Review Buku Sapiens - The Brief History of Humankind - Yuval Noah Harari

 

 

Sekelumit Tentang Isi

‘I encourage all of us, whatever our beliefs, to question the basic narratives of our world, to connect past developments with present concerns, and not to be afraid of controversial issues’ - Yuval Noah Harari.

Buku ini berisi sebuah terobosan tentang penciptaan dan evolusi manusia. Buku ini juga mengeksplorasi bagaimana ilmu biologi dan sejarah  mendefinisikan umat manusia dan meningkatkan pemahaman kita tentang makna menjadi manusia.

Seratus ribu tahun yang lalu, setidaknya ada enam spesies di Bumi. Namun saat ini hanya ada satu — Homo sapiens. Apa yang terjadi pada yang lain? Dan apa yang mungkin terjadi pada kita, Homo sapiens?

Kebanyakan buku tentang sejarah umat manusia mengejar pendekatan historis atau biologis, tetapi Dr. Yuval Noah Harari menghadirkan buku dengan pendekatan yang berbeda, yakni historis dan sains dari berbagai sudut pandang yang belum pernah ada.

Dr. Harari juga memaksa kita untuk melihat masa depan umat manusia, karena selama beberapa dekade terakhir manusia telah mulai membengkokkan hukum seleksi alam yang telah mengatur kehidupan selama empat miliar tahun terakhir.

Yuk kita intip daftar isinya:
Timeline of History
Part One The Cognitive Revolution
1.    An Animal of No Significance
2.    The Three of Knowledge
3.    A Day in the Life of Adam and Eve
4.    The Flood

Part Two The Agricultural Revolution
5.    History’s Biggest Fraud
6.    Building Pyramids
7.    Memory Overload
8.    There is No Justice in History

Part Three The Unification of Humankind
9.    The Arrow of History
10. The Scent of Money
11. Imperial Visions
12. The Law of Religion
13. The Secret of Success

Part Four The Scientific Revolution
14. The Discovery of Ignorance
15. The Marriage of Science and Empire
16. The Capitalist Creed
17. The Wheels of Industry
18. A Permanent Revolution
19. And They Lived Happily Ever After
20. The End of Homo Sapiens

Afterword: The Animal that Became a God
Notes
Acknowledgements
Image Credits
Index

"Three important revolutions shaped the course of history; the Cognitive Revolution kick-started history about 70.000 years ago, The Agricultural Revolution sped it up about 12.000 years ago. The Scientific Revolution, which got under way only 500 years ago, may well end history and start something completely different." Yuval Noah Harari. Buku ini menceritakan kisah tentang bagaimana tiga revolusi besar ini memengaruhi manusia dan spesies lainnya.

Seputar Fisik Buku dan Disainnya

Disain sampul buku ini sangat sederhana. Dominasi warna putih bersih dengan judul dan nama penulis yang terlihat jelas. Ada sidik jari manusia sebagai ilustrasi gambar. Kemungkinan mengacu pada sejarah umat manusia yang menjadi pokok bahasan buku. Buku ini cantik sekali saat baru lepas segel, tapi jika tidak hati-hati akan cepat kotor karena warnanya yang putih bersih.

Setiap bagian bahasan di dalam buku dipisahkan oleh satu halaman penanda khusus yang berisi gambar dan keterangannya.

Picture: Halaman penanda Chapter

Buku ini terhitung tebal dengan dimensi buku 12.9 x 19.7 x 14.10 cm dan jumlah halaman 512 halaman. Ukuran hurufnya normal biasa. Untungnya gaya penulisan Yuval Noah Harari menarik dan ada selingan gambar, sehingga buku ini meski tebal tapi tidak lelah untuk dibaca.

 

Opini

Di awal buku kita sudah disuguhkan dengan sebuah Timeline of History yang sangat menarik untuk disimak. Mulai dari terbentuknya alam semesta 13.5 billion years before the present, hingga The Present and The Future. Bagian the Future berisi pertanyaan, alih-alih keterangan. Intelligent design become the basic principle of life? Homo sapiens is replaced by superhuman?

