Review Buku The Storm Runner - J.C. Cervantes. Rick Riordan Presents
No.1 New York Times Bestseller
Judul : The Storm Runner
Penulis : Jennifer Cervantes
Jenis Buku : Middle Grade - Fantasy
Penerbit : Rick Riordan Presents
Tahun Terbit : AgustuS 2019
Jumlah Halaman : 464 halaman
Dimensi Buku : 19.30 x 13.46 x 2.79 cm
Harga : Rp. 126.000*harga sewaktu-waktu dapat berubah
ISBN : 9781368023603
Paperback
Edisi Bahasa Inggris
Available at PERIPLUS BANDUNG Bookstore (ig @Periplus_setiabudhi, @Periplus_husein1 , @Periplus_husein2)
Sekelumit Tentang Isi
Zane Obispo memiliki gunung berapi yang tidak aktif di belakang rumahnya. Dia kemudian menemukan gua di lubang volcano itu dan memulai petualangan yang seru bersama anjigngnya, Rosie, sampai suatu ketika ia melihat pesawat jatuh dengan pilot berwajah seram seperti zombie. Lalu muncullah gadis cantik ini di depan rumahnya. Brooks memperingatkan Zane bahwa bahaya sedang mengintainya dan dewa kematian Maya terkait takdir dengannya. Gunung berapi di belakangan rumahnya adalah pintu gerbang ke dunia lain. Ini juga melibatkan ramalan kuno dan berbagai misteri teka-teki. Zane Obispo ditakdirkan untuk melepaskan dewa jahat dari peninggalan Maya kuno tempat dia dipenjara - kecuali dia dapat menemukan dan menghapusnya takdir itu terlebih dahulu. Bersama-sama mereka kembali ke gunung berapi. Brooks berubah menjadi elang, iblis menyerang mereka di dalam gua, dan Rosie mengerahkan seluruh kemampuannya untuk melindungi Zane. Ketika Zane memutuskan untuk menyelamatkan anjingnya apa pun resikonya, dia masuk ke dalam petualangan yang penuh dengan penemuan mengejutkan, rahasia berbahaya, dan perang habis-habisan antar para dewa, yang salah satunya adalah ayahnya. Untuk bertahan hidup, Zane harus menjadi Storm Runner. Tetapi bagaimana dia bisa berlari ketika dia bahkan tidak bisa berjalan dengan baik tanpa tongkat? Jelas bahwa hidup Zane takkan lagi sama.
Seputar Fisik Buku dan Disainnya
Ilustrasi yang gamblang ya, ada gunung merapi tempat dewa Ah Puch terpenjara, lalu siluet Obispo bersama Brooks, dan anjingnya, Rosie. Lokasinya juga jelas, itu pasti di gua volcano yang ada di dalam cerita. Tapi ilustrasi mata agak membingungkan saya karena mengingatkan pada singa atau harimau. Mungkin ini hewan penjelmaan Hurakan atau mungkin juga bukan. Yang paling saya sukai dari disain ini adalah warna-warninya yang cantik.
Tokoh dan Karakter
Zane Obispo
Brooks
Rosie
Ah Puch
Hondo
Jazz
Ms.Cab
Hurakan
Karakter Zane Obispo-nya lovable sekali. Tokoh-tokoh pahlawan buku-buku Riordan itu banyak mengambil dari tokoh yang biasa saja (bukan yang cantik tampan super cerdas dan terpopuler), yang mana ini menyentuh realita kehidupan nyata. Obispo disabilitas, dengan masalah peer pressure, lonely, tidak begitu pede, dan selalu jadi target perisakan teman sekolah. Tapi Obispo tetap baik hatinya, lembut, positif pikirannya, dan berjiwa pembela dan pelindung. Amazing!
