0

Review Buku Januari & Kesunyian Lain dalam Tubuhku - Dionisius Dexon

Published: Monday, 01 August 2022 Written by Dipidiff

 

Judul : Januari & Kesunyian Lain Dalam Tubuhku

Penulis : Diondexon

Jenis Buku : Puisi, senandika

Penata Letak: Dionisius Dexon

Penyunting: Tim One Peach Media

Pendesain Sampul: Dionisius Dexon

Penerbit : One Peach Media

Tahun Terbit : Februari 2022

Jumlah Halaman :  138 halaman

Dimensi Buku : 13 x 19 cm

Harga : Rp. 65.000*harga sewaktu-waktu dapat berubah

ISBN : 9786235515724

Softcover

 

Tersedia di One Peach Store 

 

 

Sekelumit Tentang Isi

Aku terjebak dalam mimpi kosong yang abadi. seseorang masuk dalam kepalaku & menyusun ulang banyak hal. perihal kau, ia menukar seluruh kebencian kemarin dengan segumpal penerimaan yang hangat; membuatku lupa pada sakit hari lalu & ingin menanyakan kabarmu hari ini; membuatku jadi seorang pemaaf, pemaaf, & pemaaf—yang lebih mudah memaafkan orang lain daripada diri sendiri.

 

Yuk kita intip daftar isinya:

tak ada siapa-siapa, hanya moonlight sonata 

memikirkanmu, perjalanan pertama yang kulakukan setelah bangun tidur

kangen adalah bising

setiap pagi, aku terjebak dalam satu perjalanan baru menemukan diriku

taman bermain yang terbakar

rumah ini darurat kasing sayang

satu pertanyaan yang tersusun dari sekian banyak pertanyaan

sungai dalam diriku

pintu lain dalam diriku

malaikat jatuh

menjadi penunggu yang setia tidak terlihat menjanjikan hari ini

kesedihan: makanan seharui-hari bagi hati yang mengembara sendiri

resep sederhana untuk menjadi lain

puisi tumbuh di mana-mana

mengapa, kau, & pelukan

kangen, puisi, & sisa waktu yang kumiliki sebelum pergi

menjebak sore di beranda

hadiah

satu pertanyaan sederhana untuk perempuan pengendali badai

seseorang yang bertanya kepadaku & aku hanyalah patung batu

diamku; badai angin

di seram bagian barat, seorang nenek mengatakan ini ketika aku sedang sibuk memandang langit

misteri terbesar abad ini

pernahkah kau bertanya?

setelah berkali-kali mencoba menatap mata orang lain

mencintai adalah kata kerja

mencari = menemukan

tahun-tahun yang dingin tak berhasil membekukan penggerutu dalam tubuhku

pelukan kecil

menyendiri adalah perjalanan lain menuju rumah

di dunia yang lain

menjadi tua

ruang privat

beberapa catatan kecil yang kutulis di teluk piru (sambil memikirkanmu)

membuang dunia luar

tak lama lagi

pertengahan januari

singkatnya, aku tahu aku terlambat

sekumpulan permintaan maaf yang menyamar

aku pulang (& berharap ditemukan)

tentang penulis

soundtrack

 

Seputar Fisik Buku dan Disainnya

 

Desain sampul sederhana dengan kombinasi warna dominasi hitam dan abu-abu membawa aura kelabu dan sendu. Cocok sekali dengan isi bukunya.

 

Yang menarik dan atau disuka dari Buku ini

Dari judul bukunya aja sudah mengisyaratkan bahwa puisi-puisi yang ada bakalan bikin kita ikut merasakan sepi, ilusi hati, rindu yang menyiksa, dan kenangan. Begitu cek bagian belakang bukunya, vibes sedihnya langsung bertambah-tambah. Coba deh teman-teman baca buku ini dan rasakan sensasinya.

Seperti yang saya sampaikan di atas, tema cinta yang sepi sedih ini selaras dengan pilihan sampul bukunya yang sederhana dan berwarna gelap, lalu lihatlah deretan foto-foto di dalamnya, monokrom semua. Tonenya sendu dan menyuarakan kehilangan.
 
