Starbucks Jatinangor (a Story)
Teman-teman sering menghabiskan waktu di Starbucks? Saya tidak. Alasan utama saya tidak sering ke Starbucks karena cafe kopi yang satu ini memang tidak ada di wilayah sekitar rumah saya. Tapi sekarang situasi sudah berbeda, Starbucks membuka cafe di area Jatinangor.
Pandemi sudah cukup lama berlalu. Dulu, sekitaran kampus Jatinangor sempat mati kondisinya, imbas dari pandemi. Jangankan warung emperan dan tukang fotokopian, cafe bermerek ternama pun gulung tikar. Namun situasi kini sudah berubah. Mahasiswa sudah memulai aktifitas kampus-kampus di Jatinangor, warung-warung kembali hidup, dan cafe-cafe pun menjamur. Saya tidak tahu kapan tepatnya Starbucks membuka cabangnya di sini, kelihatannya baru sekitar pertengahan 2023 lalu.
Picture: Bangunan Starbucks Jatinangor tampak depan dan Lantai 1
Lokasi, Tampak Depan, dan Lantai 1
Untuk perkiraan lokasi, paling mudah mencari Starbucks dengan berpatokan pada mall Jatinangor Town Square (Jatos), atau, tentu saja, di jaman kecanggihan teknologi, lokasi Starbucks sudah terdata di applikasi Google Map maupun Gojek. Cafe ini terletak di sebelah kiri Jatos, hanya berselang satu atau dua bangunan.
Dapat dilihat di gambar di atas (1), bagian depan cafe tampak mencolok karena ada plang logo Starbucks di bangunan lantai dua yang berbentuk memanjang ke belakang. Area parkir lumayan saja luasnya, mungkin hanya cukup untuk 6-8 mobil dan beberapa motor, namun tidak usah khawatir, yang tidak kebagian parkir bisa ikut area parkir Jatos atau mungkin juga bisa di bagian belakang bangunan. Serahkan saja pada instruksi tukang parkir yang standby di lokasi.
Saya sudah beberapa kali ke sini, ini kunjungan ketiga, dan baru kali ini cafe cukup sepi karena saya datang di Senin pagi - siang. Sebelumnya saya datang di hari lain, Rabu dan Jumat, suasana cafe padat ramai, yang untuk saya pribadi justru kurang nyaman. Bahkan sempat memutuskan tidak jadi ngopi di Starbucks karena hal ini. So, buat yang ingin nongkrong di Starbucks Jatinangor dalam suasana tenang, rekomendasi datang di hari Senin.
Dapat dilihat di foto-foto di atas, lantai 1 Starbucks Jatinangor lumayan saja luasnya, bisa menampung sekitar 5 meja berkursi dua, dan 3 meja berkursi empat. Tersedia kursi balita. Pajangan lukisan dan lampu-lampu cantik memang membuat interior cafe terasa cozy dan indah. Lantai 1 ini lumayan terang, terutama jika memilih duduk di kursi-kursi dekat jendela.
Picture: Lantai 2 Ruang Non Smoking dan Smoking + Toilet
Lantai 2 Ruang Non Smoking, Smoking, dan Toilet
Naik ke lantai 2 kita akan menemukan area smoking dan non smoking. Bagian non smoking bisa di lihat di foto di atas, ruangan terang dengan jendela-jendela besar. Sekitar 4 - 5 meja berkursi dua, termasuk yang di bawah lukisan, lalu ada meja panjang dengan kursi-kursi ramping dan tinggi, serta area sofa berlatar pajangan lukisan besar, keliatannya ini cocok untuk yang datang satu rombongan.
Masuk ke ruangan smoking melewati pintu, suasana menjadi agak temaram. Di sini kursi-kursinya rasanya makin ramping satu set dengan meja kecil praktis. Tapi ada area dengan sofa-sofa cukup untuk 4 orang yang posisinya merapat di dinding berhiaskan tanaman lidah mertua.
Di sudut ada toilet dan wastafel. Tidak ada musholla di sini. Bagi yang ingin menunaikan ibadah shalat bisa melipir ke masjid kecil yang ada di Jatos, jaraknya tidak jauh. Suasana cafe hening dan tidak terdengar musik sama sekali waktu saya datang kemarin Senin.
Picture: Menu Minuman
Menu Minuman
Kopi apa yang biasanya teman-teman pilih saat menghabiskan waktu di Starbucks? Favorite saya kalau sedang ke cafe biasanya latte, atau jika ada signature cafe-nya, maka saya akan pilih minuman itu. Tersedia cup tall (kecil), grande (medium), dan venti (besar), dengan pilihan hot atau cold. Kemarin saya memilih Brown Sugar Latte. Rasanya enak, apalagi dinikmati bersama keju croissant dengan butter-nya.
