Review Buku Ayah - Andrea Hirata
Judul : Ayah
Penulis : Andrea Hirata
Jenis Buku : Fiksi
Penerbit : Bentang
Tahun Terbit : Mei 215
Jumlah Halaman : 412 halaman
Dimensi Buku : 13 x 21 cm
Harga : Rp. 79.000
ISBN : 9786022911029
Sekelumit Tentang Isi
Betapa Sabari menyayangi Zorro. Ingin dia memeluknya sepanjang waktu. Dia terpesona melihat makhluk kecil yang sangat indah dan seluruh kebaikan yang terpancar darinya. Diciuminya anak itu dari kepala sampai ke jari-jemari kakinya yang mungil. Kalau malam Sabari susah susah tidur lantaran membayangkan bermacam rencana yang akan dia lalui dengan anaknya jika besar nanti. Dia ingin mengajaknya melihat pawai 17 Agustus, mengunjungi pasar malam, membelikannya mainan, menggandengnya ke masjid, mengajarinya berpuasa dan mengaji, dan memboncengnya naik sepeda saban sore ke taman kota.
Ayah berkisah tentang Sobari yang polos, yang baik hati, yang cintanya tulus, tapi malang wajahnya tak tampan dan cintanya ditolak satu-satunya perempuan yang ia suka. Kawan-kawan Sobari yang awalnya meledek akhirnya balik mendukung Sobari karena kesetiakawanan campur takjub terhadap seribu satu cara kawan mereka untuk mendapatkan Lena.
Lalu Zorro pun lahir, Sobari jatuh cinta lagi lebih dalam, sampai macam gila karenanya. Kali ini cinta Sobari berbalas, karena Zorro pun mencintainya dalam-dalam. Tapi takdir memisahkan Sobari dengan Zorro. Lalu pencarian Zorro pun dimulailah, akankah Zorro bertemu lagi dengan Sobari? Apakah cintanya kepada Lena kemudian mati?
Seputar Fisik Buku dan Disainnya
Novel ini termasuk tebal, lebih tebal dari novel Sirkus Pohon. Meski sama Melayu gaya bahasa dan humornya, tapi disain sampul Ayah tak seperti Sirkus Pohon yang lebih cerah. Mungkin disain ini menyesuaikan dengan isi kisah hidup Sobari yang banyak merananya.
Tokoh dan Karakter
Sobari, orang yang jujur, polos, dan baik hati. Dia pekerja keras. Tampak tak ada sifat jahat pada dirinya. Kelemahannya dalam cerita hanya soal wajahnya yang tak tampan hingga agaknya itulah yang menyebabkan cintanya ditolak Lena. Tingkahnya yang lugu banyak membuat orang tersenyum.
Lena, gadis keras kepala dan berkarakter bebas. Sedari remaja suka gonta-ganti pacar dan pergaulan bebas, sebagian karena terpicu rasa marahnya pada ayahnya yang sama keras sifatnya. Lena gadis pemberontak. Tapi Lena sebenarnya cerdas, dan jelas dia cantik bukan kepalang. Lena muak pada Sobari yang dianggapnya tak tahu diri.
Zorro, anak tampan, baik budi, pandai berpuisi. Hati orang langsung tercuri begitu melihat Zorro pertama kali. Zorro setia pada Sobari, tapi ia juga cinta pada ibunya Lena.
Beberapa tokoh lainnya juga memiliki peran dalam cerita. Cukup banyak jumlah tokohnya, tapi karena jalan ceritanya yang runut, kita tidak akan kesulitan untuk memahami karakter para tokoh atau perannya dalam cerita. Ada kawan-kawan Sobari yang setia, Ukun dan Tamat, sahabat Lena, Zuraida, para mantan suami Lena, JonPijareli salah satunya, lalu ayah Lena, Markoni, orang-orang di radio, dan lain sebagainya.
Alur dan Latar
Alur cerita novel ini sebenarnya maju dan mundur. Tak berapa lama setelah awal cerita kita akan dibawa ke masa lalu, dan di akhir cerita akan melompat sedikit ke masa depan.
