0

Review Buku Homo Deus - Yuval Noah Harari

Published: Sunday, 09 December 2018 Written by Dipidiff

 

Judul : Homo Deus – a Brief History of Tomorrow

Penulis : Yuval Noah Harari

Jenis Buku : Non Fiksi - Sejarah

Penerbit : Vintage Publishing

Tahun Terbit : 2017

Jumlah Halaman :  528 halaman

Dimensi Buku :  19.60 x 12.90 x 5.00 cm

Harga : Rp. 187.000 * harga sewaktu-waktu dapat berubah

ISBN : 9781784703936

Paperback

 

Edisi Bahasa Inggris 

New York Times Bestseller

Available at Periplus Setiabudhi Bookstore (ig @Periplus_setiabudhi @Periplus_husein1 @Periplus_husein2)

 

 

Sekelumit Tentang Isi

Yuval Noah Harari, penulis buku terlaris New York Times yang terkenal dengan buku Sapiens nya yang fenomenal di dunia internasional, kini kembali dengan sebuah buku yang sama-sama asli, menarik, dan provokatif. Ia mengubah fokus bahasannya dari awal mula Homo sapiens ke masa depan umat manusia dan upaya manusia untuk mengubah dirinya menjadi "dewa".

Manusia telah berhasil melakukan hal yang mustahil dan mengendalikan kelaparan, wabah, serta perang. Ini mungkin tampak sulit diterima, tetapi, seperti yang Harari jelaskan dalam gaya khasnya — menyeluruh, namun memukau — kelaparan, wabah, dan perang telah berubah dari kekuatan alam yang tak dapat dipahami dan tak terkendali menjadi tantangan yang bisa dikelola. Untuk pertama kalinya, lebih banyak orang mati karena makan terlalu banyak daripada makan terlalu sedikit; lebih banyak orang meninggal karena usia tua daripada oleh penyakit menular; dan lebih banyak orang melakukan bunuh diri daripada dibunuh oleh tentara, teroris dan penjahat, atau gabungan ketiganya.

Lalu apa yang akan menggantikan kelaparan, wabah, dan perang di agenda utama manusia masa kini? Sebagai dewa-buatan sendiri di bumi, apa yang akan kita tentukan, dan pencarian apa yang akan kita lakukan? Kita akan dihadapkan pada dua pertanyaan mendasar: Ke mana kita akan pergi? Dan bagaimana kita melindungi dunia yang rapuh ini dari kekuatan destruktif kita sendiri? Inilah tahap evolusi manusia berikutnya. Inilah Homo Deus.

Yuk kita intip daftar isinya
1 The New Human Agenda

Part I Homo Sapiens Conquers the World
2 The Anthropocene
3 The Human Spark

Part II Homo Sapiens Gives Meaning to the World
4. The Storytellers
5 The Odd Couple
6 The Modern Covenant
7 The Humanist Revolution

Part III Homo Sapiens Loses Control
8 The Time Bomb in the Laboratory
9 The Great Decoupling
10 The Ocean of Consciousness
11 The Data Religion

Notes
Acknowledgements
Image Credits
Index

 
Bagian pertama buku ini membahas hubungan antara sapiens dan hewan lain, dalam upaya untuk memahami keistimewaan manusia dibanding spesies lainnya.

Bagian kedua buku Homo Deus menelaah kembali dunia yang diciptakan Homo sapiens di millenia terakhir dan apa saja yang membawa kita ke persimpangan jalan saat ini. Bagaimana dalam keyakinannya Homo sapiens menjadi percaya bahwa alam semesta berputar di sekitar manusia dan manusia adalah sumber dari semua makna dan otoritas? Apa implikasi ekonomi, sosial dan politik dari fenomena ini semua? Bagaimana hal tersebut membentuk kehidupan sehari-hari dan cita rasa seni kita, serta keinginan kita yang paling rahasia?

Bagian ketiga dari buku ini menelaah kembali hal-hal yang akan terjadi di awal abad ke dua puluh satu. Berdasarkan pemahaman yang jauh lebih dalam tentang umat manusia dan keyakinan manusia, semuanya akan menggambarkan keadaan kita saat ini dan kemungkinan di masa depan. Bagaimana pencarian untuk keabadian, kebahagiaan dan keilahian mengguncang fondasi keyakinan kita dalam kemanusiaan? Apa tanda-tandanya? Jika humanisme memang akan hilang dari keyakinan umat manusia, apa yang mungkin terjadi?

