Review Buku The Book You Wish Your Parents Had Read - Renebook
The Sunday Times No. 1 Bestseller, lebih dari 1,3 juta eksemplar terjual di seluruh dunia.
Judul : The Book You Wish Your Parents Had Read
(Orang Tuamu Wajib Membaca Buku Ini, dan Anakmu Akan Senang Jika Kamu Melakukannya)
Penulis : Philippa Perry
Jenis Buku : Non Fiksi, Parenting
Penerbit : Renebook
Tahun Terbit : Oktober 2022, Cetakan 1
Jumlah Halaman : 392 halaman
Dimensi Buku : 14 x 21 cm
Harga : Rp. 135.000*harga sewaktu-waktu dapat berubah
ISBN : 9786236083390
Softcover
Edisi Terjemahan
Tersedia di Penerbit Renebook
Sekelumit Tentang Isi
Bagaimana kita bisa memiliki hubungan yang lebih baik?
Dalam buku terlaris Sunday Times ini, psikoterapis terkemuka Philippa Perry mengingatkan kita terhadap hal-hal penting yang harus dan tidak boleh dilakukan dalam sebuah hubungan (parenting).
Buku ini untuk kita semua, baik sebagai orang tua maupun sebagai anak. Nasihat Philippa Perry yang sangat bijak, penuh wawasan, aplikatif, dan tidak menghakimi ini merupakan inspirasi terpenting kita dalam menjalin hubungan yang lebih baik dengan orang-orang yang paling berarti dalam hidup kita.
Yuk kita intip daftar isinya:
Peta Buku
Pengantar Ahli
Pengantar Penulis
Pendahuluan
1. Warisan Pengasuhan Anda
- Masa Lalu Kembali Menghantui Kita (Dan Anak-Anak Kita)
- Merusak dan Memperbaiki
- Memperbaiki Masa Lalu
- Bagaimana Kita Berbicara dengan Diri Sendiri
- Orang Tua Baik/Orang Tua Buruk: Sisi Negatif Sikap Menghakimi
2. Lingkungan Anak Anda
- Bukanlah Struktur Keluarga, Melainkan Hubungan Antar-anggotanya
- Apabila Orangtua Berpisah
- Membuat Rasa Sakit Tertahankan
- Apabila Orang Tua Bersama
- Berdebat dan Tidak Berdebat
- Memelihara Niat Baik
3. Perasaan
- Belajar Menahan Perasaan
- Pentinganya Memvalidasi Perasaan
- Sebuah Studi Kasus: Bahaya Mengabaikan Perasaan
- Kerusakan, Perbaikan, dan Perasaan
- Merasakan Bersama, Bukan Mengatasi Bersama
- Monster di Bawah Tempat Tidur
- Pentingnya Menerima Segala Suasana Hati
- Tuntutan untuk Bahagia
- Mengalihkan Perhatian dari Perasaan
4. Membangun Landasan
- Kehamilan
- Sihir Simpatik
- Kategori Apakah Orang Tua Anda?
- Bayi dan Anda
- Merencanakan Kelahiran
- Tanya-Jawab Pengalaman Melahirkan
- Breast Crawl
- Ikatan Pertama
- Dukungan untuk Para Orang Tua: Kita Juga Perlu Diasuh
- Teori Keterikatan
- Tangisan Paksaan
- Beda Hormon, Beda Individu
- Kesendirian
- Depresi Pasca-Melahirkan
5. Syarat Mental Sehat
- Ikatan
- Memberi dan Menerima, Komunikasi Dua Arah
- Bagaimana Dialog Mulai
- Bergiliran
- Kesulitan Berdialog: Diaphobia
- Pentingnya Observasi dengan Keterlibatan
- Ketika Anak Kecanduan Ponsel
- Kita Terlahir dengan Kapasitas Bawaan untuk Berdialog
- Bayi dan Anak-anak juga Manusia
- Kitalah yang Melatih Anak Menjadi Menyebalkan dan Cara Memutus Siklus
- Mengapa Anak Menjadi "Manja"
- Menemukan Makna dalam Mengasuh Anak
- Suasana Hati Bawaan Anak Anda
- Tidur
- Apa Itu Stimulasi Tidur?
- Membantu, Bukan Menyelamatkan
- Bermain
Bab 6 Perilaku: Semua adalah Komunikasi
- Teladan
- Permainan Menang dan Kalah
- Mengikuti Hal-hal yang Berhasil Saat Ini, Daripada Khayalan yang Mungkin Akan Terjadi
- Kualitas yang Dibutuhkan untuk Berperilaku yang "Sesuai"
- Jika Semua Perilaku Adalah Komunikasi, Perilaku Apa yang Dikategorikan Tidak Sesuai?
- Investasikan Waktu Secara Positif di Awal, Negatif di Akhir
- Memperbaiki Perilaku dengan Menuangkan Perasaan Melalui Kata-Kata
- Ketika Penjelasan Tidak Memberikan Manfaat
- Seberapaketatkah Seharusnya Sikap Orang Tua?
- Lebih Jauh Tentang Tantrum
- Rengekan
- Kebohongan Orang Tua
- Kebohongan Anak
- Batasan: Definisikan Diri Anda, Bukan Anak Anda
- Menetapkan Batasan untuk Anak yang Sudah Besar dan Remaja
- Remaja dan Pra-dewasa
- Terakhir: Ketika Anak Sudah Dewasa
Epilog
Sumber: Buku The Book You Wish Your Parents Had Read
Siapa Philippa Perry
Philippa Perry merupakan seorang psikoterapis dan penulis. Ia lahir pada 1 November 1957 di Warrington, Lancashire, Inggris. Ia menyelesaikan kuliahnya di Middlesex Polytechnic dan memperoleh gelar di bidang seni rupa.