"Mom." I got real serious and made her look me in the eyes. "No one wants to be friends with a freak." I tapped my cane on the ground twice. One of my legs was shorter than the other, which meant I walked with a dumb limp. It earned me all sorts of nicknames from the other kids: Sir Limps-a-Lot, McGimpster, Zane the Cane, and my all-time favorite: Uno- for the one good leg.
Page 4
Tokoh favorit saya akhirnya jatuh pada Zane Obispo yang insecure tapi nekad, yang hatinya tidak tegaan sehingga sering membawanya pada situasi yang menyulitkan, ini total bikin dia menjengkelkan sebagai seorang pahlawan. Untung Zane Obispo punya karakter-karakter positif lainnya yang membuatnya justru terlihat manusiawi dan dinamis sebagai tokoh cerita.
Saya pikir kita butuh tokoh-tokoh seperti Zane Obispo untuk jadi salah satu cerminan kehidupan buat para remaja kita bahwa siapapun bisa jadi pahlawan 'pembela kebenaran' (*versi kehidupan masing-masing) asal dijaga baik hati, pikiran, dan semangatnya.
Deskripsi tokoh detail. Misalnya deskripsi makhluk mirip zombie yang menjadi tentaranya Ah Puch dan deskripsi dewa Ah Puch sendiri yang merupakan tokoh antagonis dalam cerita.
I still wasn't sure what exactly had been in the cockpit when the plane was coming straight toward me. An alien? A monster? aAdrunk pilot in a really good Halloween costume? Whatever it was, it had to have been killed in that crash. Yet here the dude was behind a scrub brush a mere twenty feet in front of me, hunched over and digging like a wild animal. In the flesh, it was even more hideous than before, and it for sure wasn't an alien or an award-winning costume. It looked like one of the monsters from my mythology book, except this guy was a whole lot uglier. The monster's skin was a pasty bluish gray in the moonlight. It didn't wear any clothes, but it didn't need any. Its bloated body was covered in patches of dark hair. Cauliflower-like ears drooped down to its bulging neck. It turned and looked at me straight on with its huge lidless eyes. Standing up to its full freakish ten-foot height, it hobbled toward me, dragging its knuckles across the ground. How the heck had this dude fit in that tiny plane?
Page 17
I took a deep breath as I turned the page to Ah-Puch; Maya God of Death, Disaster, and Darkness. According to the book, ancient Maya were terrified of death, and I didn't blame them if they had to spend eternity with this guy.
His picture took up a whole page. he looked like a bloated zombie with decomposing gray skin with nasty black spots, and he had a dark, twisted smile. That wasn't even the grossest part. He wore this weird helmet that had eyes hanging off it, the eyes of the people he'd recently killed. Around his fat neck was a red cape made of human skin, and stitched to the hood was an owl's head. My eyes froze on that image. It looked exactly like the black yellow eyed owl that had whispered to me and shook me up earlier.
Page 92
Whoa! He'd somehow morphed from the gross blood sucking worm monster into a regular guy dressed in a black suit, crisp white shirt, and dark silk tie. It was an expensive suit, too - not the shiny kind with loose threads like my old history teacher always wore.
Ah-Puch was at least six foot five, but that's not what made him so... intimidating. It was his black eyes, chiseled face, and broad shoulders that screamed power. ..
Page 129
atau deskripsi Brooks,
She smelled like rain, and her skin pretty much glowed. She had on a pair of black leggings, a zipped hoodie, and short lace-up boots that appeared to have seen a century of battle. I guess you could say she looked like an assassin-for-hire who took really good care of her skin. Where was her uniform? I wondered.
"Hey," she said, pushing a piece of dark hair behind her ear.
Page 21
Alur dan Latar
Petualangan Zane Obispo beralur maju cukup cepat, dengan konflik pertama yang segera menghadang (*tokoh utama dalam bahaya dan diserang makhluk menyeramkan). Saya bisa bayangkan buku ini bakal menarik buat middle grade readers and fans, tapi mungkin yang dewasa seperti saya dan bukan penggemar fanatik genre spesial ini, akan sedikit merasa datar lantaran plotnya yang predictable di awal dan pertengahan, meski di akhir-akhir cerita memang ada bagian-bagian yang di luar dugaan. Magnus Chase series lebih menghibur, lucu, dan hidup menurut saya.