 
Picture: beberapa halaman berisi foto di dalam buku


Di dalamnya ada puisi-puisi dengan judul yang panjang-panjang, berbicara soal sepi, kangen, cinta tak berbalas, ilusi memiliki, kehilangan atau ditinggal pergi, makin lama makin intens hingga saya rasanya ingin bilang, "sudahlah... hidup memang begitu, tabah ya". 😣. Buku ini memang bukan buku kumpulan puisi yang punya flow jatuh lalu bangkit. Endingnya berhenti di state emosi yang sama namun bertambah-tambah dalam.
 
 
 
Saya ingat kesan saya waktu membaca puisi pertama kak Dion di buku ini. Saya suka puisinya, tonenya sendu, ada samar-samar sedih, ada sepi.
 
tak ada siapa-siapa,
hanya moonlight sonata
 
di perjalanan menuju bandara, hening mengambil alih jakarta. lampu-lampu merentangkan tangan & memberi pelukan. jalan-jalan dibangun sebagai jalur melarikan diri. langit adalah payung. dingin adalah senjata. menepikan diri adalah langkah pertama perubahan rencana.
 
di bandara, tak ada siapa-siapa. hanya ada pelantang telinga & moonlight sonata. celcius rendah. udara bukan lagi milik jakarta. kurasakan tubuhku bersiap melawan segala sesuatu sendiri.
 
pada saat-saat seperti ini, memejamkan mata berarti menerima bahwa kau ada. makin jelas & makin jauh.
 
Halaman 3


 
 
Beberapa puisi tentang kangen yang saya suka adalah puisi 'kangen adalah bising' dan puisi 'kangen, puisi, & sisa waktu yang kumiliki sebelum pergi'
 
 
kangen adalah bising
 
semua jalan telah ditutup. semua pintu telah dikunci. mencari jalan lain yang tersisa berarti bersiap untuk tersesat & hilang arah. hari-hari & hati-hati membeku. kasih sayang & cinta kasih gagal menghangatkan segalanya.
 
semua orang, termasuk kau, hidup dalam kesunyian masing-masing. membenci berarti diam. mencintai berarti melepas. tidak melakukan apa-apa berarti memeluk bagian terdalam kesedihan. berani merindukanmu berarti berani menciptakan bising yang tak akan pernah bisa didengar.
 
Halaman 9
 
 
kangen, puisi, & sisa waktu yang kumiliki sebelum pergi
 
I.
kangen, kata orang, membuat setiap kata yang ada menjadi penting, atau membuat semua kata menjadi tidak penting sama sekali. kangen, kata orang lagi, mampu menyusup ke dalam pikiran & membuat harimu seperti diisi oleh keheningan yang panjang.
 
II.
setiap kali kangen datang, aku selalu melihat diriku di cermin & menghitung waktu yang kupunya. ada berapa banyak kesempatan dalam satu tahun untuk menuntaskan kangen & membuat banyak hal menjadi jujur? mungkin hanya lima kali, mungkin tidak ada sama sekali
 
Halaman 45
 
 
 
Saya pikir, buku puisi kak Dion ini bakal lebih dalem lagi buat teman-teman yang relate dengan situasinya *atau dibaca saat hujan 😌. Situasi apa (?) Supaya tergambar saya kutipkan di bawah ini salah satu puisinya yang dicetak juga di sampul belakang, judulnya Seseorang Bertanya Kepadaku & Aku Hanyalah Patung Batu. Puisi ini juga menurut saya sangat mewakili isi buku secara total.


bagaimana rasanya mengenal
seseorang yang lebih mengenal
dirimu dibanding dirimu sendiri?

bagaimana rasanya menjadi
bagian dari seseorang - tetapi itu
hanyalah ilusi yang diciptakan
oleh pemikiranmu sendiri?

bagaimana rasanya mengetahui
bahwa ada yang dicuri dari dalam
dirimu - tetapi kau tidak tahu
apa?

bagaimana rasanya kehilangan
separuh atau sebagian besar
dirimu ketika seseorang pergi -
meski ia sebenarnya tidak
membawa apa-apa?
 