Berikut menu minumannya:
- White Chocolate Mocha
- Salted Caramel Cream Cold Blue
- Caramel Latte with Almondmilk
- Oatmilk Cocoa Macchiato
- Brown Sugar Latte
- Brown Sugar Oatmilk Iced Shaken Espresso
- Iced Caramel on the Rock Americano
- Iced Cinamon Roll Latte
- Iced Mango Candy Milk
- Iced Rapsberry Candy Milk
- Iced Tiramisu Latte
- Iced Salted Caramel Green Tea Latte
Sengaja saya request kopinya untuk disajikan di gelas dan bukan cup takeaway. Mba Starbucks-nya tersenyum maklum, mungkin sudah paham bahwa customer-nya yang satu ini bakal foto-foto dulu sebelum meminum latte-nya. Sejujurnya, dari beragam tempat saya biasa take photo, cafe dan resto adalah lokasi favorit saya. Saya suka vibes cafe dan resto, terutama yang interiornya indah, bersuana tenang dan nyaman.
Hari ini saya tidak membawa properti dan alat foto tertentu. Perangkat saya hanya HP Samsung A52, laptop (untuk kerja dan untuk properti foto yang ternyata tidak terpakai juga di sini). Oh ya, sebelum ke sini saya sempat berbelanja di toko alat tulis dan membeli beberapa kantong kertas bermotif cantik, tapi inipun tidak saya gunakan. So, saya hanya akan memanfaatkan apa yang ada di cafe saja.
Picture: Foto 1 Buku Never Ending Journey
Cara Bikin Foto 1
Buku pertama yang saya pakai untuk foto adalah Never Ending Journey, sebuah buku biografi Buntoro, direktur Mega Andalan Kalasan. Saya pilih buku ini untuk tipe foto 1 karena melihat warna-warna pada ruangan yang berkomposisi mayoritas kuning, gold, hitam, dan abu-abu. Warna-warna ini juga terdapat di bagian cover buku Never Ending Journey. *lihat Foto 1 Gambar 1 dan Gambar 2. Saya tertarik menjadikan etalase pastry dan dinding coklat-gold dengan langit-langit dan tangga yang membentuk pola garis diagonal untuk latar foto. Bagian dinding yang berpola kotak-kotak dan langit di luar kaca cenderung polos sehingga bisa memberikan ruang napas (negative area) di foto buku nanti.
Saya atur buku, gelas kopi, dan croissant membentuk segitiga, dengan aturan properti jumlah ganjil. Saya pilih take foto dengan angle eye level karena beberapa alasan, yang pertama gelas kopi yang tinggi rawan distorsi, take foto dengan angle bird eye ternyata terlalu polos hasilnya, dan gerak-gerik saya khawatir menarik perhatian orang lain kalau foto dari arah atas. Selain itu, foto dengan eye level selalu bisa saya jadikan data base untuk buku-buku lainnya. Hasil foto bisa dilihat di Foto 1 Gambar 3.
Saya take foto posisi ini sebanyak 3-4 kali dengan sedikit mengubah-ubah jarak foto dan menggeser sedikit-sedikit posisi bukunya. Setelah itu saya pilih foto yang paling saya suka, lalu saya edit di hp dengan apps Snapseed. Di Sneepseed saya beri filter Pop. Se-simple itu. Hasilnya bisa dilihat di Foto 1 Gambar 4.
Berikutnya, saya lempar foto editan Snapseed itu ke apps Photolayer, lalu saya klik fitur add photo untuk menimpa bagian cover buku dengan file cover buku yang saya download dari Google. Tujuannya agar lebih rapi dan jernih (sayangnya dalam kasus ini, ternyata tidak ada file cover buku Never Ending Journey di Google yang tajam resolusinya). Di apps Photolayers saya klik fitur Shadows lalu saya atur bayangan dengan fitur Opacity, Blur, Offset X, dan Offset Y. Saya perjelas gambar cover buku dengan klik Color lalu klik Blur ke arah kiri agar cover buku tampak lebih tajam. Saya beri logo Dipidiff. Hasilnya bisa dilihat di Foto 1 Gambar 5.
Picture: Foto 2 Buku Soft Skills for Tough Jobs
Cara Bikin Foto 2
Saya alihkan pandangan saya ke sudut sebelah kiri ruangan dan tertarik untuk membuat foto buku juga dengan latar yang ini. Ada langit-langit berpalang kayu membentuk garis diagonal lalu dinding yang membentuk pola kotak-kotak berwarna gold putih, serta meja bergaris-garis kuning *lihat Foto 2 Gambar 1 dan 2. Tantangannya di sini adalah ketiadaan ruang negatif untuk foto. Namun saya memutuskan untuk mencoba memanfaatkan meja yang berpola lumayan polos sebagai ruang negatifnya. Resikonya, buku tidak bisa diposisikan terlalu mepet ke bagian pinggir dan bawah.