Ending novel sendiri tertutup untuk konflik utama buku ini, tapi terbuka untuk konflik lain, yang mana memang disiapkan untuk buku keduanya. Sudut pandang cerita disampaikan dari sudut pandang pertama, yakni Zane Obispo. Tokoh utama ini dinamis, mengalami perubahan sikap dan pola pikir sejalan dengan bergulirnya cerita. Zane Obispo menurut karakter yang manusiawi, justru sangat manusiawi mengingat kelemahan dan kegalauannya merespon beberapa konflik cerita.
Konflik ceritanya ada di seputar dewa kematian yang terbebas dari penjara abadinya, juga konflik dalam diri tokoh utama dan misteri terkait ayah kandung.
Deskripsi lokasi-lokasinya cukup terimajinasikan dalam skala lokasi dan suasana tapi untuk world building saya agak kesulitan tanpa peta bayangan.
Berikut ini adalah deskripsi salah satu gua yang ada di dalam volcano.
We made our way through the cramped corridor for about twenty yards until we came out into an enormous cavity.
The flashlight's yellow beam circled the place. In the center of the floor was a green pool. Stalactites clung to the ceiling overhead, dripping water into the pond with a hollow echo that made my blood run cold.
Rosie was nowhere to be seen.
I swallowed hard.
We took a few steps past the pool.. it gave off an over whelming foul smell, like it was filled with rotting fish. Pale rock columns, about two or three feet tall, grew out of the sloping ground and surrounded a taller stalagmite with a flat surface. On top was a large stone bowl.
...
Page 117
Yang menarik dan atau disuka dari Buku ini
Buku Rick Riordan Presents sejatinya adalah bukan buku yang ditulis oleh Rick Riordan. Di situs resminya, Riordan menjelaskan bahwa Rick Riordan Presents adalah satu cabang kecil dari keluarga Disney-Hyperion Publishing. Riordan mengedit naskah, menulis pengantar, memberikan saran dan masukan ke penulis, serta membantu mempromosikan buku yang ditulis oleh para penulis hebat untuk menemukan para pembacanya.
"I want to use my platform to help other writers get a wider audience. I also want to help kids have a wider variety of great books to choose from, especially those that deal with world mythology, and for all kinds of young readers to see themselves reflected in the books that they read." (rickriordan.com)
Asyik ya kedengarannya 😚.
The Storm Runner mengangkat mitologi Maya. Kalau tidak salah, kebudayaan Maya adalah salah satu materi yang dipelajari di jenjang sekolah menengah pertama berbarengan dengan pelajaran kebudayaan Inca dan Aztec. Saya ingat masa-masa dulu itu ☺, tapi mitologi Maya-nya sendiri terasa samar-samar saja dalam memori. Waktu telah lama berlalu.
Jadi ketika membaca novel fantasy The Storm Runner yang berlatar mitologi Maya, saya sempat menjelajah ke beberapa situs penyedia informasi, dan mendapatkan beberapa tambahan pengetahuan. Nyatanya, apa yang ada di dalam novel ini, memang berkesesuaian dengan mitologi Maya yang ada. Di sini saya sempat tercenung dengan 'teori' manusia tercipta dari adonan jagung. Pikiran melayang ke corn cake tabur coklat yang saya panggang di dapur.
Push Demon and Jaundice Demon - make people's bodies swell up. (Seriously, who named these guys?)
Bone Staff and Skull Staff - turn humans into skeletons.
Sweeping Demon and Stabbing Demon - stab you to death.
Wing and Packstrap - make people die by coughing up blood until they drown in it. (Definitely a worse way to die than Hondo s suggestion of being thrown into a vat of acid!)
