0

Review Buku Defending Jacob - William Landay

Published: Saturday, 19 January 2019 Written by Dipidiff

 

 

Judul : Defending Jacob

Penulis : William Landay

Jenis Buku : Fiksi Suspense Misteri - Crime Drama

Penerbit : Elex Media Komputindo

Tahun Terbit : Desember 2017

Jumlah Halaman :  484 halaman

Dimensi Buku :  13 x 20 cm

Harga : Rp.84.800

ISBN : 9786020451558

 

Edisi Terjemahan

Alih Bahasa : Nadiah Abidin

 


Barry Award Nominee for Best Novel (2013), Hammett Prize Nominee (2012), Strand Critics Award for Best Novel (2012), Goodreads Choice Award Nominee for Mystery & Thriller (2012)  

 

 


Sekelumit Tentang Isi

Andy Barber adalah seorang asisten jaksa wilayah di pinggiran Massachusetts selama lebih dari dua puluh tahun. Dia dihormati, hebat di ruang persidangan, dan hidup bahagia dengan Laurie, istrinya, juga Jacob, anaknya. Namun ketika sebuah peristiwa pembunuhan terjadi di taman Cold Spring, di dekat rumah mereka, hidup keluarga Andy pun berubah.

Jacob dituduh sebagai pembunuh. Sebagai seorang ayah, naluri untuk membela putranya terus berkobar dalam diri Andy. Dia melakukan berbagai cara untuk menyelamatkan putranya, karena dia tahu bahwa Jacob tidak bersalah. Dia percaya pada putranya. Persidangan terus berlanjut, dan dampaknya memengaruhi kehidupan keluarga Barber. Fakta tersembunyi yang telah lama dikubur Andy malah terkuak, bahkan mengancam rumah tangganya. Dan kasus pembunuhan yang dulu menjerat anaknya pun ternyata tidak berakhir sesederhana itu.

 

 

Seputar Fisik Buku dan Disainnya


Dengan disain dominan warna hijau, ilustrasi gambar hutan, jalan setapak, dan siluet seseorang di tengah kabut, buku ini tampak melankolis untuk sebuah novel bergenre suspense. Tapi bukan berarti saya tak menyukainya juga. Jika dipikir lagi, ilustrasinya memang sesuai dengan isi buku. Di situ, di tengah hutan kota, ditemukan tubuh anak yang terbunuh itu.

 

Tokoh dan Karakter

Andy Barber adalah pria yang baik, jujur, berdedikasi, mencintai keluarganya, dan selalu berusaha melindungi istri dan anaknya, tapi ia menyimpan masa lalu keluarga yang tidak bisa dianggap enteng.

Jacob Barber, pemuda tanggung, pendiam, hanya punya sedikit teman, dalam beberapa hal dia 'aneh'.

Laurie Barber, cantik, dapat diandalkan, bertipe pemimpin, dihormati di kalangan sosial. Kasus anaknya membuatnya depresi.

Paul Duffy, letnan polisi yang menangani kasus Jacob. Tadinya berteman dekat dengan Andy sebelum Jacob terkena kasus.

Selain tokoh-tokoh di atas ada lagi bebapa tokoh lainnya seperti Ben Rifkin, Dan Rifkin, Jonathan Klein, Neal Logiudice, Father O'Leary, Derek Yoo, dan Leonard Patz.

 

Deskripsi fisik para tokoh cukup detail. Misalnya,

Letnan Detektif Paul Duffy terlahir dalam keluarga polisi. Dia polisi generasi ketiga, putra mantan Kepala Divisi Pembunuhan Kepolisian Boston. Meski demikian, penampilannya tidak mencerminkan hal itu. Tutur katanya lembut, dengan rambut menipis dan raut wajah halus, dia tampak lebih cocok menggeluti profesi yang lebih kalem ketimbang jadi polisi.
Halaman 45

 

Alur dan Latar


Defending Jacob beralur maju dengan cerita yang disampaikan dari sudut pandang orang pertama. Endingnya terbuka tapi tidak mengawang-ngawang, jenis ending yang memberikan kesempatan kepada para pembaca untuk menyimpulkan sendiri akhir cerita setelah dibekali petunjuk yang cukup sebelumnya. Ide ceritanya menarik dan tidak biasa.