Ending ceritanya tertutup dengan penyelesaian konflik yang mulus dan manis.
Sudut pandang cerita dibawakan oleh pihak ketiga. Kejutan dalam alur ceritanya cukup baik dan menarik, meski terasa sekali fiksinya (tak apa, toh ini memang cerita fiksi).
Latar cerita sebagian besar mengambil tempat di sebuah kampung Melayu sana lengkap dengan budaya dan suasananya. Rumah, pasar tradisional, sekolah, menjadi beberapa latar di kampung yang dipakai di dalam cerita.
Yang menarik dan atau disuka dari Buku ini
Seperti Sirkus Pohon, novel Ayah juga terdiri dari banyak bab dengan judul-judul yang unik. Tiap babnya berisi sedikit saja halaman. Mungkin ketika melihat inilah untuk pertama kalinya saya merasa adanya antar buku karya Andrea Hirata.
Awalnya saya menduga kisah Ayah ini akan sedih sekali suasananya, tapi ternyata di bab pertama sudah ada lucu-lucunya khas gaya bahasa Andrea Hirata.
Seekor kucing berbulu hitam, tetapi telah berubah menjadi abu-abu, karena suka tidur di tungku, melompat ke pangkuannya. Kucing yang telah berjanji pada dirinya sendiri, untuk ikut Sabari sampai ajal menjemput, juga merana. Biduk rumah tangganya, persis rumah tangga Sabari, telah karam. Marleni, istrinya, telah minggat, direbut kucing garong dari pasar pagi Tanjong Pandan yang tak tahu adat.
Halaman 2
Waktu kelas dua SMP, Ukun berkata pada Sabari bahwa dia suka sama Hanifa, sampai tak bisa tidur dibuatnya. Sebelumnya, Ukun juga pernah bilang bahwa dia suka sama Sita, Mawar, Anisa, Laila, Nurmala, Aini, Indra, Deli, Lili, Mumun, Nizam, Latifah, Salamah, Fatimah, Hasanah, Sasha, Zasa, Zaza, dan Shasya. Adapun Tamat, tanpa malu-malu bilang bahwa dia suka sama Amoi, Zarina, A Yun, Minar, A Mung, Nuri, Rifa, Umi kampung seberang, dan Umi Anak Pak RT.
Halaman 10
Kumparan adalah makhluk ningrat yang hanya muncul di buku yang biasa dipegang orang-orang pintar. Adapun pembicaraan Amirza sehari-hari adalah pukat, semprong lampu petromaks, sabun colek, sendal jepit putus, kutu beras, minyak jelantah, perigi, tali rafia, obat nyamuk, aspirin, kerokan, batu baterai, dan atap bocor. Maka, ketika Syarif mengucapkan kata “kumparan”, Amirza, yang hanya tamat SD dan buruh pabrik sandal jepit, bertekuk lutut di haribaan kecerdasan lelaki Melayu sok tahu itu.
Halaman 23
Adegan tentang radio dan program kartu ucapan salam dan kirim lagu membuat saya terkenang akan masa lalu. Terasa sekali suasana di kampungnya.
Tahu-tahu dia punya pekerjaan usai jam sekolah, yaitu menghambabudakkan drinya kepada tukang sampah di Pasar Belantik, demi sedikit upah yang dipakainya untuk membeli kartu request – selembar lima ratus perak – di radio lokal AM Suara Cinta. Saban petang mengudaralah lagu dan salam untuk Lena di Kelumbi, dari DYSMJDB. Tak jelas apa maksud singkatan itu.
Halaman 36
Kadang-kadang saya bingung campur takjub betapa gaya menulis Andrea Hirata ini begitu mengalir apa adanya, sesekali bahkan seperti sedang mengobrol saja dengan pembacanya.