 
 
 
Beberapa puisi yang relate buat saya di antaranya puisi yang menyuarakan bahwa menulis puisi itu adalah sebuah pelarian, tapi seringkali dengan melakukannya perasaan yang ada memang terasa makin dalam. Saya juga merasa relate dengan puisi 'ruang privat' yang dalam pendapat saya sangat terasa kebenarannya, bahwa kitalah pengatur benak kita, dan harus menyadari bahwa kita punya kapasitas, maka pastikan kapasitas yang ada dialokasikan untuk orang-orang dan hal-hal yang esensial.
 
...
V.
menulis puisi adalah sebuah pelarian. memilih puisi sebagai pelarian berarti mengikhlaskan diri untuk jatuh lebih jauh.
halaman 47
 
 
ruang privat
 
akhir-akhir ini, kubiarkan orang-orang yang berputar dalam pikiranku bergerak mencari jalan keluarnya sendiri. mungkin untuk pulang, mungkin untuk hilang.
 
kusadari bahwa kepalaku adalah ruang privat dengan kapasitas terbatas. tak seorang pun boleh datang & menguasai ruang privat ini, apalagi menginap begitu lama hanya untuk menyebarkan hawa sedih.
Halaman 95
 
 
Ada satu puisi juga yang saya ingat mengangkat tema cinta sendirian aka cinta tak berbalas. 
 
...
VIII.
barangkali, jatuh cinta sendirian adalah kutukan (atau sebuah jalan lain untuk membawa seseorang pergi mengenali dirinya sendiri)
Halaman 49
 
dan ini rasanya senada juga dengan puisi 'misteri terbesar abad ini' yang menurut saya menyuarakan suatu keadaan ilusi memiliki.
 
misteri terbesar abad ini
 
semalam, kukatakan kepada kekasihku:
 
"kau bebas menjadi siapa saja atau apa aja, kau boleh menjadi kura-kura, lampu, angsa, prajurit, lampu, kursi, peneliti, ikan, lumpur, negara, perang, bom atom, televisi, katak, doktor, politikus, atau narapidana, siapa pun kau, mari kita buktikan: cintak utak mudah kalah."
 
ya, akhir-akhir ini, aku memang sering berbicara kepada segala sesuatu yang tidak ada. dan segala yang tidak ada itu selalu berhasil melukaiku.
 
halaman 69
 
 
 
Tentu saja puisi yang bernada bijaksana selalu menarik perhatian saya. I just love them a lot. Misalnya puisi 'di seram bagian barat, seorang nenek mengatakan ini ketika aku sedang sibuk memandang laut' yang menyampaikan pesan bahwa kehidupan itu ga selalu bahagia namun kadang ada dukanya, ada cobaannya, dan episode badai kehidupan punya hikmah yang besar, karena dari situ kita bisa bertumbuh dan mengenal diri kita dengan lebih baik.
 
di seram bagian barat, seorang nenek mengatakan ini ketika aku sedang sibuk memandang langit
 
nak, kau pun tahu, langit tak hanya disusun oleh cahaya & pelangi, tetapi juga oleh gelap, dingin, & tangisan.
 
langit sama seperti hidupmu, nak. sesekali badai datang agar kamu tetap berada di rumah - atau membuatmu harus mencari jalan untuk kembali ke rumah.
 
rumah itu biasa kita sebut: hati.
 
halaman 67
 
 
menyendiri adalah perjalanan lain menuju rumah
 
I.
aku tidak pernah mengerti mengapa orang-orang melihat kesunyian sebagai musuh atau hal yang tidak layak berada di bumi. apakah berdiam diri untuk menemukan diri sendiri adalah perjalanan panjang yang tak pantas dilakukan?
 
halaman 87
 
 
 
 
Di luar dugaan ternyata ada juga puisi yang manis di sini, tapi jumlahnya memang ga banyak, misalnya puisi 'membuang dunia luar', cocok banget kalo mau dikutip buat bahan merayu kekasih :D
 
membuang dunia luar
 
sejak kecil, aku mencintai segala sesuatu yang berasal dari luar. aku selalu ingin pergi ke jepang & menitipkan skenario sisa hidupku kepada Makoto Shinkai atau Tsuburaya. aku juga ingin pergi ke amerika & menelusuri bagaimana punk rock bisa tumbuh dewasa di sana.
 
aku mencintai segala yang jauh & merasa jauh dari segala yang dekat.
 
tetapi pada suatu hari, aku bertemu denganmu & mulai percaya bahwa tinggal di negara yang dipenuhi korupsi & pertikaian pun sama indahnya.
 