 

Gaya bahasa Yuval yang luwes dan kadang penuh humor membuat buku ini “enak” dibaca. Misalnya,

Biologist label organism with a two-part Latin name, genus followed by species. Lions, for example, are called Panthera leo, the species leo of the genus Panthera. Presumably, everyone reading this book is a Homo sapiens – the species sapiens (wise) if the genus Homo (man).
Page 5

 

Cara penulis menjelaskan topik bahasannya dengan menganalogikan sesuatu atau menggunakan perumpamaan tertentu sangat membantu pembaca awam seperti saya untuk memahami bahasan. Misalnya,

Today, a Chinese factory hand leaves home around seven in the morning, makes her way through polluted streets to a sweatshop, and there operates the same machine, in the same day, day in, day out, for ten long and mind-numbing hours returning home around seven in the evening in order to wash dishes and do the laundry. Thirty thousand years ago, a Chinese forager might have leave camp with her companions at, say, eight in the morning. They’d roam the nearby forest and meadows, gathering mushrooms, digging up edible roots, catching frogs and occasionally running away from tigers. By early afternoon, they were back at the camp to make lunch. That left them plenty of time to gossip, tell stories, play with the children and just hang out. Of course the tigers sometimes caught them, or a snake bit them, but on the other hand they didnt have to deal with automobile accidents and industrial pollution.
Page 57

 

Kadang bahkan terlalu luwes dan sangat santai. Misalnya,

The most aggresive rams, those that showed the greatest resistance to human control, were slaughtered first. So were the skinniest and most inquisitive females (Shepherds are not fond of sheep whose curiosity takes them far from the herd.) With each passing generation, the sheep became fatter, more submissive and less curious. Voila! Mary had a little lamb and everywhere that Mary went the lamb was sure to go.
Page 103
#itu yang terakhir syair lagu kan ya

 

Dan kekinian, misalnya

Removed from his distinguished wizard family and brought up by ignorant muggles, he arrives at Hogwarts without any experience in magic. It takes him seven books to gain a firm command of his powers and knowledge of his unique abilities.
Page 154

 

Teori-teori yang kontroversial tentu "bertaburan" di buku ini. Salah satunya tentang asal usul manusia yang sejak dulu hingga kini diperdebatkan. Misalnya,

Our closest living relatives include, chimpanzees, gorillas and orang-utans. The chimpanzees are the closest. Just 6 million years ago, a single female ape had two daughters. One became the ancestor of all chimpanzees, the other is our own grandmother.
Page 5

 

Atau kalimat yang membuat kita tercengang, misalnya yang ini,

So the population did not merge, but a few lucky Neanderthal genes did hitch a ride on the Sapiens Express. It is unsettling – and perhaps thrilling – to think that we Sapiens could at one time have sex with an animal from a different species, and produce children together.
Page 19

 

Dan tentu saja banyak bahasan yang benar-benar ilmiah pula di dalam buku ini. Lengkap dengan sumber, gambar, proses, dan hasilnya.

 

Banyak terdapat gambar-gambar pendukung diserta keterangannya.

Picture: Beberapa gambar yang ada di buku

 

Dan juga ada tabel-tabel di beberapa bagian

Picture: model tabel

 

Dan bagan

Picture: contoh bagan

 

Kadang kesimpulan topik bahasan tertentu dituliskan dalam poin-poin. Misalnya,

It's summerize the relationship between biology and history after the Cognitive Revolution:

a.    Biology sets the basic parameters for the behaviour and capacities of Homo sapiens. The whole of history takes place within the bounds of this biological arena.

b.    However, this arena is extraordinarily large, allowing Sapiens to play an astounding variety of games. Thanks to their ability to invent fiction, Sapiens create more and more complex games, which each generation develops and elaborates even further.

c.    ....

d.    ....

Page 43

 

Semua itu membuat kita sebagai pembaca menjadi lebih mudah dan nyaman dalam menyimak isi buku ini.

 

Kalimat-kalimat yang diungkapkan membuat kita berpikir ulang tentang hal-hal sepele tapi mungkin fundamendal, misalnya yang saya kutipkan di bawah ini.

Most mamals emerge from the womb like glazed eartheware emerging from a kiln – any attemp at remoulding will only scratch or break them. Humans emerge from the womb like molten glass a furnace. They can be spun, stretched and shaped with a surprising degree of freedom. This is why today we can educate our children to become Christian or Buddhist, capitalist or socialist, warlike or peace-loving.
Page 11

 

This ability to speak about fictions is the most unique feature of Sapiens language.
Page27

 

How did Homo sapiens manage to cross this critical threshold, eventually founding cities comprising tens of thousands of inhabitants and empires ruling hundreds of millions? The secret was probably the appearance of fiction. Large numbers of strangers can cooperate successfully by believing in common myths.
Page 30

 