Pada 1985 Perry menjadi sukarelawan untuk Samaritans, sebuah lembaga yang bertujuan memberikan dukungan emosional, sambil berlatih menjadi psikoterapis. Pada tahun 2010, ia bekerja untuk The School of Life, sebuah perusahaan yang menawarkan nasihat tentang masalah kehidupan. Perry sudah berpengalaman di bidang kesehatan mental selama lebih dari 20 tahun.
Perry juga terlibat dalam proyek film dokumenter seperti: Sex Lies and Lovebites: The Agony Aunt Story (BBC Four): Being Bipolar (Channel 4): The Truth About Children Who Lie (BBC Radio 4); dan The Great British Sex Survey (Channel 4).
Pada tahun 2010 Perry menerbitkan buku Couch Fiction: A Graphic Tale of Psychotherapy. Ini adalah novel grafis yang menceritakan kisah seorang psikoterapis dan kliennya, dari kedua sudut pandang mereka. Di novel ini, Perry mengambil posisi komentator dan memberikan catatan kaki tentang apa yang mungkin terjadi di antara mereka dan kesimpulan apa yang harus diambil oleh seorang terapis. Pada tahun 2012 Perry menulis buku How to Stay Sane. The School of Life Self Help series.
Philippa Perry menikah dengan seniman Grayson Perry, dan mereka memiliki seorang putri, Florence, yang lahir pada tahun 1992. Kini mereka tinggal di London.
Perry saat ini aktif menulis artikel psikologi untuk Red Magazines dan The Observer,
Sumber: Buku The Book You Wish Your Parents Had Read
Seputar Fisik Buku dan Disainnya
Yang menarik dan atau disuka dari Buku ini
The Book You Wish Your Parents Had Read memang layak untuk mendapatkan pencapaian penjualan yang fantastis lantaran insight yang ditawarkan memang fundamental dan esensial.
Beragam buku parenting berfokus pada teknik lanjutan dalam pengasuhan anak, mulai dari potty training, gentle discipline, dll, tapi Philippa Perry menyoroti kekuatan hubungan emosional orangtua dan anak sebagai dasar pengasuhan yang utama. Manusiakanlah anak, mereka bukan benda, bukan juga proyek ambisi orang tua. Dan lebih dari itu Perry juga memberikan porsi tertentu pada kesejahteraan mental emosional orangtua. Ayah Ibu yang sehat bahagia, akan dapat membesarkan anak yang bahagia pula.
Menurut Perrry menjadi orang tua itu bisa menjadi pekerjaan yang berat, susah, membosankan, bikin frustasi, dan lain sebagainya, tapi pada saat yang sama menjadi orang tua adalah pengalaman yang paling penuh cinta, ada banyak tawa, dan kesenangan yang luar biasa. Oleh karena itu kita perlu menjadikan pengalaman parenting kita sebagai perjalanan yang positif, mari mundur sejenak agar bila melihat faktor apa saja yang penting yang bisa kita lakukan untuk mewujudkan itu, dan pada akhirnya kita akan tiba pada satu fakta bahwa parenting hakikatnya adalah hubungan yang kita jalin dengan anak kita.
Di buku ini ada penjelasan tentang faktor-faktor yang relevan dalam hal mengasuh anak, di antaranya bagaimana menangani perasaan kita (orang tua atau wali) dan anak, bagaimana menyesuaikan diri dengan anak-anak agar lebih memahami mereka, serta bagaimana kita memiliki hubungan yang nyata dengan mereka, alih-alih terjebak dalam pola konflik dan kemunduran yang melelahkan. Penting bagi kita untuk merenungkan kembali pengalaman masa kecil kita agar bisa mewariskan pengasuhan yang positif dan menghentikan siklus toxic imbas masa kecil yang tidak sehat. Di buku ini di bahas secara lengkap bagaimana membangun ikatan yang dekat dan sehat dari masa kehamilan hingga dewasa dengan anak kita sehingga hubungan ini bisa menjadi sumber kekuatan dan kepuasan bagi anak.
Buku ini terdiri dari 6 bab utama: (1) Warisan Pengasuhan Anda, (2) Lingkungan Anak Anda, (3) Perasaan, (4) Membangun Landasan, (5) Syarat Mental Sehat, (6) Perilaku: Semua adalah Komunikasi, dan Epilog. Mari kita lihat lebih dekat tiap babnya.
