0

Review Buku The Duke & I (Bridgerton #1) - Julia Quinn

Published: Saturday, 29 May 2021 Written by Dipidiff

 

 

#1 New York Times Bestseller 

 Now a series created by Shondaland for Netflix.

 

Judul : The Duke and I (Bridgertons Book 1)

Penulis : Julia Quinn

Jenis Buku : Romance

Penerbit : Avon; Media Tie In, Reprint edition

Tahun Terbit : September 2020

Jumlah Halaman :  352 halaman

Dimensi Buku :  19.70 x 12.6 x 2.40 cm

Harga : Rp. 154.000 *harga sewaktu-waktu dapat berubah

ISBN : 9780349429212

Paperback

Edisi Bahasa Inggris

Available at PERIPLUS BANDUNG Bookstore (ig @Periplus_setiabudhi, @Periplus_husein1 , @Periplus_husein2)

 

 

 

Sekelumit Tentang Isi

Novel pertama dari seri Bridgerton.

Daphne Bridgerton didesak ibunya, Violet Bridgerton untuk segera menikah. Dalam sebuah acara ballroom yang diadakan Lady Danbury, Daphne bertemu Simon Basset yang ternyata adalah sahabat dekat kakak tertuanya. Pertemuan berkesan mereka kemudian berlanjut dengan skenario 'pura-pura berpasangan'. Ide Daphne ini tentu saja untuk menyelamatkan diri dari Ibunya yang terus-menerus menyuruhnya segera menikah, menghentikan gosip society, dan terbebas dari lelahnya menghadiri ballroom. Ini hanya strategi awalnya, tapi siapa sangka ada perasaan yang hadir setelahnya. 'Love ignores every rule' katanya, termasuk jatuh cinta pada adik dari sahabat sendiri.

 

Seputar Fisik Buku dan Disainnya

Disain covernya sesuai perkiraan saya ^^ karena umumnya buku-buku romance berlatar Inggris klasik seingat saya memang seperti inilah model sampulnya. Ada tokoh wanita dan prianya terekspos jelas sebagai pusat cerita nanti. Biasanya saya suka milih-milih yang cantik dan tampan versi saya hahaha. Maklumlah romance memang berkaitan dengan imajinasi percintaan ya. Saya kira ini normal untuk kita sesama pembaca. Yang saya suka dari sampul buku ini adalah pakaiannya yang memang sesuai dengan jaman itu, baju hitam berkesan formal untuk the Duke, dan gaun putih manis untuk Daphne. Pakaian yang sopan dan pose yang ga vulgar juga oke banget menurut saya.

 

Tokoh dan Karakter

Simon Arthur Henry Fitzranulph Basset, bujangan yang diperebutkan banyak wanita. Tampan, pintar, dan kaya. Sebaliknya Simon justru berusaha menghindari perjodohan apalagi pernikahan. Sampai kemudian dia bertemu dengan Daphne.

Nurse Hopkins, pengasuh Simon waktu kecil yang membantunya melewati masa-masa sedih dan bangkit dari hinaan ayah kandungnya sendiri.

Lady Whistledown, wanita misterius penulis kolom gosip. Selalu punya informasi berita society terkini.

Violet Bridgerton, ibu yang hangat dan sangat mencintai anak-anaknya. Semangat mencarikan Daphne jodoh agar segera menikah.

Daphne Bridgerton, merasa dirinya tidak cantik dan selalu dianggap sebagai sahabat di mata para pria. Berusahan menghindar dari usaha ibunya untuk menjodohkannya dengan pria manapun.

Anthony Bridgerton, kakak tertua Daphne, sahabat Simon Basset. Anthony sangat marah ketika tau Simon menjalin hubungan dengan adiknya.

Benedict Bridgerton, kakak kedua Daphne. Bersama Anthony dan Colin Bridgerton (kakak ketiga), mereka berduel untuk membayar kehormatan adik mereka yang dirusak oleh Simon.

Nigel, pria yang sangat mencinta Daphne.