Halaman 101
 
 
Jika dilihat formatnya, tampak puisi-puisinya menggunakan bagian-bagian, selain puisi tunggal yang berdiri sendiri. Puisi yang dipecah dalam beberapa bagian misalnya puisi 'setiap pagi, aku terjebak dalam satu perjalanan baru menemukan diriku'.
 
setiap pagi, aku terjebak dalam satu perjalanan baru menemukan diriku
 
I.
setiap pagi, setelah dengan aman aku mengucap amin, kupandangi diriku di dalam cermin, aku belum utuh. seseorang mencuri sesuatu dari dalam diriku - aku tak tahu apa, tetapi aku tahu siapa (kaukah itu?)
 
II.
setiap pagi, kusadari bahwa tangis adalah bahasa lain dari hati yang tengah dikuliti; bahasa yang diciptakan oleh mereka yang selalu ingin bertanya sambil merasa, tetapi tidak pernah tahu untuk apa & kepada siapa.
 
III.
setiap pagi, kesepian mengambil rupa seorang anak kecil. ia kerap jatuh di depan pintu kamarku & membuat sepasang lutut - serta hatinya - terluka; membuatku harus menggendong & menjaganya selama satu hari penuh.
 
IV.
setiap pagi, aku berjalan meninggalkan rumah untuk mencari potongan diriku yang hilang. tetapi, setiap kali hampir berakhir & potongan diriku tak juga kutemukan, yang kuingin hanya pulang & menikmati segala ketidakutuhan diriku.
 
diam-diam, aku selalu gagal.
 
Halaman 11-13.
 


Saya suka pilihan kata-kata dalam syairnya, saya terkesan dengan emosi puisinya, dan saya oke dengan konsep bukunya. Di bagian akhir ada halaman berjudul Soundtrack. Isinya ajakan mendengarkan sebuah lagu dengan judul tertentu saat membaca buku ini. Closing yang menarik ya. Penasaran lagu apa yang direkomendasikan kak Dion buat menemani baca buku ini? Silakan baca sendiri bukunya :)

 

Siapa Dionisius Dexon

Dionisius Dexon, lahir dua bulan setelah Green Day melaksanakan konser di Jakarta. Aktif menulis di Instagram dan Twitter @diondexon. Buku-bukunya yang lain: Seratus Pekan Sebelum Ledakan (2018), Yojana: A Hope Under Machine Gun (2018), Untuk Seorang Perempuan yang Mengubah Rindu Menjadi Api (2019), Jangan Sembunyi di Bumi (2020), dan Mantra (2021).

Sumber: Buku Januari & Kesunyian Lain dalam Tubuhku

 

Rekomendasi

Buku puisi ini saya rekomendasikan pada para pecinta puisi yang mencari buku puisi bertema sepi, ilusi hati, rindu yang menyiksa, dan kenangan. Vibesnya memang sendu kelabu, tapi di dalam buku ini ada juga puisi yang bijak dan sweet meski jumlahnya ga dominan. Puisi-puisinya mudah dipahami dengan pilihan diksi yang kadang bermetafora, mengalir dan enak dibaca. Ada foto-foto berkonsep hitam putih sejalan dengan tone buku puisinya yang sendu itu. Karena buku puisi ini punya rekomendasi lagu sebagai soundtracknya, maka buku ini punya sesuatu yang unik untuk dicoba.

 

 

------------------------------

 

 

Jika Anda suka dan merasa mendapatkan manfaat dari konten di blog Dipidiff.com, sekarang Anda bisa mendukung pengembangan blog ini dengan mendonasikan uang mulai dari seribu rupiah atau mempertimbangkan untuk mendukung rutin per bulannya. Terimakasih.

Donasi dapat ditransfer ke:

BCA 740 509 5645

Konfirmasi transfer ke DM Instagram @dipidiffofficial

 

-------------------------------------------------------------------------


 

Dipidiff.com adalah sebuah media edukasi yang menginspirasi melalui beragam topik pengembangan diri, rekomendasi buku-buku, dan gaya hidup yang bervibrasi positif.