Bab 1 Warisan Pengasuhan Anda, menjelaskan bagaimana masa lalu bisa memengaruhi masa kini dan berdampak pada hubungan kita dengan anak. Penting sekali untuk menelaah diri karena panutan pertama anak adalah kita, orang tuanya. Berhati-hatilah saat mengucapkan sesuatu karena kalimat kita bisa membuat anak merasa diinginkan, dicintai, dan aman, tapi juga bisa memberikan efek kebalikan berupa rasa tidak percaya diri, pesimisme, ketakutan, kecemasan, dan lain-lain. Pahamilah bahwa ketika kita merasa di ambang batas emosi, sangat mungkin itu disebabkan karena pengalaman masa kecil kita. Alih-alih merespon emosi secara spontan, berhentilah dan renungkan baik-baik situasinya. Katakan pada anak bahwa kita butuh waktu sejenak untuk berpikir dan menenangkan diri. Ubahlah respon kita untuk memperbaiki hubungan, sampaikan kata maaf dan jelaskan dengan singkat alasannya. Tindakan orang tua yang membuat perbaikan bisa sangat berarti bagi seorang anak. Orang tua yang berpura-pura tidak pernah salah membuka kemungkinan membentuk anak yang terlalu patuh atau lebih rentan. Penting untuk memberi kehangatan, sentuhan, ketulusan, dan penghargaan kepada anak. Hargailah perasaan, opini, juga interpretasi yang ia miliki. Waspadai cara kita berbicara pada diri sendiri karena self-talk negatif tidak hanya akan mengendalikan hidup kita, tapi juga berdampak pada anak-anak kita. Lepaskan label orang tua baik dan buruk, tidak ada orang tua yang sempurna atau seratus persen jelek. Hindari penghakiman terhadap diri sendiri dan pada anak.
"Jangan cemas dengan pola pengasuhanmu. Kau adalah ibu terbaik di dunia dan satu-satunya ibu yang kuinginkan".
Page 40
Bab 2 Lingkungan Anak Anda, menjelaskan bahwa struktur keluarga bukan faktor penting perkembangan kognitif dan emosional anak. Orang-orang di sekitar anaklah yang menentukan bagaimana dunia anak terbentuk. Sekalipun orang tua hidup terpisah, asalkan kita bisa menekankan apresiasi sisi baik dan tidak saling menyalahkan pasangan, satu sama lain bekerja sama dan berkomunikasi serta memberi kabar secara berkala kepada anak, kecil kemungkinan anak akan depresi atau agresif. Dampingilah anak melewati penderitaan perpisahan orang tuanya sehingga apapun yang terjadi terasa lebih ringan buat mereka. Untuk orang tua yang mengurus anak bersama-sama, maka cinta, kebaikan, kepedulian, dan rasa hormat di antara pasangan akan memberi andil besar pada rasa aman anak. Tanganilah isu satu persatu dan temukan inti perdebatannya. Hindari dorongan menyerang atau menyalahkan orang lain. Utamakan memelihara niat baik dengan memberi perhatian saat anak membutuhkan agar tercipta koneksi antara anak dan orang tua. Saling dukung satu sama lain, bekerja sama, apresiatif dan berkolaborasi, bukan berkompetisi. Prioritaskan untuk mendengarkan, memahami, dan memberi empati satu sama lain sehingga kita bisa menjadikan keluarga sebagai tempat lahir yang tepat dan lingkungan yang baik untuk pertumbuhan anak.
Bab 3 Perasaan, menjelaskan tentang fundamental kesehatan mental yang baik. Penting untuk mengganggap serius, memvalidasi, dan mengakui perasaan anak di beberapa tahun pertama usia mereka dan seterusnya. Anak yang diabaikan atau tidak divalidasi perasaannya akan memiliki kapasitas toleransi emosi yang kecil sehingga rentan depresi dan cemas di masa depan. Bangun kebiasaan mengungkapkan perasaan, baik anak maupun orang tua. Untuk kedua orang tua yang bekerja, waspadai jika anak merasa kesepian dan tidak mampu mengekspresikan perasaannya. Kita tidak harus menunggu anak menceritakan yang dirasakannya untuk memvalidasi perasaan mereka dan menganggapnya serius. Pahami dan validasi ketakutan anak, misalnya monster di bawah tempat tidur atau ruangan yang gelap. Dampingi anak sampai mereka tenang, hindari menganggap mereka konyol. Hindari tuntutan untuk selalu merasa bahagia karena akan mengerdilkan kehidupan. Menerima perasaan sakit hati dan perasaan tidak nyaman lainnya memberikan kesempatan belajar menerima perasaan tersebut dan memperbaikinya. Mengalihkan perasaan anak bukanlah cara pengasuhan yang tulus, dalam jangka panjang tidak akan membantu anak mengembangkan kapasitas bahagianya. Tetap tenang dan tampung perasaan anak, agar anak dapat belajar menanggung perasaan tersebut.
Bab 4 Membangun Landasan, menjelaskan bahwa ikatan itu dimulai sejak anak kita masih dalam kandungan. Ikatan ini akan terus tumbuh jika kita tetap saling berbagi kehidupan dan kepedulian satu sama lain. Penting untuk merasa tenang, rileks, cukup asupan gizi dan merasa optimis saat kehamilan. Berkonsentrasilah pada hal-hal yang menyenangkan. Apapun filosofi yang dipercayai oleh orang tua, penting untuk mengutamakan keterbukaan, kehangatan, keramahan, dan kejujuran, baik pada anak maupun pada diri sendiri. Ikutilah nasihat yang kita rasa paling menenangkan dan menjauhkan kita dari rasa bersalah karena tidak memenuhi aturan standar ideal. Luangkan waktu untuk memikirkan kelahiran yang paling cocok, nyaman, dan meminimalisir trauma. Penuhi diri dengan rasa syukur. Berikan kepercayaan dan kesempatan untuk bayi melakukan breast crawl dan skin-to-skin segera setelah persalinan. Pasca melahirkan mungkin akan berat, maka carilah seseorang yang bersedia mendengarkan dan menerima perasaan kita. Menawarkan hubungan yang suportif adalah tugas orang tua. Kehadiran orang lain yang membantu mengasuh anak tidak menggantikan peran utama kita sebagai orang tua. Respon tangisan bayi agar mereka tidak tertekan dan menjauhkan diri. Hormon atau apapun pemicu meningkatnya emosi perlu disalurkan agar kita menjadi lebih responsif terhadap kebutuhan kita dan bayi. Kesepian dapat menjadi faktor timbulnya depresi pasca melahirkan, kenali ciri-cirinya, dan carilah orang-orang yang dapat menjadi teman bicara serta jangan ragu untuk mencari bantuan profesional jika kondisi membutuhkan penanganan.
