Review Buku Dimensi Langit Manusia - Astrida Hara
Dimensi, juara favorit Kompetisi Menulis Kwikku Tahun 2020
Setelah direvisi, Dimensi diterbitkan MCL dengan judul Dimensi Langit Manusia
Judul : Dimensi Langit Manusia
Penulis : Astrida Hara
Jenis Buku : Fiksi Religi
Penerbit : MCL Publisher
Tahun Terbit : Desember 2021
Jumlah Halaman : 314 halaman
Dimensi Buku : 14 x 20,5 cm
Harga : Rp. 100.000*harga sewaktu-waktu dapat berubah
ISBN : 9786239822392
Softcover
Edisi Bahasa Indonesia
Tokopedia MCL Publisher
Sekelumit Tentang Isi
Novel ini berkisah tentang perjalanan spiritual seorang wanita dan dua lelaki atas prinsip dan pilihan hidup mereka. Tentang menemukan makna dan kekuatan atas badai hidup yang menempa. Berhasilkah mereka menemukannya? Dan benarkah ada bahagia yang sesungguhnya?
Tavisha menemukan kado yang terlambat ia terima dari Galal, almarhum suaminya, berisi teka-teki; (1) Apa yang paling berharga dari kelahiran, (2) Apa gunanya perban, (3) Ada apa dengan jurang dan pohon angker. *sumber: buku.
Duka dalam yang dialami Tavisha sempat membuatnya terpuruk selama berbulan-bulan, tapi perlahan pesan Galal yang tersirat dalam kado teka-teki merasuk dalam benaknya, membuatnya bertahan dan bangkit berjuang. Perjalanannya menemukan jawaban 3 pertanyaan tersebut membawanya pada kontemplasi menemukan iman dan ketakwaan, juga membuka takdirnya di masa depan.
Rekomendasi
Buku ini saya rekomendasikan kepada semua pembaca yang mencari novel fiksi religi yang mengangkat topik perjuangan seorang wanita menjalani hidupnya setelah ditinggal meninggal suami yang dicintainya, juga tentang bangkit dari trauma perceraian, ada isu tentang stigma janda dan isu poligami. Novel ini sangat sarat dengan pesan agama dan wisdom of life, membahas apa itu bahagia dan bagaimana menyembuhkan luka jiwa. Sisi misteri dan romansanya memberikan bumbu asyik pada cerita.
This Book Review Might Have Spoiler!
Tokoh dan Karakter
Tiga tokoh utama dalam cerita dapat dengan mudah saya sukai. Tavi dan Alvan bukan tipe tokoh sempurna sehingga relate dengan cepat ke problematika yang umum ada, mulai dari orangtua tunggal, trauma perceraian, sampai kejatuhan karir hingga ke titik nadir. Tokoh yang sempurna di sini mungkin almarhum Galal kalau menilik dari penggalan-penggalan cerita semasa dia masih hidup. Galal itu dewasa dan bijak. Tavisha sendiri adalah cerminan tokoh yang berusaha bangkit dari keterpurukan dan saya suka melihat perkembangan karakter Tavisha dari awal hingga akhir. Begitupun Alvan yang meski di awal terlihat wise, tapi ternyata di pertemuan keduanya dengan Tavisha, Alvan mengalami trauma perceraian. Di luar tiga tokoh itu, saya suka dengan tokoh Kakak yang bersedia mendampingi masa-masa down Tavisha, yang sabar, sayang, dan terus mengingatkan, yang pandangannya luas dan sholeh.
Alur dan Latar
Latar cerita mengambil lokasi di Jepang, Kanazawa, dan Indonesia. Untuk latar entah mengapa tidak ada satu pun yang berkesan di ingatan saya. Sempat juga terlintas mengapa latar Jepang tidak ditonjolkan oleh Mba Astrid, sesuatu yang menurut saya bakalan menarik dan menjadi pembeda buat bukunya. Dugaan saya itu mungkin karena Mba Astrid sudah pernah menggarap sebuah cerita dengan latar Jepang yang detail, yakni di buku pertamanya yang menjadi bestseller , sehingga di buku kedua ini ingin mencari nuansa yang berbeda. Namun sebagai pembaca yang baru pertama kali membaca karyanya dan tidak tahu menahu dengan buku pertamanya mba Astrid, saya ingin sekali ada elaborasi yang lebih dalam tentang latar ini. Tebakan saya yang lainnya adalah soal ketebalan buku. Dari perbincangan di IGLive bersama mba Astrid dan Ibu Ida (Direktur MCL), naskah DLM yang asli lebih tebal dan dipangkas agar jadi lebih ringan dibaca. Mungkin juga itu sebabnya tidak ada bagian cerita yang mengeksplor Jepang lebih dalam.