Lady Danbury, wanita tua terhormat yang disegani. Di ballroom yang diadakannyalah Simon dan Daphne bertemu untuk pertama kalinya.

 

Saya suka tokoh Daphne di buku ini yang digambarkan ga cantik selangit, tapi menarik, kecantikannya inner beauty, smart, dan berkepribadian. Sementara itu tokoh Simon benar-benar tipikal dambaan wanita *dalam kategori imajinasi, karena tampan, kaya, pintar, bangsawan, daaaann... vulnerable. Cara Julia Quinn membangun tokoh Simon yang seperti inilah yang membuat para wanita menyukai novel The Duke and I *ini menurut saya.

Antagonis di cerita ini cenderungnya bukan tokoh, tapi situasi. 

 

Deskripsi tokohnya jelas, baik fisik maupun karakter. Misalnya Simon Basset yang saya kutipkan di bawah ini salah satunya.

At that exact moment, Simon Basset, the new Duke of Hastings and the erstwhile topic of the Bridgerton ladies' conversation, was sitting at White's. His companion was none other than Anthony Bridgerton, Daphne's eldest brother. The two cut a striking pair, both tall and athletic, with thick dark hair. But where Anthony's eyes were the same deep chocolate brown as his sister's, Simon's were icy blue, with an oddly penetrating gaze.

It was those eyes as much as anything that had earned him his reputation as a man to be reckoned with. When he stared at a person, clear and unwavering, men grew uncomfortable. Women positively shivered.

Page 19

 

Alur dan Latar

Alur cerita romance ini maju dengan POV orang ketiga. Kecepatannya sedang-cepat menilik saya yang tiba-tiba tersadar ternyata sudah sampai di akhir bagian buku waktu itu. Konfliknya menurut saya ringan, tapi berhasil dibangun dengan cara yang emosional alias berdrama.

Simon memiliki traumanya sendiri yang bermula ketika ia masih sangat kecil. Dari trauma ini akan muncul konflik yang menyebabkan Daphne dan Simon bertengkar hebat.

Dag dig dug romance-nya Daphne dan Simon ☺. Rupanya percintaannya memang mendebarkan. Predictable sih polanya, tapi ini hanya gara-gara saya udah cukup banyak baca seri romance klasik Inggris, yang para gadisnya dicarikan dan mencari pasangan lewat acara debutan, pria tampan sukses yang cool banget punya tanah estate dengan masa lalu yang trouble, jatuh dalam pesona si gadis #tsaaahhhh. You are the only one, babe... *auto meleleh.

Endingnya sendiri tentu saja happy dan manis sekali.

 

Latar suasana dan latar lokasi di dalam cerita yang Inggris tempo dulu itu bisa terimajinasi dengan baik. Hal pertama yang saya temukan dan membuat saya teringat dengan novel-novel bergenre sama yang dulu saya pernah baca adalah latar ballroomnya, dimana para debutan gadis gadis perawan cantik menunjukkan diri mereka dan diperkenalkan ke publik untuk pertama kalinya, bersama gadis-gadis lain yang sudah lebih dulu melakukan debut di tahun-tahun sebelumnya. Lalu ada pria pria lajang dari strata tinggi Inggris yang datang, kemudian ada dansa, makan dan minum, serta chit chat juga.

 

Yang menarik dan atau disuka dari Buku ini

Novel yang satu ini sejujurnya bikin saya penasaran gara-gara masuk list New York Times Bestseller dan dapat peringkat juga di Amazon Charts. Tapi oh tapi, alasan saya begitu penasaran adalah karena katanya novel ini settingnya Inggris jaman dulu. Sempat sih ada masa dimana saya cukup gandrung membaca seri Harlequin dan yang setipe itu. Tapi sudah bertahun-tahun ga baca lagi. Makanya ingin tau juga apa bedanya novel Julia Quinn yang satu ini dengan novel romance segenrenya, sampai-sampai jadi Sunday Times Bestseller dan adaptasi ke Netflix segala.