Diana Fitri, biasa dipanggil Dipi, adalah seorang ibu yang gemar berkebun, dan rutin berolahraga. Gaya hidup sehat dan bervibrasi positif adalah dua hal yang selalu ia upayakan dalam keseharian. Sambil mengasuh putra satu-satunya, ia juga tetap produktif dan berusaha berkembang secara kognitif, sosial, mental dan spiritual.

Lulusan prodi Pemuliaan Tanaman Universitas Padjadjaran, Dipi lalu melanjutkan studi ke magister konsentrasi Pemasaran, namun pekerjaannya justru banyak berada di bidang edukasi, di antaranya guru di Sekolah Tunas Unggul, sekolah kandidat untuk International Baccalaureate (IB), dan kepala bagian Kemahasiswaan di Universitas Indonesia Membangun. Setelah resign tahun 2016, Dipi membangun personal brand Dipidiff hingga saat ini.

Sebagai Certified BNSP Public Speaker dan Certified BNSP Trainerserta certified IALC coach, Dipi diundang oleh berbagai komunitas dan Lembaga Pendidikan untuk berbagi topik membaca, menulis, mereviu buku, public speaking, dan pengembangan diri, misalnya di Kementrian Keuangan, Universitas Negeri Semarang, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, BREED, Woman Urban Book Club, Lions Clubs, Bandung Independent School, The Lady Book Club, Buku Berjalan.id, SMAN 24 Bandung, SMAN 22 Bandung, dan lain-lain. Dipi juga pemateri rutin di platform edukasi www.cakap.com . Dipi meng-coaching-mentoring beberapa remaja dan dewasa di Growth Tracker Program, ini adalah program pribadi, yang membantu (terutama) remaja dan dewasa muda untuk menemukan passion dan mengeluarkan potensi mereka. 

Berstatus bookblogger, reviu-reviu buku yang ia tulis selalu menempati entry teratas di halaman pertama mesin pencari Google, menyajikan ulasan terbaik untuk ribuan pembaca setia. Saat ini Dipi adalah brand ambassador untuk Periplus Bandung dan berafiliasi dengan Periplus Indonesia di beberapa event literasi. Dipi juga menjadi Official Reviewer untuk Republika Penerbit dan berpartner resmi dengan MCL Publisher. Kolaborasi buku-bukunya, antara lain dengan One Peach Media, Hanum Salsabiela Rais Management, KPG, Penerbit Pop, Penerbit Renebook, dan Penerbit Serambi. Reviu buku Dipi bisa dijumpai di www.dipidiff.com maupun Instagram @dipidiffofficial. Dipi host di program buku di NBS Radio. Dulu sempat menikmati masa dimana menulis drop script acara Indonesia Kemarin di B Radio bersama penyiar kondang Sofia Rubianto (Nata Nadia). Podcast Dipi bisa diakses di Spotify DipidiffTalks.

Let's encourage each other to shape a better future through education and book recommendation.

Contact Dipidiff at DM Instagram @dipidiffofficial

 

 

 

TERBARU - REVIEW BUKU

Review Buku Fourth Wing - Rebecca Yarros

14-09-2023 Dipidiff - avatar Dipidiff

  An Instant New York Times BestsellerA Goodreads Most Anticipated Book Judul : Fourth Wing (The Empyrean, 1) Penulis : Rebecca Yarros Jenis Buku : Epic Fantasy, Romantic Fantasy, Sword & Sorcery Fantasy Penerbit : Piatkus, an...

Read more

Review Buku The Quiet Tenant - Clémence …

23-08-2023 Dipidiff - avatar Dipidiff

  National Best Seller One of The Most Anticipated Novels of 2023 GMA Buzz Pick A LibraryReads #1 Pick One of The Washington Post’s Notable Summer Books 2023One of Vogue’s Best Books of 2023One of Goodreads’s Most Anticipated Books...