Bab 5 Syarat Mental Sehat menjelaskan hal-hal yang bisa kita lakukan untuk meminimalisie potensi masalah kesehatan mental, yakni ikatan kuat antara oragn tua dan anak, pendampingan orang tua, kedekatan fisik dengan orang tua. Bangun komunikasi yang baik sejak bayi dengan bahasa tubuh, permainan, dan sinkronisasi pernapasan. Identifikasi jika ada diaphobia dan konsultasikan dengan ahlinya. Hindari sibuk dengan ponsel, karena selain pengabaian, orang tua juga berpotensi membuat anak kecanduan dengan ponsel. Bayi dan anak-anak juga manusia, anggaplah mereka seorang mitra. Biasakan diri untuk memberi tahu apa yang akan terjadi pad anak, kemudian memberi jeda sebelum melakukan sesuatu, juga berdialog dengannya. Beri ruang bayi dan anak untuk merespon. Jangan khawatir memanjakan anak dengan memberi respon positif karena anak yang mendaptkan cukup perhatian akan merasa aman. Jika terjadi hubungan yang buruk cobalah lakukan "bom cinta". Biarkan mereka berpisah dari kita setelah mereka siap dan menginginkannya. Dampingi anak hingga ia tertidur atau pisahkan pelan-pelan dalam batas kenyamanan anak. Menurut ahli. Stimulasi Anak dapat dilakukan di atas 6 bulan. Beri kebebasan anak untuk bermain karena bermain adalah proses belajar bagi anak. Gunakan layar dengan hati-hati dan dalam pengawasan.
Bab 6 Perilaku: Semua adalah Komunikasi, menjelaskan pentingnya berperilaku baik dalam keseharian, menjadikan kita teladan bagi anak. Anak meniru perilaku kita, termasuk perilaku yang tidak tepat. Berusahalah untuk memahami penyebab perilaku, pikirkan situasi berdasarkan sudut pandang anak, hindari permainan menang dan kalah dalam dinamika hubungan dengan anak, hindari memaksa anak karena dapat membuat anak menjadi depresi atau antisosial. Ajarkan empat keterampilan berperilaku dan bersosialisasi pada anak agar ia bisa mengelola emosinya sendiri, dan berperilaku dengan tepat. Lebih baik investasikan waktu secara positif untuk meminimalisir kesulitan. Hindari hukuman saat ia tertekan, dorong semangat kerja sama dan tetap tenang, atau jika merasa tidak sanggup, carilah bantuan profesional. Cobalah menerima perasaan anak yang sedang tantrum atau merengek, observasi pemicunya, lalu dorong kolaborasi untuk mencapai solusi. Penting bersikap jujur pada anak meski kabar tersebut buruk. Sampaikan dengan komunikasi yang sesuai usia. Dampingi anak agar bisa menerima, dan mencerna kabar tersebut. Tetap tenang ketika anak berbohong dan hindari reaksi berlebihan. Jaga jalur komunikasi tetap terbuka dan ajak anak untuk memahami situasinya dan memecahkan masalah bersama-sama. Orang tua juga perlu bersikap tegas. Tanpa batasan, anak tidak akan belajar di mana limit kita dan orang lain. Biasakan menetapkan batasan dengan menggambarkan diri kita sendiri. Jangan memberi ancaman kosong, lakukan yang kita katakan dan konsistenlah. Hal ini juga berlaku untuk anak remaja kita. Dorong remaja untuk memecahkan masalah dan memahami proses berpikir mereka sendiri agar terbiasa melakukannya secara mandiri. Begitupun anak di usia pra dewasa. Mereka membutuhkan pengertian dan dukungan untuk menemukan jalan. Ikatan terus berlanjut ketika anak telah dewasa, dan kita tetap menjaga hubungan ini dengan bercerita dan menghormati mereka.
Remaja pun membutuhkan cinta, batasan, serta optimisme besar dari orang tua. dengan begitu, ia akan menguasai emosi dan impulsivitas mereka. tentu baik sekali jika anak bisa menyalurkan seluruh energi emosional ini ke dalam kreativitas., musik atau olahraga misalnya.