Konflik cerita menarik karena seolah ditampilkan berupa misteri surat dari Galal, tapi sebenarnya ini tentang bagaimana kehidupan Tavisha setelah meninggalnya Galal, bagaimana bangkit dan menyembuhkan luka batin, bagaimana cara untuk bisa kembali bahagia. Ini satu konflik yang dalam sih menurut saya.
Kisah Tavisha ber-ending tertutup.
Yang menarik dan atau disuka dari Buku ini
Apa kabar pecinta fiksi religi? Sini merapat ke Dimensi Langit Manusia karyanya Astrida Hara, sebuah buku yang merupakan oase tersendiri buat saya yang tbr-nya mayoritas buku-buku modern english version.
Astrida Hara adalah nama pena. Ia mengenyam pendidikan di ITB dan Kanazawa University, sejak kecil ia sudah senang menulis dan berimajinasi. Debut novelnya yang berjudul Sakura Kanazawa (2019) menjadi bestseller dan most recommended di jaringan toko buku Gramedia dan rekanannya. Novel keduanya, Dimensi, memenangi juara favorit Kompetisi Menulis Kwikku Tahun 2020. Setelah direvisi, Dimensi diterbitkan MCL dengan judul Dimensi Langit Manusia.
Novel Dimensi Langit Manusia banyak berbicara tentang emosi, dari duka, perasaan bersalah, ketakutan, ketidakberdayaan, hingga putus asa yang mendalam. Semua emosi itu mewakili kita yang dalam perjalanan menemukan dan merawat keimanan.
Kekuatan novel ini menurut saya terletak pada konsep cerita dengan misteri teka-teki yang membingkai banyaknya pesan agama dan wisdom of life, misalnya bahwa dalam melakukan perubahan cukuplah kita fokus pada hal-hal kecil yang kita kuasai, seperti yang Galal katakan kepada Tavisha bahwa setiap orang itu punya peran, dan hal-hal kecil asal dilakukan sesuai peran dan dilakukan dengan benar, yang kecil tersebut akan jadi besar, dan ujungnya akan bisa membuat sistem jadi benar juga. Jadi tidak usah berpikir rumit dan terlalu jauh. Mulailah dari kegelisahan yang dirasakan di diri sendiri. Rings true ya, karena bukankah segala sesuatu dimulai dari diri sendiri. Umpama kita seorang ibu, cukup jadi ibu yang benar, membesarkan anak yang sehat dan berkarakter positif, atau seorang akuntan, jadi akuntan yang benar, kalau semua orang melakukan perannya dengan baik, akan terbentuk keluarga yang baik, masyarakat yang baik, dan akhirnya negara yang baik.
Di sini juga ada pesan bahwa ujian kehidupan tidak pernah melebihi kemampuan hambaNya, dan kita yang menjalaninya harus sabar, jalani saja sebaik-baiknya tanpa banyak pertanyaan yang ujungnya malah jadi keluhan dan alasan. Ada renungan tentang hidup Rasulullah yang sejak kecil sudah yatim piatu dan menjalani ujian yang berat.
Beberapa isu menarik juga dilontarkan seperti tentang poligami dan stigma janda. Rupanya Mba Astrid memang menjadikan stigma janda untuk topik utama bukunya karena merasa masih sedikit buku yang membahas topik ini dengan gamblang di dalam cerita, padahal stigma janda memang ada di dunia nyata. Label janda dalam lingkungan sosial diasosiasikan dengan banyak hal negatif, mulai dari perempuan penggoda, perempuan nakal, haus kasih sayang, murahan, dan lain sebagainya. Padahal single mom yang hebat itu banyak, yang seperti Tavisha, mereka tidak memilih untuk menjadi janda, tapi takdir menentukan hal berbeda. Sebagai sesama perempuan saya juga risih dengan celotehan dan guyonan tentang janda yang kadang dengan mudah terlontar dalam obrolan. Isu poligami juga selalu menjadi isu yang sensitif kalo menurut saya. Di buku ini ada pernyataan terkait isu tersebut yang sepemahaman dengan perspektif saya. Tapi di luar itu ada satu pertanyaan yang tersisa, Gerakan Menghidupkan Poligami itu benar ada atau tidak ya di dunia nyata? Dari beberapa sumber yang saya dapatkan lewat googling, di tahun 2021 memang ada marak gerakan poligami dengan alasan menghidupkan sunnah nabi. Tapi gerakan ini dinyatakan cacat nalar.