Adakah kemudian Sabari membenturkan kepalanya ke pohon nangka? Tidak. Adakah dia mengumpankan lehernya ke gergaju mesin? Tidak. Adakah dia mengikat tangan dan kakinya sendiri lalu memplester mulutnya? Tak tahu bagaimana caranya, sebab bukankah tadi tangannya terikan? Lalu, menceburkan diri ke Sungai Lenggang agar ditelan buaya muara bulat-bulat? Tidak. Apakah dia menggunakan cara-cara yang picik, bahkan anarkis, untuk menarik perhatian Lena? Maaf, Sabari tak punya sifat-sifat obsesif semacam itu. Halo?
Halaman 44
Dibalik kelucuan, keluguan, dan kesedihan kisah Sobari dan Zorro ada pesan kehidupan yang bisa kita renungkan. Misalnya,
Akhirnya, hujan turun, menghantam atap seng, Amiru memejamkan mata, lama, lambat laun dia mendengar sebuah irama. Dia tersenyum. Dia tersenyum karena ingin seperti ayahnya, yakni dapat menjadi senang karena hal-hal yang kecil. Seni menyenangi hal-hal yang biasa saja, begitu istilah ayahnya yang hanya tamat SD itu. Amiru ingin menguasai seni itu sampai tingkat ayahnya telah menguasainya sehingga menjadi orang yang dapat menertawakan kesusahan. Itulah ilmu tertinggi seni menyenangi hal-hal kecil. Itulah sabuk hitamnya.
Bab Barang Antik
Ada adegan-adegan sedihnya pula. Misalnya,
Malamnya Amiru mengintip ayahnya dari celah dinding papan kamar. Dia selalu melihat ayahnya mendengar radio, memutar-mutar tombol tuning, kini ayahnya hanya duduk termangu di kursi rotan itu.
Malam beranjak, Amru tak dapat tidur karena telah terbiasa mendengar bunyi radio itu sejak masih kecil. Tak pernah ia mengalami malam sesenyap dan sepahit malam itu.
Halaman 53
Kalimat-kalimat yang penuh makna pantas buat dijadikan kutipan buku. Misalnya,
Hidup ini memang dipenuhi orang-orang yang kita inginkan, tetapi tak menginginkan kita, dan sebaliknya.
Halaman 165
Manusia bisa berada di tempat yang sama dalam waktu yang berbeda, tetapi tak bisa berada di tempat yang berbeda dalam waktu yang sama, semua itu karena pencipta manusia mau agar manusia setia
Halaman 267
Kegagalan yang pahit adalah lebih baik daripada hanya perpangku tangan.
Halaman 340
Novel Ayah banyak berisi puisi karena Sobari suka menggubah puisi, begitu pula Zorro. Puisinya ada yang pendek adapula yang panjang, ada yang digubah dengan serius adapula yang sangat sederhana.
Yang kan kukenang hingga akhir nanti
Takkan habis jumlah jari jemari
Salah satunya engkau, Batanghari
Berdiri aku di tepi sungaimu
Terpana aku melihat sejarah mengalir di situ
Siak, Siak
Kenanglah aku
Seperti aku kan selalu mengenangmu
Bulan lebih rendah
Bintang-bintang dapat dijangkau
Matahari lebih hangat
Karena ingin melihat Rengat dari dekat
....
Halaman 271
Secara pribadi saya menyukai novel Ayah ini. Saya suka latar Melayunya, lakon-lakonnya, dan gaya bahasa Andrea Hirata. Hanya untuk humor ada beberapa bagian yang menurut saya terasa berlebihan, mungkin ini gara-gara keinginan untuk menyeimbangkan humor dengan tokoh-tokohnya yang polos dan lugu.
Sisi romance pada cerita juga ditutup dengan manis, terasa berbeda dengan novel lain yang beride sama. Novel Ayah juga mirip cerita petualangan gara-gara adegan mencari-cari Zorro yang terpisah dengan Sabari. Oleh karena itu ada tempat di luar kampung Melayu yang jadi latar cerita juga. Selama membaca buku ini saya selalu terpikir bahwa pembaca yang menyukai Sirkus Pohon karya Andrea Hirata akan pula menyukai novel Ayah, dan sebaliknya.