Banyak yang saya suka dari buku ini, mulai dari topiknya yang menekankan hubungan anak dan orang tua, hingga konsep bukunya yang kaya. Di buku ini kita tidak hanya menyimak pemaparan teori tapi juga disuguhkan berbagai cerita real pengasuhan anak, antara lain cerita Jhonny dan ayahnya (Keith), cerita Kate dan putranya (Pierre), cerita Natalie dan ibunya, cerita Emma dan bayinya (John), cerita Mia dan bayinya, cerita Charlotte, cerita Sheena dan bayi kembarnya, cerita John (42 tahun), cerita Jodie dan bayinya, cerita Freya, cerita Gina dan bayinya, cerita John dan putranya (Junior), cerita Bella dan Steve bersama putra mereka (Felix), cerita Sophia, dan lain-lain. Di antara cerita-cerita ini yang berkesan buat saya misalnya kisah Jhonny dan Keith (ayahnya) yang berdebat tentang jaket di bab 2. Kesalahpahaman di antara mereka ini berpusat pada redaksi kalimat yang tidak tepat sehingga menimbulkan perasaan tidak nyaman serta misperspsi. Atau kisah Gina dan putrinya yang makan sambil duduk di karpet dan menyanyikan lagu, sebuah pilihan tindakan yang memang tidak ideal tapi tepat jika dilihat dari situasi saat kejadian itu berlangsung. Kisah John dan Junior juga menarik dimana Junior (4 tahun) selalu bangun pagi sambil menjerit-jerit, lalu berlari ke kamar tidur orang tuanya sambil terus menjerit hingga mendapat pelukan. Ada kisah juga yang miris, misalnya Bella dan Steve yang sibuk bekerja lalu putra mereka ingin menjatuhkan diri dari apartemen karena kesepian. Philippa Perry juga membagikan cerita personalnya mengasuh putrinya (Flo) misalnya saat ia menstimulai anaknya untuk tidur di bab 5 dan cerita Flo yang tiba-tiba berhenti di tengah jalan dan memperhatikan semut saat mereka pulang berbelanja di bab tentang permainan menang dan kalah. Ada cerita juga yang bentuknya surel, misalnya email Aoife untuk Perry dan email salah satu klien Perry tentang gosok gigi di bab 6.
Ada pula kolom latihan dan berbagai 'how to' yang dibagikan. Misalnya Cara untuk Menangani Kritik Batin, latihan Ungkaplah Kritikus Batin Anda, Latihan Membongkar Perdebatan, Latihan: Seberapa Nyaman Anda dengan Emosi Anda, Latihan: Berempati, Latihan: Memikirkan Distraksi, Latihan: Bagaimana Pandangan Anda tentang Bayi Anda, Latihan: Untuk Calon Ayah dan Ibu, Latihan untuk Para Orang Tua, Latihan: Bagaimana Perasaan Bayi Anda, Latihan: Dukungan Apa yang Anda Butuhkan, Latihan: Apa Gaya Keterikatan Anda?, Latihan: Mengatasi Kesepian, Latihan Pernapasan, Latihan: Kenalilah Pola Perilaku Anda, Latihan: Apakah Anda Mudah Diberi Tahu, Latihan: Berdialog dengan Cara Lebih Baik, Latihan: Biarkan Anak Memimpin, Latihan: Menciptakan Kebiasaan Bermain yang Baik, Latihan Memprediksi Kesulitan, Latihan: Pedoman Perilaku, dan latihan Remaja sebagai Anak Kos. Salah satu yang paling menarik disimak buat saya adalah Latihan Membongkar Perdebatan di bab 2.
Latihan Membongkar Perdebatan
Pikirkanlah perselisihan terakhir Anda dengan orang yang Anda sayangi. Tanpa mempermasalahkan siaa yang benar dan siapa yang salah, uraikanlah kejadiannya seperti yang saya lakukan dalam contoh di atas, antara Jhonny dan Keith. Kemudian, berikanlah perspektif dari sisi ornag itu terhadpa situasinya, dan galilah perasaan masing-masing pihak. kemudian, berperanlah sebagai penenngah yang bijak dan pikirkanlah bagiaman mengubah dialog dalam perselisihan itu dan bagaimana memperbaikinya.
berikut hal-hal yang perlu diingat ketika Anda membicarakan suatu toik yangsulit dan ketika And amerasa terganggung atua merasa akan ada perdebatan:
1. Akuilah perasaan Anda dan pertimbangkan perasaan orang lian. ini bukan menjadikan diri Anda "benar" dan orang lain "Salah", tidak menjadikan diri Anda "cerdas" dan orang lain "bodoh". Tidak ada yang lebih merusak sebuah hubungan atau kelaurga selain individu di dalamnya yang berkeras menjadi pihak yag benar. Alih-alih berpikir siapa yang "benar" dan "salah", berpikirlah bagaimana perasaan masing-masing pihak.
2. Definisikanlah diri ANda, bukan orang lian. Jadi, bicaralah dalam " pernyataan aku", bukan :pernyataan kamu".
3. Jangan bereaksi, renungkanlah. Anda tidak selalu harus merefleksikan diri...
4. ...
5. ...
Halaman 61
Buku ini juga ada contoh percakapan, misalnya percakapan antara orang tua dan anak untuk menghindari perang alasan dengan menggambarkan bagaimana perasaan orang tua dan menyampaikan apa yang orang tua inginkan.
Orang tua: Kita harus pergi sekarang karena aku ingin makan siang
Anak: Aku tidak mau pergi
Orang tua: Aku menyesal kamu tidak mau pergi, tetapi aku akan kesal kalau tidak makan siang. Aku memberimu dua menit untuk menyelesaikan permainanmu, lalu kita pergi.
Dan Anda benar-benar melakukannya ketika selesai.