Buku yang saya gunakan masih Never Ending Journey. Saya posisikan buku, piring croissant, dan mug kopi membentuk diagonal seperti palang kayu di langit-langit. Angle eye level. Hasilnya dapat dilihat di Foto 2 Gambar 2. Setelah itu saya lempar fotonya ke apps Snapseed dan diberi Filter Pop. Hasilnya bisa dilihat di Foto 2 Gambar 4.
Untuk Foto 2, saya ingin menggunakannya untuk foto buku lain yang saat kemarin ke Starbucks tidak saya bawa serta. Tapi tentu ini tidak masalah. Tinggal download cover bukunya di Amazon. Lalu buka file Foto 2 yang sudah diedit di Snapseed di apps Photolayers. Timpa bagian cover Never Ending Journey dengan file cover buku Soft Skills for Tough Jobs. Pemilihan buku didasarkan pada komposisi warna cover juga. Buku Soft Skills for Tough Jobs punya dominasi warna putih yang akan tampak terang di latar dominasi gold dan coklat yang punya kesamaan warna pada huruf-huruf judul buku. Sedikit warna hijau pada judul akan beresonansi pada warna hijau logo cafe. Di apps Photolayers saya atur Shadow, Blur, Brightness, dan Saturation. Lalu saya beri logo Dipidiff. Hasilnya bisa dilihat di Foto 2 Gambar 5.
Picture: Foto 3 Buku Perempuan yang Mendahului Zaman
Cara Bikin Foto 3
Di Lantai 2 ruang Smoking ada tanaman lidah mertua yang saya penasaran untuk dimanfaatkan sebagai properti foto buku. Tantangannya adalah tentu saja tanaman ini tidak bisa diatur-atur sesuka saya berhubung di tanam di box tanah tertentu. Sudut tempat tanaman ini pun temaram dan kurang pencahayaan. Menariknya adalah, ada cahaya lampu yang sepertinya bakal cukup artistik untuk digunakan dalam foto buku *Lihat Foto 3 Gambar 1 dan 2.
Dominasi warna hijau pada tanaman lidah mertua dan temaram suasana membuat saya memutuskan untuk menggunakan buku Perempuan yang Mendahului Zaman sebagai objek utama. Buku ini juga memiliki dominasi warna cover yang kehijau-hijauan meski tidak sama persis hijaunya dengan hijau lidah mertua, setidaknya ada degradasi warna yang sama di sini.
Saya letakkan buku di bagian pinggir box tanaman dengan posisi miring dan mencari sudut dimana kiri dan kanan frame foto seolah dibingkai oleh daun lidah mertua dan bagian atas tampak cahaya lampu memancar memberikan fokus tambahan pada foto. Foto menggunakan angle eye level. Saya ambil angle foto yang kurang lebih sama dengan hanya menggeser-geser sedikit posisi foto, lalu pilih yang paling saya suka. Hasilnya bisa dilihat di Foto 3 Gambar 3.
Foto ini kemudian saya edit di Snapseed. Tantangannya kali ini adalah di ruangan yang temaram, filter Pop yang biasa saya gunakan akan memberikan hasil yang lebih kasar dari yang biasanya. Bagian dinding yang saya harapkan tetap mulus akan terlihat teksturnya yang detail dan kurang enak dilihat. Ada opsi lain tentu saja, yakni dengan pengaturan manual brightness, contrast, dll. tapi setelah membandingkan hasil dengan filter, saya masih tetap lebih suka versi praktis filter foto. Hasilnya dapat dilihat di Foto 3 Gambar 4.
Foto ini lalu saya buka di apps Photolayers, dan saya timpa dengan cover buku Perempuan yang Mendahului Zaman yang saya dapat dari download di Google. Saya atur Shadow dan fitur Blur, lalu penyesuaian sedikit dengan tone background foto. Hasilnya bisa dilihat di Foto 3 Gambar 5.
Picture: Foto 4 Buku Murder in the Family
Cara Bikin Foto 4
Masih di Lantai 2 Starbucks Jatinangor ruang Smoking, tapi kali ini dengan sudut yang berbeda. Dari tempat saya duduk yang mengarah ke jendela, ruangan makin remang-remang *Lihat Foto 4 gambar 1 dan 2. Tantangan membelakangi arah cahaya seperti ini adalah di objek yang hasil fotonya gelap. Tapi ini justru bagus untuk menghasilkan sebuah foto buku ala ala dark mood.