Siapa Andrea Hirata
Andrea Hirata adalah pemenang pertama penghargaan sastra New York Book Festival 2013, untuk The Rainbow Troops, Laskar Pelangi edisi Amerika, Penerbit Farrar, Straus & Giroux, New York, kategori general fiction, dan pemenang pertama Buchawards 2013, Jerman, untuk Die Regenbogen Truppe, Laskar Pelangi edisi Jerman, Pnerbit Hanser, Berlin. Dia jga pemenang seleksi short story majalah sastra terkemuka di Amerika, Washingtong Square Review, New York University, edisi winter/spring 2011 untuk short story pertamanya Dry Season. Tahun 2015 dia dianugerahi gelas Doktor Honoris Causa di bidang sastra oleh University of Warwick, UK, dan tahun 2017 menerima penghargaan budaya dari pemerintah Prancis untuk karyanya Les Guerriers de L’arc-en-ciel (Laskar Pelangi edisi Prancis, Penerbit Mercure de France). Laskar Pelangi telah diadaptasi dalam bentuk film, musikal, lagu, serial TV dan koreografi oleh CityDance Company, Washingtong, D.C., dilayarkan di Berlinalle dan Smithsonian.
Sejak tahun 2010, secara mandiri Hirata mempromosikan minat baca, minat menulis, dan mendirikan museum sastra pertama dan satu-satunya di Indonesia, Museum Kata Andrea Hirata di Belitong.
Novel karyanya
· Laskar Pelangi (2005)
· Sang Pemimpi (2006)
· Edensor (2007)
· Maryamah Karpov
· Padang Bulan & Cinta di Dalam Gelas (2010)
· Sebelas Patriot (2011)
· Laskar Pelangi Song Book (2012)
· Ayah (2015)
· Sirkus Pohon (2017)
Penghargaan
· Pemenang BuchAwards Jerman 2013
· Pemenang Festival Buku New York 2013 (general fiction category)
· Honorary Doctor of Letters (Hon DLitt) dari Universitas Warwick 2015
Novel Ayah mendapatkan rating 4.27 di situs Goodreads.
Rekomendasi
Buku ini saya rekomendasikan kepada pembaca remaja dan dewasa yang suka pada novel dengan latar Melayu, bertopikkan keluarga, seorang ayah yang berpisah dengan anaknya, lalu ada unsur romance di dalam cerita, tokoh-tokohnya polos dan lugu. Membaca buku ini membuat kita tersenyum karena keluguan tokoh dan gaya bahasa penulis yang mengalir apa adanya, namun ada bagian yang mengandung kesedihan pula. Ending ditutup dengan manis. Alur cerita menarik, dan ada pesan tentang kesetiaan, keuletan, dan kebahagiaan di dalam novel ini.
Jika Anda suka dan merasa mendapatkan manfaat dari konten di blog Dipidiff.com, sekarang Anda bisa mendukung pengembangan blog ini dengan mendonasikan uang mulai dari seribu rupiah atau mempertimbangkan untuk mendukung rutin per bulannya. Terimakasih.
Donasi dapat ditransfer ke:
BCA 740 509 5645
Konfirmasi transfer ke DM Instagram @dipidiffofficial
-------------------------------------------------------------------------
Dipidiff.com adalah sebuah media edukasi yang menginspirasi melalui beragam topik pengembangan diri, rekomendasi buku-buku, dan gaya hidup yang bervibrasi positif.
Diana Fitri, biasa dipanggil Dipi, adalah seorang ibu yang gemar berkebun, dan rutin berolahraga. Gaya hidup sehat dan bervibrasi positif adalah dua hal yang selalu ia upayakan dalam keseharian. Sambil mengasuh putra satu-satunya, ia juga tetap produktif dan berusaha berkembang secara kognitif, sosial, mental dan spiritual.