 

Seputar Fisik Buku dan Disainnya


Bagi saya disain cover buku ini menarik sekali. Sederhana tapi terkesan elegan. Dominasi hitam dengan tambahan warna putih dan merah. Ini rasanya cocok pula dengan bahasan penulis di buku ini yang menyimpan "kengerian" masa depan manusia.

Tiga bagian utama buku dipisahkan oleh satu halaman khusus yang bertuliskan Part 1, Part 2, dan Part 3. Di bawah tulisan masing-masing Part, ada beberapa pertanyaan yang mewakili inti pembahasan di bab tersebut.

 

Picture : Halaman pemisah bagian buku

 

Opini


Sama seperti buku pertamanya, Sapiens The Brief History of Humankind, Harari juga memiliki kemampuan yang luwes dalam membuka topik bahasan Homo Deus. Narasinya yang menggiring arah pikiran kita tak jarang diakhiri dengan kalimat pertanyaan untuk memancing lebih banyak lagi rasa keingintahuan dan fokus yang mendalam.

Acknowledging our past achievements sends a message of hope and responsibility, encouraging us to make even greater efforts in the future. Given our twentieth-century accomplishments, if people continue to suffer from famine, plague and war, we cannot blame it on nature or on God. It is within our power to make things better and to reduce the incidence of suffering even further.

Yet appreciating the magnitude of our achievements carries another messages: history does not tolerate a vacuum. If incidence of famine, plague and war are decreasing, something is bound to take their place on the human agenda. We had better think very carefully what it is going to be. Otherwise, we might gain complete victory in the old battlefields only to be caught completely unaware on entirely new fronts. What are the projects  that will replace famine, plague and war at the top of the human agenda in the twenty-first century?

Page 22-23

 

 

Narasinya luwes dan kadang lucu. Analoginya juga cerdas. Contohnya,

What we call sensations and emotions are in fact algorithms. The baboon feels hunger, he feels fear and trembling at the sight of the lion, and he feels his mouth watering at the sight of the bananas. Within a split second, he experiences a storm of sensations, emotions and desires, which is nothing but the process of calculation, the result will appear as a feeling: the baboon will suddenly feel his spirit rising, his hairs standing on end, his muscles tensing, his chest expanding, and he will inhale a big breath, and ‘Forward! I can do it! To the bananas!’ Alternativelym he may be overcome by fear, his shoulders will droop, his stomach will turn, his legs will give way, and ‘Mama! A lion! Help!’ sometimes the probabilities match so evenly that it is hard to decide. This too will manifest itself as a feeling. The baboon will feel confused and indecisive. ‘Yes... No... Yes... No... Damn! I dont know what to do!’

Page 100


 
Selain fakta-fakta ilmiah, Harari juga mengaitkan pemaparannya yang sukar dibantah dengan berbagai sudut pandang sebuah paham atau religi. Salah satunya seperti di bawah ini,

The Buddhist view of happiness has a lot in common with the biochemical view. Both agree that pleasant sensations disappear as fast as they arise, and that as long as people crave pleasant sensations without actually experiencing them, they remain dissatisfied. However, this problem has two very different solutions. The biochemical solution is to develop products and treatments that will provide humans with an unending stream of pleasure sensations, so we will never be without them. The Buddha’s suggestion was to reduce our craving for pleasant sensations, and not allow them to control our lives. According to Buddha, we can train our minds to observe carefully how all sensations constantly arise and pass. When the mind learns to see our sensations...

Page 48

 

Secara psikologis kita pun seakan selalu diberi jawaban yang argumentatif oleh penulis atas keraguan kita pada topik-topik yang ia bahas. Misalnya,

This may sound like science fictions, but it's already a reality. Monkeys have recently learned to control bionic hands and feet disconnected from their bodies, through electrodes implanted in their brains. Paralysed patients are able to move bionic limbs or operate computers by the power of thought alone. If you wish you can already remote-control electric devices in your house using an electric ‘mind-reading’ helmet. The helmet inquires no brain implants. It functions by reading the electric signal passing through your scalp. If you want to turn on the light in the kitchen, you just wear the helmet, imagine some preprogrammed mental sign (e.g. imagine your right hand moving), and the switch turns on. You can buy such helmets online for a mere $400.

