Review Buku Be Obsessed or Be Average - Grant Cardone
Judul : Be Obsessed Be Average
Obsesi adalah Satu-satunya Pilihan untuk Meraih Sukses Besar Anda
Penulis : Grant Cardone
Disain Sampul : Suprianto
Jenis Buku : Non Fiksi – Pengembangan Diri - Bisnis
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit : Cetakan Kedua 2018
Jumlah Halaman : 267 halaman
Dimensi Buku : 15 x 20 cm
Harga : Rp. 78.000
ISBN : 9786020361277
Edisi Terjemahan
Alih Bahasa : Pandam
Sekelumit Tentang Isi
Sebelum Grant Cardone membangun lima perusahaan yang sukses (dan terus bertambah), menjadi multijutawan, dan menulis buku laris ... ia dulu pernah bangkrut, menganggur, dan kecanduan narkoba.
Cardone tumbuh dengan mimpi besar, tetapi teman-teman dan keluarga mengatakan kepadanya untuk berpikir lebih logis dan tidak terlalu terobsesi. Jika dia bermain sesuai aturan, kata mereka, dia bisa menikmati kesuksesan versi kelas menengah semua orang. Tetapi ketika dia menuruti saran itu, Cardone justru merasa hidupnya mencapai titik yang terendah.
Cardone kemudian mencoba pendekatan yang berlawanan. Dia mengatakan TIDAK kepada para pembenci dan penentang dan mengatakan YA untuk obsesinya yang membakar, keterlaluan, dan liar. Dia mengklaim kembali obsesinya dengan keinginan untuk menjadi bintang rock bisnis, seorang salesman super, dan seorang dermawan besar. Dia ingin tinggal di rumah besar dan bahkan memiliki pesawat terbang pribadi.
Obsesi membuat semua mimpi terliarnya menjadi kenyataan. Dan itu dapat membantu Anda untuk mencapai kesuksesan yang besar juga. Seperti kata Grant Cardone, kita berada di tengah epidemi rata-rata. Kebijaksanaan konvensional adalah mencari keseimbangan dan tetap tenang. Tapi itu sebenarnya salah.
Jika Anda ingin sukses, Anda harus tahu bagaimana memanfaatkan obsesi Anda untuk meroket ke arah puncak. Buku ini akan memberi Anda inspirasi dan alat untuk keluar dari kepompong yang biasa-biasa saja dan mencapai impian paling gila yang Anda miliki. Grant Cardone akan mengajari Anda cara:
- Menetapkan tujuan segila mungkin — dan meraih itu, setiap hari.
- Memberi makan obsesi : ketika Anda menghargai uang dan membelanjakannya untuk hal-hal yang benar, Anda akan mendapatkan lebih banyak.
- ‘Mematikan’ orang yang ragu-ragu — dan menggunakan pembenci Anda sebagai bahan bakar obsesi Anda.
Tak peduli apakah Anda seorang tenaga penjualan, pemilik usaha kecil, atau pekerja yang tangguh, jalan Anda menuju kebahagiaan hanya melalui obsesi Anda. Ini pilihan sederhana: terobsesi atau menjadi rata-rata.
Yuk kita intip daftar isinya:
Bab 1
Obsesi Menyelamatkan Hidup Saya – Dan Akan Menyelamatkan Hidup Anda Juga
Bab 2
Obsesi adalah Satu-satunya Pilihan Anda
Bab 3
Harus Terobsesi Pada Apa
Bab 4
Berikan Asupan pada Monster Anda
Bab 5
Membiarkan Keraguan Kelaparan
Bab 6
Mendominasi untuk Menang
Bab 7
Tetaplah Berbahaya
Bab 8
Terobsesi dengan Penjualan
Bab 9
Menjanjikan Banyak, Memberikan Banyak
Bab 10
Bangun Tim yang Terobsesi
Bab 11
Jadilah Orang yang Gila Kendali
Bab 12
Terobsesi dengan Kegigihan
Bab 13
Obsesi untuk Selamanya
Ucapan Terimakasih
Sumber-sumber
Daftar Istilah
Catatan
Tentang Penulis
Bab pertama buku ini akan mengisahkan betapa obsesi menyelamatkan hidup Grant Cardone dan mengapa obsesi sangatlah penting. Dalam bab itu, ia juga menjelaskan tentang obsesi dan maknanya bagi dirinya pribadi. Bab 2 akan menghapuskan kebijaksanaan konvensional yang mengatakan bahwa menjadi rata-rata dan bertindak aman adalah satu-satunya jalan yang bisa dicapai. Masih dalam Bab 2, Grant Cardone juga akan menjelaskan mengapa perlu kiranya mengganti sikap “rata-rata” dan peragu dengan obsesi yang penuh nafsu membara dan penuh tujuan. Kemudian di bab 3, ada tips untuk mencari tahu cara menemukan obsesi sendiri. Di bab ini akan ada beberapa latihan kunci yang dapat digunakan untuk menemukan hal apa yang sesungguhnya paling ingin dilakukan dalam hidup.