Nama Julia Quinn sendiri sejujurnya asing buat saya, padahal yang bersangkutan sudah bikin buku seabrek-abrek, ada Bridgerton series, Rokesby series, Bevelstoke, Two Dukes of Wyndham, Splendid Trilogy, Agents of the Crown, dan Lyndon Sisters, yang semuanya buku seri. Wanita lulusan Harvard dan Radcliffe colleges ini jelas bukan penulis karbitan. Bukunya sudah diterjemahkan ke dalam 35 bahasa. Dia pemenang kategori historical-romance, sebuah genre yang banyak pengikutnya.


Jenis romancenya ga instan, tapi terbangun dengan perlahan dan seksama lewat percakapan, lewat adegan-adegan ringan, emosinya muncul ke permukaan, membawa pembaca pada titik lupa diri dan berasa jadi "Daphne yang ditaksir the Duke". Aahhh cinta.... Andai cinta pertama bisa seperti Daphne dan Simon ya ☺ yang begitu jatuh cinta bisa terus ke pelaminan.

Latar Inggris jaman dulunya dapet, menurut saya. Bonusnya bahasa Inggrisnya ga rumit, berkebalikan dengan setingan ceritanya yang klasik historic itu.



Julia Quinn berhasil memasukkan unsur komedi dalam cerita, dengan kelakukan tiga kakak Daphne yang ganteng, maskulin, protektif tapi tunduk pada ibunda. Di dalam cerita memang diangkat topik keluarga yang kental, bertolakbelakang antara keluarga Daphne yang hangat dengan Simon yang kesepian. Menurut saya dialog-dialognya natural, narasinya mengalir, sehingga kelucuan yang ada bisa tersampaikan dengan pas takarannya.

'We really should,' Benedict added.

'And Macclesfield,' Anthony said.

'Oh, certainly,' Benedict added.

But Simon noticed that no one was leaping into action.

'All talk, aren't you?' Colin chortled.

'I don't see you marching over there to save her,' Anthony shot back.

'Hell no. But I never said we should. You, on the other hand...'

'What the devil is going on?' Simon finally asked.

The three Bridgerton brothers looked at him with identical guilty expressions.

'We should save Daff,' Benedict said.

'We really should,' Anthony added.

'What my brothers are too lily-livered to tell you,' Colin said derisively, 'is that they are terrified of my mother.'

'It's true,' Anthony said with a helpless shrug.

Benedict nodded. 'I freely admit it.'

Simon thought he'd never seen a more ludicrous sight. These were the Bridgerton brothers, after all. tall, handsome, athletic, with every miss in the nation setting her cap after them, and here they were, completely cowed by a mere slip of a woman.

Of course, it was their mother. Simon supposed one had to make allowances for that.

'If I save Daff,' Anthony explained, 'Mother might get me into her clutches, and I'm done for.'

Simon choked on laughter as his mind filled with a vision of Anthony being led around by his mother, moving unmarried lady to unmarried lady.

..

Page 70

 

Tokoh Whistledown ini menarik juga ya. Bikin penasaran siapa sebenarnya yang menulis koran gosip itu.

The mysterious newspaper had arrived on the doorstep of every member of the ton three months earlier. For two weeks it was delivered unbidden every Monday, Wednesday, and Friday. And then, on the third Monday, butlers who normally delivered Whistledown, only to discover that instead of free delivery, they were selling the gossip sheet for the outrageous price of five pennies a paper.

Daphne had to admire the fictitious Lady Whistledown's savvy. By the time she started forcing people to pay for their gossip, all the ton was addicted. Everyone forked over their pennies, and somewhere some meddlesome woman was getting very rich.

Page 16

 

It has been whispered to This Author that Nigel Berbrooke was seen at Moreton's Jewelry Shop purchasing a diamond solitaire ring. Can a new Mrs. Berbrooke be very far behind?