Page 51

 

Homo Deus jelas dimaksudkan bukan sebagai buku yang berisi ramalan masa depan, tapi lebih menyerupai gambaran kemungkinan yang akan terjadi di masa depan. Hal ini cukup jelas disampaikan oleh Harari di dalam bukunya.

We don't know where these paths might lead us, nor what our godlike descendants will look like. Foretelling the future was never easy, and revolutionary biotechnologies make it even harder. For as difficult as it is to predict the impact  of new technologies in fields like transportation, communication and energy, technologies for upgrading humans pose a completely different kind of challenge. Since they can be used to transform human minds and desires, people possessing present-day minds and desires by definition cannot fathom their implications,

Page 52


... this prediction is less of a prophecy and more a way of discussing our present choice. If the discussion makes us choose differently, so that the prediction is proven wrong, all the better. What’s the point of making predictions if they cannot change anything?

Page 65


All the scenarios outlined in this book should be understoof as possibilities rather than prophecies. If you dont like some of these possibilities you are welcome to think and behave in new ways that will prevent these particular possibilities from materialising.

Page 461

 

Tapi tetap saya isi buku Homo Deus terasa mengguncang pikiran dan mengerikan. Masa depan umat manusia di tengah kemajuan teknologi yang tak terbendung bisa sangat mengerikan jika salah jalan. Benarkah kita tidak perlu merasa panik?

No need to panic, though. At least not immediately. Upgrading Sapiens will be a gradual historical process than a Hollywood apocalype. Homo sapiens is not going to be exterminated by a robot revolt. Rather, Homo sapiens is likely to upgrade itself step by step, merging with robots and computers in the process, until our descendants will look back and realise that they are no longer the kind of animal that wrote in Bible, built in the Great Wall of Chine and laughed at Charlie Caplin’s antics. This will not happen in a day or a year. Indeed, it is already happening right now, through immunerable mundane actions...
Page 56

 

 
Sisipan cerita-cerita dan humornya iuga masih terasa di buku Homo Deus, sama seperti buku pertamanya, Sapiens. Begitupun bahasan topik yang dijelaskan dari sudut ilmu biologi. Misalnya yang saya kutip di bawah ini,

Sexual reproduction is a lottery. (A famous – and probably apocryphal – anecdote tells of a meeting in 1923 between Nobel Prize laureate Anatole France and the beautiful and talented dancer Isadora Duncan. Discussing the then popular eugenics movement, Duncan said, ‘Just imagine a child with my beauty and your brains.’) Well then, why not rig the lottery? Fertilise several eggs, and choose the one with the best combination. Once stemcell research enables us to create an unlimited supply of human embryos on the cheap, you can select your optimal baby from among hundreds of candidates, all carrying your DNA, all perfectly natural, and none requiring any futuristic genetic engineering. Iterate this procedure for a few generations, and you could easily end up with superhumans (or a creepy dystopia).
Page 61

 

Kalimat-kalimat yang penting perlu untuk dikutip dan digaris bawahi. Misalnya,

Knowledge that does not change behaviour is useless. But knowledge that changes behaviour quickly loses its relevance. The more data we have and the better we understand history, the faster history alters its course, and the faster our knowledge becomes outdated.
Page 67

 

Studying history will not tell us what to choose, but at least it gives us more options.
Page 69


People usually afraid of change because they fear the unknown. But the singles greatest constant of history is that everything changes.

Page78

 

Apa yang disampaikan Harari menyadarkan kita akan kemungkinan masa depan umat manusia. Hal-hal yang tak masuk akal perlahan terasa mungkin untuk jadi kenyataan.

Predicting that humankind will try to gain immortality, bliss and divinity is much like predicting that people building a house will want a lawn in their front yard. It sounds very likely. But once you say it out loud, you can begin to think about alternatives.

Pages 79

 
Tiga hal penting yang dibahas Harari dalam Homodeus adalah humanisme, kekuatan data, dan manusia super.

To understand all this we need to go back and investigate who Homo sapiens really is, how humanism became the dominant world religion and why attempting to fulfil the humanist dream is likely to cause its disintergration. This is the basic plan of the book.