Bab-bab berikutnya, berdasarkan landasan di atas, berisi bimbingan untuk melalui proses sulit mengikuti obsesi masing-masing pembaca. Grant Cardone akan membuktikan mengapa “memberi makan monster” obsesi penting untuk dilakukan dalam bab 4. Dalam bab 5, akan ada eksplorasi alasan mengapa perlu “membiarkan keraguan kelaparan”, mengabaikan orang-orang yang menentang, dan merangkul para pembenci. Bab 6 membicarakan berbagai cara agar dapat memanfaatkan obsesi untuk mendominasi – masa lalu, pikiran, uang, bidang keahlian, dan merek pribadi. Bab 7 menjelaskan mengapa bermain aman adalah hal paling berbahaya yang bisa dilakukan oleh seseorang – dan bagaimana caranya terus menantang maut melawan semua rintangan. Prinsip-prinsip yang diuraikan di dalamnya dapat membimbing pembaca dalam perjalanan menuju kesuksesan.
Bab selanjutnya membahas saran-saran bisnis praktis yang bisa membantu pembaca mewujudkan obsesi, bukan hanya untuk diri sendiri, tapi juga bagi orang-orang di sekitar. Bab 8, berisi pengetahuan penjualan Grant Cardone yang dapat membantu pembaca untuk memahami pentingnya penjualan dalam memujudkan obsesi, serta bagaimana cara menjadi pemasar, promotor, dan penjual monster. Bab 9 akan berfokus pada memenangkan pelanggan – dan bagaimana cara untuk dapat memberikan janji lebih dan hasil lebih. Dalam bab 10, kita akan menengok orang-orang yang bekerja bersama Anda, terutama para karyawan, dan Grant Cardone akan menunjukkan cara membangun budaya yang selaras dengan obsesi masing-masing. Bab 11 membahas saran untuk menjadi pemimpin sejati – atau dalam kata-kata Grant Cardone “bagaimana dan mengapa Anda harus menjadi orang yang gila kendali”.
Dua bab terakhir dalam buku ini membicarakan cara-cara mempertahankan obsesi. Bab 12, kita dapat melihat kekuatan dan kegigihan selagi obsesi semakin matang dan berubah menjadi sesuatu yang jauh melampaui apa yang bisa dibayangkan sekarang. Bab 13 tips dan teknik terakhir untuk menemukan, menjalani, dan mempertahankan obsesi.
Seputar Fisik Buku dan Disainnya
Senangnya lihat cover merah menyala seperti ini. Saat bukunya dfoto juga terlihat cantik, dan setelah dipikir-pikir cocok sekali diberi warna merah menimbang topik dan gaya menulis Grant Cardone yang penuh semangat itu.
Opini - Yang menarik dan atau disuka dari Buku ini
Bab Pembuka memang tak pernah saya lewatkan, karena dari sini lah saya biasanya mengetahui alasan mengapa sebuah buku ditulis. Ini juga berlaku untuk buku Be Obsessed or Be Average.
Sebelum saya menulis buku ini, saya menulis The 10X Rule, buku bestseller tentang pentingnya berpikir dan bertindak dalam tingkatan masif. Pendeknya: Kalau Anda menetapkan anggaran untuk sebuah proyek, Anda harus menetapkannya 10 kali lipat dari rencana anggaran awal Anda; jika Anda menginginkan anggaran sebesar 1 juta dolar per tahun, sebaiknya Anda menargetkan 10 juta dolar per tahun supaya bisa mendekati target anggaran yang Anda inginkan. Pada dasarnya, The 10x Rule adalah melipatgandakan target Ada dalam meraih tujuan apa pun.