LADY WHISTLEDOWN S SOCIETY PAPERS,

28 APRIL 1813

Page 42

 



Content warning tentu saja ada, berhubung ini adult romance, jadi sexual contentnya juga eksplisit. Pastikan novel ini dibaca sesuai usia.

The Duke and I adalah jenis novel yang memanjakan emosi pembaca karena ringan, bikin senyum dan tertawa, ikut merasakan jatuh cinta, dramanya, serta segala macam debaran yang ada.


 

Pesan cerita novel romance ini menurut saya ada di trust antar pasangan, komunikasi yang baik satu sama lain, dan tentu saja kesetiaan. Dari cerita mungkin bisa juga diambil insight berkaitan dengan periode awal pernikahan yang proses adaptasinya sesuatu banget.

Saya juga menyukai hubungan keluarga Bridgerton yang hangat. Meski ayah sudah meninggal dunia, tapi anak-anak tumbuh berkembang dengan baik, meski Violet single-mom tapi dia bisa mengasuh dan mendidik anaknya dengan baik.

Untuk teman-teman yang sudah sering menyimak genre buku romance berlatar Inggris tempo dulu, ada kemungkinan merasa jenuh dengan novel ini lantaran ceritanya yang klise, jadul, atau predictable itu. 

Tapi buat saya pribadi, buku ini meski klise tapi tetap berhasil membuat saya membacanya sampai akhir dan merasa ikut jatuh cinta dan bahagia.

 

 

Siapa Julia Quinn

Julia Quinn mulai menulis buku pertamanya satu bulan setelah menyelesaikan kuliahnya. dan sejak saat itu ia terus menulis. dia adalah penulis novel roman sejarah pemenang penghargaan, termasuk seri Bridgerton terlaris New York Times yang dimulai dengan The Duke and I. Judul lain dalam seri ini adalah: The Viscount Who Loved Me, An Offer from a Gentleman, Romancing Mr Bridgerton , To Sir Phillip, With Love,  When He Was Wicked, It s in His Kiss dan On the Way to the Wedding. Quinn lulusan perguruan tinggi Harvard dan Radcliffe.

Sumber buku The Duke and I

Julia Quinn adalah salah satu dari hanya enam belas anggota Romance Writers of America's Hall of Fame, buku-bukunya telah diterjemahkan ke dalam 29 bahasa, dan saat ini dia tinggal bersama keluarganya di Pacific Northwest.

 

Rekomendasi

Novel ini saya rekomendasikan kepada pembaca yang mencari atau menyukai buku genre romance terutama yang berlatar Inggris klasik dengan tokoh Duke dan gadis debutan yang berdansa di ballroom pertama kali berkenalan. Romancenya manis, bikin ketawa, unsur komedinya berhasil, ringan dibaca, dan ada pula sisi keluarga yang dimunculkan dalam cerita. Ini tentang trauma masa lalu yang kemudian menjadi konflik batin saat menjalin hubungan cinta, juga tentang saling mempercayai antar pasangan, tentang komunikasi dan memberi waktu beradaptasi. Endingnya tertutup, manis, dan bahagia. 

 

Jika Anda suka dan merasa mendapatkan manfaat dari konten di blog Dipidiff.com, sekarang Anda bisa mendukung pengembangan blog ini dengan mendonasikan uang mulai dari seribu rupiah atau mempertimbangkan untuk mendukung rutin per bulannya. Terimakasih.

Donasi dapat ditransfer ke:

BCA 740 509 5645

Konfirmasi transfer ke DM Instagram @dipidiffofficial

 

-------------------------------------------------------------------------


 

Dipidiff.com adalah sebuah media edukasi yang menginspirasi melalui beragam topik pengembangan diri, rekomendasi buku-buku, dan gaya hidup yang bervibrasi positif.

Diana Fitri, biasa dipanggil Dipi, adalah seorang ibu yang gemar berkebun, dan rutin berolahraga. Gaya hidup sehat dan bervibrasi positif adalah dua hal yang selalu ia upayakan dalam keseharian. Sambil mengasuh putra satu-satunya, ia juga tetap produktif dan berusaha berkembang secara kognitif, sosial, mental dan spiritual.