Page76

 

Banyak teori hasil pemikiran para ilmuwan yang dimunculkan juga oleh Harari di bukunya. Cerita-cerita tentang hasil penelitian ini sangat menarik untuk disimak. Salah satunya yang saya kutip di bawah ini berikut gambar pelengkapnya.

In 1907 the psychologist Oskar Pfungst began another investigation that finally revealed the truth. It turned out that Hans got the answers right by carefully observing the body language and facial expressions of his interlocutors. When Hans was asked what is four times three, he knew from past experience that the human was expecting him to tap his hoof a given number of times. He began taping, while closely monitoring the human..

Page 150 


Picture: Foto Hans si kuda jenius

 
Di tiap akhir bab selalu ada paragraf yang menyimpulkan sedikit tentang topik yang baru dibahas di bas bersangkutan, ditambah informasi topik apa yang akan dibahas di bab selanjutnga. Contohnya di bawah ini,

.... linking science and humanism may well crumble and give way to a very different kind of deal, between science and some new post-humanist religion. We will dedicate the next to chapters to understanding the modern covenant between science and humanism. The third and final part of the book will then explain why this covenant is disintegrating, and what new deal might replace it.

Page 232

 

Bagian terbaik lainnya dari buku ini adalah isinya yang selalu mengajak kita berpikir dan merenung tentang berbagai hal penting dalam sejarah dan masa depan umat manusia

We dont need any gods to limit our power and give us meaning – the free choices of customers and voters supply us with all the meaning we require. What, then, will happen once we realise that customers and voters never make free choices, and once we have the technology to calculate, design or outsmart their feelings? If the whole universe is pegged to the human experience, what will happen once the human experience becomes just another designable product, no different in essence from any other item in the supermarket?

Page 323

 

Selain gambar-gambar pelengkap (di buku Sapiens pun demikian), isi buku tak melulu paragraf berisi tulisan, tapi kadang berbentuk poin-poin atau skema.

Yet if we take the really grand view of life, all other problems and developments are overshadowed by three interlinked processes.
1.    Science is converging on an all-encompassing dogma, which says that organism are algorithms and life is data processing.
2.    Intelligence is decoupling from consciousness.
3.    Non-conscious but highly intelligent algorithms may soon know us better than we know ourselves.
Page 462

 

Bagi saya buku kedua Yuval Noah Harari ini sama bagusnya dengan buku pertamanya, Sapiens. Gaya menulis Harari yang cerdas, hidup, sederhana, humoris, dan mampu memprovokasi pembaca adalah modal utamanya dalam menarik begitu banyak pembaca hingga ide-ide inti yang ia sampaikan di Homo Deus bisa diterima oleh banyak orang. Banyak sekali pujian yang diberikan oleh para reviewer baik di Amazon maupun Goodreads untuk buku ini.

Meski hampir setengah lebih bab dalam buku sebenarnya semacam pengulangan buku Sapiens, Homo Deus tetap tidak kehilangan esensinya karena fokus bahasannya yang berbeda dengan buku pertama. Sapiens membahas histori umat manusia, Homo Deus membahas prediksi masa depan manusia. Tapi hati-hati bagi yang tidak tahu ini, mungkin saja akan merasa kecewa karenanya.

Soal benar tidaknya masa depan kita umat manusia akan seperti apa yang diprediksi oleh Harari, itu tidak menjadi soal. Sebab seperti kata penulis, justru aksi saat inilah yang terpenting bagi kita semua, agar jangan sampai umat manusia di masa depan mengalami kehancuran.

Apa saja yang harus kita lakukan berarti? Itu semua juga diberikan gambaran solusinya oleh Prof Yuval Noah Harari di Homo Deus. Teman-teman bisa baca sendiri nanti.

 

Siapa Yuval Noah Harari


Yuval Noah Harari adalah sejarawan dan penulis asal Israel. Dia juga seorang profesor di Departemen Sejarah di Hebrew University.

Publikasi awal Harari berkaitan dengan apa yang ia gambarkan sebagai "revolusi kognitif" yang terjadi kira-kira 50.000 tahun yang lalu, ketika Homo sapiens menggantikan spesies Neandertal, lalu mengembangkan keterampilan bahasa dan membangun masyarakat yang terstruktur, kemudian naik tingkat sebagai predator puncak.