Setelah saya menerbitkan The 10x Rule, begitu banyak orang yang menulis kepada saya menyatakan, ‘Saya mencoba menerapkan prinsip 10 kali lipat dalam bisnis saya dan saya kesulitan melakukannya,” atau “Prinsip 10 kali lipat itu benar-benar membuat seluruh hidup saya kacau.” Saat itulah saya sadar bahwa ada kepingan yang hilang dari susunan gambar yang seutuhnya, yaitu gagasan tentang obsesi. Obsesi adalah kepingan yang hilang itu, pola pikir yang memungkinkan Anda menerapkan prinsip 10 kali lipat dalam hidup dan bisnis Anda.
Halaman x
Soal apakah kita jadi harus membaca buku The 10X Rule itu saya “terserah” saja. Karena pada kenyataannya buku ini bisa dianggap terpisah dari buku tersebut. Tapi menimbang apa yang sudah Grand Cardone tulis di atas, jelas bahwa buku ini dimaksudkan untuk melengkapi buku sebelumnya.
Bagian dimana penulis menceritakan kisah hidupnya yang dulu terpuruk merupakan hal yang umum ditemukan di hampir semua buku non fiksi pengembangan diri. Meskipun ini terdengar “klise”, saya selalu merasa bagian ini penting karena memberikan penekanan bahwa apa yang ditulis penulisnya merupakan pengalaman real. Dia dulu orang yang biasa-biasa saja seperti ‘kita semua’.
Dulu saya tidak mampu melakukan apa pun untuk memperbaiki situasi hidup keluarga saya: waktu itu saya masih muda dan frustasi dan, jujur, tidak tahu bagaimana cara bisa membantu. Karena memliki banyak waktu luang dan tidak memiliki sosok mentor yang kuat, saya menyibukkan diri menjadi remaja yang berulah.
Waktu SMA, saya adalah siswa yang sulit diatur. Saya juga bermulut besar dan selalu mempunyai opini sendiri. Saya menggaggu proses belajar-mengajar dan biasanya diusir dari kelas...
Halaman 6
Ada kalimat-kalimat yang penting yang ditulis ulang dalam ukuran huruf yang besar, sehingga mudah dikenali dan dibaca ulang. Untuk yang suka pada buku yang banyak kutipannya, bagian ini akan terasa menarik dan sangat membantu. Juga bagi mereka yang suka mengulang bacaan dengan cepat. Kalimat ini juga disertai tagar dan akun Grant Cardone. Brand marketing, eh (?)
Picture: Kutipan
Banyak nasihat-nasihat yang bagus yang penulis berikan untuk pembaca. Misalnya,
Ketika Anda berhasil mengidentifikasi mengapa Anda ingin meraih sesuatu, Anda dapat sepenuhnya terobsesi untuk mengejarnya. Obsesi itulah yang Anda butuhkan untuk menghadapi segala penghalang dan tantangan yang Anda temui dalam perjalanan menuju sasaran Anda.
Bab 3
Meski butuh waktu lama bagi saya untuk menyadarinya, akhirnya saya sadar bahwa Anda tidak dapat menyelesaikan masalah dengan masalah – selesaikan dengan kesuksesan.
Halaman 69
Kadang opini dan nasihatnya ekstrim juga, misalnya,
Kalau Anda tidak mempunyai pembenci, artinya Anda tidak terobsesi. Kalau Anda tidak punya sekumpulan pembeci, Anda tidak melakukan apa-apa. Kalau anda tidak punya pembenci, tak ada yang menganggap Anda sebagai ancaman. Indikasi pasti bahwa Anda menghasilkan karya dan membuat perubahan adalah memiliki pembenci.
Tugas Anda bukanlah untuk berakrab-akrab dengan para pembenci. Anda tidak perlu mengenyahkan mereka. Tugas Anda adalah terus terobsesi dengan obsesi Anda sampai mereka sadar, dan teruslah terobsesi lebih jauh.
