konsentrasi Pemasaran, namun pekerjaannya justru banyak berada di bidang edukasi, di antaranya guru di Sekolah Tunas Unggul, sekolah kandidat untuk International Baccalaureate (IB), dan kepala bagian Kemahasiswaan di Universitas Indonesia Membangun. Setelah resign tahun 2016, Dipi membangun personal brand Dipidiff hingga saat ini.
Sebagai Certified BNSP Public Speaker dan Certified BNSP Trainer, serta certified IALC coach, Dipi diundang oleh berbagai komunitas dan Lembaga Pendidikan untuk berbagi topik membaca, menulis, mereviu buku, public speaking, dan pengembangan diri, misalnya di Kementrian Keuangan, Universitas Negeri Semarang, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, BREED, Woman Urban Book Club, Lions Clubs, Bandung Independent School, The Lady Book Club, Buku Berjalan.id, SMAN 24 Bandung, SMAN 22 Bandung, dan lain-lain. Dipi juga pemateri rutin di platform edukasi www.cakap.com . Dipi meng-coaching-mentoring beberapa remaja dan dewasa di Growth Tracker Program, ini adalah program pribadi, yang membantu (terutama) remaja dan dewasa muda untuk menemukan passion dan mengeluarkan potensi mereka.
Berstatus bookblogger, reviu-reviu buku yang ia tulis selalu menempati entry teratas di halaman pertama mesin pencari Google, menyajikan ulasan terbaik untuk ribuan pembaca setia. Saat ini Dipi adalah brand ambassador untuk Periplus Bandung dan berafiliasi dengan Periplus Indonesia di beberapa event literasi. Dipi juga menjadi Official Reviewer untuk Republika Penerbit dan berpartner resmi dengan MCL Publisher. Kolaborasi buku-bukunya, antara lain dengan One Peach Media, Hanum Salsabiela Rais Management, KPG, Penerbit Pop, Penerbit Renebook, dan Penerbit Serambi. Reviu buku Dipi bisa dijumpai di www.dipidiff.com maupun Instagram @dipidiffofficial. Dipi host di program buku di NBS Radio. Dulu sempat menikmati masa dimana menulis drop script acara Indonesia Kemarin di B Radio bersama penyiar kondang Sofia Rubianto (Nata Nadia). Podcast Dipi bisa diakses di Spotify DipidiffTalks.
Let's encourage each other to shape a better future through education and book recommendation.
Contact Dipidiff at DM Instagram @dipidiffofficial
TERBARU - REVIEW BUKU
Review Buku The Quiet Tenant - Clémence …
23-08-2023 Dipidiff
National Best Seller One of The Most Anticipated Novels of 2023 GMA Buzz Pick A LibraryReads #1 Pick One of The Washington Post’s Notable Summer Books 2023One of Vogue’s Best Books of 2023One of Goodreads’s Most Anticipated Books...
Read moreReview Buku The Only One Left - Riley Sa…
23-07-2023 Dipidiff
Editor's Pick Best Mystery, Thriller & Suspense The Instant New York Times Bestseller Named a summer book to watch by The Washington Post, Boston Globe, USA Today, Oprah, Paste, Country Living, Good Housekeeping, and Nerd Daily Judul...
Read moreReview Buku Helium Mengelilingi Kita - Q…
14-06-2023 Dipidiff
Judul : Helium Mengelilingi Kita Penulis : Qomichi Jenis Buku : Sastra Fiksi, Coming of Age Penerbit : MCL Publisher Tahun Terbit : Maret 2023 Jumlah Halaman : 246 halaman Dimensi Buku : 14 x 20,5...
Read moreReview Buku Earthlings - Sayaka Murata
14-02-2023 Dipidiff
A New York Times Book Review Editors' ChoiceNamed a Best Book of the Year by the New York Times, TIME and Literary HubNamed a Most Anticipated Book by the New York Times, TIME, USA Today, Entertainment Weekly, the Guardian, Vulture, Wired, Literary Hub, Bustle, PopSugar, and Refinery29 Judul...
Read more