Saya gunakan langit-langit yang membentuk pola garis diagonal dan kubikel-kubikelnya untuk latar. Warna putih pada piring memberikan efek terang di tengah gelapnya latar, dan croissant yang berwarna coklat keemasan justru akan tampak bagus di hasil foto. Saya atur posisinya membantuk diagonal searah dengan tiang kubikel di bagian latar. Fokus saya arahkan ke piring croissant dan mengatur agar bagian lain tampak blur dan temaram. Hasil foto dapat dilihat di Foto 4 Bagian 3.
Foto ini lalu saya edit di Snapseed dengan fitur filter Pop. Praktis. Hasilnya dapat dilihat di Foto 4 Bagian 4. Lalu saya lempar lagi ke apps Photolayers. Pemilihan buku Murder in The Family untuk menimpa bagian cover buku didasarkan pada komposisi warna cover novel ini yang juga gelap tapi punya warna putih terang di bagian judul. Warna biru pada cover beresonansi dengan kilasan cahaya dari jendela, dan warna merah pada judul berdegradasi dengan warna croissant. Saya klik fitur Shadow dan Blur, lalu atur ketajaman dan kontras pada cover buku. Hasil akhir dapat dilihat di Foto 4 Bagian 5.
Picture: Foto 5 Buku Love from A to Z
Cara Bikin Foto 5
Awalnya saya tertarik dengan pohon berbunga yang tampak dari jendela. Saya memang membuat satu foto buku dengan latar ini, tapi di tengah-tengah pengambilan gambar, saya justru menemukan bagian dinding bawah bangunan Starbucks ternyata punya pola dan warna-warna yang menarik. Bentuknya seperti jendela warna-warni yang disusun artistik di sepanjang tembok *Lihat Foto 5 Gambar 1 dan 2. Saya jadi penasaran ingin mencoba menggunakan ini untuk latar foto buku. Tantangannya, posisi tembok ini ada di bagian bawah bangunan lantai 2 dimana saya sedang duduk.
Inilah yang menyebabkan saya mau tak mau harus take photo dengan angle 45 derajat atau bird eye. Saya coba ambil lebih dari 10 photo angle ini dengan variasi posisi buku dan posisi tubuh. Angle 45 derajat bukan angle favorit saya untuk buku karena distorsi gambar menyebabkan buku jadi terlihat miring, tidak presisi, tidak seperti bentuk buku aslinya. Selain itu ada gelas kopi yang sudah pasti terdistorsi di angle 45 derajat, dan rawan distorsi di angle bird eye. Tapi saya tidak ada pilihan lain yang lebih baik karena keinginan saya untuk menggunakan tembok warna-warna itu sebagai latar.
Di foto 5 ini saya gunakan tembok dan ujung meja untuk menciptakan pola garis diagonal pada latar. Bagian jalan dan tanaman semak yang cenderung polos memberikan ruang negatif pada foto. Untuk angle akhirnya foto ini tidak persis bird eye tapi agak miring sedikit untuk mencari posisi mana yang paling sedikit memberikan dampak distorsi pada gelas kopi tapi tetap bisa mempertahankan pola diagonal meja dan tembok yang saya inginkan, plus menampakkan bagian warna-warna tembok yang artistik itu.
Saya menggunakan dua buah buku untuk foto 5, yakni Perempuan yang Mendahului Zaman dan Love from A to Z. Buku Perempuan yang Mendahului Zaman saya tumpuk di bagian bawah karena warna cover hijaunya yang hanya jadi tambahan latar foto, cocok pula dengan warna semak tanaman. Objek utama adalah buku Love from A to Z karena cover merah pink buku ini punya warna yang beresonansi dengan warna tembok, sedangkan biru gelapnya akan pas untuk warna meja yang abu-abu gelap setelah diedit dengan apps. Posisi buku utama diatur sejajar dengan pinggiran meja agar terlihat rapi dan berpola. Hasil foto dapat dilihat di Foto 5 Gambar 3.
Foto lalu saya edit di Snapseed dengan Filter Pop. Hasilnya bisa dilihat di Foto 5 Gambar 4. Kemudian saya edit lagi di apps Photolayers, saya timpa bagian cover buku dengan versi gambar download dari Google, lalu saya atur dengan fitur Shadow, Blur, Contrast, dan Brightness hingga dicapai hasil yang diinginkan. Hasil akhir dapat dilihat di Foto 5 Gambar 5.