Latar cerita mengambil lokasi di Massachusetts, Amerika Serikat. Rumah, apartemen, hutan kota, ruang sidang, penjara, adalah beberapa latar yang ada di dalam cerita.

 

Deskripsi latarnya detail, misalnya,
Pengadilan Wilayah Middlesex, pusat kantor kejaksaan Middlesex, adalah sebuah bangunan buruk rupa sepanjang masa. Berbentuk menara setinggi enam belas tingkat yang dibangun tahun 1960-an, tampak muka eksterior gedung berupa beton hasil cor dalam beragam bentu segi empat: lempengan-lempengan datar, kisi-kisi krat telur, dan jendela-jendela berbentuk anak panah. Seakan sang arsitek sengaja melarang garis-garis melengkung dan bahan bangunan bernuansa hangat untuk membuat tempat itu semuram mungkin. Bagian dalamnya pun tidak lebih baik. Ruang-ruang interiornya pengap, menguning, dan suram. Sebagian besar ruang kantor di sana tanpa jendela. Ruang sidang tanpa jendela merupakan strategi umum arsitektural yang dimaksudkan untuk meningkatkan efek kamar terisolasi dari dunia sehari-hari. Ini sebuah teater dari bagi dunia kerja hukum yang hebat dan tak kenal batas waktu. Sebuah tempat yang mengungkung. Kau bisa seharian dalam bangunan ini  dan tidak sekalipun melihat langit atau matahari. Lebih buruk lagi, gedung pengadilan ini dikenal sebagai ‘bangunan sakit. Lift-liftnya dibangung berjajar dengan material asbes. Setiap kali pintu lift bergemeretak terbuka, bangunan itu membatukkan awan partikel beracun ke udara. Dilihat dari kondisinya, tak lama lagi seluruh tempat bobrok ini harus ditutup.
Bab 4

 

Yang menarik dan atau disuka dari Buku ini

Kutipan yang tidak biasa untuk mengawali sebuah cerita. Reynald Thomson adalah seorang penulis yang populer dengan karyanya yang berjudul A General Theory of Human Violence.

“Mari bersikap realistis atas harapan kita terhadap Hukum Pidana... (karena) kita hanya perlu membayangkan, dengan mengandalkan trik perjalanan waktu, bertemu dengan leluhur hominis pertama kita, Adam, seorang manusia proto berpostur pendek, berbulu lebat, yang mulai berjalan di atas kedua kakinya, mencari makan di sabana Afrika, sekitar tiga juta tahun yang lalu. Sekarang, mari kita sepakati bersama bahwa kita bisa saja memberlakukan hukum apa pun yang kita sukai untuk makhluk kecil yang cerdas ini. Tapi, tetap tidak akan jadi sebuah keputusan yang bijak untuk melestarikannya.”

REYNARD THOMPSON
Teori Umum Kekerasan Manusia (1921)
Bagian Satu

 

Dan kutipan-kutipan serupa itu ada di awal tiap bagian cerita.

Picture:

 

Deskripsi di lokasi kejahatan detail. Lebih terkesan teknis, tidak sadis.

Darah yang mengalir ke kepala menyebabkan kulitnya tampak pucat, memar kebiruan. Ketika Giannetto menggulingkan tubuh anak itu, dia melihat bagian depan kausnya bersimbah darah merah. Terkesiap, dia tersandung dan jatuh ke belakang. Dia merangkak beberapa meter di atas telapak dan tumitnya, kemudian bangkit dan berlari. Karena itu, posisi tubuh di foto-foto TKP-terpuntir, wajah menghadap ke atas-tidak akurat.