Lulusan prodi Pemuliaan Tanaman Universitas Padjadjaran, Dipi lalu melanjutkan studi ke magister konsentrasi Pemasaran, namun pekerjaannya justru banyak berada di bidang edukasi, di antaranya guru di Sekolah Tunas Unggul, sekolah kandidat untuk International Baccalaureate (IB), dan kepala bagian Kemahasiswaan di Universitas Indonesia Membangun. Setelah resign tahun 2016, Dipi membangun personal brand Dipidiff hingga saat ini.

Sebagai Certified BNSP Public Speaker dan Certified BNSP Trainerserta certified IALC coach, Dipi diundang oleh berbagai komunitas dan Lembaga Pendidikan untuk berbagi topik membaca, menulis, mereviu buku, public speaking, dan pengembangan diri, misalnya di Kementrian Keuangan, Universitas Negeri Semarang, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, BREED, Woman Urban Book Club, Lions Clubs, Bandung Independent School, The Lady Book Club, Buku Berjalan.id, SMAN 24 Bandung, SMAN 22 Bandung, dan lain-lain. Dipi juga pemateri rutin di platform edukasi www.cakap.com . Dipi meng-coaching-mentoring beberapa remaja dan dewasa di Growth Tracker Program, ini adalah program pribadi, yang membantu (terutama) remaja dan dewasa muda untuk menemukan passion dan mengeluarkan potensi mereka. 

Berstatus bookblogger, reviu-reviu buku yang ia tulis selalu menempati entry teratas di halaman pertama mesin pencari Google, menyajikan ulasan terbaik untuk ribuan pembaca setia. Saat ini Dipi adalah brand ambassador untuk Periplus Bandung dan berafiliasi dengan Periplus Indonesia di beberapa event literasi. Dipi juga menjadi Official Reviewer untuk Republika Penerbit dan berpartner resmi dengan MCL Publisher. Kolaborasi buku-bukunya, antara lain dengan One Peach Media, Hanum Salsabiela Rais Management, KPG, Penerbit Pop, Penerbit Renebook, dan Penerbit Serambi. Reviu buku Dipi bisa dijumpai di www.dipidiff.com maupun Instagram @dipidiffofficial. Dipi host di program buku di NBS Radio. Dulu sempat menikmati masa dimana menulis drop script acara Indonesia Kemarin di B Radio bersama penyiar kondang Sofia Rubianto (Nata Nadia). Podcast Dipi bisa diakses di Spotify DipidiffTalks.

Let's encourage each other to shape a better future through education and book recommendation.

Contact Dipidiff at DM Instagram @dipidiffofficial

 

 

 

TERBARU - REVIEW BUKU

Review Buku Fourth Wing - Rebecca Yarros

14-09-2023 Dipidiff - avatar Dipidiff

  An Instant New York Times BestsellerA Goodreads Most Anticipated Book Judul : Fourth Wing (The Empyrean, 1) Penulis : Rebecca Yarros Jenis Buku : Epic Fantasy, Romantic Fantasy, Sword & Sorcery Fantasy Penerbit : Piatkus, an...

Read more

Review Buku The Quiet Tenant - Clémence …

23-08-2023 Dipidiff - avatar Dipidiff

  National Best Seller One of The Most Anticipated Novels of 2023 GMA Buzz Pick A LibraryReads #1 Pick One of The Washington Post’s Notable Summer Books 2023One of Vogue’s Best Books of 2023One of Goodreads’s Most Anticipated Books...

Read more

Review Buku The Only One Left - Riley Sa…

23-07-2023 Dipidiff - avatar Dipidiff

    Editor's Pick Best Mystery, Thriller & Suspense The Instant New York Times Bestseller Named a summer book to watch by The Washington Post, Boston Globe, USA Today, Oprah, Paste, Country Living, Good Housekeeping, and Nerd Daily Judul...