Halaman 88
Buku ini juga berisi tips yang mudah dan bisa dipahami. Tapi sebuah tips yang sederhana pada akhirnya bisa menjadi sulit untuk diaplikasikan karena perbedaan situasi dan latar belakang antara penulis dengan kita, sehingga saran terbaik sebenarnya adalah mengambil apa-apa yang sesuai dari buku ini. Misalnya,
LATIHAN TARGET HARIAN
Menuliskan target atau sasaran harian adalah cara yang bagus mempertahankan fokus, menyusun ulang komitmen, dan menghidupkan ulang diri kita, karena tujuan kita akan sering berubah. Cara itu bisa membantu Anda memantau seberapa jauh pencapaian Anda sejak pertama Anda memulai latihan – sekaligus belajar banyak hal tentang diri sendiri....
Halaman 45
Poin-poin pertanyaan penting untuk kontemplasi, 4 halaman banyaknya, yang tujuannya sebenarnya adalah cara untuk tahu apa tujuan hidup kita.
Lalu, pada waktu yang sama besok, tanyakan lagi semua pertanyaan itu. Lakukan kembali lusa dan hari berikutnya. Seiring berjalannya waktu, Anda mungkin menyadari bahwa ada jawaban yang sama yang terus muncul. Boleh jadi Anda melihat ada pola mengejutkan atau mungkin Anda jadi kembali teringat akan mimpi yang sudah lama Anda kubur.
Minat Pribadi
- Hal apa yang membuatku bersemangat saat ini?
- Apa yang membuatku sangat bersemangat sampai aku rela melakukan apa pun untuk mencapainya?
- Apa yang kuanggap membosankan?
- Apa saja hal yang dari dulu ingin kulakukan?
- Apa yang tidak ingin kulakukan, tak peduli seberapa besar imbalannya?
- Hal apa yang bisa membuatku lupa makan?
- Hal apa yang sudah menjadi minatku sejak kecil?
Motivasi Uang
- Apa yang bersedia kulakukan demi uang?
- Apa yang ingin kulakukan untuk mendapatkan banyak uang?
- ...
..
Halaman 40 – 43
Ada juga tabel yang berisi perbedaan kehidupan profesional dengan kehidupan personal. Hanya satu tabel sebenarnya, tapi saya suka karena memberikan ‘warna’ untuk buku non fiksi yang melulu berisi rangkaian kalimat.
Picture: Tabel
Pilihan kata dan gaya bahasa Grant Cardone memang berapi-api dan penuh semangat. Ia juga banyak membicarakan pengalaman kesuksesannya pribadi. Tak heran kalau ini bakal dianggap oleh sebagian pembaca sebagai sebuah “kesombongan”. Padahal mungkin bagi penulis, gaya bahasa yang demikian memang sesuai untuk menyampaikan topik yang dimaksud, dan berbicara apa adanya memang karakter Grant Cardone yang sebenarnya. Bahkan ada satu nasihatnya yang unik tentang baiknya menyombongkan diri. Misalnya,
Sebarkan kabar bahwa Anda yang terbaik ke seluruh dunia. Memang itu akan membuat orang-orang mengganggap Anda, “terlalu ini” atau “terlalu itu”. Namun, orang yang berkata Anda tidak boleh menyombong adalah orang-orang yang tidak memiliki apap pun untuk dibanggakan. Sampaikan fakta tentang betapa mengagumkannya Anda. Kemudian penuhi fakta itu.
Halaman 166
Sebagai penulis Cardone tahu sejauh apa teori akan berdampak pada hasil, maka saya senang sekali saat membaca bagian ini.
JANGAN HANYA MEMBACA BUKU INI
Anda bisa membaca buku ini – atau buku-buku bisnis lainnya – dan jadi bersemangat untuk sesaat. Namun, menjadi terobsesi bukanlah ide kecil, dan Anda akan menemui penolakan-penolakan. Ini bukan konferensi akhir pekan ketika Anda berjalan melewati batu bara panas, membengkokkan anak panah, atau mematahkan papan kayu dengan tangan.
...
Halaman 229
Di akhir buku, Grant Cardone juga secara cukup detail memberikan gambaran apa saja manfaat buku ini untuk kita sebagai pembaca.