Bagian lain dalam novel yang saya rasakan sebagai sentilan yang kuat adalah tentang betapa mudahnya kita (secara sadar atau tak sadar) memberikan penilaian pada orang lain. Thought provoking. Di dalam cerita ada adegan dimana Alvan mengungkapkan kondisi pernikahannya yang kini berpisah, lalu Tavisha mengomentari dengan pertanyaan tidak bisakah Alvan rujuk saja. Dari situ Alvan merespon dengan tertawa getir dan menimpali bahwa setelah kalimat itu pasti Tavisha akan bilang kalau dia dan mantan istri kurang sabar, lalu harusnya memikirkan anak, dan lain-lain, yang menurut Alvan sangat melelahkan karena memangnya ada yang dengan mudah memutuskan bercerai tanpa berusaha mempertahankan pernikahan lebih dulu. Di titik ini Lavisha tersadar bahwa dengan mudah dia bisa terperosok dengan yang namanya penilaian. Dan saya jadi sadar juga bahwa ada banyak momen yang sebenarnya memberikan peluang terjadi hal yang serupa pada diri saya sendiri. Judging is an easy thing, sedangkan situasi kehidupan sebenarnya sangat kompleks. Jauh lebih bijak mengetahui beragam sudut pandang terhadap satu hal baru kemudian memutuskan penilaian, itupun kalo kita diminta atau punya hak untuk menilai.
Menilai dalam dan banyaknya poin kontemplasi yang dikandung, saya berharap novel ini bisa lebih pelan alurnya agar lebih merasuk, dan terus terang banyaknya poin kontemplasi ini memang membuat cerita jadi too much, paling tidak saya ada satu momen yang merasa lelah karena pesan-pesan ini seolah tanpa jeda. Meskipun demikian, saya suka bagaimana pesan-pesan yang tersampaikan tidak terasa menggurui. Bagian lain yang saya suka juga adalah plotnya yang berlayer, menipu saya beberapa kali karena menebak sudah tiba di akhir cerita tapi ternyata tidak. Endingnya tertutup untuk konflik utama tapi dengan cerdasnya diakhiri dengan sebuah pertanyaan yang bikin penasaran. Pertanyaan yang sampai sekarang saya belum tahu jawabannya :D
Siapa Astrida Hara
Astrida Hara adalah nama pena. Meski menyukai sains dan mengenyam pendidikan di Institute Teknologi Bandung dan Kanazawa University, sejak kecil Astrida sudah senang menulis dan berimajinasi. Puisi-puisinya pernah dimuat di koran Pikiran Rakyat Kecil (Percil). Debut novelnya adalah Sakura Kanazawa (2019), terbitan Bhuana Ilmu Populer. Sebulan terbit, Sakura Kanazawa menjadi Best Seller dan Most Recommended di jaringan toko buku Gramedia dan rekanannya. Novel keduanya berjudul Dimensi, memenangi juara favorit Kompetisi Menulis Kwikku Tahun 2020 dari 7000-an naskah - dengan dewan juri A. Fuadi, Dee Lestari, Faradita, Luluk HF, dan Bayu Permana. Setelah direvisi, Dimensi diterbitkan MCL Publisher dengan judul Dimensi Langit Manusia.
----------------------------
-------------------------------------------------------------------------
Dipidiff.com adalah sebuah media edukasi yang menginspirasi melalui beragam topik pengembangan diri, rekomendasi buku-buku, dan gaya hidup yang bervibrasi positif.
Diana Fitri, biasa dipanggil Dipi, adalah seorang ibu yang gemar berkebun, dan rutin berolahraga. Gaya hidup sehat dan bervibrasi positif adalah dua hal yang selalu ia upayakan dalam keseharian. Sambil mengasuh putra satu-satunya, ia juga tetap produktif dan berusaha berkembang secara kognitif, sosial, mental dan spiritual.