Halaman 331
Selain itu ada insight dari buku lain, misalnya buku How to Talks so Kids Will Listen and Listen so Kids Will Talk, tentang cerita anak yang pergi berenang bersama teman-temannya di bab 3, buku The Absorbent Mind - Maria Montesori tentang membiarkan anak berkonsentrasi dalam sebuah aktifitas di bab 5, buku The Orchid and the Dandelion yang terbit Januari 2019 dimana Dr. Tom Boyce menceritakan bagaimana ia dan teman-teman penelitiannya meneliti pengaruh stress terhadap sistem kekebalan tubuh anak yang baru mulai bersekolah di bab 3, dan buku Psychological Processes of Childbearing dari Joan Raphael-leff yang menggambarkan bahwa regulator cenderung berpusat pada orang dewasa dan mengutamakan rutinitas, sedangkan fasilitator lebih berpusat pada anak (child centric) dan mengikuti arus anak, alih alih membuat anak menyesuaikan dirinya.
Ada riset-riset yang dibagikan, misalnya riset Widstrom dan lainnya di Karolinska Institue, Swedia, dimana mereka menemukan bahwa apabila bayi yang baru lahir ditempatkan di atas perut ibu setelah kelahiran, bayi bisa menemukan payudara ibu dengan sendirinya. Studi lebih lanjut menunukkan bahwa bayi yang melakukan skin to skin jauh lebih jarang menangis ketimbang yang dibiarkan dalam keranjang bayi. Atau riset Profesor Narvaez tentang Stimulasi Tidur di bab 5 dan Riset Victoria Talwar di bab 6 tentang gaya asuh.
Ada banyak elaborasi teori yang menarik disimak misalnya empat gaya berdebat (fact tennis, look squirrel, menjadi martir, penuntut) di bab 2, tiga cara merespons anak (repressing, overreacting, menampung) di bab 3, empat gaya utama terbentuknya ikatan (gaya ikatan yang aman, gaya ikatan yang tidak aman/ambivalen, gaya ikatan penghindaran dan gaya ikatan penolakan) di bab 4, empat keterampilan yang perlu kita kembangkan untuk bersosialisasi dan berperilaku dengan baik (mampu menolerir frustasi, fleksibilitas, keterampilan memecahkan masalah, kemampuan melihat dan merasakan hal-hal dari sudut pandang orang lain) di bab 6, cara kerja metode kolaboratif, diaphobia, dan teknik pemisahan Comfort Baseline.
Istilah diaphobia baru saya temui di buku ini. Diaphobia adalah ketakutan terhadap dialog langsung, takut terpengaruh oleh orang lain, atau ketakutan menjadi pihak yang 'menerima perlakuan". Cirinya anda meghindari kontak memberi dan menerima dengan bayi, anak kecil, atau remaja, atau anak yang telah dewasa. Dan teknik Comfort Baseline sangat relate dengan kondisi semua ibu.
Langkap pertama adalah dengan mengenali di mana dna kapan bayi anda merasa aman dan dilindungi saat tidur. mungkin saja ketika bayi menyusu hingga tertidur, dan menyusuinya lagi bila ia terbangun. kondisi yang disebut Narvaez dengan Comfort Baseline (batas zona nyaman) sebagai titik acuan untuk memulai.
Berikutnya, langkah terkecil apa yagn bisa anda tempuh untuk bergeser dari garis batas? Bisa jadi dengan berhenti menyusuinya ketika mereka mulai mengantuk, tetapi belum tertidur. sebagai gantinya, peluklah bayi supaya ia masih merasakan tubuh dandetak jantung anda. jika bayi menerima langkah ini, ulangilah hingga ini menjadi batas zona nyaman baru, sebelum melanjutkan ke lagnakah ebrikutnya, yaitu stimulasi.
Langkah pemisahan lebih lanjut ini dilakuakn dengan membaringkan bayi ketika ia mengantuk dan mengelus-elus dahinya, atau apapun yang membuat bayi tenang. langkah selanjutnya mungkin memindahkan bayi dari tempat tidur ke ranjang bayi persis di sampingnya. kemudian, lanjutkan dengan menggeser ranjang bayi lebih jauh, dan akhirnya ke kamar lain. dalam tahap manapun, jika bayi merasa tertekan, kembalikan ke batas zona nyamannya.
Halaman 234-235
Juga ada studi kasus misalnya Studi Kasus: Bahaya Mengabaikan Perasaan di bab 3. Annis dan john yang sibuk mengembangkan bisnis, membiarkan anaknya Lucas diasuh babysitter yang berbeda beda, usia 10 tahun Lucas berusaha melompat dari jendela lantai enam. Persoalannya bukan terletak pada kedua orang tua yang bekerja, tetapi kesendiriannya (ia merasa kesepian), serta ketidakmampuannya mengekspresikan perasaannya tentang bencana itu yang membuatnya sakit. anak yang mampu mengekspresikan dirinya memiliki sistem kekebalan tubuh lebih baik.
Terjemahannya sendiri mungkin kadang ada yang agak ganjil karena terkait alih bahasa istilah-istilah khusus seperti 'tangisan paksaan', Sihir Simpatik (gejala-gejala yang berkaitan dengan sesuatu yang dimakan atau dilakukan sang ibu selama kehamilanatau periode menyusui) di bab 4, dan Kekekalan Objek (kemampuan merasakan keberadaan seseorang atau sesuatu yang jauh dari pandang) ini cepat atau lambat, fase ini akan berlalu begitu saja) di bab 4
Saya juga suka buku ini karena seimbang dalam memberikan perhatian ke anak maupun orang tuanya. Dalam berbagai perbincangan saya dengan rekan saya yang seorang psikolog anak, rekan saya sering menyampaikan sesi konsultasi anak kerap dilakukan bersamaan dengan konsultasi orang tua, dan tidak jarang penyebab permasalahan justru ada pada perilaku atau pola pikir orang tua. Buku ini juga menguatkan kita sebagai orang tua, untuk terus berusaha dan menghilangkan self talk negatif termasuk melabeli diri sebagai orang tua yang buruk yang seringkali membuat diri orang tua merasakan perasaan bersalah yang tak berkesudahan atau perasaan tak berdaya lainnya. Yang terpenting melakukan perubahan karena tidak ada kata terlambat.