Buku-bukunya yang baru-baru ini dipublikasikan lebih berhati-hati. Ia membahas konsekuensi bioteknologi futuristik di mana mahluk hidup dilampaui oleh ciptaan mereka sendiri; Yuval Noah Harari mengatakan "Homo sapiens as we know them will disappear in a century or so".

Bukunya yang berjudul Sapiens: A Brief History of Humankind diterbitkan di Hebrew tahun 2011 lalu di Inggris pada tahun 2014.

sejak itu buku Sapiens telah diterjemahkan ke dalam 30 bahasa. Buku ini meneliti seluruh sejarah manusia, dari evolusi Homo sapiens di Zaman Batu hingga revolusi politik dan teknologi abad ke-21. Sapiens edisi bahasa Ibrani menjadi buku terlaris di Israel, dan menghasilkan banyak minat baik di komunitas akademis dan di kalangan masyarakat umum, mengubah Harari menjadi selebriti. Klip video YouTube dari ceramah Harari tentang sejarah dunia telah dilihat oleh puluhan ribu orang Israel.

Bukunya Homo Deus: A Brief History of Tomorrow diterbitkan pada tahun 2016, menguji kemungkinan masa depan Homo sapiens. Premis buku tersebut menguraikan bahwa di masa depan, umat manusia cenderung melakukan upaya signifikan untuk mendapatkan kebahagiaan, keabadian, dan kekuatan seperti Tuhan atau manusia super.

Buku terbaru Harari berjudul 21 Lessons for the 21st Century dan lebih berfokus membahas apa yang terjadi saat ini. Buku ini diterbitkan pada 30 Agustus 2018.

Harari dua kali memenangkan Polonsky Prize untuk "Kreativitas dan Orisinalitas", pada tahun 2009 dan 2012. Pada tahun 2011 ia memenangkan Society for Military History's Moncado Award untuk artikel yang luar biasa dalam sejarah militer. Pada 2012 ia terpilih menjadi Young Israeli Academy of Sciences.

Buku-buku Yuval Noah Harari
·         21 Lessons for the 21st Century (2018)
·         Homo Deus: A Brief History of Tomorrow (2016)
·         Sapiens: A Brief History of  Humankind (2014)
·         The Ultimate Experience: Battlefield Revelations and the Making of Modern War Culture (2008)
·         Special Operations in the Age of Chivalry (2007)
·         Renaissance Military Memoirs: War, History and Identity (2004)

Homo Deus mendapatkan rating 4.4 di Amazon dan 4.3 di situs Goodreads.

 

Rekomendasi
Saya rekomendasikan buku ini untuk pembaca yang mencari buku referensi tentang masa depan umat manusia, kemajuan teknologi khususnya artificial intelligency, manusia super, dan kekuatan data, yang dibahas secara ilmiah dan dari berbagai bidang ilmu diantaranya biologi dan histori, dilengkapi dengan gambar penunjang, teori ilmiah beserta perdebatannya, semua informasi bersumber dari data yang valid, gaya bahasa santai dan luwes sehingga enak dibaca dan mudah dipahami. Buku ini juga memiliki pesan yang penting untuk kita umat manusia.



 

Jika Anda suka dan merasa mendapatkan manfaat dari konten di blog Dipidiff.com, sekarang Anda bisa mendukung pengembangan blog ini dengan mendonasikan uang mulai dari seribu rupiah atau mempertimbangkan untuk mendukung rutin per bulannya. Terimakasih.

Donasi dapat ditransfer ke:

BCA 740 509 5645

Konfirmasi transfer ke DM Instagram @dipidiffofficial

 

-------------------------------------------------------------------------


 

Dipidiff.com adalah sebuah media edukasi yang menginspirasi melalui beragam topik pengembangan diri, rekomendasi buku-buku, dan gaya hidup yang bervibrasi positif.

Diana Fitri, biasa dipanggil Dipi, adalah seorang ibu yang gemar berkebun, dan rutin berolahraga. Gaya hidup sehat dan bervibrasi positif adalah dua hal yang selalu ia upayakan dalam keseharian. Sambil mengasuh putra satu-satunya, ia juga tetap produktif dan berusaha berkembang secara kognitif, sosial, mental dan spiritual.