...
Page 91
Makin lama petualangan Zane Obispo makin asyik buat disimak terutama karena fantasinya yang bebas lepas. Tentu saja kita akan selalu ditemukan dengan bermacam dewa Maya di berbagai adegan, satu bab tentang si kembar 'twin brother' yang banyak gaya, dan banyak action di sepertiga akhir cerita. Ditekankan sekali di sini soal Ah-Puch si dewa jahat yang bau busuknya menyengat meski tampilannya necis kelimis. Tidak tahu persisnya kenapa, tapi saya ingat sekali kesan yang satu ini.
A creature - Ah Puch, I guessed - appeared on the rim of the volcano with his back to me, crouched like animal. he didn't look like an all-powerful god of the dead. He was skeletal, and his skin was so paper-thin I could see his crooked spine. It writhed and twisted like a snake as e heaved and moaned. And the guy didn't just smell bad - he filled the air with a bitter, poisonous odor that I was sure would kill me with one whiff.
Chapter 14.
Sekali lagi saya sampaikan bahwa saya berharap novel ini punya peta bayangan meski beberapa latarnya mengambil lokasi kota nyata, karena bagian fantasinya agak sulit tergambarkan di benak saya gara-gara informasi yang terasa bertumpuk.
Below us, millions of cars inched along the freeways like bugs. I stumbled as I looked around, trying to get my bearings. Were were we? New York? Chicago? Being a non-traveler, I only had movies and books to help me out. To the left was a mountain with big white letters on it: HOLLYWOOD. We were in Los Angeles?
Page 130
Bagian humornya sangat mirip humor Rick Riordan dengan ide memasukkan dunia modern ke fantasi ini rasanya khas banget ya untuk buku-buku Riordan dan Riordan Presents.
That reminded me. "What about Hurakan?" I asked Ixtab. "Can he come, too? I can't let him rot in prison."
"Don't worry about him. He'll be fine. He's suffered much worse, believe me," Ixtab said. "Now, do you want to see your human family or not?" She looked at her watch. "Hurry, we have a cab to catch."
"There's cab service from Xib'alb'a?"
"Of course. At least until I can get Uber to negotiate with me."
Page 414
atau memasuk unsur-unsur modern ke dalam fantasi,
The Super Turbo Jazz went from zero to eighty in like four seconds. the jolt was so sudden I thought I might fly off the back, but I rooted my legs onto the platform, willing them not tolet us down. Feeling their strength was incredible. I felt bigger, the sky looked clearer, and the air smelled fresher.
Hondo laughed. "Man, this thing flies."
...
Chapter 23
Karakter galau dari tokoh Zane Obispo buat saya menjengkelkan. Tapi mungkin memang demikianlah maksud penulis memilihkan karakter ini untuk seorang tokoh utama. Toh pada akhirnya tokoh ini akan menguat karakternya seiring berjalannya cerita.
He was right, I didn't even know where I was, and Brooks was barely holding on. I dropped my head, feeling pathetic and defeated. "If I let you out, you promise to save her?"
Or you could just wait and see.
"And you can rot! CAN YOU SAVE HER?"
I'm the lord of the dead. I can save her.
I remembered what Ms. Cab had told me about Puke...
Page 126
Bagian ini mengingatkan saya pada teori yang dipaparkan oleh Yuval Noah Harari tentang apa itu fiksi,
Pasific's gaze intensified. "I was erased. From the glyphs my people's stories, as if I never existed. I was one of the most powerful of gods," she said with a huff. "The great sky watcher. I taught the people to read the stars, to plant their harvest at the appointed time, to preapare for the seasons. ...
Page 190
Di akhir buku ada bab postscript dan post postcript yang masih bagian dari cerita. Lalu bonus bab sneak peak Fire Keeper di akhir buku.