Lulusan prodi Pemuliaan Tanaman Universitas Padjadjaran, Dipi lalu melanjutkan studi ke magister konsentrasi Pemasaran, namun pekerjaannya justru banyak berada di bidang edukasi, di antaranya guru di Sekolah Tunas Unggul, sekolah kandidat untuk International Baccalaureate (IB), dan kepala bagian Kemahasiswaan di Universitas Indonesia Membangun. Setelah resign tahun 2016, Dipi membangun personal brand Dipidiff hingga saat ini.
Sebagai Certified BNSP Public Speaker dan Certified BNSP Trainer, serta certified IALC coach, Dipi diundang oleh berbagai komunitas dan Lembaga Pendidikan untuk berbagi topik membaca, menulis, mereviu buku, public speaking, dan pengembangan diri, misalnya di Kementrian Keuangan, Universitas Negeri Semarang, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, BREED, Woman Urban Book Club, Lions Clubs, Bandung Independent School, The Lady Book Club, Buku Berjalan.id, SMAN 24 Bandung, SMAN 22 Bandung, dan lain-lain. Dipi juga pemateri rutin di platform edukasi www.cakap.com . Dipi meng-coaching-mentoring beberapa remaja dan dewasa di Growth Tracker Program, ini adalah program pribadi, yang membantu (terutama) remaja dan dewasa muda untuk menemukan passion dan mengeluarkan potensi mereka.
Berstatus bookblogger, reviu-reviu buku yang ia tulis selalu menempati entry teratas di halaman pertama mesin pencari Google, menyajikan ulasan terbaik untuk ribuan pembaca setia. Saat ini Dipi adalah brand ambassador untuk Periplus Bandung dan berafiliasi dengan Periplus Indonesia di beberapa event literasi. Dipi juga menjadi Official Reviewer untuk Republika Penerbit dan berpartner resmi dengan MCL Publisher. Kolaborasi buku-bukunya, antara lain dengan One Peach Media, Hanum Salsabiela Rais Management, KPG, Penerbit Pop, Penerbit Renebook, dan Penerbit Serambi. Reviu buku Dipi bisa dijumpai di www.dipidiff.com maupun Instagram @dipidiffofficial. Dipi host di program buku di NBS Radio. Dulu sempat menikmati masa dimana menulis drop script acara Indonesia Kemarin di B Radio bersama penyiar kondang Sofia Rubianto (Nata Nadia). Podcast Dipi bisa diakses di Spotify DipidiffTalks.
Let's encourage each other to shape a better future through education and book recommendation.
Contact Dipidiff at DM Instagram @dipidiffofficial
TERBARU - REVIEW BUKU
Review Buku The Quiet Tenant - Clémence …
23-08-2023 Dipidiff
National Best Seller One of The Most Anticipated Novels of 2023 GMA Buzz Pick A LibraryReads #1 Pick One of The Washington Post’s Notable Summer Books 2023One of Vogue’s Best Books of 2023One of Goodreads’s Most Anticipated Books...
Read moreReview Buku The Only One Left - Riley Sa…
23-07-2023 Dipidiff
Editor's Pick Best Mystery, Thriller & Suspense The Instant New York Times Bestseller Named a summer book to watch by The Washington Post, Boston Globe, USA Today, Oprah, Paste, Country Living, Good Housekeeping, and Nerd Daily Judul...
Read moreReview Buku Helium Mengelilingi Kita - Q…
14-06-2023 Dipidiff
Judul : Helium Mengelilingi Kita Penulis : Qomichi Jenis Buku : Sastra Fiksi, Coming of Age Penerbit : MCL Publisher Tahun Terbit : Maret 2023 Jumlah Halaman : 246 halaman Dimensi Buku : 14 x 20,5...
Read moreReview Buku Earthlings - Sayaka Murata
14-02-2023 Dipidiff
A New York Times Book Review Editors' ChoiceNamed a Best Book of the Year by the New York Times, TIME and Literary HubNamed a Most Anticipated Book by the New York Times, TIME, USA Today, Entertainment Weekly, the Guardian, Vulture, Wired, Literary Hub, Bustle, PopSugar, and Refinery29 Judul...
Read more