Lulusan prodi Pemuliaan Tanaman Universitas Padjadjaran, Dipi lalu melanjutkan studi ke magister konsentrasi Pemasaran, namun pekerjaannya justru banyak berada di bidang edukasi, di antaranya guru di Sekolah Tunas Unggul, sekolah kandidat untuk International Baccalaureate (IB), dan kepala bagian Kemahasiswaan di Universitas Indonesia Membangun. Setelah resign tahun 2016, Dipi membangun personal brand Dipidiff hingga saat ini.

Sebagai Certified BNSP Public Speaker dan Certified BNSP Trainerserta certified IALC coach, Dipi diundang oleh berbagai komunitas dan Lembaga Pendidikan untuk berbagi topik membaca, menulis, mereviu buku, public speaking, dan pengembangan diri, misalnya di Kementrian Keuangan, Universitas Negeri Semarang, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, BREED, Woman Urban Book Club, Lions Clubs, Bandung Independent School, The Lady Book Club, Buku Berjalan.id, SMAN 24 Bandung, SMAN 22 Bandung, dan lain-lain. Dipi juga pemateri rutin di platform edukasi www.cakap.com . Dipi meng-coaching-mentoring beberapa remaja dan dewasa di Growth Tracker Program, ini adalah program pribadi, yang membantu (terutama) remaja dan dewasa muda untuk menemukan passion dan mengeluarkan potensi mereka. 

Berstatus bookblogger, reviu-reviu buku yang ia tulis selalu menempati entry teratas di halaman pertama mesin pencari Google, menyajikan ulasan terbaik untuk ribuan pembaca setia. Saat ini Dipi adalah brand ambassador untuk Periplus Bandung dan berafiliasi dengan Periplus Indonesia di beberapa event literasi. Dipi juga menjadi Official Reviewer untuk Republika Penerbit dan berpartner resmi dengan MCL Publisher. Kolaborasi buku-bukunya, antara lain dengan One Peach Media, Hanum Salsabiela Rais Management, KPG, Penerbit Pop, Penerbit Renebook, dan Penerbit Serambi. Reviu buku Dipi bisa dijumpai di www.dipidiff.com maupun Instagram @dipidiffofficial. Dipi host di program buku di NBS Radio. Dulu sempat menikmati masa dimana menulis drop script acara Indonesia Kemarin di B Radio bersama penyiar kondang Sofia Rubianto (Nata Nadia). Podcast Dipi bisa diakses di Spotify DipidiffTalks.

Let's encourage each other to shape a better future through education and book recommendation.

Contact Dipidiff at DM Instagram @dipidiffofficial

 

 

 

TERBARU - Review Buku

Starbucks Jatinangor (a Story)

25-09-2023 Dipidiff - avatar Dipidiff

  Teman-teman sering menghabiskan waktu di Starbucks? Saya tidak. Alasan utama saya tidak sering ke Starbucks karena cafe kopi yang satu ini memang tidak ada di wilayah sekitar rumah saya. Tapi sekarang...

Read more

Review Buku Fourth Wing - Rebecca Yarros

14-09-2023 Dipidiff - avatar Dipidiff

  An Instant New York Times BestsellerA Goodreads Most Anticipated Book Judul : Fourth Wing (The Empyrean, 1) Penulis : Rebecca Yarros Jenis Buku : Epic Fantasy, Romantic Fantasy, Sword & Sorcery Fantasy Penerbit : Piatkus, an...

Read more

Review Buku The Quiet Tenant - Clémence …

23-08-2023 Dipidiff - avatar Dipidiff

  National Best Seller One of The Most Anticipated Novels of 2023 GMA Buzz Pick A LibraryReads #1 Pick One of The Washington Post’s Notable Summer Books 2023One of Vogue’s Best Books of 2023One of Goodreads’s Most Anticipated Books...

Read more

Review Buku The Only One Left - Riley Sa…

23-07-2023 Dipidiff - avatar Dipidiff

    Editor's Pick Best Mystery, Thriller & Suspense The Instant New York Times Bestseller Named a summer book to watch by The Washington Post, Boston Globe, USA Today, Oprah, Paste, Country Living, Good Housekeeping, and Nerd Daily Judul...