Salah satu topik yang menarik buat saya adalah tentang Kerusakan, Perbaikan, dan Perasaan yang membahas situasi dimana hubungan orangtua memiliki jarak atau memburuk dengan anak, bagaimana cara memperbaikinya (dengan jujur, tulus, maaf, dan membuktikan), membangun kembali jembatan yang retak, dan akhirnya mendapatkan trust, respect, dan acceptance, selain love tentunya. Buku ini juga mengangkat topik sensitif yang kerap menjadi pertanyaan banyak orang tua, misalnya tentang perceraian, meninggalnya seseorang yang dikasihi, atau menyampaikan berita buruk kepada anak.
Penjelasan tentang Bom Cinta mengingatkan saya pada pengalaman pribadi. Bom Cinta, seperti yang disebutkan oleh psikolog Oliver James, adalah waktu berdua dengan anak, dapat dilakukan di rumah ketika anggota keluarga lainnya sedang tidak ada, atau barangkali di hotel. sepanjang periode itu - 24 jam atau selama akhir pekan, anak menentukan apa yang akan dilakukan dan yang akan dimakan,asalkan aman dan legal, dalam rentang waktu itu, orang tua juga harus berulang kali mengeksrpresikan apreasiai dan cinta yang tulus kepada anak, tujuannya untuk memperbaiki hubungan. Bom Cinta seperti ini beberapa kali saya lakukan bersama putra saya, tapi tidak untuk tujuan memperbaiki hubungan tapi memperkuat hubungan yang ada. Salah satu hal lagi yang relate dalam kehidupan saya adalah masa kesepian pasca melahirkan dan saat menyusui. Sayang sekali saat itu saya belum bertemu dengan buku ini.
The Book You Wish Your Parents Had Read ditutup dengan epilog yang berisi poin-poin ringkasan buku yang sangat bermanfaat buat pembaca agar dapat memusatkan kembali ke hal-hal penting yang terkandung di dalam buku.
- Singkirkan hambatan apa pun yang berasal dari masa kecil anda sendiri, yagn menghalangi anda untuk meberikan kehangatan dan penerimaan, sentuhan fisik, kehadiran fisik, dan pemahaman
- Ciptakan lingkungan rumah yagn amandan harmonis, di mana perbedaan dapat dihadapi dengan aman.
- Terima kebutuhan anak untuk bermain dengan orang dari segala usia, pengalaman yang menyejukkan, perhatian besar dan banyak waktu Anda.
- Lihat situasi dari sudut pandang anak maupun sudut pandang anda sendiri
- Bantu anak memenuhi kebutuhannya. temukan cara untuk mengekspresikan perasaan mereka yang sebenarnya, alih-alih perasaan yang anda harapkan mereka alami. anda dapat memvalidasi dan memahami perasaan mereka (dan anda sendiri)
- Jangan terburu buru menyelamatkan mereka,. bantulah mereka menemukan solusi sendiri dengan memberikan jalan untuk bertukar pikiran guna memperoleh jawaban perasalah mereka. jagan tergesa gesa memberitahukan apa yang harus mereka lakukan
- Tetapkan batasan dengan mendefinisikan diri anda sendiri, alih alih mendefinisikan anak anda
- Sadarilah bahwa anda mungkin akan melakukan kesalaha,. anda bisa bersikap tidak defensif dan memperbaiki situasi dengan mengakui kesalahan itu dan membuat perubahan apa pun yang diperlukan
- Singkirkan dinamika lama, seperti menang dan kalah, gantilah menjadi kerja sama dan kolaborasi.
Spesial terbitan Penerbit Reneebook saya sangat mengapresiasi lembar Peta Buku yang selalu ada di tiap buku terbitan mereka.
Picture: Halaman Peta Buku
Picture: Beberapa halaman ber-layout khusus
Rekomendasi
The Book You Wish Your Parents Had Read adalah buku tentang cara mengembangkan hubungan yang kuat dan langgeng dengan anak, didukung oleh penelitian dan studi kasus serta berbagai latihan untuk orang tua, penjelasannya mudah dipahami. Penekanan pentingnya hubungan orang tua dan anak memang terus diulang-ulang dalam berbagai kesempatan, karena memang inti pesan buku ini. Seperti halnya buku non fiksi apapun, membaca buku ini membutuhkan pikiran yang terbuka dan pertimbangan tools mana yang bisa kita gunakan dalam kehidupan personal kita. Beberapa pembaca mungkin tidak sependapat dengan saran Perry terkait respon cepat pada tangisan bayi, atau proses stimulasi tidur anak, hal-hal seputar Sihir Simpatik, dan lain-lain, karena perbedaan budaya, dukungan sosial, dan kestabilan finansial. Tapi saya pribadi menemukan banyak hal yang membuka mata, tools tambahan untuk parenting saya, dan bahan refleksi lanjutan lainnya.