Terimakasih Starbuck Jatinangor
Saya masih menikmati kopi dan menghabiskan croissant saya sejenak di cafe ini hingga pukul 1 lebih. Customer makin siang makin banyak yang datang. Mungkin sekali sore dan malam suasana cafe akan padat meski di hari Senin, ini hanya dugaan saya saja. Semoga Starbucks Jatinangor terus ada dan makin maju. Sepanjang hari ini saya senang bisa menikmati waktu santai ngopi di sini.
Buat teman-teman yang ingin ke sini, silakan cek alamatnya,
Starbucks Jatinangor, Jl. Raya Jatinangor No.146, Cikeruh, Kec. Jatinangor, Kabupaten Sumedang,
Jawa Barat 45363.
-------------------
Jika Anda suka dan merasa mendapatkan manfaat dari konten di blog Dipidiff.com, sekarang Anda bisa mendukung pengembangan blog ini dengan mendonasikan uang mulai dari seribu rupiah atau mempertimbangkan untuk mendukung rutin per bulannya. Terimakasih.
Donasi dapat ditransfer ke:
BCA 740 509 5645
Konfirmasi transfer ke DM Instagram @dipidiffofficial
-------------------------------------------------------------------------
Dipidiff.com adalah sebuah media edukasi yang menginspirasi melalui beragam topik pengembangan diri, rekomendasi buku-buku, dan gaya hidup yang bervibrasi positif.
Diana Fitri, biasa dipanggil Dipi, adalah seorang ibu yang gemar berkebun, dan rutin berolahraga. Gaya hidup sehat dan bervibrasi positif adalah dua hal yang selalu ia upayakan dalam keseharian. Sambil mengasuh putra satu-satunya, ia juga tetap produktif dan berusaha berkembang secara kognitif, sosial, mental dan spiritual.
Lulusan prodi Pemuliaan Tanaman Universitas Padjadjaran, Dipi lalu melanjutkan studi ke magister konsentrasi Pemasaran, namun pekerjaannya justru banyak berada di bidang edukasi, di antaranya guru di Sekolah Tunas Unggul, sekolah kandidat untuk International Baccalaureate (IB), dan kepala bagian Kemahasiswaan di Universitas Indonesia Membangun. Setelah resign tahun 2016, Dipi membangun personal brand Dipidiff hingga saat ini.
Sebagai Certified BNSP Public Speaker dan Certified BNSP Trainer, serta certified IALC coach, Dipi diundang oleh berbagai komunitas dan Lembaga Pendidikan untuk berbagi topik membaca, menulis, mereviu buku, public speaking, dan pengembangan diri, misalnya di Kementrian Keuangan, Universitas Negeri Semarang, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, BREED, Woman Urban Book Club, Lions Clubs, Bandung Independent School, The Lady Book Club, Buku Berjalan.id, SMAN 24 Bandung, SMAN 22 Bandung, dan lain-lain. Dipi juga pemateri rutin di platform edukasi www.cakap.com . Dipi meng-coaching-mentoring beberapa remaja dan dewasa di Growth Tracker Program, ini adalah program pribadi, yang membantu (terutama) remaja dan dewasa muda untuk menemukan passion dan mengeluarkan potensi mereka.
Berstatus bookblogger, reviu-reviu buku yang ia tulis selalu menempati entry teratas di halaman pertama mesin pencari Google, menyajikan ulasan terbaik untuk ribuan pembaca setia. Saat ini Dipi adalah brand ambassador untuk Periplus Bandung dan berafiliasi dengan Periplus Indonesia di beberapa event literasi. Dipi juga menjadi Official Reviewer untuk Republika Penerbit dan berpartner resmi dengan MCL Publisher. Kolaborasi buku-bukunya, antara lain dengan One Peach Media, Hanum Salsabiela Rais Management, KPG, Penerbit Pop, Penerbit Renebook, dan Penerbit Serambi. Reviu buku Dipi bisa dijumpai di www.dipidiff.com maupun Instagram @dipidiffofficial. Dipi host di program buku di NBS Radio. Dulu sempat menikmati masa dimana menulis drop script acara Indonesia Kemarin di B Radio bersama penyiar kondang Sofia Rubianto (Nata Nadia). Podcast Dipi bisa diakses di Spotify DipidiffTalks.
Let's encourage each other to shape a better future through education and book recommendation.
Contact Dipidiff at DM Instagram @dipidiffofficial
TERBARU - Review Buku
Starbucks Jatinangor (a Story)
25-09-2023 Dipidiff