Read more

Review Buku Helium Mengelilingi Kita - Q…

14-06-2023 Dipidiff - avatar Dipidiff

  Judul : Helium Mengelilingi Kita Penulis : Qomichi Jenis Buku : Sastra Fiksi, Coming of Age Penerbit : MCL Publisher Tahun Terbit : Maret 2023 Jumlah Halaman :  246 halaman Dimensi Buku : 14 x 20,5...

Read more

Review Buku The Book You Wish Your Paren…

29-04-2023 Dipidiff - avatar Dipidiff

The Sunday Times No. 1 Bestseller, lebih dari 1,3 juta eksemplar terjual di seluruh dunia.   Judul : The Book You Wish Your Parents Had Read (Orang Tuamu Wajib Membaca Buku Ini, dan...

Read more

Review Buku Sang Cipta Rasa - Fahd Pahde…

16-04-2023 Dipidiff - avatar Dipidiff

  Judul : Sang Cipta Rasa  Penulis : Fahd Pahdepie Editor: Triana Rahmawati Ilustrator: Agung Pamukti Jenis Buku : Non Fiksi Religi, Pengembangan Diri Penerbit : Republika Penerbit Tahun Terbit : 2023 Jumlah Halaman :  270 halaman Dimensi Buku...

Read more

Review Buku Damba, Lara, dan Cinta - Ste…

12-04-2023 Dipidiff - avatar Dipidiff

  Judul : Damba, Lara, dan Cinta - Enam Cerita Perempuan Asia Penulis : Stefano Romano Editor: Anwar Holid Jenis Buku : Kumpulan Cerpen Penerbit : MCL Publisher Tahun Terbit : 2023 Jumlah Halaman : 134 halaman Dimensi...

Read more

Review Buku Love is The Answer - Arvan P…

11-04-2023 Dipidiff - avatar Dipidiff

Buku Pilihan Kick Andy   Judul : Love is The Answer Penulis : Arvan Pradiansyah Jenis Buku : Pengembangan Diri Penerbit : PT Integritas Lestari Manajemen Tahun Terbit : Agustus 2022 Jumlah Halaman : 184 halaman Harga :...

Read more

Review Buku Novelist as a Vocation - Har…

01-03-2023 Dipidiff - avatar Dipidiff

  New York Times Best Seller Sunday Times and New Stateman Book of The Year A Most Anticipated Book: Esquire, Vulture, LitHub, New York Observer   Judul : Novelist as a Vocation Penulis : Haruki Murakami Alih Bahasa...

Read more

Review Buku Earthlings - Sayaka Murata

14-02-2023 Dipidiff - avatar Dipidiff

A New York Times Book Review Editors' ChoiceNamed a Best Book of the Year by the New York Times, TIME and Literary HubNamed a Most Anticipated Book by the New York Times, TIME, USA Today, Entertainment Weekly, the Guardian, Vulture, Wired, Literary Hub, Bustle, PopSugar, and Refinery29   Judul...

Read more

Review Buku What Moves The Dead - T. Kin…

03-01-2023 Dipidiff - avatar Dipidiff

An Instant USA Today & Indie BestsellerA Barnes & Noble Book of the Year FinalistA Goodreads Best Horror Choice Award NomineeFrom T. Kingfisher, the award-winning author of The Twisted Ones, comes What Moves the...

Read more

List of Dipidiff's Book Reviews

28-12-2022 Dipidiff - avatar Dipidiff

  2023 Fiction JJ. Goes to The Potty. Part of CoComelon (30 books). Tina Gallo. Simon Spotlight, 2023. 16 pages. *Children Book. Baca Review di: Instagram @dipidiffofficial Haruki Murakami, Manga Stories. Adapted by Jean-Christophe Deveney. Illustration...

Read more

Review Buku Kiki's Delivery Service - Ei…

21-12-2022 Dipidiff - avatar Dipidiff

  A Junior Library Guild Selection. Kiki's Delivery Service is a Japanese classic, beautifully translated by Emily Balistrieri and brought to life with exquisite illustrations by Joe Todd-Stanton. Judul : Kiki's Delivery Service Penulis...