Anak laki-laki itu ditikam tiga kali di dada. Salah satu tikamannya mengenai jantung dan dengan sendirinya berakibat fatal. Pisaunya dihujamkan langsung ke dalam dan ditarik keluar lagi. Satu-dua-tiga, seperti bayonet. Senjatanya memiliki ujung bergerigi, terbukti dari cabikan di ujung kiri setiap luka tikaman dan dari koyak bahan kausnya. Sudut masuk senjata mengindikasikan seorang penyerang dengan ukuran tubuh sama seperti Ben, sekitar 160 senti, meskipun kondisi tanah yang melandai di taman membuat perkiraan ini tidak dapat diandalkan. Senjata pembunuhnya belum ditentukan. Tidak ada luka-luka pertahanan; tak ada bekas luka di kedua lengan dan tangan korban. Petunjuk terbaik, mungkin, hanyalah sebuah sidik jari utuh, tercetak dalam darah korban, yang terlihat jelas pada label plastik dalam sweter lengan panjang korban yang terbuka ritsletingnya, di mana sang pembunuh kemungkinan sudah mencengkeram kerahnya dna melemparnya menuruni lereng ke dalam parit. Sidik jari itu tidak cocok dengan sidik jari korban ataupun Paula Giannetto.

Halaman 44

 

Ada catatan-catatan kaki yang menjelaskan berbagai kata atau istilah tertentu, termasuk istilah atau situasi hukum.

 

Penjelasan ilmiah melengkapi alur cerita sehingga terasa logis. Misalnya,

Ada dua varian gen spesifik yang dihubungkan dengan perilaku antisosial laki-laki, yang mungkin bisa membantu dalam memahami pola kekerasan multigenerasi dari sebuah keluarga seperti keluargamu. Yang pertama adalah alel sebuah gen bernama MAOA. Gen MAOA terletak pada kromosom X. MAOA mengontrol sebuah enzim yang mengatur metabolisme neurotransmitter tertentu seperti serotonin, norepinefrin, dan dopamin. Sebutannya ‘gen prajurit’ karena diasosiasikan dengan perilaku agresif. Mutasinya disebut MAOA Knockout. Teori ini pernah dikemukakan dalam pengadila sebagai pemicu tindak kekerasa, tapi argumennya waktu tiu terlalu sederhana dan ditolak. Pemahaman kita tentang pengaruh timbal balik lingkungan gen sudah berkembang sejak saat itu. Sains yang kita miliki lebih baik dan maju sangat cepat. Kita bisa mendapatkan kesaksian yang lebih baik sekarang.

Halaman 229

 

Istilah-istilah hukum juga ada di buku ini, tidak sebanyak dan serumit buku-buku John Grisham, tapi tidak terlalu sedikit pula sehingga terabaikan. Misalnya,

Jonathan dan aku berunding tentang setiap juri yang potensial. Kami memiliki enam peremptory challenge – penolakan langsung, yaitu hak untuk menyisihkan seorang calon juri tanpa perlu menjelaskan alasannya dan jumlah challenge for cause – penolakan dengan alasan eksplisit untuk menganggap bahwa juri yang bersangkutan akan bias – yang tak berbatas.
...
Halaman 294

 

Bukan cuma istilah hukum, novel ini juga dilengkapi dengan situasi dan percakapan persidangan. Menarik sekali.

Romance yang manis ada di awal cerita, hanya sedikit adegannya, tapi berkesan karena narasinya yang bagus.

Aku pikir inilah arti cinta abadi sesungguhnya. Kenanganmu tentang seorang gadis di usia tujuh belas tahunnya menjadi sama nyata dan jelasnya seperti wanita paruh baya yang dudul di depanmu. Ini penglihatan ganda yang menyennangkan, melihat dan mengingat ini. Untuk dipandang dengan cara seperti ini adalah untuk dikenal sepenuhnya.

Halaman 289


Di situs Amazon, buku ini mendapatkan respon yang bagus. Para reviewer menyukai keakuratan Landay dalam menyusun latar hukum dalam ceritanya, yang mana tidak mengherankan juga karena latar belakang pendidikan dan profesinya di bidang hukum. Beberapa reviewer menyukai alur cerita Defending Jacob yang tidak biasa dan endingnya yang tak terduga. Ada juga yang sangat menyukai buku ini karena banyak percakapan persidangan di dalam alur cerita.