Lulusan prodi Pemuliaan Tanaman Universitas Padjadjaran, Dipi lalu melanjutkan studi ke magister konsentrasi Pemasaran, namun pekerjaannya justru banyak berada di bidang edukasi, di antaranya guru di Sekolah Tunas Unggul, sekolah kandidat untuk International Baccalaureate (IB), dan kepala bagian Kemahasiswaan di Universitas Indonesia Membangun. Setelah resign tahun 2016, Dipi membangun personal brand Dipidiff hingga saat ini.
Sebagai Certified BNSP Public Speaker dan Certified BNSP Trainer, serta certified IALC coach, Dipi diundang oleh berbagai komunitas dan Lembaga Pendidikan untuk berbagi topik membaca, menulis, mereviu buku, public speaking, dan pengembangan diri, misalnya di Kementrian Keuangan, Universitas Negeri Semarang, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, BREED, Woman Urban Book Club, Lions Clubs, Bandung Independent School, The Lady Book Club, Buku Berjalan.id, SMAN 24 Bandung, SMAN 22 Bandung, dan lain-lain. Dipi juga pemateri rutin di platform edukasi www.cakap.com . Dipi meng-coaching-mentoring beberapa remaja dan dewasa di Growth Tracker Program, ini adalah program pribadi, yang membantu (terutama) remaja dan dewasa muda untuk menemukan passion dan mengeluarkan potensi mereka.
Berstatus bookblogger, reviu-reviu buku yang ia tulis selalu menempati entry teratas di halaman pertama mesin pencari Google, menyajikan ulasan terbaik untuk ribuan pembaca setia. Saat ini Dipi adalah brand ambassador untuk Periplus Bandung dan berafiliasi dengan Periplus Indonesia di beberapa event literasi. Dipi juga menjadi Official Reviewer untuk Republika Penerbit dan berpartner resmi dengan MCL Publisher. Kolaborasi buku-bukunya, antara lain dengan One Peach Media, Hanum Salsabiela Rais Management, KPG, Penerbit Pop, Penerbit Renebook, dan Penerbit Serambi. Reviu buku Dipi bisa dijumpai di www.dipidiff.com maupun Instagram @dipidiffofficial. Dipi host di program buku di NBS Radio. Dulu sempat menikmati masa dimana menulis drop script acara Indonesia Kemarin di B Radio bersama penyiar kondang Sofia Rubianto (Nata Nadia). Podcast Dipi bisa diakses di Spotify DipidiffTalks.
Let's encourage each other to shape a better future through education and book recommendation.
Contact Dipidiff at DM Instagram @dipidiffofficial
TERBARU - REVIEW BUKU
Review Buku Fourth Wing - Rebecca Yarros
14-09-2023 Dipidiff

An Instant New York Times BestsellerA Goodreads Most Anticipated Book Judul : Fourth Wing (The Empyrean, 1) Penulis : Rebecca Yarros Jenis Buku : Epic Fantasy, Romantic Fantasy, Sword & Sorcery Fantasy Penerbit : Piatkus, an...
Read moreReview Buku The Quiet Tenant - Clémence …
23-08-2023 Dipidiff

National Best Seller One of The Most Anticipated Novels of 2023 GMA Buzz Pick A LibraryReads #1 Pick One of The Washington Post’s Notable Summer Books 2023One of Vogue’s Best Books of 2023One of Goodreads’s Most Anticipated Books...
Read moreReview Buku The Only One Left - Riley Sa…
23-07-2023 Dipidiff

Editor's Pick Best Mystery, Thriller & Suspense The Instant New York Times Bestseller Named a summer book to watch by The Washington Post, Boston Globe, USA Today, Oprah, Paste, Country Living, Good Housekeeping, and Nerd Daily Judul...
Read moreReview Buku Helium Mengelilingi Kita - Q…
14-06-2023 Dipidiff

Judul : Helium Mengelilingi Kita Penulis : Qomichi Jenis Buku : Sastra Fiksi, Coming of Age Penerbit : MCL Publisher Tahun Terbit : Maret 2023 Jumlah Halaman : 246 halaman Dimensi Buku : 14 x 20,5...
Read more