Read more

Review Buku Helium Mengelilingi Kita - Q…

14-06-2023 Dipidiff - avatar Dipidiff

  Judul : Helium Mengelilingi Kita Penulis : Qomichi Jenis Buku : Sastra Fiksi, Coming of Age Penerbit : MCL Publisher Tahun Terbit : Maret 2023 Jumlah Halaman :  246 halaman Dimensi Buku : 14 x 20,5...

Read more

TERBARU - REVIEW CAFE & RESTORAN

Starbucks Jatinangor (a Story)

25-09-2023 Dipidiff - avatar Dipidiff

  Teman-teman sering menghabiskan waktu di Starbucks? Saya tidak. Alasan utama saya tidak sering ke Starbucks karena cafe kopi yang satu ini memang tidak ada di wilayah sekitar rumah saya. Tapi sekarang...

Read more

Kalpa Tree di Ciumbuleuit Bandung (a Sto…

11-08-2022 Dipidiff - avatar Dipidiff

Airy, stylish international restaurant with glass walls, plants & wine, plus a pool & garden.   Baru kemarin, Rabu tanggal 10 Agustus 2022 saya ke Kalpa Tree dalam rangka meeting. Sebenarnya ini...

Read more

Marka Cafe + Kitchen (a Review)

16-10-2019 Dipidiff - avatar Dipidiff

  Untuk mereka yang biasa ngafe atau duduk-duduk nongkrong sambil menikmati kopi pasti sudah kenal kafe yang satu ini. Saya juga tahu Marka cafe karena diajak partner saya ngobrol-ngobrol tukar pikiran...

Read more

Cafe Nanny's Pavillon (a Review)

27-07-2019 Dipidiff - avatar Dipidiff

  "Do what you love, love what you do". Saya masih ingat sekali menggunakan kutipan itu untuk caption instagram saya waktu posting foto Nanny's Pavillon. Tapi benar ya, rasanya hari itu...

Read more

The Warung Kopi by Morning Glory (a Stor…

28-03-2019 Dipidiff - avatar Dipidiff

  Setengah ga nyangka dan setengah takjub juga begitu nemu kafe asyik kayak begini di wilayah Bandung Timur. Maklum sudah keburu kerekam di memori otak kalau kafe-kafe cozy adanya cuma di...

Read more

TERBARU - PERSONAL GROWTH & DEVELOPMENT

10 Tips Mengatasi Kesepian

05-12-2021 Dipidiff - avatar Dipidiff

  Apakah kamu akhir-akhir ini merasa kesepian? Rasa sepi ini ga cuma hadir saat sendiri, tapi juga di tengah keramaian, atau bahkan saat bersama orang-orang terdekat. Ada sebuah rasa hampa yang...

Read more

Tentang Caranya Mengelola Waktu

11-08-2021 Jeffrey Pratama - avatar Jeffrey Pratama

  “Seandainya masih ada waktu...” Berani taruhan, diantara kita, pasti pernah berkomentar seperti di atas, atau yang mirip-mirip, minimal sekali seumur hidup. Waktu merupakan satu-satunya sumber daya yang tidak dapat diproduksi ulang. Apa...

Read more

Cara Membuat Perpustakaan Pribadi di Rum…

25-09-2020 Dipidiff - avatar Dipidiff

  Perpustakaan sendiri punya kenangan yang mendalam di benak saya. Saya yakin teman-teman juga punya memori tersendiri ya tentang library. Baca juga "Arti Perpustakaan Bagi Para Pecinta Buku" Baca juga "Perpustakaan Luar...

Read more

The Five Things Your Website Should Incl…

17-08-2019 Dipidiff - avatar Dipidiff

  Website dan blog adalah portal wajib perusahaan masa kini. Penyebabnya tentu saja adalah kemajuan teknologi seperti internet dan gadget. Jaman sekarang memiliki bisnis tak harus memiliki bangunan fisik, cukup dengan...

Read more