Read more

Review Buku Hayya - Helvy Tiana Rosa …

19-12-2022 Dipidiff - avatar Dipidiff

  Judul : Hayya Penulis : Helvy Tiana Rosa & Benny Arnas Jenis Buku : Fiksi Religi Penerbit : Republike Penerbit Tahun Terbit : Juni 2022 Jumlah Halaman :  294 halaman Dimensi Buku : 14 x 3...

Read more

Review Buku Seni Memahami Perasaan Anak …

11-12-2022 Dipidiff - avatar Dipidiff

  Judul : Seni Memahami Perasaan Anak Penulis : Park Jae Yon Penerjemah: Putri Permata Sari Penyunting: Aprilia Ramadhani dan Anggi Mahasanghika Ilustrasi Sampul dan Isi : Gong In Young Sampul dan Isi Diolah Kembali oleh...

Read more

TERBARU - REVIEW CAFE & RESTORAN

Starbucks Jatinangor (a Story)

25-09-2023 Dipidiff - avatar Dipidiff

  Teman-teman sering menghabiskan waktu di Starbucks? Saya tidak. Alasan utama saya tidak sering ke Starbucks karena cafe kopi yang satu ini memang tidak ada di wilayah sekitar rumah saya. Tapi sekarang...

Read more

Kalpa Tree di Ciumbuleuit Bandung (a Sto…

11-08-2022 Dipidiff - avatar Dipidiff

Airy, stylish international restaurant with glass walls, plants & wine, plus a pool & garden.   Baru kemarin, Rabu tanggal 10 Agustus 2022 saya ke Kalpa Tree dalam rangka meeting. Sebenarnya ini...

Read more

Marka Cafe + Kitchen (a Review)

16-10-2019 Dipidiff - avatar Dipidiff

  Untuk mereka yang biasa ngafe atau duduk-duduk nongkrong sambil menikmati kopi pasti sudah kenal kafe yang satu ini. Saya juga tahu Marka cafe karena diajak partner saya ngobrol-ngobrol tukar pikiran...

Read more

Cafe Nanny's Pavillon (a Review)

27-07-2019 Dipidiff - avatar Dipidiff

  "Do what you love, love what you do". Saya masih ingat sekali menggunakan kutipan itu untuk caption instagram saya waktu posting foto Nanny's Pavillon. Tapi benar ya, rasanya hari itu...

Read more

The Warung Kopi by Morning Glory (a Stor…

28-03-2019 Dipidiff - avatar Dipidiff

  Setengah ga nyangka dan setengah takjub juga begitu nemu kafe asyik kayak begini di wilayah Bandung Timur. Maklum sudah keburu kerekam di memori otak kalau kafe-kafe cozy adanya cuma di...

Read more

TERBARU - PERSONAL GROWTH & DEVELOPMENT

10 Tips Mengatasi Kesepian

05-12-2021 Dipidiff - avatar Dipidiff

  Apakah kamu akhir-akhir ini merasa kesepian? Rasa sepi ini ga cuma hadir saat sendiri, tapi juga di tengah keramaian, atau bahkan saat bersama orang-orang terdekat. Ada sebuah rasa hampa yang...

Read more

Tentang Caranya Mengelola Waktu

11-08-2021 Jeffrey Pratama - avatar Jeffrey Pratama

  “Seandainya masih ada waktu...” Berani taruhan, diantara kita, pasti pernah berkomentar seperti di atas, atau yang mirip-mirip, minimal sekali seumur hidup. Waktu merupakan satu-satunya sumber daya yang tidak dapat diproduksi ulang. Apa...

Read more

Cara Membuat Perpustakaan Pribadi di Rum…

25-09-2020 Dipidiff - avatar Dipidiff

  Perpustakaan sendiri punya kenangan yang mendalam di benak saya. Saya yakin teman-teman juga punya memori tersendiri ya tentang library. Baca juga "Arti Perpustakaan Bagi Para Pecinta Buku" Baca juga "Perpustakaan Luar...

Read more

The Five Things Your Website Should Incl…

17-08-2019 Dipidiff - avatar Dipidiff

  Website dan blog adalah portal wajib perusahaan masa kini. Penyebabnya tentu saja adalah kemajuan teknologi seperti internet dan gadget. Jaman sekarang memiliki bisnis tak harus memiliki bangunan fisik, cukup dengan...

Read more