Picture: Halaman bonus sneak peak
Di buku ini ada kalimat-kalimat bijak yang bisa kita jadikan kutipan buku, dan tentu saja jadi bahan perenungan kehidupan. Misalnya tentang menghadapi seseorang itu strateginya adalah di titik terlemahnya, dan kelemahan itu adalah di hati atau di pikiran. Atau tentang kehidupan tokoh Zane Obispo yang menjadi korban perisakan lantaran disabiliti yang ia miliki. Ini lah pesan cerita yang bisa kita ambil dari buku The Storm Runner
I finally caught on. Hondo and Brooks were playing with their egos. Not appealing to their logic, like I had planned. It was brilliant! Clearly the twins weren't going to give up anything for free. I hated to even think it, but Hurakan was right. Still, there had to be a way to get the answer out of them. Everyone has a weakness. Even the best clutch players in history.
Hondo had always told me to measure your opponent when you step into the ring - or, in my case, school. Find the soft spot and go after it with all you've got. And weakness of the heart or mind, he 'd said, is more perilous than any physical weakness.
Page 265
I crouched lower, thinking about all the insults kids at school had thrown at me: Uno, McGimpster, Freak. How I'd hidden out at home because I didn't want to face them. Weakling. I thought about how the gods had been manipulating me this whole time. Little half-breed nothing.
Then I pictured all the people who had my back - my family, my friends both new and old- and how they deserved my loyalty and protection. These thoughts expanded like the fire burning inside of me until I couldnt contain it all anymore.
...
Page 396
Siapa Jenniver Cervantes
Jen adalah penulis buku terlaris New York Times untuk anak-anak dan dewasa muda. Buku-bukunya telah muncul di daftar nasional, termasuk American Booksellers Association New Voices, Barnes and Noble’s Best Young Reader Books, and Favorite MG Science Fiction / Fantasy Top Ten Books, serta Amazon’s Best Books of the Month. Cervantes telah mendapatkan banyak penghargaan dan pengakuan, termasuk New Mexico Book Award, dan Zia Book Award.
Sumber: Jenniver Cervantes.com
Rekomendasi
Buku ini saya rekomendasikan kepada pembaca remaja dan dewasa yang mencari buku middle grade fantasy, terutama penggemar Rick Riordan dan Rick Riordan Presents. Novel ini mengangkat mitologi Maya yang tergambarkan dengan kental di unsur-unsur novelnya.Tokoh pahlawannya adalah tokoh yang biasa saja, dan bahkan memiliki disabilitas. Tapi dibalik segala kelemahan karakternya, tokoh utama ini lovable, ia dinamis dan membawa pesan cerita yang positif. Deskripsi fisik dan suasana latar bagus, tapi agak membingungkan dari sisi world buildingnya, sehingga butuh imajinasi dan riset mandiri untuk bisa memahami peta dunia dalam cerita. Cerita beralur maju dengan sudut pandang cerita orang pertama. Ada banyak pesan yang disampaikan melalui cerita dan penyelesaian konflik. Endingnya tertutup untuk konflik utama dan membuka konflik lanjutan di buku keduanya.
-------------------------------------------------------------------------
Dipidiff.com adalah sebuah media edukasi yang menginspirasi melalui beragam topik pengembangan diri, rekomendasi buku-buku, dan gaya hidup yang bervibrasi positif.
Diana Fitri, biasa dipanggil Dipi, adalah seorang ibu yang gemar berkebun, dan rutin berolahraga. Gaya hidup sehat dan bervibrasi positif adalah dua hal yang selalu ia upayakan dalam keseharian. Sambil mengasuh putra satu-satunya, ia juga tetap produktif dan berusaha berkembang secara kognitif, sosial, mental dan spiritual.
Lulusan prodi Pemuliaan Tanaman Universitas Padjadjaran, Dipi lalu melanjutkan studi ke magister konsentrasi Pemasaran, namun pekerjaannya justru banyak berada di bidang edukasi, di antaranya guru di Sekolah Tunas Unggul, sekolah kandidat untuk International Baccalaureate (IB), dan kepala bagian Kemahasiswaan di Universitas Indonesia Membangun. Setelah resign tahun 2016, Dipi membangun personal brand Dipidiff hingga saat ini.