Membuka sudut pandang baru kita, misalnya

Moreover, the new agricultural tasks demanded so much time that people were forced to settle permanently next to their wheat fields. This completely changed their way of life. We did not domesticated wheat. It domesticated us. The word ‘domesticate’ comes from the Latin ‘domus’, which means ‘house’. Who’s the one living in a house? Not the wheat. It’s the Sapiens.
Page 91

 

Atau sudut pandang lama tapi dengan penekanan yang lebih, misalnya

The pursuit of an easier life resulted in much hardship, and not for the last time. It happens to us today. How many young college graduates have take demanding jobs in high-powered firms, vowing that they will work hard to earn money that will enable them to retire and pursue their real interests when they are thirty-five? But by the time they reach that age, they have large mortgages, children to school, houses in the suburbs that necessitate at least two cars per family, and a sense that life is not worth living without really good wine and expensive holiday abroad. What are they supposed to do, go back to digging up roots? No, they double their efforts and keep slaving away.

One of history’s few iron laws is that luxuries tend to become necessities and to spawn new obligations. Once people get used to a certain luxury, they take it for granted. Then they begin to count on it. Finally, they reach a point where they cant live without it.
...
Page 98

 

Beberapa penjabarannya mengungkapkan hal-hal sederhana yang di luar keilmiahan namun mendukung teori atau topik yang sedang dibahas. Misalnya,

The gossip theory might sound like a joke, but numerous studies support it. Even today the vast majority of human communication – whether in the form of emails, phone calls or newspaper columns- is gossip. It comes so naturally to us that is seems as if our language evolved for this very purpose. Do you think that history professors chat about the reasons for the First World War when they meet for lunch, or that nuclear physicists spend their coffee breaks at scientific conferences talking about quarks? Sometimes. But more often, they gossip about the professor who caught her husband cheating, or the quarrel between the head of the department and the dean, or the rumours that a colleague used his research funds to buy a Lexus.
Page 26

 

Di akhir bab akan ada beberapa pertanyaan yang diajukan sebagai bahan pemikiran kita ke depannya, dan juga sedikit keterangan apa yang akan di bahas di bab berikutnya, misalnya

What did they do when they woke up in the morning? What did they eat for breakfast- and lunch? What were their societies like? Did they have monogamous relationships and nuclear families? Did they have ceremonies, moral codes, sports contests and religious rituals?  Did they fight wars? The next chapter was like in the millennia separating the Cognitive Revolution from the Agricultural Revolution.
Page 44

 

Atau hanya berupa kesimpulan tapi tetap dengan pengantar isi bab berikutnya. Misalnya,

When we study the narrative of plants such as wheat and maize, mabye the purely evolutionary perspectie makes sense. Yet in the case of animals such as cattle, sheep and Sapiens, each wtih a complex world of sensations and emotions, we have to consider how evolutionary success translates into individual experience. In the following chapters we will see time and again how a dramatic increase in the collective power and onstensible success of our species went hand in hand with much individual suffering.
Page 109

 

Ada banyak catatan-catatan kaki juga yang berisi berbagai keterangan tambahan.

 
Di akhir, ada dua bab yang paling penting di buku ini dan jangan sampai terlewatkan. Dua bab tersebut adalah The Meaning of Life, sebuah bab yang membahas makna kehidupan manusia, dan bab Afterword: The Animal that Become a God, yang berisi berbagai kemungkinan apa jadinya umat manusia di masa depan dengan segala kecanggihan teknologi dan keberhasilannya menjadi spesies utama di antara spesies lainnya.

 

Melalui buku Sapiens, penulis sepertinya berusaha memberikan wawasan kepada pembaca seperti apa sejarah umat manusia ditinjau dari berbagai disiplin ilmu. Terutamanya biologi dan histori. Dari ilmu biologi, asal usul alam semesta adalah dari debu, lalu menyusul teori big bang, dan manusia tak beda dengan spesies lainnya yang juga mengalami evolusi.

 

Yuval Noah Harari tidak bermaksud "memperdebatkan" atau menyinggung secara personal soal asal usul manusia yang berdasarkan agama berasal dari nabi Adam, atau dari apapun yang diajarkan oleh agama lain. Penulis seolah hanya ingin menyampaikan bahwa beginilah adanya manusia dari sisi biologi dan histori.

 

Di bab-bab akhir kita akan memahami kalo penulis seorang yang open-minded, dan juga membuka pikiran para pembacanya bahwa banyak hal yang masih belum bisa dijelaskan secara ilmiah, dan teori-teori ilmiah itu bersifat dinamis, artinya bisa berubah seiring dengan ditemukannya bukti bukti baru di masa depan.