Buku ini kelihatannya tidak akan cocok untuk pembaca yang mengharapkan cara parenting spesifik situasi tertentu, misalnya anak dengan trauma, anak berkebutuhan khusus, dan kondisi lain yang lebih khusus. Selebihnya, ada banyak pelajaran yang berharga dan saran praktis yang ditawarkan. So highly recommended.
Perjalanan kita sebagai orangtua memang tidak mudah, tapi tentu tidak ada kata terlambat untuk memulai, mari nikmati setiap episodenya.
Hargailah hubungan anda dengan anak anda. Anda tahu bahwa hubungan yang aman, penuh cinta, penerimaan, dan autentik dengan Anda adalah sesuatu yang paling anak butuhkan.
Halaman 357
----------------------
-------------------------------------------------------------------------
Dipidiff.com adalah sebuah media edukasi yang menginspirasi melalui beragam topik pengembangan diri, rekomendasi buku-buku, dan gaya hidup yang bervibrasi positif.
Diana Fitri, biasa dipanggil Dipi, adalah seorang ibu yang gemar berkebun, dan rutin berolahraga. Gaya hidup sehat dan bervibrasi positif adalah dua hal yang selalu ia upayakan dalam keseharian. Sambil mengasuh putra satu-satunya, ia juga tetap produktif dan berusaha berkembang secara kognitif, sosial, mental dan spiritual.
Lulusan prodi Pemuliaan Tanaman Universitas Padjadjaran, Dipi lalu melanjutkan studi ke magister konsentrasi Pemasaran, namun pekerjaannya justru banyak berada di bidang edukasi, di antaranya guru di Sekolah Tunas Unggul, sekolah kandidat untuk International Baccalaureate (IB), dan kepala bagian Kemahasiswaan di Universitas Indonesia Membangun. Setelah resign tahun 2016, Dipi membangun personal brand Dipidiff hingga saat ini.
Sebagai Certified BNSP Public Speaker dan Certified BNSP Trainer, serta certified IALC coach, Dipi diundang oleh berbagai komunitas dan Lembaga Pendidikan untuk berbagi topik membaca, menulis, mereviu buku, public speaking, dan pengembangan diri, misalnya di Kementrian Keuangan, Universitas Negeri Semarang, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, BREED, Woman Urban Book Club, Lions Clubs, Bandung Independent School, The Lady Book Club, Buku Berjalan.id, SMAN 24 Bandung, SMAN 22 Bandung, dan lain-lain. Dipi juga pemateri rutin di platform edukasi www.cakap.com . Dipi meng-coaching-mentoring beberapa remaja dan dewasa di Growth Tracker Program, ini adalah program pribadi, yang membantu (terutama) remaja dan dewasa muda untuk menemukan passion dan mengeluarkan potensi mereka.
Berstatus bookblogger, reviu-reviu buku yang ia tulis selalu menempati entry teratas di halaman pertama mesin pencari Google, menyajikan ulasan terbaik untuk ribuan pembaca setia. Saat ini Dipi adalah brand ambassador untuk Periplus Bandung dan berafiliasi dengan Periplus Indonesia di beberapa event literasi. Dipi juga menjadi Official Reviewer untuk Republika Penerbit dan berpartner resmi dengan MCL Publisher. Kolaborasi buku-bukunya, antara lain dengan One Peach Media, Hanum Salsabiela Rais Management, KPG, Penerbit Pop, Penerbit Renebook, dan Penerbit Serambi. Reviu buku Dipi bisa dijumpai di www.dipidiff.com maupun Instagram @dipidiffofficial. Dipi host di program buku di NBS Radio. Dulu sempat menikmati masa dimana menulis drop script acara Indonesia Kemarin di B Radio bersama penyiar kondang Sofia Rubianto (Nata Nadia). Podcast Dipi bisa diakses di Spotify DipidiffTalks.
Let's encourage each other to shape a better future through education and book recommendation.
Contact Dipidiff at DM Instagram @dipidiffofficial
TERBARU - REVIEW BUKU
Review Buku The Quiet Tenant - Clémence …
23-08-2023 Dipidiff
National Best Seller One of The Most Anticipated Novels of 2023 GMA Buzz Pick A LibraryReads #1 Pick One of The Washington Post’s Notable Summer Books 2023One of Vogue’s Best Books of 2023One of Goodreads’s Most Anticipated Books...
Read moreReview Buku The Only One Left - Riley Sa…
23-07-2023 Dipidiff
Editor's Pick Best Mystery, Thriller & Suspense The Instant New York Times Bestseller Named a summer book to watch by The Washington Post, Boston Globe, USA Today, Oprah, Paste, Country Living, Good Housekeeping, and Nerd Daily Judul...
Read moreReview Buku Helium Mengelilingi Kita - Q…
14-06-2023 Dipidiff
Judul : Helium Mengelilingi Kita Penulis : Qomichi Jenis Buku : Sastra Fiksi, Coming of Age Penerbit : MCL Publisher Tahun Terbit : Maret 2023 Jumlah Halaman : 246 halaman Dimensi Buku : 14 x 20,5...
Read moreReview Buku Earthlings - Sayaka Murata
14-02-2023 Dipidiff
A New York Times Book Review Editors' ChoiceNamed a Best Book of the Year by the New York Times, TIME and Literary HubNamed a Most Anticipated Book by the New York Times, TIME, USA Today, Entertainment Weekly, the Guardian, Vulture, Wired, Literary Hub, Bustle, PopSugar, and Refinery29 Judul...
Read more