Read more

Review Buku The Only One Left - Riley Sa…

23-07-2023 Dipidiff - avatar Dipidiff

    Editor's Pick Best Mystery, Thriller & Suspense The Instant New York Times Bestseller Named a summer book to watch by The Washington Post, Boston Globe, USA Today, Oprah, Paste, Country Living, Good Housekeeping, and Nerd Daily Judul...

Read more

Review Buku Helium Mengelilingi Kita - Q…

14-06-2023 Dipidiff - avatar Dipidiff

  Judul : Helium Mengelilingi Kita Penulis : Qomichi Jenis Buku : Sastra Fiksi, Coming of Age Penerbit : MCL Publisher Tahun Terbit : Maret 2023 Jumlah Halaman :  246 halaman Dimensi Buku : 14 x 20,5...

Read more

TERBARU - REVIEW CAFE & RESTORAN

Starbucks Jatinangor (a Story)

25-09-2023 Dipidiff - avatar Dipidiff

  Teman-teman sering menghabiskan waktu di Starbucks? Saya tidak. Alasan utama saya tidak sering ke Starbucks karena cafe kopi yang satu ini memang tidak ada di wilayah sekitar rumah saya. Tapi sekarang...

Read more

Kalpa Tree di Ciumbuleuit Bandung (a Sto…

11-08-2022 Dipidiff - avatar Dipidiff

Airy, stylish international restaurant with glass walls, plants & wine, plus a pool & garden.   Baru kemarin, Rabu tanggal 10 Agustus 2022 saya ke Kalpa Tree dalam rangka meeting. Sebenarnya ini...

Read more

Marka Cafe + Kitchen (a Review)

16-10-2019 Dipidiff - avatar Dipidiff

  Untuk mereka yang biasa ngafe atau duduk-duduk nongkrong sambil menikmati kopi pasti sudah kenal kafe yang satu ini. Saya juga tahu Marka cafe karena diajak partner saya ngobrol-ngobrol tukar pikiran...

Read more

Cafe Nanny's Pavillon (a Review)

27-07-2019 Dipidiff - avatar Dipidiff

  "Do what you love, love what you do". Saya masih ingat sekali menggunakan kutipan itu untuk caption instagram saya waktu posting foto Nanny's Pavillon. Tapi benar ya, rasanya hari itu...

Read more

The Warung Kopi by Morning Glory (a Stor…

28-03-2019 Dipidiff - avatar Dipidiff

  Setengah ga nyangka dan setengah takjub juga begitu nemu kafe asyik kayak begini di wilayah Bandung Timur. Maklum sudah keburu kerekam di memori otak kalau kafe-kafe cozy adanya cuma di...

Read more

TERBARU - PERSONAL GROWTH & DEVELOPMENT

10 Tips Mengatasi Kesepian

05-12-2021 Dipidiff - avatar Dipidiff

  Apakah kamu akhir-akhir ini merasa kesepian? Rasa sepi ini ga cuma hadir saat sendiri, tapi juga di tengah keramaian, atau bahkan saat bersama orang-orang terdekat. Ada sebuah rasa hampa yang...

Read more

Tentang Caranya Mengelola Waktu

11-08-2021 Jeffrey Pratama - avatar Jeffrey Pratama

  “Seandainya masih ada waktu...” Berani taruhan, diantara kita, pasti pernah berkomentar seperti di atas, atau yang mirip-mirip, minimal sekali seumur hidup. Waktu merupakan satu-satunya sumber daya yang tidak dapat diproduksi ulang. Apa...

Read more

Cara Membuat Perpustakaan Pribadi di Rum…

25-09-2020 Dipidiff - avatar Dipidiff

  Perpustakaan sendiri punya kenangan yang mendalam di benak saya. Saya yakin teman-teman juga punya memori tersendiri ya tentang library. Baca juga "Arti Perpustakaan Bagi Para Pecinta Buku" Baca juga "Perpustakaan Luar...

Read more

The Five Things Your Website Should Incl…

17-08-2019 Dipidiff - avatar Dipidiff

  Website dan blog adalah portal wajib perusahaan masa kini. Penyebabnya tentu saja adalah kemajuan teknologi seperti internet dan gadget. Jaman sekarang memiliki bisnis tak harus memiliki bangunan fisik, cukup dengan...

Read more