Lalu di bab akhir Harari mengajak para pembaca untuk lebih merenungkan arti kehidupan umat manusia.

 

Dr. Harari menjelaskan dan menampilkan banyak sekali hasil riset yang didukung observasi serta perdebatan para ahli tentang revolusi yang dialami manusia. Di akhir ada revolusi ilmiah yang menurut Yuval adalah titik tolak terpenting manusia modern dan manusia di masa depan.

 

Intinya, mungkin kita saat ini lebih canggih kehidupannya, tapi benarkah lebih bahagia dibanding manusia jaman dulu? Benarkah manusia sekarang lebih baik dengan yang jaman dulu? Mengingat manusia makin hedonis, dan makin kejam terhadap alam, dan manusia cenderung makin konsumtif sehingga makin "tamak". Ada pesan yang ingin disampaikan penulis lewat bukunya.

Buku ini jadi buku yg diperhitungkan karena latar pendidikan dan kredibilitas penulis yang tinggi. Selain muatan historinya juga yang lengkap, membuat buku ini jadi bacaan yang sangat informatif.

Gaya penulisannya yang luwes dan santai membuat orang-orang menyukai buku ini. Jadi, meski banyak data di dalam buku, kita tidak mengantuk atau bosan. Selingan gambar, perdebatan teori, dan celetukan Dr. Harari yang penuh humor membuat bikin buku ini nyaman dibaca dan mudah dipahami.

 

Siapa Yuval Noah Harari

Yuval Noah Harari adalah sejarawan dan penulis asal Israel. Dia juga seorang profesor di Departemen Sejarah di Hebrew University.

Publikasi awal Harari berkaitan dengan apa yang ia gambarkan sebagai "revolusi kognitif" yang terjadi kira-kira 50.000 tahun yang lalu, ketika Homo sapiens menggantikan spesies Neandertal, lalu mengembangkan keterampilan bahasa dan membangun masyarakat yang terstruktur, kemudian naik tingkat sebagai predator puncak.

Buku-bukunya yang baru-baru ini dipublikasikan lebih berhati-hati. Ia membahas konsekuensi bioteknologi futuristik di mana mahluk hidup dilampaui oleh ciptaan mereka sendiri; Yuval Noah Harari mengatakan "Homo sapiens as we know them will disappear in a century or so".

Bukunya yang berjudul Sapiens: A Brief History of Humankind diterbitkan di Hebrew tahun 2011 lalu di Inggris pada tahun 2014.

sejak itu buku Sapiens telah diterjemahkan ke dalam 30 bahasa. Buku ini meneliti seluruh sejarah manusia, dari evolusi Homo sapiens di Zaman Batu hingga revolusi politik dan teknologi abad ke-21. Sapiens edisi bahasa Ibrani menjadi buku terlaris di Israel, dan menghasilkan banyak minat baik di komunitas akademis dan di kalangan masyarakat umum, mengubah Harari menjadi selebriti. Klip video YouTube dari ceramah Harari tentang sejarah dunia telah dilihat oleh puluhan ribu orang Israel.

Bukunya Homo Deus: A Brief History of Tomorrow diterbitkan pada tahun 2016, menguji kemungkinan masa depan Homo sapiens. Premis buku tersebut menguraikan bahwa di masa depan, umat manusia cenderung melakukan upaya signifikan untuk mendapatkan kebahagiaan, keabadian, dan kekuatan seperti Tuhan atau manusia super.

Buku terbaru Harari berjudul 21 Lessons for the 21st Century dan lebih berfokus membahas apa yang terjadi saat ini. Buku ini diterbitkan pada 30 Agustus 2018.

Harari dua kali memenangkan Polonsky Prize untuk "Kreativitas dan Orisinalitas", pada tahun 2009 dan 2012. Pada tahun 2011 ia memenangkan Society for Military History's Moncado Award untuk artikel yang luar biasa dalam sejarah militer. Pada 2012 ia terpilih menjadi Young Israeli Academy of Sciences.

Buku-buku Yuval Noah Harari
·         21 Lessons for the 21st Century (2018)
·         Homo Deus: A Brief History of Tomorrow (2016)
·         Sapiens: A Brief History of  Humankind (2014)
·         The Ultimate Experience: Battlefield Revelations and the Making of Modern War Culture (2008)
·         Special Operations in the Age of Chivalry (2007)
·         Renaissance Military Memoirs: War, History and Identity (2004)

Buku Sapiens The Brief History of Humankind mendapatkan rating 4.6 di Amazon dan 4.45 di situs Goodreads.