Manfaatkan buku ini untuk menghapus pemikiran rata-rata yang dimiliki orang-orang yang tinggal atau bekerja bersama Anda, atau bahkan dimiliki pelanggan Anda. Pasalnya, setelah bertekad untuk jadi terobsesi dan memperjelas obsesi Anda, mencari dukungan dari orang-orang di sekitar Anda sangatlah penting. Barangkali pasangan Anda memimpikan sebuah rumah ideal seperti di dongeng, memelihara anjing golden retriever, dan Anda pulang tepat waktu setiap pukul lima sore, menonton acara televisi maraton sepanjang akhir pekan, dan terus-menerus mengatakan bahwa yang dia inginkan hanya hidup yang bahagia.
Membuat pasangan anda berada di jalan menuju obsesi adalah hal yang sulit. Dibutukan rencana dan diskusi serius. Itu mungin merupakan tantangan terberat untuk menjadi terobsesi, dan Anda harus siap menawarkan konsep terobsesi dengan tepat.
Halaman 230
Cardone tampaknya juga memarketingkan brandnya, persis seperti yang terasa dalam tiap bahasan di dalam bukunya ini. Jangan pernah berhenti memarketingkan brand. Ini sebuah obsesi.
Sapa saya di platform media sosial favorit Anda dengan pesan “Saya terobsesi dan saya menolak menjalani hidup rata-rata. #BeObsessed”...
Kalau Anda membutuhkan apa pun, tak perlu ragu menghubungi tim saya. Kami senagn bisa mendapatkan kesempatan untuk membina dan melayani Anda, entah itu lewat materi pelatihan kami,...
Halaman 231
Daftar Istilah juga dibaca agar kita paham apa yang dimaksud Cardone dengan kata pencapaian, obsesi, terobsesi, dan lain sebagainya. Kadang terjemahan resmi bisa saja sedikit berbeda dengan perspektif pribadi.
Buku ini serius, tapi ada bagian lucunya juga, meski tidak bisa disebut sebuah humor
Saya pernah mendatangi konselor bersama pacar saya dan berkata, “saya ingin berbicara tentang kehebatan saya. Saya ingin mmebicarakan nilai positif yang saya punya, bakat-bakat apa yang saya miliki. Saya ingin membicarakan ambisi dan kesuksesan saya.” Konselor itu langsung meresepkan saya obat anti depresi. Jelas, dia mengira obsesi saya berbahaya.
Halaman 68
Be Obsessed or Be Average mendapatkan rating yang tinggi di situs Amazon. Orang-orang terpukau pada idenya, semangatnya yang berapi-api, menginspirasi dan sangat memotivasi. Beberapa mengatakan sangat menyukai tips-tips yang ada di dalam buku. A practical tips yang bisa dipraktikkan di dalam kehidupan nyata pembaca. Ada juga yang suka karena buku ini telah mengubah perspektif mereka terhadap sebuah kata obsesi yang umum berkaitan dengan keinginan gila – negatif untuk meraih sesuatu. Di Goodreads rating buku ini biasa saja (4/5). Mereka yang memberikan rating rendah mengatakan lelah saat membaca tulisan Grant Cardone yang muluk-muluk dan penuh penekanan. Isi bukunya bisa sangat berbahaya karena memberikan delusi pada orang-orang akan kesuksesan yang serta merta bisa diraih hanya dengan mengikuti cara-caranya Grant Cardone. Ada yang mengatakan bahwa buku ini baiknya hanya dipinjam dari perpusatakaan atau teman tapi jangan melakukan pembelian karena tidak sebanding nilainya, sebab banyak bagian dalam buku ini yang merupakan semacam pengulangan isi buku Grant Cardone yang sebelumnya dan dengan hanya menonton versi YouTube nya kita sudah bisa mengambil intisari buku ini. Yang lain menyatakan ketidaksukaan mereka terhadap gaya bahasa Grant Cardone yang terasa menyombongkan diri dan self-center.