Di situs Goodreads novel ini tidak mencapai rating 4. Mereka yang memberi rating rendah menyatakan ketidaksukaan mereka terhadap tokoh-tokoh yang ada di dalam cerita, tidak suka pada adegan percakapan di persidangan, dan menganggap ending novel ini 'mengecewakan' dan bahkan 'menjengkelkan'.

Saya pribadi suka Defending Jacob, saya tidak keberatan dengan endingnya yang terbuka karena ada cukup petunjuk yang membuat saya sebagai pembaca untuk dapat mengambil kesimpulan dan bukan ditinggalkan mengawang-awang. Alur ceritanya yang unik, selepas klimaks ternyata ada cerita lagi, justru membuat novel ini berbeda. Para tokohnya memang seolah tidak ada yang benar-benar memiliki karakter positif, tapi peran mereka memang sesuai untuk alur cerita yang dibangun. Saya juga menyukai latar dunia hukum berikut adegan persidangannya. Di buku ini tidak ada adegan yang sadis, minim sexual content. Sedangkan untuk pesan cerita, kita memang harus mengambilnya sendiri dari kesalahan yang dilakukan oleh para tokoh.

 

Siapa William Landay

William Landay lahir di Boston, ia adalah novelis asal Amerika. Landay lulusan Roxbury Latin School di Boston, Yale University dan Boston College Law School. Sebelum terjun ke dunia kepenulisan, Landay mengabdi selama tujuh tahun di Middlesex County, Massachusetts sebagai Assistant District Attorney.

Novel pertamanya yang berjudul Mission Flats mendapatkan penghargaan the John Creasey Dagger (sekarang disebut the New Blood Dagger) sebagai the best debut crime novel tahun 2003 oleh the British Crime Writers Association.

Novel keduanya yang berjudul The Strangler masuk ke dalam shortlist the Strand Magazine Critics Award sebagai the best crime novel tahun 2007.

Novel ketiganya, Defending Jacob, pertama kali dipublikasikan bulan Januari 2012 dan segera menjadi New York Times best seller. Defending Jacob mendapatkan penghargaan the Strand Magazine Critics Award kategori best mystery novel 2012 and menjadi nominasi di beberapa penghargaan lainnya, termasuk the Barry Award dan Hammett Prize kategori best crime novel, the International Thriller Writers Award kategori best thriller; the Harper Lee Prize kategori best legal novel; dan the Goodreads Choice Award kategori best mystery/thriller dan best author.

Defending Jacob mendapatkan rating 3.98 di Goodreads 3.98 dan 4.3 di Amazon.

 

Rekomendasi
Buku ini saya rekomendasikan kepada pembaca dewasa yang menyukai fiksi bergenre law crime mystery - suspense drama beralur cerita 'berbeda'. Tokoh-tokohnya 'sulit untuk disukai. Novel ini beralur maju dengan sudut pandang orang pertama. Ada cerita dibalik cerita, selepas konflik ada bagian lanjutan yang tak terduga. Ending terbuka, tapi cukup petunjuk untuk bisa menyimpulkan sendiri. Latar dunia hukum berikut percakapan di ruang persidangan mengambil porsi yang cukup besar di dalam alur cerita. Tidak ada adegan sadis dan hanya sedikit sexual content. Sisi dramanya melengkapi cerita dengan baik. Hati-hati dengan paragrafnya yang panjang, mungkin akan membuat lelah. Pesan cerita hanya bisa didapat dengan cara berkaca pada kesalahan yang dilakukan para tokoh cerita.

 

 
 

 

-------------------------------------------------------------------------


 

Dipidiff.com adalah sebuah media edukasi yang menginspirasi melalui beragam topik pengembangan diri, rekomendasi buku-buku, dan gaya hidup yang bervibrasi positif.

Diana Fitri, biasa dipanggil Dipi, adalah seorang ibu yang gemar berkebun, dan rutin berolahraga. Gaya hidup sehat dan bervibrasi positif adalah dua hal yang selalu ia upayakan dalam keseharian. Sambil mengasuh putra satu-satunya, ia juga tetap produktif dan berusaha berkembang secara kognitif, sosial, mental dan spiritual.