Teman-teman sering menghabiskan waktu di Starbucks? Saya tidak. Alasan utama saya tidak sering ke Starbucks karena cafe kopi yang satu ini memang tidak ada di wilayah sekitar rumah saya. Tapi sekarang...
Read moreReview Buku Fourth Wing - Rebecca Yarros
14-09-2023 Dipidiff

An Instant New York Times BestsellerA Goodreads Most Anticipated Book Judul : Fourth Wing (The Empyrean, 1) Penulis : Rebecca Yarros Jenis Buku : Epic Fantasy, Romantic Fantasy, Sword & Sorcery Fantasy Penerbit : Piatkus, an...
Read moreReview Buku The Quiet Tenant - Clémence …
23-08-2023 Dipidiff

National Best Seller One of The Most Anticipated Novels of 2023 GMA Buzz Pick A LibraryReads #1 Pick One of The Washington Post’s Notable Summer Books 2023One of Vogue’s Best Books of 2023One of Goodreads’s Most Anticipated Books...
Read moreReview Buku The Only One Left - Riley Sa…
23-07-2023 Dipidiff

Editor's Pick Best Mystery, Thriller & Suspense The Instant New York Times Bestseller Named a summer book to watch by The Washington Post, Boston Globe, USA Today, Oprah, Paste, Country Living, Good Housekeeping, and Nerd Daily Judul...
Read moreReview Buku Helium Mengelilingi Kita - Q…
14-06-2023 Dipidiff