Sebagai Certified BNSP Public Speaker dan Certified BNSP Trainer, serta certified IALC coach, Dipi diundang oleh berbagai komunitas dan Lembaga Pendidikan untuk berbagi topik membaca, menulis, mereviu buku, public speaking, dan pengembangan diri, misalnya di Kementrian Keuangan, Universitas Negeri Semarang, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, BREED, Woman Urban Book Club, Lions Clubs, Bandung Independent School, The Lady Book Club, Buku Berjalan.id, SMAN 24 Bandung, SMAN 22 Bandung, dan lain-lain. Dipi juga pemateri rutin di platform edukasi www.cakap.com . Dipi meng-coaching-mentoring beberapa remaja dan dewasa di Growth Tracker Program, ini adalah program pribadi, yang membantu (terutama) remaja dan dewasa muda untuk menemukan passion dan mengeluarkan potensi mereka.
Berstatus bookblogger, reviu-reviu buku yang ia tulis selalu menempati entry teratas di halaman pertama mesin pencari Google, menyajikan ulasan terbaik untuk ribuan pembaca setia. Saat ini Dipi adalah brand ambassador untuk Periplus Bandung dan berafiliasi dengan Periplus Indonesia di beberapa event literasi. Dipi juga menjadi Official Reviewer untuk Republika Penerbit dan berpartner resmi dengan MCL Publisher. Kolaborasi buku-bukunya, antara lain dengan One Peach Media, Hanum Salsabiela Rais Management, KPG, Penerbit Pop, Penerbit Renebook, dan Penerbit Serambi. Reviu buku Dipi bisa dijumpai di www.dipidiff.com maupun Instagram @dipidiffofficial. Dipi host di program buku di NBS Radio. Dulu sempat menikmati masa dimana menulis drop script acara Indonesia Kemarin di B Radio bersama penyiar kondang Sofia Rubianto (Nata Nadia). Podcast Dipi bisa diakses di Spotify DipidiffTalks.
Let's encourage each other to shape a better future through education and book recommendation.
Contact Dipidiff at DM Instagram @dipidiffofficial
TERBARU - REVIEW BUKU
Review Buku The Quiet Tenant - Clémence …
23-08-2023 Dipidiff
National Best Seller One of The Most Anticipated Novels of 2023 GMA Buzz Pick A LibraryReads #1 Pick One of The Washington Post’s Notable Summer Books 2023One of Vogue’s Best Books of 2023One of Goodreads’s Most Anticipated Books...
Read moreReview Buku The Only One Left - Riley Sa…
23-07-2023 Dipidiff
Editor's Pick Best Mystery, Thriller & Suspense The Instant New York Times Bestseller Named a summer book to watch by The Washington Post, Boston Globe, USA Today, Oprah, Paste, Country Living, Good Housekeeping, and Nerd Daily Judul...
Read moreReview Buku Helium Mengelilingi Kita - Q…
14-06-2023 Dipidiff
Judul : Helium Mengelilingi Kita Penulis : Qomichi Jenis Buku : Sastra Fiksi, Coming of Age Penerbit : MCL Publisher Tahun Terbit : Maret 2023 Jumlah Halaman : 246 halaman Dimensi Buku : 14 x 20,5...
Read moreReview Buku Earthlings - Sayaka Murata
14-02-2023 Dipidiff
A New York Times Book Review Editors' ChoiceNamed a Best Book of the Year by the New York Times, TIME and Literary HubNamed a Most Anticipated Book by the New York Times, TIME, USA Today, Entertainment Weekly, the Guardian, Vulture, Wired, Literary Hub, Bustle, PopSugar, and Refinery29 Judul...
Read more