 

Rekomendasi
Buku ini saya rekomendasikan kepada pembaca yang mencari buku referensi tentang asal usul umat manusia, sejarah singkat manusia dari jaman batu hingga masa kini, yang membahas dari sudut biologi dan histori, dilengkapi dengan gambar penunjang, teori ilmiah beserta perdebatannya, semua informasi bersumber dari data yang valid, gaya bahasa santai dan luwes sehingga enak dibaca dan mudah dipahami. Buku ini juga memiliki pesan yang penting untuk kita umat manusia. Gunakan buku ini sebagai wawasan karena ada kemungkinan beberapa poin dalam buku kurang sejalan dengan perspektif agama.

 

 

Jika Anda suka dan merasa mendapatkan manfaat dari konten di blog Dipidiff.com, sekarang Anda bisa mendukung pengembangan blog ini dengan mendonasikan uang mulai dari seribu rupiah atau mempertimbangkan untuk mendukung rutin per bulannya. Terimakasih.

Donasi dapat ditransfer ke:

BCA 740 509 5645

Konfirmasi transfer ke DM Instagram @dipidiffofficial

 

-------------------------------------------------------------------------

 

Dipidiff.com adalah sebuah media edukasi yang menginspirasi melalui beragam topik pengembangan diri, rekomendasi buku-buku, dan gaya hidup yang bervibrasi positif.

Diana Fitri, biasa dipanggil Dipi, adalah seorang ibu yang gemar berkebun, dan rutin berolahraga. Gaya hidup sehat dan bervibrasi positif adalah dua hal yang selalu ia upayakan dalam keseharian. Sambil mengasuh putra satu-satunya, ia juga tetap produktif dan berusaha berkembang secara kognitif, sosial, mental dan spiritual.

Lulusan prodi Pemuliaan Tanaman Universitas Padjadjaran, Dipi lalu melanjutkan studi ke magister konsentrasi Pemasaran, namun pekerjaannya justru banyak berada di bidang edukasi, di antaranya guru di Sekolah Tunas Unggul, sekolah kandidat untuk International Baccalaureate (IB), dan kepala bagian Kemahasiswaan di Universitas Indonesia Membangun. Setelah resign tahun 2016, Dipi membangun personal brand Dipidiff hingga saat ini.

Sebagai Certified BNSP Public Speaker dan Certified BNSP Trainer, serta certified IALC coach, Dipi diundang oleh berbagai komunitas dan Lembaga Pendidikan untuk berbagi topik membaca, menulis, mereviu buku, public speaking, dan pengembangan diri, misalnya di Kementrian Keuangan, Universitas Negeri Semarang, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, BREED, Woman Urban Book Club, Lions Clubs, Bandung Independent School, The Lady Book Club, Buku Berjalan.id, SMAN 24 Bandung, SMAN 22 Bandung, dan lain-lain. Dipi juga pemateri rutin di platform edukasi www.cakap.com . Dipi meng-coaching-mentoring beberapa remaja dan dewasa di Growth Tracker Program, ini adalah program pribadi, yang membantu (terutama) remaja dan dewasa muda untuk menemukan passion dan mengeluarkan potensi mereka. 

Berstatus bookblogger, reviu-reviu buku yang ia tulis selalu menempati entry teratas di halaman pertama mesin pencari Google, menyajikan ulasan terbaik untuk ribuan pembaca setia. Saat ini Dipi adalah brand ambassador untuk Periplus Bandung dan berafiliasi dengan Periplus Indonesia di beberapa event literasi. Dipi juga menjadi Official Reviewer untuk Republika Penerbit dan berpartner resmi dengan MCL Publisher. Kolaborasi buku-bukunya, antara lain dengan One Peach Media, Hanum Salsabiela Rais Management, KPG, Penerbit Pop, Penerbit Renebook, dan Penerbit Serambi. Reviu buku Dipi bisa dijumpai di www.dipidiff.com maupun Instagram @dipidiffofficial. Dipi host di program buku di NBS Radio. Dulu sempat menikmati masa dimana menulis drop script acara Indonesia Kemarin di B Radio bersama penyiar kondang Sofia Rubianto (Nata Nadia). Podcast Dipi bisa diakses di Spotify DipidiffTalks.

Let's encourage each other to shape a better future through education and book recommendation.

Contact Dipidiff at DM Instagram @dipidiffofficial