Lulusan prodi Pemuliaan Tanaman Universitas Padjadjaran, Dipi lalu melanjutkan studi ke magister konsentrasi Pemasaran, namun pekerjaannya justru banyak berada di bidang edukasi, di antaranya guru di Sekolah Tunas Unggul, sekolah kandidat untuk International Baccalaureate (IB), dan kepala bagian Kemahasiswaan di Universitas Indonesia Membangun. Setelah resign tahun 2016, Dipi membangun personal brand Dipidiff hingga saat ini.

Sebagai Certified BNSP Public Speaker dan Certified BNSP Trainerserta certified IALC coach, Dipi diundang oleh berbagai komunitas dan Lembaga Pendidikan untuk berbagi topik membaca, menulis, mereviu buku, public speaking, dan pengembangan diri, misalnya di Kementrian Keuangan, Universitas Negeri Semarang, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, BREED, Woman Urban Book Club, Lions Clubs, Bandung Independent School, The Lady Book Club, Buku Berjalan.id, SMAN 24 Bandung, SMAN 22 Bandung, dan lain-lain. Dipi juga pemateri rutin di platform edukasi www.cakap.com . Dipi meng-coaching-mentoring beberapa remaja dan dewasa di Growth Tracker Program, ini adalah program pribadi, yang membantu (terutama) remaja dan dewasa muda untuk menemukan passion dan mengeluarkan potensi mereka. 

Berstatus bookblogger, reviu-reviu buku yang ia tulis selalu menempati entry teratas di halaman pertama mesin pencari Google, menyajikan ulasan terbaik untuk ribuan pembaca setia. Saat ini Dipi adalah brand ambassador untuk Periplus Bandung dan berafiliasi dengan Periplus Indonesia di beberapa event literasi. Dipi juga menjadi Official Reviewer untuk Republika Penerbit dan berpartner resmi dengan MCL Publisher. Kolaborasi buku-bukunya, antara lain dengan One Peach Media, Hanum Salsabiela Rais Management, KPG, Penerbit Pop, Penerbit Renebook, dan Penerbit Serambi. Reviu buku Dipi bisa dijumpai di www.dipidiff.com maupun Instagram @dipidiffofficial. Dipi host di program buku di NBS Radio. Dulu sempat menikmati masa dimana menulis drop script acara Indonesia Kemarin di B Radio bersama penyiar kondang Sofia Rubianto (Nata Nadia). Podcast Dipi bisa diakses di Spotify DipidiffTalks.

Let's encourage each other to shape a better future through education and book recommendation.

Contact Dipidiff at DM Instagram @dipidiffofficial

 

 

 

TERBARU - REVIEW BUKU

Review Buku The Quiet Tenant - Clémence …

23-08-2023 Dipidiff - avatar Dipidiff

  National Best Seller One of The Most Anticipated Novels of 2023 GMA Buzz Pick A LibraryReads #1 Pick One of The Washington Post’s Notable Summer Books 2023One of Vogue’s Best Books of 2023One of Goodreads’s Most Anticipated Books...

Read more

Review Buku The Only One Left - Riley Sa…

23-07-2023 Dipidiff - avatar Dipidiff

    Editor's Pick Best Mystery, Thriller & Suspense The Instant New York Times Bestseller Named a summer book to watch by The Washington Post, Boston Globe, USA Today, Oprah, Paste, Country Living, Good Housekeeping, and Nerd Daily Judul...

Read more

Review Buku Helium Mengelilingi Kita - Q…

14-06-2023 Dipidiff - avatar Dipidiff

  Judul : Helium Mengelilingi Kita Penulis : Qomichi Jenis Buku : Sastra Fiksi, Coming of Age Penerbit : MCL Publisher Tahun Terbit : Maret 2023 Jumlah Halaman :  246 halaman Dimensi Buku : 14 x 20,5...