Saya pribadi belum pernah membaca buku Grant Cardone lainnya, jadi tidak bisa memberikan pendapat apakah buku ini memiliki banyak pengulangan dari buku sebelumnya, sebab jika memang demikian berarti memang membuka peluang buku ini akan terasa dangkal dan membosankan. Terlepas dari itu, saya menyukai gaya menulis Grant Cardone yang berapi-api dan penuh percaya diri. Rasanya sangat sesuai untuk menyampaikan topik obsesi. Dengan menceritakan latar belakang hidupnya dulu yang terpuruk, Grant Cardone juga mendapatkan empati dan rasa percaya tersendiri untuk tips-tips yang ia tuangkan di dalam bukunya sebab Grant Cardone yang sekarang memang telah berhasil menjadi multijutawan. Meski benar gaya bahasa penulis termasuk terang-terangan, terkesan sombong, dan banyak membicarakan kesuksesan dan kebriliannan dirinya sendiri, tapi jika kita bisa melihatnya dari satu sisi yang lebih terbuka, ini sebenarnya sah-sah saja, bagaimanapun juga sebagai penulis Grant Cardone ingin berargumentasi dan sepersuasif mungkin di hadapan pembacanya. Kiat-kiat yang ada di dalam buku saya dapati beberapa sangat mudah dan klise, tapi ada juga yang terasa baru. Beberapa bab akhir yang banyak membahas dunia bisnis – penjualan juga menarik untuk disimak. Isinya mungkin tidak akan bisa menjangkau semua segmen pembaca, tapi tetap ada satu atau dua hal yang bisa diambil untuk dipraktikkan oleh pembaca. Obsesi Grant Cardone sebenarnya tidak melulu berisi hal-hal duniawi, karena di salah satu babnya ia menceritakan obsesi lainnya yakni untuk banyak beramal. Bagian ini seolah menjadi penyeimbang poin-poin bahasan lainnya.
Menguti kalimat Grant Cardone, “Buku ini adalah buku yang keras dalam menyampaikan kebenaran”, maka mungkin akan agak sulit untuk diterima semua orang, dan buku ini jelas tidak ada gunanya jika hanya dibaca dan tidak dipraktikkan.
Siapa Grant Cardone
Grant Cardone adalah pengusaha, investor real estate, pelatih penjualan, konsultan, dan pembicara publik yang sangat sukses. Dia juga adalah pemilik Grand Cardone TV Network, sebuah rumah digital untuk para pemilik bisnis dan orang-oang yang berorientasi sukses, tempat dia membawakan, mengarahkan, dan memproduksi program-program yang membantu orang-orang melakukan apa pun yang diperlukan untuk sukses. Buku bestseller karyanya mencakup The 10x Rule dan If You’re Not First, You’re Last. Grant sangat aktif dalam usaha-usaha filantropis dan telah menyumbangkan $100 juta untuk amal.
Be Obsessed of Be Average mendapatkan rating 4.7 di Amazon dan 4.1 di Goodreads.
Rekomendasi
Buku ini saya rekomendasikan kepada pembaca yang mencari buku non fiksi genre pengembangan diri – bisnis yang membahas topik obsesi sebagai cara untuk mencapai kesuksesan. Buku ini berisi teori, kisah, argumentasi, tips, nasihat, dan banyak kutipan. Beberapa kiat-kiatnya mungkin klise, tapi beberapa yang lain menarik untuk disimak. Ada poin-poin pertanyaan yang bisa kita jadikan bahan kontemplasi. Beberapa bab akhir membahas penjualan dan tips corporate (misalnya leadership). Gaya bahasanya terang-terangan, menggebu-gebu, sehingga mungkin membuat tidak nyaman. Di sepanjang buku akan disuguhkan berbagai kisah kesuksesan Grant Cardone pribadi sehingga mungkin terasa self-center. Tapi Grant Cardone pada kenyataannya memang multijutawan. Jadi, baca dan ambil yang terbaik dari buku ini dan tinggalkan yang kurang sesuai.
-------------------------------------------------------------------------
Dipidiff.com adalah sebuah media edukasi yang menginspirasi melalui beragam topik pengembangan diri, rekomendasi buku-buku, dan gaya hidup yang bervibrasi positif.
Diana Fitri, biasa dipanggil Dipi, adalah seorang ibu yang gemar berkebun, dan rutin berolahraga. Gaya hidup sehat dan bervibrasi positif adalah dua hal yang selalu ia upayakan dalam keseharian. Sambil mengasuh putra satu-satunya, ia juga tetap produktif dan berusaha berkembang secara kognitif, sosial, mental dan spiritual.