Judul : Helium Mengelilingi Kita Penulis : Qomichi Jenis Buku : Sastra Fiksi, Coming of Age Penerbit : MCL Publisher Tahun Terbit : Maret 2023 Jumlah Halaman : 246 halaman Dimensi Buku : 14 x 20,5...
Read moreReview Buku The Book You Wish Your Paren…
29-04-2023 Dipidiff

The Sunday Times No. 1 Bestseller, lebih dari 1,3 juta eksemplar terjual di seluruh dunia. Judul : The Book You Wish Your Parents Had Read (Orang Tuamu Wajib Membaca Buku Ini, dan...
Read moreReview Buku Sang Cipta Rasa - Fahd Pahde…
16-04-2023 Dipidiff

Judul : Sang Cipta Rasa Penulis : Fahd Pahdepie Editor: Triana Rahmawati Ilustrator: Agung Pamukti Jenis Buku : Non Fiksi Religi, Pengembangan Diri Penerbit : Republika Penerbit Tahun Terbit : 2023 Jumlah Halaman : 270 halaman Dimensi Buku...
Read moreReview Buku Damba, Lara, dan Cinta - Ste…
12-04-2023 Dipidiff

Judul : Damba, Lara, dan Cinta - Enam Cerita Perempuan Asia Penulis : Stefano Romano Editor: Anwar Holid Jenis Buku : Kumpulan Cerpen Penerbit : MCL Publisher Tahun Terbit : 2023 Jumlah Halaman : 134 halaman Dimensi...
Read moreReview Buku Love is The Answer - Arvan P…
11-04-2023 Dipidiff

Buku Pilihan Kick Andy Judul : Love is The Answer Penulis : Arvan Pradiansyah Jenis Buku : Pengembangan Diri Penerbit : PT Integritas Lestari Manajemen Tahun Terbit : Agustus 2022 Jumlah Halaman : 184 halaman Harga :...
Read moreReview Buku Novelist as a Vocation - Har…
01-03-2023 Dipidiff

New York Times Best Seller Sunday Times and New Stateman Book of The Year A Most Anticipated Book: Esquire, Vulture, LitHub, New York Observer Judul : Novelist as a Vocation Penulis : Haruki Murakami Alih Bahasa...
Read moreReview Buku Earthlings - Sayaka Murata
14-02-2023 Dipidiff

A New York Times Book Review Editors' ChoiceNamed a Best Book of the Year by the New York Times, TIME and Literary HubNamed a Most Anticipated Book by the New York Times, TIME, USA Today, Entertainment Weekly, the Guardian, Vulture, Wired, Literary Hub, Bustle, PopSugar, and Refinery29 Judul...
Read moreReview Buku What Moves The Dead - T. Kin…
03-01-2023 Dipidiff

An Instant USA Today & Indie BestsellerA Barnes & Noble Book of the Year FinalistA Goodreads Best Horror Choice Award NomineeFrom T. Kingfisher, the award-winning author of The Twisted Ones, comes What Moves the...
Read moreList of Dipidiff's Book Reviews
28-12-2022 Dipidiff

2023 Fiction JJ. Goes to The Potty. Part of CoComelon (30 books). Tina Gallo. Simon Spotlight, 2023. 16 pages. *Children Book. Baca Review di: Instagram @dipidiffofficial Haruki Murakami, Manga Stories. Adapted by Jean-Christophe Deveney. Illustration...
Read moreReview Buku Kiki's Delivery Service - Ei…
21-12-2022 Dipidiff

A Junior Library Guild Selection. Kiki's Delivery Service is a Japanese classic, beautifully translated by Emily Balistrieri and brought to life with exquisite illustrations by Joe Todd-Stanton. Judul : Kiki's Delivery Service Penulis...
Read moreReview Buku Hayya - Helvy Tiana Rosa …
19-12-2022 Dipidiff