Read more

Review Buku Earthlings - Sayaka Murata

14-02-2023 Dipidiff - avatar Dipidiff

A New York Times Book Review Editors' ChoiceNamed a Best Book of the Year by the New York Times, TIME and Literary HubNamed a Most Anticipated Book by the New York Times, TIME, USA Today, Entertainment Weekly, the Guardian, Vulture, Wired, Literary Hub, Bustle, PopSugar, and Refinery29   Judul...

Read more

TERBARU - STORIES OF PLACES

Tomoro Coffee (a Story)

11-09-2024 Dipidiff - avatar Dipidiff

  Bandung sudah mulai masuk musim penghujan, setidaknya begitulah kelihatannya, karena dua hari ini hujan turun menjelang sore atau malam hari. Cuaca juga cenderung mendung dan syahdu. Cocok untuk ngopi di...

Read more

Woodyland Eatery Bandung (a Story)

23-07-2024 Dipidiff - avatar Dipidiff

    Tak terasa Juli 2024 tiba. Saya masih ingat begitu susahnya mengatur jadwal untuk sekadar ngopi di cafe atau resto bersama teman. Agenda yang satu ini memang salah satu yang paling...

Read more

Kalpa Tree di Ciumbuleuit Bandung (a Sto…

11-08-2022 Dipidiff - avatar Dipidiff

Airy, stylish international restaurant with glass walls, plants & wine, plus a pool & garden.   Baru kemarin, Rabu tanggal 10 Agustus 2022 saya ke Kalpa Tree dalam rangka meeting. Sebenarnya ini...

Read more

Marka Cafe + Kitchen (a Review)

16-10-2019 Dipidiff - avatar Dipidiff

  Untuk mereka yang biasa ngafe atau duduk-duduk nongkrong sambil menikmati kopi pasti sudah kenal kafe yang satu ini. Saya juga tahu Marka cafe karena diajak partner saya ngobrol-ngobrol tukar pikiran...

Read more

Cafe Nanny's Pavillon (a Review)

27-07-2019 Dipidiff - avatar Dipidiff

  "Do what you love, love what you do". Saya masih ingat sekali menggunakan kutipan itu untuk caption instagram saya waktu posting foto Nanny's Pavillon. Tapi benar ya, rasanya hari itu...

Read more

The Warung Kopi by Morning Glory (a Stor…

28-03-2019 Dipidiff - avatar Dipidiff

  Setengah ga nyangka dan setengah takjub juga begitu nemu kafe asyik kayak begini di wilayah Bandung Timur. Maklum sudah keburu kerekam di memori otak kalau kafe-kafe cozy adanya cuma di...

Read more

TERBARU - SELF EDUCATION

10 Tips Mengatasi Kesepian

05-12-2021 Dipidiff - avatar Dipidiff

  Apakah kamu akhir-akhir ini merasa kesepian? Rasa sepi ini ga cuma hadir saat sendiri, tapi juga di tengah keramaian, atau bahkan saat bersama orang-orang terdekat. Ada sebuah rasa hampa yang...

Read more

Tentang Caranya Mengelola Waktu

11-08-2021 Jeffrey Pratama - avatar Jeffrey Pratama

  “Seandainya masih ada waktu...” Berani taruhan, diantara kita, pasti pernah berkomentar seperti di atas, atau yang mirip-mirip, minimal sekali seumur hidup. Waktu merupakan satu-satunya sumber daya yang tidak dapat diproduksi ulang. Apa...

Read more

Cara Membuat Perpustakaan Pribadi di Rum…

25-09-2020 Dipidiff - avatar Dipidiff

  Perpustakaan sendiri punya kenangan yang mendalam di benak saya. Saya yakin teman-teman juga punya memori tersendiri ya tentang library. Baca juga "Arti Perpustakaan Bagi Para Pecinta Buku" Baca juga "Perpustakaan Luar...

Read more

The Five Things Your Website Should Incl…

17-08-2019 Dipidiff - avatar Dipidiff

  Website dan blog adalah portal wajib perusahaan masa kini. Penyebabnya tentu saja adalah kemajuan teknologi seperti internet dan gadget. Jaman sekarang memiliki bisnis tak harus memiliki bangunan fisik, cukup dengan...

Read more