Lulusan prodi Pemuliaan Tanaman Universitas Padjadjaran, Dipi lalu melanjutkan studi ke magister konsentrasi Pemasaran, namun pekerjaannya justru banyak berada di bidang edukasi, di antaranya guru di Sekolah Tunas Unggul, sekolah kandidat untuk International Baccalaureate (IB), dan kepala bagian Kemahasiswaan di Universitas Indonesia Membangun. Setelah resign tahun 2016, Dipi membangun personal brand Dipidiff hingga saat ini.
Sebagai Certified BNSP Public Speaker dan Certified BNSP Trainer, serta certified IALC coach, Dipi diundang oleh berbagai komunitas dan Lembaga Pendidikan untuk berbagi topik membaca, menulis, mereviu buku, public speaking, dan pengembangan diri, misalnya di Kementrian Keuangan, Universitas Negeri Semarang, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, BREED, Woman Urban Book Club, Lions Clubs, Bandung Independent School, The Lady Book Club, Buku Berjalan.id, SMAN 24 Bandung, SMAN 22 Bandung, dan lain-lain. Dipi juga pemateri rutin di platform edukasi www.cakap.com . Dipi meng-coaching-mentoring beberapa remaja dan dewasa di Growth Tracker Program, ini adalah program pribadi, yang membantu (terutama) remaja dan dewasa muda untuk menemukan passion dan mengeluarkan potensi mereka.
Berstatus bookblogger, reviu-reviu buku yang ia tulis selalu menempati entry teratas di halaman pertama mesin pencari Google, menyajikan ulasan terbaik untuk ribuan pembaca setia. Saat ini Dipi adalah brand ambassador untuk Periplus Bandung dan berafiliasi dengan Periplus Indonesia di beberapa event literasi. Dipi juga menjadi Official Reviewer untuk Republika Penerbit dan berpartner resmi dengan MCL Publisher. Kolaborasi buku-bukunya, antara lain dengan One Peach Media, Hanum Salsabiela Rais Management, KPG, Penerbit Pop, Penerbit Renebook, dan Penerbit Serambi. Reviu buku Dipi bisa dijumpai di www.dipidiff.com maupun Instagram @dipidiffofficial. Dipi host di program buku di NBS Radio. Dulu sempat menikmati masa dimana menulis drop script acara Indonesia Kemarin di B Radio bersama penyiar kondang Sofia Rubianto (Nata Nadia). Podcast Dipi bisa diakses di Spotify DipidiffTalks.
Let's encourage each other to shape a better future through education and book recommendation.
Contact Dipidiff at DM Instagram @dipidiffofficial
TERBARU - REVIEW BUKU
Review Buku The Quiet Tenant - Clémence …
23-08-2023 Dipidiff
National Best Seller One of The Most Anticipated Novels of 2023 GMA Buzz Pick A LibraryReads #1 Pick One of The Washington Post’s Notable Summer Books 2023One of Vogue’s Best Books of 2023One of Goodreads’s Most Anticipated Books...
Read moreReview Buku The Only One Left - Riley Sa…
23-07-2023 Dipidiff
Editor's Pick Best Mystery, Thriller & Suspense The Instant New York Times Bestseller Named a summer book to watch by The Washington Post, Boston Globe, USA Today, Oprah, Paste, Country Living, Good Housekeeping, and Nerd Daily Judul...
Read moreReview Buku Helium Mengelilingi Kita - Q…
14-06-2023 Dipidiff
Judul : Helium Mengelilingi Kita Penulis : Qomichi Jenis Buku : Sastra Fiksi, Coming of Age Penerbit : MCL Publisher Tahun Terbit : Maret 2023 Jumlah Halaman : 246 halaman Dimensi Buku : 14 x 20,5...
Read moreReview Buku Earthlings - Sayaka Murata
14-02-2023 Dipidiff
A New York Times Book Review Editors' ChoiceNamed a Best Book of the Year by the New York Times, TIME and Literary HubNamed a Most Anticipated Book by the New York Times, TIME, USA Today, Entertainment Weekly, the Guardian, Vulture, Wired, Literary Hub, Bustle, PopSugar, and Refinery29 Judul...
Read more