Judul : Hayya Penulis : Helvy Tiana Rosa & Benny Arnas Jenis Buku : Fiksi Religi Penerbit : Republike Penerbit Tahun Terbit : Juni 2022 Jumlah Halaman : 294 halaman Dimensi Buku : 14 x 3...
Read moreReview Buku Seni Memahami Perasaan Anak …
11-12-2022 Dipidiff

Judul : Seni Memahami Perasaan Anak Penulis : Park Jae Yon Penerjemah: Putri Permata Sari Penyunting: Aprilia Ramadhani dan Anggi Mahasanghika Ilustrasi Sampul dan Isi : Gong In Young Sampul dan Isi Diolah Kembali oleh...
Read moreReview Buku It Starts With Us - Colleen Hoover
Amazon Charts #1 This Week Judul : It Starts With Us Penulis : Colleen Hoover Jenis Buku : New Adult & College Romance Books, Contemporary Romance Books, Contemporary Women Fiction Penerbit : Atria Books Tahun Terbit…
Review Buku Finding My Bread - Song Seong-rye
Judul : Finding My Bread Kisah Si Alergi Gluten Membuat Toko Roti Penulis : Song Seong-rye Penerjemah : Anggi Mahasanghika Penyunting : Aprilia Ramadhani Ilustrator Sampul dan Isi : Bongji Sampul dan Isi Diolah Kembali oleh…
Review Buku Jangan Lelah Berproses - Dwi Indra Purnomo & Adenita
Judul : Jangan Lelah Berproses Penulis : Dwi Indra Purnomo & Adenita Ilustrator : Sufti Nurahmartiyanti Desain Sampul : Daily Ideas Penyunting : Mutia Azizah, Dewi Kournia Sari Pewajah Isi : Nurhasanah Ridwa Jenis Buku :…
Review Buku The Twyford Code - Janice Hallett
The Sunday Times Bestseller Judul : The Twyford Code Penulis : Janice Hallett Jenis Buku : Amateur Sleuths, Murder Thrillers, Suspense Thrillers Penerbit : Profile Books Tahun Terbit : July 2022 Jumlah Halaman : 400 halaman Dimensi…
Review Buku Suluh Rindu - Habiburrahman El Shirazy
Judul : Suluh Rindu Penulis : Habiburrahman El Shirazy Jenis Buku : Fiksi Religi Penerbit : Republika Penerbit Tahun Terbit : 2022 Jumlah Halaman : 594 halaman Dimensi Buku : 13.5 × 3 × 20.5 cm Harga…
Review Buku Dimensi Langit Manusia - Astrida Hara
Dimensi, juara favorit Kompetisi Menulis Kwikku Tahun 2020 Setelah direvisi, Dimensi diterbitkan MCL dengan judul Dimensi Langit Manusia Judul : Dimensi Langit Manusia Penulis : Astrida Hara Jenis Buku : Fiksi Religi Penerbit : MCL…
Review Buku Bino - Zaki Jaihutan
Judul : Bino Penulis : Zaki Jaihutan Jenis Buku : Horor Penerbit : MCL Publisher Tahun Terbit : Juni 2021 Jumlah Halaman : 288 halaman Dimensi Buku : 13 x 19 cm Harga : Rp. 96.000*harga sewaktu-waktu dapat…
Review Buku Uzumaki - Junji Ito
Judul : Uzumaki Penulis : Junji Ito Jenis Buku : Horror Manga, Media Tie-In Manga Books Penerbit : VIZ Media LLC Tahun Terbit : 2013 Jumlah Halaman : 648 halaman Dimensi Buku : 21.46 x 15.54…
Review Buku Love on The Brain - Ali Hazelwood
From the bestselling author of The Love Hypothesis. Amazon Charts #11 This Week A #1 LibraryReads and Indie Next Pick! Judul : Love on The Brain Penulis : Ali Hazelwood Jenis Buku : Romantic Comedy…
- 1
- 2
- 3